Inovasi-Vol06-Mar2006

Page 130

INOVASI Vol.6/XVIII/Maret 2006 2.1. Pengukuran Lama Struggling pada Uji Renang Struggling merupakan periode waktu dalam detik selama tikus percobaan dalam keadaan berenang sekuat tenaga dengan kepala dan kedua tungkai depan berada di atas permukaan air selama 3 kali 5 menit periode pengamatan [12]. Uji renang ini digunakan untuk mengukur secara kuantitatif kelelahan otot yang merupakan modifikasi dari metode yang digambarkan oleh Porsolt dkk [4], [6], [7], [10], [12]. Bak renang berbentuk silinder dengan tinggi 46 cm, dan diameter 30 cm, yang berisi air dengan suhu 25oC sampai ketinggian air 30 cm [12]. Untuk menjaga agar tikus percobaan tetap terapung dibuatkan pelampung dari styrofoam berukuran 3 cm x 3 cm x 1 cm yang diikatkan di belakang punggung. Pelampung tersebut tidak boleh menghambat gerakan dan juga tidak boleh menghambat pernapasan tikus tersebut. Uji renang dilakukan selama 15 menit yang terdiri atas 3 periode, masing-masing 5 menit dengan masa istirahat 15 menit. Diobservasi lamanya tikus berada dalam keadaan struggling [4],[7],[10],[12]. 2.2. Pengukuran Kadar Asam Laktat dalam Plasma Pengukuran kadar laktat dalam darah dilakukan sebagai berikut: a. Disediakan tabung reaksi yang telah berisi 15 µl larutan heparin sebagai anti koagulan. b. Selanjutnya dimasukkan 0,75 ml sampel darah dari ekor tikus coba lalu digoyang perlahan-lahan c. Kemudian darah tersebut disentrifus 3000 RPM selama 15 menit. d. Kemudian plasma diambil 200 µl dengan menggunakan mikropipet dan dimasukkan ke dalam cup e. Selanjutnya cup tersebut diletakkan pada rak tabung dari spektrofotometer8-10automatic analysis Cobas Mira Plus, untuk mengukur konsentrasi laktat dalam plasma. Penentuan konsentrasi laktat plasma dilakukan dengan menggunakan kits reagen laktat buatan Roche Diagnostic, katalog No. 1822837.

Resapan sampel diukur pada panjang gelombang λ (550nm). Kadar laktat di dalam sampel dihitung dengan rumus Kadar Laktat = (Resapan Uji x Kadar Laktat Standar) Resapan standar

Sebelum digunakan, spektrofotometer dikaliberasi terlebih dahulu dengan menggunakan kalibrator. Selanjutnya kadar laktat kalibrator dibagi serapan yang didapat, akan dicatat oleh alat sebagai faktor (F) perkalian rata-rata (faktor = kadar kalibrator/absorben kalibrator), selanjutnya besar F yang diperoleh ialah 119,124. Untuk pemeriksaan sampel, alat akan membaca resapan sampel yang diperiksa dan secara automatis akan dikalikan dengan F yang telah didapatkan dari kalibrasi, sehingga akan diperoleh kadar asam laktat dari sampel,sehingga: Kadar laktat = Resapan Uji x F Dalam penelitian ini digunakan parameter akumulasi asam laktat yaitu selisih antara kadar asam laktat plasma setelah berenang dikurangi kadar asam laktat plasma sebelum berenang Analisa data dilakukan dengan uji statistik paired t-test untuk mengukur tingkat kelelahan berupa lama struggling dan akumulasi asam laktat, dengan kemaknaan P<0,05 dianggap ada perbedaan bermakna [2]. 3. Hasil 3.1. Recovery Test Dari hasil uji ketelitian terhadap campuran larutan asam laktat dan plasma tikus pada kadar rendah terhadap 15 sampel didapatkan rata-rata (± SD) hasil ketepatan pengukuran 97,80% (± 2,73) dengan coefisien of varian (CV) 2,79%. Data ini menunjukkan bahwa tingkat penyimpangan recovery test pada kadar rendah (30,05 mg/dl, 32,30 mg/dl, 34,55 mg/dl) tidak lebih dari ±10% yang berarti bahwa metode ini terpercaya. Dari hasil recovery test pada kadar tinggi (111,05 mg/dl) didapatkan rata-rata (± SD) hasil ketepatan pengukuran 101 % (+ 1,15) dengan coefisien of variation (CV) 1,13 %.

Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia

127


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.