Tabloid ProDesa Edisi Perdana Maret 2013

Page 20

20

pr desa

Menyok daplang menjadi tambang emas baru di kawasan hutan Jamprong. Tanaman berumbi ini dibudidayakan untuk dipro­ ses menjadi tepung tapioka. Pola tanam yang sederhana, biaya investasi rendah dan aman dari hama namun keuntungannya melimpah mendorong petani berbondongbondong menanam menyok.

Tilik Desa

pengelolaan bahan baku menjadi bahan jadi. Setelah berdiri, hampir semua petani Jamprong dan sekitarnya meng­irimkan hasil panennya ke Pakat, bahkan kiriman bahan baku juga datang dari petani Jawa Tengah. “Suplai bahan baku yang melimpah dan jumlah permintaan tepung tapioka yang tinggi akhirnya hanya dibutuhkan selama 3 tahun semua pinjaman bank, sudah bisa saya lunasi,”ujar Pakat. Dengan mesin pengelolaan yang dimiliki kades itu, Irul akhirnya tertarik untuk menanam menyok daplang dengn memanfaatkan lahan perhutani yang gundul. Lahan yang sedang direboisasi itu perlu perawatan, tetapi perhutani kekurangan tenaga dan dan dana untuk menjaga agar pohon jati yang ditanaminya itu tetap hidup. Untuk itu, pihak perhutani menawarkan program pengelolaan lahan kepada Ponpes Raudlatul Ma’rufiyah, Sidorejo Kec. Kenduruan. Pihak pondok diijinkan memanfaatkan lahan perhutani dengan kompensasi bisa menjaga tanaman reboisasi dari kematian. Berdasar perjanjian itu, pada progam awal ini ditanami lahan seluas 25 hektar untuk budidaya menyok dan jika berhasil akan diperluas lagi ke lahan yang masih kosong.“Kini menyok yang dike­lola ponpes itu sudah berusia 6 bulan dan tinggal 2 bulan lagi, akan melaksanakan panen raya,”

ujar Irul invstor menyok. Kelebihan menyok daplang menurut Irul, rasanya pahit dan getahnya mengandung racun. Babi hutan yang biasa merusak hasil hutan akan mati jika mengkonsumsi menyok daplang ini. Selain itu jenis daplang memiliki kandungan tepung tapioka yang paling tinggi, apalagi cara pembudidayaannya relatif gampang begitu pula dengan perawatanya. Sebagai desa di daerah perbatasan, Jamprong terus menerus melakukan inovasi agar kelak lebih mandiri. Selain tanaman lombok dan budidaya sapi yang sudah menjadi trademark Jamprong, saat ini juga mulai dikembangkan tanaman jeruk.”Ada uji coba tanaman jeruk yang dikawal oleh petugas penyuluhan pertanian. Alhmdulillah hasilnya juga sudah cukup bagus,”kata Pakat. Upaya Jamprong mengurai be­nang ruwet kemiskinan tidak ditempuh para kepala desa yang hidup di daerah perbatasan Jateng dan Jatim. Desa Luwihaji, Kec. Ngraho, Bojonegoro misalnya, dari sisi geo­grafis terletak di pinggiran Bengawan Solo. Tetapi warganya selalu kekurangan air, bahkan di saat menjelang musim panen, banyak lahan sawah nya­ris gagal panen.”Padahal setiap petani sudah membuat su­mur bor untuk menyi­ rami sawah la­dang­nya, tetapi tetap tidak bisa mengatasi,” kata Kades Luwihaji Djakib (56) Bagaimana dengan Hippam, kades mengeluh karena bantuan pemerintah

Edisi Perdana, Maret 2013

berupa satu unit diesel untuk mengalirkan air bengawan ke sawah rusak. Namun demikian diakui, jika desanya belum memiliki kelompok tani yang khusus mengurusi bidang air. Untuk mengatasi kesulitan air, warga Desa Tapelan, tetangga Luwihaji, membuat saluran irigasi berbentuk jembatan beton kecil yang melewati di atas tanah persawahan. Air bengawan dialirkan ke sawah melintasi jembatan sepajang 500 meter dan banyak petani yang menikmatinya. Potensi yang dimiliki desa yang sampai saat ini belum digarap adalah sektor perdagangan. Desa Luwihhaji dan Sukorejo, Blora hanya dipisahkan oleh Sungai Bengawan Solo. Warga desa di pinggiran bengawan itu selalu melalui jalan desa untuk berbelanja ke pasar Kecamatan Ngraho. “Kalau di lokasi penambangan itu didirikan pasar desa, pasti ramai karena selain warganya, penduduk desa dari Blora juga akan mendatangi pasar desa ini. Dari pasar inilah bisa ditarik retribusi untuk pembangunan di desa,”jelas Djakib. Pendapatan desa selain diperoleh dari ADD yang dikucurkan Pemkab Bojonegoro, para pengusaha penggalian pasir di aliran Bengawan Solo menurut informasi turut memberi kontribusi ke kas desa. Itu sebabnya truk-truk pengangkut pasir bebas keluar masuk desa, meskipun jalan desa bertambah rusak termasuk lingkungan sungai yang terancam longsor.(nf,bdh)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.