HARIAN SEMARANG 121211

Page 7

INTERNASIONAL HUKUM & KRIMINAL

77

senin, 2010 senin, 15 12 november Desember 2011

Lagi, Pengecer Togel Diamankan Oleh Abdul Mughis Tim Reskrim Polsek Pedurungan berhasil menangkap dua pengecer togel Hongkong beserta barang bukti sejumlah bandel kupon, ponsel dan uang tunai Rp 117 ribu.

rumahnya. Masing-masing tersangka, Sutriyo (30), warga Kampung Dempelsari RT 02/RW 22 Kelurahan Muktiharjo Kidul Kecamatan Pedurungan dan Kasmiran alias Kancil (50), warga Kampung Karanganyar RT 02/RW 13 Kelurahan Muktiharjo Kidul, Kecamatan Pedurungan. Seperangkat barang bukti berhasil diamankan polisi, di antaranya empat bendel rekapan kupon judi Hongkong, lima bandel kupon judi Hongkong palsu, sebuah ponsel Nexian, 10 lembar karbon dan uang tunai Rp 170 ribu dari tangan tersangka Sutriyo. Sementara dari tersangka Kancil, polisi berhasil menyita sebuah ponsel Mixon, uang tunai Rp 117 ribu, 10 bendel kertas rekapan judi Hongkong dan enam bendel kertas rekapan kosong, lima spidol, 51 lembar kertas amal. Dan 17 lembar kertas besar rekap nomor. Sutriyo mengaku, praktik perjudian togel tersebut dilakukan setiap hari dan dirinya mendapat stok kupon judi tersebut dari seseorang yang bernama Dedi selaku pengepul. Rekapan kupon judi tersebut

PERISTIWA A PARAT kepolisian di Kota Semarang hingga kini gencar melakukan operasi terhadap segala bentuk aksi perjudian toto gelap (togel). Hasilnya, dua pengecer togel Hongkong berhasil diamankan tim Reskrim Polsek Pedurungan, Minggu kemarin. Keduanya ditangkap saat beroperasi melakukan praktik perjudian togel Hongkong di

kemudian diambil oleh Dedi. “Saya hanya mendapat upah sebesar 12,5% dari penjualan perhari,” katanya. Pemasang biasanya melakukan transaksi atau memasang nomor melalui SMS. Ratarata mereka membayar malam hari atau esuk harinya lagi, sedangkan nomor yang keluar bisa diakses langsung melalui internet sekitar pukul 23.00. “Para pemasang yang nomornya keluar bisa mengambil uang pada keesokan hari,” tutur tersangka yang mengaku sedang ditinggal istrinya kerja di luar kota itu. Kapolsek Pedurungan, AKP Yudy Arto Winaryo mengatakan, pihaknya melakukan penyelidikan atas praktik perjudian yang beberapa saat yang lalu dilaporkan warga setempat karena merasa aksi perjudian togel tersebut meresahkan masyarakat. “Setelah kami lakukan penyelidikan, petugas mendapati adanya praktik perjudian berjenis togel Hongkong,” terang Kapolsek didampingi Kasubag Humas Polrestabes Semarang, AKP W Napitupulu. (gus)

7

SABTU, 13 Agustus 2011

HARSEM/ABDUL MUGHIS

Dua tersangka pengecer togel ditangkap beserta bandel kupon judi Hongkong palsu

Sopir Hotel Gumaya Curi Helm

HARSEM/ABDUL MUGHIS

Tersangka pencuri helm saat diamankan di Mapolsekta Semarang Tengah

AKSI seorang maling helm terekam kamera CCTV di area parkir Hotel Gumaya Semarang. Pelaku ternyata adalah seorang sopir freeland di Hotel Gumaya yang akhirnya digelandang ke sel tahanan Mapolsekta Semarang Tengah, kemarin. Identitas pelaku adalah Eko Susanto (28) warga Jalan Jomblang Perbalan RT 08/RW 02 Candi, Candisari Semarang. Ia berusaha mencuri helm milik korban, Rudi Kurniawan (27) warga Pondok Jangli Indah No 39 RT 08/RW 01 Jangli Tembalang yang merupakan karyawan Hotel Gumaya. Tersangka mengaku aksi pencurian yang dilakukan tersebut lantaran sakit hati. Eko berdalih aksinya tersebut hanya bermaksud ingin memberi pelajaran kepada korban. Beberapa hari yang lalu, Rudi Kurniawan saat melintas di depan Hotel Gumaya melakukan tindakan yang dianggap tidak sopan. “Dia naik sepeda motor kencang sengaja menerjang genangan air hujan. Akibatnya, air tersebut

muncrat ke tubuh saya,” papar tersangka. Tersangka pun merasa sakit hati dan setelah kejadian itu, korban malah terkesan bersikap cuek dan tidak ada ungkapan minta maaf. “Tentu saja saya jengkel,” ujar Eko. Dipicu rasa jengkel itulah tersangka kemudian bermaksud memberikan pelajaran kepada Rudi dengan cara mengambil helm miliknya. “Saat itu korban memarkir sepeda motor miliknya di area parkir Gumaya Tower Hotel di Jalan Gajahmada Semarang dan posisi helmnya ditaruh di setang. Kemudian saya ambil dan dimasukkan jaket dan saya masukkan mobil,” ujar pria yang berprofesi sebagai sopir freeland di Hotel Gumaya tersebut. Sayangnya, Eko tidak menyadari bahwa aksinya tersebut terekam kamera pengintai atau CCTV yang terpasang di salah satu sudut di halaman hotel tersebut. Tiga hari kemudian korban mendatangi kantor tempat Eko bekerja. “Dia datang ke kantor saya dan mengatakan supaya saya menemui dia untuk menyelesaikan

secara kekeluargaan,” tambahnya. Karena tidak ada niatan untuk mencuri helm, Eko pun menurutinya menemui Rudi dengan harapan ada permintaan maaf dari Rudi. Namun ternyata kejadian itu membuat Eko tak terima atas aksi pencurian itu. Dengan diboncengkan sepeda motor, pelaku kemudian diajak jalan-jalan oleh korban. “Namun ternyata malah menuju kantor Polsekta Semarang Tengah,” paparnya. Kapolsekta Semarang Tengah Kompol Prayitno mengatakan, pencurian helm tersebut terungkap setelah dilakukan pemeriksaan rekaman kamera CCTV. Modus pencurian dilataribelakangi atas perasaan jengkel. “Meski demikian, tersangka telah melakukan tindak pidana pencurian sebagaimana diatur dalam pasal 362 KUHP. Maka tersangka terancam hukuman maksimal lima tahun penjara,” terang Kompol Prayitno didampingi Kasubag Humas AKP Willer Napitupulu. (abm/gus)

sambungan berita halaman 1 Dua Bocah ...

Suap Balaikota ... “Nanti akan diperoleh gambaran bagaimana sebelum dan sesaat sesudah penangkapan tersangka kasus suap tersebut, dan biar ketahuan darimana amplop berisi uang itu berasal,” jelasnya. Seret Tersangka Lain Sementara itu ketika ditanya terkait dengan hasil pemeriksaan Walikota Soemarmo HS dan Wakil Walikota Hendrar Prihadi serta sejumlah pejabat Pemkot, ia enggan menjelaskan sebab informasi tersebut dipegang penyidik KPK. Terkait rencana pemeriksaan kembali terhadap sejumlah saksi terutama Soemarmo, ia mengatakan belum bisa memastikan hal

tersebut. “Nanti kami gali lebih lanjut apakah yang bersangkutan perlu diperiksa kembali atau tidak. Itu sangat tergantung dari keterangan yang bersangkutan,” jelasnya. Berdasarkan informasi yang diterima Harsem, KPK telah mengantongi sejumlah bukti yang cukup kuat yang bisa menyeret sejumlah tersangka lain. Selain itu hardisk CCTV yang disita dari ruangan Walikota Soemarmo juga sudah diperiksa oleh KPK, meski belum diketahui secara pasti hasil pemeriksaan tersebut. Seperti diketahui, KPK menangkap basah dua anggota DPRD serta Sekretaris Daerah

Kota Semarang Akhmat Zaenuri di halaman kantor DPRD kota setempat, Kamis (24/11) siang, tepatnya ketika usai rapat Banggar (Badan Anggaran) di ruang sidang paripurna DPRD Kota Semarang. Mereka ditangkap di tempat parkir depan gedung DPRD, dan dari penangkapan tersebut KPK menyita sejumlah amplop berisi uang. Dua legislator, yakni Agung Purno Sarjono dan Sumartono yang dibekuk saat ini mendekam di sel tahanan Mapolda Jateng, sedangkan Zaenuri meringkuk di sel tahanan Mapolrestabes Semarang dengan status tahanan titipan KPK. (rif)

tetap menolaknya. Pasalnya, kata Novriadi, kalangan eksekutif dan legislatif sudah sepakat pada anggaran 2012 diperlukan efisiensi anggaran. “Pengadaan mobdin itu, semangatnya tidak sesuai dengan efisiensi anggaran. Kalau perlu anggarannya untuk belanja publik saja,” kata Novri lagi. Karena Bagian Perlengkapan tidak mampu memberikan alasan kuat atas pengadaan mobdin, akhirnya diputuskan mobdin sekda dan dua unit mobil station wagon dicoret dari pos anggaran. Sementara untuk jumlah sepeda motor juga akan dikurangi, yang semula 32 unit menjadi 17 unit. Data Bagian Perlengkapan Setda Kota Semarang menyebutkan, pada RAPBD 2012 mengajukan anggaran total senilai Rp 2,7

miliar untuk mobdin. Perinciannya, mobdin untuk sekda Rp 439 juta, dua unit station wagon masing-masing Rp 219 juta, enam unit mobil pickup single cabin masing-masing Rp 154 juta, dua unit pickup single cabin 2.500 cc masing-masing Rp 159 juta, dan 32 unit sepeda motor total Rp 256 juta. Sebelumnya, beberapa SKPD Pemkot Semarang juga telah mengajukan pengadaan mobil dinas tetapi ditolak oleh kalangan dewan. Seperti Dinas PSDA-ESDM (Pengelolaan Sumber Daya Air, Energi, dan Sumber Daya Mineral) yang mengajukan angka Rp 1 miliar untuk lima unit mobil bagi pejabat di lingkungannya dan Disbudpar (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata) mengajukan Rp 260 juta untuk satu unit mobdin sebagai kendaraan operasional kepala dinas. (ano/rif)

Mobil Dinas ... Terlebih, jika dilihat dari sisi keterdesakan, mobdin yang ada tergolong masih sangat layak. Meski begitu, kata dia, penolakan itu bukan dikarenakan status Sekda Akhmat Zaenuri yang kini masih menjalani proses hukum oleh KPK. “Ada atau tidaknya (kasus hukum) itu, komisi tetap mempertanyakan soal pengadaan (mobdin). Dan akhirnya, kami sepakat untuk mencoretnya,” tegasnya. Sementara itu Kabag Perlengkapan Setda Kota Semarang Endar Winarto beralasan, perlunya pengadaan mobdin bagi sekda itu disebabkan mobil yang lama sudah tidak layak lagi beroperasional. “Bahkan, usianya sudah lebih dari lima tahun sehingga perlu pengadaan lagi,’’ kata Endar. Dengan penjelasan singkat itu, Komisi A

Akibat Kurang ... Setiap hari waktu Maryo dan istrinya, Minoel (samaran) hanya bekerja dan bekerja. Namun kehidupan mereka serba kekurangan. Menghadapi kemiskinan bergitu, Maryo bukannya mendekat, malah menjauh dari Tuhan. Mawar dan Anggrek tak pernah mendapat asupan rohani. Otaknya hanya dijejali tontontan TV setiap hari. Pelajaran yang mereka terima dari sekolah umum, hanyalah memberi pengetahuan kognitif. Tentu saja jiwa mereka kosong. Waktunyapun lebih banyak dihabiskan untuk bermain karena tak betah di rumah. Selain karena orang tua mereka cuek, lebih menyenangkan bergaul di jalanan bersama teman-teman.

“Saat melihat dua anak itu terapung, kami hanya teriak-teriak, karena nggak berani mengambilnya,” aku sejumlah siswa SMA dari Demak yang enggan disebut namanya. Mendengar teriakan para siswa, seseorang pengunjung dewasa segera mengambil dua bocah itu. Mereka berusaha memberikan pertolongan pertama, dan melarikannya ke RSI NU Jogoloyo. Namun jiwa kedua bocah itu tidak tertolong. Peristiwa pembawa maut dua bocah yang masih saudara sepupu ini membuat shock ayah Helmi, Sarbini (45). Awalnya ia hanya menuruti keinginan anak dan kepenokannya tersebut untuk berenang, dan bergegas mengantar mereka ke kolam renang Amala yang berjarak 500 meter dari rumahnya, pukul 11.00 kemarin. “Karena hari libur sekolah, anak dan keponakan saya minta rekreasi di kolam renang,” kata Sarbini. Setelah dua bocah itu mencebur di kolam, Sarbini pamit akan mengambil pakaian ganti karena ternyata dua anak tersebut tak berbekal baju ganti. Sebelum ditinggal sang ayah, Helmi sempat bilang ‘Bapak sekalian sholat Zuhur kalau mau jemput saya’,” tutur Sarbini. Sesampainya di rumah, Sarbini mengambil pakaian, bahkan masih sempat sholat Zuhur dulu. Ketika kembali, Sarbini bukannya langsung

masuk ke kawasan kolam renang, tapi malah mencucikan motor di pencucian depan tempat pemandaian itu. Di tempat cuci motor, ia dikagetkan oleh hiruk pikuk orang-orang yang berlarian seraya menggotong dua bocah. Nalurinya mengatakan, orangorang itu tengah menggotong anak dan keponakannya. Benar saja, saat ia datangi kerumunan itu, dilihatnya anak dan keponakannya terbujur kaku dengan wajah membiru. Sarbini seketika lemas. Kasubag Humas Polres Demak AKP Sutomo membenarkan, kematian Helmi dan Husni akibat tenggelam di kolam renang Amala Botorejo, Wonosalam, “Saat ini Polres sedang melakukan penyidikan atas peristiwa tersebut,” jelasnya. Seorang pramusaji kolam renang Amala yang keberatan disebut namanya mengakui, di kolam renang tersebut memang tidak ada petugas pengawas karena ada pengurangan tenaga kerja oleh pemilik kolam. Sementara itu sampai berita ini diturunkan tadi malam, pemilik kolam belum bisa dihubungi. Dihubungi melalui telepon, telepon mereka tidak diangkat. Kabarnya, pihak pengelola kolam itu tengah melakukan pendekatan pada pihak keluarga korban untuk menyelesaikan kasus tewasnya dua bocah ini lewat jalur kekeluargaan.

(swi/rif)

Kartu ATM ... Sampai suatu ketika, rakyat jelata yang awam ini ketiban petaka. Dua anak gadisnya kenar ‘garuk’ polisi pamong praja di kawasan Tugu Muda. Rupanya si anak sering mangkal di waktu malam untuk mencari lelaki hidung belang. Maryo dan Minoel tentu malu tatkala menebus untuk mengeluarkan dua anaknya yang tertangkap. Masalah tambah rumit usai Maryo memarahi anak-anaknya di rumah. Kedua gadis yang mengenal seks bebas sejak umur 15 tahun itu minggat karena sakit hati diomeli. Belakangan diketahui, keduanya lalu dikenal sebagai primadona di sebuah lokalisasi di pinggir pantai Semarang. Bukan karena cantiknya, tetapi karena usia mudanya. (ichwan)

”Jujur saya lupa kartu ATM saya hilang di mana. Ada kemungkinan tertinggal di mesin ATM saat mengambil uang beberapa hari lalu. Waktu itu saya sedang tergesa-gesa,” tuturnya. Korban baru sadar jika kartu ATM miliknya hilang saat hendak mengambil uang di ATM CIMB Niaga Jalan Pemuda Semarang. Di bilik ATM, ia terkejut mendapati kartu ATM-nya tersebut tidak ada di dompet. “Setiap hari kartu tersebut selalu saya masukkan ke dalam dompet,” tambah Tjandrajani. Semula, dia pikir kartu tersebut tertinggal di rumah, namun setelah dicek dan dicari ternyata tidak diketemukan. Ditanyakan ke anggota keluarga juga tidak ada yang tahu menahu. Sontak dia langsung

mendatangi kantor bank untuk memblokir rekeningnya, bermaksud agar uangnya terselamatkan. Namun, terlambat sudah. Petugas bank mengatakan saldo miliknya telah habis. Korban pun meminta printout transaksi di buku tabungan. Dan memang benar, uang Rp 47,8 juta miliknya telah ludes terkuras oleh ‘orang yang beruntung’ menemukan kartu ATM tersebut. Berdasarkan data di bank, ada penarikan uang lewat ATM, akan tetapi tidak diketahui siapa yang melakukannya. Korban pun tidak bisa berbuat apa-apa. Uang yang selama ini ia kumpulkan dari gajinya sebagai guru itu pun telah musnah dibawa kabur pelaku. Kasus tersebut hingga kini sedang diproses tim Reskrim Polrestabes Semarang. (abm/rif)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.