Edisi Natal Oikumene

Page 1

EDISI KHUSUS JANUARI 2013

2 Mgr. Anicetus B Sinaga :

Gereja Tetap Mendorong Umat untuk Menggunakan Hak Politiknya Secara Bebas USKUP Agung Medan Monsegneur (Mgr) Anicetus B Sinaga meminta agar Effendi MS Simbolon bersikap ksatria dan sportif dalam menghadapi pemilihan gubernur 7 Maret mendatang. Sikap ksatria dan sportif ini menurut Uskup Agung yang lebih sering dipanggil ompung ini untuk menghindari perpecahan dikalangan masyarakat Sumatera Utara. "Sudah tidak zamannya lagi kita bertingkah laku seperti nenek moyang kita dulu, sekali musuh tetap musuh. Harusnya kita bisa bersikap sportif dan mau mengakui kemenangan lawan-lawan kita," ujar Mgr Anicetus B Sinaga, OFM Cap ketika menerima calon gubernur Effendi MS Simbolon di Keuskupan Agung Medan, Senin (14/1)siang. Lebih lanjut Mgr Anicetus B Sinaga mengatakan, meski sering didatangi calon kepala daerah, tapi secara tegas gereja katolik dilarang untuk ikut berpolitik,karena gereja berada di atas kepentingan politik. "Setiap yang datang tentu akan kami sambut dengan tangan terbuka, apalagi kalau yang datang memang memiliki tujuan untuk membawa kesejahteraan bagi masyarakat banyak", imbuh Mgr Anicetus B Sinaga. Meski tidak diijinkan berpolitik, lanjut Mgr Anicetus B Sinaga tetapi gereja tetap mendorong umatnya untuk menggunakan hak politiknya secara bebas tanpa paksaan dari gereja dan sesuai dengan hati nurani. Untuk itu menurut Mgr Anicetus B Sinaga, pihaknya mendorong calon untuk menjalin komunikasi denga Forum Komunikasi Masyarakat Katolik (FMKI). "Kita sudah mendorong umat katolik untuk menggunakan hak politiknya dalam setiap pesta demokrasi. Untuk itu, berkomunikasilah dengan FMKI",tambah Uskup. Calon gubernur Effendi MS Simbolon mengatakan, sebagai umat beragama ia meminta doa restu untuk bisa tetap sehat dan semangat sehingga bisa menjalankan tugas yang sangat berat dalam memenangkan hati masyarakat Sumatera Utara. Effendi MS Simbolon yang datang bersama pendiri Forum Masyarakat Katolik Indonesia Sonny Keraf juga mengatakan, secara pribadi ia siap untuk memenuhi permintaan untuk bersikap ksatria dan sportif dalam pemilihan nanti. Karena, menurut Effendi MS Simbolon, pemilihan kepala daerah bukanlah pertempuran yang hanya mengenal menang tetapi tidak mengenal kalah. Effendi MS Simbolon juga mengatakan, niatnya mengikuti pemilihan gubernur ini bukan untuk mencari kekayaan, tapi lebih kepada keinginan untuk membawa perubahan di Sumatera Utara. Karena selama ini menurut Effendi, Sumatera Utara tidak mendapat perhatian yang lebih dari pemerintah pusat. Pendiri Forum Masyarakat Katolik Indonesia Sonny Keraf (Mantan Menteri Lingkungan Hidup) yang juga tokoh senior PDI-Perjuangan menambahkan, ada tiga hal yang menjadi tugas berat yang dibebankan ketua umum PDIPerjuangan kepada Effendi MS Simbolon jika terpilih sebagai gubernur, yakni penyediaan energi, perbaikan infrastruktur dan menangani masalah lingkungan hidup di Sumatera Utara yang sudah semakin parah.

DO A USKUP : Effendi Simbolon DOA didoakan Uskup Agung Medan Mgr. Anicetus B. Sinaga, OFMCap untuk maju pada ajang Pilgubsu 7 Maret 2013.

Sumatera Utara yang terdiri dari beragam suku, bahasa dan budaya hidup rukun dengan berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Salah satu suku yang ada adalah suku Batak yang menjunjung tinggi demokrasi dalam setiap kesempatan. Dengan berlandaskan Dalihan Na Tolu (Somba Marhula-hula, Elek Mar Boru dan Manat Mardongan Tubu) seluruh marga-marga dalam suku Batak akan saling menghargai dan menghormati. Ada kalanya dalam sebuah pesta atau adat kita menjadi boru dan parhobas (pelayan), ada kalanya kita menjadi raja-hula-hula.

EMOKRASI dalam adat istiadat berbeda dengan demokrasi dalam ajang demokrasi Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (7 Maret 2013) nanti. Ajang ini akan menentukan pemimpin Sumut 5 tahun ke depan. Kita semua memiliki peran yang sama dan kedudukan yang sama dalam menentukan siapa yang akan kita pilih menjadi pemimpin Sumut 5 tahun kedepan. Berita tentang ajang demokrasi ini telah menggema sampai ke pelosok desa, baliho dan spanduk juga telah dipasang dimana-mana. Perlu diketahui, dalam sejarah Sumut pada 45 tahun lalu (1968) Gubernur bangsoi yaitu Pendeta PR Telaumbanua yang berjemaat di Banua Niha Kreso Protestan (BNKP) dan 30 tahun (1983) yang lalu Edward Waldemar Pahala (EWP) Tambunan jemaat Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP). Setelah itu, tidak ada lagi bangsoi jadi gubernur. Sosok Pdt. PR Telaumbanua membuat keteduhan dan kenyamanan di saat Indonesia khususnya Sumut sedang dilanda prahara politik 1966. Sosok EWP Tambunan dikenal sangat sederhana dan Kristiani merupakan penggagas kerukunan antar suku dan antar agama, dia mempopulerkan salam Sumatera Utara seperti "Horas", "Mejuah-juah" dan "Ahoi" sebagai gambaran rasa persaudaraan dan ke-Bhinneka Tunggal Ika-an. (bersambung ke hal.3)

D


2

EDISI KHUSUS JANUARI 2013

Renungan

Visi-Misi Drs. Effendi MS Simbolon – Drs. H. Jumiran Abdi

MENJADI KEPALA DAN BUKAN EKOR (Disadur dari Renungan Harian Air Hidup) Baca: Ulangan 28:1-14 “TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun,” Ulangan 28:13a Jika kita memperhatikan keadaan dunia hari-hari ini sungguh makin mencemaskan: goncangan, krisis dan bencana alam terjadi di mana-mana tanpa dapat diduga oleh siapa pun. Setiap orang punya cukup alasan untuk takut dan kuatir akan masa depannya. Namun sebagai orang percaya mari kita perhatikan apa yang dikatakan oleh firman Tuhan, “Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selamalamanya.” (Ibrani 13:8). Apakah dengan bergoncangnya dunia ini, janji Tuhan Tuhan juga turut tergoncang dan berubah kuasanya? Janji firmanNya takkan tergoyahkan oleh keadaan apa pun yang ada di dunia ini, karena “...firman Allah tidak mungkin gagal.” (Roma 9:6) dan “...tetap untuk selama-lamanya.” (1 Petrus 1:25). Jadi di segala situasi, segala kondisi dan segala keadaan, janji Tuhan tetap berlaku bagi orang percaya. Salah satu janji Tuhan adalah Ia akan mengangkat anak-anakNya menjadi kepala dan bukan ekor, akan tetap naik dan bukan turun. Apa maksudnya? Selama ini banyak orang Kristen yang salah mengerti dengan arti ayat ini. Menjadi ‘kepala’ selalu kita identikkan dengan pangkat atau jabatan tinggi seseorang dalam sebuah pekerjaan atau instansi, sehingga ada yang berkata, “Katanya Tuhan akan mengangkat kita menjadi kepala dan terus naik, buktinya selama bertahun-tahun saya hanya menjadi karyawan biasa, tetap tidak mengalami peningkatan.” Menjadi ‘kepala’ memiliki makna yang sangat luas, tidak hanya sebatas itu; menjadi ‘kepala’ berarti kehidupan kita menjadi berkat, teladan dan membawa pengaruh yang luar biasa bagi banyak orang.Kita menjadi panutan bagi banyak orang; ke mana ‘kepala’ pergi, ke situ ‘ekor’ pasti akan mengikuti. Bukan berbicara soal pangkat atau kekayaan yang dimiliki oleh seseorang tapi menekankan pada ‘kualitas’ hidupnya. “Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.” (1Timotius 4:12b). “apabila engkau mendengarkan perintah Tuhan, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia,” Ulangan

| Edisi Mingguan diterbitkan Tim Pemenangan Calon Gubsu & Wagubsu Drs Effendi MS Simbolon - Drs H Jumiran Abdi Alamat Redaksi: Jalan KH. Wahid Hasyim No.35 Medan Telp: 061-453 9078 Faks: 061-453 8624

Sur at-sur at Surat-sur at-surat

28:13b Menjadi ‘kepala’ berbicara tentang kualitas hidup seseorang yang mampu menjadi teladan dan memiliki dampak bagi orang lain. Sementara soal jabatan atau posisi dalam pekerjaan, harta, kekayaan, promosi dan sebagainya adalah ‘bonus’ dari Tuhan, karena Tuhan tidak menghendaki anak-anaknya hanya menjadi ‘ekor’ dan terus mengalami penurunan kualitas hidup. Kita semua tahu menjadi ‘ekor’ berarti hanya menjadi pengikut, seperti kata ‘mengekor’ yang berarti menjadi pecundang, padahal firmanNya menegaskan, “Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.” (Roma 8:37). Untuk bisa menjadi ‘kepala’ dan terus mengalami peningkatan dalam hidup ini ada proses yang harus kita jalani yaitu harus tunduk kepada instruksi firman Tuhan: “Jika engkau baik-baik mendengarkan suara Tuhan, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka Tuhan, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi.” (Ulangan 28:1). Kata ‘jika’ (Ulangan 28:1) dan ‘apabila’ (Ulangan 28:13 dan 14) berarti sebuah syarat untuk meraih janji Tuhan. Syarat utamanya adalah mendengarkan firman Tuhan dan melakukannya dengan setia. Kemudian kita tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri (Ulangan 28:14), maka Tuhan akan mengangkat kita menjadi kepala dan Ia akan membawa kita semakin naik. Hal ini juga disampaikan Tuhan kepada Yosua agar ia senantiasa merenungkan firmanNya dan melakukannya, “...dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.” (Yosua 1:8). Jangan hanya complain kepada Tuhan dan menuntut hak-hak kita saja sementara kita sendiri tidak memenuhi kewajiban atau mengerjakan bagian kita yaitu hidup dalam ketaatan. Asal kita taat dan setia kepada Tuhan maka Dia pun tidak akan pernah lalai menggenapi janji firmanNya. “Hal-hal yang terjadi di masa yang lampau telah Kuberitahukan dari sejak dahulu, Aku telah mengucapkannya dan telah mengabarkannya. Kemudian dengan sekonyong-konyong Aku melaksanakannya juga dan semuanya itu sudah menjadi kenyataan.” Yesaya 48:3. (Sumber : http://airhidupblog.blogspot.com/2012/10/menjadi-kepala-dan-bukanekor-2.html)

MEMB ANGUN SUMUT YYANG ANG TRISAKT MEMBANGUN TRISAKTII 1. Berdaulat Secara Politik Artinya Propinsi Sumut harus memiliki wewenang dalam mengelola kebijakan politik untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat, tidak selalu didikte oleh kepentingan pusat. Kalau mayoritas masyarakat Sumut memilih Pasangan No.2 Drs Effendi MS Simbolon & Drs H. Jumiran Abdi (ESJA) dan diberikan amanah untuk memimpin, maka Sumut dapat mengelola kepentingan masyarakatnya dengan tegas dan berani. 2. Berdikari secara Ekonomi. Artinya Sumut harus mandiri dan mampu mengelola sumber daya ekonomi yang ada dengan bekerjasama dengan propinsi lain yang berdampingan dengan Sumut maupun dengan Negara tetangga. Dalam hal ini, Sumut dengan kekayaan sumber daya alamnya yang melimpah dari perkebunan, pertanian, perikanan pertambangan dan lain sebagainya harus menghindari adanya ekploitasi kekayaan alam secara besar-besaran oleh pihak asing yang hanya merugikan rakyat bangsa Indonesia itu sendiri, khusus masyarakat Sumut. 3. Berkepribadian secara kebudayaan Artinya daerah propinsi Sumut harus berkepribadian dengan budayanya sendiri. Keanekaragaman seni budaya yang dimiliki Sumut merupakan karakter suatu budaya Sumut. Sumut dapat dikenal di seluruh Indonesia dan di dunia internasional kalau memiliki karakter Sumut yang beragam. Maka Pemerintahan Provinsi Sumut harus tetap mempertahankan, melestarikan serta mempromosikan kebudayaan dan kearifan lokal yang ada di Sumut. Masyarakat Sumut harus dapat mencegah adanya hegemoni budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila, termasuk budaya korupsi yang saat ini sedang digandrungi oleh para penyelenggara Negara.

APRESIASI Rakyat Sumut

Dari Redaksi Selamat HARI NATAL dan TAHUN BARU 2013. Hari ini, 20 Januari 2013 Sumatera Utara menggelar acara Perayaan Natal Oikumene yang mengusung Tema : “Allah Mengasihi Kita,” (1 Yohanes 4 : 19). Mengajak seluruh umat Kristiani Sumatera Utara untuk merayakan Natal secara bersama-sama di Stadion Teladan Medan. Perayaan Natal yang dihadiri ribuan umat dan berasal dari denominasi gereja bersatu memanjatkan doa dan ucapan syukur telah beranjak dari tahun 2012 dan melangkah pasti di tahun 2013. Tahun ini, Sumut akan menentukan pemimpinnya pada ajang demokrasi 7 Maret 2013 nanti. Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Drs. Effendi Muara Sakti Simbolon dan Drs. Jumiran Abdi (ESJA) menyampaikan selamat beribadah pada acara Perayaan Natal Oikumene dan Syukuran Tahun Baru 2013. Pasangan ini diharapkan menjadikan Sumatera Utara akan Lebih berwarna. TABLOID DUA edisi khusus ini akan melengkapi bahan bacaan dan referensi masyarakat Sumut tentang pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Drs. Effendi Muara Sakti Simbolon dan Drs. Jumiran Abdi. Dalam edisi kali ini, TIM TABLOID DUA menurunkan beberapa laporan dan catatan perjalanan calon ke beberapa daerah di Sumatera Utara serta berbagai kegiatan yang dilaksakan para relawan, simpatisan dan masyarakat Sumut. Semoga tabloid ini dapat menjadi referensi dan menambah wawasan masyarakat Sumut dalam menentukan pilihannya pada ajang demokrasi # PILGUBSU 7 Maret 2013. Salam ESJA No.2

Redaksi

Pemimpin Umum: Budiman P. Nadapdap,SE Pemimpin Redaksi: Rion Aritonang Pemimpin Perusahaan: Meinarty Rehulina Dewan Redaksi: Panda Nababan, H. Afan, dr Sofyan Tan, Ruben Tarigan, Sarma Hutajulu,SH, M Akhyar Nasution, Budiman P Nadapdap, SE, Eddi Rangkuty, Drs. Soetarto MSi, Drs Baskami Ginting, Effendi Naibaho Redaksi: Juli Simanjuntak, James Pardede, Bambang Sugiarto, Dana Tarigan Staff Redaksi: Tulus Pasaribu, Muthma Indra Lubis, Masnauli Sinaga, Andrico Rahman. Email: redaksi@effendi-jumiran.com Website: www.effendi-jumiran.com SMS Center: 0812-6584-9402 Pin BB: 210284C5 (Effendi-Jumiran No.2)


Berit ama Beritaa Ut Utama

3

EDISI KHUSUS JANUARI 2013

WTP Simarmata :

Kepompong itu Setelah Berubah Menjadi Kupu-kupu akan Lebih Berwarna

K

ETUA Sekolah Tinggi Theologia HKBP Nommensen Pdt Dr. Darwin Lumbantobing mengatakan Effendi MS Simbolon bukanlah orang baru dilingkungan HKBP, karena hingga saat ini masih berperan serta dalam pengembangan HKBP Menteng, Jakarta sebagai Dewan Penyantun dan Penasehat. Effendi Simbolon juga hadir pada saat pelantikan Ephorus HKBP Pdt. WTP Simarmata (16 September

2013) di Taput dan menyampaikan sambutan mewakili jemaat HKBP. Dalam sambutannya pada acara pelantikan Ephorus, Effendi mengharapkan kepada pemimpin HKBP yang baru mampu membawa pembaharuan. Ephorus juga tidak terlalu direcoki dengan persoalan mutasi pendeta. Ephorus benar-benar menjadi panutan dalam menggembalakan domba-dom-

Sambungan dari hal.1.... Meski Pdt. PR Telaumbanua dan EWP Tambunan beragama Kristen, semangat toleransi antarumat beragama di Sumatera Utara dia bangun dengan baik. Tahun ini, kita merindukan munculnya kembali bangsoi yang diharapkan bisa membawa perubahan. Dari lima calon gubernur, satu diantaranya adalah Effendi Muara Sakti Simbolon warga gereja HKBP. Dalam sebuah kesempatan Calon gubernur Sumatera Utara Effendi MS Simbolon berharap, masyarakat Sumatera Utara mau membagikan resep hidup berdampingan dengan penganut agama lain, sehingga perayaan hari besar setiap agama bisa berlangsung dengan aman, tertib dan lancar. "Tingginya rasa toleransi dan solidaritas antar umat beragama yang menjadikan Sumatera Utara bisa terbebas dari kerusuhan yang berbau agama. Kita patut bersyukur, bahwa masyarakat Sumut sudah jauh lebih dewasa dalam kehidupan beragama. Ini jadi modal utama kelancaran dan ketenangan setiap umat beragama dalam menjalankan ritual keagamaan dan ini lah yang harus ditularkan kepada masyarakat lainnya di luar Sumatera Utara," kata Effendi Simbolon kepada sejumlah wartawan di Medan. Effendi Muara Sakti Simbolon mempunyai prinsip harus Jujur, Berani dan Melayani. Jujur berarti tidak korupsi, tidak menerima suap, jujur dalam menepati janji-janji terutama jujur kepada rakyat dan dihadapan Tuhan. Berani, berarti cerdas mengambil keputusan, cepat dan tegas mengambil tindakan dan berani karena benar. Tidak membiarkan permasalahan berlarut-larut. Melayani itu berarti bukan untuk dilayani, sadar dengan tugas dan tanggungjawabnya adalah mengabdi kepada rakyat. Sikap jujur, berani dan melayani merupakan syarat untuk menjadi pemimpin bangsoi. Jadi, pemimpin bangsoi memang harus jujur, berani dan melayani karena dia adalah bagian dari dalihan na tolu, parhobas. Horas !!-+,

ba-Nya. Pada pertemuan Ephorus dengan Calon gubernur Effendi MS Simbolon di STT HKBP Pematang Siantar, ia diulosi, didoakan dan diberi restu oleh Ephorus HKBP Pdt WTP Simarmata serta Ketua STT HKBP Nommensen Pdt Dr Darwin Lumbantobing. Effendi MS Simbolon yang datang untuk mendengarkan kuliah umum dan bersilaturahmi dengan staff pengajar serta seluruh mahasiswa mengaku lama tidak berkunjung ke Sekolah Tinggi Theologia HKBP Nommensen di Pematang Siantar. Effendi menggambarkan, suasana kampus masih memberikan aroma damai dan ketenangan, dan harapan. Dan ini menurut Effendi yang seharusnya dimiliki lembaga pendidikan kristen. "Tak banyak yang berubah dari kampus ini. Suasana yang tergambar masih suasana damai, suasana tenang dan menggambarkan harapan. Dan ini masih menunjukkan aroma kekristenan HKBP," ujar Effendi MS Simbolon. Lebih lanjut Effendi MS Simbolon mengatakan, dengan suasana kampus yang masih menggambarkan aroma kekristenan HKBP, ia berharap para mahasiswa yang nantinya akan menjadi penggembala jemaat di gereja HKBP bisa meneruskan cita-cita pendiri HKBP I.L Nommensen. Sementara Ephorus HKBP Pdt WTP Simarmata yang berkesempatan memberikan

kuliah umum mengatakan, hadir di STT dan memberikan kuliah umum mengingatkannya kepada masa-masa ia menjadi dosen pengajar. WTP Simarmata bercerita bagaimana ia menerapkan pola bersahabat dengan para mahasiswa, mulai mengajak sarapan pagi bersama selesai kuliah subuh. "Dosen yang baik itu adalah dosen yang bisa membawa mahasiswanya keluar dari permasalahan hidup sehari-hari," papar WTP Simarmata. Lebih lanjut WTP Simarmata menambahkan, untuk bisa menghadapi tantangan dan rintangan yang ada seperti di jaman sekarang, HKBP harus mulai melakukan pembaharuan. Dan pembaharuan itu menurut WTP Simarmata bukan hanya pembaharuan di kulit saja, tetapi harus menyentuh hingga ke dalam. "Kita mau pembaharuan yang kita lakukan itu seperti yang dilakukan kepompong. Awalnya memang terlihat menjijikkan, tetapi setelah berubah menjadi kupu-kupu maka akan terlihat lebih indah, lebih berwarna. Dan pembaharuan lebih berwarna ini juga-lah yang kita inginkan untuk Sumatera Utara," tandas WTP Simarmata. Pada kesempatan itu, Effendi MS Simbolon didoakan secara khusus oleh Ephorus HKBP Pdt. WTP Simarmata dan Ketua STT HKBP Nommensen Pdt. Dr. Darwin Lumbantobing untuk maju pada Pilgubsu 7 Maret 2013 nanti. Selain didoakan, Effendi juga mendapat ulos sebagai simbol mempererat tali silaturahmi. -+,

Pendeta HKBP Bertekad Menangkan Effendi-Jumiran “Memperjuangkan Cagubsu nomor 2 menjadi Orang nomor Satu di Sumut”

PARA pendeta HKBP Distrik Medan-Aceh yang juga merupakan warga negara Indonesia dan memiliki hak konstitusi menyatakan tekad dan dukungan untuk memperjuangkan agar calon Gubsu Drs Effendi Muara Sakti Simbolon dan Cawagubsu Drs Jumiran Abdi berhasil menang pada hajatan pesta demokrasi Pilkada Gubernur Sumut 7 Maret 2013 mendatang. Kebulatan tekad para pendeta ini disampaikan pada pertemuan Partangiangan Bona Taon 2013 (Ibadah Tahun Baru 2013) bersama keluarga Cagubsu Drs. Effendy Simbolon di kediaman Bintatar Hutabarat Jalan Sei Berantas Medan, Kamis (3/1). Acara partaonbaruon tersebut selain dihadiri para pendeta dari Distrik Medan-Aceh juga dihadiri para pendeta yang datang dari Langkat, Binjai, Labuhan Batu, Deli Serdang dan lainnya. Dalam kesempatan itu Pdt Anggiat Hutabarat yang melayani di gereja HKBP Resort Helvetia yang juga warga Sumut mengatakan, disertai dengan doa akan melakukan berbagai upaya agar Effendi Simbolon memenangkan Pilgubsu. Anggiat menambahkan, sebagai umat Kristiani serta pelayan Tuhan harus siap memperjuangkan cagubsu nomor 2 karena akan menjadi orang nomor satu di Sumut. "Oleh karena itu, tidak ada lagi alasan bagi kita umat yang percaya kepadaNya untuk tidak mendukung Effendi Simbolon sebagai pilihan rakyat Sumatera Utara," katanya dengan optimis dan disambut tepuk tangan para pendeta lainnya. Sementara itu Pdt. Armyn Sihite mengatakan, bahwa Calon Gubernur yang kita harapkan telah ada dihadapan kita. Jadi kita semua pendeta yang hadir ini sudah saatnya untuk memperjuangkannya. Dalam renungannya, Armyn menyampaikan terimakasih kepada Ibu Megawati Soekarno Putri selaku Ketua Umum PDIP yang telah memberi kesempatan bagi kadernya Effendy Simbolon untuk maju dalam ajang demokrasi Pilgub Sumut. "Kalau kita bisa jadi kepala, kenapa harus jadi ekor," ungkapnya disambut yel-yel “Effendi Simbolon Pilihan kita”. Pada kesempatan itu ada himbauan agar seluruh masyarakat Sumut, khususnya Tapanuli agar jeli dan bijak dalam memilih calon yang cerdas, energik dan berkemampuan membangun Sumut. Sosok Effendi MS Simbolon salah satu figur yang pas untuk mengemban tugas mulia itu. Pertemuan berlangsung meriah penuh kekeluargaan, dihadiri pendeta dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya yang merupakan simpatisan beserta

Pendeta HKBP Distrik Medan-Aceh menggelar syukuran Tahun Baru sekaligus mendoakan ESJA maju pada Pilgubsu 2013 sejumlah tim relawan pemenangan Effendy Simbolon-Jumiran Abdi. foto:rion Effendi Simbolon pada kesempatan itu sangat mensyukuri acara pertemuan dengan para pendeta. Effendi yang senang bercanda itu juga menyempatkan diri menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada segenap pendeta yang hadir, bahkan dirinya sangat bersyukur atas berkenannya para Pendeta memberi dukungan moral melalui doa restu yang dilakukan. "Saya pribadi sangat senang dan mensyukuri kehadiran pendeta yang mendoakan saya,” ujar Effendi. Dalam kesempatan itu, Effendi mengakui bahwa untuk pencalonan ini sebelumnya tidak terpikirkan baginya. Namun karena sudah permintaan dan keputusan Ibu Megawati Soekarnoputri. "Ke depan, kita harus maju, jangan hanya dikampung orang lain kita maju tapi di kampung kita sendiri tidak mau maju. “Inilah niat saya, untuk memajukan Sumut dan juga warga Sumut pada umumnya," tandasnya.-+,


4

EDISI KHUSUS JANUARI 2013

TIADA HARI TANPA MENYAPA RAKYAT

PASAR MELATI : ESJA memberikan bantuan gerobak kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah dan bertemu dengan pedagang Pasar Melati Medan

GALERI F

AN AK AK : Effendi Simbolon merayakan Natal bersama anak-anak ANAK AK--AN ANAK Sekolah Minggu pada Perayaan Natal PDI Perjuangan Kota Medan.

TOK OH : OKOH Megawati Soekarnoputri bersama ESJA bertemu dengan tokoh Tionghoa Tansri Chandra di Medan MEN ARI : ESJA menari bersama masyarakat di Desa Ujung Serdang dalam acara Gendang Guro-guro Aron MENARI

BERTEMU Effendi Simbolan bertemu dengan Bupati Simalungun JR Saragih, beserta para staf dan jajarannya.


FOTO ESJA

Sejak Ditugaskan Ibu Megawati Soekarnoputri pada 13 November 2012, Effendi Simbolon dan Jumiran Abdi tak Pernah Berhenti Mengunjungi Rakyat SUMUT

EDISI KHUSUS JANUARI 2013

5

PANEN RA RAYYA : Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Effendi Simbolon-Jumiran Abdi menghadiri acara Panen Raya di Dusun Mariat, Desa Pasar Melintang, Kabupaten Deli Serdang.

Fot o-f ot Foto-f o-fot otoo oleh : Asiong, Juli, Choky Choky,, Rion

TAMIL : Effendi MS Simbolon berkesempata merayakan Natal bersama masyarakat Tamil di Medan.

PANTI ASUHAN : Megawati Soekarnoputri bersama ESJA saat mengunjungi anak-anak korban tsunami di PA Terima Kasih Abadi Medan, Sabtu (5/1).

USKUP : Effendi Simbolon bersama tim Washington Pane, Penyabar Nakhe, Sonny Keraf bertemu dengan Uskup Agung Medan Mgr. Anicetus B. Sinaga, OFMCap dan Forum Masyarakat Katolik Indonesia Sumut Parlindungan PENDIDIKAN : Masa depan Bangsa ditentukan lewat pendidikan yang berkualitas Purba, Senin (14/1).

Y APENTRA : Effendi Simbolon bernyanyi bersama siswa-siswi Yayasan Penyandang Tuna Netra di Tanjung Morawa pada acara Perayaan Natal Pendetapendeta se Kabupaten Deli Serdang.

LANGKA LANGKATT : Effendi Simbolon dan Jumiran Abdi bersama Bupati PAS AR: Effendi Simbolon mengunjungi Pasar Botomuzoi di Nias. Langkat Ngogesa Sitepu dalam acara sosialisasi Cagub dan ASAR: Kebersihan Pasar sangat perlu dilakukan. Cawagub di Stabat Langkat.


6

EDISI KHUSUS JANUARI 2013

Lint as Lintas

Mengenal Lebih Dekat

EFFENDI SIMBOLO N dan JUMIRAN ABDI

S

EJAK ditetapkan oleh PDI Perjuangan, bahwa yang maju menjadi Calon Gubernur Sumatera Utara adalah Drs. Effendi Muara Sakti Simbolon sontak masyarakat Sumut kaget. Apakah dalam waktu yang begitu singkat nama Effendi Simbolon yang diusung PDIP, PDS dan PPRN ini bisa tersosialisasi dan dikenal masyarakat Sumatera Utara ? Dengan didukung mesin partai, Effendi Simbolon bersama tim langsung bergerak dan menyapa masyarakat di 33 kabupaten/ kota yang ada di Sumut. Nama Effendi Simbolon yang berpasangan dengan Jumiran

Abdi secara perlahan dan pasti langsung tersosialisasi di tengah-tengah masyarakat. Pria kelahiran Banjarmasin, 1 Desember 1964 ini adalah anak Tuhan dan telah menikah dengan Dra. Dessy Trinita br. Tobing serta dikaruniai 3 orang anak (Horas Yosua Gradio Simbolon, Antonio Abraham Posma Simbolon dan Finno Immanuel Hamonangan Putra Simbolon). Effendi Simbolon selaku Wakil Ketua Komisi VII DPR RI yang membidangi masalah energi sumber daya mineral, riset, teknologi dan lingkungan hidup adalah salah satu putra terbaik Batak yang gencar

memperjuangkan hak-hak rakyat. Effendi Simbolon dari Fraksi PDIP menolak keras langkah pemerintah menaikkan harga BBM Bersubsidi pasalnya, dampak tersebut sangat memberatkan bagi rakyat kecil. Putra pasangan MM Simbolon dan Martha br. Tobing ini sejak diputuskan untuk maju dalam ajang demokrasi 7 Maret 2013 nanti, setiap hari ia dan pasangannya tak kenal lelah untuk menyapa dan mendengar aspirasi masyarakat mulai dari kota Medan, Deli Serdang, Langkat, Serdang Bedagai, Taput, Tapteng, Labuhan Batu sampai ke Kepulauan Nias. Effendi Simbolon tercatat sebagai jemaat Gereja HKBP Jalan Jambu Menteng Jakarta sangat antusias dengan permasalahan yang ada di tengahtengah masyarakat. Apresiasi Effendi terhadap masyarakat kurang mampu telah ditunjukkan dengan melakukan pelayanan kesehatan dan pemberian kaca mata baca gratis secara berkesinambungan dan berkeliling di beberapa titik di kabupaten/kota yang ada di Sumatera Utara. Calon gubernur Effendi Simbolon membagikan langsung kacamata gratis tersebut mengatakan, kesedihan yang ia rasakan setiap kali mendatangi pengobatan gratis yang mereka gelar adalah ketika ia melihat ratusan warga yang datang ke pengobatan gratis, Ini menurut Effendi menunjukkan bahwa masyarakat masih

membutuhkan pelayanan kesehatan yang murah bahkan gratis tapi layak. “Setiap kali pengobatan gratis kami gelar, selalu saja dipadati warga masyarakat yang mau mendapatkan pengobatan gratis.Ini menunjukkan masyarakat masih butuh pelayanan kesehatan gratis yang layak,” tandasnya. Effendi MS Simbolon sangat cepat tersosialisasi di Sumut karena pasangannya Jumiran Abdi juga dikenal akrab oleh masyarakat. Mengusung motto Jujur, Berani dan Melayani Effendi Simbolon terus berupaya untuk meyakinkan masyarakat Sumut bahwa pasangan ESJA yang Lebih Berwarna memiliki komitmen untuk membawa angin perubahan bagi Sumatera Utara lima tahun ke depan. Ketika Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Jayabaya ini mengadakan kunjungan ke beberapa daerah di Sumatera Utara, antusias masyarakat terlihat saat mereka berebutan untuk mengenal lebih dekat sosok Effendi MS Simbolon. Ada yang nyeletuk, “Ganteng kali rupanya calon gubernur kita ini ya ?” Melihat sosok Effendi Simbolon yang cepat berbaur dengan masyarakat Sumut membuat mesin partai merapatkan barisan dan berkomitmen memenangkan pasangan Effendi MS Simbolon-Jumiran Abdi pada Pilgubsu 7 Maret 2013 nanti. jap

Berbuat yang Terbaik untuk Masyarakat Sumut Hingga Akhir Hayat

N

AMA Drs H Jumiran Abdi tibatiba membuat geger jagad politik Sumatera Utara. Pria berusia 62 tahun ini tiba-tiba didapuk menjadi calon Wakil Gubernur Sumatera Utara (Cawagubsu) mendampingi Effendi MS Simbolon yang diusung PDI Perjuangan, PPRN dan PDS sebagai Gubernur Sumut. Nama Jumiran Abdi memang selama ini tak menjadi buah bibir atau digadanggadangkan menjadi Cagub atau Cawagub Sumut. Pria berambut putih ini memang dikenal sebagai tokoh Jawa di Sumatera Utara, namun ia selama ini lebih banyak beraktivitas di organisasi sosial kemasyarakatan usai pensiun menjadi birokrat. “Hidup saya ini mengalir saja. Setelah pensiun dari PNS, saya menikmati hidup dengan santai dan damai bersama isteri, anak dan cucu-cucu saya,” katanya. Mantan Komisioner KPU Sumut periode 2003-2008 ini bukanlah wajah baru di dunia perpolitikan di Sumut. Jumiran dikenal aktif berorganisasi sejak kuliah di Medan. Ia tercatat pernah menjadi pengurus DPD Golkar Medan periode 1984-1993. Djumiran juga pernah duduk di kepengurusan KNPI Sumut periode 1979-1984 sebagai Wakil Sekretaris. Sebagai tokoh Jawa, Jumiran juga mendedikasikan hidupnya dengan menjadi Ketua Paguyuban Putra Jawa Kelahiran Sumatera (Pujakesuma) sejak tahun 19962005. Selama 10 tahun itu, Jumiran membesarkan Pujakesuma bersama para

tokoh Jawa lainnya di Kota Medan. Selain itu, Jumiran juga kini memegang sejumlah jabatan di organisasi kemasyarakatan seperti menjadi Ketua Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kota Medan sejak tahun 2006 hingga sekarang. Ia juga didapuk menjadi Wakil Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat Sumut serta menjabat Wakil Ketua Kwarda Pramuka Sumut. “Saya ingin berbuat yang terbaik untuk masyarakat Sumut hingga akhir hayat. Ini tekad saya,” katanya. Sebelum terjun ke dunia sosial kemasyarakatan, Jumiran dikenal sebagai birokrat yang bersih di Pemko Medan. Ia dipercaya menduduki berbagai jabatan strategis oleh dua Walikota Medan, yakni H Bachtiar Djafar dan H Abdillah. Selama rentang waktu dari tahun 1993-2003, ia menduduki jabatan seperti Kadis Pertamanan Kota Medan, Direktur Utama Perusahaan Daerah (PD) Rumah Potong Hewan, Direktur Utama PD Kebersihan. “Kuncinya keikhlasan mengabdi. Saya juga gak neko-neko hidup ini. Yang penting bagi saya ya bekerja,” ujarnya lagi. Dikenal sebagai sosok yang sederhana, Jumiran tak payah ditemui. Untuk mencari lelaki berambut putih ini, sangatlah gampang. “Saya biasa sholat Zuhur dan Ashar di Mesjid Agung Medan. Disana biasanya saya beserta kawan-kawan ngobrol sambil menunggu waktu sholat,” terangnya. Kesederhanaan itu juga ditunjukkan

dalam kesehariannya. Jumiran kerap dijumpai berkemeja putih lengan pendek. “Ini uniform saya setiap hari. Saya ini cuma punya dua motif baju yaitu warna putih dan batik,” ucap Jumiran sambil tersenyum. Rumahnya di kawasan Jl Gaperta Ujung Medan, juga jauh dari kesan mewah. Di rumah yang di halamannya terdapat pendopo itu, hanya ada sebuah mobil Mercedes Benz Tiger warna Hitam tahun 1986. “Harta saya ya cuma ini. Mobil mercy tua yang harganya mungkin cuma 25 juta. Itu pun kalau laku. Padahal, banyak yang bilang saya ini mantan pejabat tapi kok gak kaya. Ini semua saya syukuri saja,” kata Jumiran yang hobi memakai sarung jika sedang berada di rumah. Jumiran bercerita, kebanggaan hidupnya adalah karena berhasil mendidik anak-anaknya. Djumiran yang menikahi Nirwana Barus, memang dikaruniai tiga orang anak, satu putera dan dua puteri. “Anak-anak saya semua sudah mandiri. Mereka mencari karir dan penghidupannya sendiri. Saya sudah puas mendidik dan memberikan yang terbaik untuk pendidikan mereka,” katanya. Gaya hidup Jumiran tak berubah sampai ia dicalonkan menjadi Cawagubsu mendampingi Effendi MS Simbolon. Ia tetap tampil bersahaja. Baginya, perjuangan

menjadi orang nomor dua di Sumut merupakan perjalanan hidup yang harus dijalani dengan ikhlas. “Saya tak punya beban. Kepercayaan menjadi Cawagubsu ini juga merupakan kehendak Allah. Kita jalani dengan ikhlas dan ikhtiar saja. Kalau Allah berkehendak, apapun bisa terjadi,” pungkasnya.-+,


Lint as Lintas

7

EDISI KHUSUS JANUARI 2013

Natal Oikumene : Umat Kristiani se-Sumut Doakan Calon Gubsu

Effendi Simbolon Rayakan Natal bersama Pedagang Pusat Pasar Medan

E ffendi Simbolon Hadiri Beberapa Peray aan Natal Calon Gubernur Sumatera Utara Nomor 2 Effendi MS Simbolon mengadiri Natal Punguan Parna Lingkungan I Pulo Brayan Medan, Minggu (16/12/2012) lalu. Effendi yang hadir dengan baju putih-putih bersama timnya disambut hangat dan penuh kekeluargaan oleh seluruh punguan parna yang ada di Lingkungan I Pulo Brayan. "Saya datang untuk menyampaikan Selamat Natal kepada Orang tuaku, Dongan Tubu, Hula-Hula, Lae, Ibotokku, Anggikku dan memohon agar bersama-sama mendoakan saya untuk membangun Sumatera Utara ini," ujar Effendi yang disambut tepuk tangan dari seluruh yang hadir. Ketua Parna Lingkungan I Pulo Brayan Mikael Simarmata mengatakan, sangat bangga dengan kedatangan Effendi Simbolon ke daerahnya. Apalagi daerah tempat mereka tinggal berada di samping sungai Deli.Mikael Simarmata juga mengatakan,selama ini mereka sudah selalu dengar nama Effendi di televisi. Dengan kedatangan itu mereka bertekad untuk memenangkan Effendi Simbolon Menjadi Gubernur Sumatera Utara pada 7 Maret 2013 mendatang. "Kami tak menyangka pak Effendi mau memenuhi undangan kami merayakan natal Parna, mengingat

kondisi tempat kami tinggal ala kadarnya.Tapi ternyata beliau tidak pandang bulu. Karena itu kami bertekad untuk memenangkan Effendi Simbolon sebagai Gubernur Sumut mendatang," ujar Mikael Simarmata. UNGUAN Parna yang hadir pada saat itu memberikan Ulos sebagai Kekuatan bagi Effendi untuk berjuang di Sumatera Utara. "Ulos ini kami berikan sebagai rasa kebanggaan kami terhadap pomparan parna Effendi Simbolon, semoga dalam menjalankan tugas diberikan kekuatan dan diberkati Tuhan," terang Mikael Simarmata. Pada hari yang sama, usai menghadiri natal Parna, Effendi Simbolon juga menghadiri Natal Keluarga Besar Universitas Sumatera Utara, pada kesempatan itu Effendi memberikan

Perayaan natal USU itu juga dihadiri Rektor USU Prof Dr Syahrir Pasaribu, Anggota DPD RI Parlindungan Purba, Kapolda Sumut Irjend Pol Wisjnu Amat Sastro, Asisten Pemerintahan Pemprov Sumut Hasiholan Silaen yang mewakili Plt Gubernur dan undangan lainnya. Effendi Simbolon bersama keluarga juga hadir dalam kebaktian malam Natal di Gereja HKBP Resort Koserna Padangbulan Medan, Senin (24/11). Effendi bersama keluarga berbaur akrab dengan 700-an jemaat gereja. Bahkan, kehadiran Effendi disambut hangat para jemaat. Effendi dan seluruh jemaat terlihat larut dalam doa, nyanyian dan pujian yang dibawakan seorang pendeta. Di hari istimewa tersebut, Cagubsu Effendi Simbolon mengatakan, di malam Natal ini kita bersyukur karena menikmati suasana Natal dengan kondusif dan Perayaan Natal GBKP Simalingkar masyarakat Kristiani dapat menjalankan ibadah dengan khidmat. “Suasana ini bukan hanya di Sumatera Utara tetapi juga diseluruh daerah di Indonesia. Ini membuktikan semua lapisan dan elemen masyarakat sudah saling menghargai,’’ katanya dan berharap sikap seperti ini dapat terus terjalin. Perayaan Natal lainnya yang dihadiri Effendi Simbolon adalah perayaan natal pedagang Pusat Pasar dimana di acara itu Effendi bernyanyi ucapan selamat Natal kepada seluruh bersama dengan pedagang. Effendi dan mahasiswa dan dosen yang ada di keluarga mengucapkan selamat Hari Lingkungan USU. Natal 2012 kepada umat Kristiani.-+ "Saya ucapakan selamat Natal dan Tuhan Slalu memberkati," ujar Effendi.

P

PERAYAAN Natal Oikumene 2012 ( 20 Januari 2013 di Stadion Teladan Medan akan dihadiri ribuan umat Kristiani dari seluruh kabupaten/kota di Sumut untuk berdoa bersama terhadap Calon Gubernur Sumatera Utara 2013. Masih dalam rangkaian kegiatan Natal Oikumene, Sabtu (19/ 1) diadakan seminar di Convention Hall Hotel Danau Toba Medan, dengan mengangkat tema “Memperkokoh Kebersamaan Dalam Pluralisme”. “Sekitar 60 ribu sampai 100 ribu umat Kristiani di seluruh Sumut akan mengikuti kebaktian, ibadah dan doa-doa syafaat untuk calon gubernur. Selain juga mendoakan agar Pilgubsu berjalan dengan aman, damai dan terpilih pemimpin Sumut yang menjadi pilihan Tuhan,” ungkap Wakil Ketua Umum Panitia Natal Oikumene 2012 Washington Pane kepada wartawan melalui selulernya, Selasa (15/1), di Medan. Menurutnya, perayaan Natal Oikumene yang dihadiri ribuan umat Kristiani akan mendoakan calon gubernur untuk menjadi pemimpin yang takut akan Tuhan, pemimpin yang dipilih Tuhan. Pemimpin atau sosok yang benar-benar akan membawa Sumut ke arah yang lebih baik. Seperti yang disebutkan dalam Alkitab, bahwa umat dianjurkan untuk memilih pemimpin yang takut akan Tuhan, memiliki wawasan yang baik dan melindungi rakyat. Perayaan Natal Oikumene yang dirangkaikan dengan syukuran Tahun Baru, lanjut Washington Pane juga sebagai bentuk wujud rasa syukur karena telah memasuki Tahun Baru 2013. “Dengan Perayaan Natal Oikumene, masyarakat bersyukur kepada Tuhan telah memasuki tahun baru. Terkait Pilgubsu 2013, gunakan hak pilih untuk menentukan calon dengan kriteria seperti yang ada dalam Alkitab. Kita memilih gubernur bukan memilih wakil gubernur,” ajak Washington yang juga Wakil Ketua PPRN Sumut itu. Bicara tentang Pilgubsu 2013, bagi Washington Pane secara pribadi, Effendi MS Simbolon berpasangan dengan Jumiran Abdi yang diusung PDIP, PPRN dan PDS itu, merupakan sosok kandidat yang bisa membawa Sumatera Utara menjadi lebih baik. Cagubsu nomor urut 2 Effendi Simbolon, menurut Washington, bisa mengangkat Sumut lebih baik, karena tokoh nasional yang kini masih aktif di DPR-RI itu, memiliki track record yang bagus. “Apa yang terucap dari dia (Effendi-red) benar-benar itu dari hatinya. Lebih baik mencoba yang baru, daripada yang lama tetapi tidak bagus,” pungkasnya. -+,



Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.