Rakyat Kalbar 26 Juni 2013

Page 7

SAMBUNGAN Benchmarking Petahana .................................................................................dari halaman1 KPU: Belum Bertempat di Gedung Sekolah SMP Negeri 1 Kabupaten Kubu Raya (19 JULI 2012) Dinas Pendidikan KKR menyerahkan Bosda secara simbolis kepada Siswa SD, SMP, SMA yang baru duduk di kelas satu. Hadir Bupati Kubu Raya, Kepala Dinas Pendidikan KKR dan jajarannya. Bupati KKR Muda Mahendrawan mengatakan bahwa Bosda ini bisa dianggarkan tidak lepas dari peran semua SKPD yang mau mengalah dengan Dinas Pendidikan, artinya dari anggaran anggaran belanja pemerintah itu, banyak kita sisihkan sehingga dapatlah angka yang tadinya hanya Rp 6 miliar, kemudian naik menjadi Rp 9 Milyar dan kemudian naik lagi menjadi Rp 11 M. Itu semua adalah pengalihan dari anggaran-anggaran belanja pemerintah di ber bagai SKPD tutur Muda. Lebih lanjut Muda mengatakan bahwa angka Rp 11 Milyar itu belum cukup, meskipun kita sudah berusaha semaksimal mungkin. Hampir separuh lebih dari anggaran ini digunakan untuk membeli seragam dan sisanya untuk kegiatan ke giatan lain, seperti olah raga atau kegiatan lain. Kita berharap ke depan akan bisa menambah lagi anggaran untuk bisa memperkuat selain dari pusat menambah dan dari kita juga supaya nantinya bisa menyentuh sekolah sekolah swasta juga, ujar Muda. Frans Randus, kepala dinas Pendidikan KKR saat diwawancarai di tempat yang sama juga mengatakan bahwa Bosda Rp 11 Miliar itu bukan hanya untuk baju seragam saja tetapi ada komponen komponen lain di dalamnya, termasuk teknologi informasi komunikasi dan buku. Jumlah keseluruhan se Kubu Raya untuk siswa baru yang menerima seragam pada tahun 2012 sebanyak SD 10.822 orang dan SMP 5.070, serta SMA/SMK 2060 jelas Frans. 3. Hubungan Baik dengan Konstituen Berlanjut Saat penulis tanya dengan salah seorang nelayan Tionghoa di Pasar Kakap, Pak tua sulah (agak gundul) yang masih ganteng, gagah dan agak hitam itu bercerita panjang lebar dengan bahasa Indonesia pelat dengan logat China yang tak perlu saya terjemahkan lagi: pak bupati itu olang baek eee …. latang, law lau (jalan-jalan) sini, tak hanya acara besak …. potong lancau (sunat) pun lia latang, haa! Mana olang tak suka …… nyi liat itu vekong sana hooo…… itu vekong manyak pak bupati bantu eeeee …… lia banyak bantuuuuu. Olang Chin sini suke sama lia …. . Demikian juga dengan penjual kerupuk singkong dan jagung di Rasau Jaya sana, seorang ibu Jawa usia paroh baya, dengan tegas menjawab pertanyaan penulis …. pancetan sing lawas ae pak …. keto e masih apik, sing anyar-anyar aku mboten ngertos ….(tetap yang lama saja pak, kelihatannya masih bagus, karena yang baru-

baru saya belum tahu). Ibu itu juga menambahkan bahwa petahana sering datang kemari dan menyambangi warga dengan berbagai paket bantuan, tidak hanya sewaktu hendak mencalonkan diri sebagai bupati untuk periode kedua ini. Hubungan baik itu terus berlanjut hingga sekarang. Ibu ini justru memberi contoh di kampung seberang: Desa Sungai Pinang. Sekarang ini, kata si ibu ini masyarakat di daerah Sungai Pinang, menebas rumput sudah tidak lagi pakai seleng (parang) karena sudah dibantu Bupati dengan traktor tangan dalam rangka beras kubu raya . Hal yang sama juga diungkap oleh pemuda dari Desa Sungai Itik di Kecamatan Kakap. Ketika berkunjung ke Kantor Kecamatan Kubu dalam rangka mencari lokasi Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) bagi mahasiswa FISIP 2013, saya sempatkan naik speed air berbahan baku gas 3 kg. Saat saya puji kehebatan Bapak pembawa speed ini karena telah mampu mengubah bensin ke gas, si Bapak ini justru memuji bupatinya: …. yang hebat pak, bukan saya pak …. tapi pak bupati pak …. Demikian cakapnya pada penulis. Mengapa dia hebat? Tanya saya ingin lebih banyak tahu …. karena pak bupati yang nyuruh orang sinek bikin perahu model ini pak. Kalau tak disuruh pak bupati pak, manelah kamek bise biayai biayenye pak …. . Meskipun kalimatnya hancur, pernyataan si Bapak pembawa speed berbahan bakar gas ini sudah dapat difahami, bahwa ada kenangan manis yang selalu diingatnya dari sosok petahana sehingga penulis tidak mampu membawa pembicaraan ke arah negatif. Balon lain harus bisa masuk ke relung warga dengan membawa dan menyuguhkan program, tantangan dan harapan yang lebih hebat dari apa yang telah disuguhkan oleh petahana. Saat penulis pancing dengan …… kan dulunya Pak Bupati kita itu adalah notaris yang kerjenye ngemaskan tanah di KKR. Apa Bapak tahu dengan itu? Si Bapak justru marah sama saya dengan menyatakan ….. dulu laen ngan sekarang pak, Bapak hati-hati kalau ngomong, kenak pangkong ngan pengayoh nanti ….. . Saya langsung minta maaf dan mengatakan Bupati Bapak memang bukan bupati biasa, ini beritanya! sambil menyodorkan satu majalah yang memuat berita itu dan menjadikan si pembawa speed menjadi tidak marah lagi pada saya. LOMPATAN KUDA HITAM KE ATAS KUDA PUTIH PADA PILBUB KKR 2013 Tujuan menurunkan artikel ini tidak lain adalah untuk menyamakan persepsi dengan rakyat di KKR atau paling tidak pembaca harian ini bahwa pemimpin yang hebat adalah pemimpin yang tidak mementingkan kelompok primordial (Klitgaard and Light, 2005). Ahli lain memberikan ciri

pemimpin hebat adalah pemimpin yang memperjuangklan kepentingan rakyat melalui upaya nyata mempercepat pencapaian kesejahteraan (Kouzes & Posner, 2007). Beranjak dari definisi di atas dan uraian dalam artikel ini yang penulis tuturkan dangan penggabungan antara perspektif emic (dari informan) yang terhimpun dalam beberapa kunjungan pribadi ke Kecamatan Kubu, Rasau dan Kakap dengan perspektif etic (dasar keilmuan), maka saya harus menarik satu kesimpulan. Dasar kesimpulan saya adalah beberapa cerita pendek dalam naskah di atas, terdapat beberapa statemen dari masyarakat KKR yang saya kutif seperti aslinya, seperti bahasa Tionghoa Pelat, Jawa Medhog dan Melayu Totok yang bicara tentang kehebatan petahana digabung dengan penglihatan saya sebagai seorang peneliti. Yang jelas, siapapun pemenang Pilbup KKR 2013, sudah pasti adalah personal terbaik yang dimiliki rakyat KKR. Kekuatan petahana yang menggunakan jalur independent menjadi kekuatan tersendiri bila harus disandingkan dengan balon lain dari jalur parpol. Di tengah hiruk-pikuk, gegap-gempita, dan suara-membahana dari media, KPK, mahasiswa dan masyarakat pemerhati transparency dalam penyelenggaraan Negara, semua menuntut penuntasan berbagai kasus korupsi yang melibatkan banyak parpol dan terekpos menjelang pemilu, pileg dan pilkada, akan sedikit banyak mempengaruhi elektibilitas balon dari partai politik. Sementara dari sisi petahana, isu-isu di atas hanya berkembang pada masyarakat menengah ke atas yang proporsi pemilihnya tidak lebih dari 26% dan diperkirakan sebanyak 50% dari mereka, sebagaimana saya ramalkan pada Pilwako Pontianak 2013 akan abstain. Sisanya adalah pemilih dari keluarga menengah ke bawah sebesar 73% yang tinggal di perdesaan dan diperkirakan mereka yang memilih golput tidak lebih dari 30%. Fenomena ini pernah ditunjukkan oleh masyarakat Kalbar saat mencoblos Petahana pada Pilgub 2012 yang lalu dimana rakyat secara aktif berupaya memenangkan calon mereka. Kali ini, saya prediksi, fenomena petahana pada Pilgub 2012 juga akan terjadi pada Pilbup KKR 2013 untuk pemenangan petahana di beberapa daerah basis massa petahana. Kalbar adalah bag ian dari Indonesia sehingga parpol akan sulit lepas dari pengaruh itu. Kebijakan BBM, yang notabene dimotori oleh parpol penguasa, akan sedikit banyak memberi peng aruh pada elektabilitas balon parpol di akar rumput. Semog a saja proposisi yang saya bangun ini salah adanya sehingga (1) pertandingan mem-

perebutkan kursi Bupati dan Wakil Bupati KKR 2013 berjalan atas dasar kekuatan program dari masing-masing balon; dan (2) balon usungan parpol tidak mendapatkan peng aruh dari panggung politik nasional. Selama penelusuran saya dalam rangka tulisan ini, secara tidak sengaja, saya tidak menemukan warga yang berbicara sebaliknya, kecuali komentar warga tentang ketidak-mampuan petahana dalam menyiapkan lahan bagi pembangunan kampus IPDN di Sungai Ambawang, yang akhirnya dipindah ke Kabupaten Pontianak. Terhadap kasus ini, saya no comment! Komentar miring kedua adalah adanya ikatan emosional antara balon tertentu dengan massa di wilayah khusus, yakni dari warga trans se KKR. Tapi, dengan statement dari penjual kerupuk singkong di jalur sutera Rasau Jaya tadi, saya kurang yakin kalau mereka tidak sayang kepada petahana. Dan kalaupun ada pengaruh itu, jumlahnya tidak sampai 5% dari jumlah pemilih transmigran di Kecamatan Rasau Jaya, Kubu, Terentang, Batu Ampar, dan Teluk Pakedai. Adanya keberhasilan petahana dalam mengurangi penduduk miskin di beberapa daerah kantong kemiskinan hingga ke level 7,14% akan membantah isu primordialisme yang sempat beredar di KKR. Tahun 2008, angka kemiskinan KKR sewaktu baru pisah dari Kabupaten Pontianak menembus angka 53.868 jiwa. Setelah lima tahun berbenah, angka penduduk miskin KKR tahun 2012 adalah lebih rendah dari angka Nasional (13,33%) dan juga lebih rendah dari angka Provinsi Kalimantan Barat (9,1%). Meski menempati peringkat ke 6 dari 14 Kabupaten/Kota SeKalimantan Barat, tetapi angka ini sudah menunjukkan adanya perbaikan yang signifikan karena menyisakan sebanyak 35.858 jiwa. Dalam dua tahun terakhir, berbagai program pemberdayaan ekonomi rakyat dan program keluarga harapan (PKH) yang lebih diarahkan pada kantong-kantong kemiskinan di KKR ini, diperkirakan mampu memperbaiki kondisi tahun 2012 itu, sehingga kini menyisakan sebanyak 27.180 jiwa. Dari beberapa cerita tentang kekuatan petahana, tampaknya posisinya masih cukup kuat. Oleh karena itu, artikel yang pernah saya tulis di media ini pada tanggal 10/03/2013 dibawah judul September Mendatang, Akankah Petahana Bertahan? masih tetap saya pertahankan akurasinya dan pemilihan Bupati/Wakil Bupati KKR untuk periode 2013-2018 akan selesai di satu kali putaran saja, sebagaimana jejak petahana sukses pada Pilgub 2012 setahun lalu! (tamat,red) * Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Tanjungpura

Lima Bakal ...................................................................................................................................dari halaman1 Sabli Awaludin-Mui Huat serta bakal calon bupati dan wakil bupati Kubu Raya David Marsyansyah-Hasbullah. Ditemui di ruang medik sentral, Gusti Hersan Aslirosa SE MH mengungkapkan, keharusan untuk menjalani tes kesehatan ini bukanlah hal yang sulit baginya. Bahkan menurutnya seorang calon pemimpin wajib memiliki kesehatan yang baik. Tentu dalam pemeriksaan kesehatan ini, saya sudah berpengalaman dulu. Saya berpikir memang sesuatu yang baik, yang positif dalam menegakan suatu peraturan terhadap kepemimpinan. Nggak boleh pemimpin itu nggak sehat, nggak boleh pemimpin itu sakit. Jadi dengan dasar pemeriksaan inilah kita bisa mengetahui tentang kesehatan kita. Saya harus patuh pada aturan, jika t idak sehat ya t idak bisa jadi pemimpin, tidak akan maju. Itu pandangan saya, kata Gusti Hersan.

233.922 RTS

Gusti Hersan yakin dapat melalui tahapan pemeriksaan dengan baik. Dirinya optimis bisa lolos pada tahap tersebut. Karena itu menjadi sebuah yang sangat penting bagi seorang pemimpin, yaitu harus sehat. Baik itu jasmani dan rohani. Maka dengan pemeriksaan hari ini, saya berpikir semuanya harus saya lalui dengan baik. Saya berharap saya sehat, saya kuat, ungkap mantan Ketua DPRD Kota Pontianak ini. Dikatakannya, tidak ada t ips khusus yang dilakukan sebelum pemeriksaan kesehatan. Hanya butuh istirahat tidur selama delapan jam sebelum tes. Sebelum menjalani cek kesehatan ini, saya tidak punya trik khusus. Hanya tadi malam saya itu tidur delapan jam. Biasanya sangat jarang saya tidur delapan jam setiap harinya. Karena pengaruh banyak tamu, banyak teman-teman ada yang didiskusikan. Menerima

tamu sampai larut malam. Pada proses ini saya hanya menerapkan tidur selama delapan jam dan berpuasa. Mudah-mudahan hasil ini tidak mengecewakan saya dan saya tulus maju sebagai calon walikota, paparnya. Dia berharap tenaga medis dan KPU bekerja deng an objektif dalam memberikan hasil pemeriksaan kepada semua bakal pasangan calon. Kepada tim medis yang melakukan pemeriksaan, harus taat pada sumpahnya. Mereka bekerja di bawah sumpah dalam menjalankan tugas, maka dia harus berpijak pada objektivitas. Katakan hal yang benar dan yang salah. Katakan orang itu sakit, ya sakit dan katakan orang itu sehat kalau sehat. Karena saya yakin dan percaya rekayasa itu akan terungkap kembali. Saya percaya juga kepada KPU Kota Pontianak, mereka adalah orang yang profesional dibidangnya,

ungkap mantan Ketua Harian DPD Golkar Kalbar ini. Sementara bakal calon walikota, Sayrif Ismail optimis, hasil pemeriksaan kesehatan itu sepert i yang diharapkan. Harapan saya sehat sehingga bisa mengikuti Pilkada ini dengan baik. Semua tim medis melakukan pemeriksaan deng an baik dan teliti, ungkapnya. Sedangkan untuk hari ini yang akan menjalani tes kesehatan di rumah sakit dr Soedarso Pontianak, yakni bakal pasangan calon Sutarmidji-Edi Kamtono (bakal calon walikota-wakil walikota Pontianak), Agus Salim-Moh Gozali (bakal calon bupati-wakil bupati Pontianak), Muda Mahendrawan-Suharjo (bakal calon bupati-wakil bupati Kubu Raya) dan Abang IzarKironoto (bakal calon bupati-wakil bupati Sanggau). Reporter: Andreas Editor: Hamka Saptono

..............................................................................................................................dari halaman1

penerima BLSM terlebih dahulu diberitakan melalui kelurahan masing-masing, katanya. Pembagian BLSM dijadwalkan dalam dua tahap. Untuk tahap pertama, dibayar Rp300 ribu untuk dua bulan pencairan. Sedangkan tahap kedua direncanakan dibayar pada September 2013. Kepala Area Ritek dan Properti PT Pos Indonesia, Drs H Akhmad Fauzi mengatakan, dalam mekanisme penyaluran BLSM ini, setiap RTS harus membawa Kartu Perlindungan Sosial (KPS). Itulah bukti yang bersangkutan dapat menerima BLSM, didukung dengan identitas diri, bisa KTP, SIM atau buku nikah, kata Akhmad Fauzi.

Pada prinsipnya, kata Akhmad Fauzi, PT Pos Indonesia ingin mempermudah, sepanjang untuk diyakini bahwa penerima ini berhak mendapatkan BLSM. Tidak hanya itu, lanjutnya, PT Pos Indonesia juga telah melakukan pengaturan sedemikian rupa, membagi setiap RW dalam satu kelurahan. Ini kita lakukan untuk mencegah antrian, kata Akhmad. Ditambahkannya, 95 persen distribusi KPS sudah dilakukan dan dapat dilakukan pembayaran di kantor Pos induk di masing-masing provinsi. Data secara keseluruhan RTS penerima dana BLSM di Kalbar sebanyak 233.922 RTS. Dengan rincian Kota Pontianak

sebanyak 15.271 RTS, kemudian Kabupaten Pontianak sebanyak 12.101 RTS, Kubu Raya 26.248 RTS, Kabupaten Landak sebanyak 28.473 RTS, Sanggau 11.254 RTS, Sekadau 9.192 RTS, Sintang 25.149 RTS, Kapuas Hulu 14.256 RTS, Melawi 12.374 RTS, Sambas 27.563 RTS, Bengkayang 9.985 RTS, Kota Singkawang 7.845 RTS, Kabupaten Ketapang 26.977 RTS dan Kabupaten Kayong Utara sebanyak 7.234 RTS. Selain itu, bagian distributor PT Pos cabang Pontianak Evi Noviana menambahkan. Pembagian BLSM di Kota Pontianak untuk pertama dilakukan pada daerah Siantan Tengah.

Hari ini yang dibagikan uangnya untuk kelurahan Siantan Tengah. RW 1 sampai RW 11 itu ada sekitar 423 warga yang berhak menerima. Yang sudah dibayarkan sampai saat ini 350 warga. Untuk Siantan tengah ini pertama dibagikan, karena hari minggu kemarin itu pembagian Kartu Perlindungan Sosial (KPS) sudah rampung. Untuk pengambilan BLSM ini, waktunya kita mulai dari pukul 08.00 Wib sampai pukul 15.00 Wib atau jam 3 sore. Jadi mereka yang sudah dapat kartu KPS ini yang pertama menerima dana BLSM, kata Evi Noviana. Andreas

RAKYAT KALBAR Rabu, 26 Juni 2013

7

..........................................................................dari halaman1

Tenggat waktu yang diberikan KPU kepada masyarakat untuk memberi tanggapan terkait persyaratan calon Caleg sampai dengan 27 Juni ini. Kepada para DCS masing-masing Parpol yang sudah mendaftar, kita imbaukan masyarakat agar memberikan tanggapannya. Sampai saat ini belum ada masyarakat yang memberi tanggapannya (komplain) kepada kita. Ini kesempatan sampai tanggal 27 nanti, kata Umi Rifdawati, Ketua KPU Kalbar usai melantik komisioner KPU kabupaten/kota di Orchardz Hotel Jalan Perdana, kemarin. Tanggapan masyarakat tersebut, kata Umi dapat disampaikan kepada KPU bisa melalui via email KPU Kalbar ataupun surat. Keberatan itu juga harus disertai dengan identitatas jelas dan lengkap. Terkait seluruh tanggapan itu akan kami serahkan ke partai politik dan identitas dari pelapor tidak kami sampaikan,

hanya terkait materi keberatannya saja yang kami sampaikan kepada partai politik, jelas Umi. Umi berharap masyarakat bisa ambil bagian dalam membantu KPU memproses validasi data para Caleg ini. Dalam hal ini kita memberi kesempatan kepada masyarakat, partisipasi masyarakat untuk menilai terkait kredibilitas, kapabilitas calon legislatif dan informasi yang bisa disampaikan ke KPU. Termasuk kalau misalnya ada hal-hal yang terkait persyaratan. Ini bukan hanya untuk calon di provinsi tapi termasuk juga untuk kabupaten/kota se-kalbar, tegas Umi. Adapum mekanismenya, lanjut Umi, KPU akan melimpahkan tanggapan masyarakat tersebut kepada Parpol dan dari Parpol menyeampaikannya kepada calon yang bersangkutan. Nantinya calon yang bersangkutan menjawab tanggapan yang

disampaikan oleh masyarakat itu. Nah hasil tanggapan itu nanti baru Parpol menyerahkan ke KPU lagi. Nanti kan terkait persyaratan misalnya terkait hukum, pendidikan nah itu kalau memang tidak memenuhi syarat maka calon yang bersangkutan akan dinyatakan tidak memenuhi syarat tidak bisa masuk kedalam Daftar Calon Tetap (DCT). Terkait masalah ini Parpol boleh mengajukan calon pengganti bagi yang tidak memenuhi syarat administrasi, papar Umi. Jika tidak ada satu pun masyarakat yang menanggapi bakal calon legislatif ini, maka Caleg dinyatakan sebagai DCT. Ya kalau memang tidak ada satu pun tanggapan dari masyarakat, maka kita tetapkan Caleg tersebut sebagai DCT, jelas Umi. Reporter: Andreas Editor: Hamka Saptono

Pamen Makelar................................................................dari halaman1 tas hitam dia bawa. Saat dibuka, tampak bundelan uang dua bagian diikat benang, kemasan 100-ribuan dikemas 10 kemasan masing-masing ikatan, sehingga ada dua ikatan. Ditanya untuk apa, masih mencurigakan, akhirnya ES dan JAP dibawa ke Bareskrim lantai 4 untuk lakukan pendalaman, interogasi, pemeriksaan, atas membawa uang Rp200 juta, terang Ronny. Untuk sementar ini sambung Ronny, uang yang dibawa ES, disimpan penyidik Dirtipikor. Uang itu belum diserahkan pada siapapun juga. Artinya, kalau Wadirtipikor membantah ada penangkapan, dalam kategori hukum acara pidana, penangkapan kalau ada bukti permulaan yang cukup. Dirtipikor berjanji tajamkan penyelidikannya dalam temuan uang Rp200 juta ini. Bila ada hasil perkembangan penyelidikan yang berikan bukti bahwa ada tindakan pidana, akan kami sampaikan, janji Ronny. Rusak Citra Polisi Penangkapan Perwira Polri ini jelas tambah merusak citra polisi di mata masyarakat. Tentu saja itu sangat mengejutkan. Kami melihat, jika ada polisi bermain-main dengan jabatan, ini salah satu masalah yang cukup besar di tubuh Polri. Ini tentang SDM, di mana berkaitan dengan perekrutan, mutasi dan penempatan jabatan yang belum adil, ujar Hamidah Abdurrah-

man, anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menanggapi penangkapan dua Pamen yang menjadi makelar kasus, Selasa (25/6). Hamidah meminta agar kasus ini tidak ditutupi. Perwira yang terbukti bersalah itu mendapat sanksi, bukan hanya disiplin tapi proses hukum. Apalagi selama ini, Kompolnas melihat banyak kesalahan pejabat atau anggota Polri yang tidak disusul sanksi tegas. Akibatnya, tidak ada efek jera. Komponas berharap sanksi diberikan dengan tegas. Bahkan, kalau memenuhi unsur diproses hukum agar yang lain tidak melakukan permainan serupa. Soal atasan kedua oknum ini, Hamidah tegaskan, perlu diperiksa dan bila perlu dicopot dari jabatan. Tentu ini melibatkan banyak orang di atas. Ini harus dibuka dan diungkap. Bagus sekali momennya jelang HUT Bhayangkara. Polri harus berkomitmen agar polisi disayang masyarakat, tegasnya. KPK Berikan Apresiasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengapresiasi penangkapan dua perwira Polri yang bertugas di Polda Metro Jaya dan Polda Jawa Tengah oleh Tim Khusus Bareskrim Polri. Saya kira Polri harus diberi apresiasi dengan langkah menangkap dua Pamen, ujar Jurubicara KPK Johan Budi kepada Rakyat Merdeka Online, Selasa (25/6).

Apakah KPK akan mengambil alih kasus tersebut, Johan memastikan KPK tidak ada rencana seperti itu dari komisi. Kalau diminta bantuan ya siap saja KPK, tegasnya. Pamen Makelar Jabatan Dilepas Penyidik Bareskrim Mabes Polri melepaskan AKBP ES dari Polda Jawa Tengah dan Kompol JAP dari Polda Metro Jaya. Mereka bukan saksi, atau juga bukan tersangka, dipulangkan, ujar Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Ronny F Sompie di kantornya, Selasa (25/6). Dia mengatakan penyelidikan terhadap keduanya tetap berjalan. Namun pemeriksaan terkait dugaan tindak pidana korupsinya selesai dilakukan. Kemarin dua perwira menengah yang disebut-sebut jadi makelar jabatan itu diperiksa Dirtipikor Bareskrim Polri. Sekarang sedang di dalami Ditpropam Polri. Mungkin saja masih di dalami pengawasan internal Propam Polri, tutur Ronny. Ronny menyatakan terkait kasus ini pihaknya tak mengejar pengakuan, tapi mengejar keterangan saksi. Sesuai KUHAP, keterangan saksi bernilai untuk menunjukkan adanya niat jahat atau tidak. Belum masuk sidik, baru lidik atas dasar temuan uang yang dibawa ES itu, jelasnya. Editor: Hamka Saptono

Jangan Untuk .....................................................................dari halaman1 itu tidak digunakan untuk membeli rokok. Jangan untuk beli rokok. Lebih baik uang yang diterima untuk hal penting lainnya seperti untuk membeli susu untuk anak, katanya saat meninjau penyaluran BLSM di Kantor Pos Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (25/6). Dalam kesempatan itu, Hatta menjelaskan, manfaat kartu BLSM dan berdialog dengan beberapa warga soal program kompensasi kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Dengan kartu ini, Bapak dan Ibu bisa memperoleh BLSM dan beras miskin. Kalau punya anak yang sekolah, dengan kartu ini juga bisa mendapatkan beasiswa siswa miskin, katanya. Dia menambahkan, Ada tambahan raskin yang bisa Bapak dan Ibu beli. Untuk BLSM, pemerintah akan memberikan Rp150.000 selama empat bulan yang penyalurannya dua kali, masing-masing Rp 300 ribu . Pada kesempatan itu, dilansir Rakyat Merdeka Online, Hatta

menerima keluhan dari seorang warga Kelurahan Makassar, Sri Mariana. Wanita paruh baya tersebut mengeluh, namanya hilang dari daftar penerima bantuan. Besan Presiden SBY itu pun menjawab sambil tersenyum, Yang penting Ibu sudah terima kartunya. Ada 15,5 juta warga miskin yang menerima bantuan, jadi harap dimaklumi kalau ada kesalahan. Namun, itu skalanya kecil . Re-editing : Mohamad iQbaL

Menunggu Sang ............................................................dari halaman1 melawan segala bentuk ketidakadilan yang terjadi. Mereka berpendapat hanya satria piningit, ratu adil, imam mahdi, atau apalah namanya, yang mampu mewujudkan sebuah tatanan bangsa yang adil dan sejahtera. Tak pelak, sosok inipun selalu ditunggu kedatangannya. Tapi entah kapan. Keyakinan akan datangnya sosok penyelamat ini juga akrab dalam tiga agama besar, Islam, Kristen dan Yahudi, meski berbeda aktor maupun waktunya. Argumentasi yang dilontarkan untuk menjustifikasi keyakinan ini biasanya mengacu pada kondisi sosio-historis hadirnya para nabi dan rasul yang diutus Tuhan ketika parahnya kezaliman dan ketidakadilan yang terjadi. Tak jarang pula, teks-teks keagamaan atau ramalan-ramalan dijadikan penguat keyakinan tersebut. Untuk yang terakhir ini, kita mengenal Joyoboyo dari Kediri yang meramalkan akan datangnya satria piningit yang akan memimpin Nusantara ini menjadi bangsa yang makmur dan sejahtera. Sososk satria piningit digambarkan sebagai pemimpin yang sengaja disimpan Tuhan, yang baru akan dikeluarkan pada waktunya. Ibarat dokter atau perawat yang hanya diperlukan jika ada orang yang sakit. Ketidakmampuan negara untuk menyejahterakan rakyat semakin menguatkan paham mesianisme. Pejabat lebih sibuk mengurusi kepentingan diri dan

golongannya ketimbang perut masyarakat. Senang mendengar apa yang ingin diketahui dari pada apa yang harus diketahui. Rakyat baru kembali didekati ketika ajang pemilihan. Para calon akan berlagak dan berjanji menjadikan masyarakat makmur, adil dan sejahtera. Tapi masyarakat lagi-lagi kecewa lantaran satria piningit seperti yang diramalkan Joyoboyo itu tak kunjung terbukti. Janji tinggal janji. Pemilu hanya menjadi festival lima tahunan untuk mencari pejabat baru, bukan pemimpin baru. Untuk sementara, saya lebih senang menggunakan kata pejabat ketimbang pemimpin . Karena sebutan pemimpin terlalu mulia untuk disematkan pada Bupati atau Gubernur korup. Rentetan kekecewaan membuat buaian akan datangnya Sang Mesiah lambat-laun mulai ditinggalkan. Rasionalitas kian dikedepankan dalam hal pengelolaan pemerintahan. Semangat dan upaya-upaya terus dilakukan ketimbang pasif menunggu datangnya sang penyelamat. Tunas-tunas bangsa mulai mekar. Orang-orang yang memiliki integritas dan kapabilitas tinggi bermunculan. Yang lebih memilih menyalakan pelita ketimbang mengutuk gelap. Saya sendiri optimis, tak akan selamanya kondisi bangsa ini carut-marut seperti penilaian sebagian orang. Akan ada bangsa berpenduduk 200 juta jiwa ini

bangkit menjadi bangsa besar yang disegani. Tentu saja itu harus dimulai dari bagaimana rakyat memilih pemimpinnya. Karena pemimpin adalah cerminan rakyatnya. Masyarakat yang baik tentu akan memilih yang baik pula. Tren positif itu dapat dilihat dari survei yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) beberapa waktu lalu yang menempatkan orang-orang relatif berkualitas, baik kompetensi maupun integritas dalam urutan teratas. Para pemimpin Parpol sudah tak lagi dominan, bahkan ada yang tak masuk dalam urutan 18 besar. Entah karena parpol kekurangan figur atau kejenuhan rakyat dengan elit parpol. Konstelasi politikpun kian ramai menyusul kesediaan Raja Dangdut, Rhoma Irama menyatakan siap maju dalam bursa Capres 2014. Niat tersebut mendapat respon yang cukup baik terutama dari para penggemar. Meski memiliki tingkat popularitas, namun tak sedikit yang meragukan kemampuan Rhoma dengan alasan, popularitas semata tidaklah cukup untuk memenangkan Pemilu, terlebih memimpin bangsa sebesar Indonesia. Bahkan niatan Rhoma tersebut, sering menjadi bahan cibiran atau ejekan di dunia maya, baik facebook, twitter ataupun pesan singkat via Blackberry Massenger. Alih-alih menunggu satria piningit, justeru yang datang adalah satria bergitar. (Kiram Akbar)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.