Edisi 10 April 2010 | Balipost.com

Page 19

NUSANTARA

Sabtu Pon, 10 April 2010

19

Pamit ke Bali

Seorang ABG Disekap di Rumah Kos Bali Post/udi

DIAMANKAN - Tiga pelaku pencurian udang di tambak diamankan di Polsek Muncar, Banyuwangi, Jumat (9/4) kemarin.

Tiga Pencuri Udang Ditangkap Banyuwangi (Bali Post) Tiga buruh tambak udang milik PT Sumberyala Samudra, Muncar, Banyuwangi, diamankan aparat Polsek Muncar setelah dilaporkan mencuri udang di tempatnya bekerja, Jumat (9/4) kemarin. Ketiganya adalah buruh pakan tambak. Saat ditangkap, mereka sedang asyik memanen udang menggunakan kantong plastik. Pelaku masing-masing Matyasin (38), warga Muncar, Sugiarto (28) asal Rogojampi serta Nanang Wardoyo (21), warga Kabat, Banyuwangi. Aksi pencurian berlangsung sekitar pukul 00.15 WIB. Diam-diam, ketiga juru pakan ini mengendap-endap menyusuri pematang tambak sambil membawa ember dan serok. Di tengah situasi sepi, ketiganya mengayunkan serok ke dalam tambak. Usai mendapatkan udang curian, ketiganya bergegas kembali menuju rumah dinas di dalam lokasi tambak. Ketiganya melangkah cepat sambil membawa tiga buah ember berisi udang curian. Rupanya pelaku tak menyadari sedang diawasi petugas jaga. Dari kejauhan, langkah ketiganya diamati Solihin, satpam tambak. Aksi pencurian itu kemudian dilaporkan ke kepala satpam, kemudian diteruskan ke Polsek Muncar. Paginya, ketiga pelaku digelandang ke Mapolsek. Kepada penyidik, ketiganya berdalih nekat mencuri udang karena kepepet untuk makan. Mereka mengaku tergiur setelah melihat udang yang siap panen. Kapolsek Muncar AKP Bakin menilai alasan pelaku tak masuk akal. Pasalnya, barang bukti yang ditemukan berjumlah sekitar 15 kg. “Kalau mau dimakan, kenapa tidak minta saja. Paling jumlahnya tak sampai 2 kg,” tegas Kapolsek. Alasan lain, polisi sering mendapat kabar bahwa tambak udang di Desa Kumendung itu sering kecolongan. Bahkan ada warga yang sering menemukan bekas udang curian di kebun rumput tak jauh dari lokasi. Ketiga tersangka langsung ditahan setelah polisi menemukan cukup bukti. Mereka dijerat dengan pasal 363 KUHP tentang pencurian. “Penyidik masih mendalami lagi,” tegasnya. Pengakuan sementara, para pelaku baru sekali melakukan pencurian. Mereka tetap ngotot tidak berniat menjual udang hasil curian tersebut. Namun polisi menduga, para pelaku sudah seringkali melakukan pencurian. Selain banyak laporan, aksi yang dilakukan tersangka cukup lihai. Mereka bisa mengetahui situasi sepi saat beraksi. (udi)

Tuntaskan Kasus Korupsi

Kejari Negara Kewalahan Negara (Bali Post) Kejaksaan Negeri (Kejari) Negara mengaku kewalahan menangani kasus dugaan korupsi di Jembrana. Semangat penyelesaian pun mulai memudar lantaran berulang-ulang gagal di persidangan. Kini, fokus kasus pidana khusus tertuju pada kasus dugaan korupsi pabrik kompos serta senderan Sungai Ijo Gading. Kepala Kejari Negara Andari Koestamastoeti, Jumat (9/4) kemarin, didampingi Kasi Pidum Putu Gede Astawa mengakui Kejari kewalahan menangani banyaknya kasus korupsi karena keterbatasan personel. Kendati telah disuntik dengan tenaga-tenaga muda, namun mereka masih miskin pengalaman dan belum mengeyam pendidikan. Pascapelimpahan dua tersangka kasus pabrik kompos, tiga personel jaksa tidak beraktivitas di Kejari Negara lantaran dua di antaranya masih menjalani pendidikan dan satu masih di pos yang lama. Meski kurang personel, Kejari tetap berkomitmen menuntaskan kasus-kasus hukum yang masuk. Termasuk menyusun dakwaan kedua tersangka yang telah dilimpahkan. Pihaknya menargetkan penyempurnaan bisa rampung sebelum batas masa penahanan kedua tersangka atau sebelum tanggal 18 April. ‘’Kadang kami kerja hingga malam. Di samping itu tiap pagi, semua personel baik Pidum (Pidana Umum) dan Pidsus membahas kasus-kasus lanjutannya,’’ ujarnya. Khusus untuk kasus kompos, menurutnya, kini tinggal menyempurnakan isi dakwaan untuk selanjutnya dilimpahkan ke Pengadilan Negeri (PN) Negara. Kejari mengaku tidak ingin gegabah dan hati-hati dalam penyempurnaan dakwaan. Dalam kasus korupsi ini, Kejari tidak ingin gagal lagi seperti kasuskasus sebelumnya. Sementara itu, setelah dua tersangka dilimpahkan ke Kejari Negara, kabarnya dalam waktu dekat ini dua tersangka kompos lainnya yang berperan penting dalam kasus ini juga akan dilimpahkan. Andari mengaku belum mengetahui hal tersebut. Seperti pelimpahan dua tersangka sebelumnya, Kejari Negara baru diberi tahu saat itu dari Denpasar. ‘’Kami terus terang tidak tahu. Kami siap saja menerima pelimpahan,’’ tandasnya. (sur)

Masalah Pajak Dari Hal. 1 ‘’Sebagai pejabat waktu itu tidak benar menerima bayaran (fee) untuk menyelesaikan masalah pajak kemungkinan besar hal itu adalah terjadinya gratifikasi korupsi,’’ kata Yeni usai memberikan keterangan di Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya, Jumat malam kemarin. Yeni menuturkan, aliran dana sebanyak Rp 64 miliar milik Bahasyim itu diduga sementara berasal dari pemberian wajib pajak saat menyelesaikan masalah pajak. Dosen Fakultas Hukum

Trisakti itu menjelaskan, jika pejabat bekerja menerima bayaran termasuk pelanggaran tindak pidana korupsi kemudian mengalirkan uangnya ke rekening siapa pun menjadi pencucian uang. Selain memeriksa Bahasyim, Yeni menyebutkan perlu penelusuran terhadap pihak terkait lainnya, seperti istrinya, Sri Purwanti, dan putrinya, Winda Arum, yang menerima aliran dana dari Bahasyim. ‘’Orang mengeluarkan itu aktif dan yang menerima pasif terhadap pidana, orang yang menerima itu patut menduga atau tidak,’’ tuturnya. (kmb3/ant)

Banyuwangi (Bali Post) Seminggu berpamitan ke Bali, seorang anak baru gede (ABG) warga Kelurahan Pakis, Banyuwangi, Jawa Timur ditemukan menjadi korban penyekapan di rumah kos, Jumat (9/4) kemarin. Korban yang berusia 19 tahun itu disembunyikan di sebuah kamar kos tak jauh dari rumahnya. Pelakunya, Hakim (30), yang juga tetangga korban. Kasus ini terbongkar setelah keluarga korban kehilangan kontak dengannya. Merasa curiga, keluarga korban sempat mencari ke Bali, namun hasilnya nihil. Korban ternyata tidak pergi ke Denpasar. Dari Bali, keluarga korban mencari orang pintar untuk mendapatkan petunjuk. Beberapa jam kemudian, mereka mendapatkan kabar korban tinggal di sebuah rumah kos. Kabar tersebut langsung ditindaklanjuti. Keluarga kemudian melapor ke Polsekta Banyuwangi. Polisi kemudian menggerebek rumah kos korban. Ternyata benar, korban sedang istirahat di kamar kos sendirian. Korban kemudian dibawa ke Polres untuk penyidikan lebih lanjut. Polisi juga memburu pelaku yang kebetulan sedang bekerja. Belum sempat tertangkap, pelaku sudah menyerahkan diri ke Polres. Dia datang bersama istri dan keluarganya. Hingga kemarin malam, penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

(PPA) Polres masih memeriksa pelaku. “Kita masih menunggu visum korban, sekaligus meminta keterangan pelaku,” kata Kapolres Banyuwangi AKBP Slamet Hadi Supraptoyo. Jika terbukti, kata Kapolres, pelaku diancam dengan UU 23/2002 tentang Perlindungan Anak. Kemarin, polisi masih terus mengumpulkan barang bukti di lokasi kejadian. Diduga, pelaku sudah lama mengincar korban. Meski sudah beristri, pelaku nekat membawa kabur korban karena tergiur kemolekan tubuhnya. Untuk pengembangan penyidikan, pelaku langsung ditahan di Mapolres. Ayah korban, Prapto (40), mengatakan pihaknya tidak curiga sedikit pun dengan pelaku. Sehari-harinya, kata dia, pelaku sering bergurau dengan korban. Kuat dugaan, kesempatan itu dimanfaatkan pelaku untuk mendekati korban. “Korban itu hanya tamatan SD, anaknya polos dan tidak tahu apa-apa,” katanya usai melapor ke Polres.

Prapto menduga, anaknya menjadi korban ilmu pelet yang digunakan pelaku. Pasalnya, korban tidak terlihat jatuh cinta dengan pelaku. “Karena tetangga, saya tidak pernah curiga dengan pelaku,” katanya. Ditambah lagi, pelaku sering kali bekerja bersama Prapto menjadi buruh bangunan. Pria ini sempat geram ketika melihat pu-

trinya disekap di rumah kos. Selama disekap di rumah kos, kata Prapto, putrinya sudah diperlakukan layaknya suami-istri. “Korban mengaku tidak sadar, lalu menurut saat diajak pergi ke tempat kos,” ujarnya. Sejatinya, perkenalan korban dengan pelaku baru sekitar dua bulan. Sebelumnya, korban bersama keluarga tinggal di daerah Melaya, Jembrana, Bali. Di Banyuwangi, korban menempati rumah kontrakan yang bersebelahan dengan pelaku. Karena orang baru, korban hanya bisa pasrah ketika dibujuk oleh pelaku. (udi)

Bali Post/udi

TERSANGKA - Kapolres Banyuwangi AKBP Slamet Hadi S (kiri) menginterogasi tersangka penyekapan gadis di bawah umur, Jumat (9/4) kemarin.

Ban Mobil Digembosi, Rp 500 Juta Amblas Bandung (Bali Post) Perampok bermodus menggembosi ban beraksi di Jalan PHH Mustopa, Kota Bandung, Jumat (9/4) siang kemarin. Pelaku menggasak uang yang dibawa karyawan PT Pembangunan Perumahan (PP) senilai Rp 500 juta. Kapolsekta Cibeunying Kaler AKP Rahmat membenarkan adanya peristiwa perampokan dengan modus menggembosi ban di kawasan Jalan PHH Mustopa itu. Peristiwa yang berlangsung sekitar pukul

14.30 WIB tersebut terjadi ketika korban Suryana (31), seorang karyawan PT Pembangunan Perumahan, baru pulang dari mengambil uang di Bank Mandiri di Jalan Surapati untuk keperluan proyek. Namun saat tiba di perempatan Jalan PHH Mustopa dan Jalan Katamso, ia diteriaki bahwa ban mobilnya sebelah kanan gembos. Saat mengganti ban bagian kanan, tiba-tiba dua orang pengendara sepeda motor mendekat di samping kiri bagian belakang. Dengan

Bisa Direvisi Dari Hal. 1 Hal itu terkait dana di rekening Bahasyim yang jumlahnya mencapai puluhan miliar rupiah. Namun, langkah itu belum dapat dilakukan karena Bahasyim Assifie baru efektif pindah ke Kementrian Keuangan pada 12 April 2010 setelah Bahasyim mengundurkan diri dari Inspektorat Bidang Kinerja Kelembagaan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). ‘’Kami sudah mendapat surat dari Sekretaris Menteri Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) bahwa efektif pengembaliannya baru terhitung 12 April. Jadi Secara efektif kami baru bisa melakukan tindakan kepada yang bersangkutan setelah tanggal 12 April,’’ ujarnya. Menurut Sri Mulyani, pihaknya siap melakukan tindakan kepada Bahasyim kapan saja. ‘’Jadi kalau suratnya bisa direvisi efektifnya hari ini, kita akan lakukan hari ini,’’ katanya. Apabila berdasarkan pemeriksaan Direktorat Kepatuhan Internal dan Transformasi Sumber Daya Aparatur (KITSDA) Ditjen Pajak dan Inspektorat Jenderal terhadap kinerjanya di masa lalu Bahasyim din-

yatakan terbukti bersalah, maka dia akan mendapat sanksi maksimal yakni dipecat secara tidak hormat. ‘’Saya yakin kalau indikasinya sangat kuat seperti yang dilakukan terhadap kasus lain (kasus Gayus Tambunan), kami akan melakukan pemberian sanksi yang paling berat,’’ tegas Sri Mulyani. Sri Mulyani mengatakan tengah mengumpulkan informasi dan data dari Inspektorat Jenderal dan Direktorat Jenderal Pajak tentang apa yang dilakukan Bahasyim, terutama ketika dia menjadi Kepala Kantor Pemeriksaan Jakarta VII di Direktorat Jenderal Pajak. Pengacara Bahasyim, John K. Aziz, mengatakan dana milik kliennya yang tersimpan di BNI sebesar Rp 64 miliar bukan hasil tindak pidana pencucian uang. Uang sebesar Rp 64 miliar itu diperoleh Bahasyim dari uang hasil kerja kerasnya selama 34 tahun di Ditjen Pajak. ‘’Sebagai salah satu pegawai sipil, Pak Bahasyim ini pintar mengelola uangnya dan keluarganya juga produktif,’’ katanya. Sejak tahun 1990-an, menurutnya, pundi-pundi uang itu kemudian dikumpulkan dan disimpan di berbagai bank atas nama

Kasus Arwana Dari Hal. 1 Soal perusahaan ikan arwana yang disebut Susno sebagai kasus besar karena nilainya mencapai ratusan miliar yang melibatkan dirinya, Makbul menjelaskan, ketika SJ dituduh sebagai markus dan bermasalah, bukan berarti segala aktivitasnya adalah berhubungan dengan dirinya atau aktivitas SJ dilakukan atas rekomendasi darinya. ‘’Baik kasus arwana maupun kasus Gayus, saya sama sekali tidak tahu-menahu, tidak pernah satu kata pun saya menghubungi apalagi minta tolong kepada penyidik, kepada direktur, termasuk

ke Pak Susno, silakan tanyakan langsung kepada Pak Susno,’’ jelasnya. Pemberitaan soal markus, baik kasus Gayus maupun kasus ikan arwana yang mengaitkannya dengan SJ, dinilai Makbul cenderung memojokkan dan menuduhnya. Padahal, saat masih aktif di Mabes Polri, Makbul mengatakan tidak ada hubungan antara dirinya dengan SJ dengan masalah yang diungkap akhir-akhir ini. Karena itu, untuk mengetahui secara objektif dan menghindari adanya rekayasa terkait isu tersebut, Makbul menyarankan menanyakan ke penyidik di

menggunakan benda tumpul, orang yang dibonceng langsung memecahkan kaca kiri bagian belakang dan mengambil tas berisi uang senilai Rp 500 juta yang disimpan di jok belakang. Korban yang menyadari terjadi aksi perampokan, langsung bereaksi dan berteriak “rampok” sambil berusaha mengejar pelaku yang diduga telah mengintainya sejak di bank. Kedua pelaku yang menggunakan sepeda motor sport jenis Mega Pro itu langsung kabur ke arah

timur atau ke arah Cicaheum. Korban kemudian melaporkan kejadian itu ke Polresta Bandung Tengah. Jajaran Reskrim Polresta Bandung Tengah langsung melakukan upaya pengejaran dengan menyebar personelnya, namun jejak pelaku belum berhasil diketahui keberadaannya. Suryana yang menjadi korban perampokan itu dimintai keterangan di Mapolresta Bandung Tengah berikut beberapa orang saksi yang ada di lokasi kejadian. (ant)

tiga anak dan istrinya. Uang tersebut kemudian diputarnya dengan melakukan bisnis jual-beli tanah, distributor perikanan, pengolahan timah, reksadana, saham dan Obligasi Ritel Indonesia (ORI). Di tahun 2005, dari usaha tersebut, akhirnya terkumpul uang sebesar Rp 30 miliar. Sejak tahun 2005 hingga 2010, uangnya kian bertambah besar hingga mencapai Rp 64 miliar. Paskah Membantah Sementara itu, mantan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Paskah Suzetta membantah masuknya nama Bahasyim Assifie ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) atas permintaannya. ‘’Saya tidak meminta Bahasyim untuk ke Bappenas. Kalau kementerian minta pegawai dari kementerian lain itu biasa. Bappenas minta pegawai tentunya dengan spesifikasi keahlian, bukan namanya, kalau mereka beri Bahasyim, ya... kita terima,’’ katanya, Jumat kemarin. Ia menjelaskan, selama ini permintaan bantuan pegawai oleh satu departemen kepada departemen lainnya merupakan hal yang biasa dilakukan. ‘’Bappenas juga sering dimintai pegawai untuk membantu departemen lain,’’ katanya. Ia mengata-

kan, permintaan pegawai dari satu departemen ke departemen lainnya tidaklah menyebutkan nama, namun berdasarkan kebutuhan. Ia mengatakan, justru menjadi aneh bila kemudian pihaknya yang meminta namun diberikan orang Departemen Keuangan yang tidak diketahui rekam jejaknya. ‘’Mereka kan yang tahu rekam jejaknya. Kenapa kita diberikan kalau orang yang punya latar belakang buruk,’’ katanya. Pernyataan Paskah tersebut terkait dengan pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, yang mengatakan masuknya Bahasyim ke Bappenas atas permintaan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional saat itu Paskah Suzetta. ‘’Kita melacak dari sisi status kepegawainya ternyata sudah pindah ke Bappenas dan waktu itu permintaan Menteri Bappenas, Pak Paskah (Suzetta), dan waktu itu perpindahannya pun nampaknya juga kurang mengikuti prosedur yang biasa,’’ katanya. Sementara itu, Sekretaris Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Sjahrial Loetan mengatakan, perpindahan Bahasyim dari Ditjen Pajak ke Bappenas sudah sesuai aturan. ‘’Semua sudah sesuai aturan,’’ katanya. (kmb1/kmb3/ant)

Mabes Polri. ‘’Untuk lebih jelas dan objektif sampai sejauh mana keterlibatan saya, silakan tanya ke penyidik yang dibentuk oleh Kapolri,’’ sebut mantan Kabareskrim dan Kapolda Metro Jaya ini. Kabareskrim Komjen Pol. Ito Sumardi mengingatkan Susno Duadji agar hatihati menyebut inisial SJ sebagai mafia hukum di Mabes Polri. ‘’Ungkapkan saja siapa mister X itu, tetapi ingat ada konsekuensi hukum bila tidak bisa dibuktikan kebenarannya,’’ ujarnya. Terkait dugaan keterlibatan Makbul Padmanegara, Ito mengatakan dirinya tidak akan asal menuduh. Karena perlu pembuktian

terlebih dahulu. Termasuk, pembuktian terhadap dugaan keterlibatan Syahrir Johan (SJ). Apakah ada bukti yang mengarah kepada Syahrir dan Pak Makbul. ‘’Sejauh ini SJ hanya kawan baik Pak Makbul,’’ kata Ito. Seperti diketahui, saat memberikan keterangan di dalam rapat Komisi III DPR, Susno menyampaikan bahwa SJ dekat dengan jenderal bintang tiga berinisial MP. Mr. X yang berinisial SJ itu disebutkan sebagai mantan diplomat. Namun, Kementerian Luar Negeri menjelaskan SJ sudah dipecat sejak tahun 1980-an karena kedapatan menggunakan ijazah palsu. SJ sendiri diketahui saat ini sedang berada di Australia. (kmb4)

Bali Post/kmb

MOU - Penandatanganan MoU antara Bali Travel News (BTN) sebagai penyelenggara Tri Hita Karana Awards Tourism & Accreditation (THK Awards) dengan Kuta Executive Club (KEC), organisasi para GM Hotel di kawasan Seminyak dan Legian.

Selamatkan Nilai-nilai THK

KEC dan BTN Tanda Tangani MoU BALI Travel News (BTN) sebagai penyelengara Tri Hita Karana Awards Tourism & Accreditation (THK Awards) melakukan kerja sama dengan Kuta Executive Club (KEC), organisasi para GM Hotel di kawasan Seminyak dan Legian. Dari pihak KEC dilakukan oleh Gusti Kade Sutawa, S.E., M.M., MBA. (Ketua KEC) dan Kahar Salamun (sebagai saksi), sedangkan Ir. IGN Wisnu Wardana mewakili BTN dan Dr. KG Dharma Putra, M.Sc. (sebagai saksi). Penandatanganan MoU ini dilakasanakan Kamis (8/4) lalu bertepatan dengan rapat bulanan KEC. Menurut Kade Sutawa, kerja sama ini perlu dilakukan mengingat konsep pariwisata Bali adalah pariwisata budaya. ‘’Sebagai pelaku pariwisata yang berada di Bali sudah sepantasnya kita menyelamatkan aset budaya yang menjadi andalan pariwisata Bali. Dan, dari 30 hotel yang tergabung dalam KEC, kami harapkan ikut berpartisipasi untuk peduli lingkungan sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal THK,’’ ujarnya. Lewat kerja sama ini, Goesde — sapaan akrab GM Puri Saron ini — mengatakan kerja sama ini sesungguhnya sudah dirancang sejak dulu, namun karena berbagai hal saat ini baru bisa diwujudkan.

‘’Ikut serta dalam program ini sangat baik untuk mengingatkan kita dalam menjaga pariwisata Bali yang berbasis budaya. Ini harus dilakukan karena sangat cocok dengan budaya dan keyakinan orang Bali di mana kita berada,’’ tambahnya. Goesde berharap seluruh anggota KEC nantinya dapat menerapkan konsep THK di tempat kerjanya. Mengingat, di antara beberapa anggota KEC sudah pernah dinilai oleh Tim THK. ‘’Setiap meeting kami akan mensosialisasikan program ini,’’ tekadnya. Sementara itu, Wisnu Wardana menyatakan BTN siap menyediakan fasilitas dan assesor untuk mensosialisasikan konsep THK kepada anggota KEC. Informasi dan langkah nyata dari konsep THK akan diberikan oleh assesor ini. BTN juga akan melakukan akredisi terhadap hotel-hotel anggota KEC bila diminta. ‘’Selain itu, BTN yang merupakan Kelompok Media Bali Post (KMB) akan menjadi media partner KEC dalam mempromosikan pariwisata,’’ katanya seraya menambahkan, dalam waktu dekat ini juga akan melakukan hal yang sama dengan Ubud Hotel Association (UHA), BVA dan Yayasan Pembangunan Sanur. (kmb)

Tiga Rumah di Manado Ludes Terbakar Seorang Anak Tewas, Tiga Luka-luka Manado (Bali Post) Kebakaran tiga buah rumah di Kelurahan Teling Atas Lingkungan I Manado menyebabkan seorang anak perempuan, Putri Tutu (6) meninggal dunia serta tiga lainnya mengalami lukaluka. Kepala Lingkungan I Kelurahan Teling Atas Manado Alex Lexi Thoyib di lokasi musibah kebakaran, Jumat (9/4) kemarin mengatakan, kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 07.30 wita. Kebakaran tersebut menghanguskan tiga buah rumah masing-masing milik keluarga Tumengklol-Rotinsulu, keluarga Usman- Adam dan keluarga Mandagi Karundeng. Diduga kebakaran tersebut akibat arus pendek listrik di rumah keluarga Tumengkol-Rotinsulu. ‘’Terlihat asal api dari loteng rumah tersebut,’’ katanya.

Dia mengatakan, saat terjadinya kebakaran, masyarakat dan anggota TNI yang berada di sekitar lokasi itu bersama-sama petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan api. Api tersebut baru dapat dipadamkan sekitar sejam kemudian dan tidak makin meluas. Korban yang tewas langsung dibawa ke Rumah Sakit Prof. Kandou Malalayang, sementara tiga orang lainnya dirawat di Rumah Sakit TNI Wolter Mionginsidi Teling. Kebakaran yang terjadi di Kelurahan Teling atas Lingkungan I Kecamatan Wanea tersebut, mengagetkan warga sekitar lokasi itu. Masyarakat di sekitar lokasi berupaya menyelamatkan barang-barang yang dimiliki untuk menghindari meluasnya kebakaran itu. (ant)

Pintu Gerbang SD Ambruk, Satu Siswa Tewas Semarang (Bali Post) Michael Felik Prasetyo (9), siswa kelas III Sekolah Dasar (SD) Tarsisius, Jalan Muktiharjo Dalam Nomor 4 Semarang, Jawa Tengah, tewas tertimpa pintu gerbang sekolah yang ambruk. Peristiwa tersebut terjadi Jumat (9/4) kemarin sekitar pukul 09.15 WIB atau usai jam istirahat sekolah. Salah seorang saksi, Heru Purnama (45), mengatakan pada saat kejadian korban sedang bermain bersama dua temannya di dekat pintu gerbang yang ambruk tersebut. “Korban terlihat memanjat pintu gerbang yang hanya tertutup sebagian sambil berusaha menggerak-gerakkannya, sedangkan dua temannya tidak ikut memanjat,” katanya. Tidak lama saat korban sedang memanjat, katanya, engsel roda pintu gerbang tersebut lepas sehingga langsung ambruk menimpa korban yang beralamat di Jalan Condrorejo RT 4 RW 11, Kelurahan Muktiharjo Kidul, Kecamatan Pedurungan, Semarang Timur. Akibat tertimpa pintu gerbang yang terbuat

dari besi dengan ukuran 3 x 3,5 meter tersebut, korban menderita luka cukup parah pada bagian kepala dan dada. Seorang guru bernama Pekik Nugroho yang mengetahui peristiwa itu, langsung berusaha menolong dan segera membawa korban ke Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Saat dibawa ke rumah sakit dengan hanya mengendarai sepeda motor, korban sudah mengeluarkan darah pada bagian kepala, seperti telinga dan hidung. Sayang, dalam perjalanan menuju rumah sakit tersebut nyawa korban gagal diselamatkan. Tim identifikasi Kepolisian Semarang Timur yang datang ke lokasi kejadian terlihat melakukan proses penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti pintu gerbang tersebut roboh. Dari hasil pemeriksaan sementara, diduga engsel roda pintu gerbang terlepas jalurnya karena sudah berkarat sehingga tidak kuat menahan beban. Saat di rumah sakit, orangtua korban terlihat sangat terpukul dan beberapa kali menangis histeris. (ant)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.