kelas12_program-bahasa-aktif-dan-kreatif-berbahasa-indonesia_adi

Page 43

dalam kegiatan organisasi kewanitaan Muhammadiyah, Aisyiyah. Sang Ibu adalah alumnus Hogere Inlandsche Kweekschool (HIK) Muhammadiyah, kemudian menjadi aktivis Aisyiyah dan pernah menjabat sebagai ketuanya di Surakarta selama dua puluh tahun. Sudalmiyah juga dikenal sebagai seorang guru yang ulet. Ia mengajar di Sekolah Guru Kepandaian Putri (SGKP) Negeri dan Sekolah Bidan Aisyiyah Surakarta. Karena prestasinya di dunia pendidikan, pada tahun 1985, Sudalmiyah mendapat gelar Ibu Teladan se-Jawa Tengah. Sang Ibu juga aktif di partai politik Masyumi ketika masa jayanya pada tahun 1950-an. Kakek Amien Rais, Wiryo Soedarmo, adalah salah seorang pendiri Muhammadiyah di Gombong, Jawa Tengah. Jadi, Amien Rais dilahirkan dari keluarga yang sangat kental Muhammadiyahnya. Amien merupakan anak kedua dari enam bersaudara. Kakaknya Fatimah dan empat adiknya Abdul Rozak, Achmad Dahlan, Siti Aisyah dan Siti Asyiah tumbuh dan dibesarkan di kampung Kepatihan Kulon. Sejak kecil mereka sudah dilatih disiplin oleh sang ibu. Amien kecil melanggar, sang ibu tidak segan-segan menghukumnya. Mereka harus bangun pukul 04.00 WIB setiap pagi. Caranya dengan meletakkan jam weker di dekat tempat tidur. Ketika bangun, mereka diminta untuk mengucapkan ashalatu khairum minan naum dengan suara keras sehingga terdengar sang ibu. Sang ibu biasanya memberikan imbalan berupa uang 50 sen. Uang tersebut lalu mereka tabung, untuk dibelikan baju baru menjelang lebaran. Walaupun tegas, sang ibu tidak pernah memaksakan kehendaknya. Anak-anaknya dibiarkan tumbuh secara alami, sesuai dengan minat dan bakatnya masing-masing. Hanya, pesan sang ibu yang tak pernah putus adalah mengingatkan mereka bahwa hakikat hidup adalah ibadah. Yang terus diingat Amien, ketika ibunya berkata, "Ingat Mien, berkemah pun ibadah." Dalam berbagai kesempatan, Amien secara terus terang mengakui bahwa ibunyalah yang sangat mempengaruhi karakternya yang lugas tanpa basabasi.Amien menempatkan ibunya sebagai konsultan dan tempat pelipur lara. Manakala ia menghadapi situasi atau persoalan pelik, ia selalu pulang ke Solo menemui sang ibu untuk meminta pendapatnya atau sekadar untuk menghindari kejaran wartawan yang pantang ia tolak. Setiap Idul Fitri ia beserta semua saudaranya juga berkumpul di rumah sang ibu. Menurut Amien, hingga usia 80-an, ketegasan dan kejernihan berpikir Ibunya masih tetap seperti dahulu. Ibunda tersayang itu wafat hari Jumat, 14 September 2001 di Solo, dalam usia 89 tahun.

32

Sumber: www.cps-sss.org

Sewaktu masih duduk di bangku SD, Amien kecil bercita-cita menjadi walikota. Cita-cita ini sangat dipengaruhi oleh kekagumannya pada Muhammad Saleh yang menjabat Walikota Solo waktu itu. Muhammad Saleh adalah seorang muslim yang taat. Ia sering memberikan pengajian di Balai Muhammadiyah Solo. Walikota asal Madura ini sangat dihormati dan dicintai oleh rakyatnya. Namun setelah SMA, cita-cita Amien berubah. Ia ingin jadi duta besar. Mungkin cita-cita ini yang ikut mempengaruhinya untuk memilih jurusan hubungan internasional ketika memasuki perguruan tinggi. Prinsip hidup yang jadi pegangannya sangat sederhana, yaitu mencari ridho dan ampunan Allah. Untuk mencapainya, orang harus berbicara dan berbuat apa adanya. "You are what you are," katanya suatu ketika. Ia membagi kebahagiaan menjadi tiga jenis, yaitu kebahagiaan spiritual, kebahagiaan intelektual, dan kebahagiaan psikologis. Kebahagiaan spiritual diperoleh dengan cara menjalani hidup sesuai dengan rel agama. Kebahagiaan intelektual diperoleh dengan cara memberikan konstribusi pemikiran kepada masyarakat. Kebahagiaan psikologis didapatnya jika ia bisa berbuat atau menolong orang lain. Amien menikah pada 9 Februari 1969, dengan gadis yang sudah dikenalnya sejak masih samasama kanak-kanak, Kusnasriyati Sri Rahayu. Selama sepuluh tahun pertama pernikahan mereka belum dikaruniai anak, meskipun sudah berkonsultasi dengan banyak dokter spesialis kandungan di Solo, Yogya, bahkan ketika berada di Chicago. Sampai suatu saat mereka berdua naik haji ke Makkah.

Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII Program Bahasa


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.