HARIAN SEMARANG 121211

Page 2

lawangsewu Jurusan Jakarta KA

Berangkat

Argo Anggrek

SmgTwg

12.00

Gambir

Argo Anggrek

Smg Twg

00.00

Argo Sindoro

Smg Twg

05.30

Argo Muria

Smg Twg

Sembrani

Gumarang

Jurusan Jakarta

Datang

Kelas

KA

Berangkat

17.54

Eks

Senja Utama

Smg Twg

Gambir

05.52

Eks

Fajar Utama

Gambir

11.25

Eks

Matarmaja

16.00

Gambir

22.03

Eks

Brantas

Smg Twg

23.03

Jkt Kota

05.25

Eks

Smg Twg

12.00

Jkt Kota

18.30

Eks Bis

Jurusan Surabaya

Datang

2

seNIN, 12 desember 2011 selasa, 26 Oktober 2010

Kelas

KA

Berangkat

03.02

Bisnis

Gumarang

Smg Twg

01.01

P Turi

Jurusan Kediri

Jurusan Bandung

Datang

Kelas

KA

Berangkat

05.22

Eks Bis

Harina

Smg Twg

Kelas

KA

Berangkat

16.08 04.28

Eks

Brantas

Smg Pcl

Datang 07.30 20.35

Jurusan Tegal

Datang 01.01

Kediri

Kelas

KA

Berangkat

07.39

Eko

Kaligung

Smg Pcl

08.35

Tegal

Datang 11.33

Bisnis

Kelas

20.00

P Senen

Smg Twg

08.00

P Senen

14.51

Bisnis

Kertajaya

Smg Pcl

23.55

P Turi

04.40

Eko

Kaligung

Smg Pcl

17.00

Tegal

19.44

Bisnis

Smg Pcl

00.58

P Senen

07.27

Eko

Argo Anggrek

Smg Twg

15.32

P Turi

19.30

Eks

Blora Jaya

Smg Pcl

08.45

Bjnegoro

12.26

Eko

Banyubiru

Smg Pcl

05.00

Solo Blpn

08.11

Bisnis

Kaligung

Smg Pcl

05.55

Tegal

08.45

Eko

Smg Pcl

19.30

T Abang

03.20

Eko

Argo Anggrek

Smg Twg

03.32

P Turi

07.30

Eks

Blora Jaya

Smg Pcl

17.00

Bjnegoro

20.48

Eko

Banyubiru

Smg Pcl

13.00

Solo Blpn

16.11

Bisnis

Kaligung

Smg Pcl

13.00

Tegal

16.19

Eko

Kertajaya

Smg Pcl

20.46

P Senen

05.10

Eko

Rajawali

Smg Twg

08.25

P Turi

12.50

Eks

Tawang Jaya

Smg Pcl

19.00

P Senen

02.16

Eko

Sembrani

Smg Twg

02.21

P Turi

06.34

Eks

tPi tambaklorok Sepi Pembeli koNDiSi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tambaklorok di wilayah Kelurahan Tanjungmas hingga kini kondisinya memprihatinkan. Kondisi bangunan tidak dimanfaatkan nelayan untuk tempat transaksi jual beli hasil tangkapan ikan. “Para nelayan sekarang ini enggan berjualan dan menjual hasil tangkapan ke TPI. Mereka memilih langsung dijual ke pembeli dan berjualan di pinggir kampung,” jelas Yatmi salah seorang pedagang. Menurutnya, sekarang ini TPI Tambaklorok kurang diminati. Pihak pengelola pun juga kurang tegas untuk mengarahkan para nelayan untuk bertransaksi lewat TPI. “Padahal TPI milik pemerintah. Mestinya ada petugas yang sering memantau di sini,” jelasnya. Menurutnya, keberadaan TPI Tambaklorok sebenarnya bisa membantu para nelayan lainnya. Namun karena tidak ada peraturan yang mengatur sehingga nelayan menjual bebas kepada pembeli. “Tidak lewat TPI karena sekarang ini sudah tidak ada yang mengelola,” jelasnya. Ia menambahkan, zaman dahulu aktivitas TPI pernah berjalan baik dan semua nelayan wajib berjualan lewat TPI. Namun, katanya, saat ini ini sudah bebas sehingga TPI-nya seperti tidak berfungsi. “Kalau berfungsi sih iya ada, tapi hanya ada beberapa orang yang berjualan di situ. Tetapi tidak ada yang membawa jumlah besar kemudian ditimbang lewat TPI,” tegasnya. (gus/jos)

gP Nasdem gelar bakti Sosial

garDa Pemuda Nasional Demokrat (GP Nasdem) Jateng menggelar bakti sosial di Hotel Semesta, Semarang, kemarin. Menurut Ketua Garda Pemuda Dandan Febri Herdiana kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya dalam melakukan sosialisasi organisasi yang notabene sebagai sebagai sayap Partai Nasdem. Dengan menyasar kalangan kelas bawah, GP Nasdem berusaha memfokuskan kegiatannya pada pelayanan sosial. “Kegiatan itu juga merupakan hasil kerjasama dengan Hotel Semesta Semarang. Didalamnya, ada tiga kegiatan utama di antaranya pengobatan gratis, konsultasi kecantikan gratis, konsultasi hukum. Semuanya dilakukan secara gratis, terkhusus bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkannya,” katanya. Soal alasan digelarnya kegiatan bakti sosial itu, kata dia, didasarkan atas perilaku masyarakat saat ini yang kurang menyadari pentingnya arti kesehatan dalam hidup mereka. “Untuk itu, kita menggelar kegiatan. Kegiatan tersebut untuk membantu program pemerintah daerah di bidang kesehatan yang belum bisa meng-cover seluruh masyarakat kalangan bawah,” ungkapnya. Dandan menambahkan, pihaknya akan terus menggelar kegiatan serupa dengan sasaran yang berbeda yakni anak yatim piatu. Selain itu, kegiatan pelatihan juga akan digelar untuk meningkatkan kemampuan wirausaha bagi generasi muda. Ketua panitia dr Heru Prasetya Gumay menambahkan, dalam pengobatan gratis, banyak masyarakat yang mengidap penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA). “Ini merupakan penyakit yang wajar ditemui di daerah tropis. Kegiatan itu juga menyediakan konsultasi kecantikan yang memang kita khususkan untuk kalangan perempuan,” jelasnya. Seperti diketahui, bakti sosial itu merupakan kegiatan untuk mengawali proses pelantikan pengurus DPW Partai Nasdem yang akan dilakukan oleh Ketua Dewan Pembina Partai Nasdem Surya Paloh pada pekan depan. (ano/jos)

banser gelar Diklatsar

Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kota Semarang, selama tiga Jum’at-Minggu (9-11) menggelar Pendidikan dan Latihan Dasar di Medan Latih TNI AD milik Kodim 0733 Semarang, di Bukit Jurang Blimbing, Tembalang, Kota Semarang. Acara yang diselenggarakan Pengurus Cabang GP Ansor Kota Semarang ini diikuti 360 orang dari seluruh 16 kecamatan se-Kota Semarang. Selama tiga hari itu, anggota maupun calon anggota Banser digembleng mental dan intelektualnya, serta fisik dan spiritualnya oleh para kyai, anggota TNI maupun para senior GP Ansor dan materi tentang hukum dari polisi. Kanit Sabhara Polrestabes Semarang AKBP Basuki bersama Ketua PW GP Ansor Jateng Jabir Al-Farugi dan Wakil Kepala Satkorwil Banser Jateng Rusmani, memberi materi tentang wawasan kebangsaan, ke-Ansoran, dan ke-Banseran. Menurut Basuki, dalam hal nasionalisme, Banser bisa dipercaya. Andai di Papua ada Banser sampai pelosok desa, lanjutnya, dipastikan tidak akan ada gerakan separatis atau tuntutan kemerdekaan dari rakyat. “Andai Banser ada di Papua dan sampai pelosok desa, pasti tidak ada gerakan separatis. Banser adalah kaum sipil bisa dipercaya nasionalismenya,” katanya. Ketua PW GP Ansor Jateng Jabir Al-Faruqi menyatakan, saat ini, tinggal tiga golongan yang memiliki jiwa nasionisme yakni Nahdlatul Ulama, kaum nasionalis, dan TNI/Polri. “Bagi Ansor selaku anaknya NU, NKRI harga mati. Negara ini didirikan oleh umat Islam termasuk NU, maka harus dipertahankan sampai kapan pun. Kita harus selamatkan negara ini dari ekstremisme maupun separatisme,” tandasnya. (moi/jos)

Woro-woro temu Penyair Muda di Semarang koMuNitaS Hysteria bekerjasama dengan Dewan Kesenian Semarang akan menyelenggarakan festival Semarang Temu Penyair Muda bertema ”Membaca Tanda; Dunia Sastra Indonesia” pada Jumat-Sabtu (16-17/12). Kegiatan itu digelar di tiga lokasi yakni di TBRS, Pusdiklat Srondol, dan Grobak a(r)t Stonen Semarang. Hari Pertama mulai jam 13.00, hari kedua mulai pukul 08.30. CP:ViviAndriani (085742886263)

Bdg

Jurusan Bojonegoro

Jurusan Solo

Jurusan Jombang

Jurusan Malang

Sumber : DAOP IV Semarang *) Jadwal sewaktu-waktu bisa berubah

Waspadai Penyakit Tidak Menular! Matarmaja

Smg Pcl

21.29

Malang

06.31

Oleh Sohibun Ni’am

Penyakit tidak menular (PtM) menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di indonesia. untuk itu, masyarakat diimbau untuk mewaspadai penyakit tersebut.

D

irektur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes Ekowati Rahajeng menyatakan, penyakit tidak menular (PTM) menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Menurut Ekowati, Kemenkes memperkirakan pada 2010 sebanyak 39.500 penduduk Indonesia meninggal

akibat PTM. Untuk itu, masyarakat diimbau agar mewaspadai dan tidak menyepelekan PTM. “Angka kematian akibat penyakit tidak menular sampai sekarang masih tinggi, bahkan pada lingkup dunia. Penyebabnya, karena masyarakat masih kurang mewaspadai faktor risikonya,” terangnya usai menjadi pembicara dalam Sosialisasi Kebijakan dan Program Bidang Kesehatan 2011 di Semarang, Sabtu

Eko

Bangunkarta

Smg Twg

22.32

Jombang

04.56

Eks Bis

(10/12). Menurutnya, penyakit yang masuk kriteria tidak menular namun berbahaya, di antaranya hipertensi, stroke, penyakit jantung, radang sendi, asma, diabetes melitus, dan kanker. Penyakit-penyakit tersebut biasanya disebabkan perilaku atau gaya hidup tidak sehat, seperti kebiasaan konsumsi garam dan lemak berlebih, kurang aktivitas fisik, kebiasaan merokok, kurang mengonsumsi buahbuahan, dan konsumsi alkohol. Faktor risiko penyakit tidak menular, menurutnya, bisa diintervensi dengan mengubah pola hidup menjadi lebih sehat. “Langkah preventif semacam itu, lebih efektif dibandingkan mengobati. Karena mengobati biayanya akan menelan dana

cukup besar,” ujarnya. Sementara, Rizkiana dari Direktorat Bina Kesehatan Ibu Ditjen Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kemenkes menyoroti masalah jaminan persalinan (jampersal) yang alokasinya tahun ini mencapai sekitar Rp 2 triliun. “Alokasi jampersal untuk 2012 mendatang kemungkinan naik, tapi saya belum bisa bilang berapa. Program ini juga harus bisa lebih maksimal dengan peran pemda,” terangnya. Rizkiana mengatakan, meskipun pemerintah menyediakan Jampersal untuk biaya persalinan, bukan berarti mendorong meningkatnya angka kelahiran. Sebab pada program Jampersal ini juga mencakup pelayanan KB paskapersalinan. (jos)

Hendi: Pemuda Jangan Jadi Korban dan Pelaku Kejahatan Sebagai upaya peningkatan kualitas, generasi muda harus meningkatkan rasa tanggungjawabnya kepada masyarakat sekitar. Selain itu, pemuda jangan sampai menjadi korban dan pelaku kejahatan. Hal itu disampaikan Wakil Walikota Semarang Hendrar Prihadi usai diskusi dan Rapat Konsolidasi Daerah Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI) Jateng dengan tema Menyusun Crash Program Pembinaan Kamtibmas Mencegah Kejahatan Pemuda di Semarang, Sabtu (10/12). Hendi, panggilan akrab Hendrar Prihadi menilai, peningkatan rasa tanggung jawab di tengah-tengah masyarakat itu layak untuk ditingkatkan. Sebagai contoh, memiliki kepedulian

terhadap lingkungannya yakni di tingkat RT dan RW. “Untuk mendukung peningkatan rasa tanggungjawab itu, generasi muda juga perlu dibekali mentalitas yang baik. Jika tak punya mental baik, otomatis nggak punya rasa tanggungjawab terhadap lingkungan sekitarnya. Dampak negatifnya, kearah tindakan kejahatan.,” paparnya. Ia menegaskan, hal itu perlu diingat karena selama ini pemuda memiliki track record terbaik dalam sejarah Indonesia. Ia mengungkapkan, sejak 2004 hingga 2010, sekitar 58% pelaku kejahatan berasal dari generasi muda dengan usia 16 hingga 30 tahun. “Anak muda itu punya track bagus. di antaranya sebagai pelopor perubahan,

mulai zaman kemerdekaan sampai reformasi yang selalu dipelopori oleh kaum muda terpelajar dan kalangan mahasiswa. Itu yang perlu dipertahankan,” paparnya yang juga menjabat sebagai Ketua Generasi Muda Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI/ Polri (GM FKPPI) Jateng. .Untuk mendukung peningkatan rasa tanggung jawab bagi pemuda, lanjutnya, perlu sinergi/komunikasi yang baik dengan yang lebih senior. Selama komunikasi yang tercipta sekarang masih buruk, maka generasi muda akan selamanya dianggap buruk. “Selama ini, FKPPI melihat ada gap antara generasi muda dan tua. Generasi muda dipersepsikan sebagai

generasi yang tidak bertanggungjawab, dan senang berhura-hura. Sebaliknya, kalangan (orang) tua dipersepsikan sebagai generasi yang suka korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), tidak becus mengurus bangsa,” paparnya. Sementara, pakar Pendidikan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Taruno menjelaskan, kejahatan yang dilakukan kalangan remaja dan pemuda sebenarnya disebabkan satu hal yakni rasa frustasi terhadap keadaan. “Setidaknya, ada empat kebutuhan yang tidak mereka (remaja-red) dapatkan. Di antaranya kebutuhan terhadap rasa aman, kebutuhan mendapat pengalaman baru, kebutuhan untuk ditanggapi serius, dan kebutuhan atas pengakuan diri,” papar Taruno. (ano/jos)

Warga Karangroto Minta Pelebaran Jalan PeMeriNtah Kelurahan Karangroto, Kecamatan Genuk mengharapkan Jalan Raya Laskar Hisbullah ada perbaikan dan pelebaran. Jalan yang menghubungkan perbatasan wilayah Kelurahan Karangroto dengan Sayung, Demak tersebut diharapkan ada perhatian dari Dinas Bina Marga. “Kami dengar jalan yang panjangnya 2,5 km pada 2012 akan diperbaiki. Harapan kami ini bisa terwujud agar bisa melayani warga sini untuk akses jalan,” jelasnya. Menurutnya, para pengguna jalan dari desa-desa sekitar Sayung banyak yang memilih lewat Jalan Laskar Hisbullah. Mereka enggan lewat di Jalan Raya Sayung, karena lalulintasnya sangat padat terutama kendaraan-kendaraan besar. “Dengan diperbaiki dan pelebaran Jalan Laskar

Hisbullah, setidaknya membantu warga sini. Kalau lewat sini mereka bisa langsung tembus ke Jalan Woltermonginsidi hingga ke pertigaan Genuksari,” jelasnya. Kasmari, warga Karangroto berharap Jalan Laskar Hisbullah bisa dilebarkan. Karena, Jalan Raya Laskar Hisbullah arus lalulintasnya sangat padat terutama saat pagi dan sore hari. “Kalau pagi lalulintas sangat ramai dari arah desa-desa sekitar Sayung yang menuju ke Semarang. Padalah jalan ini lebarnya hanya sekitar 3-5 meter,” jelasnya. Menurutnya, lalulintas dari arah Sayung sering mengganggu kendaraan dari arah Jalan Woltermonginsidi. “Volume kendaraan dari arah Sayung lebih besar daripada dari Sayung,” ujarnya. (gus/jos)

geMa DPrD

k o t a S e M a r a N g

aDaNya uang lembur yang diajukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) sempat dipertanyakan oleh Komisi B DPRD Kota Semarang. DPRD meminta agar adanya uang lembur itu bisa menjadi pemicu dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui berbagai kegiatan Disbudpar. Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Semarang Ari Purbono menyatakan tidak terlalu mempermasalahkan adanya uang lembur tersebut. Meski demikian, harus ada timbal baliknya

Jalan Laskar Hisbullah di siang hari. Pada pagi dan sore jalan tersebut padat oleh kendaraan HARSEM/BAGUS PANJI BUANA

Uang Lembur Diharapkan Picu PAD

yakni dengan peningkatan target PAD. “Sebetulnya adanya uang lembur ini kita tidak masalah. Kalau lembur kan pasti ada kegiatan yang terus-terusan, dan harusnya ada impact pada PAD,” katanya. Meski demikian, ia tetap meminta Disbudpar untuk mengkaji kembali nilai uang lembur senilai Rp 871 juta yang dinilai kurang efisien. Pihak Disbudpar, ujarnya, harus bisa merinci banyaknya pegawai, waktu, dan besaran uang lembur yang dibutuhkan. Sementara Dispudpar sendiri memiliki enam Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD), di antaranya Wonosari, Taman Lele, TBRS, Sodong, dan Tinjomoyo. Ia mengatakan, sebenarnya pihak

eksekutif sudah banyak tambahan penghasilan, seperti Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP), honorarium kegiatan dan yang akan berlaku di tahun 2012 ini adalah insentif retribusi pegawai. “Variabel untuk peningkatan kerja itu kan sudah banyak. Seharusnya juga dipikirkan kegiatan yang berdampak pada peningkatan PAD, itu harus,” tandasnya. Sebab, menurutnya, selama ini tambahan uang lembur dan kegiatan-kegiatan belanja yang mendukung kepariwisataan ternyata tidak memberikan dampak terhadap peningkatan PAD. Sementara, Kepala Disbudpar Kota

Semarang Nurjanah mengatakan, uang lembur yang diajukan masih dibawah aturan indeks standarisasi lembur. “Karena kami mengelola obyek wisata, hari Sabtu-Minggu tetap masuk. Jika standardisasi lembur dalam seminggu dua kali, yakni Sabtu dan Minggu, kami hanya menghitung lembur satu kali saja yakni hari Sabtu. Jadi indeksnya masih dibawah standar,” paparnya. Dalam standardisasi indeks uang lembur, lanjut Nurjanah, dihitung dari hari dan lamanya jam lembur. Sementara, tambahan uang lembur disesuaikan dengan golongan pegawai. “Itu pun tambahannya masih dibawah standardisasi,” kata Nurjanah tanpa merinci nilainya. (pru/jos)

Pemimpin Umum/Pjs Pemimpin Redaksi: Andy Suwanto Dewan Redaksi: H Noor Achmad, Iwan Haryanto, Arief Mudzakir, Andy Suwanto, Redaktur Pelaksana: Saefudin, Sugayo Jawama Litbang: Iriyanto Redaktur: Arief Firhanusa, Bagus Panji Buana, Dwi NR, Panji Joko Satrio, Puji Joko Sulistyo, Sardi AK, Teguh Argari Bisono, Tri Wuryono Koordinator Liputan: Poltak Sinaga Wartawan: Abdul Mughis, Ariel Noviandri, Aris Wasita Widiastuti, Hery Priyono, Lissa Febrina, Mohammad Ichwan, Nur Hidayat, Prihati Puji Utami, Sokhibun Ni’am, Wara Merdekawati, Wikha Setiawan, Wiwig Prayugi Kontributor: Nino Adisumarto (Ungaran), Sukma Wijaya (Demak), Heru Santoso (Salatiga) Pewarta Foto: Cun Cahya, Indra Prabawa Desain dan Lay Out: Anton Sujarwadi, Prasetya Widodo, Heri Gunawan, Muhammad Fatoni, Ajie Mahendra, Omegantoro Anggraito Penerbit: PT Semesta Media Pratama Berdiri sejak Pendiri Pemimpin Umum Wakil Pemimpin Umum

: : : :

10 Agustus 2009 H Suwanto, SE, MM

Andy Suwanto, MBA

Pemimpin Perusahaan: Andy Suwanto, MBA Direktur Utama: Iwan Haryanto Keuangan: Dwi Arum Dhati (Manajer), Mulyono, Septiyarini Aksari Distribusi & Sirkulasi: Much Lukman, G Hendra, Aries Kunarto, Ririn Setyowati Promosi dan Iklan: Dyah Purnasari General Affair: Viddy Yusafiadi Alamat Redaksi: Jl KH Wahid Hasyim (Kranggan) 125-127 Ruko A1 Floor 1-3 Semarang Telp: 024-3512771, Fax. 024-3516531 Iklan dan Sirkulasi: 024-3518359 E-mail: redaksi@hariansemarang.com, harian.semarang@ yahoo.com Website: www.hariansemarang.com

Nugroho PS

Wartawan Harian Semarang selalu dibekali tanda pengenal dan dilarang menerima atau meminta sesuatu dari narasumber


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.