Bali Post - Rabu, 18 Februari 2009

Page 19

NUSANTARA

Rabu Paing, 18 Februari 2009

LINTAS

19

Kasus Pungli

NUSANTARA

1.005 Preman Dijaring SURABAYA - Jajaran Direktorat Reserse Kriminal (Reskrim) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur menjaring 1.005 orang preman (street crime atau penjahat jalanan) dalam Operasi Preman sejak 20 Januari hingga 15 Februari 2009. ‘’Dari jumlah itu ada 329 preman di antaranya yang ditahan, sedangkan 676 preman lainnya hanya menjalani pembinaan,’’ kata Direktur Reskrim Polda Jatim Kombes Pol. Edi Supriyadi di Surabaya, Selasa (17/ 2) kemarin. Ia mengatakan ribuan preman itu terdiri atas 19 pencopet, 171 pelaku pemerasan, 73 pelaku perjudian, 13 pelaku kejahatan tebar paku, 55 pelaku tindak kejahatan pencurian dengan kekerasan (curas), dan 174 orang pelaku kejahatan lainnya. (ant)

Kadishub Surabaya Ditahan Surabaya (Bali Post) Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Surabaya Bunari Musofa akhirnya ditahan. Bunari terlibat kasus pungutan liar (pungli) uji kir di Unit Pelaksana Teknis Pengujian Kendaraan Bermotor (UPT KB) Wiyung. Kasus ini juga menyeret mantan Kadishub Surabaya Mas Bambang Supriyadi dan 18 petugas UPT Wiyung. Dengan ditahannya Kadishub Surabaya, kasus pungli uji kir di UPT Wiyung sudah memakan korban 20 orang yang semuanya ditahan. Hal itu dikemukakan Kasat Pidana Korupsi Ditreskrim Polda Jawa Timur AKBP Anton Sasono, Selasa (17/2) kemarin. Ia menyatakan, penahanan terhadap Bunari Musofa dilakukan setelah Senin (16/2) malam Kadis Perhubungan Kota Surabaya itu ditetapkan sebagai tersangka. ‘’Setelah dijadikan tersangka, Bunari langsung ditahan,’’ katanya. Peningkatan status terhadap Kadishub Bunari Mu-

sofa dikarenakan penyidik telah mengantongi cukup bukti untuk menjerat Kadishub. Bunari Musofa baru menjabat Kadishub Surabaya sejak dua bulan lalu. Sementara itu, tersangka Mas Bambang Supriyadi menjabat Kadishub Surabaya selama enam tahun. Setiap bulannya ia menerima upeti Rp 30 juta dari anak buahnya yang bertugas di UPT KB Wiyung. Upeti kepada Mas Bambang

Supriyadi ini diduga berasal dari uang cat dan uang acc pemilik mobil yang melakukan uji kir. Uang setoran Rp 30 juta ini oleh penyidik Polda Jatim dikategorikan pungutan liar (pungli). Bagaimana dengan Bunari Musofa? Ia menyatakan, meski baru menjabat dua bulan, tetapi tersangka Bunari Musofa juga menerima upeti dari anak buahnya yang bertugas di UPT KB Wiyung. ‘’Bukti

yang dimiliki penyidik adalah penerimaan hadiah dari Kepala UPT PKB Wiyung sebesar Rp 20 juta,’’ kata Anton. Sementara itu, kuasa hukum Bunari, Abdul Salam, menyayangkan kliennya ditetapkan sebagai tersangka. Menurutnya, dalam kasus pungli di UPT KB Wiyung, kliennya Bunari sama sekali tidak terlibat dan tidak menerima uang sepeser pun. Alasannya, selama dua bulan menjabat sebelum Bunari hanya menerima uang total sebesar Rp 20 juta dengan rincian empat kali penerimaan. Uang Rp 20 juta, menurut Bunari, berasal dari deviden koperasi Dishub Surabaya. (059)

32 Pejabat Jember Diperiksa Kejakgung BP/ist

Suasana program sosialisasi disiplin berlalu lintas. Inset: R.Y. Hendriyathi, S.Pd.

Disiplin, Kunci Sukses Seorang Anak UNGKAPAN orang bijak yang mengatakan disiplin dapat mengantarkan seseorang menuju gerbang kesuksesan, tak bisa dianggap angin lalu. Hal itu perlu diterapkan agar apa yang menjadi tujuan hidup dapat terwujud. Oleh karenanya, tak sedikit orang yang berhasil meraih sukses dengan menerapkan disiplin. Contoh, Jepang yang memiliki sumber daya alam yang sedikit tetapi disiplin masyarakatnya yang tinggi disertai dengan kerja keras, mereka berhasil menjadi bangsa yang besar dan sejajar dengan negara-negara maju di dunia. ‘’Dari sini kami mencoba menerapkan disiplin itu kepada peserta didik, baik itu disiplin dalam belajar, bermain, berlalu lintas dll,’’ ujar R.Y. Hendriyathi, S.Pd., Kepala SD Santo Yoseph 1 Denpasar di sela-sela acara ceramah Polantas di sekolah bersangkutan, Selasa (17/2) kemarin. Kata dia, pihaknya menyambut baik diselenggarakannya kegiatan sosialisasi program berlalu lintas dari Polda Bali. Melalui sosialisasi ini diharapkan anak-anak di sekolah tersebut menjadi lebih tahu dan mengerti tentang disiplin berlalu lintas. Mengingat mereka kesehariannya tak bisa lepas dari berlalu lintas. Ia mengaku prihatin, masih banyak anak-anak yang belum cukup umur mengendarai sepeda motor. ‘’Mungkin anak-anak itu sudah terampil dan pintar mengendarai motor, tetapi mentalnya yang belum stabil dikhawatirkan akan membahayakan bukan hanya pada diri anak tetapi juga orang lain,’’ tuturnya. Banyaknya anak dib awah umur mengendarai sepeda motor di jalan raya, dibenarkan Kasidikmas Ditlantas Polda Bali Kompol I Nyoman Sudiartha didampingi Iptu Ni Wayan Supiati. ‘’Anak-anak di bawah umur belum stabil mengendarai sepeda motor. Mereka sering tanpa perhitungan menyalip kendaraan di depannya, bahkan tak jarang merasa bangga bisa zig-zag di jalanan. Kenyataan ini tak bisa dibiarkan, karena membahayakan,’’ ujarnya. Di sini perlu peran orangtua, guru di sekolah dan masyarakat menasihati sang anak agar tak mengendarai sepeda motor, karena belum cukup umur. Terlebih lagi di Denpasar, kata dia, sarana dan prasarana jalan kurang memadai, sementara kendaraan yang namanya sepeda motor dan mobil terus bertambah. Data menunjukkan sedikitnya 200 sepeda motor per hari dan 15 mobil per hari masuk ke kota ini. Pertumbuhan sepeda motor dan mobil yang terus bertambah, sementara sarana dan prasarana jalan yang terbatas bisa dipastikan lalu lintas akan penuh sesak. ‘’Salah satu upaya mencegah terjadinya kecelakaan di jalan raya, dengan program sosialisasi disiplin berlalu lintas,’’ jelasnya. (kmb/*)

Tambah Amunisi Dari Hal. 1 ‘’Kami terus melihat perkembangannya dan menambah amunisi,’’ kata Gubernur BI Boediono, usai menghadiri rapat Komisi XI DPR. Ia mencontohkan amunisi itu antara lain rencana pemerintah yang akan melakukan berbagai pinjaman luar negeri. ‘’Pinjaman-pinjaman itu akan memperkuat anggaran dan tentunya juga nilai tukar rupiah,’’ katanya. Sementara itu mengenai bilateral swap arrangement (pengaturan tukar-menukar cara bilateral), Boediono mengatakan itu merupakan fasilitas yang dapat dimanfaatkan setiap saat oleh negara anggota yang membutuhkan. ‘’Memang ada usulan untuk meningkatkan dana swap itu, tetapi nanti diungkapkan setelah ada kesepakatan saja,’’ kata Boediono. Menurutnya, gejala pelemahan nilai tukar tidak hanya terjadi di Indonesia

juga negara-negara di kawasan lain. ‘’Di luar juga ada, karena keterkaitan currency (mata uang) satu sama lainnya,’’ katanya. Sebelumnya, Menkeu Sri Mulyani juga mengungkapkan bahwa akselerasi Chiang Mai Initiative akan menjadi salah satu agenda sidang tahunan ADB tahun ini. Pada pertemuan itu diharapkan dapat diumumkan jumlah dana dalam kerja sama Chiang Mai Initiative Multilateralization (CMIM), sebagai upaya bersama dalam menanggulangi dampak krisis keuangan global terhadap negaranegara anggota. Mengenai pertumbuhan ekonomi yang mulai melambat seperti diungkapkan BPS, Boediono mengatakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV memang biasanya mengalami penurunan. ‘’Saya kira untuk kuartal IV memang biasanya turun,’’ katanya. (kmb1/ant)

Menteri Hukum Dari Hal. 1 Aturan pilkada berada dalam rezim pemerintahan daerah, sedangkan pilpres berada dalam rezim pemilu, tidak ada yang membedakannya. Dilihat dari kategori pimpinan eksekutif negara, kedua-duanya masuk dalam kategori yang sama. Terhadap keputusan MK itu, Menteri Hukum dan HAM Andi Mattalatta mengatakan pemerintah menyambut positif keputusan Mahkamah Konstitusi

yang menolak calon presiden independen karena hal itu dinilai sesuai dengan semangat Undangundang UU No.42 tahun 2008. ‘’Memang seperti itulah semangat UU kita (UU No.42/2008), karena sistem pemerintahan kita memang presidensial tetapi banyak kewenangan presiden yang membutuhkan dukungan parlemen,’’ kata Andi Mattalatta di Jakarta, Selasa kemarin. (kmb3)

Jember (Bali Post) Tim Kejaksaan Agung (Kejakgung) melakukan penyelidikan dugaan korupsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jember tahun 2002-2007, dengan memeriksa 32 pejabat di lingkungan pemkab setempat. Pemeriksaan di Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Jember berlangsung selama tiga hari, mulai Selasa (17/2) kemarin hingga Jumat (20/2). Kasubdit Tipikor, Eksekusi dan Ekseminasi Jampidsus

Kejaksaan Agung yang juga ketua tim penyidik M. Anwar, Selasa kemarin, enggan memberikan komentar banyak tentang penyelidikan yang dilakukan oleh pihak Kejaksaan Agung. “Tim Kejaksaan Agung turun ke Jember untuk melakukan penyelidikan APBD Jember tahun 2002-2007,” katanya singkat. Ia juga meminta wartawan untuk tidak menanyakan hal-hal yang lebih rinci tentang kasus dugaan korupsi tersebut, karena masih

penyelidikan. “Kejaksaan Agung menerima laporan dari masyarakat tentang dugaan korupsi APBD Jember tahun 2002-2007. Berikan kesempatan tim Kejaksaan Agung untuk melakukan penyelidikan di Jember,” katanya mengungkapkan. Tim penyidik, kata Anwar, terdiri atas empat orang dari Kejaksaan Agung, dua orang dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim dan sisanya dari Kejari Jember. Sementara itu, Kepala

Bagian Hukum Pemkab Jember Mudjoko mengatakan, ada sekitar 32 pejabat Pemkab Jember yang akan dimintai keterangan oleh Kejaksaan Agung seputar penggunaan APBD tahun 2002-2007. ‘’Beberapa pejabat tersebut antara lain mantan Kepala Dinas Kebersihan Lingkungan Hidup Chavid Chayat Setyadi, mantan Kepala Dinas Sosial Ahmad Sahuri dan mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Suhardiyanto,’’ katanya mengungkapkan. (ant)

Mantan Wagub ’’Dititipkan’’ di Rutan Sumbawa Mataram (Bali Post) Mantan Wakil Gubernur (Wagub) Nusa Tenggara Barat (NTB) Drs. H.B. Thamrin Rayes alias Bonyo segera “dititipkan” ke Rumah Tahanan (Rutan) Sumbawa, demi kelancaran proses perampungan berkas dakwaan. “Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumbawa tidak memiliki ruang tahanan yang memadai sehingga Pak Bonyo akan ‘dititipkan’ di Rutan Sumbawa,” kata Kasi Penkum dan Humas Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB Sugiyanta, S.H. di Mataram, Selasa (17/2) kemarin. Sugiyanta mengatakan, se-

suai rencana, Kamis (19/2) mendatang berkas perkara tersangka dan barang bukti kasus dugaan korupsi pada proyek pengadaan tanah untuk perumahan anggota DPRD Sumbawa tahun 2003 itu akan dilimpahkan penyidik Polda NTB kepada Kejati NTB, karena berkas perkara itu sudah dinyatakan lengkap (P21) sejak Senin (16/2). Saat pelimpahan tersangka dan barang bukti, Kejati NTB akan membawa tersangka dan barang bukti ke Pulau Sumbawa untuk dilimpahkan penanganannya kepada Kejari Sumbawa, namun dalam pengawalan apar-

SK Gubernur Dari Hal. 1 Berdasarkan temuan itu, TPF berencana menemui Kapolri dan akan merekomendasikan agar para pelakunya dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana atau minimal Pasal 338 KUHP. Terkait faktor-faktor pemicu aksi unjuk rasa anarkis itu sendiri, Raden Muhammad Syafi’i menyebut beberapa hal, termasuk Surat Keputusan (SK) Gubernur Sumut No. 130/ 3422.K Tahun 2008 tertang-

gal 26 September 2008. ‘’SK Gubernur yang diakui Gubernur sebagai human error itu kemudian dijadikan dasar oleh Komisi II DPR-RI untuk mengatakan bahwa pembentukan Protap tinggal ‘nyangkut’ di DPRD Sumut, sehingga kemudian massa pun mengarah ke gedung Dewan ini,’’ ujarnya. Pemicu lainnya berdasarkan temuan TPF adalah kunjungan Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (DPOD) Depdagri ke Sumut beberapa waktu lalu, lalu kedatangan Panitia Pemben-

Serangan Balik Dari Hal. 1 Bola mati lagi-lagi menjadi tumpuan Dwisma untuk mencetak gol. Eksekutornya pun sama, sang kapten Hilton Purnomo, dari titik penalti pada menit ke-15. Dalam suatu serangan balik cepat, Komarudin melesakkan tembakan yang coba dihalau Ricky Candra sambil menjatuhkan diri. Tangan stoper Smanici ini menyentuh bola sehingga wasit Agus Budi menunjuk titik putih. Tendangan datar Hilton Purnomo sukses memperdaya

kiper Wahyu. Ofisial Smanici melancarkan protes saat wasit Agus Budi memasuki lapangan guna memimpin pertandingan pada babak kedua. ‘’Pemain kami berniat mengontrol bola dengan dada, tetapi disemprit handball,’’ sebut pelatih Gusti Ngurah Adhi Windu. Menurutnya, semestinya wasit tidak meniup peluit penalti, sebab pemainnya dalam posisi pasif. Gol balasan Smanici terjadi pada menit ke-30. Pemain belakang Dwisma

Harus Dilanjutkan Dari Hal. 1 Mereka adalah terdakwa Maman Sumantri, Bunbunan Hutapea dan Aslim Tadjuddin. Ketiganya merupakan mantan Deputi Gubernur BI seperti Aulia Pohan juga. Dalam pertimbangan putusan selanya, majelis hakim menyatakan persidangan empat terdakwa harus dilanjutkan. Alasannya, dakwaan yang disusun JPU Rudi Mar-

gono dinilai sah dan telah memenuhi syarat formal dan material. Artinya, dakwaan yang dituduhkan kepada para mantan petinggi BI itu sudah jelas, akurat dan cermat. Justru sebaliknya, pembelaan para terdakwa itu tidak jelas dan kabur. Bahkan, telah memasuki materi pokok perkara. Atas putusan selan itu, penasihat hukum Aulia Pohan, OC Kaligis, menyatakan tidak sependapat. Dirinya sempat

Tarik Ulur Dari Hal. 1 ‘’Kami selaku aparat pemerintah tidak akan menutup diri sepanjang Hotel Anantara ini mau merevisi dan mengubah apa yang ada sekarang ini. Tidak ada tarik ulur, ini bagian dari proses berlanjut dan pihak Anantara telah bersedia melakukan langkah-langah sesuai dengan apa yang kita harapkan,’’ tegasnya.

Adi Arnawa juga mengakui pembongkaran yang dilakukan kemarin bukan yang pertama. Sebelumnya, pihak Anantara juga sudah sempat melakukan pembongkaran pada bagian lain bangunan yang difungsikan untuk bar itu. ‘’Ini merupakan pembongkaran lanjutan dan pihak Anantara sejatinya sejak awal sudah sangat proaktif. Buktinya di sini dulu ada kayu-kayu dan telah di-

at kepolisian. “Terhitung sejak pelimpahan berkas perkara berikut tersangka dan barang buktinya itu, maka kewenangan penahanan Pak Bonyo yang akan dititipkan di Rutan Sumbawa itu berada di Kejari Sumbawa,” ujarnya. Namun, tim jaksa penutut umum (JPU) yang akan menangani perkara itu akan ditentukan oleh Kajari Sumbawa, meskipun sebagian anggota tim JPU berasal dari jaksa Kejati NTB. Sugiyanta mengatakan, saat penitipan di Rutan Sumbawa, Bonyo merupakan tahanan penuntut umum dengan

batasan waktu 20 hari dan dapat diperpanjang 10 hari lagi. Ia memperkirakan sidang kasus dugaan korupsi dengan terdakwa mantan Wagub NTB itu dapat digelar akhir Maret mendatang, jika tidak menemui kendala berarti. Kini, Bonyo (mantan Wagub NTB periode 2003-2008) masih di ruang tahanan Mapolda NTB, sejak 4 Februari lalu, terkait kasus dugaan korupsi pada proyek pengadaan tanah untuk perumahan anggota DPRD Sumbawa tahun 2003 bernilai Rp 525 juta dengan perkiraan nilai kerugian negara sebesar Rp 175 juta. (ant)

tukan Protap menemui pimpinan DPRD Sumut yang juga nyaris berakhir rusuh pada 21 Januari 2009. Menyangkut indikasi pembunuhan berencana, Raden Muhammad Syafi’i menyebut tindakan memutus aliran listrik di gedung DPRD Sumut pada hari itu, sehingga kamera CCTV tidak berfungsi. Kemudian juga peti mati yang dibawa ke gedung Dewan serta sejumlah spanduk dan poster bernada ancaman. ‘’Pada saat itu juga sempat digelar ‘sidang rakyat’. Ketua DPRD sempat disekap di ruangan Fraksi Golkar, kemudian di-

halang-halangi ketika hendak dilarikan ke rumah sakit, sehingga nyawanya tak terselamatkan. Dari semua itu bisa disimpulkan adanya indikasi perencanaan yang matang,’’ jelasnya. Raden juga mengungkap indikasi keterlibatan sejumlah tokoh nasional dalam aksi anarkis yang berujung kematian Ketua DPRD Sumut tersebut. ‘’Indikasi ini akan terus kita telusuri sampai benar-benar ketahuan siapa-siapa saja yang berada di balik aksi itu. Kita juga akan mengawal kasus ini sampai ke pengadilan nanti,’’ katanya. (ant)

mempermainkan bola di daerahnya lalu diserobot Astra Wiguna yang berdiri bebas di sektor kiri. Astra lalu memberikan umpan lambung ke mulut gawang dan ditanduk bomber Ida Bagus Gangga untuk menjebol gawang Dwijendra yang dikawal Ida Bagus Putra. Memasuki babak kedua, Smanici dan Dwisma silih berganti melancarkan serangan. Dwisma kembali menggetarkan jala Smanici pada menit ke-49 lewat kaki Oka Semara, namun dianulir wasit karena offside. ‘’Saya kira peluang terjadinya offside fif-

ty-fifty, namun posisi wasit lebih dekat,’’ ujar pelatih Dwisma, Komang Suastika. Hilton Adi Purnomo menyesalkan dua peluang emas Komarudin dan Gusti Ngurah Kerta tidak menghasilkan gol. ‘’Penyelesaian akhir rekan-rekan kami masih lemah,’’ ucap pemain yang mengoleksi dua butir gol ini. Pada bagian lain, kapten Smanici Krisna Udeana menilai komunikasi antarlini timnya belum padu karena baru tampil perdana. ‘’Saya berharap kami lebih kompak pada partai berikutnya,’’ tuturnya. (022)

meminta majelis hakim untuk menguraikan putusannya tersebut. Selain itu, majelis hakim diminta bisa mengabulkan permohonan pengalihan tahanan bagi terdakwa Aulia Pohan menjadi tahanan kota. Menanggapi hal itu, hakim ketua Kresna Menon menyatakan putusannya sudah jelas dan tak perlu dijelaskan lagi. Sedangkan permohonan pengalihan penahanan, belum dapat diputuskan. Usai pembacaan putusan, hakim ketua Kresna Menon meminta JPU Rudi Margono

untuk menghadirkan saksisaksi. Namun karena belum siap, Rudi menyatakan minta waktu satu minggu. Penuntut umum akan menghadirkan mantan Gubenur BI Burhanuddin Abdullah, Ketua BPK Anwar Nasution dan Raden Maulana Ibrahim. Mereka dipastikan akan memberikan keterangan sebagai saksi. Atas tawaran JPU tersebut, majelis hakim pun menunda sidang untuk dilanjutkan Selasa (24/2) mendatang. (kmb3)

bongkar. Hanya, untuk kacanya harus menunggu tenaga yang khusus karena sangat teknis,’’ ujar Adi Arnawa. Sementara itu, kuasa hukum Hotel Anantara, Seminyak, Kuta, Robert Khuana, S.H. dan Ketut Ngastawa, S.H. menyatakan siap menaati aturan yang dikeluarkan Pemkab Badung. ‘’Kegiatan ini merupakan bagian dari bentuk real kami tunduk terhadap kebijakan dan aturan pemerintah,’’ jelas Robert yang juga ikut memantau

pelaksanaan pembongkaran atap lantai empat tersebut. Terkait dengan terlambatnya pelaksanaan pembongkaran, Robert Khuana mengatakan hal tersebut akibat hotel sedang beroperasi. Artinya, banyak pihak lain yang harus dipertimbangkan, seperti tamu hotel, pihak travel serta pihak lain yang berhubungan dengan hotel ini, sehingga pelaksanaan pembongkaran tidak sama dengan keluarnya surat perintah pembongkaran. (kmb12)

Bali Post/ist

POSE - Para pembicara dan panitia berpose bersama.

Serangkaian Hari Valentine

Digelar, Seminar Seks dan Kenakalan Remaja HARI Valentine yang selama ini memang identik dengan hari kasih sayang, selalu ditunggu-tunggu oleh para remaja, termasuk di Bali. Setiap remaja tanpa terkecuali berupaya untuk menunjukkan kasih sayang pada pasangannya. Namun fenomena yang terjadi di lapangan justru lebih dari sekadar kasih sayang. Momen Valentine justru menjadi ajang ‘’penuntutan’’ arti sebuah kasih sayang oleh para remaja, dengan cara melakukan hal-hal ‘’terlarang’’ bagi remaja yang mayoritas memang masih labil, baik dalam pemikiran maupun tindakannya. Hal tersebut menjadi diskusi hangat dalam Seminar Edukasi Seks dan Kenakalan Remaja yang diadakan Ikatan Putra-Putri Kampus Ajeg Bali 2008 dan Paguyuban Teruna Teruni Bali. Dalam seminar yang diadakan pada Jumat, 13 Februari 2008 ini, hadir sebagai pembicara Dra. Ida Ayu Tari Puspa, S.Ag., M.Par. dari PHDI Bali, Ida Bagus Djajati dari Polda Bali serta Ni Made Tyas Dwi Arsanti dari Kisara Bali. Ketua panitia seminar Agus Eka Putra yang juga merupakan Finalis TerunaTeruni Bali 2008 menyatakan bahwa seminar ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Valentine. Sementara itu, perwakilan dari Ikatan Putra-Putri Kampus Ajeg Bali 2008 Putu Agus Darmawan mengungkapkan bahwa generasi muda Bali

harus disadarkan dari halhal negatif, apalagi yang menyangkut seks bebas dan kenakalan remaja. ‘’Paguyuban Teruna-Teruni Bali dan Ikatan Putra-Putri Kampus Ajeg Bali samasama memiliki perhatian terhadap perkembangan generasi muda Bali, dan seminar ini sendiri merupakan bentuk nyata perhatian untuk menyadarkan generasi muda Bali tentang bahaya seks bebas dan kenakalan remaja,’’ tegas Finalis Putra Kampus Ajeg Bali 2008 ini. Seminar yang digelar di Gedung Wanita Santi Graha, Denpasar ini dihadiri 300 generasi muda Bali dari kalangan siswa SMP, SMA/ SMK dan mahasiswa se-Bali. Salah satu peserta seminar, Eka Pratama, mengungkapkan rasa bangga dan memberi apresiasi atas pelaksanaan seminar. Saat ditanya mengenai program berikutnya, baik Ikatan Putra-Putrii Kampus Ajeg Bali 2008 maupun Paguyuban Teruna-Teruni Bali menyatakan sudah memiliki kegiatan tersendiri. Paguyuban Teruna-Teruni Bali akan melaksanakan Pemilihan Teruna Teruni Bali cilik, sedangkan Ikatan Putra-Putri Kampus Ajeg Bali 2008 akan melaksanakan program tahunan mereka yakni sosialisasi pendidikan tinggi ke 8 kabupaten dan 1 kota di Bali, yang rencananya akan dimulai pada 21 Februari 2009 di Kabupaten Tabanan. (r/*)

Abrasi di Kawasan Hotel Melia Bali Makin Parah Hotel Rogoh Kocek Ratusan Juta Rupiah Nusa Dua (BaliPost) Abrasi di kawasan Hotel Melia Bali, Nusa Dua belakangan ini makin parah. Hantaman ombak yang makin deras akibat siklus alam dan aktivitas yang kurang ramah lingkungan beberapa waktu yang lalu membuat pasir-pasir di sepanjang pantai Hotel Melia kian tergerus. Tanggul-tanggul yang dibuat secara sederhana di sepanjang pantai tersebut tidak begitu mampu menahan kuatnya tekanan air laut. Director Of Human Resource Hotel Melia Bali Gede Suarsa yang didampingi Public Relations Manager Nova Terita, Selasa (17/2) kemarin berharap pihak-pihak terkait yakni Pemkab Badung dan Pemprov Bali segera turun tangan mengatasi masalah abrasi pantai yang kian hari makin meluas di kawasan tersebut. Suarsa khawatir bila pemerintah tak serius untuk menyelesaikan masalah ini akan mengganggu kenyamanan wisatawan karena keindahan pantai otomatis akan menurun. “Pihak Melia Bali telah

beberapa kali minta perhatian dari Pemerintah Kabupaten Badung, namun sejauh ini belum direspons,” tambah PR Manager Nova Terita serius. Pihak Melia Bali, jelas Suarsa, tidak tinggal diam dengan kondisi ini. Sejauh ini biaya yang dikeluarkan Melia Bali untuk mencegah penggerusan pasir di sepanjang pantai itu telah mencapai ratusan juta rupiah. “Kami siap untuk ikut berpartisipasi untuk mencegah abrasi makin meluas. Sekarang kami menunggu ketegasan, kepastian dan langkah nyata dari Pemkab Badung dan Bali,” tadas Ketua Paguyupan Pelaku dan Pemerhati THK Bali ini. Suarsa menegaskan masalah abrasi sangat serius yang perlu ditanggulangi secara cepat. Hal ini mengingat keindahan pantai Nusa Dua inilah yang mampu menyedot wisatawan dari berbagai negara untuk datang. “Kalau keindahan pantainya rusak karena abrasi maka wisatawan tidak akan tertarik lagi untuk datang,” tegas Suarsa. (r/*)

ABRASI PANTAI - Abrasi di kawasan Melia Bali makin parah. Nampak pasir telah banyak berkurang, pohon di pinggir pantai juga posisinya sudah tidak tegak.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.