JOG 0203 HAL 24 PROOF

Page 1

RADAR JOGJA

Di Balik Musik Garangnya Kijigai

Jagokan Die for You untuk Mini Album KIJIGAI. Kata itu bisa jadi oleh orang Jepang akan disingkiri. Tapi tidak begitu dengan lima cowok yang doyan main musik ini. Kelima cowok itu masing-masing Yudhie (gitar), Ieng (gitar), Wiwid(bass), Candra(drum) dan Irvan(vokal) ‘’Ya emang, Kijigai itu kami ambil dari bahasa Jepang yang artinya Gila.” jelas Yudhie sang gitaris. Mereka berlima sejak 12 Juni 2007 sepakat memakai kata Kijigai sebagai identitas bermusiknya. Maksudnya dengan nama itu mereka bisa gila-gilaan di atas panggung untuk membius pendengarnya. Dengan mengusung genre Post-Hardcore kelima cowok-cowok ini coba ngasih warna baru buat ngeramein iklim musik di Jogja. “Awalnya kami mengusung alternative rock, namun di akhir 2008, gara-gara Yudhie (gitaris) banyak nyekokin kami dengan lagu-lagu Post-Hardcore macam Saosin dan Bless The Fam, maka genre kami pun jadi ikutan berubah,” terang Ieng. Dengan Post-Hardcore ini mereka mengerjakan mini album pertama yang udah progress sekitar 80 %. EP (Extended Played) berisi 6 lagu. Sebagian besar liriknya bercerita tentang cinta universal. “Cinta dan kehidupan sosial jadi main theme di mini album kita. Cuma, lirik itu kami kemas dengan kata-kata yang gentle dan musik yang cadas!” ujar Irvan semangat. Mini album mereka yang rencana dirilis bulan April mendatang memasang lagu Die for You sebagai single jagoannya. Hampir semua lagu di album mereka memakai bahasa Inggris. Mereka make bahasa asal Ratu Elisabeth ini bukan tanpa alasan lho. ”Kami pernah mencoba make lirik bahasa Indonesia, cuma setelah kita maenin ama musik kita kayaknya kurang sinkron. Jadi coba coba aja make bahasa Inggris biar bisa klop, ama enak didenger,“ imbuh Irvan yang asal Pekanbaru ini. Ngebawa genre pop-hardcore memberikan tantangan tersendiri bagi Kijigai. Karena enggak semua pendengar suka ama genre cadas ini. Namun mereka berlima tetep moving forward ama karya mereka, dan usaha mereka enggak sia-sia lho, guys ! Buktinya Kijigai disupport ama brand clothing lokal bernama Devil.inc. “Ya, karena adanya kesamaan visi dan konsep bermusik kami dengan clothing mereka. So, mereka pun akhirnya mem branding Kijigai ama baju-baju mereka,” kata Yudhie. Menurut mereka, langkah tersebut merupakan simbiosis mutualisme antara band dan clothing. ‘’Ya, saling mendukung untuk maju,” puji Ieng. Last but not least, Kijigai pun berpesan jangan takut berkarya dan berkreasi. And so jangan mudah putus asa, bro! Iice Quote jack! Kita tunggu rilis mini album kalian ! (fer)

TAMPAKNYA udah saatnya kalian untuk menyingkirkan rain coat dan baju panjang. Karena musim hujan sepertinya udah ampir berakhir. So kalian harus ganti keluarin koleksi baju musim panas. Salah satu baju yang must have item di musim panas adalah babydoll dress dengan motif dan warna cerah. Babdydoll ini selain modelnya simple, bahannya juga tipis, jadi sangat nyaman kamu pakai saat cuaca panas. Kayak gimana sih babydoll yang cocok kamu pakai? Ayo kita tengok model babydoll yang dipake ama temen kita ini.. Enggak selamanya babydoll itu lengannya pendek, babydoll yang satu ini punya lengan tiga perempat. Babydoll motif floral ini tampaknya begitu

padu ama tights warna putih, sepatu pink senada dengan babydoll nya. Tas yang bentuknya mirip tas nelayan ini juga bisa jadi paduan yang klop dengan kamu yang suka tampil unik dan beda dari yang lain. Lain lagi dengan babydoll yang ini, babydoll dress warna biru laut ini punya keunggulan beda lho. Dari bentuk aja beda, kerah dan kancingnya ada di belakang. Paduin dress ini dengan postman bag warna coklat dan sepatu warna coklat pula. Babydoll terakhir ini bermotif full print dan bentuknya simpel. Beri sentuhan warna merah di tas dan sepatu yang kamu pakai. Dijamin penampilan kamu bakal catchy banget. Hmm, enggak selamanya babydoll dress itu jadi baju buat tidur khan? (sar)

BMD Jalani Ujian Kompetensi

Model: Sarimukti Rinan Dita (Komunikasi UGM 2008) | Fotografer: Fake Fotographer | Ilustrasi: Herpri Kartun

Akhirnya Enggak Cuma Paham Teorinya UJIAN itu ternyata enggak serem lho. Buktinya temen-temen SMA Internasional Budi Mulia Dua Jogja ato yang lebih akrab dengan sebutan BMD bisa ngejalanin ujian kompetensi dengan suasana santai. Emang, selain ujian tulis, di BMD juga ada ujian kompetensi untuk semua mata pelajaran. Ujian kompetensi itu diadain Senin ampe Jumat (22-28/2) lalu. ”Ujian kompetensi kami adakan supaya murid-murid bisa mempraktekan apa yang udah mereka pelajari selama di kelas. Sehingga, mereka tidak hanya paham teorinya tapi juga bisa menerapkannya di kehidupan mereka,” jelas Biana Dwi Astuti, S.TP, wakasek kurikulum yang juga mengajar matematika BMD. Setiap mata pelajaran yang diujikan punya keunikan masing-masing. Ada yang diujikan sendiri, juga ada yang gabung dengan mata pelajaran lain. ”Beberapa mata pelajaran ada yang gabung. Misalnya, waktu kemarin ujian Sejarah gabung sama Bahasa Inggris. Jadi kita bikin liflet tentang tempat bersejarah, misalnya candi, pakai Bahasa Inggris. Terus, dipresentasikannya juga pakai Bahasa Inggris,” terang Fikri Maulana, yang duduk di kelas X Pasifik. ”Terus juga ada yang dikerjain secara berkelompok. Kayak Fisika yang kemarin disuruh ngelakuin percobaan cahaya optic, sama culinary art (memasak),” tambah Fikri. Intinya, ujian kompetensi BMD dibuat secara fun, tapi tetap punya bobot. Walaupun nampak kayak mainan, tapi temen-temen BMD ngerasa lebih banyak manfaatnya daripada cuma sekadar ngapalin teori atau rumus aja. ”Seneng gini lha dari pada belajar di kelas terus. Lebih bisa diaplikasikan gitu. Kayak waktu ujian Matematika lalu, kita disuruh buat model rumah dengan bangun ruang dan skala. Jadi, kita harus mempertimbangkan ukuran tapi juga bisa menghias sesuai keinginan kita biar tampak lebih keren dan menurut aku itu lebih gampang buat nginget-ingetnya. Kalau udah bisa mempraktekan kan pasti teorinya juga udah bisa” jelas Fikri. Dari ujian kompetensi yang menurut temen-temen BMD lebih seru ini, temen-temen BMD berharap bisa dapat nilai semaksimal mungkin. Jadinya, kalau kurang di ujian teorinya bisa keangkat dari ujian kompetensi ini. Selain itu, temen-temen BMD juga bisa meningkatkan kemampuan psikomotorik mereka. Good luck deh, guys! (gun)

Selasa Wage 2 Maret 2010

Siapkan Unas SMP

SMA Rame-Rame Bikin Tryout ENGGAK lama lagi tementemen yang duduk di kelas IX SMP bakal ngadepin Ujian Nasional (Unas). Nah, untuk ngasih bekal temen-temen SMP yang mau Unas, kakak-kakak mereka di beberapa SMA beramai-ramai bikin kegiatan untuk ngebantu mereka menghadapi Unas. Caranya, bikin Tryout. Uniknya, mereka ngadain Tryout itu seperti janjian waktunya. Yaitu sama-sama diadain hari Minggu (7/3) mendatang. Beberapa skul yang ngadain Tryout untuk SMP itu antara lain, temen-temen dari SMAN 8

Jogja, SMAN 4 Jogja dan SMA Muhammadiyah 3 Jogja. SMA Negeri 8 Jogja ato yang kondang disebut Delayota ngadain tryout dengan tema Bangun Edukasi, Bangun Negeri sedangkan titlenya DEBUT (Delayota Buat Tryout). Mereka adain Tryout di dua tempat, yaitu di SMA Negeri 8 Jogja dan SMK 5 Jogja. “Kami menargetkan banyak peserta dari adik-adik SMP yang ikut tryout ini, sehingga kami menyiapkan dua tempat,” jelas Dayu Kemalasari Soraya, Ketua I DEBUT. Sementara teman teman dari

SMAN 4 Jogja yang kondhang dengan sebutan Patbhe make tema Sing Sapa Kang Temen Bakal Tinemu dan judulnya Sregep Mandhep Mantep. ‘’Kami adakan di sekolah, SMAN 4 Jogja,’’ jelas Agustina Istaryanti selaku Ketua OSIS sekaligus penanggungjawab kegiatan. Untuk teman-teman SMA Muhammadiyah 3 ato Moega pelaksanaan Tryoutnya ditangani

IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah). ’’Tempatnya di Kampus I SMA Moega. Kami adakan ini untuk membantu adik-adik menyiapkan mental dan menambah kemampuan mereka mempersiapkan Unas,” ujar Gitalansa Martantina Widya selaku Ketua Pelaksana out. Ternyata materi yang bakal disampaikan juga enggak sembarangan, buktinya teman-teman Delayota udah nyiapin soal-soal yang punya bobot sesuai standart Unas. “Kita udah siapin sama dengan soal-soal yang nanti diujikan buat SMP, yaitu Mate-

matika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan Ilmu Pengetahuan Alam. Pastinya, teknisnya juga kita pakai sesuai Ujian Nasional, soalnya Ujian Nasional khan nggak cuma butuh kemampuan mengerjakan soal, tapi juga ada banyak teknisnya,’’ katanya. Lebih jauh soal teknis itu di antaranya harus pakai pensil yang bisa terbaca komputer, enggak boleh kotor kertasnya, penghapusnya bener, dan banyak lagi lainnya. ’’Nah, makanya khan mesti dibiasain juga supaya enggak ada kesalahan pas ujian benerannya,” terang Dayu. (gun)

Restu Handayani, Jawara yang Terlupakan PUNYA kekurangan fisik enggak membuat Restu Handayani minder. Bahkan kekurangan yang dia miliki itu menjadi kekuatan tersendiri bagi dirinya untuk melangkah lebih maju meraih prestasi. Siswi SMA Negeri 7 Jogja yang mengalami Tuna Daksa sejak lahir ini enggak pernah sekalipun minder ama kondisi fisiknya sekarang. Meski hanya satu buah tangan yang dia miliki namun Restu –begitu dia akrab dipanggil memiliki banyak prestasi ciamik di bidang olahraga, khususnya cabang atletik. ”Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan, maka aku coba maksimalin kemampuan terbaikku aja,” lontar Restu tentang prestasinya. Selanjutnya Restu menceritakan, awalnya dia sama sekali enggak niat terjun ke olahraga. Namun saat SMP Restu diajak bergabung

di BPOC (Badan Pembina Olahraga Cacat). Maka kesempatan itu enggak disia-siakan Restu. Selanjutnya Restu dibina seorang pelatih untuk menekuni olahraga atletik. ”Dari pembinaan itu kemampuanku makin meningkat,” ujar siswi Kelas XI IPS ini. Gabung BPOC memang langkah tepat buat Restu. Berkat latihan intensif, Restu mampu mengukir prestasi yang mengkilap bagi Dunia Olahraga Jogja, khususnya cabang Atlelitik. Seperti baru-baru ini, tepatnya akhir tahun lalu (November), Restu yang maju mewakili Jogja berhasil memboyong satu medali emas, dan dua medali perak dari gelaran POPCANAS IV (Pekan Olahraga Pelajar Cacat Nasional). Restu berhasil menaklukan lawan-lawannya di cabang atletik lompat jauh dan meraih satu medali emas dan dua buah medali perak untuk cabang

Restu Handayani

atletik nomor lari 100 dan 200 meter. ”Semua itu buah dari hasil latihan keras selama ini dan tentunya juga support orang tua serta teman-teman. Sehingga aku selalu semangat buat ngadepin segala lomba,” ujar cewek yang hobi maen Playstation ini. Namun sayang, prestasi Restu yang cukup menonjol itu enggak direspon baik oleh pemerintah. Padahal, Restu mengaku sangat butuh support dari Komite Olahraga Jogja maupun Pemkot Jogja untuk kelangsungan kariernya. Selama ini, sulung dua bersaudara ini sering mengeluarkan modal pribadi guna ikut lomba-lomba yang membawa nama Jogja. Bahkan hingga even bertaraf nasional sekelas POPCANAS. ”Selama ini aku emang berusaha dengan modal sendiri. Sempat ada bantuan dari Pemkot tapi belum cukup. Karena bantuan itu untuk kebutuhan waktu lomba aja,” lontar Restu.

Selanjutnya Restu menuturkan, bahwa support itu nggak sepotong sepotong. ”Pengenku enggak ngasih pas ada lomba aja. Persiapan sebelum lomba juga penting, karena itu khan juga menentukkan sukses enggaknya pas lomba,” tambah cewek berkerudung ini. Ia berharap Pemkot lebih perhatian terhadap atlit-atlitnya. Karena para atlit berjuang mengharumkan nama Jogja. Meski begitu, Restu sedikitpun enggak putus asa dan tetap terus berlatih guna mengasah kemampuannya. Restu rutin menjalani latihan atletik seminggu tiga kali di Stadion Mandala Krida. Terakhir ia berpesan, kepada teman-teman lain yang memiliki kondisi sama dengannya, jangan minder dan rendah diri. ”Jangan malu dengan kondisi yang kita miliki, percaya diri dan tunjukkan talenta yang kalian miliki!” tegas Restu. (fer/sar)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.