Bali Post - Sabtu, 25 07 2009

Page 5

LINTAS

KRIMINAL

Karyawan BPR Dipolisikan TABANAN - BPR Luhur Damai di Desa Beraban, Kediri mempolisikan karyawannya berinisial Putu SP (42) warga asal Banjar Celuk, Kuta Utara, Badung, Jumat (24/ 7) kemarin. Putu SP diduga melakukan penggelapan uang nasabah Rp 49 juta. Pahumas Polres Tabanan, Kompol I Made Mundra, mengatakan kasus ini sebenarnya sudah diketahui 24 Februari 2009 lalu oleh pihak bank. Putu SP yang merupakan karyawan bank tersebut diduga menggelapkan dana nasabah Rp 49 juta. Namun, pihak bank masih memberikan toleransi kepada karyawannya itu. Tetapi karena belum ada penyelesaian dan BPR Luhur Damai merasa dirugikan atas kejadian itu, Jumat kemarin, akhirnya dilaporkan ke polisi. Kasus itu, kata Mundra, sedang ditangani Polsektif Kediri. (kmb14)

Puluhan Duktang Terjaring JEMBRANA - Satpol PP Jembrana menjaring puluhan penduduk pendatang (duktang) yang tinggal di tempat kos. Tercatat 23 orang menerima vonis denda antara Rp 30 ribu - Rp 40 ribu oleh hakim Pengadilan Negeri (PN) Negara Jumat (24/7) kemarin atau sehari setelah mereka terjaring. Dalam sidang tipiring yang diketuai Hakim Muhamad Baginda Rajoko Harahap menjatuhkan vonis denda Rp 40 ribu subsider tiga hari kurungan atas kelalaian tidak melengkapi dirinya dengan identitas diri. Sebelumnya, mereka terjaring razia yang menyasar koskosan di Dangin Tukadaya, Kelurahan Loloan Timur, Dauhwaru dan Pendem. Penertiban yang dipimpin Kasi Operasional Tramtib I.B. Brahmantara beserta Petugas Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) mendapati 23 penduduk tanpa dilengkapi KTP dan Kipem. ‘’Di samping itu, ada juga orang yang KTP dan Kipemnya sudah mati terjaring,’’ ujar Brahmantara. Sebagian besar dari mereka merupakan orang dari Jember dan Banyuwangi. Menurut Brahmantara seizin Kakan Pol PP I Ketut Wiratma, razia ini dilakukan sebagai penertiban administrasi kependudukan berdasarkan Perda No. 11 Tahun 1996. (sur)

Sopir Ngantuk, Seruduk Truk Amlapura (Bali Post) Diduga gara-gara sopir mobil Innova I Made Wardana (37) mengantuk, kendaraannya melaju terlalu ke kanan as jalan. Padahal dari depan meluncur truk, sehingga tabrakan keras tak terhindarkan, Kamis (23/7) sore lalu di Jalan Untung Surapati, tepatnya di depan warung IGA Kerta, di Padangkerta, Karangasem. Pjs. Pahumas Polres Karangasem AKP Syamsul Hayat seizin Kapolres, Jumat (24/7) kemarin di Amlapura, membenarkan kasus itu. Wardana mengemukakan mobil dengan nopol DE 2433 DL membawa lima penumpang asal Kali Agung, Tulangbawang, Lampung, karena keluarganya di Bali menggelar upacara. Dua korban luka yakni sopir Wardana serta rekannya Komang Wirya (23) luka di kelapa. Baik mobil Innova maupun truk yang dikemudikan Nyoman Budiasa asal Ampel, Karangasem penyok. Namun, Budiasa tak menderita luka. Sementara itu, kecelakaan lalu lintas Jumat (24/7) kemarin, juga terjadi di jalan jurusan Amlapura-Klungkung, tepatnya di Sengkidu, Manggis, Karangasem. Sepeda motor Jupiter hitam nopol DK 4259 CY yang dikendarai Made Darma (50) asal Yehmalet, Manggis, bertabrakan dengan truk tangki yang dikemudikan Ketut Kumpul (46) asal Kesiman, Denpasar. Darma dari arah Klungkung menuju timur, di TKP mendahului mobil. Namun rupanya tanpa perhitungan, meski dari arah depannya meluncur truk tangki BBM, Darma tetap menggeber gas motornya. Tabrakan tak terhindarkan, Darma terpelanting ke aspal berikut motornya. Masih beruntung Darma tak digilas ban truk tangki itu. Namun, luka yang dialami Darma cukup parah di pelipis, serta benjol di kepala belakang. Dalam keadaan tak sadarkan diri, korban dilarikan ke IRD Perjan RS Sanglah. (013)

Lagi, Maling Beraksi di Singaraja Singaraja (Bali Post) Setelah beberapa hari sepi, Kota Singaraja kembali dihebohkan oleh aksi maling spesialis congkel jok sadel sepeda motor. Putu Ayu Trisna Dewi (15), warga Jalan Pulau Seribu BTN Griya Mandala Indah, Kelurahan Penarukan Singaraja, kehilangan HP dan sejumlah uang kontan yang ditaruh di bawah sadel sepeda motornya di GOR Bhuawan Patra Singaraja. Pahumas Polres Buleleng, Kompol I Made Sudirsa, Jumat (24/7) kemarin, mengatakan maling diperkirakan mengambil HP dan uang tersebut dengan mencongkel sadel motor yang diparkir di halaman GOR. Kasus tersebut sedang diselidiki Satreskrim Polres Buleleng. Sementara itu di kawasan pariwisata Kalibukbuk Lovina Singaraja, rumah milik Ketut Bagia (44) juga dimasuki maling dan mengambil beberapa barang berharga seperti laptop, handycam, empat HP, dan dompet yang berisi uang Rp 40.000. Maling berhasil masuk rumah dengan merusak pintu dapur dan langsung menuju kamar korban. (kmb15)

Harga Mete Naik, Kelapa Jeblok Amlapura (Bali Post) Harga biji mete gelondongan belakangan ini di tingkat petani naik dari harga berkisar Rp 5.000 per kg menjadi sekitar Rp 9.000 per kg. Meski begitu, petani di Karangasem tak mendapatkan untung yang besar, karena sebagian besar pohon mete tak berbuah dengan baik di antaranya akibat produksinya menurun terkena serangan jamur akar putih (JAP). Dari pantauan Bali Post Jumat (24/5) kemarin, pohon jambu mete yang besar dan cukup tua, minggu lalu banyak tumbang di wilayah Kecamatan Kubu, bahkan menimpa rumah penduduk. Pohon itu tumbang karena akarnya banyak yang tak kuat diterjang angin kencang musim ini. Akar mete membusuk dan tak kuat akibat terserang JAP. Sejumlah petani jambu mete di Desa Datah, Abang, Karangasem mengaku senang harga biji mete gelondongan naik belakangan ini. Namun, mereka tak mendapatkan untung banyak akibat sebagian besar petani memiliki pohon mete yang sedikit, di antaranya ditebang karena mati atau tak mau berbuah. Harga biji mete gelondongan mungkin tetap stabil, mahal di pasar luar, tetapi saudagar jambu mete yang memperdaya petani. ‘’Mereka kerap mengaku menelepon tujuan penjualan atau pangkalan, berpura-pura harga biji mete jeblok,’’ ujar petani Ketut Sudi. Banyak pohon mete tak mau berbuah, di antaranya juga karena dinaungi pohon lainnya, seperti pohon kelapa. Sementara petani bertanam mete dan tanaman lain termasuk kelapa secara tumpang sari guna mengantisipasi kalau salah satu harga jual hasil bumi atau buahnya jeblok, maka tanaman lainnya masih bisa diandalkan. Di tengah menanjaknya harga biji mete gelondongan, justru harga buah kelapa matang atau kering belakangan ini jeblok, bahkan tak ada yang mau membeli. Dulu harga kelapa kering berkisar delapan sampai sepuluh butir Rp 10 ribu, kini turun lebih dari 50% di mana 20 butir kelapa kering dihargai pengepul Rp 10 ribu. (013)

5

KABUPATEN

Sabtu Wage, 25 Juli 2009

Soal Pungli di SMAN 1 Tabanan

Bupati Hanya Beri Teguran Tertulis Tabanan (Bali Post) Terkait kasus pungutan liar (pungli) di SMAN 1 Tabanan yang telah diyakini benar terjadi, Bupati Tabanan N. Adi Wiryatama akhirnya memberikan sanksi kepada kepala sekolah setempat. Namun, sanksi yang diberikan hanya berupa teguran tertulis. Bupati Tabanan Nyoman Adi Wiryatama seusai sidang paripurna Jumat (24/7) kemarin, mengakui sanksi itu terbilang ringan. Namun, ia berdalih karena perbuatan itu baru terungkap pertama kalinya, maka sanksi berupa surat peringatan (SP) sudah dirasakan cukup. Manakala perbuatan serupa diulang, Wiryatama memastikan saksi yang diberikan akan lebih berat lagi. Ditegaskan Wiryatama, kasus pungli di SMAN 1 Tabanan sudah mencoreng wajah pendidikan Tabanan. Kasus itu, kata dia, semestinya tidak perlu terjadi jika semua pihak mau terbuka dalam pengelolaan pendidikan dan tidak melabrak aturan yang ada dengan alasan memerlukan dana. Sementara itu, terkait lembeknya sank-

si yang diberikan, Ketua Komisi IV DPRD Tabanan, Wayan Gunadi, menyatakan yang terpenting adalah bupati telah memberikan warning kepada yang bersangkutan. Selain itu, hal tersebut menjadi contoh bagi sekolah lain agar tidak melakukan hal yang sama. Gunadi berharap kasus pungli di SMAN 1 Tabanan ini menjadi kasus yang terakhir di Tabanan. Seperti diberitakan sebelumnya, SMAN 1 Tabanan melakukan pungli terhadap 15 siswa baru dengan sistem tertutup. Kasusnya mencuat setelah beberapa orang tua siswa mengeluhkan hal itu karena merasa kalah tender terhadap 15 kursi kosong itu. Kursi di sekolah RSBI itu diperjualbelikan dengan harga Rp 4 juta hingga Rp 7 juta. (kmb14)

Empat CO Bidadari Diciduk Bangli (Bali Post) Rahasia duktang (penduduk pendatang) oleh Satpol PP Bangli Rabu (22/7) lalu, berhasil menciduk 13 orang. Empat orang di cewek orderan (CO) di Kafe Bidadari Bangli. Mereka ini tidak mampu menunjukkan bukti identitas diri sebagai duktang. Mereka belum melapor kepada penguasa wilayah setempat, padahal sudah berada di lokasi selama tiga bulan. Mereka telah disidangkan dan diganjar sanksi berdasarkan Perda Bangli No. 298. Kepala Satpol PP Bangli Pasek Lanang Sadia Jumat (24/7) kemarin, mengatakan pihaknya rutin merazia duktang di Ban-

gli. Pada razia yang dilakukan dua hari sebelumnya, terjerat 13 orang penduduk tanpa identitas diri. Padahal mereka telah berada di wilayah itu dalm kurun waktu beberapa bulan. Semestinya sesuai aturan, maksimal 14 hari setelah bertempat tinggal mereka harus melapor dan dibuatkan izin domisili sementara. Berdasarkan aturan, mereka ini telah menjalani sidang tipiring di PN Bangli. ‘’Kami akan terus melakukan penertiban duktang secara berkala di Bangli. Sehingga tidak ada penyusup atau penduduk tanpa tujuan jelas bermukim di Bangli,’’ ujarnya. (kmb17)

Bali Post/dok

GEDONG PRATIMA - Gedong tempat penyimpanan pratima dibongkar maling.

Kasus Pencurian Meningkat

Kakek Perkosa Cucunya Polisi Data Jumlah ’’Pratima’’ di Gianyar Gianyar (Bali Post) Nyoman Ker (60) warga Desa Pupuan, Tegallalang, Gianyar kini harus meringkuk di Mapolsek Tegallang. Hal ini dikarenakan perbuatan bejat yang dilakukan Ker terhadap anak yang masih berumur delapan tahun. Anak ini tiada lain cucunya sendiri. Informasi yang dihimpun Jumat (24/7) kemarin, korban yang masih duduk di kelas III Sekolah Dasar ini diperkosa oleh Ker sebanyak dua kali. Peristiwa tersebut terjadi ketika korban masih duduk di kelas II SD. Kasus ini kemudian terungkap setelah korban mengadu kepada ibunya ketika sedang mandi. Melihat ada kejanggalan pada anaknya, perbuatan bejat dari Ker ini akhirnya terungkap. Pelaku melakukan perbuatannya tersebut pertama kali di sebuah tegalan. Saat itu, korban diajak ke tegalan oleh pelaku dengan diiming-imingi buah jambu biji. Oleh pelaku, jambu biji itu ditaruh di bawah se-

buah bantal di ranjang dalam sebuah pondokan pelaku. Korban yang seakan diarahkan masuk kamar ini langsung dijadikan santapan oleh pelaku. Pelaku Ker langsung memperkosa korban dengan ancaman untuk tidak mengatakan kepada orang lain. Agar perbuatan bejatnya tak diberitahukan ke orang lain, korban diberikan uang Rp 3.000. Tak puas dengan aksi pertamanya, pelaku kembali berupaya mencari kesempatan untuk melakukan perbuatannya. Di tempat yang sama, sekitar empat bulan lalu, saat korban duduk di kelas III SD, korban kembali diajak ke tegalan dengan diiming-imingi diberikan buah kelapa. Dengan perasaan tak berdosa, kakek bejat itu kemudian kembali memperkosa korban. Bahkan usai melampiaskan nafsu jahatnya, pelaku juga mengancam korban dan memberikan uang Rp 5 ribu. Saking lamanya, kasus tersebut tidak terungkap.

BADAN PERTANAHAN NASIONAL KANTOR PERTANAHAN KOTA DENPASAR Jl. Pudak No. 7 Denpasar

Telp. 222678

PENGUMUMAN

(Tentang Sertifikat Hilang) NOMOR : 500.61-1984-Dps Untuk mendapatkan Sertifikat baru sebagai pengganti Sertifikat hilang, berdasarkan ketentuan pasal 59 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 tentang Pendaftaran Tanah, dengan ini diumumkan bahwa

No 1 1

Nama / alamat Pemohon 2 I NYOMAN SUDIRDJA Jl. Nusa Penida No. 1 Denpasar Barat

Jenis & No. Hak 3

HM. 1098 GS. Tgl. 17-1-1980 Nomor : 112/1980 Luas : 500 M2 2 EDDY RUSTAN HM. 4174 GS. Tgl. 7-7-1994 Jl. Sutomo No. 83, Br. Belog Gede Dps Utara No. 1054/94 Luas : 300 M2

NIB 4

Terdaftar Atas Nama 5

Letak Tanah Tanggal a. Jalan Pembukuan b. Desa/Kel c. Kecamatan 6 7

-

I NYOMAN SUDIRDJA

9-8-1984

a. b. Dauh Puri c. Denpasar Barat

-

EDDY RUSTAN

13-5-2002

a. b. Pemecutan c. Denpasar Barat

Ket 8 -

-

Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal pengumuman ini, bagi mereka yang merasa keberatan dapat mengajukan keberatan-keberatan kepada kami dengan disertai alasan dan bukti yang kuat jika setelah 30 (tiga puluh ) hari tidak ada keberatan terhadap permohonan pengganti sertipikat tersebut diatas maka sertipikat pengganti akan diterbitkan dan berlaku sah menurut hukum dan sertipikat yang dinyatakan hilang tidak berlaku lagi. Denpasar, 24 Juli 2009 Kepala Kantor Pertanahan Kota Denpasar Tri Nugraha, SH NIP : 196604091991031003

U.406142-peng

U.406087-ELK

Namun saat mandi korban menceritakan nasib pahit yang dialaminya kepada ibu korban. Kontan saja, ibu korban berang dan melaporkan perbuatan Ker ke polisi. Seizin Kapolres Gianyar, Kapolsek Tegallalang AKP Alit Supartha mengatakan begitu polisi mendapat laporan orang tua korban, polisi langsung mintakan visum dokter terhadap korban. Hasil visum dokter, selaput dara korban sudah robek. Polisi kemudian menjemput pelaku di pondoknya. Awalnya, pelaku tidak mengakui perbuatanya, namun setelah diperiksa dan didesak polisi, akhirnya pelaku mengakui perbuatannya. Kepada polisi, pelaku mengaku sudah lama pisah ranjang dengan istrinya. (kmb16)

Gianyar (Bali Post) Miningkatnya kasus pencurian pratima di beberapa pura di Gianyar membuat jajaran kepolisian gerah. Sejumlah langkah antisipasi kini mulai dilakukan guna mengantisipasi terjadinya kasus serupa. Di antaranya melakukan pendataan terhadap keberadaan pura yang ada pratima-nya. Data yang diperoleh Jumat (24/7) kemarin, dalam setahun terakhir kasus pencurian pratima di Gianyar kembali mencuat. Mulai dari dibobolnya pratima pura di Batubulan, disusul kasus pencurian pratima di Tulikup, dan di Pura Subak Bitera. Semua kasus pencurian tersebut hingga kini masih gelap. Pelaku pencurian pratima yang belum berhasil ditangkap ini menimbulkan kekhawatiran masyarakat. Seizin Kapolres, Kasat Reskrim Polres Gianyar AKP Dewa Made Adnyana, SiIK, menjelaskan jajaran Reskrim terus melakukan upaya mencarian pelaku. Koordinasi antarjajaran polsek, serta polres yang juga mengalami kasus serupa telah dilakukan guna mencari titik terang kasus tersebut. Hanya masih gelap. Dikatakannya, selain upaya pengungkapan kasus tersebut, jajaran Reskrim juga

melakukan koordinasi dengan pihak desa pakraman. Masing-masing desa pakraman di Kabupaten Gianyar diimbau agar waspada atas kasus tersebut dengan melakukan pakemitan di pura yang menyimpan pratima. Di samping itu, melalui jajarannya telah dilakukan pendataan sejumlah pura yang menyimpan pratima. Sehingga dengan data tersebut, akan menjadi pemetaan bagi kepolisian untuk melakukan pengawasan dan antisipasi terjadinya kasus pencurian pratima. Lulusan Akpol asal Klungkung ini menyampaikan dalam pengungkapan kasus pencurian pratima dalam hal ini sangat sulit. Hal ini dikarenakan objek yang menjadi perbuatan kriminal tersebut mudah dilakukan pengubahan. Salah satu contohnya, bentuk pratima yang terbuat dari uang kepeng ini dengan mudah bisa dilepas sehingga sulit mengidentifikasikanya. Begitu pula dengan beberapa bentuk seperti patung yang terbuat dari kayu, tentunya sangat mudah untuk dilakukan perubahan wujud, sehingga menyulitkan pencarian barang bukti tersebut. Meski demikian, pihaknya terus melakukan penyisiran di beberapa tempat yang diperkirakan menjadi tempat penampungan benda sakral tersebut. (kmb16)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.