EDISI KEDUA FEBRUARI 2013

Page 6

6

EDISI KEDUA FEBRUARI 2013

Lint as Lintas

Cagubsu Effendi MS Simbolon Ramah Tamah dengan Nelayan Pantai Labu Banyak faktor yang menyebabkan kehidupan nelayan masih dari jauh dari sejahtera, faktor penyebabnya antara lain tingkat pendidikan, masih minimnya bantuan dari pemerintah serta keserakahan manusia dalam menjalankan profesinya sebagai nelayan. Menurut calon gubernur Effendi MS Simbolon, keserakahan manusia itu bisa dilihat dari masih beroperasinya pukat harimau (pukat trawl). Akibatnya banyak nelayan tradisional yang harus kehilangan tangkapan ikan karena kalah bersaing dengan pukat. "Kenapa pukat harimau itu tetap diperbolehkan beroperasi? Ini harus ada ketegasan dari pemerintah mau pun pihak berwenang termasuk polisi perairan untuk melarang beroperasinya pukat harimau ini. Perilaku ini jelas melanggar undang-undang," kata Effendi ketika berkunjung ke perkampungan nelayan Pantai Labu, Deli Serdang. Dengan beroperasinya pukat harimau ini, lanjut Effendi yang juga Anggota DPR RI akan menyedot penggunaan solar bersubsidi yang harusnya dikonsumsi nelayan tradisional. Karena itu, pihaknya akan mempertanyakan permasalahan distribusi minyak untuk nelayan ini ke PT Pertamina. "Bukan tidak mungkin solar yang harusnya diperuntukkan bagi nelayan tradisional justru dimanfaatkan oleh pukat harimau," tandas Effendi MS Simbolon. Selain menyoroti pengoperasian pukat harimau, Effendi Simbolon juga menyoroti kerusakan hutan bakau yang sudah mencapai 90 persen, yang dirilis Badan Ling-

kungan Hidup Sumatera Utara sekitar dua tahun lalu. Padahal menurut Effendi, selain bermanfaat bagi tempat kehidupan biota laut seperti ikan, kepiting, udang mau pun kerang, bakau juga berfungsi sebagai benteng terakhir untuk menahan terjadinya abrasi. "Kebanyakan kawasan hutan bakau beralih fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit. Ini bisa berbahaya kalau terus dibiarkan, karena tanaman kelapa sawit tidak akan mampu menahan abrasi dan daunnya tidak menyerap cahaya tapi

memantulkan cahaya. Ini yang akhirnya akan memperparah kerusakan lingkungan dan memicu pemanasan global," tegasnya. Salah seorang tokoh nelayan di Pantai Labu Pranata mengatakan, selain kesulitan mendapatkan ikan, kehidupan nelayan semakin diperparah dengan beredarnya ikan impor di Sumatera Utara, akibatnya harga ikan yang susah payah mereka dapatkan menjadi murah. "Ikan impor sekarang banyak masuk ke Sumatera Utara pak, kami jadi susah menjual ikan hasil tangkapan kami," papar Pranata.

Effendi yang berkunjung ke kawasan Pantai Labu bersama ketua tim kampanye ESJA, Ruben Tarigan juga mendapat kehormatan dipasangkan baju adat Melayu oleh perwakilan nelayan. Bersama nelayan dan penduduk pantai labu Effendi-pun bernyanyi dan joget bersama. Pemberian baju adat melayu oleh nelayan menjadi bentuk dukungan para nelayan terhadap Effendi agar menjadi Gubernur Sumatera Utara, sehingga bisa membantu kehidupan nelayan di seluruh Sumatera Utara. -+,

Megawati : Tidak Ada Danau yang Bisa Mengimbangi Keindahan Danau Toba

SERING berkunjung ke luar negeri ternyata tidak membuat Megawati Soekarnoputri melupakan keindahan Danau Toba.

Ini menurut Megawati Soekarnoputri yang Sabtu lalu berkunjung ke pulau Samosir dikarenakan tidak ada danau di luar negeri

yang keindahan,kedalaman dan luasnya yang mengimbangi Danau Toba. "Saya beruntung bisa mengunjungi berbagai negara,tapi ternyata tidak ada danau yang bisa mengimbangi Danau Toba, baik dari segi keindahan, kedalaman mau pun luasnya," ujar Megawati. Karena itu Megawati yang untuk kali kedua menyebar benih ikan di Danau Toba meminta agar masyarakat yang tinggal di kawasan danau mau pun masyarakat yang berkunjung ke Danau Toba agar menjaga keindahan dan kelestariannya. "Karena Danau Toba ini tak ada duanya, sudah seharusnya masyarakat sekitar memanfaatkan Danau Toba sebagai sumber kehidupan, kepada yang hanya berkunjung untuk menjaga keindahannya", tambah Megawati Soekarnoputri. Terkait kegiatan menyebar 3000 benih ikan mas dan nila di Danau Toba, Megawati ternyata punya cerita sendiri. Menurut Megawati, untuk mendapatkan ikan Batak yang biasa disebut ihan, ia harus mencari ke beberapa negara seperti China, Thailand mau pun Vietnam dan bertanya kepada pejabat negara yang bersangkutan. Tapi ternyata tidak ada yang jenisnya menyerupai

ihan tersebut. Karena itu lah, ia hanya menyebar benih ikan pora-pora. "Untuk mendapatkan benih ikan batak atau yang biasa disebut ihan itu,saya harus mendatangi beberapa negara seperti China, Thailand maupun Vietnam. Tapi ternyata tak ada yang menyerupai jenis ihan tersebut,� tandas Megawati Soekarnoputri. Karena itu, meski benih ikan pora-pora yang pernah ditebarnya di Danau Toba sudah memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar danau, Megawati justru meminta agar bupati Samosir Mangindar Simbolon memberlakukan penghentian sementara aktivitas menangkap ikan pora-pora, agar ikan pora-pora tersebut bisa berkembang biak lebih banyak. "Karena ikan ihan ini sudah terancam punah, maka saya minta tolong pak bupati untuk membuat peraturan penghentian sementara aktivitas menangkap ikan pora-pora, jadi tetap bisa berkembang biak," kata Megawati. Generasi muda juga harus bisa mengerti dan menurunkan adat istiadat dan budaya dari suku-suku yang ada di Indonesia. Kita boleh tau apa yang terjadi di negara luar, lanjutnya kita boleh belajar dari negara luar, tapi kita tidak boleh melupakan apa yang dimiliki negara kita.-+,


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.