Harian Borneo Tribune 8 Januari 2013

Page 11

Teras Borneo Tribune

Selasa, 8 Januari 2013

Banyak Warga Tak Mau Lapor Polisi yang tidak mau menerima laporan korban. Seperti ditegaskan Kapolresta Pontianak Kombespol Muharrom Riyadi, Senin (7/1)masih banyak masyarakat yang tidak mau melapor jika menjadi korban kejahatan. Dan ini disebabkan karena korban - korban kejahatan telah berfikiran bahwa pihaknya tidak bisa mengungkap pelaku kejahatan yang menimpa korban. “Kita berharap kepada masyarakat, untuk membuat laporan kepada kepolisian jika menjadi korban kejahatan, karena dengan adanya laporan, kami bisa menekan angka kejahatan ter-

sebut, dan percayakan serta dukunglah kami dalam menjaga Kamtibmas, karena ini merupakan tugas Polri,” ungkap Kapolresta. Sementara itu terkait jumlah perbandingan antara yang melapor dan tidak melapor, sama - sama banyak, karena yang tidak mau melapor juga banyak dan yang melapor juga banyak. “Saya tidak mau ada Polsek yang tidak mau menerima laporan, apalagi jika korban melapor ke Polsek, oknum anggota dari Polsek mengarahkan ke Polresta, itu tidak benar, karena Polsek juga jajaran dari Polresta Pontianak, kemudian sama halnya iika kor-

ban lapor di Polresta disuruh lapor di Polsek,” ungkap Muharrom Riyadi. Dikatakan Muharrom, memang ada kejadian tersebut, maka dari itu Ia meminta korban, jika pernah melapor tetapi ditolak Polsek, segera buat pengaduan di Polresta Pontianak, yakni ditujukan kepadanya langsung atau ke Provos Polresta Pontianak. “Dengan ada pengaduan tersebut, Saya bisa mengetahui Polsek mana yang menolak laporan, dan saya janji akan menindak tegas Polsek tersebut beserta anggota yang menolak laporannya,” tegas Kapolresta Pontianak. Lanjut Kapolresta, jika

APBD Kalbar TA 2012 Terserap 95 Persen hendak membuat pengaduan tentang Polsek yang menolak laporan masyarakat, cantumkan Polseknya, nama anggota beserta pangkatnya serta laporan apa yang ditolak Polsek yang bersangkutan, sehingga jelas semuanya. “Saya tegaskan sekali tidak ada Polsek yang menolak laporan, kemudian diarahkan ke Polresta, begitu juga Polresta jika ada yang melapor jangan diarahkan ke Polsek. Terima saja laporan tersebut, karena dengan adanya laporan maka masyarakat mempercayai kita dalam menjaga Kamtibmas di Kota Pontianak ini,” tambahnya.

Setelah 7 Terduga Teroris Ditembak Borneo Tribune, Dompu Detasemen Khusus 88 kembali menembak mati tujuh orang terduga teroris yang berusaha ditangkap di Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat. Kemudian empat orang lainnya ditangkap. Dua terduga teroris yakni Hasan alias Kholik dan Syamsuddin alias Asmar alias Buswah tewas di Makassar pada Jumat 4 Januari 2013. Kemudian, sejumlah orang lainnya yakni Thamrin, Arbain Yusuf, Syarifudin dan Fadli ditangkap di Makassar pada pukul 10 pagi, keesokan harinya. ”Mereka kelompok Abu Ruswa, jaringan Poso yang sedang melakukan teror di Makassar,” kata Kepala Bidang Penerangan Umum Mabes Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar di kantornya, Jakarta, Sabtu, (4/1). Dalam penelusuran jaringan Poso ini, petunjuk kemudiah mengarah ke Bima. Di perbatasan Bima dan Dompu, polisi menemukan empat lokasi pelatihan merakit bom. “Kami sudah intai dua bulan,” katanya. Di Bima dan Dompu Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat, Brigadir Jenderal Polisi Mochamad Irawan, mengatakan penangkapan lima terduga teroris di Dompu dan Bima, Jumat 4 Januari 2013, dilakukan di dua tempat kejadian berbeda, yakni di Bima dan Dompu.

Penangkapan terduga teroris di Bima, tepatnya perbatasan antara Dompu dan Bima, dilakukan terhadap dua orang, yaitu Roy yang merupakan warga Makassar, dan Bachtiar yang merupakan warga Bima. Keduanya ditembak mati karena melawan saat ditangkap. “Petugas terpaksa melakukan tindakan tegas karena mereka berusaha melawan,” kata Kapolda di Mataram, Sabtu 5 Januari 2013. Roy dan Bachtiar pun tewas. Mereka merupakan jaringan teroris Poso. Dari tangan keduanya, Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri menyita satu unit sepeda motor serta dua senjata api laras pendek jenis revolver dan FN. Sementara di Dompu, tepatnya Dusun Kandai Gintei Kecamatan Woja Kabupaten Dompu, polisi menembak mati tiga terduga teroris. Irawan mengatakan, identitas ketiga teroris tersebut belum diketahui karena petugas tidak menemukan identitas dari ketiga teroris. Seorang terduga teroris lainnya berhasil melarikan diri dari sergapan petugas. Kapolda mengatakan, polisi terpaksa menembak mati ketiga teroris tersebut karena mereka juga melawan petugas dengan senjata api saat ditangkap. Ketiganya bahkan memasang bom siap ledak di tubuh

mereka. Akibatnya mereka langsung dilumpuhkan. Dari ketiganya, polisi menyita barang bukti berupa tiga bom siap ledak, serta bahan-bahan merakit bom seperti pipa paralon dan paku. “Petugas gegana sudah melakukan disposal terhadap tiga bom yang berdaya ledak tinggi itu,” kata Kapolda NTB. Dan hasilnya, “Selama 2x24 jam Densus 88 sudah menangkap 11 orang di Makassar dan Dompu,” kata Boy. Dalam penggerebekan ini polisi menyita bom pipa 1,5 inci yang siap digunakan, 4 bom pipa masih dalam penyelesaian perakitan, bahan pendukung campuran yang lazim digunakan di bom rakitan, pupuk urea, asam nitrat, dan beberapa paku besi yang diduga kuat bahan campuran peledak. Eksodus dari Poso Boy mengisahkan, beberapa minggu sebelumnya, tim fokus di Sulawesi. Terduga teroris kemudian berlarian meninggalkan Poso, bergabung di Sulsel, kemudian sebagian di Makasar dan yang lain menuju ke Dompu. Kelompok itu, kata Boy, terkait dengan penembakan dua anggota Polri di Poso pada akhir tahun 2012 lalu. Pasca penembakan ada semacam eksodus yang signifikan dari tim ini. ”Sudah dipantau sejak 1,5 bulan lalu, November pertengahan,” katanya.

11

Boy menuturkan, anggota kelompok itu asalnya dari beragam daerah. “Campurcampur,” katanya. Kini jenazah para terduga teroris itu berada di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta, untuk dilakukan identifikasi. Menurut keterangan petugas Instalasi Forensik dan Kamar Jenazah RS Polri Sukanto yang enggan disebutkan namanya, total terduga teroris yang sudah berada di ruang forensik ada 5 jenazah, dua dari Bima dan tiga dari Dompu. ”Semalam tiba pukul 20.30 WIB dan saat ini semuanya masih dalam proses identifikasi,” kata dia (6/1). Ia menjelaskan untuk melakukan identifikasi butuh waktu, ada data-data yang harus dilengkapi untuk mengetahui identitas jenazahjenazah tersebut. ”Teman-teman di wilayah masih mengumpulkan data antemortem. Ada dua data penting, ada primer dan sekunder. Primer berupa DNA, sidik jari, dan gigi. Sementara data sekunder seperti pakaian dan ciri-ciri fisik berupa cacat tubuh dan tahi lalat,” ujarnya. Jika data-data sekunder sudah pas, pihaknya harus memastikan lagi dengan data primer untuk ketepatannya. “Saat ini belum ada pihak keluarga yang dihubungi untuk mencari data-data tersebut,” katanya. (vivanews)

Uang Persedian, Ganti rugi, dan tambahan uang. Berbagai ketentuan terkait pengajuan dana ini, agaragar benar-benar dicermati oleh masing-masing SKPD, sehingga dalam pelaaksanaan penatausahaan dan pertanggungjawaban keuangan nantinya dapaat berjalan laancar,” ingatnya. Dijelaskan olehnya, berdasarkan Permendagri Nomor 13/2006 tentang Pengelolaan Keuangan daerah, bahwa laporan keuangan Pemerintah Daerah disampaikan oleh Kepala Daerah kepada BPK untuk dilakukan pemeriksaan paling lambat 3 bulan setelah tahun anggaran berakhir. “Penyampaian laporan keuangan unti kerja TA 2012 harus tepat waktu. Laporan Unit Kerja ini harus terlebih dahulu akan diperiksa kembali sebelum dikonsilidasi

menjadi laporan keuangan Pemprov Kalbar TA 2012. Laporan keuangan konsolidasian akan direview oleh Inspektorat Kalbar,” jelasnya. Berkenaan dengan hal ini, maka laporan SPJ fungsional bulan Desember 2012 harus disampaikan paling lambat 5 Januari lalu, dan laporan keuangan berupa neraca, LRA dan CALK disampaikan 14 Januari mendatang ke BPKAD. Untuk SKPD induk, masih menurutnya harus mengkomplikasi atau mengabungkan laporan keuagan Biro/UPTD yang ada di bawah koordinasi menjadi laporan keuangan SKPD Induk. “Agar Laporan keuangan kita mendapat opini yang lebih baik dari sebelumnya, maka temuan BPK yang terkait dengan laporan keuangaan harap ditindaklanjuti sesuai dengan reko-

mendasi BPK RI,” ujarnya. Diut.rakan olehnya, temuan tahun 2011 diantaranya realisasi belanja yang didukung bukti pertanggung jawaban yang lengkap, pencatatan dan penyajian aset tetap belum memadai, dan pengelolaan persedian yang belum memadai. “Temuan-temuan seperti ini tidak ditemukan lagi dalam pemeriksaan atas LKPD tahun 2012,” kata Cornelis, dalam sambutannya. Saat ini, Provinsi Kalbar termasuk dari 19 Provinsi yang memperoleh Opini WDP. Untuk mempertahankan opini ini atau peningkatan menuju tercapai opini WTP atas laporan keuangan Pemprov Kalbar. “Perlu komitmen bersama dari penyusunan laporan keuangan, dan para pejabat di jajaran Pemprov Kalbar,” ajaknya.

Sabet Emas Hadiah Ultah Ferica Geographic, dan majalah tema laut lainnya. Penghargaan itu cukup bergengsi karena, Ferica menyisihkan 100 peserta yang datang berbegai negara Asia Pasifik lainnya. Sebut saja, Malaysia, Hongkong, India, Taiwan, Philipina, Singapura dan Indonesia sendiri. Gadis cilik yang berstatus pelajar kelas 4 SD Suster Pontianak itu berangkat ke Singapura bersama dengan 9 finalis lainnya dari Kalimantan Barat juga. Kebetulan mereka adalah anggota komunitas Pelangi Art Club. Menjadi spesial lagi karena penghargaan itu, hadiah bagi Ferica yang disaat menerima penghargaan bertepatan dengan hari ulang tahunnya. “Ini berkah juga untuk Ferica, selain dia menang

di lomba kategori umur 510 tahun itu, juga sekaligus hadiah ulang tahunnya,” kata Widiastuti, Ibu dari Ferica. Anak bungsu dari dua bersaudara dari Widiastuti dan Anas itu memang menyukai dunia menggambar sejak kelas nol kecil Taman Kanakkanak. Ferica sering pula mendapat nomor di ajang lomba tingkat local yang biasa diselenggarakan oleh dinas pemerintahan dan pihak swasta di Kota Pontianak ini. Bukti penghargaan itu bisa dilihat di dinding rumah di mana berderet piala-piala dari hasil mengikuti lomba mewarnai dan menggambar. Kecintaan Ferica terhadap dunia menggambar seperti anak-anak kecil lainnya. Mereka sering menjadikan dinding rumah sebagai objek

menggambar. “Waktu kecil sering coret dinding dan kertas. Sekarang umurnya bertambar, maka saya dorong dari cuma awalnya mewarnai pelan-pelan dengan menggambar dan melukis. Ternyata dia suka,” tutur Widiastuti. Di dinding sebelah kanan Widiastuti memajang hasil gambar lain milik Ferica. Gambar tersebut menampilkan panorama sungai Kapuas dengan latar belakang Masjid, Tugu Khatulistiwa, dan Kapal Bandong. Gambar itu sengaja dipajang karena ingin menunjukan bahwa Pontianak memiliki pemandangan alam disertai peninggalan sejarah dari kota ini. Dan Ferica ingin merekam imajinasinya yang dimiliki sejak kecil tentang keindahan Sungai Kapuas.

800 Personil Polresta Siap Amankan Kalbar yang juga berlangsung bulan ini, dirinya mengatakan pihaknya juga sudah siap melakukan pengamanan, yakni dilakukan bersama - sama dengan Polda Kalbar. Pengamanan ini merupakan Operasi Mantap Praja, dan kebetulan di Pontianak pelantikannya, Polresta pun juga ikut andil dalam pengamanan tersebut.

“Ada sekitar 800 anggota personil yang kita turunkan, yakni terdiri dari semua fungsi, Intel, Reskrim, Lantas, dan Sabhara. Dan semua fungsi ini akan menjalankan perannya dalam pengamanan tersebut,” katanya. Selain itu Kapolresta berharap, dalam pelantikan Gubernur ini nantinya akan berjalan dengan lancar dan

aman, tanpa adanya gangguan Kamtibmas disaat pelantikan Gubernur Kalbar yang terpilih. “800 anggota yang kita turunkan ini nantinya akan bersama - sama dengan Polda Kalbar melakukan pengamanan, dan kita selalu berharap pelantikan tersebut berjalan dengan lancar dan aman,” tambahnya.

partisipasi masyarakat pada Pilgub Kalbar Oktober 2012, dimana partisipasi masyarakat hanya 60 persen dan 40 persen diantaranya tidak menggunakan hak pilih mereka. “Masa depan KKU ada di tangan masyarakat, maka gunakan hak itu untuk menentukan siapa yang terbaik,” timpalnya. Wabup juga menyampaikan salah satu peran aktif masyarakat dalam pemba-

ngunan, selain memilih para wakil rakyatnya di DPR juga menentukan pemimpin yang duduk di eksekutif. “Dimana arah pembangunan yang bermuara kepada kesejahteraan masyarakat berada di tangannya sehingga akan ironis sekali jika mengharapkan kesejahteraan kepada pemimpin, namun masyarakatnya tidak mau menentukan siapa pemimpinnya,” lugasnya. (Abdul Khoir/Borneo Tribune)

Jangan Golput depan KKU lima tahun ke depan melalui pemilihan kepada daerah. “Siapapun yang dipilih itu hak masyarakat. Namun yang pasti saat pencoblosan, semua harus datang untuk satu hari mohon tinggalkan dulu kegiatan rutin untuk datang ke TPS,” ujar Wakil Bupati KKU, Muhammad Said, di Balai Praja, Senin (7/1). Harapan tersebut sekaligus sebagai bentuk apresiasi akan rendahnya tingkat

Gedung DPRD Provinsi Kalbar Berbenah Sebagaimana diketahui, Gedung DPRD Provinsi Kalbar akan menjadi lokasi pelantikan dan pengukuhan kembali Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalbar Kalbar Terpilih sesuai Surat Keputusan Presiden nomor 1 tertanggal 2

Januari 2013 tentang pengukuhan dan pengangkatan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar . Balairung Sari DPRD menjadi lokasi Rapat Paripurna DPRD Provinsi Kalbar tentang pelantikan dan pengukuhaan Gubernur dan

Wakil Gubernur Kalbar terpilih terus dibenahi, dan beberapa ruang terlihat bendera merah putih berbentang di Ruang Rapat Paripurna Balairung Sari. Di sisi kiri kanan gedung tekah ditempatkan kursi-kursi untuk undangan.

mentang mencari mati, apakah kamu sudah bosan hidup?” Tiba-tiba sang harimau yang ada di samping meraung-raung dengan kerasnya membela si keledai: “Kalau kamu memang berani mati, ayo kita berta-

rung satu lawan satu. Siapa yang akhirnya akan keluar sebagai pemenang, belum tentu!” Sang singa pergi, sang harimau senang, sang keledai menjadi terkenal, sedangkan si rusa tertawa terbahak-bahak.

Keledai Kesepian Sama sekali di luar dugaan, keledai ternyata betulbetul telah melakukannya. Seketika itu juga sang singa berkata dengan marahnya kepada keledai: “Pada waktu Bapakmu sudah hampir menang, kamu datang mengacau, mentang-

BNNK Siap Sidak Sejumlah Instansi Dikatakan Harun, di tahun 2012 ditemukan sejumlah pelajar, PNS serta pihak swasta yang mengonsumsi Narkoba, dan itu diindikasikan karena coba - coba saja, karena ketika dites urine kembali semunya negatif. “Tes urine yang kita lakukan ini merupakan salah satu langkah pencegahan serta peredaran narkoba di Kota Pontianak ini,” timpalnya. Lanjut Harun, para bandar-bandar narkotika di Kota Pontianak ini, akan membuat jaringan seba-

nyak mungkin guna melancarkan penjualan narkoba, dan tidak dipungkiri lagi, bahwa narkoba itu dikonsumsi oleh oknum pelajar, oknum PNS, serta oknum pihak swasta. “Jadi tidak menutup kemungkinan narkoba itu ada dimana - mana, makanya dengan tes urine akan membuktikan hal tersebut, kemudian melakukan pencegahan serta pembersihan dengan cara pembinaan, sehingga tidak ada lagi yang mengonsumsi narkoba,” katanya. Ditambahkan Kepala

BNNK, di tahun 2013 ini tes urine diawali di˜ Pesantren Assalam di Pal V, dimana tes urine hasilnya negatif, dari 120 Santri yang dites urine, baik santri putra maupun putri yang tediri dari MTS maupun MA yang ada di Assalam.

KEHILANGAN BPKB, KB 5088 WT NK: MH1JB52196K264682 NS: JB52E-1263864 NO. BPKB: E2786300K An. Okta Novely Simanjuntak Dengan ini BPKB dinyatakan tidak berlaku lagi.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.