No. 42 tahun V
8 Halaman
Kamis, 3 Maret 2011
Free Daily Newspaper www.bisnis-jakarta.com
Setoran Dividen PLN
Bakal Diturunkan JAKARTA - Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengisyaratkan menurunkan besaran dividen yang harus disetorkan (dividen pay out ratio) PT PLN kepada pemerintah untuk memberi kesempatan perseroan melakukan investasi. “Belum kita bahas (dividen PLN), namun yang jelas kita ingin memberi kesempatan kepada mereka untuk fokus mengembangkan usaha,” kata Mustafa, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, kemarin. Keingingan PT PLN dan termasuk sejumlah BUMN menurunkan setoran dividen sangat beralasan, selain untuk mendorong ekspansi perusahaan juga pada tujuan akhirnya adalah mendorong peningkatan kinerja keuangan perseroan. Ia menuturkan dalam catatan Kementerian BUMN, setoran dividen seluruh BUMN pada Rencana Kerja dan Anggaran Pemerintah (RKAP) 2011 ditargetkan sebesar Rp 27,5 triliun, lebih rendah dibanding prognosa dividen 2010 sebesar Rp30,09 triliun. Sebelumnya, Direktur Keuangan PLN Setio Anggoro Dewo menuturkan, Kementerian BUMN selaku kuasa pemegang saham akan setoran dividen tahun 2011 yang berasal dari laba bersih tahun buku 2010 sebesar Rp5,5 triliun, meningkat dari tahun sebelumnya Rp4,5 triliun. PLN menargetkan laba bersih pada 2010 sekitar Rp12 triliun, meningkat dari pencapaian laba bersih tahun 2009 sekitar Rp7 triliun. Dewo menuturkan, kenaikan dividen juga bisa didasarkan pada realisasi peningkatan margin keuntungan dari tahun ke tahun, yang dibuktikan dengan melonjaknya pendapatan perseroan. Meski demikian, Kementerian BUMN selaku kuasa pemegang saham perusahaan milik negara sangat memahami usulan penurunan setoran dividen. BUMN Perbankan misalnya, sejak dua tahun lalu setoran dividennya sudah dikurangi yang dimaksudkan agar terjadi peningkatan ekspansi kredit kepada masyarakat. “Kita sudah mengarahkan mereka (Bank BUMN) untuk ekspansi kredit dalam jumlah besar, sehingga dibutuhkan tambahan modal yang tidak sedikit,” ujar Mustafa. (ant)
Rupiah Tertekan Tipis JAKARTA - Aksi ambil untung (profit taking), kemarin membuat pergerakan rupiah terhadap dolar AS sore tertekan tipis. “Pada perdagangan hari ini rupiah melemah tipis. Pelemahan itu dipicu oleh profit taking,” ujar analis pasar uang, David Sumual, di Jakarta, kemarin. Kurs mata uang rupiah terhadap dolar di pasar spot antarbank Jakarta, Rabu pagi, melemah tipis sebesar 4 poin ke posisi Rp8.812 dibanding sebelumnya. David menambahkan, pelemahan mata uang dalam negeri ini juga dipicu pelemahan mata uang utama dunia terhadap dolar, seperti Euro dan yen. “Bukan hanya mata uang Indonesia yang mengalami pelemahan, mata uang Eropa juga melemah dan diikuti oleh mata uang Asia termasuk kita,” katanya. Ia menambahkan, core inflation (inflasi inti) yang naik menjadi 4,36 persen dari 4,1 persen menjadi perhatian investor. Diproyeksikan dengan naiknya inflasi inti itu, BI akan menaikkan suku bunga acuan (BI rate). Secara terpisah, analis pasar uang, Lana Soelistianingsih, berkembangnya demo anti pemerintah di Libya menjadi perang saudara semakin memperumit situasi, terutama terkait dengan kelangsungan produksi minyak Libya. “Harga minyak terus tertekan kendati Arab Saudi berjanji mengatasi turunnya pasokan akibat krisis Libya ini. Kebijakan tersebut tampaknya belum dapat meyakinkan pasar global,” kata dia. Tekanan dari harga minyak mentah, kata Lana, akan menambah beban inflasi di Asia karena pada saat yang sama harga pangan juga meningkat. Sementara berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah hari ini melemah 12 poin berada di posisi Rp8.824, dibanding perdagangan sebelumnya Rp8.812. (ant)
KURS RUPIAH 8.500
8.824
8.857 8.812
9.000
9.500 28/2
1/3
2/3
Bisnis Jakarta/ant
DISAHKAN PENGADILAN - Dirut PT Mandala Airlines Diono Nurjadin (tengah) memberikan keterangan pers usai sidang yang mengesahkan hasil rapat kreditur di Pengadilan Niaga, Jakarta, kemarin.
Cadangan Devisa
Tembus 100 Miliar Dolar JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution memastikan cadangan devisa hingga awal Maret telah menembus angka 100 miliar dolar AS. “Cadangan devisa sudah menembus 100 miliar dolar AS dan kalau kita punya 100 miliar dolar AS itu adalah situasi dimana kita punya insurance untuk menghadapi gejolak di pasar keuangan global,” ujarnya di Jakarta, keamrin.
Menurut Darmin, dengan cadangan devisa yang terus meningkat pesat, maka hal tersebut membuktikan bahwa Indonesia sedang berada dalam jalur yang benar menuju level investment grade. “Dengan telah dicapainya itu, semakin memberikan kepercayaan bahwa kita berada dalam track yang benar dan kita sedang menuju invesment grade,” ujarnya.
Sebelumnya, pada Jumat (25/2), Darmin mengatakan cadangan devisa hingga akhir tahun bisa meningkat hingga 120 miliar dolar AS. Darmin mengatakan cadangan devisa Indonesia saat ini sudah cukup kuat untuk menahan apabila terjadi pembalikan modal asing besar-besaran (sudden reversal). “Sebetulnya kita sudah coba menghitung berapakah cadangan devisa yang lebih-
Pemerintah Turunkan
Penjaminan Dana Nasabah JAKARTA - Pemerintah akan menurunkan nilai penjaminan dana nasabah sebesar Rp2 miliar yang selama ini dilakukan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). “Penurunan penjaminan akan positif dengan berkurangnya beban penjaminan karena akan memperkuat keuangan LPS baik dari aktiva kewajiban dan resiko fiskal akan berkurang serta lebih terkendali,” ujar Menteri Keuangan Agus Martowardojo dalam sambutan acara seminar ISEI mengenai pengurangan nilai simpanan yang dijamin LPS di Jakarta, kemarin. Besaran nilai penjaminan sebesar Rp 2 miliar terbukti efektif dalam mencegah penarikan dana secara besar-besaran karena sempat terjadi krisis global
pada 2008. “Program penjaminan LPS dapat memberikan rasa aman terhadap nasabah perbankan namun hal tersebut jangan sampai menimbulkan moral hazard kepada bank, karena semakin besar yang dijamin LPS dapat memicu moral hazard,” ujarnya. Selain itu, saat ini semua bank dikenakan dengan tingkat premi yang sama tanpa memperhatikan tingkat resiko yang diderita bank dana penjaminan simpanan, maka untuk mengatasi kegagalan bank diperlukan premi perubahan skema setelah dilakukan konsultasi pemerintah dengan DPR. Menurut Menkeu, usulan skema premi terbaru adalah tingkat premi yang berbasis resiko dengan memperhitungkan potensi kegagalan beber-
apa bank yang antara lain ditentukan melihat ketentuan kelengkapan bank serta korelasi pengawasan yang masih dilakukan oleh Bank Indonesia. “Penerapan tingkat premi memerlukan sarana pendukung yang cukup lebih rasional untuk mendukung berapa besar potensi LPS mampu menjamin kegagalan beberapa bank,” ujarnya. Berdasarkan kesepakatan antara BI dengan LPS mengenai pengawasan perbankan, nantinya diharapkan LPS tak hanya berfungsi sebagai lembaga penyehatan perbankan namun juga melakukan kewenangan untuk melakukan evaluasi dana analisa serta pengawasan kepada bank peserta. (ant)
Bapepam-BEI Diharapkan Keluarkan
Peraturan Saham Terlantar JAKARTA - Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) diharapkan mengeluarkan peraturan baru terkait penelantaran saham suatu emiten oleh pemegang saham. Compliance, Corporate Affairs and Legal Director CIMB Niaga, Lydia Wulan Tumbelaka, dalam acara simposium di Jakarta, kemarin mengatakan, sebanyak 6.779 (60,88 persen) saham BNGA diterlantarkan oleh pemegang saham. Tercatat per 31 Januari 2011 pemegang saham CIMB adalah sebanyak 11.135 pihak. “Sejumlah 60,88 persen itu merupakan pemegang saham script yang
tercatat di Biro Administrasi Efek (BAE),” ujarnya. Setiap pengiriman cek dividen, undangan RUPS, prospektus atau informasi lainnya yang dikirimkan ke alamat pemegang saham lebih dari 99 persen, sebagian kembali lagi ke perseroan karena ketidakjelasan pemilik saham tersebut. Selain itu, lanjut dia, sejumlah pemegang saham CIMB tidak memberikan tanggapan atas publikasi suatu aksi korporasi yang akan dilakukan perseroan. “Kehadiran di dalam RUPS juga sangat sedikit, setiap kali rapat yang hadir paling hanya sekitar 40 orang. Alamatnya ada yang valid tapi pemegang saham mengabaikan haknya, ada
juga yang alamatnya tidak valid. Dan sebagian besar saham tersebut adalah saham odd lot (jumlah kurang dari 500 lembar) yang umumnya tercatat secara warkat di BAE,” katanya. Bahkan, saat perseroan melakukan penggabungan usaha dengan Bank Lippo, perseroan menawarkan cash option kepada setiap pemegang saham yang ingin melepas kembali sahamnya kepada perseroan. Namun, tidak ada satupun dari pemegang saham script tersebut yang menanggapi tawaran tersebut. “Padahal harganya premium, lebih dari Rp1.000 dimana saat itu harga saham kami sekitar Rp700 per saham,” tuturnya. (ant)
kurang, karena tidak ada rumusnya yang bisa menghitung benar-benar pas. Tapi lebihkurang-pas itu sebenarnya 90 miliar dolar AS ,” ujarnya. Sementara, menurut Wakil Presiden Boediono, cadangan devisa merupakan self insurance bagi negara. “Dalam keadaan yang tidak pasti ini, kita harus punya asuransi. Karena belum ada yang menjual asuransi kepada kita untuk mengaman-
kan terhadap krisis, ya kita sendiri self insurance,” katanya. Tetapi, Wapres mengingatkan cadangan devisa ini bukan solusi optimal untuk mengatasi krisis ekonomi. “Memang bukan solusi optimal bagi ekonomi nasional maupun ekonomi global karena ini uang mandeg (tidak berputar), tapi terpaksa demikian karena situasi ketidakpastian yang kita hadapi,” katanya. (ant)
Pengadilan Sahkan
Perdamaian Mandala-Kreditur JAKARTA - Pengadilan Niaga Jakarta Pusat akhirnya mengesahkan rencana perdamaian PT Mandala Airlines dengan para krediturnya yang diputuskan secara voting pada 24 Februari 2011. “Rencana perdamaian sudah disahkan oleh majelis hakim hari ini (2/3). Selanjutnya, kami menunggu dalam waktu dekat untuk pembahasan dengan investor. Kami optimis bisa segera terbang kembali,” kata Dirut PT Mandala Airlines, Diono Nurjadin, di Jakarta, kemarin. Diono juga menegaskan, pihaknya akan mengikuti aturan yang berlaku jika ada yang mengajukan keberatan. Kuasa Hukum Mandala, James Purba, secara terpisah mengatakan dengan pengesahan (homologasi) terhadap hasil voting tersebut, maka proposal rencana perdamaian Mandala terhadap para krediturnya sudah diterima majelis hakim. Sebenarnya terdapat tiga pengajuan kebertan dari kreditur, namun tidak ditanggapi oleh majelis hakim Ketua Majelis Hakim, Pramodhana Kumara KA, sebagaimana disampaikan James, menyampaikan pertimbangan bahwa pada rapat manajemen Mandala dengan kreditur (24/2), sebanyak 304 dari 345 kreditur atau 70,58 persen dari total tagihan Mandala menyetujui rencana perd-
amaian yang diajukan Mandala termasuk menukar utang dengan saham. Selain itu, setelah memeriksa laporan hasil rapat kreditur dan perjanjian perdamaian, setiap kreditur konkuren diperlakukan sama sehingga tuduhan ada persengkongkolan dalam rapat kreditur tidak terbukti. “Keberatan yang diajukan tiga kreditur, di antaranya Malaysia Airlines tidak beralasan dan harus dikesampingkan,” kata Pramodhana sebagaimana ditirukan oleh James. Sebelumnya, pada pertemuan tertutup di sebuah hotel Jakarta, dalam proses voting, mayoritas kreditur menyetujui skema restrukturisasi utang yang diajukan manajemen Mandala. Total kewajiban Mandala Airlines saat ini mencapai Rp2,45 triliun kepada kreditur konkuren yang jumlahnya ratusan dan utang ke kreditur separatis yaitu Bank Victoria Rp54,14 miliar. Sebelumnya untuk menghindari likuidasi, secara garis besar Mandala mengajukan rencana perdamaian yang mencakup tiga hal, yakni masuknya investor baru untuk menyuntikkan modal bagi perusahaan, mengajukan konversi sebagian besar utang kreditur konkuren menjadi saham dan masuknya pengelola baru untuk memulai kembali operasi perusahaan. (ant)
Pemimpin Umum : Satria Naradha, Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : Suja Adnyana, Redaktur Pelaksana : Nikson, Gde Rahadi, Redaksi : Hardianto, Ade Irawan, Bogor : Aris Basuki, Depok : Rina Ratna, Kontributor Bekasi : Muhajir, Nendi Kurniawan, Safa Aris Muzakar, Iklan : Ujang Suheli, Sirkulasi : D. Swantara. Alamat Redaksi : Jalan Gelora VII No 32 Palmerah, Jakarta Pusat. Telpon (021) 5356272, 5357602, Fax (021) 53670771. Website : www.bisnis-jakarta.com, email : info@bisnis-jakarta.com. Tarif Iklan : Iklan Mini minimal 3 baris Rp 6.000 per baris, Iklan Umum/Display BW : Rp 15.000 per mmk, Iklan Warna FC : Rp. 18.000 per mmk Iklan Keluarga/Duka Cita : Rp 7.000 per mmk, Advetorial Mini (maks 400 mmk) Rp 4.500 per mmk, Biasa (lebih dari 400 mmk) Rp 6.000 per mmk. Pembayaran melalui Bank BCA No Rekening 006-304-1944 a/n PT. Nusantara Media Baliwangi, Bank BRI No Rekening 0018-01-000580-30-2 a/n PT. Nusantara Media Baliwangi. Bukti transfer di fax ke (021) 53670771, cantumkan nama dan nomor telpon sesuai registrasi.
Penerbit : PT. NUSANTARA MEDIA BALIWANGI
Wartawan Bisnis Jakarta membawa tanda pengenal dan tidak dibenarkan meminta/menerima sesuatu dari sumber.