RADAR JOGJA
Selasa Wage 15 Juni 2010
t
o y A CEWEK bersuara merdu ini ternyata juga pecinta bola lohh! Kalo soal piala dunia siapa yang dijagoin? ‘’Aku suka Jerman, Italia, Spanyol dan Inggris,’’ katanya. Kalo soal Tim Sepakbola Indonesia bagaimana pendapatnya? Echa ngejawab sambil ketawa. “Soalnyaaa….. aduhh Indonesia.. Speechless, enggak bisa jelasin. Abis kayaknya enggak qualified juga buat seleksi Asia, iya kan? hehehe.” (sar)
a Bu
Nail Art-mu Sendiri!!
BUAT ngisi liburanmu, ada baiknya juga sih kalo temen-temen mau nyobain macemmacem kegiatan yang menguntungkan. Creambath sendiri di rumah itu sih udah biasa. Tapi kalo mempercantik tangan kamu dengan melukis kuku pasti seruu! Nahh, buat kamu yang doyan banget ke salon buat nail art kuku, sekarang kamu bisa ngelakuinnya sendiri kok! Enggak perlu bayar mahal-mahal buat ke salon. Ini contoh nail art paling simple, gampang en murah… so bisa dilakuin sendiri di rumah..
kuku dengan kuteks warna putih agar menutupi bagian yang bening. Kalo kamu enggak suka warna ini, bisa juga kamu ganti warna lain sesuai keinginan kamu. Lalu mulai kamu tempelkan stiker-stiker kuku yang lucu itu satu per satu menggunakan pinset. Dan tahap terakhir setelah kamu membiarkan cat warna putih tadi mongering, kamu ulas deh cat warna bening nya yang berfungsi selain untuk mengkilapkan kuku, juga untuk memperkuat stiket agar tidak mudah copot. Gampang banget khan girls? ! ok deh selamat mencoba yaa!! (sar)
Alat yang diperluin : kuteks warna putih, kuteks warna bening, stiker asesoris kuku, pinset dan aseton (pembersih cat kuku).
Nama lengkap: Vinesya Rara Pradhipta Panggilan:
Cara bikin: Pertama-tama, bersihin kuku pake aseton dan rapikan kuku kamu agar panjangnya sama. Jangan potong terlalu pendek ya .. setelah itu mulai deh kamu cat bagian ujung
Echa Sekolah: SMA Negeri 3 Jogjakarta TTL: Tembagapura, 14 Desember 1994 Hobby: Makan, tidur, nyanyi, main ama temen-temen, baca buku. Tempat nongkrong favorit: Coffee Toffee, Flo. Facebook: Echa Pradipta, Twitter: @EchaPradhipta
FOTOGRAFER: ADIATMA GATOT ADIMULYA (FH UII)
JB Timba Ilmu dari PSS SETELAH seminggu berkutat dengan ujian semester, Rabu (9/6) lalu para siswa SMA Kolese De Britto bisa sedikit refreshing. Yaitu tim sepakbola mereka, JB Football Club melakukan tanding persahabatan tim divisi utama liga Indonesia yaitu PSS Sleman. Meski harus menelan kekalahan telak, namun tim FB FC mengaku terhibur dengan pertandingan tersebut. Ya…. tim JB harus puas dengan skor 0-7 untuk kemenangan tim PSS. Harus diakui, PSS yang tampil petang kemarin diperkuat oleh para pemain inti. Mulai penjaga gawang hingga penyerangnya. Pertandingan berlangsung meriah karena ditonton para siswa JB dan masyarakat umum. Tim PSS sengaja datang ke JB sekaligus untuk mencari bibit-bibit pemain baru, yang sekiranya bisa dipersiapkan untuk menggantikan para senior. “Wajar kalo kita kalah telak. Kalau angkanya imbang atau menang itu luar biasa. Bahkan harus dipertanyakan. Tadi kita bermain udah ngos-ngosan, sekuat tenaga,” ujar Johanes Khrisna Saputra, gelandang Tim JB. Pertandingan yang dimulai pukul tiga kemarin dilangsungkan di lapangan sekolah JB. “Awalnya kita guyonan untuk mengundang mereka tanding di sekolah, eh…ternyata Tim PSS mengiyakan. Ya akhirnya kita akhirnya serius…mungkin suatu saat kalo kita udah siap juga akan guyonan undang MU, barangkali aja mereka nanggapi juga,’’ kelakar
EVRIZA ANAS/INDIKASI
PERSAHABATAN: Tim sepakbola SMA Kolese De Britto menimba ilmu dari PSS Sleman.
Jimmy Rafael, Kapten Tim JB. Dikatakan, persiapan untuk menghadapi PSS hanya dilakukan dalam waktu kurang dari seminggu. “Kita baru dikasih tahu hari minggu kemaren, dan Senin kemarin kita baru bisa latihan. Tapi dari tanding ini kita dapet banyak banget pengalaman. Mulai permainan yang fair play, komunikasi yang sangat baik antar lini dan banyak lagi. Kita seneng karena mereka enggak ngeremehin kita yang cuma tim sekolah,” tegas Jimmy. (eza/pelangi)
ADIATMA GATOT ADIMULYA (FH
UII)
Belajar Kepemimpinan ala Stero Rasakan Cari Rumput dan Ambil Telur JADI pemimpin itu enggak gampang lho…Bahkan untuk jadi pemimpin itu butuh banyak persiapan serius. Dan untuk kebutuhan itu temen-temen SMA Stella Duce 2 ato Stero Jogja sampe ngadain kemah sejak 10 ampe 13 Juni lalu. Acara kemah bareng di Sinolewah kawasan Kaliurang itu diikuti 30 pelajar cewek. Ya jelas dunk namanya aja Stero muridnya khan cewek semua…!! Acara kemah bareng itu emang diadain dengan tujuan makin mendekatkan dan mencintai alam sambil belajar untuk jadi pemimpin yang baik. Jadi selama empat hari tiga malam itu mereka digodog untuk jadi pemimpin yang baik. Untuk ikutan kemah aja enggak gampang, mereka adalah siswi terbaik yang udah lolos seleksi fisik, rapor, test kepribadian en paper soal kepemimpinan. “Supaya terlihat kesungguhan mereka. Mereka ini 30 siswi dari 114 anak yang
STERO FOR INDIKASI
MANDIRI: 30 siswi Stero belajar menjadi pemimpin yang baik.
mendaftar. Harapan kami mereka bisa jadi penggerak di sekolah,” jelas Ax Eko Susilowati S.Pd yang akrab disapa Bu Susi. Selama empat hari mereka diajak belajar teori dan praktek kepemimpinan. Mulai public speaking, problem solving, out bound ampe explosure tinggal di rumah penduduk selama setengah hari.
Mereka juga diajari buat kemah sendiri en tentunya masak makanan dengan menu sehat. “Kami ingin mereka mandiri dan bertanggung jawab dengan kehidupan teman-temannya,” tegas Bu Susi yang sehariharinya dikenal sebagai Guru BK ini. Menurut Brigita Febriana Ayu Rumung XC/8 dan Maria Denok Lukmana Sari XA/17 kegiatan yang mereka ikuti kemarin sangat mengasyikkan. ”Seneng banget, aku makin pede untuk jadi pemimpin, mengenal teman-teman, en kerja untuk bertahan hidup,” kata Febri. Tapi mereka juga ngaku sempat ngalami kerepotanan saat tes fisik dan sedikit takut karena mereka harus kemah di hutan. Tak kalah menarik mereka juga mengalami keasyikan saat punya kesempatan membaur dengan beberapa warga. Karena mereka punya pengalaman cari rumput untuk pakan ternak dan mengambil telur di kandang ayam yang dikelola warga. ”Sebetulnya aku enggak tahan baunya, makanya aku berusaha bisa cepet selesai agar enggak berlama-lama mencium bau tak sedap itu,” kenang Sari. (sha/nobel)