JOG 0604 HAL 24 PROOF

Page 1

RADAR JOGJA

Selasa Wage 6 April 2010

Padmanaba Bikin Angkringan Budaya

SO 1 Maret Pun Bernuansa Batik ADIMULYA GATOT ADIATMA/INDIKASI

MIMPI: SMKN 2 Depok memukau penonton lewat mimpi.

Menyemak Mimpi SMKN 2 Depok BAGAIMANA sih kalo temen-temen SMKN 2 Depok ato yang kondang dipanggil Stembayo ini punya Mimpi? Semua itu mereka jawab Sabtu (3/4) lalu lewat Persepsi Apresiasi Kreasi Seni (PAKS) yang digelar di auditorium SMKN 2 Depok. Saat itu di auditorium SMKN 2 Depok dijajar lilin sebagai penerang yang menuntun orang menuju pintu masuk. Acara yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam itu dibuka dengan penampilan musik orkestra dan musik fragmen yang mengajak penonton mengingatkan kembali Budaya Jawa. Begitu setidaknya yang disampaikan dua MC berpakaian Jawa. Saat itu yang berpakaian Jawa enggak cuma MC nya, panitianya juga berbalut batik. Wah..! salut deh buat teman Stembayo yang udah masukin unsur traditional di acaranya. Acara yang disutradarai Dyah Murtiningsih ini disambut baik oleh penonton. Buktinya sorak dan tepuk tangan penonton terus berlangsung menambah meriah suasana. Memang saat itu disuguhkan kolaborasi yang seru banget antara teater (Unstrat) dan karawitan (Oseka) yang mereka mainkan di satu panggung. Selain ceritanya dibumbui humor dan pemain teaternya juga komunikatif dengan penonton.

Dan ternyata penontonnya juga banyak dari sekolah lain. Iva dan Mediana dari SMAN 5 Jogja juga mengaku merasa terhibur dengan suguhan malam itu Bagaimana temen-temen SMKN 2 Depok nyiapin acara itu? ‘’Kami latihan sejak bulan Desember,” ujar Rizqi Purwinanto yang tampil sebagai panglima. Pagelaran malam iti menceritakan tentang cermin keserakahan manusia berjudul “Mimpi”. Jadi acara temen kita dari SMKN 2 Depok ini, selain mengapresiasikan diri mereka terhadap seni dan budaya, juga memberikan kritikan sosial atas tidak terjadinya ketidakadilan manusia terhadap alam. Wosss.. mantab enggak tuh? Ada yang beda dari Pagelaran Tunggal tahun ini, di tahun-tahun sebelumnya pagelaran ini hanya menampilkan karawitan gending-gending Jawa dan teater klasik semacam Roro Jonggrang dan semacamnya. Kali ini, Pagelaran Tunggal menampilkan orchestra di mix dengan gamelan dan teater kontemporer. “Bedanya lagi, biasanya kami harus ngapalin naskah 100 persen. Kalo sekarang, kami hanya terpaku naskah 70 persen, tiga puluh persen improvisasi,” jelas Robingah Ngadawiyah, yang tugasnya bantuin produser. (arm/aditya)

BIKIN batik rame-rame pasti seru banget! Kayak acara yang dibikin ama temen-temen SMA Negeri 3 Jogja ato Padmanaba. Media yang dipake juga cukup unik, ya karena mereka bikinnya di trotoar depan Monumen Serangan Umum 1 Maret. Semua itu bisa ditemui saat pembukaan acara Angkringan Budaya hari Minggu (4/3) lalu. “Ada seratus peserta dari kalangan umum yang ikut partisipasi di acara ini. Selama membatik, mereka juga diiring musik-musik tradisional seperti jatilan,” jelasAsti Kusuma, Ketua Pameran Angkringan Budaya yang pembukaannya diresmikan Wali Kota Jogja, Herry Zudianto. Selain suguhan membuat batik massal, juga ada pameran foto dari ekskul fotografi Padmanaba yang dibantu ama Padmanaba Hikking Club(PHC). Pameran fotografi yang bertema “Patilasan Bumi Mataram” ini diadakan di Benteng Vredeburg yang menampilkan ratusan foto karya anak Padmanaba. “Jadi di sini kolaborasi antara anak-anak fotografi yang bisa mengabadikan moment, dengan anak PHC yang sering petualang. Kami menamakannya ‘Patilasan Bumi Mataram’, soalnya di sini kami menampilkan foto-foto yang mengungkap kembali harta warisan dari bumi Mataram di segala aspek kehidupan, benda peninggalan dan karya seni,” jelas Asti yang saat ini duduk di kelas XI IPA 5. Dengan adanya Angkringan Budaya,

GUN/INDIKASI

TRADISIONAL: Kekayaan budaya yang tersimpan dalam gambar.

temen-temen Padmanaba pengin membangkitkan kembali budaya tradisional yang dikemas secara baru. “Kami pengin tercipta sebuah wadah bagi generasi muda untuk mengekspresikan diri tanpa harus meninggalkan budaya tradisional Indonesia. Supaya, enggak cuman kalau ada ancaman budaya dari luar aja baru kita ramai-ramai

mengantisipasi,” terang Asti. Angkringan Budaya ini bakal berlangsung ampe Sabtu(10/3) nanti. “Hari Rabu dan Kamis(7-8/3) nanti hasil karya peserta yang tadi dibuat bakal dipamerin di Benteng Verdeburg. Terus, Angkringan Budaya bakal ditutup sama pementasan teater ‘Opera Sutawijaya’ di Taman Budaya Yogya-

karta Jumat dan Sabtu(8-9/3),” kata Mulida Mutiara, Pimpinan Produksi Teater. Pementasan teater ‘Opera Sutawijaya’ ini bakal ditampilkan oleh temen-temen teater Padmanaba. “Penasaran kan sama rangkaian acara Angkringan Budaya makannya buat temen-temen yang belum dating, buruan dating!” tutup Mutiara. (gun)

Padmanaba Open House

GUN/INDIKASI

SELAMAT DATANG: Open House lebih kenalkan potensi Padmanaba

TEMEN-TEMEN Padmanaba emang sepertinya nggak pernah kering dari aktivitas. Selain bikin acara Angkringan Budaya, hari Minggu (4/4) itu mereka juga bikin acara open house yang dikasih tajuk Dimensi Waktu, When the Dreams Pick You Up. “Kita lebih banyak ngenalin SMA Negeri 3 Jogja,’’ jelas Meizar Ferro

Sapta Aji, Ketua Panitia Padmanaba Open House. Di ajang open house itu mereka mereka bikin pameran stan-stan komunitas, ekstrakulikuler, ampe cerita dari alumni dan Ketua OSIS. Lewat Open House itu, temen-temen Padmanaba emang berniat ngenalin sekolahnya ke masyarakat luas. (gun)

Termotivasi, SMA GAMA Targetkan Tahun Depan

HERMITIANTA/RADAR JOGJA

SENYUM: Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA GAMA, Jumadi dan para siswa SMA GAMA pun dapat bingkisan dan bola.

EVRIZA ANAS/INDIKASI

CEPET: Siapa cepat dia dapat dan elastis ball yang bikin gemes.

SUPPORT: Berharap tahun depan bisa ikut meriahkan DBL.

HONDA DBL 2010 Goes to School terus bergulir. Kemarin, giliran SMA GAMA (Tiga Maret) yang jadi tempat persinggahan crew DBL Jogja. Kegiatan itu merupakan rangkaian dari kegiatan Honda DBL 2010 DI Jogjakarta Series yang akan dihelat di GOR UNY 16 April hingga 1 Mei mendatang. Meskipun digelar di penghujung jam sekolah, kemeriahan dan kehebohan tetap mewarnai kegiatan tersebut. Sejumlah games dan hadiah mewarnai aktivitas yang hanya memakan waktu 30 menit itu. Meski dikemas dalam suasana santai, game-game itu mereka rasakan dengan asyik. “Acaranya asyik dan menghibur,” terang Seto Brakumara siswa kelas X. Dia mengapresiasi positif kegiatan Honda DBL 2010 ini. Bagi dia, kegiatan road show ke sekolah-sekolah setidaknya akan menjadi ajang mengenalkan kegiatan berskala nasional itu secara lebih luas, khususnya kepada siswa sekolah. Senada disampaikan Anindita Sukma siswa

yang lain. Dia menilai, DBL telah jadi ajang kompetisi bolabasket yang mampu menarik jumlah peserta besar. Demikian juga kehadiran para pendukungnya di lapangan. ”Saya jadi ngiri dengan sekolah lain yang ikut ajang ini. Mudah-mudahan, tahun mendatang tim sekolah kami bisa ikut ambil bagian,” harapnya. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA GAMA, Jumadi menilai, Honda DBL memberikan motivasi bagi para siswa untuk meningkatkan prestasinya. Baik prestasi akademik maupun prestasi olah raga. Ini karena untuk mengikuti Honda DBL ini memang mensyaratkan prestasi tertentu bagi pesertanya. Jumadi pun bertekad tahun mendatang ia bisa menyiapkan tim SMA GAMA untuk bisa ikut ambil bagian menjadi salah satu pesertanya. Karena belum bisa mengirimkan timnya, ia sengaja mencari informasi sebanyak-banyaknya agar bisa memenuhi semua persyaratan yang dibutuhkan nanti. (din)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.