Edisi 30 Oktober 2009 | Balipost.com

Page 19

NUSANTARA

Jumat Umanis, 30 Oktober 2009

UNTUK KORBAN GEMPA

Pembebasan Lahan Dari Hal. 1

SANUR BEACH - Gempa di Sumatera Barat telah menimbulan penderitaan banyak warga. Sebagai kepedulian sesama warga bangsa, karyawan dan manajemen Hotel Sanur Beach mengumpulkan sumbangan untuk membantu masyarakat yang tertimpa bencana. Sumbangan yang terkumpul sebanyak Rp 5 juta diserahkan General Manager Sanur Beach Bali Margit Arnold, Kamis (29/10) kemarin, yang diterima Redaktur Bali Post Nyoman Wirata.

Untuk Informasi Dari Hal. 1 Seorang peneliti menyatakan, mengonsumsi antioksidan dalam jumlah tertentu dapat menurunkan risiko terserang kardiovaskuler, meningkatkan sistem imun tubuh, dan menghambat timbulnya penyakit degeneratif akibat penuaan sel. Dalam kacang hijau dan kedelai, tidak hanya kandungan vitamin dan mineralnya yang berperan sebagai antioksidan melainkan juga flavonoidnya, khususnya isoflavon. Meski demikian, yang tak kalah pentingnya untuk dilakukan adalah menjalankan pola hidup sehat, seperti berolahraga secara teratur, beristirahat dengan cukup, meminum air putih dengan cukup, menjauhi rokok, alkohol, begadang, dan stres, serta selalu berpikir positif dan beberapa lainnya. Zena-600 sudah laku di seluruh wilayah pemasarannya. Ini tak lepas dari manfaatnya yang nyata dan produknya yang diolah higienis. Selain itu, formulanya merupakan penyempurnaan dari formula-formula kedelai bubuk yang selama ini banyak beredar di pasaran. Dan ini amat ditunjang oleh mulai sadarnya masyarakat untuk beralih ke bahan nabati alami dalam memelihara kesehatan. Tetapi, produk ini bukanlah obat melainkan makanan kesehatan untuk memelihara kondisi tubuh. Sudah tersedia diseluruh Ap. Kimia Farma, Apotik-apotik, Toko Obat , Mini Market dan Super Market. Untuk informasi Hub. Perwakilan Bali 0361-429979. Tersedia di Ap. Cahaya Jln. Patimura. Ap. Pondok Indah Jln. Buluh Indah. Ap. Era Medika Jln. Ayani Utara. Ap. Buana Medika Jln. Buana Raya Padangsambian. Ap. Qitta Jln. Raya Sesetan. Apotik Rahayu Jl. Patimura. Kab. Bulelelng 0362-23294 Telah tersedia di Ap. Rahayu Jl. Lovina, Ap. Kirana Jl. Mawar Mitra, Ap. Hasannudin, Jl. Hasanudin, Ap. Medika Jl. Ngurah Rai, Ap. Supratman, Jl. WR Supratman. Kab. Karangasem hub. 081338662466 / 085238946256 telah tersedia Ap. Murah Farma depan RS Amlapura, Ap. Nugraha di Amlapura, Toko Obat Ketemu Lagi di Amlapura. Kab. Klungkung hub.: 081916268341 / 081338647294 telah tersedia Ap. Kusamba Jl. Diponegoro, Ap. Jaya Makmur Jl. Diponegoro, Ap. Oldensia Jl. Gajah Mada, Ap. Sinar Santi di kota Klungkung, Ap. Gajah Mada Jl. Gajah Mada. Kab. Bangli hub. 085238056500, telah tersedia Ap.Rhizoma F. Jl. Ngurah Rai, AP. Karina Jl. Ngh Rai, Ap. Bangli Jl. Kesumayuda, Ap. Kurnia F. Jl. Kesumayuda. (adv)

Tidak Beres Dari Hal. 1 Presiden mengatakan kemacetan itu bisa dari berbagai macam faktor. Seperti izin tanah tumpang tindih, tata ruang tidak beres, lingkungan hidup yang bertabrakan dengan Departemen Kehutanan, tabrakan dengan ESDM dan lain-lain. ‘’Kemudian undang-undangnya ada yang tidak klop, banyak sekali. Listrik tidak ada, mau izin ke PLN sulit sekali, dan sebagainya,’’ ungkap Presiden. Dari kunjungan kerjanya ke daerah, Presiden Yudhoyono melihat kemacetan juga banyak terjadi. Program pemerintah tidak bergerak bahkan hingga enam bulan lamanya. ‘’Kalau saya kunjungan ke daerah, ada nikel, ada emas, tetapi tidak bisa diapa-apakan. Enam bulan kemudian belum juga diapa-apakan. Gubernurnya juga jengkel. Saya itu tidak suka enam bulan, masalah itu tidak ke mana-mana, tidak bergerak, bayangkan berapa banyak ruginya kita,’’ kata Presiden. ‘’Kebijakan yang membawa manfaat bagi rakyat dilanjutkan, dan kebijakan yang keliru diperbaiki. Kebijakan para bupati, gubernur dan wali kota yang membuat rakyat senang dan membawa kemajuan tidak usah diubah. Tetapi yang ternyata keliru dan menimbulkan masalah baru, ya... diperbaiki, ubah dan tidak dilarang untuk mengubah,’’ ujarnya. Presiden berharap dengan pertemuan ini, program 100 hari hingga lima tahun lebih banyak lagi yang dapat dicapai dan dihasilkan. Wakil Ketua Kadin Wishnu Wardana selaku ketua panitia penyelenggara mengatakan, pertemuan ini diharapkan dapat memberikan solusi terbaik bagi pencapaian target pemerintah. (kmb4/kmb1)

‘’Kami sudah berkali-kali rapat untuk mempersiapkan pembebasan lahan untuk waduk tersebut,’’ katanya. Data yang diperoleh di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Buleleng, Waduk Titab rencananya dibangun seluas 138 hektar. Dari luas itu, sebanyak 5 hektar sebagai tubuh bendungan, 10 hektar merupakan spillway dan bangunan lain, 64 hektar genangan, dan 69 hektar merupakan sabuk hijau. Waduk seluas itu tidak hanya mengambil lahan di Desa Titab juga meliputi lahan di desa lain, seperti di Desa Ularan dan Rindikit Kecamatan Seririt, dan Desa Telaga, Titab serta Busungbiu di Kecamatan Busungbiu. Semua tanah yang rencananya dibebaskan untuk waduk itu merupakan lahan milik masyarakat dan tidak ada lahan milik negara. ‘’Dari hasil survei, 98,73 persen warga setuju dengan pembangunan waduk tersebut dan ganti rugi yang diminta seluruhnya berupa uang tunai,’’ kata seorang staf di Dinas PU Buleleng. Sementara itu, Kepala Dinas PU Buleleng Nyoman Gede Suryawan menyatakan akan terus ngotot untuk

mewujudkan waduk tersebut. ‘’Kami yang mengusulkan waduk tersebut, sehingga waduk itu tetap akan dilanjutkan,’’ katanya. Dana Pendamping Terkait dengan turunnya dana pusat Rp 90 miliar, Komisi III DPRD Bali mendesak eksekutif untuk memprioritaskan anggaran waduk Titab tahun 2010. Sebab sampai saat ini, dari struktur perencanaan anggaran yang disampaikan Bappeda Bali dalam RAPBD Bali 2010 belum dianggarkan dana pendamping untuk pembangunan waduk Titab Buleleng. Dorongan tersebut disampaikan Ketua Komisi III DPRD Bali Putu Agus Suradnyana mengingat masih ada keraguan di kalangan eksekutif apakah anggaran Rp 90 miliar yang diplot pemerintah pusat untuk pembangunan waduk Titab benarbenar turun atau tidak pada 2010. ‘’Kalau memang anggaran waduk cair pada 2010, eksekutif harus menganggarkan dana pendamping,’’ katanya, Rabu (28/10) lalu. Kepastian tersebut akan diketahui melalui dana alokasi khusus/dana alokasi umum pemerintah pusat. Selanjutnya, jika anggaran pembangunan waduk sudah turun, diharapkan eksekutif

secara bertahap menganggarkan pembebasan tanah masyarakat setempat. Kadis PU Bali Ir. I Gusti Nyoman Sura Adnyana di tempat terpisah juga mengharapkan anggaran pembangunan waduk Titab itu bisa turun 2010. Sebelumnya, Sekretaris Dinas PU Made Sudiarsa mengisyaratkan akan turunnya anggaran Rp 90 miliar dari Rp 500 miliar pada tahun 2010. Sayangnya pada dengar pendapat dengan Komisi III DPRD Bali beberapa waktu lalu, belum dipastikan kapan waktu pencairannya. Begitu pula berapa luas sawah yang bisa diairi dari waduk Titab. ‘’Anggaran pembangunan waduk Titab itu dari Departemen PU bukan dari DAK atau dana dekonsentrasi,’’ katanya. Terkait dengan anggaran pembebasan tanahnya, Kadis PU Bali berharap agar Pemerintah Kabupaten Buleleng menganggarkan pembebasan tanah 5 hektar dari total 24 hektar pada perubahan RAPBD 2010. Tanah seluas itu untuk lokasi bendungan serta bangunan pendukungnya. Sementara sisanya 20 hektar lagi melintang di sungai. Dia melihat Pemkab Buleleng sudah siap menganggarkan. Namun anggaran untuk Pemprov Bali masih diperjuangkan. (ole/sua)

Putusan Sela Dari Hal. 1 Dalam putusan yang dibacakan secara bergantian tersebut, MK menyatakan putusan sela itu diambil berdasarkan relevansi dan signifikansi diterbitkannya putusan provisi dalam perkara pengujian UU KPK terhadap UUD 1945. Majelis hakim konstitusi menilai dalil yang

dimohonkan pemohon cukup beralasan. ‘’Dalil pemohon cukup berdasar,’’ jelas Mahfud lagi. Tetapi, MK menolak permohonan Bibit dan Chandra yang meminta agar proses hukumnya dihentikan oleh Bareskrim Mabes Polri dan Kejaksaan Agung. ‘’Mahkamah tidak bisa menghentikan proses hukum pidananya,’’ kata anggota hakim kon-

stitusi Akil Mochtar. Dalam kesempatan tersebut, Ketua MK Mahfud MD meminta KPK untuk membawa seluruh dokumen yang dimiliki untuk dihadirkan dalam sidang uji material UU KPK, termasuk bukti rekaman rekayasa kriminalisasi terhadap Bibit dan Chandra. ‘’Kami perintahkan kepada KPK supaya membawa dokumen yang diperlukan,’’ katanya. (kmb3)

Bangunan Fisik Dari Hal. 1 Tim juga mengatakan, di dalam IMB itu disebutkan lokasi itu lahan kering, bukan sebagai kawasan berfungsi lindung. Padahal yang dimaksudkan wilayah berfungsi lindung dalam dua perda itu tak semata hutan tetapi kawasan yang melindungi wilayah lain, baik sebagai penjaga bentang alam atau kawasan gunung atau bukit yang harus dilestarikan. Berfungsi lindung juga

bisa berarti, kawasan yang tak boleh dialihfungsikan, apalagi menjadi tempat bangunan fisik seperti rumah atau hotel. Berfungsi lindung juga berfungi melindungi kawasan di bawahnya sebagai resapan air atau menjaga jangan sampai terjadi longsor. Kepala Bappeda Karangasem I Wayan Artha Dipa, S.H., M.H. yang dihubungi per telpon di Jakarta juga mengaku terkejut dengan investor Vila Candidasa yang sudah mengantongi IMB. Dia mengaku tak tahu, bagaimana prosesnya

bisa keluar IMB. Dia mengaku tak pernah memberikan rekomendasi, tak pernah dilibatkan, baik dimintai pendapat secara lisan maupun tertulis terkait ke luarnya IMB. Staf Humas dan Protokol Setdakab Karangasem I Nyoman Suarjana kemarin juga turun ke lokasi vila itu karena mendapat tugas mengambil dokumentasi. Suarjana bertemu IW Gunarsa. Gunarsa mengatakan, vila itu dibangun di areal seluas 60 are dan merupakan tanah Desa Bugbug. (013)

Sudah Tersingkir Dari Hal. 1 SMA Lab Singaraja yang sudah tersingkir ternyata memberikan perlawanan sengit terhadap Smansaka. Terbukti Smansaka baru bisa membobol gawang SMA Lab pada menit ke-30 melalui kaki Suyasa. Keunggulan 10 ini bertahan hingga babak pertama berakhir. Di babak kedua Mahardika dan kawan-kawan seperti menemukan permainan terbaiknya. Hasilnya, Smansaka berhasil menambah tiga gol lagi yang diciptakan Permadi pada menit ke-43 serta Suyasa menit ke-61 dan 65. Smarak juga harus mengerahkan kekuatan penuh saat melawan SMAN 1 Seririt. Pasalnya, anak-anak

Seririt memperlihatkan permainan terbaiknya. Smarak cukup sulit membongkar pertahanan SMAN 1 Seririt yang dijaga Dananda dan kawan-kawan. Beberapa kali anak-anak Seririt menciptakan peluang dan menyulitkan pertahanan Smarak. Kunci kemenangan Smarak adalah mental juara para pemainnya. Meski Era Adi Putra dan kawan-kawan dari Seririt memberikan perlawanan sengit, Gerokgak tetap tidak bisa ditaklukkan. Petaka bagi Seririt terjadi ketika pertandingan baru berjalan satu menit. Gol pembuka Smarak dihasilkan spesialis tendangan jarak jauh Astrawan. Ketinggalan terlebih dulu ternyata tidak membuat anak-anak Seririt menyerah. Mereka berhasil membuat

sejumlah peluang untuk menyamakan skor, namun hingga babak pertama berakhir tetap tidak mampu mengejar ketinggalan. Di babak kedua SMAN 1 Seririt masih menunjukkan semangat untuk menang. Beberapa kali menciptakan peluang emas, tetapi selalu gagal pada penyelesaian akhir. Malah gawang Seririt kebobolan dua gol yang diciptakan Astrawan pada menit ke-60 dan Wayan Adnyana menit ke-65. Smarak sesungguhnya bisa menambah kemenangan, namun lebih dari lima peluang terbuang sia-sia. Striker haus gol Ketut ‘’Bracuk’’ Arimbawa tercatat membuang tiga kesempatan yang seharusnya menjadi gol. (kmb15)

19

Rotary Gelar Pekan Cegah ”Thalassaemia” Denpasar (Bali Post) Istilah thalassaemia masih terdengar awam di kalangan masyarakat luas. Di Indonesia sendiri kasus penyakit ini kurang mendapat perhatian dari pemerintah, sehingga minimnya pengetahuan masyarakat menyeret pada tingginya jumlah penderita setiap tahunnya. Tergerak ingin mensosialisasikan bahaya thalassaemia ke tengah masyarakat terutama para kaum muda-mudi pranikah khususnya di Bali, Rotary Club of Bali Denpasar District 34OO-Indonesia bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Denpasar serta didukung Prodia Denpasar dan Bali FM Radio, untuk kedua kalinya menggelar kegiatan pekan sosialisasi mengenai thalassaemia, Kamis (29/10) sore kemarin di Gedung Fakultas Kedokteran Udayana Jl. Sudirman Denpasar. Tampil selaku pembiacara utama dr. I Gede Pande Sastrawan, Sp.PD. dan jumlah peserta yang hadir kurang lebih 250 mahasiswa/i FK Unud. Thalassaemia merupakan penyakit keturunan di mana sel darah merah mudah rusak atau umurnya lebih pendek dari sel darah normal, yaitu 120 hari. Akibatnya, penderita akan mengalami anemia. Penyebab thalassaemia karena sel-sel darah tidak mengandung cukup hemoglobin akibat adanya kelainan atau perubahan pada salah satu bagian gen hemoglobin. Yang banyak dialami masyarakat pada umumnya adalah thalassaemia jenis mayor. Gejala penyakit tersebut baru muncul pada tahun pertama

Bali Post/ist

THALASSAEMIA - Beberapa anggota Rotary Club of Bali Denpasar District 34OO-Indonesia usai acara Pekan Cegah Thalassaemia di gedung FK Unud Denpasar. kehidupan seorang bayi. Thalassaemia mayor mungkin terjadi bila kedua orangtua mempunyai pembawa sifat thalassaemia. Anakanak dengan thalassaemia mayor tampak normal saat lahir, tetapi akan menderita kekurangan darah pada usia antara 3 - 18 bulan. Penderita memerlukan transfusi darah secara berkala seumur hidupnya. Apabila penderita tidak dirawat, maka hidup mereka biasanya hanya bertahan antara 1-8 tahun. Adapun gejala dan tanda klinis thalassaemia pada anak ini, antara lain pucat, terjadi gagal tubuh (fail to thrive) pada usia bayi memasuki 6 bulan pertama, dan kondisi hemoglobin (Hb) menurun hingga di bawah 8 g/dl. Jika diagnosis dan pengobatannya terlambat

dilakukan, maka dampaknya dapat merembet menjadi infeksi yang menyebabkan perubahan bentuk tulang hingga gagal jantung. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menekan berkembangnya penyakit ini, melalui upaya pencegahan. Para muda-mudi pranikah diharapkan melakukan skrining awal atau cek darah bersama pasangannya untuk mengetahui, apakah mengidap sebagai pembawa thalassaemia atau tidak. Jika hasil skrining menyatakan positif, maka pilihan terberat yang harus diambil adalah dengan tidak memiliki keturunan dalam pernikahan mereka. Informasi lebih lengkap mengenai thalassaemia ini bisa diakses melalui situs www.rotary-cegahthalassaemia.com. (r/*)

Barang Bukti Dari Hal. 1 Sedangkan alasan subjektif adalah agar tidak melarikan diri, tidak menghilangkan barang bukti dan agar tidak mengulangi perbuatannya. Menurutnya, pascapenetapan sebagai tersangka beberapa waktu lalu Polri mengalami hambatan dalam penyidikan seiring dengan adanya tuduhan terjadi kriminalisasi

KPK dan upaya mengerdilkannya. ‘’Tersangka malah bisa menggelar jumpa pers dan ini bisa memengaruhi opini publik,’’ ujarnya. Ia mengatakan Polri akan bersikap terbuka untuk melayani pihak-pihak yang keberatan maupun berseberangan dengan langkah itu. Chandra dan Bibit menjadi tersangka kasus permohonan pengajuan cekal terhadap Anggoro Wijoyo dan Djoko

Chandra. Menurut Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Nanan Soekarna, kedua pimpinan KPK itu tidak menggunakan mekanisme yang benar dalam mengajukan permohonan cekal yakni melalui rapat pleno. Menurut Nanan, pengajuan cekal tidak boleh dilakukan atas keputusan satu atau dua orang, tetapi dilakukan secara bersama-sama karena pimpinan KPK bersifat kolektif. (kmb3)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.