Solopos edisi Jumat, 13 Mei 2011

Page 17

SOLOPOS

KLATEN

Jumat Legi, 13 Mei 2011

V

Kronik

Biaya persalinan gratis

Jampersal segera diluncurkan

SPAI Pedan selenggarakan Kreasi Anak Muslim IV

Klaten (Espos)

Pedan (Espos)

Program Jaminan Persalinan (Jampersal) di Kabupaten Klaten akan diluncurkan secara resmi pada Senin (23/5). Dengan program ini, seluruh ibu hamil di Klaten bakal menikmati program melahirkan secara gratis. Program yang bertujuan menekan angka kematian bayi dan ibu melahirkan tersebut terbuka bagi siapa saja tanpa memandang usia dan kelas ekonomi. “Cukup menunjukkan fotokopi KTP, kartu keluarga (KK) dan buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak-red), biaya persalinan dibebaskan,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Ronny Roekmito, kepada wartawan, di ruang kerjanya, Kamis (12/5). Program tersebut, lanjut Ronny, telah dinantinanti warga Klaten dan bakal diluncurkan pada Senin (23/5). Khusus ibu yang melahirkan dengan operasi caesar, menurut Ronny, sudah bisa menikmati layanan persalinan gratis di rumah sakit (RS). “Dua pekan lalu, ibu melahirkan secara caesar sudah tak perlu membayar, gratis. Kami menunjuk Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Soeradji Tirtonegoro Tegalyoso dan Rumah Sakit Islam (RSI) Klaten untuk menangani program persalinan gratis ini,” paparnya.

Sanggar Pendidikan Anak Islam (SPAI) Kecamatan Pedan menggelar acara Kreasi Anak Muslim IV (Kamus IV), Minggu (8/5). Acara tersebut diikuti 650 santri TPA/TPQ se-Kecamatan Pedan. Acara bertempat di SDN Sobayan. Menurut Ketua SPAI Pedan, Wagiyanto, melalui keterangan tertulis yang diterima Espos, Kamis (12/5), Kamus IV dikemas dalam 12 perlombaan yang meliputi tartil Quran, hafalan surat-surat Alquran, azan, ikamah, pidato berbahasa Jawa, deklamasi puisi islami, nasyid dan cerdas cermat agama Islam. Selain itu juga diadakan perlombaan kata berkait, bakiak, memasukkan pensil dalam botol, mewarnai dan beberapa jenis lomba lainnya. o pra/*

Kelas III Layanan persalinan gratis akan ditangani para bidan, tenaga medis di puskesmas, Polindes dan rumah bersalin yang tersebar di Klaten. Dengan jumlah bidan sebanyak 400-an, Ronny menargetkan sekitar 300 bidan bersedia menandatangani nota kesepakatan program Jampersal tersebut. “Mereka adalah bidan yang telah mengantongi izin praktik,” paparnya. Ibu melahirkan yang mengikuti layanan persalinan gratis juga bisa menikmati layanan pemeriksaan kehamilan gratis selama empat kali. Setelah melahirkan, mereka mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis sebanyak tiga kali. “Jadi, sebelum melahirkan dan sesudah melahirkan, pasien tetap mendapatkan layanan kesehatan gratis. Semua pelayanan disamaratakan dalam kategori kelas III,” terangnya. Jika pelayanan bidan belum memadai lantaran persalinan harus melalui operasi caesar, pasien bisa langsung dirujuk ke RS. “Biaya persalinan caesar ini tak terbatas,” paparnya. Mengacu data yang dimiliki Dinkes, tiap tahun program persalinan gratis itu ditargetkan bisa diikuti sekitar 22.000 ibu hamil. Selama ini, menurut Ronny, di Klaten masih banyak ibu melahirkan yang enggan mendatangi bidan atau RS lantaran terbentur biaya. Hal itulah yang memicu tingginya angka kematian bayi dan ibu melahirkan di Klaten. “Itulah sebabnya, program Jampersal ini jadi kabar gembira bagi ibu melahirkan,” paparnya. o asa

Muhammad Khamdi

MENABRAK—Truk pengangkut semen cair menabrak traffic light atau lampu lalu lintas dan lampu penerangan jalan di pertigaan Gondang, Jalan Jogja-Solo, tepatnya di depan Mapolsek Jogonalan,

PJU Solo-Jogja terancam padam

Klaten (Espos)

Mayoritas lampu penerangan jalan umum (PJU) di sepanjang Jl Solo-Jogja di wilayah Klaten terancam padam. Anggaran untuk membayar tagihan listrik PLN yang dialokasikan dalam APBD 2011 nyaris habis. l Oleh: Aries Susanto “Kami prediksi anggaran untuk membayar rekening listrik hanya sampai bulan Agustus,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Klaten, Tajudin Akbar, kepada wartawan, Kamis (12/5). Tajudin menjelaskan tiap bulan anggaran untuk membayar tagihan rekening listrik PJU mencapai Rp 900-an juta. Anggaran yang disediakan dalam APBD 2011 hanya Rp 6 miliar. Dengan kondisi tersebut, dipastikan DPU harus berutang untuk menalangi pembayaran tagihan listrik. “Solusi pertama, kami akan berutang kepada PLN. Tetapi, kami juga

Ribuan pendaftar bersaing masuk RSBI

Klaten (Espos)

Ribuan siswa mengikuti tes ujian masuk ke sejumlah sekolah di Kabupten Klaten yang berstatus Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), Kamis (12/5). Ribuan siswa tersebut tak hanya berasal dari Klaten, namun juga dari luar Klaten seperti Boyolali, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jepara, serta daerah lainnya di Jawa Tengah (Jateng). Ketua Panitia Ujian SMKN 3 Klaten, Didik Sulistiyana, menjelaskan jumlah pendaftar di sekolah pariwisata tersebut sebanyak 417 orang. Dari jumlah tersebut, pihaknya akan mengambil sekitar separuhnya untuk ditempatkan di lima program studi keahlian. “Paling banyak ialah program jasa boga dan busana yang masing-masing sebanyak tiga kelas,” katanya kepada Espos di ruang kerjanya, Kamis (12/5). Program lainnya, yakni perhotelan, dua kelas, kecantikan rambut satu kelas,

Klaten, Kamis (12/5). Kecelakaan itu terjadi karena rem truk blong. Berita di bagian lain halaman ini.

dan kecantikan kulit satu kelas. Mereka yang mendaftar dan ikut ujian, kata Didik, adalah siswa yang saat ini masih belum diketahui lulus atau tidak dalam Ujian Nasional (UN) SMP. Jika nantinya ada siswa yang tak lulus UN SMP, namun lulus ujian masuk SMKN 3 Klaten, secara otomatis dinyatakan gugur dan jatah kursi diisi oleh siswa cadangan yang diterima. “Semua proses ujian dilakukan olehtimindependendariJogja.Pengumumannya pada Jumat (20/5),” paparnya. SMAN 1 Klaten juga dibanjiri calon siswa baru. Petugas Humas SMAN 1 Klaten, Surantiyana, menjelaskan jumlah pendaftar dan yang mengikuti ujian masuk mencapai 569 siswa. Dari jumlah tersebut, SMA terfavorit di Klaten itu hanya menerima sebanyak 224 siswa. Jumlah pendaftar di SMKN 2 Klaten membeludak hingga mencapai 1.023 siswa. “Padahal, sekolah kami hanya menerima 384 siwa,” kata Wakil Kepala SMKN 2 Klaten, Purwoko. o asa

akan mengajukan anggaran lagi melalui APBD Perubahan. Itu dulu yang kami pikirkan,” paparnya. Lampu yang terpasang di seluruh tiang lampu PJU Jl Solo-Jogja di wilayah Klaten berjumlah ribuan. Dari jumlah tersebut, mayoritas lampu telah mati baik karena rusak atau karena memang sengaja dimatikan lantaran tingginya beban tagihan listrik. “Kalau lampu dinyalakan semuanya, biaya akan membengkak dan menambah beban kami,” paparnya. Tajudin kini mengupayakan untuk membeli lampu-lampu hemat energi. Namun, upaya tersebut akan dilakukan

secara bertahap mengingat besarnya anggaran yang harus disiapkan. “Anggarannya miliaran rupiah,” paparnya. Selain itu, DPU hanya akan menghidupkan sejumlah lampu di persimpangan jalan yang ramai. “Lampu yang mati banyak sekali. Namun, sejumlah persimpangan yang ramai kami upayakan tetap menyala,” paparnya.

Membahayakan Pantauan Espos, kondisi ruas jalan Solo-Jogja di wilayah Klaten pada malam hari sangat membahayakan. Kondisi jalan sebagian rusak parah. Lampu penerangan jalan minim karena banyak lampu yang tak menyala. Salah satu pengguna jalan, William, mengaku khawatir melintasi jalan Jogja-Solo pada malam hari. Selain karena persoalan tersebut di atas, dia juga mengeluhkan maraknya truk pengangkut pasir yang memadati jalan tersebut pada malam hari. “Selain gelap, sebagian ruas jalan rusak, terutama bagian tepi atau pinggir. Truk-truk pengangkut pasir melintasi jalan di sisi tengah,” papar warga Banjarasi, Solo itu. o

9 Siswa SD tak lulus Klaten (Espos) Sembilan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) dan sederajat di Klaten dipastikan tidak lulus sekolah. Mereka tidak mengikuti Ujian Nasional (UN) tahun ajaran 2010/2011 sejak hari pertama pelaksanaan UN, Selasa (10/5), hingga hari terakhir, Kamis (12/5). Sementara tiga siswa dinyatakan dapat mengikuti UN susulan karena sakit. Sekretaris II UN Klaten, Tri Margiyanto, memastikan sembilan siswa tak ikut UN karena berbagai alasan, yakni bekerja membantu orangtua, keluar sekolah tanpa keterangan, meninggal dunia dan pindah alamat. Data tersebut diperoleh dari laporan 26 subrayon di setiap kecamatan di Klaten pada Kamis (12/5) siang. “Kami mendapat laporan pihak sekolah sudah aktif mendatangi orangtua siswa. Namun, para siswa itu tidak mau meneruskan sekolah,” paparnya saat ditemui Espos di Kantor Dinas Pendidikan Klaten, Kamis. Menurut Tri, siswa yang dinyatakan

gagal UN terdiri dari satu siswa dari SDN 1 Jonggrangan, satu siswa dari SDN 1 Logede, satu siswa dari SDN 2 Kanoman, satu siswa dari SDN 1 Dompyongan, satu siswa dari SDN 2 Tumpukan, satu siswa dari SDN 2 Gedaren, satu siswa dari SDN 1 Karangduren, satu siswa dari SDN 2 Pokak dan satu siswa dari SDN 2 Jatipuro. Sedangkan tiga siswa yang sakit dan akan mengikuti UN susulan yakni Rinda Khoiri dari SDN 1 Tonggalan, Boby Adi Pangestu dari SDN 2 Gunting dan Joko Prasetyo dari SDN 2 Gunting. Terkait ketidakikutsertaan sembilan siswa itu dalam UN pada tahun ini, pihak sekolah memberikan surat pernyataan bermeterai yang ditandangani wali murid dan kepala sekolah. Surat itu untuk bukti jika suatu saat orangtua siswa protes dan menanyakan alasan ketidaklulusan anak mereka. “Kami tidak ingin di belakang hari ada protes dari orangtua siswa, bukti itu juga diperkuat dengan kunjungan ke rumah siswa bersangkutan,” jelas Tri. o m98

Nyaris dihajar massa, pencuri uang masjid diselamatkan polisi l

Oleh: Muhammad Khamdi

W

ajah Tri Handoko, 25, tertunduk saat diperiksa aparat di Mapolsek Ketandan, Klaten Utara, Rabu (11/5). Tri Handoko ditangkap dan dibawa ke Mapolsek Ketandan karena telah mencuri uang Rp 8.000 di dalam kotak amal Masjid Nur Solihin, Dukuh Kemiri, Desa Candirejo, Ngawen, Minggu (8/5). Ia nekat mencuri saat melihat kondisi masjid sekitar pukul 13.30 WIB dalam keadan sepi. Nasib apes menimpa Tri. Saat membuka kotak amal yang terletak di pojok masjid, ada seseorang masuk ke dalam masjid. Orang itu, H Muslim, pengurus majid, lalu berteriak ”maling”. Tri kemudian lari ketakutan meninggalkan masjid. “Saya benar-benar kepepet, untuk kebutuhan sehari-hari,” terangnya. Dalam pengakuan kepada penyidik, Tri mengatakan sudah mengenal daerah sekitar masjid tersebut. Lokasi masjid dan rumahnya masih dalam satu kawasan desa.

Saat mengetahui peristiwa jemaah masjid menjadi gempar. Warga kemudian mencari Tri ke Dukuh Kemiri RT 25/ RW XI, Desa Candirejo, Kecamatan Ngawen, yang tak lain tempat tinggal Tri. Tri mengatakan tidak berani pulang ke rumah. Pada Senin (9/5) siang ia bermaksud meninggalkan kampungnya. Ia dipergoki oleh salah seorang warga setempat, Nur Rohman, 30. “Saya melihat Tri menaiki sepeda, kemudian saya cegat,” papar Nur Rohman di Mapolsek Ketandan. Nur mendengar kabar Tri telah mencuri uang di dalam kotak amal masjid dari beberapa tetangganya. Nur kemudian mengajak Tri ke rumah Kepala Desa Candirejo, Muryanto. KesaMuhammad Khamdi baran massa tidak terbendung lagi. Tri bahPENCURI—Tri Handoko, 25 (kiri), pencuri uang dalam kotak amal Masjid Nur Solihin diperiksa oleh kan sempat mendapat bogem mentah da- seorang penyidik di Mapolsek Ketandan, Klaten Utara, Rabu (11/5). ri massa. “Saya ditelepon Kades CandireKapolsek Ketandan kemudian menelpon pengamanan itu dipimpin langsung Kapoljo untuk mengamankan pencuri kotak amal karena rumah Kades dikepung massa,” pa- petugas Polres Klaten yang kemudian me- res Klaten AKBP Kalingga Rendra Raharpar Kapolsek Ketandan, AKP Didik Priyo ngerahkan personel Dalmas demi meng- ja “Kalau tidak diamanakan, bisa jadi peamankan Tri dari amukan massa. Proses laku dibakar massa,” papar Kapolsek. o Sambodo, saat ditemui Espos, Rabu.

Muhammad Khamdi

MEMOTONG PITA—Asisten II Sekda Klaten, Edy Hartanto, memotong pita sebagai tanda peresmian Gedung UPK Sumber Agung, Manisrenggo, di Kantor Kecamatan Manisrenggo, Kamis (12/5).

Sekda resmikan Gedung UPK Sumber Agung Manisrenggo (Espos) Gedung Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Sumber Agung, Manisrenggo, diresmikan oleh Asisten II Sekda Klaten, Edy Hartanto, di Kantor Kecamatan Manisrenggo, Klaten, Kamis (12/5). Edy meresmikan gedung itu dalam kapasitas mewakili Bupati Klaten, Sunarna. Ruang pameran UPK di depan Kantor Kecamatan Manisrenggo juga diresmikan oleh Edy Hartanto. Ketua UPK Manisrenggo, Totok Supriyanto, mengatakan dua gedung yang diresmikan dibangun dengan dana surplus Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPMMP) sebesar Rp 165 juta. Sedangkan aksesori dua gedung tersebut dibiayai Rp 51 juta. Gedung UPK Sumber Agung dibangun di lahan seluas 74 meter persegi. Sedangan gedung pameran di bangun di lahan seluas 12 meter persegi. o m98

Solo-Jogja macet 2 km

Truk semen tabrak traffic light Jogonalan (Espos) Truk pengangkut semen cair berkapasitas 19 ton menabrak lampu lalu lintas atau traffic light dan lampu penerangan jalan di pertigaan Gondang, Jalan Solo-Jogja, tepatnya di depan Mapolsek Jogonalan, Klaten, Kamis (12/5). Kecelakaan itu terjadi karena rem truk blong. Informasi yang dihimpun Espos, peristiwa terjadi sekitar pukul 14.15 WIB. Tidak ada korban jiwa, namun satu unit mobil Toyota Kijang bernomor polisi AB 1716 QB rusak pada bagian lamSaya sengaja pu dan bemper depan membanting stir sebelah kiri karena tertimpa tiang lampu peke kanan untuk nerangan jalan. menghindari Truk bernomor polisi tabrakan dengan B 9350 WO yang dikemudikan Sumarno, 40, kendaraan lain.” warga Demak, Jawa Tengah, melaju dari arah Solo menuju Jogja. Mendekati pertigaan Gondang, truk membelok ke arah median jalan hingga menabrak tiang lampu penerangan jalan dan traffic light. “Saya sengaja membanting stir ke kanan untuk menghindari tabrakan dengan kendaraan lain. Kebetulan kondisi jalan memang sedang ramai,” terang Sumarno di lokasi, Kamis.

Berat Sumarno mengatakan kecelakaan itu terjadi karena rem truk mendadak blong. Dia mengaku masih bisa mengendalikan laju truk. Sebelum sampai pertigaan Gondang, ujar dia, rem dalam keadaan baik. Truk yang dikemudikan Sumarno dari Semarang menuju Jogja sudah dicek berulang kali. Sementara itu, Tedi, 32, warga Desa Dompyongan, Kecamatan Jogonalan, Klaten, pemilik mobil Toyota Kijang, mengatakan mobilnya tertimpa tiang lampu penerang jalan yang ditabrak truk. ”Mobil saya saat itu berada di samping kiri truk. Kemudian terdengar suara benturan keras, setelah saya lihat bemper depan ringsek dan kaca lampu pecah,” ujar Tedi. Truk bermuatan seberat 19 ton itu membuat petugas kepolisian kesulitan untuk mengevakuasi. Truk tidak bisa ditarik dengan mobil derek manual dan harus menggunakan derek otomatis yang harus didatangkan dari Jogja. Akibatnya, jalan macet sepanjang dua kilometer. ”Truknya teralu berat, jadi ketika dicoba diderek tidak bergerak sama sekali,” kata Kapolsek Jogonalan, AKP Marjoko. o m98


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.