Harian Borneo Tribune 17 April 2013

Page 12

CMYK

Seremonial www.borneotribune.com

Borneo Tribune

12

Rabu, 17 April 2013

PLN Gelar Safari Jurnalis Beban Puncak Kalahkan Daya PLN Achmad Munandar Borneo Tribune, Pontianak

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Wilayah Kalbar menggelar Safari Jurnalis 15-18 April. Kegiatan ini mengajak para perwakilan media cetak maupun elektronik untuk melihat kondisi kelistrikan di Kalbar. General Manager PLN Kalbar, Daniel S Bangun saat melepas para jurnalis mengatakan, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menjelaskan kepada masyarakat tentang soal kelistrikan yang dialami PLN dewasa ini. “Sampaikan sebenar-benarnya. Kalau ada yang tidak benar katakan. Kalau ada yang bagus juga sampaikan. Sekarang kita sudah sangat transparan,” ujarnya. Pada hari pertama Senin (15/4), jurnalis diajak berkeliling ke sejumlah pusat pembangkit di Sungai Raya (Kabupaten Kubu Raya), Siantan (Kota Pontianak), Senggiring (Kabupaten Pontianak) dan Sungai Wie (Singkawang). Pihak PLN juga memantau langsung dua proyek besar PLN, yang katanya akan menjadi solusi masalah kelistrikan di Kalbar, yakni di Jungkat dan Tanjung Gundul. Daniel tidak menampik, bahwa saat ini PLN me-

mang tengah mengalami keterbatasan daya listrik. Pertumbuhan ekonomi Kalbar membuat kebutuhan akan listrik juga meningkat. Tercatat saat ini beban puncak penggunaan listrik di Jaringan Khatulistiwa, yang meliputi 7 kabupaten\kota, tembus hingga 223 Mega Watt. Sementara kemampuan mesin pembangkit di jaringan ini hanya 209 MW saja. ”Sebenarnya total kemampuan daya kita 235 MW. Namun lantaran ada beberapa mesin yang rusak dan dalam masa pemeliharaan, tidak bisa digunakan secara optimal,” ungkap Daniel. Dia menyebut PLN tengah mengalami masalah yang sangat dilematis. Di satu sisi mereka diminta melayani pengajuan pemasangan listrik baru. Namun di sisi lain, hal tersebut tidak didukung dengan penambahan pembangkit. “Sekarang kita tidak boleh lagi punya mesin dengan bahan bakar solar. Karena itu kita menyewa dengan pihak lain,” ucapnya. Permintaan pemasangan baru bukan hanya datang dari pertumbuhan ekonomi. Faktor lain adalah sistem reformasi pelayanan di internal PLN. Setahun ini PLN telah membuat terobosan. Calon pelanggan cukup mengajukan pema-

sangan lewat website PLN dan kontak center 123. Akibatnya permintaan meningkat tajam. “Satu sisi ini baik. Tapi di sisi lain, selisih antara kemampuan mesin dengan beban yang disalurkan menjadi tipis,”katanya. Pembangkit Listrik Tenaga Uap dengan daya raksasa diyakini akan mampu mengatasi hal itu. Namun saat ini pengerjaannya belum juga usai. Di Jungkat, PLTU 50x2 MW mengalami kendala lahan gambut plus kasus izin palsu tenaga ahli dari China. Diperkirakan baru akan rampung pada awal tahun 2014. Sedangkan di Tanjung Gundul, PLTU 27,5x2 “Tapi masalahnya ada pada pembebasan lahan,” katanya. Saat ini PLN telah menjalin rangkaian musyawarah yang rumit dengan warga sekitar. Meski saat ini masalah itu sudah selesai, dan PLTU langsung dikebut pengerjaannya dengan target selesai November tahun ini. Selain meningkatkan keandalan kelistrikan Kalbar, kedua PLTU ini juga akan menjawab penghematan penggunaan bahan bakar yang dialami PLN. Sebagai informasi, hampir semua pembangkit listrik kepunyaan PLN menggunakan bahan bakar minyak yang harganya sangat tinggi. o

M Zeet Hamdy Assovei mendampingi Djoko Tuhu Wibowo saat menghadiri workshop pengembangan potensi daerah dan wirausahawan muda berorientasi ekspor guna memperkuat perekonomian nasional, di Pontianak FOTO: Andika Lay/Borneo Tribune.

Sekda: Nilai Ekspor Kalbar Turun Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak

Sekda Kalbar, Drs M Zeet Hamdy Assovie mengatakan nilai ekspor Kalbar pada periode Januari-Pebruari mengalami penurunan. Yakni dari 216,67 juta US dollar menjadi 184,32 juta US Dollar atau turun sebesar 14,54 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012. Adapun komoditi unggulan ekspor Kalbar alami penurunan diantaranya ka-

ret, biji kerak, abu logam, kayu dan kelapa sawit. Sedangkan negara tujuan ekspor Kalbar adalah China, Jepang dan Korea Selatan. Menurut M.Zeet, terjadinya penurunan nilai ekspor Kalbar sebagai akibat dari kebijakan pemerintah pusat terkait pengetatan ekspor hasil tambang. Yakni terbitnya Permen ESDM 7/2012 yang melarang dilakukan ekspor bahan tambang mentah. “Terkait dengan kebijakan ini, kedepan, tentunya kita harus menyadari bahwa produk-produk yang di-

hasilkan harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Tanpa mengekspor dalam bentuk produk mentah,´ kata M Zeet, Selasa (16/4). Apabila produk yang diekspor tidak dalam bentuk bahan mentah, tentu produk tersebut memiliki nilai tambah yang cukup tinggi dan harganya akan lebih bersaing. “Saya ingatkan, saat ini secara umum Kalbar masih bergantung pada ekspor komoditas-komoditas primer yang hanya memiliki nilai tambah yang sangat rendah,” katanya.

Komoditas ekspor yang bersifat primer dan bernilai tambah rendah, tentu berimplikasi pada rendahnya kontribusi kegiatan ekspor tersebut untuk perekonomian daerah. Sehingga dibutuhkan pengembangan industri hilir. Terutama yang berbasis pada sumber daya alam. Seperti komoditi pertambangan, karet, dan sawit. Hal itu mutlak untuk diwujudkan. Begitu juga dengan produk yang dihasilkan UMKM, khususnya untuk produk pangan Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP). o

Kemenperin Anggarkan Rp200 M Beli Konverter Kit Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut guna konversi BBM ke Bahan Bakar Gas (BBG), pihaknya telah menyiapkan dana sebesar Rp200 miliar. ”Kami akan siapkan dana sebesar Rp200 miliar untuk impor converter kit. Itu menjadi salah satu program kami di tahun ini,” ungkap Menteri Perindus-

trian MS Hidayat kepada wartawan, saat ditemui di kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Selasa (16/ 4/2013). Hidayat mengharapkan peran PT Pertamina (Persero) dalam usaha merealisasikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG). Pasalnya, menurut dia permasalahan krusial dalam melakukan program ini

adalah mengenai ketersediaan infrastruktur yakni (SPBG). ”Yang terpenting itu sebenarnya infrastruktur. Kami harap Pertamina juga mulai bangun SPBG dan tentunya ketersediaan gasnya diperhatikan,” tegasnya. Menurut Hidayat, optimalisasi program ini juga masih bergantung keterse-

dian SPBG. Jadi, pihaknya memastikan realisasi converter kit akan terjadi jika semua sektor infastruktur telah tersedia. ”Kalau sudah diimpor setidaknya semua sudah tersedia. Pertamina biar garap infrastruktur dan kami pastikan akan sediakan alat konversinya,” pungkasnya.(okezone) o

Dispenda Terapkan Sistem Aplikasi Surat Elektronik Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak

BIMTEKS Marlina didampingi para narasumber pada acara bimtek dan pembekalan dan pengetahuan bagi 100 staf Dispenda Kalbar FOTO Andika Lay/Borneo Tribune.

Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kalbar telah menerapkan sistem aplikasi mail tronik atau sistem aplikasi surat elektronik. Tujuannya untuk mempermudah ketepatan, kecepatan, dan efisiensi surat menyurat atau disposisi kepada semua pengguna. Nah, untuk memudahkan mengoperasikan

Hadir di Pontianak untuk memenuhi kebutuhan busana batik bagi Anda dan Keluarga

Menyediakan kain dan busana batik eksklusif bagi Pria, Wanita, Sarimbit (pasangan), Remaja dan Anak-anak dengan motif dan model yang trendy untuk kegiatan formal maupun informal

CMYK

aplikasi mail tronik atau sistem aplikasi surat elektronik, sedikitnya 100 staf Dispenda Kalbar, baik yang bertugas di provinsi maupun Unit Pelayanan Pendapatan Daerah (UPPD) mendapat pembekalan bimbingan teknis, Jumat (12/4). Kabid Pengembangan Pendapatan Daerah, Dispenda Kalbar, Dra Marlina, M.Si, mengatakan sistem aplikasi mail tronik ini merupakan sistem informasi atau

aplikasi berwujud program (software) yang menggunakan pendekatan surat elektronik yang dapat saling dikirimkan atau didisposisikan kepada semua penggunannya. Dimanapun pengguna itu berada. ”Di dalam kantor, mail tronik akan membantu penggunannya untuk menghubungi tiap-tiap struktur,” katanya, Selasa (16/4). Mulai dari struktur tertinggi (Kadis) sampai struktur terendah

(staf) melalui Personal Computer (PC) yang saling berhubungan satu sama lainnya. Bahkan di luar kantor, pengguna mail tronik tetap dapat saling berkomunikasi tertulis melalui perangkat mobile (smartphone). Untuk kemudahan penggunannya, sistem ini dirancang dengan mengadopsi sistem pengiriman pesan yang sudah sering digunakan sehari-hari. Seperti mengirim pesan elektronik mail (email), SMS atau pesan siar. “Dengan sistem ini, dapat diakomodir kemudahan, ketepatan dan kecepatan yang bermuara pada efisiensi,” jelasnya. Efisiensi yang dimaksud Marlina ketepatan dalam penggunaan tenaga, waktu, termasuk juga alat tulis kertas dan lain sebagainya. Lelebihan lain dari sistem ini, dapat diakses dimana saja. Yakni bisa menggunakan perangkat handphone yang memiliki akses internet. Untuk sementara pelaksanaan sistem aplikasi mail tronik ini digunakan di Kantor Dispenda Kalbar. Dan secara bertahap, baru pada Kantor UPPD Dispenda di kabupaten dan kota. o


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.