Edisi 07 Januari 2010 | Balipost.com

Page 4

KABUPATEN

4 SOSOK

Batal, Deklarasi Paket Sukaja-Eka

Konsisten Tolak Mobdin DI TENGAH pro-kontra pengadaan mobil dinas (mobdin) baru untuk fraksi di DPRD Klungkung, hingga memunculkan aksi saling serang antaranggota, antarfraksi. Wayan Joni Arsa, Ketua Fraksi Rajawali, konsisten dengan sikapnya menolak mobdin fraksi. Sikap bulat itu ditunjukkan dengan mengembalikan mobdin fraksi yang disewakan oleh Sekretariat DPRD Klungkung. Kendati, sikap yang diambil tersebut BP/bal mengundang cemooh anggota fraksi lain. Termasuk dituduh sebagai pahlawan kesiangan, pahlawan kemalaman atau tuduhan lainnya. ‘’Saya tetap pada pendirian. Kendati harus menerima cemooh atau berbagai macam tudingan teman di DPRD. Apa pun kata mereka, itu hak mereka dan saya tidak akan menanggapi. Karena masing-masing fraksi berhak mengelola dapur masing-masing,’’ kata perwakilan Partai Demokrat asal Desa Kemoning itu. Lagi pula, kata dia, alasan tidak menerima mobdin fraksi juga sangat kuat, melihat kondisi anggaran Pemkab Klungkung yang benar-benar cekak yang membuat anggaran sejumlah SKPD menurun drastis. Malah, beberapa di antaranya yang terhapus akibat keterbatasan anggaran tersebut berupa program yang menyangkut kepentingan masyarakat. (bal)

LINTAS

Kamis Kliwon, 7 Januari 2010

DEWATA

Sukrawan Terpilih lagi SINGARAJA - Konfercab DPC PDI-P Buleleng berlangsung tanpa gereget dan terkesan sepi, Rabu (6/1) kemarin. Buktinya, banyak kursi dalam acara itu terlihat kosong karena banyak kader yang absen, sementara kursi di barisan depan hanya diisi kader-kader senior yang sedang menjabat sebagai anggota DPRD maupun pejabat eksekutif. Acara yang digelar di sebuah hotel di kawasan Lovina itu sejak awal terkesan sebagai acara seremonial dan kangen-kangenan antarkader yang sedang menjabat dan kader yang menjadi mantan pejabat. Bahkan acara itu hanya terkesan sebagai formalitas karena jauh sebelum digelar konfercab semua PAC sudah membulatkan tekad untuk memilih kembali Dewa Nyoman Sukrawan sebagai Ketua DPC PDI-P Buleleng periode 2010-2015. (kmb15)

Minum Racun, Tewas Dalam Kamar GIANYAR - I Wayan Sudiana (27) asal Serongga Kaja, Desa Serongga, Gianyar, Selasa malam, ditemukan kaku di dalam kamarnya. Bapak satu anak ini ditemukan sudah tak bernyawa oleh kerabatnya, Ni Wayan Sukerti (50), warga Banjar Serongga Kaja Desa Serongga, Gianyar. Kematian Sudiana diduga akibat bunuh diri dengan nekat minum racun. Dari aksi bunuh diri yang dilakukannya ini belum diketahui secara pasti motifnya. Kapolsek Gianyar AKP IGP Putra Astawa seizin Kapolres Gianyar AKBP Drs. I Ketut Suardana, M.Si. membenarkan kematian korban yang bunuh diri di tengah hujan mengguyur Gianyar selasa malam. Polisi sudah melakukan identifikasi, selain itu juga mendatangkan dokter puskemas untuk melakukan visum. Hasilnya, identifikasi dan hasil visum luar tidak ada tanda kekerasan. Di dekat mayat korban ditemukan gelas berisi air dicampur minuman kemasan, serta bungkusan racun tikus. (kmb16)

Rumah Pupuk Organik KLUNGKUNG - Rumah pupuk Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Dharma Kerti Sedana Desa Banjarangkan diresmikan Wakil Bupati Klungkung Tjokorda Gede Agung dan Kadis Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Wayan Muliartha, Rabu (6/1) kemarin. Acara itu disaksikan Asisten II Gusti Bagus Putra, Camat Banjarangkan Putu Widiada, dan Staf Ahli dari Teknologi EM (Effektive Microorganism). Rumah pupuk Gapoktan dibuat demi tersedianya pupuk organik yang bersumber dari limbah tanaman, limbah keluarga dengan pengolahan melalui teknologi sederhana (menggunakan EM 4). (kmb20)

Pertisentana Satriya I Dewa Kandel Pejeng

’’Melasti’’ ke Pantai Watu Klotok RIBUAN krama pertisentana Satriya I Dewa Kandel Pejeng dari seluruh Bali, Rabu (6/1) kemarin, melaksanakan upacara melasti ke Segara Watu Klotok, Klungkung. Prosesi melasti yang diikuti Ida Betara sesuhunan dari 23 dadia ini, digelar serangkaian karya padudusan agung di Pura Penataran Agung Kawitan Satriya I Dewa Kandel Pejeng, Gianyar, yang puncaknya Selasa (12/1) mendatang. Prosesi melasti ini diawali dengan macaru mancawarna di-puput oleh Ida Pedanda Gede Ketut Keniten dari Geriya Jumpung Anyar, Dawan Kelod, Klungkung. Meski sinar matahari menyengat, seluruh pertisentana Satriya I Dewa Kandel tampak khusyuk melakukan persembahyangan. Dalam upacara ini juga diisi dengan mapekelem bebek selem, serta nunas tirta amerta menggunakan botol tertutup yang dilempar ke tengah laut. Tirta tersebut kemudian diusung ke Pura Penataran Kawitan, tempat berlangsungnya karya padudusan. Menurut Mangku Pengelingsir Satriya I Dewa Kandel Pejeng Drs. Ida I Dewa Gede Surahardi, M.Si., upacara melasti ini bertujuan untuk menyucikan seluruh pratima serta pralingga Ida Betara menjelang dilaksanakan karya padudusan agung. ‘’Upacara ini sekaligus untuk memohon keselamatan dan kelancaran karya di Pura Penataran Kawitan,’’ jelas Dewa Surahardi. Seusai melaksanakan prosesi melasti, dilanjutkan dengan prosesi memasar yang dipusatkan di depan catus pata Pasar Pejeng. Upacara ini di-puput Ida Pedanda Gde Oka Pemayun dari Geriya Penyembahan, Gianyar. Sekembalinya dari melasti, dilanjutkan dengan upacara mendak dan ngalinggihan Ida Betara di Pura Penataran Kawitan, di-puput Ida Pedanda Gde Rai Munik, dari Geriya Sanding, Pejeng. Dewa Surahardi didampingi Ketua Panitia Karya I Dewa Putu Suasta dan tokoh Puri Klungkung, Cokorde Agung Susila, menambahkan berbagai tahapan upacara telah dilaksanakan serangkaian karya agung ini. Sementara upacara puncak akan dilaksanakan pada Selasa (12/1) mendatang, di-puput sembilan sulinggih, salah satunya oleh Ida Pedanda Gede Ketut Keniten, dari Geriya Jumpung Anyar, Dawan. (bal)

Tabanan (Bali Post) Deklarasi paket Sukaja-Eka yang rencananya dilakukan Rabu (6/1) kemarin, dibatalkan karena sikap Eka Wiryastuti belum jelas. Hal tersebut dikatakan Ketua DPC PDI-P Tabanan, I Made Sudana. Menurut Sudana, deklarasi ditunda sampai ada kepastian bagaimana sikap Eka yang sesungguhnya. Ia telah menghubungi Eka tetapi tidak berhasil. Agar tidak vakum, kegiatan diganti dengan konsolidasi. Sudana mengaku kaget dengan adanya deklarasi Eka-Jaya yang tanpa sepengetahuannya itu. Namun, N. Adi Wiryatama, Ketua Bapilu DPD PDI-P Bali yang juga Bupati Tabanan dan ayah dari Eka Wiryastuti, membantah telah ada deklarasi paket Eka-Jaya. Sanjaya mengaku tidak keluar dari PDI-P. Juga menolak dikatakan melabrak rekomendasi. ‘’Tanya Mbak Eka saja, saya tidak keluar dari PDI-P. Juga tidak bermaksud maju sebagai calon independen,’’ ujar pimpinan Forkot ini. Sebelumnya, Senin (4/1) lalu, Eka Wiryastuti menghadiri dengan dharma shanti tahun baru 2010 yang digelar Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) Pupuan, di Griya Padang Taman Sari, Desa Padangan, Pupuan. Dharma shanti ini kemudian disebutsebut jadi deklarasi paket EkaJaya (Ni Putu Eka Wiryastuti Komang Gede Sanjaya) sebagai calon bupati dan wakil bupati. Dalam sambutannya, Eka anak Bupati Tabanan N. Adi Wiryatama ini dengan percaya diri menegaskan bahwa paket Eka-Jaya adalah calon dari warga pasek. Sebab itu, dia berharap dan memohon dukungan dari seluruh warga pasek dalam pencalonannya. Pada kesempatan itu, Eka mengatakan ia dan Sanjaya memiliki visi misi yang sama dan tidak mungkin berpaket dengan orang yang berbeda visi. Ini jelas mengindikasikan ia tidak mau menjadi orang nomor dua di Tabanan dan tidak mau menjadi kernet Sukaja. Dalam deklarasi itu, Eka dan Sanjaya diiringi oleh sejumlah pendukungnya. Hadir pula Ketua MGPSSR Kabupaten

Tabanan, I Wayan Tontra, Ketua MGPSSR Pupuan, I Wayan Rusiadi, beserta puluhan warga pasek. Hadir juga empat sulinggih yakni Ida Pandita Mpu Nabe Jaya Prateka Tenaya yang sekaligus sebagai tuan rumah. Selanjutnya Ida Pandita Mpu Jaya Darmika dari Gria Masik Galih Galiukir, Ida Pandita Mpu Sri Rastra Jaya Wiguna dari Gria Tri Darma Giri Asrama Pupuan. Terakhir Ida Pandita Mpu Jaya Prema Nanda dari Gria Darma Sastra Manik Geni Pujungan, namun sulinggih yang sebelumnya bernama Putu Setia, ini meninggalkan acara sebelum acara dukung-mendukung dimulai. Pada kesempatan itu, Wayan Tontra mengingatkan agar warga pasek kompak dan bersatu, termasuk dalam menentukan dan memilih calon pemimpin. Oleh karena itu, katanya, sebagai warga Pasek sudah sewajarnya mendukung paket cabup-cawabup Tabanan yang berasal dari warga Pasek. Layaknya kampanye, yel-yel Eka-Jaya tercetus dan disambut antusias oleh warga yang hadir. Acara diakhiri dengan pemberian restu paket Eka-Jaya oleh Ida Pandita Mpu Nabe Jaya Prateka Tenaya. Bahkan, sebagai simbol adanya deklarasi, paket Eka dan Sanjaya memotong nasi tumpeng yang selanjutnya diserahkan ke Ida Pandita Mpu Nabe. Rapat Gelap Selain itu, upaya menggulingkan Sukaja dilakukan dengan cara mengumpulkan sejumlah anggota Fraksi PDI-P DPRD Tabanan, Selasa (29/12) lalu. Sejumlah sumber menyebutkan pertemuan gelap diadakan di Restoran Baruna, Jalan By-pass Kediri. Uniknya yang mengundang adalah tim sukses Eka Wiryastuti dalam rakercabsus lalu yakni Wayan Sarjana. Dari 27 anggota dewan dari Fraksi PDIP, hadir 21 orang. Sejumlah anggota fraksi

menyebutkan hasil pertemuan itu dibawa langsung ke Ketum DPP PDI-P Megawati yang kebetulan sedang berada di Vila Cucukan, Gianyar, Senin (4/1) lalu oleh empat orang yakni Wayan Sarjana, Ketut Purnaya, Ketut Suryadi, dan Made Dirga. Disebutkan, Fraksi PDI-P Tabanan menolak rekomendasi DPP terkait paket Sukaja-Eka. Sementara itu, Wakil Ketua Fraksi PDI-P, Wayan Suardana, mengaku tidak diundang. ‘’Itu pertemuan gelap yang dilakukan oleh tim sukses salah satu peserta rakercabsus dulu. Jelas bukan keputusan fraksi,’’ ujarnya dengan nada tinggi. Sementara Sekretaris Fraksi, I Wayan Seriarta, yang hadir dalam pertemuan itu membenarkan ada pertemuan, tetapi tidak ada keputusan menolak rekomendasi. Walau acaranya jelas, namun Wiryatama mengatakan deklarasi itu hanya isu. Sementara itu, Sebuah gerakan ABS (asal bukan Sukaja), mulai tercium belakangan ini. Rabu (6/1) kemarin, muncul lagi gerakan pengumpulan tanda tangan dari pegawai, baik di pemerintahan, guru, maupun petugas medis se-Kabupaten Tabanan untuk mendukung Ni Putu Eka Wiryastuti-Komang Gede Sanjaya (Eka-Jaya) sebagai cabup-cawabup dari PDI-P. Bahkan tanda tangan dukungan dari pegawai untuk EkaJaya terkesan pemaksaan. Setiap pegawai diminta untuk tidak membocorkan kepada wartawan. Tetapi gerakan yang cukup besar itu akhirnya tercium juga. Sejumlah pegawai telah dimintai tanda tangan untuk mendukung paket EkaJaya. ‘’Ya, kami diminta mengisi formulir dukungan dan tanda tangan untuk paket EkaJaya. Sebagai bawahan tentu saja kami tidak berani melawan. Apalagi Bu Eka itu anak Bupati Tabanan,’’ ujar pegawai di salah satu dinas di lingkungan Pemkab Tabanan. (kmb14)

Puting Beliung

34 Rumah Rusak, Kerugian Ratusan Juta Rupiah Singaraja (Bali Post) Hujan lebat disertai angin puting beliung di Buleleng, Selasa (5/1) sore lalu, ternyata bukan hanya melanda 12 rumah Dusun Munduk Kunci Desa Tegalinggah Kecamatan Sukasada. Setelah dilakukan pendataan, Rabu (6/ 1) kemarin, sejumlah rumah di Dusun Tegalinggah Desa Tegalinggah, di Desa Panji dan di Desa Sambangan juga mengalami rusak berat akibat terlanda puting beliung. Pantauan Bali Post, di Dusun Munduk Kunci terdapat 23 rumah yang mengalami kerusakan (bukan 12 rumah sebagiamana diberitakan sebelumnya). Sementara di Dusun Tegalinggah terdapat 5 rumah rusak. Dari 34 rumah yang rusak di Desa Tegalinggah itu, terdapat 6 rumah yang mengalami kerusakan sangat parah sehingga tidak bisa ditempati. Kerugian yang diderita warga Desa Tegalinggah totalnya diperkirakan mencapai sekitar Rp 300 juta. Selain di Desa Tegalinggah, sejumlah rumah dan bangunan di Desa Panji Kecamatan Sukasada juga mengalami kerusakan. Di desa itu tercatat sejumlah bangunan di Pura Bendesa Manik Mas juga hancur. Selain itu, dua dapur dan sebuah rumah milik warga juga rusak karena atapnya diterbangkan angin. Satu bangunan lagi, sebuah oven tembakau di Desa Panji

juga rubuh diterjang puting beliung. Kerugian di Desa Panji secara total diperkirakan mencapai Rp 96,5 juta. Sementara di Desa Sambangan, atap rumah milik Ketut Sandi juga hancur berantakan setelah dihantam angin. Hujan yang disertai angin kencang juga merobohkan sejumlah pohon di Kota Singaraja dan sekitarnya. Di wilayah kota pohon yang tumbang tercatat sekitar lima pohon. Bahkan satu pohon di parkir timur Kantor Bupati juga roboh dan menimpa bangunan sakepat di areal kantor tersebut sehingga hancur. Sementara di luar kota, pohon yang tumbang terjadi di Bungkulan, Panji,

Tukadmungga, dan Sukasada. Kepala Dinas PU Buleleng, Nyoman Gede Surayawan, mengatakan kerugian yang disebutkan itu baru sebatas perkiraan masyarakat. Dinas PU bersama Dinas Sosial justru sedang melakukan pendataan agar diketahui secara pasti jumlah kerugian yang diderita masyarakat. Hasil pendataan ini akan segera dikaji untuk memperhitungkan jumlah bantuan yang akan diberikan Pemkab Buleleng. ‘’Kita akan laporkan pada Bupati, nanti beliau yang menentukan berapa bantuan yang pantas diberikan,’’ kata Suryawan. (kmb15)

Bali Post/kmb15

HANCUR - Salah satu rumah di Dusun Munduk Kunci Desa Tegalinggah yang hancur setelah diterjang puting beliung.

Bali Post/kmb17

ROBOH - Bale Piasan di jeroan Pura Penataran Pengotan roboh ditimpa pohon beringin. Selain piasan, dua pelinggih juga ikut rusak.

Beringin Tumbang

Tiga Pelinggih Pura Penataran Pengotan Hancur Bangli (Bali Post) Hujan deras sejak beberapa hari terakhir di Bangli menyebabkan pohon beringin berusia ratusan tahun di jaba tengah Pura Penataran, Desa Adat Pengotan, Bangli tumbang, Selasa (5/1) lalu sekitar pukul 15.00 wita. Pohon ini menimpa tiga pelinggih. Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Informasi di lapangan Rabu (6/1) kemarin, menyebutkan sebelum bencana terjadi suasana hujan disertai angin kencang berembus. Secara tiba-tiba, pohon tua itu langsung tumbang ke arah jeroan pura dan menimpa sejumlah bangunan suci

bang juga menghancurkan tembok penyengker yang membatasi jaba tengah dengan utama mandala sekitar lima meter. Padahal ketika dilakukan renovasi, sejumlah dahan atas pohon tersebut telah dipotong. Kemungkinan batang pohon itu telah lapuk dan tak kuat lagi setelah diguyur hujan deras. Sementara sejumlah prajuru adat setempat tengah rapat untuk membahas kejadian ini. Termasuk upaya yang akan dilakukan dalam memperbaiki kembali sejumlah pelinggih yang rusak akibat diterpa hujan dan angin kencang. (kmb17)

Soal Mobdin

Fraksi Golkar Melawan, Siap Terima Sanksi DPD Semarapura (Bali Post) Tiga anggota Fraksi Partai Golkar (F-PG) di DPRD Klungkung, Ni Luh Komang Ayu Ningrum, Tjok. Istri Raka, dan Gita Gunawan, melawan. Mereka menyatakan menerima mobil dinas (mobdin) baru untuk fraksi, kendati mendapat perintah DPD II Partai Golkar untuk menolak fasilitas tersebut. Perlawanan itu mendapat dukungan dari penasihat FPG, A.A. Anom Sarjana. Bahkan, keempat perpanjangan tangan Golkar itu mengaku siap menerima konsekuensi berupa sanksi. Dengan catatan, DPD memberikan sanksi sesuai dengan AD/ART Partai yang berlaku. Ketua F-PG, Ni Komang Ayu Ningrum, yang didampingi rekan-rekanya dan Anom Sarjana, Rabu (6/1) kemarin, menyatakan kalaupun ada instruksi DPD Golkar Klungkung untuk menolak mobdin fraksi, mereka tak akan melakukan hal itu. Karena menyadari F-PG sangat membutuhkan mobil tersebut. Di samping karena

Bali Post/bal

PADAT - Pertisentana Satriya I Dewa Kandel Pejeng memadati Pantai Watu Klotok.

hingga rata dengan tanah. Salah satu saksi I Wayan Kuat yang ketika kejadian berada di TKP menyebutkan angin yang berembus kencang langsung menumbangkan pohon beringan yang dikeramatkan. ‘’Kejadiannya berlangsung sangat cepat,’’ kata Wayan Kuat yang juga kasinoman (pengurus) di pura setempat. Tiga pelinggih yang tertimpa pohon itu berada di jaba tengah, meliputi Pelinggih Ratu Sinoman dan Pelinggih Sanggar Agung. Sedangkan satusatunya bangunan suci yang hancur di utama mandala adalah bale piasan. Selain tiga pelinggih hancur, batang pohon yang tum-

C.485762-rmh

pengadaan mobdin sudah sesuai UU 27 Tahun 2009 dan sudah menjadi kesepakatan bersama dalam rapat pimpinan di DPRD November 2009. ‘’Kami sangat menghargai, menghormati, dan tunduk dengan partai. Tetapi, partai juga mesti memahami posisi kami sebagai bagian dari lembaga Dewan,’’ tandas Ningrum yang diiyakan Gita Gunawan dan Tjok. Istri Raka. Pentingnya mobdin fraksi, selain memperlancar tugas fraksi dalam menyerap aspirasi masyarakat, juga membantu masyarakat ketika membutuhkan kendaraan. Karena mobdin tersebut bisa dipinjamkan/dimanfaatkan konstituen juga. ‘’Kalaupun ada instruksi, sudah terlambat karena kami sudah bersepakat saat rapat unsur pimpinan DPRD. Tetapi, sampai sekarang pun kami belum menerima surat perintah itu dari DPD,’’ tambah Anom Sarjana seraya menyebutkan pertemuan antara pengurus harian Golkar dengan fraksi beberapa waktu

lalu sebatas rapat koordinasi. Bukan untuk menghasilkan keputusan apa pun. Selain itu, F-PG juga sudah menerima mobdin fraksi yang disewakan Sekretariat Dewan. Sehingga dianggap mubazir ketika melakukan penolakan saat ini. Sebelumnya, Ketua DPD II Golkar Klungkung, Dewa Made Widiasa Nida, secara tegas meminta anggota F-PG tidak menerima mobdin baru untuk fraksi. Jika melanggar perintah tersebut, DPD II Golkar tak segan-segan menjatuhkan sanksi kepada anggota F-PG. Karena sudah menjadi keputusan partai. Menurut Dewa Nida, keputusan tersebut diambil saat rapat pengurus dengan anggota fraksi di Sekretariat DPD Golkar, Senin (4/1) sore. Sebagian besar pengurus yang hadir saat rapat mendesak agar Fraksi Partai Golkar tak menerima mobdin fraksi. Lebih baik anggaran untuk mobdin tersebut diarahkan untuk kepentingan masyarakat, di tengah cekaknya anggaran Klungkung. (kmb20)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.