HARIAN SEMARANG 160112

Page 3

AYO MBANGUN KUTHO

senin, 16 Januari 2012

3

Ungkapkan Syukur di Sedekah Bumi Oleh Wara Merdekawati Meski diguyur hujan, prosesi sedekah bumi warga RW 06 Kelurahan Paudakpayung tetap berjalan lancar.

lakone Bambang Suyanto

W

Lurah Mugasari

Hobi Jalan Pagi

MENJADI pegawai negeri terkadang kesibukannya lebih banyak difokuskan di dalam ruangan. Banyak orang menganggap hal itu kurang baik dari segi kesehatan, karena kurang banyak bergerak melakukan aktivitas di luar ruangan. Hal inilah yang kini tengah dihindari Bambang Suyanto, Lurah Mugasari. Dia selalu berupaya memanfaatkan waktunya sebelum bekerja untuk berolahraga. “Caranya dengan jalan-jalan di pagi hari sebelum berangkat kerja. Dengan berolahraga yang murah meriah ini saya dapat menghirup udara segar di pagi hari mengingat jalan pagi dapat menjaga tubuh tetap sehat sebelum bekerja,” tuturnya kepada Harsem, beberapa waktu lalu. Menurutnya, hobi jalan-jalan pagi ini biasanya sering dilakukan dengan berkeliling wilayah rumahnya. Dalam aktivitasnya di pagi hari biasanya sering ditemani dengan beberapa tetangganya yang mayoritas para pensiunan. “Kebetulan rumah saya dekat kantor kecamatan, biasanya jalan pagi mengelilingi kantor kecamatan bersama para pensiunan pegawai. Karena memang di daerah kami banyak pensiunan,” lanjutnya. Dikatakan, dengan jalan-jalan pagi banyak hal yang didapat. Selain mendapat udara segar, pria yang sudah 16 tahun menjadi lurah ini mengaku juga dapat lebih mengenal tetangga serta wilayahnya. Pentingnya jalan-jalan pagi, katanya, juga dapat mencegah penyakit osteoporosis. Seperti diketahui, ada anjuran setiap orang untuk sering berjalan sebanyak 10.000 langkah tiap harinya untuk mencegah pengeroposan tulang. “Maka saya tetap sempatkan kebiasaan itu, walaupun hanya sebentar yang penting berkeringat,” ujarnya. (wam/gus)

ARgA RW 06 Dusun Bumirejo, Kelurahan Pudakpayung kemarin menggelar tradisi sedekah bumi atau dikenal dengan nama Merti Deso. Tradisi tersebut juga dimeriahkan dengan pembuatan gunungan yang dilengkapi dengan hiasan daun manggar yang terbuat dari kertas. Sementara tak lupa hasil panen mereka juga dipasang yang konon sebagai rasa ucapan rasa syukur. Seperti rencana awal warga akan melakukan arak-arakan keliling desa. Sedekah bumi menjadi tradisi turun temurun dan dilakukan pada bulan Sapar pada penanggalan Islam. Tradisi ini digelar sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasih terhadap Tuhan YME atas hasil bumi mereka. Untuk memeriahkan acara, warga pun banyak yang berdandan mulai dari anak-

anak hingga orang dewasa. Ada yang mengenakan pakaian tradisional lengkap dengan kebaya dan kain jarik. Bahkan ada yang mengenakan pakaian seragam TNI dan ada pula orang dewasa yang berdandan ala anak SD dan TK sehingga suasananya tampak begitu meriah. Acara tersebut digelar pada siang hari yang sebelumnya warga berkumpul di lapangan. Persiapan melakukan pawai atau karnaval untuk mengarak gunungan hasil bumi dilakukan setelah semua warga berkumpul. Namun, karena tiba-tiba hujan lebat terpaksa karnaval mengarak gunungan hasil bumi ditiadakan. Meski demikian suasana itu tidak mengurangi antusias warga untuk melaksanakan tradisi turun temurun ini. Gunungan hasil bumi tetap diarak keliling kampung, tanpa diiringi pawai. Sesampainya dipertigaan jalan kampung, Lurah Pudakpayung bersama perangkat dan tokoh masyarakat menyambut gunungan dan peserta pawai. Setelah gunungan diarak kemudian dilanjutkan prosesi rebutan gunungan. Meski diguyur hujan lebat, warga tetap saja memperebutkan gunungan yang berisi dari buah-buahan dan sayuran hasil bumi

HARSEM/WARA MERDEKAWATI

Usai rebutan gunungan di sedekah bumi, warga mementaskan kesenian pencak silat warga RW 06. Lurah Pudakpayung, Margono Ferdinandus menuturkan, kegiatan sedekah bumi ini merupakan tradisi sebagai

Cegah Rob, Warga Bangun Talud DADAPSARI-Untuk menghindari air rob yang kian mengganas, warga Kampung Geni Besar RT 01/RW 07 Kelurahan Dadapsari, belum lama ini kerja bakti membangun talud. Hal itu mereka lakukan karena jalan di kampung mereka sering becek dan licin. Ketua RT 01/RW 07, Sodiq Gaos mengatakan, rob yang terjadi di wilayahnya terjadi sejak dua bulan lalu. Banyak rumah warga yang terkena rob sampai masuk ke rumah sehingga mengganggu aktivitas mereka. “Warga pun kesal karena halaman rumah mereka banyak yang tergenang air rob. Warga pun mengeluh karena kesulitan mengantar anaknya sekolah saat hendak keluar rumah,” ujarnya. Sodiq mengatakan, sejak tiga hari lalu warga gotong-royong meninggikan tanggul setinggi 50 centimeter. Harapannya setelah adanya talud tersebut maka air tidak masuk ke rumah. “Warga hanya membuat talud di samping kanan dan kiri jalan kampung setinggi 50 centimeter. Kami berharap dengan dibangunnya talud ini air tidak masuk ke rumah warga,” katanya. Dijelaskan, selain membangun talud di sisi kanan

dan kiri untuk membebaskan rumah warga dari genangan rob. Warga juga sepakat akan meninggikan jalan dengan cara menggurug dengan tanah. Sodiq mengaku rencana tersebut sudah mendapatkan bantuan dari Pemkot Semarang dan dari BKM Wijaya Kusuma Kelurahan Dadapsari. “Dari pemkot ada bantuan Rp 6,5 juta, sedangkan dari BKM Wijaya Kusuma sebesar Rp 7,5 juta dan kurangnya dari swadaya warga yang jumlah Rp 18 juta,” ungkapnya. Camat Semarang Utara, Djaka Sukawijana mengatakan, untuk mengatasi rob sebenarnya di wilayah Semarang Utara sudah bisa mengatasi karena sudah terdapat 39 buah pompa air. “Sebenarnya dengan adanya pompa air tersebut diwilayah Semarang Utara sudah cukup,” katanya. Ditambahkan, pompa air tersebut di antaranya di Kelurahan Bandarharjo ada 13 buah, Kelurahan Kuningan enam buah dan Panggung Lor 20 buah. “Sedangkan untuk yang di Jalan Kolonel Sugiono perlu ditambah pompa air karena dianggap masih kurang,” pungkasnya. (lif/gus)

Rencanakan Program di Rembug Warga

HARSEM/WARA MERDEKAWATI

Rembug warga tahunan di Bulu Lor dihadiri ratusan warga

ungkapan rasa syukur atas segala nikmat dan karunia oleh Tuhan YME selama ini. Selain itu juga untuk menguri-uri kebudayaan warga setempat. (gus)

BULU LOR-Pada 2011 lalu, BKM Ngudi Rahayu Kelurahan Bulu Lor mendapatkan bantuan dana dari APBN maupun APBD Kota Semarang. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan di beberapa infrastruktur wilayah. Sementara BKM Ngudi Rahayu tahun ini berharap bisa meningkatkan program pembangunan demi kemakmuran warganya. Demikian salah satu hasil evaluasi program dalam Rembug Warga Tahunan (RWT) yang digelar di Balai Kelurahan Bulu Lor, kemarin. Koordinator BKM, Margo Sumaryono menuturkan, rembug warga tahunan ini sebagai pertanggungjawaban pengurus dalam menjalankan tugas yang dipercayakan kepada masyarakat. “Kita memaparkan berbagai kegiatan baik dalam UPL, UPK, UPS yang telah kami lakukan untuk masyarakat,” tuturnya. Margo menjelaskan, permasalahan yang sering timbul dalam pengelolaan dana bergulir, yakni masih adanya beberapa anggota KSM yang belum memahami manfaat dana P2KP atau PNPM sehingga menyebabkan KSM tidak lancar dalam perguliran dana.

“Solusinya, UPK terpaksa harus rutin mendatangi KSM-KSM yang kurang lancar, salah satu pengurus BKM dan lembagalembaga yang ada di Kelurahan Bulu Lor. Sampai saat ini sudah ada 195 KSM di Bulu Lor yang sudah mendapat pendampingan,” jelasnya didampingi Ketua Komisi D DPRD Kota Semarang Supriyadi, dan perwakilan Bapermasper Budi Satmoko. Ditambahkan, BKM sengaja membentuk tim klarifiksi dari unsur BKM, UP2, RT, RW untuk ikut menyelesaikan pinjaman-pinjaman kurang lancar. Bagi KSM yang tidak mengikuti aturan yang ada di dalam perjanjian bergulir akan diproses lebih lanjut sesuai dengan aturan hukum yang berlaku Sementara itu, Camat Semarang Utara, Djaka Sukawijana mengatakan, dengan RWT ini sebagai bentuk pertanggungjawaban BKM dalam mengelola keuangan dan kegiatan, salah satu syaratnya dengan audit independen. “Sebagai wujud BKM dalam kelola uang, tidak sembarangan. Di lingkungan Interen BKM harus ada saling komunikasi dan koordinasi,” katanya. (wam/gus)

HARSEM/DOK

HARSEM/DOK

Halaman ini khusus disediakan bagi warga masyarakat, lembaga instansi pemerintahan dan swasta, lembaga sosial kemasyarakatan, lembaga keagamaan. Silakan kirimkan foto-foto kegiatan yang bernilai berita ke redaksi. Foto harap disertai keterangan singkat dan dapat langsung dikirimkan ke redaksi maupun via email: harian.semarang@yahoo.com. Redaksi akan memuat tanpa memungut biaya.

Ben Suharno (kanan) salah satu penyuluh dari IKIP PGRI Semarang belum lama ini menyerahkan bantuan buku kepada Ketua PKK Muktiharjo Lor, Sutrisni dalam acara penyuluhan pendidikan di Rumpin Lestari Muktihajo Lor

Puluhan anggota PKK di Kelurahan Pudakpayung belum lama ini mengikuti pelatihan pembuatan baki lamaran. Menurut Siti Mulyani, Ketua PKK Pudakpayung, pelatihan tersebut untuk memberikan keterampilan warga

HARSEM/LISSA FEBRINA

Saat ini pembangunan talud warga sudah terlaksana tinggal menunggu pengurukan jalan

Penyuluhan Kesehatan Gratis Bagi Warga Lansia

HARSEM/LISSA FEBRINA

Warga lansia begitu antusias mendengarkan penyuluhan kesehatan di Balai Kelurahan Krapyak KRAPYAK-Selama dua bulan ini warga Kelurahan Krapyak, mendapatkan seminar dan penyuluhan seputar kesehatan yang diselenggarakan oleh Fortune Star Global di balai kelurahan. Agar tidak membosankan, selama dua bulan ruangan balai kelurahan pun disulap menjadi ber-AC. Kasati Hanafi, warga RT 01/RW 01 mengaku senang mengikuti penyuluhan dan seminar tersebut. Selama dua bulan ini banyak ilmu yang ia dapat seputar kesehatan. “Bagi saya penyuluhan kesehatan sangat penting untuk diketahui. Kebetulan saya tertarik ingin mengetahui seputar makanan sehat apa yang dikomsumsi untuk orang dewasa,” timpal, Ny Yayuk, warga Krapyak. Irfan, Humas PT Fortune Star Global mengatakan, kegiatan seminar yang digelar selama dua bulan ini tidak dipungut biaya. Bahkan warga yang datang akan mendapatkan souvenir sebagai rasa terima kasih. “Dalam kegiatan seminar memang banyak penyuluhan tentang kesehatan. Dan kami mengutamakan warga yang berusia di atas 40,” ujarnya. Irfan mengatakan, selain penyuluhan juga ada pemeriksaan kesehatan gratis dan juga permainan untuk memotivasi untuk menjalankan hidup sehat. “Kami ingin warga menjalankan pola hidup untuk mendapatkan kehidupan yang sehat. Karena ada pepatah lebih baik mencegah dari pada mengobati,” imbuhnya. Lurah Krapyak, Suparno mengatakan, mendukung penuh kegiatan yang diadakan di balai kelurahan selama dua bulan tersebut. “Ini kan untuk masyarakat dan kami sangat mendukung,” ujarnya. Suparno menambahkan, warga Krapyak kebanyakan pensiunan dan membutuhkan acara semacam ini untuk memberikan banyak masukan seputar kesehatan. “Yang datang kebetulan banyak yang berusia lanjut karena mereka begitu ingin tahu. Apalagi acara ini gratis,” ucapnya. (lif/gus)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.