Inovasi-Vol06-Mar2006

Page 131

INOVASI Vol.6/XVIII/Maret 2006 Data ini menunjukkan bahwa tingkat penyimpangannya tidak lebih dari ± 10% dari kadar yang sebenarnya, berarti bahwa metode pengukuran yang digunakan juga terpercaya, sehingga dapat digunakan sebagai standar pengujian. 3.2. Pengamatan Lama Struggling

Lama struggling( detik)

Didapatkan hasil lama rata-rata (+ SD) struggling kelompok kontrol dan kelompok vitamin 195,79 (± 58,44) detik sedang yang mendapat vitamin 201,99 (± 56,54) detik dengan P = 0,371. Secara statistik tidak ada perbedaan bermakna antara kedua kelompok ini terhadap lama struggling tikus kontrol. 300

Kelompok

250

200 Kontrol 150

Vitamin

100

0

3.3. Akumulasi Akibat Exercise

batang data menunjukkan

Asam Laktat Plasma

Pada pengamatan dari tikus yang diberi exercise, berupa uji renang selama 3 kali 5 menit, dengan masa istirahat tiap interval selama 15 menit Kelompok 40 35 30

( mg/dl )

Data hasil penelitian di atas, menunjukkan bahwa vitamin B1, B6, B12 tidak menyebabkan peningkatan lama struggling dan tidak menurunkan akumulasi asam laktat plasma. Hal ini disebabkan karena peran vitamin tersebut berfungsi sebagai koenzim dalam metabolisme aerob, sedangkan tikus coba berada dalam kondisi struggling (berenang dengan sekuat tenaga) sehingga yang terjadi terutama adalah glikolisis anaerob. Metabolisme yang terjadi dalam kondisi anaerob akan menghasilkan hanya 2 ATP dan sisa metabolit berupa asam laktat.

50

Gambar 1. Diagram struggling.Garis vertikal simpang baku (SD)

Kenaikan kadar asam lak tat

Didapatkan hasil kadar akumulasi asam laktat plasma pada tikus kontrol rata-rata (± SD) adalah 22,97 (± 10,06) mg/dl sedang yang mendapat vitamin 22,84 (± 11,72) mg/dl dengan P=0,948 sehingga secara statistik tidak ada perbedaan bermakna antara pemberian kombinasi vitamin B1, B6, B12 terhadap penurunan akumulasi asam laktat plasma dibanding kontrol . 4. Diskusi

25 Kontrol 20

Vitamin

15

Berenang merupakan aktivitas berat yang membutuhkan energi besar. Dengan tersedianya ATP yang memadai, maka kemampuan kontraksi otot dapat dipertahankan sampai batas waktu tertentu. Berenang merupakan aktivitas fisik yang menghabiskan energi + 500 kalori/jam pada manusia dewasa. Energi tersebut diperoleh dari metabolisme anaerob dengan sisa metabolitnya berupa asam laktat [14]. Otot dapat melakukan aktivitas yang sangat kuat selama beberapa detik dengan membutuhkan energi ekstra. Sebagian besar energi ekstra tersebut, dibutuhkan selama kerja berat dalam waktu lebih 5 sampai 10 detik, tetapi kurang dari 1 sampai 2 menit didapatkan dari glikolisis anaerob. Akibatnya, glikogen otot selama kerja berat menjadi berkurang, sedangkan kadar asam laktat darah meningkat [14].

10 5 0

Gambar 3. Diagram batang kenaikan kadar asam laktat dalam plasma setelah exercise. Garis vertikal menunjukan SD

Pada penelitian ini, tikus coba yang diberi exercise berupa uji renang, dilihat kemampuan struggling dan akumulasi asam laktat plasmanya. Struggling merupakan keadaan yang menunjukkan tikus berenang sekuat-kuatnya sebagai insting untuk

Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia

128


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.