kelas09_bahasa-indonesia_atikah-yuwono-suhartanto

Page 91

82

Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX

Papa punya kamar kerja. Kamar kerja itu luas sekali. Papa hanya mengisinya dengan meja komputer dan rak buku. Ketika membeli rumah ini, Papa kebingungan hendak digunakan untuk apa kamar yang satu itu, akhirnya digunakan untuk kamar kerja. Nah, karena tempatnya masih luas Rena dan Sari memutuskan pianonya ditaruh di sana saja. Lagi pula, akhir-akhir ini Papa jarang memakai komputer kamar kerja dan lebih sering bekerja di laptop milik kantor. Rena, Sari, atau siapa pun bakal bisa bebas berlatih piano tanpa mengganggu Papa. Teng ... teng ... teng - teng teng - teng - teng .... “Rajinnya anak Mama!” ujar Mama senang sambil membawakan susu. Sore itu Rena sedang berlatih piano. “Makin pintar kamu, Ren. Mama senang punya anak pintar seperti kamu.” “Rena cinta musik, Ma. Bagi Rena, musik itu indah. Dan musik yang paling indah menurut Rena adalah dentingan piano. Terasa begitu mengalun di hati,” ujar Rena sambil memainkan lagu-lagu lainnya. “Sebenarnya kenapa kamu menyukai musik? Apa yang membuatmu ingin belajar piano?” tanya Mama. “Soalnya Rena dilahirkan dalam keluarga yang suka musik. Papa, Mama, Kak Sari juga pecinta musik, kan? Masa Rena jadi pecinta ...... pecinta olahraga gulat? Ya nggak lucu dong, ma,” canda Rena. Mama tertawa. “Mama daftarkan saja kamu ke tempat les piano ya, Ren? Bakat pianomu jangan disia-siakan, harus dikembangkan.” “Wah, nggak usah, Ma. Nggak usah repot-repot. Rena cinta musik, nggak berarti harus les musik juga dong. Lihat aja Kak Sari, pinter banget nyanyi, tapi nggak ikut les nyanyi.” Setiap hari kamu selalu menggunakan waktumu untuk main komputer, main sama teman-teman, bersepeda, dan lainnya. Sayang jika waktumu tidak digunakan untuk hal yang lebih berguna. Hidup jangan disia-siakan!”

Rena terdiam. “Iya sih, tapi kalau Rena ikut les piano, nanti jadi nggak ada waktu buat kumpul-kumpul sama teman-teman anggota Musical Do Re Mi.” “Apa? Musical Do Re Mi itu apa, Ren?” tanya Mama penasaran. “Rena punya kelompok, Ma. Ketua kelompoknya Shanti. Kami menamakannya Musical Do Re Mi karena anggotanya semua pecinta musik. Rena baru saja bergabung dengan kelompok itu,” jelas Rena. “Sebenarnya sih nggak susah untuk jadi anggota kelompok itu. Cuma harus memenuhi syarat aja.” “Oh, begitu ... .” “Shanti punya kertas yang isinya syarat-syarat jadi anggota. Syaratnya banyak sekali, kurang lebih ada dua puluh lima syarat. Rena nggak usah menuhin semuanya, Rena bisa milih. Di antara syarat itu, ada syarat harus bisa jago main piano dan punya piano. Lalu ada juga syarat yang bilang anggota harus punya banyak waktu buat kumpul-kumpul, rapat, atau jalan-jalan. Rena pilih dua syarat itu. Makanya ... “ “Makanya kamu mendukung sekali rencana membeli piano?” “He-eh.” “Rena, Rena! Mama pikir kamu mau serius menekuni dunia musik. Ternyata hanya untuk memenuhi persyaratan Shanti saja. Ren, di rumah ini, yang paling banyak punya waktu untuk latihan piano itu cuma kamu. Kak Sari sibuk belajar, Papa sibuk kerja, Mama sibuk mengurus rumah. Tapi kerjaan kamu sehari-hari, selain sekolah itu maiiin saja. Kalau begitu, piano ini akan siasia!” tegur Mama. “Piano ini mahal, Ren. Kalau tidak terpakai, banyak uang yang terbuang percuma. Lagi pula kamu punya bakat main piano. Siapa tahu kalau serius menekuni dunia musik, kamu bisa jadi musikus yang terkenal di seluruh Indonesia atau bahkan mancanegara. Kalau berlatih serius dan giat,


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.