Bali Post - Jumat, 20 Februari 2009

Page 4

4

KABUPATEN Dari Kunjungan ke Tanah ’’Kawitan’’ Kutai Kartanegara

Selain Buleleng

Pemkab Tabanan Minta Situs Hindu Dilestarikan GUNA meningkatkan kerja sama dan belajar dari daerah lain, Pemkab Tabanan yang dipimpin Wakil Bupati IGG Putra Wirasana melakukan kunjungan kerja ke Kutai Kartanegara (Kukar) Provinsi Kalimantan Timur, 14-18 Februari lalu. Bukan hanya berdialog dengan pejabat Bupati Syachruddin, Ms. dan pejabat di Kukar, rombongan juga melakukan persembahyangan di Pura Payogan Agung Kutai dan melihat situs-situs peninggalan Hindu di bekas kerajaan Mulawarman itu. Wakil Bupati Tabanan Putra Wirasana mengatakan, kunjungannya ke Kukar adalah untuk melihat kawitan dan saudara tuanya di Kukar. Namun yang terpenting dari kunjungan tersebut, Pemkab Tabanan ingin berbagi informasi dan pengalaman dalam pengelolaan informasi yang berbasis teknologi informasi serta pengelolaan pendidikan. Rombongan diterima di rumah jabatan Bupati Kukar, Senin (16/2) lalu. Pjs. Bupati Kutai Kartanegera Sjachrudin pada kesempatan tersebut menyambut baik rombongan dari Bali. Selain memaparkan profil wilayah kabupaten penghasil batubara, gas bumi dan minyak itu, ia juga memaparkan sejumlah situs peninggalan kerajaan Hindu di daerah itu. Sementara Wirasana menyebut Kukar sebagai “tanah kawitan” dan saudara tua. “Agama Hindu kan masuk di daerah ini pertama kali atau yang tertua, setelah itu agama lainnya. Itu artinya, Kutai Kertanegara ini merupakan tanah kawitan dan saudara tua kami,” ujarnya berseloroh. Kota Kutai Kartanegara juga disebut dengan Kota Raja. “Kalau Kutai Kertanegara ini disebut dengan

predikat Kota Raja, sesuai dengan sejarah kami di Tabanan. Kota Tabanan juga disebut Kota Singasana,” imbuhnya. Sementara bidang pariwisata, Tabanan memiliki tidak kurang dari 28 objek wisata. Tabanan, kata dia, memiliki letak georafis nyegara gunung (dari daerah pantai sampai pegunungan). Bahkan, di daerahnya terdapat objek wisata yang sangat terkenal yang mendapat kunjungan terbanyak tiap tahunnya, yakni Tanah Lot. “Kami memiliki banyak lagi objek wisata yang tidak kalah menariknya. Sementara ini, Tanah Lot masih yang paling banyak dikunjungi di Bali,” imbuhnya. Setelah melihat dari dekat potensi wisata di Kukar, Wabup Putra Wirasana menyatakan kesiapannya untuk menjalin kerja sama kemitraan dengan Kukar. “Kalau diminta, kami siap mengirim tenaga kerja bidang pariwisata ke tanah kawitan saya di sini,” ungkapnya. Penjelasan Putra Wirasana diperkuat oleh anggota Bali Tourism Board (BTB) I Ketut Nuryasa. Nuryasa yang juga Kepala Destinasi Wisata BTB Bali dan staf ahli Bupati bidang

pariwisata tersebut mengatakan siap membantu pemetaan potensi wisata di Kukar. “Kami juga telah melakukan pemetaan potensi wisata di Provinsi Jawa Tengah, khususnya di Gunung Dieng. Ternyata, dari langkah tersebut memberikan dampak signifikan terhadap objek wisata Dieng dan berkembang sangat cepat dan kunjungan wisata makin banyak. Untuk pemetaan potensi wisata di sini, kami siap membantu,” paparnya. Situs Hindu Lawatan Pemkab Tabanan ke Kukar makin menguatkan tekad Pemkab Kukar untuk mengembangkan situs bersejarah peninggalan Hindu yang berlokasi di Kecamatan Muara Kaman, sekitar 60 km dari Kukar. Pemkab Tabanan sangat berharap situs peninggalan kerajaan Hindu tertua di Nusantara itu diselamatkan sebagai jejak sejarah yang sangat langka. Sejumlah peninggalan kuno masih ditemui di lokasi yang berjarak sekitar 110 kilometer ke arah hulu aliran Sungai Mahakam dari Kota Samarinda itu. Sjachrudin menambahkan, keberadaan situs Yupa yang merupakan prasasti sejarah, perlu didesain kembali fasilitas pendukungnya agar menjadi wisata sejarah. “Sedangkan keaslian keberadaan situs harus tetap dijaga dan dilestarikan,” paparnya. Kata Sjahrudin, kawasan tersebut juga harus ditunjang dengan tersedianya infrastruktur yang

memadai. Hal itu penting guna memudahkan pengunjung yang akan berkunjung ke lokasi wisata sejarah tersebut. Disinggung langkah yang dilakukan apabila sumber daya alam seperti kayu dan batubara menyusut, Sjachrudin yang juga Asisten I Pemprov Kaltim itu mengatakan, ada tiga hal yang menjadi prioritas seperti sumber daya manusia (SDM), pertanian dalam arti luas dan pariwisata. Dalam mewujudkan harapan tersebut, peran dan partisipasi perusahaan yang beroperasi di Kukar sangat dibutuhkan. Bidang pendidikan dan kesehatan hingga pengembangan ekonomi lokal, termasuk sektor pariwisata daerah merupakan tanggung jawab secara siner-

Jumat Wage, 20 Februari 2009

gis antara Pemkab Kukar dengan perusahaan yang beroperasi di Kukar. Terhadap pertanyaan Kabah Humas dan Protokol Pemkab Tabanan I Wayan Sarba tentang pengelolaan informasi, Kabag Humas dan Protokol Setda Kutai Kartanegara Sri Wahyuni mengatakan, sistem pengelolaan informasi di Kukar adalah menjalin kerja sama dengan media massa. Secara perlahan namun pasti meningkatkan sumberdaya daya manusia kehumasan sekaligus melengkapi perangkat pendukungnya. “Kami di sini memang menggalang kerja sama kemitraan dengan media massa, meningkatkan SDM kami dan perangkat pedukungnya,” ungkapnya. (upi/*)

Bali Post/upi

BERPOSE - Rombongan Pemkab Tabanan berpose bersama saat kunjungan ke tanah Kawitan Kutai Kartanegara.

Flu Burung Juga Jangkiti Ayam di Jembrana Negara (Bali Post) Flu burung atau Avian Influenza (AI) kembali menjangkiti sejumlah ayam di Jembrana. Sebelumnya flu burung telah menyerang ayam di daerah Sumberkelampok, Buleleng. Berdasarkan informasi Kamis (19/2) kemarin, di Banyubiru, Negara, sejak empat hari lalu sejumlah ayam milik warga mati mendadak. Mereka awalnya mengira ayam peliharaan itu mati karena pengaruh musim penghujan. Karena curiga, warga melaporkannya ke Dinas Perkutut Jembrana setelah mengetahui kematian ayam-ayam tersebut menyebar mencapai 52 ekor. Setelah dilakukan rapid test, dinyatakan ayamayam tersebut positif flu burung. Kadis Perkutut Pemkab Jembrana IGN Sandjaja mengatakan, sejumlah tim dari Perkutut langsung mendata jumlah ayam milik lima warga di Banyubiru yang dipelihara lepas (di luar kandang). Ayam-ayam yang berhasil ditangkap, kemarin langsung dimusnahkan. Menurutnya, ayam-ayam yang berhasil ditangkap kemarin baru milik satu warga yakni milik Sutarmen. Sedangkan ayam-ayam milik empat warga lainnya rencananya akan dilakukan Jumat ini. Pihak Perkutut juga mengantisipasi agar AI ini tidak menyebar ke daerah lain dengan meminta Kepala Dusun dan Perbekel Banyubiru mengawasi peredaran ayam-ayam milik warga mereka agar tidak keluar dari desa. Sementara itu, di wilayah perbatasan Gilimanuk di-

lakukan penyemprotan desinfektan. Upaya ini untuk antisipasi, menyusul puluhan ekor ayam di Lingkungan Arum beberapa hari lalu mati mendadak. Lurah Gilimanuk I Ketut Eko Susilo mengatakan, penyemprotan selain di Pasar Gilimanuk, juga dilakukan di tempat pemotongan, kandang ayam serta burung peliharaan warga. “Di Sumberklampok Buleleng yang berbatasan dengan Gilimanuk sudah terjangkit, kita antisipasi dengan menyemprot disinfektan. Apalagi, ayam-ayam di sini sebagaian besar didatangkan dari luar Gilimanuk,” terangnya. Masih Berkeliaran Sementara itu, warga di Dusun Tegalbunder Desa Sumberkelampok, Kecamatan Gerokgak, tampaknya mengabaikan saran dari Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Buleleng untuk mengandangkan ayam mereka. Padahal, puluhan ayam yang sebelumnya mati mendadak di daerah itu dinyatakan positif terkena virus AI alias flu burung.

Hasil pantauan Bali Post Kamis (19/2) kemarin, ayam milik warga masih berkeliaran di halaman rumah dan di jalan-jalan di Dusun Tegalbunder, tempat ditemukannya ayam yang positif AI. Warga tak mengandangkan ayam mereka karena menganggap virus AI itu sudah benar-benar hilang setelah disemprot disinpektan beberapa kali. Warga Tegalbunder, Asikin mengatakan setiap kepala keluarga (KK) di dusun itu rata-rata memiliki sekitar 15 hingga 30 ekor ayam buras. Di dusun itu terdapat sekitar 200 KK sehingga total ayam di dusun itu mencapai sekitar 5.000 ekor. Kepala Distanak Buleleng Buleleng Ir. Putu Ardika sebelumnya menyarankan warga untuk mengandangkan ayam peliharaan mereka. Selain mencegah penularan virus ke desa lain, pengandangan juga bertujuan untuk memudahkan petugas melakukan penanganan lebih lanjut. “Jika terjadi lagi ayam yang mati mendadak, kami akan langsung memusnahkan unggas di desa itu,” katanya. (sur/kmb15)

Setahun Kepemimpinan Tjok Ace - Sutanaya

Perubahan Menuju Gianyar Bangkit DUET kepemimpinan Dr. Ir. Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati, M.Si. dengan Dewa Made Sutanaya, S.H. yang merupakan Bupati dan wakil Bupati Gianyar pertama kali dipilih langsung oleh rakyat, Sabtu besok (21/2) usianya genap menapak setahun. Pasangan yang semasa pilkada dikenal dengan sebutan AS (Ace - Sutanaya) sejak dilantik 21 Februari 2008 telah membawa gerbong perubahan bagi masyarakat Kabupaten Gianyar. Pada hari pertama menjabat yang merupakan awal perubahan bagi masyarakat Gianyar, pembenahan mulai dilakukan di segala lini oleh tokoh Puri Ubud dan tokoh asal Sengguan, Gianyar ini. Pola dan gaya kepemimpinan mereka yang khas dan terbuka mengawali kiprah mereka memegang pucuk pimpinan pemerintahan di kabupaten seni itu. Tak canggung, dalam memimpin birokrasi di Gianyar untuk melayani masyarakat, semua pihak dirangkul tanpa mengenal pendukung atau tidak. Rasa penuh simpatik dari kedua pemimpin ini secara perlahan juga membawa jajaran birokrat di Pemkab Gianyar hingga tingkat terbawah mulai mengikuti irama kepemimpinan Bupati Tjok Ace dan Wabup Dewa Sutanaya. Setahun memang bukan waktu yang lama. Namun banyak hal telah diperbuat dengan berbagai tantangan dan hambatan yang dihadapi selama memutar roda pemerintahan di Gianyar. Beberapa program perubahan untuk Gianyar Bangkit masih belum bisa maksimal dan membutuhkan perbaikan-perbaikan kembali. Lantas, sejauh mana perubahan untuk Gianyar Bangkit setelah setahun Gianyar berada di tangan Bupati Tjok Ace dan Wabup Dewa Sutanya? Bupati Tjok Ace berpendapat, sejumlah perubahan dan keberhasilan yang telah dilakukan dalam setahun memerintah Gianyar ini tergantung dari orang yang menilainya. “Yang terpenting, kita harus gunakan

waktu dan kesempatan hidup ini untuk lascarya ngayah dengan melaksanakan kegiatan yang berguna dan bermakna bagi kelangsungan hidup orang banyak. Amanat yang diberikan rakyat sebagai pemimpin harus digunakan dengan baik untuk mendatangkan berkah bagi daerah dan orang banyak. Meski semua itu melalui kerja keras dan pengabdian sehingga ada sesuatu yang bisa membuat kita dikenang oleh generasi berikutnya,” tuturnya. Saat mengawali pemerintahannya, Bupati Tjok Ace bertekad secara konsisten melaksanakan Good Government maupun Clean Government. Tahap awal, guna mewujudkan Good Government (pemerintahan yang baik), kepemerintahannya telah mengambil langkah-langkah di antaranya melakukan reformasi kelembagaan dengan mengevaluasi Kelembagaan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sesuai yang diamanatkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007. Reformasi ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan, menyederhanakan proses birokrasi khususnya terkait dengan pelayanan perizinan dengan sistem satu atap, dengan menganalisis antara ruang lingkup dan beban kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menjadi tanggung jawabnya sebagai pelayan publik. Dalam mewujudkan Clean Government (pemerintahan yang bersih), Bupati Tjok Ace menerapkan prinsip bebas KKN dengan menerapkan langkah konkret melalui sistem Reward and Funishment. Di samping itu, Bupati Tjok Ace juga melakukan sejumlah pembinaan dan penataan di kalangan birokrasi. Semua itu dirangkum dalam suatu visi pembangunan Gianyar yang ingin mewujudkan masyarakat Gianyar yang berkualitas dan berbudaya berlandaskan Tri Hita Karana. Dari visi pembangunan tersebut, diterjemahkan dalam suatu misi strategi, program dan kegiatan pembangunan di Kabupaten Gianyar. Terhadap visi dan misi pembangunan Gianyar, oleh Bupati dilakukan dengan memprioritaskan pembangunan di bidang kesehatan, pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. Konsep

Bali Post/ist

PUPUK - Selain bantuan bibit, Pemkab Gianyar juga memberikan subsidi pupuk.

pembangunan ekonomi kerakyatan, dengan memanfaatkan potensi sumber daya lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara demokratis dan berkeadilan. Lebih jelasnya lagi, apa yang menjadi visi dan misi dari pembangunan masyarakat Gianyar dirangkum dalam tujuh program unggulan sebagaimana didengungkan saat kampanye pilkada lalu. Di antaranya, SPP gratis, pelayanan kesehatan gratis bagi keluarga miskin dan tidak mampu, pemberian bantuan benih dan subsidi pupuk dan PBB, kredit tanpa agunan bagi UKM, pemberian dana bergulir kepada tenaga kerja ke luar negeri, pembangunan kepariwisataan serta pemerataan pembangunan di segala bidang. Terhadap realisasi ketujuh program tersebut, diawal pemerintahannya Bupati Tjok Ace dan Wabup Dewa Sutanaya dihadapkan pada kondisi APBD defisit Rp 64 miliar lebih. Di satu sisi, untuk mewujudkan 7 program unggulan itu memerlukan dana yang cukup besar. Dengan kejujuran dan keterbukaan, kondisi tersebut disampaikan secara transparan kepada seluruh pejabat, pegawai dan masyarakat. Atas kondisi tersebut, tentunya semua pihak dapat memahaminya. Sikap keterbukaan serta transparansi atas kondisi yang sebenarnya pemerintahan yang diwarisinya dari pemimpin sebelumnya, mendapat simpati dan dukungan luas dari masyarakat Gianyar. Langkah efesiensi anggaran dan rasionalisasi di beberapa pos kegiatan yang terpaksa dilakukan serta melakukan pinjaman daerah untuk menutup defisit pada Perubahan Anggaran Tahun 2008, setidaknya dapat menghadapi kesulitan tersebut. Berbagai lobi-lobi anggaran ke pemerintah pusat dilakukan secara intensif. Alhasil, banyak bantuan dana yang akhirnya berhasil dibawa ke Gianyar. SPP Gratis Dari tujuh program unggulan pemerintahan Bupati Tjok Ace dan Wabup Dewa Sutanaya, SPP gratis merupakan program pertama yang dilakukan dalam pemerintahannya. Kebijakan mengupayakan SPP gratis dilakukan melalui program BOS (Biaya Operasional Sekolah) dan dana pendamping BOS di awal masa pemerintahanya. Hal ini dimaksudkan agar tidak ada pungutan, atau beban biaya SPP yang dikenakan bagi anak sekolah di tingkat sekolah dasar maupun sekolah lanjutan tingkat pertama, karena anggaran untuk biaya operasional sekolah telah disediakan oleh pemerintah. Dalam menunjang program SPP gratis tingkat SD dan SMP, tahun 2008 telah disediakan anggaran biaya operasional sekolah Rp 27.941.212.000 untuk 335 SD dan SMP yang ada di Gianyar. Seluruhnya dibiayai oleh pemerintah. Pemkab Gianyar tidak lagi membebani biaya SPP kepada orangtua siswa. Pada awal tahun 2008 ketika dimulainya program SPP gratis ini, masih ada beberapa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama yang memungut SPP kepada orangtua siswa. Ini semata-mata karena ketika itu

anggaran dana BOS maupun dana pendamping BOS sedang dalam proses pencairan dan penyelesaian administrasi keuangannya. Selain SPP gratis, terobosan lain di bidang pendidikan di Gianyar di antaranya merehabilitasi sedang/berat ruang kelas 81 sekolah dengan anggaran Rp 21.936.483.000. Memberikan beasiswa kepada keluarga miskin dan beasiswa prestasi kepada 3.181 orang siswa dengan jumlah Rp 592.270.000. Gianyar mendapatkan DAK Rp 30.198.560.000, meningkat 17 % dari tahun 2007 Rp 21.936.483.000. Program SPP gratis dan terobosan-terobosan di bidang pendidikan sudah berjalan dengan baik dan sangat membantu meringankan beban orangtua murid karena tidak ada lagi pungutan atau beban biaya SPP yang dikenakan oleh sekolah bagi anak sekolah di tingkat SD maupun SMP. Program tersebut telah membuahkan hasil, dimana Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk SD/MI mencapai 113,84 % dari target 100 %, APK SMP/MTs mencapai 81,73 % dari target 100 %, APK SM/MA mencapai 81,96 % dari target 80 % sehingga mengalami peningkatan pada jenjang SD sampai dengan SM 3,37 % dari tahun sebelumnya. Pelayanan Kesehatan Gratis Kebijakan pemerintahan Bupati Tjok Ace dan Wabup Dewa Sutanaya di bidang kesehatan diarahkan pada pelayanan kesehatan secara gratis, khususnya bagi para keluarga miskin dan tidak mampu. Jumlah masyarakat miskin yang kini 33.390 jiwa atau 7.629 KK, seluruhnya sudah dimasukkan dalam program pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin. Rinciannya, 30.135 jiwa masuk dalam program Askeskin/ Jamkesmas yang dibiayai APBN dan sisanya 3.075 masuk dalam program Askes Alba yang dibiayai APBD. Sedangkan 1.114 jiwa yang diberikan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) di luar keluarga miskin dibantu pembiayaannya melalui dana APBD. Tahun 2008, Pemkab Gianyar meluncurkan program terobosan yaitu Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) bagi masyarakat yang tidak terkatagori keluarga miskin dan tidak mampu. Pelaksanaannya bekerja sama dengan Lembaga Perkreditan Desa atau Koperasi sebagai Bapel. Untuk tahap awal, disediakan dana APBD untuk stimulan Rp 641.214.000 menyasar 15.627 Jiwa yang tersebar di 26 desa dan 7 Kecamatan. Selain itu, dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, Pemkab Gianyar telah mengambil langkah-langkah strategis. Pertama, mengoptimalkan pelayanan Unit Kesehatan Matra. Kedua, membangkitkan kembali pelayanan kesehatan bagi sulinggih dan pemangku dengan sistem jemput bola. Ketiga, mengoptimalkan pelayanan ambulans gratis. Keempat, penambahan mobil ambulans baru. Kelima, pembangunan puskesmas pembantu. Keenam, rehabilitasi sedang/be-

rat gedung puskesmas. Ketujuh, mengoptimalkan unit pelayanan lainnya. Subsidi Pupuk Dalam setahun pemerintahan Tjok ace - Sutanaya menjadi Bupati dan Wabup Gianyar, telah diberikan bantuan gratis benih padi 279.125 kg untuk 11.165 Ha dengan nilai bantuan Rp 1.393.803. Pada tahun 2008, Pemkab Gianyar juga telah memberikan subsidi pembelian pupuk urea Rp 400/kg dari harga Rp 1.200/kg sebanyak 2.773.832 kg untuk 13.869 Ha dengan nilai subsidi Rp 1.109.532.805. Juga memberikan subsidi pembelian pupuk NPK Ponska Rp 600/kg dari harga Rp 1.750/kg sebanyak 789.586 kg untuk 3.947,93 Ha dengan nilai subsidi Rp 473.751.000. Secara keseluruhan, nilai bantuan benih padi dan subsidi pupuk dalam satu musim tanam Rp 2.977.087.410. Untuk mendukung pembangunan pertanian dalam arti luas, Pemkab telah mengambil upaya-upaya strategis. Di antaranya memberikan bantuan 238.000 bibit pohon berbagai jenis, menyelengarakan pasar tani 5 kali, membangun 14 balai subak lahan sawah, 2 balai subak lahan kering, seluruhnya senilai Rp 2.000.000.000 serta membangun jalan usaha tani. Upaya-upaya tersebut telah membuahkan hasil, dimana produksi padi tahun 2008 sebanyak 191.692 ton, meningkat 9.618 ton atau 5,28 % dari tahun sebelumnya sebanyak 182.074 ton. Kredit Tanpa Agunan Untuk membantu kesulitan permodalan yang dihadapi UKM, pemerintahan Bupati Tjok Ace dan Wabup Dewa Sutanaya telah bekerja sama dengan Bank BNI Cabang Denpasar untuk menyalurkan PKBL (Program Kredit Bina Lingkungan) di Kabupaten Gianyar. PKBL merupakan pola kredit yang disalurkan Bank BNI kepada UKM yang belum mampu menyediakan jaminan tambahan. Tahun 2008 telah disalurkan Kredit Tanpa Agunan pola kerja sama dengan Bank BNI Rp 754.000.000 diterima 50 UKM yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Gianyar. Hal ini membuktikan bahwa program Kredit Tanpa Agunan dengan mengoptimalkan pemanfaatan dana PKBL dari PT Bank BNI, sudah berjalan dengan baik dan sangat membantu UKM yang sudah menikmati program tersebut. Tahun 2009, program ini akan dioptimalkan dengan mengintensifkan pemantauan pelaksanaan angsuran dana PKBL oleh UKM penerima dan menjalin koordinasi dengan PT Bank BNI sehingga angsuran yang masuk ke PT BNI menjadi peluang untuk digulirkan kembali di Kabupaten Gianyar. Mempercepat penyusunan pola atau sistem penyaluran Kredit Tanpa Agunan pola Modal Penyertaan atau Deposito bersyarat Rp 500.000.000 yang sudah tersedia di APBD 2009. Direncanakan dana tersebut mampu diputar (turn over) 5 kali sehingga potensi kredit yang dapat dinikmati UKM Rp 2.500.000.000. Program ini juga diperkuat oleh Pemerintah Provinsi Bali dengan

Bali Post/ist

BIBIT - Pemkab Gianyar memberikan bantuan bibit kepada para petani guna mendorong sektor pertanian. menyediakan plafon Kredit Tanpa Agunan tahun 2009 untuk Kabupaten Gianyar Rp 2.650.000.000. Rinciannya, Rp 250.000.000 untuk 7-10 koperasi dan Rp 2.400.000.000 untuk 400 UKM perorangan, sehingga peluang UKM untuk mendapatkan Kredit Tanpa Agunan menjadi lebih banyak. Pengiriman TKI Program pengiriman tenaga kerja ke luar negeri adalah program pemberian bantuan kredit ringan kepada para tenaga kerja Gianyar yang akan berangkat keluar negeri yang belum mampu membiayai sendiri keberangkatannya. Pelaksanaan program ini belum berjalan dan sedang dalam proses persiapan pelaksanaan, berupa koordinasi dengan berbagai lembaga terkait. Pelaksanaan program penyediaan dana bergulir untuk pengiriman tenaga kerja ke luar negeri belum berjalan tahun 2008 disebabkan masih belum adanya dana penjaminan. Sebab, ada ketentuan yang tidak memperkenankan pemerintah kabupaten/kota menempatkan sejumlah dana pada Bank Pemerintah untuk menjamin kredit yang diajukan oleh tenaga kerja yang akan berangkat ke luar negeri. Juga, belum adanya pola atau sistem dan mekanisme pengiriman tenaga kerja ke luar negeri menggunakan dana penjaminan dari APBD. Di samping itu, belum adanya kerja sama pengiriman tenaga kerja ke luar negeri antara Pemerintah Kabupaten Gianyar, Pelaksana Pengiriman Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) dan bank penyandang dana. Juga belum adanya kepastian PPTKIS yang bersedia untuk bekerja sama dengan Pemkab Gianyar. Menanggulangi permasalahan tersebut, upaya yang dilaksanakan adalah mengintensifkan penyusunan pola atau sistem dan mekanisme pengiriman tenaga kerja ke luar negeri dengan mempercepat kerja sama penyaluran dana pola Modal Penyertaan atau Deposito bersyarat Rp 500.000.000 yang sudah tersedia di APBD 2009. Pembangunan Pariwisata Interaksi dengan wisatawan

dalam sektor pariwisata, perekonomian Gianyar bergerak. Segala kegiatan perekonomian yang berhubungan dengan pariwisata mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Menjamurnya industri kerajinan dan industri rumah tangga meningkatkan produktivitas penduduk, menciptakan lapangan usaha, serta memperluas kesempatan kerja. Kabupaten Gianyar yang merupakan daerah tujuan wisata di Pulau Bali, menempatkan sektor pariwisata sebagai sektor penting. Untuk memotivasi dan mempromosikan pembangunan objek wisata baru di Kabupaten Gianyar, melibatkan masyarakat dan pihak investor baik asing maupun domestik. Dalam pengembangan ini, Pemkab telah merancang wilayah Kabupaten Gianyar dalam 5 zone pengembangan yang nantinya ditetapkan dalam RUTRW Kabupaten Gianyar. Termasuk, zone pengembangan pariwisata. Pemerataan Pembangunan Dalam program pembangunan Kabupaten Gianyar yang dilaksanakan, kini bangkit dan memperlihatkan perubahan ke arah kemajuan yang cukup berarti. Berbagai kebijakan yang ditempuh Pemerintah Kabupaten Gianyar telah berhasil mencapai perkembangan yang cukup signifikan. Salah satu bentuk nyata tekad Bupati Tjok Ace untuk mewujudkan pemerataan pembangunan di Kabupaten Gianyar adalah dengan memberikan porsi anggaran pembangunan yang proporsional untuk seluruh sektor pembangunan, Satuan Kerja Perangkat Daerah dan Wilayah Pembangunan sampai ke tingkat dusun atau lingkungan. Setahun pemerintahannya, bukan berarti tanpa masalah. Mulai dari defisit anggaran Rp 64 miliar, interaksi budaya pegawai pascamutasi, sampai pada beda persepsi pengertian tujuh program unggulan yang cenderung mendiskreditkan pemerintahannya. Namun, semua itu dilakoninya dengan kesabaran dan kerja keras serta menjadikan perbedaan itu sebuah keindahan dan juga tantangan dalam membawa perubahan untuk Gianyar Bangkit. (dar/*)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.