HARIAN SEMARANG_12-11-09

Page 8

8

EKONOMI & BISNIS

HARIAN SEMARANG

Kurs Mata Uang Asing Mata Uang Nilai

Kurs Jual

Kurs Beli

AUD BND

1.00 1.00

9,244.41 7,173.65

8,311.93 6,446.78

CAD CHF

1.00 1.00

9,403.76 9,863.23

8,454.85 8,867.76

DKK EUR GBP

1.00 1.00 1.00

2,003.99 14,907.10 16,666.61

1,801.39 13,408.31 14,988.33

HKD JPY

1.00 100.00

1,284.16 11,060.24

1,155.04 9,946.67

NOK NZD PGK

1.00 1.00 1.00

1,780.32 7,372.44 3,936.02

1,600.57 6,628.06 3,303.29

SEK SGD

1.00 1.00

1,453.70 7,173.65

1,307.24 6,446.78

THB USD

1.00 1.00

299.13 9,952.00

268.59 8,952.00

Sumber: Bank Indonesia

Harga Emas Kota Semarang Kadar 99% 75% 42% 40%

Harga 24 karat 18 karat 10 karat Emas Putih

Rp. 317.000 Rp. 275.000 Rp. 165.00 Rp. 150.000

Sumber: APEPI Kota Semarang

Harga Bahan Bangunan Semen Tiga Roda Semen Gresik Pasir Batu bata Besi

Asbes

Triplek

Seng Cat tembok Cat besi Keramik dinding Keramik Lantai Pipa Pralon

1 sak 1 sak 1 bak colt 1000 biji 6 mili 8 mili 10 mili 180x105 cm 210x105 240x105 300x105 cm 3 mili 4 mili 6 mili 9 mili 12 mili 0,20 mili 0,30 mili Altex 5 kg Altex 800 gr 20x25 cm 20x20cm 1 inchi

Rp 41.000 Rp 41.500 Rp 150.000 Rp 350.000 Rp 20.000 Rp 30.000 Rp 46.000 Rp 39.000 Rp 45.000 Rp 52.000 Rp 63.000 Rp 39.000 Rp 49.000 Rp 65.000 Rp 105.000 Rp 135.000 Rp 23.000 Rp 35.000 Rp 75.000 Rp 32.000 Rp 33.000 Rp 33.000 Rp 32.000

Sumber: Sejumlah toko bangunan di Semarang

Harga Sembako 1 2 3 4 5 6

Pasar Johar Beras C4 Telur Gula Minyak goreng Daging sapi Elpiji

6.200/kg 10.200/kg 9.000/kg 7.800/kg 58.000/kg 13.500/3kg

1 2 3 4 5 6

Pasar Peterongan Beras Telur Gula Minyak goreng Daging sapi Elpiji

6.400/kg 11.000/kg 9.200/kg 8.000/kg 57.000/kg 13.500/3kg

1 2 3 4 5 6

Pasar Jatingaleh Beras Telur Gula Minyak goreng Daging sapi Elpiji

6.000/kg 11.500/kg 9.500/kg 8.000/kg 61.000/kg 13.500/3kg

1 2 3 4 5 6

Pasar Karangayu Beras Telur Gula Minyak goreng Daging sapi Elpiji

6.300/kg 11.000/kg 9.200/kg 8.000/kg 57.000/kg 13.500/3kg

1 2 3 4 5 6

Pasar Bulu Beras Telur Gula Minyak goreng Daging sapi Elpiji

6.200/kg 11.000/kg 9.300/kg 8.000/kg 58.000/kg 13.500/3kg

Sumber: Sejumlah pasar di Semarang

Toko Oleh-oleh Semarang Wingko Babat Wingko Cap Kereta Api

Jl. Cendrawasih No. 14

Wingko Dyriana

Jl. Pandanaran 83 (8314434)

Wingko Super Sonic “Djoe”

Jl. Pandanaran 51 (8318663)

Bandeng – Juwana

Jl. Pandanaran 83 (8314434)

Bandeng Presto

Jl. Pandanaran 67 (8313530)

Bandeng Presto ARWANA

Jl. Pandanaran 65 (8444522)

Bandeng Duri Lunak

Jl. Pandanaran 41 (8414341)

Bandeng Bakar Tanpa Duri

Jl. A Yani 189 (841 2491 ext 4)

Loenpia Mbak Lien

Jl. Pemuda (0818242086)

Loenpia Lumba-Lumba

Jl. Pandanaran 41 (8414341)

Bandeng Presto

Lunpia

Loenpia Semarang – Juwana Jl. Pandanaran 83 (8314434)

KAMIS 12 November 2009

Jelang Idul Adha

Harga Kambing Naik Rp 100 ribu

MENJELANG Hari Raya Idul Adha, harga hewan kurban terutama kambing, mengalami kenaikan rata-rata Rp 100 ribu. Kenaikan harga hewan kurban itu terlihat di sejumlah pedagang kambing yang biasa mangkal di pinggir Jalan Raya Ngaliyan-Boja. Para pedagang kambing mengaku telah menaikkan harga kambing.

M

enurut Bejo (53) salah seorang pedagang kambing di pinggir Jalan Raya Ngaliyan-Boja, harga kambing siap potong untuk Hari Raya Idul Adha tahun ini Rp 1 juta - Rp 1,6 juta, tergantung jenis (tua atau muda). Harga tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan harga kambing menjelang Idul Adha, tahun lalu. “Sekarang harga kambing sudah naik. Per ekor rata-rata naik sekitar Rp 100 ribu dibanding tahun kemarin,” katanya. Sementara untuk suplai kambing, ia mengaku mendapatkannya dari wilayah Kabupaten Kendal meliputi daerah Sukorejo, Weleri, dan Boja. Namun, lanjutnya, kebanyakan kambing yang dijual saat ini berasal dari daerah Sukorejo. Hal ini dikarenakan daerah terse-

but memiliki peternakan kambing yang cukup besar. “Kita banyak dapat dari Sukorejo. Untuk stok sementara ini, kita punya 50 ekor kambing. Kalau stoknya habis, akan ditambah,” jelasnya. Untuk sistem pembelian kambing itu sendiri, penjual kambing lainnya di Jalan Ngaliyan-Boja Agus (35) mengatakan, konsumen dapat melakukan pembelian dengan cara menyerahkan uang muka sebesar 50% terlebih dahulu. Sedangkan untuk pelunasannya, kata dia, dapat diberikan saat kambing telah dikirim ke alamat konsumen yang bersangkutan. “Pembeliannya, kita minta uang muka 50% dulu. Terus, pelunasannya pada waktu pengiriman kambing ke pemesan. Pembelian kambing itu, kita

dapat nego kok. Paling turunnya sekitar Rp 50 ribu,” terangnya. Ia juga menambahkan, dalam pengiriman kambing itu, penjual tidak mengenakan biaya apapun kepada konsumen. Namun, menurutnya, hal itu juga masih tergantung pada jarak tempuh pengirimannya. “Untuk jasa pengiriman, kita nggak minta biaya. Tapi kalau jauh, kita tetap minta biaya. Mi-

Kinerja Perbankan Syariah Meningkat G

ENCARNYA beberapa perbankan umum dalam melayani program syariah, telah berdampak pada meningkatkan kinerja menjelang akhir 2009 ini. Seperti terlihat pada kinerja Bank Mandiri Syariah Cabang Semarang, di mana hingga kuartal III/2009 telah mengalami pertumbuhan. Hal itu akibat tingginya minat dan kepercayaan masyarakat terhadap layanan syariah di bank tersebut. Menurut Kepala Cabang Bank Mandiri Syariah Semarang, Indrian Aryanto, minat masyarakat terhadap layanan perbankan syariah saat ini mulai berangsur naik. Selain itu, nasabah yang berminat tersebut tidak hanya berasal dari nasabah spiritual tetapi juga rasional. Ia memaparkan, aset saat ini telah mencapai Rp 300 miliar atau tumbuh 50% dari tahun lalu yang hanya sekitar Rp 200 miliar. Pertumbuhan aset hingga kuartal III/2009 itu, lanjutnya, didukung dengan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan penyaluran pembiayaan yang juga mengalami kenaikan cukup tajam. Ia mengatakan, DPK tercatat telah mengalami kenaikan sebesar 71% menjadi Rp 290 miliar, sedangkan pembiayaan tumbuh tajam mencapai 100% menjadi Rp 270 miliar. Dengan kondisi itu, kata dia, maka financing to deposit ratio (FDR) tercatat mencapai 93%, sedangkan non performing financing (NPF) masih rendah hanya 0,014%. “Hingga kuartal III/2009, Bank Mandiri Syariah mencatat pertumbuhan meningkat

HARSEM/INDRA PRABAWA

Pedagang kambing di kawasan Ngaliyan

salnya, konsumen minta dikirim ke Ambarawa, maka kita minta biaya pengiriman sekitar Rp 25 ribu,” tambahnya. Menanggapi soal jaminan kesehatan kambing, penjual kambing lainnya di pinggir Jalan Raya Kedung Mundu, Sartono mengatakan, selama ini kambing yang dijual menjelang Lebaran selalu mendapatkan surat kesehatan dari dokter hewan di tem-

pat asalnya. Selain itu, ia juga menegaskan, pihaknya tidak pernah melakukan penggemukan kambing sebelum dijual kepada konsumen. “Biasanya, penyakit yang diderita kambing itu seperti perut kembung atau flu. Untuk penyakit berat sangat jarang pada kambing. Kita juga jual kambing dengan disertai surat kesehatan dari dokter hewan,” tegasnya. (ariel)

Perekonomian Petani Rendah

sehingga ke depannya akan terus diupayakan lagi untuk menjaring pasar yang lebih luas dengan rencana pembukaan sejumlah kantor di berbagai daerah,” ujarnya. Rencana pembukaan kantor cabang syariah itu, juga akan dilakukan PT Bank Internasional Indonesia (BII) Kantor Cabang Syariah Semarang. Menurut Area Syariah Manager BII Kantor Cabang Syariah Semarang Ahmad Zulva Adi, program perluasan layanan syariah itu semata-mata hanya untuk mendekatkan diri dengan masyarakat. Selain itu, lanjutnya, dalam layanan syariah tersebut BII berupaya untuk menggarap nasabah dari berbagai lapisan masyarakat. “Kita hanya ingin menjangkau semua segmen yang datang dari seluruh lapisan masyarakat, jadi nantinya nasabah tidak hanya dari muslim saja tapi nonmuslim dapat menjadi nasabahnya,” ujarnya. Sementara itu, Pengawas Bank Madya Kantor Bank Indonesia (KBI) Semarang Syamhudi juga mengakui bahwa kinerja layanan syariah menjelang akhir 2009 cukup pesat yakni mencapai 44,46%. Ia memaparkan aset perbankan syariah di Jateng hingga kuartal III/2009 mencapai Rp 2,91 triliun, DPK sebesar Rp 1,89 triliun, pembiayaan Rp 2,4 triliun, FDR 127,67% dan NPF 3,27%. Namun, lanjutnya, pesatnya pertumbuhan itu masih harus terus dipacu agar mampu mencapai share terhadap konvensional sesuai target BI sebesar 5%, dari kondisi saat ini sekitar 2%. (ariel)

H

INGGA September atau kuartal III/2009, tingkat kesejahteraan petani di Jateng belum menunjukkan adanya peningkatan. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, yang disampaikan oleh Kepala BPS Jateng Lukito Praptoprijoko, meski nilai tukar petani (NTP) mengalami kenaikan sebesar 1% menjadi 99,69 poin dari bulan sebelumnya hanya 98,7 poin, namun tingkat perekonomiannya masih rendah. Menurutnya, kondisi itu disebabkan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi rumah tangga dan keperluan produksi pertanian relatif lebih tinggi dibanding dengan indeks harga hasil produksi pertanian. Ia menjelaskan meningkatnya NTP tersebut lebih dikarenakan naiknya indeks harga yang diterima petani (IT), meski indeks harga yang dibayar petani (IB) juga mengalami kenaikan. Data BPS menyebutkan, IT di Jateng pada September 2009 tercatat mencapai 118,58 poin atau naik 1,96% dari bulan sebelumnya hanya 116,3 poin, sedangkan IB pada bulan yang sama mencapai 118,95 atau naik 0,95% dari Agustus hanya 117,84.

“Naiknya NTP belum berdampak terhadap kesejahteraan petani di Jateng. Karena dengan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi rumah tangga dan keperluan produksi masih lebih tinggi dari indeks harga hasil produksi pertanian,” ujarnya. Ia juga menuturkan, naiknya IT itu lebih disebabkan karena menguatnya empat dari lima subsektor pembentuknya pada September 2009 yang meliputi padi, palawija sebesar 1,8%, hortikultura 4,29%, peternakan 1,31%, dan perikanan 1,79%. Sementara, satu subsektor lainnya pembentuk IT pada bulan yang sama tercatat mengalami penurunan yaitu pada tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,52%. Ia menambahkan, kenaikan IB pada September 2009 disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga (IKRT) sebesar 1,18% dan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (IBPPBM) sebesar 0,22%. “Naiknya IT disebabkan menguatnya empat subsektor pembentuknya, meski satu lainnya turun, sedangkan kenaikan IB dipicu peningkatan IKRT dan IBPPBM pada sejumlah kelompok pengeluaran petani,” jelasnya. (ariel)

Performa Perbankan dalam CS Award 2009

K

EMERIAHAN penghargaan untuk layanan nasabah atau customer service (CS) sangat terlihat saat dewan juri Customer Service Award Perbankan 2009 mengumumkan hasil Grand Final pada 10 November 2009 di Hotel Gumaya Tower Semarang. Dari keputusan juri itu, CIMB Niaga keluar sebagai pemenang untuk kategori Bank Umum dengan CS-nya Lestari Widy Hastuti. Sedangkan untuk kategori BPR, Widya Christiyani dari BPR Artomoro Semarang berhasil menjadi CS terbaik BPR. Pemimpin Bank Indonesia (BI) Semarang M Zaeni Aboe Amin, yang juga bertindak sebagai salah satu dewan juri CS Award 2009 mengatakan, CS harus dapat berperan aktif dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada nasabah

HARSEM/INDRA PRABAWA

Performa Customer Service Award Perbankan 2009

karena mereka di bagian terdepan dari bank. Selain itu, lanjutnya, kompetisi CS Award 2009 dapat menumbuhkan budaya kerja yang dinamis dalam pencapaian per-

forma perbankan khususnya pelayanan terbaik bagi nasabah. ‘’Harus kita akui bersama bahwa wajah perbankan itu dimulai dari CS sebagai front liner-nya.

Oleh karena itu, mereka memegang peran penting untuk mencapai performa terbaik dari perbankan,’’ katanya. Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jateng Solichedi. Menurutnya, acara CS Award 2009 yang bertema Value Your Professionalism bisa memberikan inspirasi bagi kalangan CS untuk lebih maju dan belajar memberikan pelayanan terbaik bagi nasabahnya. “Sesuai dengan temanya, maka CS diharap dapat lebih maju lagi dan belajar untuk selalu memberikan pelayanan terbaik kepada nasabahnya,” ujarnya. Seperti diketahui, event yang baru pertama kali digelar oleh Forum Budaya Kerja Perbankan (FBKP) Semarang dan Badan Musyawarah Perbankan Daerah

(BMPD) Jateng itu diikuti sebanyak 45 bank yang terdiri dari 22 BPR dan 23 bank umum. Untuk tahapan penilaian sendiri sudah dilakukan sebelumnya sejak 4 hingga 10 November 2009, seperti tes tertulis, focus group discussion, wawancara personal, mistery shopper, dan untuk tahap interview langsung dilakukan pada babak Grand Final. Saat malam Grand Final berlangsung, terdapat sepuluh finalis yang berasal dari Bank Sahabat Purbadanarta Semarang, Bank Mandiri Semarang, CIMB Niaga Semarang, BRI cabang Semarang Pandanaran, BNI Surakarta, BPR Artomoro Semarang, BPR Kendali Artha Kendal, BPR Rudo Indo Bank Semarang, BPR Artha Mukti Santosa Semarang, dan BPR Kedung Artho Semarang. (ariel)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.