Edisi 02 Juli 2011 | Balipost.com

Page 7

Sabtu Umanis, 2 Juli 2011

Masalah Membaca Terpecahkan dengan Bacakilat SEORANG mahasiswa Astrid Handari jurusan bisnis di salah satu universitas di Bandung menceritakan pengalamannya saat menghadapi ujian. Senin kemarin itu aku UAS ekonomi. Dua hari sebelumnya, Sabtu dan Minggu, waktu belajarnya cuma sedikit karena pas papa mama datang. Jadi aku sempetin baca kilat pagi 3 bab, terus nonton DVD bentar terus aktivasi manual. Habis itu tidur sebentar 1 jam karena agak ngantuk. Lalu siangnya aku baca kilat lagi 5 bab dan lanjut makan siang (inkubasi) habis makan langsung bikin minmap 5 bab dalam waktu hanya 1 jam. Nah malemnya papa mama datang, jadi tidak belajar sama sekali sampe besok siang. Nah habis makan siang aku lanjut selesaikan baca 5 bab lagi tuuh... lalu untuk inkubasi aku pilih nonton film biar sekalian moodnya bagus. Malemnya aku selesain 5 mindmap. Itu ke-13 mindmap aku tidak sempet ceritain soalnya udah ngantuk banget, akhirnya milih tidur. Lalu pas senin ‘’jreng jreng’’, Bisa semua! Pertama kalinya semua soal terisi dengan yakin. Biasanya ada 1/2 soal gak bisa... ini keren banget lho. Dan yang lebih keren adalah... semua materi itu habis dalam waktu 1 hari (kalo diakumulasi). Itu pun 1 hari kerjaannya main-main hehe malah nonton film. Tapi 13 bab makro ekonomi beres. Kalo biasanya sih... 1 hari mentok 4 bab... itu juga capenya udah kaya marathon hehe. Kalo dihitung halamannya... Jangan tanya. Hahaha 300 lebih. Banyak juga contoh lain yang dirasakan para praktisi di bidang bisnis, mempraktikkan Bacakilat pada buku bis-

nis untuk meningkatkan omzet usahanya. Di bidang kesehatan, yang dengan mudahnya, hanya dengan membaca sebuah buku panduan bagaimana menjadi langsing dan berat badan pun turun tanpa harus mikirin diet dan pola makan. Semua terjadi secara otomatis bak sebuah kebiasaan yang sudah bertahun-tahun melekat. Bagaimana jika Anda juga bisa seperti mereka? Tentu tumpukan buku di rumah akan makin berkurang. Di sisi lain kualitas kehidupan Anda akan makin meningkat. Belajar artinya membuat sesuatu menjadi familiar. Selama ini yang kita lakukan adalah membuat pikiran sadar familiar, lalu dengan mengulang-ulang sampai pikiran bawah sadar kita familiar dan menjalankan dengan otomatis, memahami dengan baik sebuah materi. Dengan cara umum ini memakan waktu yang cukup lama. Sistem Bacakilat membuat kita memahami buku dengan sangat mudah dan waktu yang singkat karena bacakilat membalik proses belajar pada umumnya. Dengan cara membuat pikiran bawah sadar menjadi familiar dulu kemudian membuat pikiran sadar familiar kemudian. Karena kecepatan memproses informasi pikiran bawah sadar itu 100 ribu kali lebih cepat dibanding pikiran sadar (Biology of Belief, Bruce Lipton) maka dengan sangat mudah sekali kita memahami, menerapkan dan menjelaskan isi buku dengan kata-kata kita sendiri. Karena tujuan kita dalam membaca adalah memahami dan menceritakan isi buku dengan katakata kita sendiri (How to Read a Book, 1947, Mortimer J. Adler). (r/bns)

Jembrana Tak Kirim Naker ke Malaysia Negara (Bali Post) Program pengiriman tenaga kerja ke luar negeri masih diminati. Bahkan sampai saat ini, Pemkab Jembrana masih menyisakan 60 calon naker yang akan diupayakan dikirim ke Jepang. Selain itu, Dinas Tenaga Kerja Pemkab Jembrana juga tengah berupaya membidik peluang pengiriman tenaga kerja ke Australia dan India. Berkaca pengalaman kerja sama pengiriman tenaga kerja ke luar negeri, Malaysia tidak lagi menjadi sasaran bidikan. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Dafduknakertrans Capil Jembrana Ketut Wiaspada, Jumat (1/7) kemarin. Pemkab tidak lagi mengirimkan naker ke Malaysia sejak tiga tahun lalu. Para naker tidak bisa beradaptasi karena kultur budaya yang berbeda. Selain Jepang, dinas berupaya mengembangkan kerja sama pengiriman naker ke negara lain. Dinas sudah mulai aktif mengirimkan su-

rat ke kantor konsulat seperti Australia dan India. Surat yang dikirim seminggu itu sampai saat ini belum mendapat balasan. Selain kedua negara itu, pemkab juga berupaya mengirimkan ke kantor konsulat negara yang lain. Soal 60 calon naker yang belum dikirimkan ke Jepang, diakui belum ada kepastian karena belum dianggarkan pada tahun 2011. ‘’Kita tetap berupaya agar naker itu bisa dikirimkan. Jika tahun ini belum terwujud mungkin dianggarkan tahun 2012,’’ tukasnya. Dari data Badan Nasional Penempatan Dan Perlindungan Program Kerja Indonesia (BNP2TKI), ada 75 naker asal Jembrana yang bekerja di sejumlah negara Eropa dan Amerika. Di antaranya di Turki 6 enam orang, Rusia 1 orang, Amerika Serikat 25 orang, Cyprus 3 orang, Qatar 1 orang, Maldives 12 orang, Spanyol 5 orang dan Italia 22 orang. (kmb26)

SEREMONIAL

7

’’Pamelaspasan’’ Pura Dalem Penataran Desa Adat Legian

Wabup Sudikerta ’’Mendem Padagingan’’

Bali Post/ist

MELASPAS - Suasana ‘’melaspas’’ di Pura Dalem Penataran Desa Adat Legian, Jumat kemarin. Mangupura (Bali Post) Sebagai salah satu rangkaian pascaselesainya pembangunan fisik Pura Dalem Penataran Desa Adat Legian, masyarakat Desa Adat Legian menggelar upacara melaspas pura, Jumat (1/7) kemarin. Pada pamelaspasan tersebut, Wakil Bupati Badung I Ketut Sudikerta mendem padagingan serta menandatangani prasasti di pura tersebut. Pada upacara tersebut, Sudikerta mewakili pemerintah menyerahkan sumbangan sebesar Rp 25 juta kepada pihak desa adat. Turut menghadiri pam-

elaspasan tersebut, anggota DPRD Badung I Gusti Anom Gumanti yang juga menyerahkan sumbangan senilai Rp 5 juta. Dalam sambutannya, Wabup Sudikerta mengungkapkan rasa bangganya kepada masyarakat Legian yang telah mampu menggelar karya sekaligus menuntaskan pembangunan fisik Pura Dalem Penataran Desa Adat Legian. Dia berharap hal ini bisa makin mempertebal keyakinan masyarakat terhadap kebesaran Ida Sang Hyang Widhi. Selain itu, dia juga mengharapkan rasa kebersamaan masyarakat dapat ter-

us terjalin erat di masyarakat. Bendesa Adat Legian IGN Sudiarsa mengatakan, pembangunan Pura Dalem Penataran Desa Adat Legian sesuai dengan hasil paruman desa pada tahun 2009 lalu dengan didahului pembentukan panitia karya pembangunan pura yang diketuai Ir. I Nengah Keddy, S.MT. Tujuan pembangunan pura tersebut, kata dia, tak lain karena didasari sradha bhakti umat kepada Ida Sang Hyang Widhi yang telah memberikan sinar suciNya kepada krama desa. Setelah upacara melaspas, selanjutnya pada 27 Juli mendatang akan dilaksanakan Karya Mamungkah Padudusan Agung. Mengenai dana yang digunakan, Sudiarsa mengungkapkan asalnya dari bantuan pemerintah senilai Rp 300 juta, dana punia para pengusaha dan warga desa serta kas desa adat. I Nengah Keddy mengungkapkan, peletakan batu pertama dilakukan oleh Bupati Badung A.A. Gde Agung pada 19 April 2010. Pembangunan meliputi pembuatan palinggih, tembok panyengker, kori agung dan candi bentar berlangsung sekitar 1,5 tahun dengan menelan dana sekitar Rp 5,5 miliar. Sedangkan total luasan pura mencapai 27,4 are. (kmb25)

Kampus New Media Sapu Bersih Piala ASEAN Skill Competition Bali 2011 SELEKSI ASEAN Skill Competition Provinsi Bali adalah event dua tahun sekali yang digelar Disnakertrans. Hal ini untuk mencari wakil provinsi guna menuju final di Jakarta, yang akan berakhir dengan kejuaraan grandfinal tingkat ASEAN di pengujung tahun 2011 ini . Adapun pembagian kategori kejuaraan merangkap berbagai hal yang merupakan patokan standar output perguruan tinggi guna mendapatkan standar produk tenaga kerja dan sumber daya manusia yang layak pakai. Dari berbagai kategori, tiap provinsi berhak mengirimkan satu wakilnya ke Jakarta guna diikutsertakan dalam final, sekaligus diklat serta training lanjutan menuju grandfinal ASEAN Skill Competition 2011. Kategori penilaian selain hal teknis yaitu spesialisasi masingmasing bidang, ada juga hal non-

teknis yang menjadi penilaiannya, yaitu talenta, mental juara, kondisi fisik dan performance. Dua kategori kejuaraan yang diikuti oleh tim Kampus New Media adalah kategori CADD (Computer Aided Design and Drafting) dan IT (Information and Technology) dalam bidang Networking dan Web Design. Penyisihan ASEAN Skill Competition tingkat Provinsi Bali berlangsung pada 22-23 Juni 2011. Tim Kampus New Media berhasil menyapu bersih urutan I, II dan III dalam kategori CADD, sekaligus mengirimkan satu wakilnya untuk mewakili Provinsi Bali ke Jakarta. Yakni Mita Puspita Yuwono yang memperoleh poin tertinggi 31,61, disusul peringkat kedua Dana Fitriyanto dengan poin 27,67, dan terakhir I Made Wiranatha dengan total

poin 26,57. Mereka berhasil mengalahkan pesaing lainnya dari berbagai universitas swasta dan negeri di Bali. Meraih semua piala kategori CADD pada ASEAN Skill Competition Provinsi Bali 2011 merupakan bukti nyata Kampus New Media sangat serius membentuk kualitas mahasiswa yang memiliki intelektual dan skill yang unggul, baik lokal, nasional maupun internasional sesuai visi Kampus New Media ‘’Setting Standard for the Industry’’. Kepercayaan mewakili Bali menjadi kebanggaan bagi Kampus New Media dalam mengharumkan nama Bali di kompetisi tingkat nasional dan internasional. (r/bns)

Bali Post/ist

BORONG JUARA - Bali memborong juara dalam lomba PKK tingkat Nasional. Kabupaten/kota yang berhasil menjadi juara antara lain Badung, Kota Denpasar dan Klungkung.

Bali Borong Juara Lomba PKK Tingkat Nasional Denpasar (Bali Post) Provinsi Bali memboyong sejumlah penghargaan dalam ajang Lomba Pelaksana Terbaik Kesatuan Gerak PKK, KB Kesehatan, Posyandu dan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) tingkat Nasional tahun 2011. Penghargaan diserahkan oleh Ketua Umum Tim Penggerak PKK Pusat Ny. Vita Gamawan Fauzi dalam seminar gerakan 21 hari untuk membentuk kebiasaan sehat yang digelar serangkaian Hari Keluarga VIII tahun 2011 di Grand Lembang Hotel Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/6) lalu. Sayangnya, sejumlah kabupaten/kota yang menjadi juara tidak hadir dalam kegiatan tersebut, sehingga penerimaan penghargaan diwakili jajaran pengurus TP PKK Provinsi Bali. Tiga kabupaten/kota yang berhasil menjadi juara antara lain Kabupaten Badung, Kota Denpasar dan Kabupaten Klungkung. Badung berhak atas penghargaan Pakerti Utama II PHBS. Sementara Kabupaten Klungkung meraih Upakarti Madya III Posyandu dan Kota Denpasar mendapatkan Upakarti Utama II KB Kes. Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Ny. Ayu Pastika menyambut positif

prestasi yang diraih sejumlah kabupaten/kota di ajang nasional. Namun harus dipahami, PKK merupakan organisasi yang melaksanakan program secara terpadu dan terintegrasi mulai dari pusat, provinsi hingga tingkat kabupaten/kota. Ny. Ayu Pastika berharap prestasi yang diraih menjadi motivasi bagi gerakan PKK untuk lebih berperan dalam menyukseskan program pembangunan. Ke depannya, Ny. Ayu Pastika berharap agar seluruh jajaran PKK terus meningkatkan koordinasi dalam pelaksanaan program-programnya. Dalam kesempatan itu, Ny. Ayu Pastika juga menyinggung tindak lanjut seminar gerakan 21 hari untuk membentuk kebiasaan sehat. Seminar bertujuan membentuk kebiasaan sehat melalui cuci tangan pakai sabun. Yang menjadi sasaran utama dalam program ini adalah ibu dan anak-anak. Ny. Ayu Pastika menilai TP PKK memegang peran penting dalam menyukseskan program ini. ‘’Kami akan segera melakukan sosialisasi,’’ imbuhnya. TP PKK kabupaten/kota juga diharapkan ikut berperan aktif dalam menyukseskan program ini. (r)

Bali Post/ist

TROFI - Para pemenang ASEAN Skill Competition berpose setelah menerima trofi.

Perajin Dulang Keluhkan Sulitnya Bahan Baku C.0012999-hp

Tabanan (Bali Post) Galungan membawa berkah bagi perajin dulang. Menjelang hari raya ini, permintaan sarana upacara tersebut meningkat sekitar 5 persen. Tak hanya dari pasar lokal, naiknya pesanan juga datang dari Sulawesi dan Lombok. Dalam sehari, pesanan bisa mencapai 20 biji lebih. Selain dulang, permintaan bokor dan sokasi juga ikut meningkat. Gusti Putu Artawan (40),

perajin dulang di Banjar Adat Amerta Sari, Dusun Tengah, Desa Kukuh, Marga menuturkan, naiknya permintaan dulang sudah menjadi tradisi setiap datangnya Galungan. Namun, kali ini dia cukup kerepotan melayani pesanan. Sebab, harga bahan baku pembuatan dulang meroket hingga 300 persen. ‘’Dahulu harganya hanya Rp 10.000, sekarang naik hingga Rp 30.000 per biji,’’ keluhnya, Jumat (1/7) kemarin.

Selain mahal, perajin mengeluhkan sulitnya mendapatkan bahan baku. Selama ini, perajin hanya mengandalkan pasokan dari Bangli. Bahan kayu yang digunakan adalah jenis albesia. Karena langka, perajin harus menunggu beberapa hari untuk mendapatkan kiriman pasokan. Padahal, permintaan dulang terus mengalir. Pesanan dari luar daerah ini mulai mengalir sejak seminggu terakhir, teruta-

Bali Post/udi

DULANG - Para siswi membuat hiasan dulang di Desa Kukuh, Marga, Tabanan, Jumat (1/7) kemarin.

ma dari Sulawesi. Dulang yang diproduksi warga Desa Kukuh ini terbilang unik. Sebab, hiasannya menggunakan aneka kaca yang ditempelkan. Karena itu, proses pembuatannya cukup sulit dan membutuhkan kesabaran. Satu biji dulang baru bisa diselesaikan selama sehari. Begitu juga dengan sokasi dan bokor. Karena sulit, harga piranti ini relatif mahal. Harga dulang dipatok Rp 125.000 per biji, bokor Rp 100.000 dan sokasi Rp 225.000 per biji. ‘’Harga kita sesuaikan dengan ukuran barangnya,’’ katanya. Berbagai piranti ini juga ada yang murah dengan harga Rp 60.000 - Rp 80.000. Selain bokor, perajin juga membuat tempat tirta yang dihiasi kepingan kaca. Kendala lain yang dihadapi perajin adalah cuaca. Ketika hujan, mereka tidak bisa bekerja. Selama liburan sekolah, perajin banyak memanfaatkan tenaga siswa untuk belajar membuat dulang. Seperti yang dilakukan Artawan di rumahnya, kemarin pagi. Belasan siswi SMP dan SMA tampak sibuk menghiasi dulang dengan kaca. Mereka mulai bekerja pada pagi hingga sore hari. Kebanyakan para siswi ini warga sekitar. Dalam sehari, mereka ratarata mampu mendapatkan satu biji dulang. Honornya Rp 20.000 per biji. Pembuatan paling lama adalah sokasi. Perajin harus membutuhkan waktu tiga hari untuk meramBali post/ist pungkannya. (udi)

C.0006556-elk-2


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.