02
Sekilas Laporan Tahunan
06
Keunggulan Kami
TEMA DAN PENJELASAN
03
Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2013
08
Laporan Tahunan Kami
05
Pencapaian Penting PT Pelabuhan Indonesia I
09
Ikhtisar Keuangan dan Operasional
(Persero) Tahun 2013
14
Ikhtisar Saham dan Obligasi
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
18
Laporan Dewan Komisaris
24
Profil Dewan Komisaris
32
Laporan Direksi
38
Profil Direksi
46
Identitas Perusahaan
54
Peristiwa Penting Tahun 2013
47
Sejarah Singkat
58
Penghargaan dan Sertifikasi
49
Visi, Misi dan Tata Nilai
60
Struktur Grup, Komposisi Pemegang
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
Saham dan Komposisi Modal
51
Maksud, Tujuan dan Strategi Perusahaan
61
Kronologis Pencatatan Saham dan
52
Bidang Usaha
Pencatatan Efek Lainnya
63
Struktur Organisasi
75
Wilayah Kerja, Alamat Kantor dan
65
Profil Pejabat Kantor Pusat & Kantor Cabang
Profil Pelabuhan
73
Daftar Entitas Anak Perusahaan, Perusahaan
77
Alamat Kantor
Asosiasi,Perusahaan Joint Venture,
80
Profil Cabang Pelabuhan
dan Entitas Berelasi
92
Profil Unit Bisnis
74
Lembaga Profesi
94
Kerjasama dengan Pihak Ketiga
Penunjang Perusahaan
97
Tinjauan Industri
PROFIL PERUSAHAAN
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
SUMBER DAYA MANUSIA
109 Tinjauan Operasional 122 Tinjauan Keuangan
140 Laporan SDM
150 Pembinaan Karir
141 Struktur Pengelola SDM
150 Manajemen Kinerja
141 Profil SDM
150 Remunerasi Pegawai
142 HR Roadmap 2012-2014
151 Program Pensiun
143 Rekrutmen SDM
151 Hubungan Industrial
144 Program Pelatihan & Pengembangan SDM
152 Biaya SDM
150 Penilaian Kompetensi Pegawai
166 Dewan Komisaris
156 Komitmen, Manfaat dan Tujuan Penerapan GCG
TATA KELOLA PERUSAHAAN
175 Direksi
157 Prinsip-prinsip dan Road Map GCG
181 Hubungan Dewan Komisaris
158 Upaya Memperkuat Implementasi GCG
159 Penilaian Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG)
dan Direksi
182 Penilaian Dewan Komisaris
161 Struktur dan Mekanisme Penerapan GCG
162 Rapat Umum Pemegang Saham
dan Direksi
184 Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
194 Sekretaris Perusahaan
187 Komite Audit
197 Akses Informasi dan Data
190 Komite Nominasi dan Remunerasi
198 Sistem Pengendalian Internal
191 Komite-komite Lain di Bawah Dewan Komisaris
199 Satuan Pengawas Intern
193 Sekretaris Dewan Komisaris
202 Auditor Eksternal 205 Manajemen Risiko
TANGGUNG JAWAB SOSIAL & LINGKUNGAN
207 Permasalahan Hukum dan Sanksi
211 Pemberian Dana Untuk Kegiatan
dari Regulator
Sosial dan Politik
208 Kode Etik
211 Praktik Bad Corporate Governance
210 Whistleblowing System
212 Rencana Pengembangan GCG
211 Shares Option
Tahun 2014
215 Tanggung Jawab Lingkungan Hidup
221 Pengembangan Sosial
216 Filosofi Kami
217 Lingkungan Hidup
226 Konsumen
dan Kemasyarakatan
218 Ketenagakerjaan, Kesehatan dan
Keselamatan Kerja
LAPORAN AUDITOR 230 INDEPENDEN
REFERENSI KRITERIA 362 ANNUAL REPORT AWARD (ARA) TAHUN 2013
STRATEGIC ALLIANCE PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sebagai perusahaan yang sedang tumbuh, berkeyakinan bahwa setiap perubahan akan membuat Perusahaan tumbuh semakin kuat. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memanfaatkan momentum perubahan ini untuk memperkuat posisinya sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam menjalankan bisnis kepelabuhanan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan efisiensi Logistik Nasional. Melihat berbagai peluang pertumbuhan perusahaan untuk semakin maju dan berkembang, maka berbagai program serta kerjasama strategis pun dilakukan, diantaranya dengan pembentukan anak perusahaan bersama PT Pelabuhan Indonesia I, II, III, IV (Persero) yaitu PT Terminal Petikemas Indonesia (TPI) serta Pengembangan Pelabuhan Belawan Phase II dengan pembentukan anak perusahaan yaitu PT Prima Terminal Petikemas yang digandeng oleh PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) bersama perusahaan BUMN lainnya yaitu PT Wijaya Karya (Persero) dan PT Hutama Karya (Persero). Selain itu juga berbagai kerjasama dalam pengembangan usaha akan selalu terus dilakukan pada tahun-tahun selanjutnya, sebagai bentuk sinergi untuk mewujudkan infrastruktur negara dan perekonomian bangsa.
Disclaimer Laporan Tahunan ini berisikan pernyataan-pernyataan kondisi keuangan, hasil operasi, proyeksi, rencana, strategi, kebijakan, serta tujuan Perusahaan, yang digolongkan sebagai pernyataan ke depan dalam pengertian perundang-undangan yang berlaku, kecuali hal-hal yang bersifat historis. Pernyataan-pernyataan tersebut bersifat prospektif yang memiliki risiko dan ketidakpastian serta dapat mengakibatkan perkembangan aktual secara material berbeda dari yang tertulis dalam pernyataan-pernyataan tersebut. Pernyataan prospektif dalam laporan tahunan ini dibuat berdasarkan berbagai asumsi mengenai kondisi terkini dan kondisi mendatang dari Perusahaan serta lingkungan bisnis di mana Perusahaan menjalankan kegiatan usaha. Perusahaan tidak menjamin bahwa segala tindakan yang telah diambil untuk memastikan keabsahan dokumen ini akan membawa hasil-hasil tertentu sesuai harapan.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
1
LAPORAN TAHUNAN 2013
SEKILAS
LAPORAN TAHUNAN Kami mengucapkan selamat datang kepada segenap pemangku kepentingan pada Laporan Tahunan 2013 PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Tema laporan tahunan ini adalah “STRATEGIC ALLIANCE.� yang melambangkan keinginan segenap jajaran PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) untuk menyiapkan berbagai hal yang dibutuhkan menuju perubahan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) untuk mempertahankan diri sebagai perusahaan yang berkelanjutan. Laporan tahunan ini disusun berdasarkan kajian yang mendalam terhadap prospek keberlanjutan bisnis PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) serta dinamika bisnis kepelabuhanan pada tahun 2013 yang dilakukan dengan semangat untuk memberikan sesuatu yang terbaik. Tujuan utama dari Laporan Tahunan ini adalah untuk meningkatkan keterbukaan informasi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) yang ditunjukkan dalam lingkup eksternal dan internal serta pembelajaran dalam organisasi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sendiri. Laporan Tahunan ini menjadi buku tahunan yang turut membangun rasa bangga dan solidaritas di antara pegawai PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) . Laporan Tahunan ini memberikan gambaran secara komprehensif dan detail tentang sumber informasi pencapaian kinerja, laporan posisi keuangan, laba rugi, dan arus kas dalam setahun. Laporan ini juga memberikan gambaran tentang tugas, peran, dan fungsi struktural organisasi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) yang mencerminkan penerapan tata kelola perusahaan yang baik. Tujuan utama dari laporan tahunan ini adalah untuk membangun pemahaman dan kepercayaan seluruh pemangku kepentingan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dengan menyediakan informasi yang tepat, berimbang, dan relevan sehingga seluruh pegawai, manajemen, dan para pemegang saham dapat memperoleh informasi yang memadai terkait langkah-langkah kebijakan yang telah dan akan ditempuh PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) berikut keberhasilan pencapaian pada tahun 2013. Bagi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), laporan tahunan tidak sebatas pelaporan pertanggungjawaban manajemen dalam kepada Pemegang Saham, namun telah menjadi media komunikasi yang efektif kepada seluruh pemangku kepentingan tentang kinerja dan prospek perusahaan pada masa mendatang. Laporan tahunan ini juga menjadi wujud penerapan tata kelola perusahaan yang baik, serta merupakan sarana PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) untuk memperoleh masukan dari berbagai kalangan tentang seberapa baik laporan tahunan ini dan sekaligus untuk dapat semakin memantapkan keberadaan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
2
LAPORAN TAHUNAN 2013
1
TANGGUNG JAWAB
ATAS LAPORAN TAHUNAN 2013 Dewan Direksi dan Komisaris menyatakan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan ini berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait.
Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
Dewan Komisaris PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
Direktur Utama
Komisaris Utama
Bambang Eka Cahyana
Iskandar Abubakar
Komisaris Independen Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha
M. Nawawiy Loebis Syahputera Sembiring
Komisaris
Direktur Keuangan Umar Aris
Farid Luthfi
Komisaris
Mustafa Wijaya
Direktur SDM dan Umum
Komisaris Imran Iskandar
Icu Zukafril
Direktur Operasi dan Teknik
Komisaris
Iman A. Sulaiman
Zulfahmi Rizal
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
3
LAPORAN TAHUNAN 2013
1
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
4
LAPORAN TAHUNAN 2013
PENCAPAIAN PENTING
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) TAHUN 2013 Pada tahun 2013, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) berhasil mempertahankan dan meningkatkan kinerja yang telah berjalan dengan baik.
LABA BERSIH Rp 489 Miliar Meningkat 37,80 % dibandingkan tahun 2012
TOTAL ASET Rp 4,58 Triliun Meningkat 9,26 % dibandingkan tahun 2012
PENDAPATAN USAHA Rp 1,89 Triliun Meningkat 21,33 % dibandingkan tahun 2012
RETURN ON INVESTMENT (ROI)19,56 % Meningkat 20,06 % dibandingkan tahun 2012
RETURN ON EQUITY (ROE) 21,43 % Meningkat 15,90 % dibandingkan tahun 2012
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
5
LAPORAN TAHUNAN 2013
KEUNGGULAN KAMI 1
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) mengelola pelabuhan-pelabuhan yang mempunyai lokasi yang strategis di Indonesia yang memiliki jaringan darat dan laut yang terhubung dengan baik
2
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memiliki kapasitas jalur dan kolam pelabuhan yang mendukung bagi kapal-kapal untuk merapat di pelabuhan milik PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
3
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memiliki sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan dan kompetensi memadai di bidang-bidangnya
4
PT Pelabuhan Indonesia memiliki kontribusi pengekspor CPO dan turunannnya terbesar di Indonesia. Produksi CPO dan turunannya Indonesia hampir 50% dari total produksi dunia. Produksi CPO di Indonesia pada tahun 2013 mencapai 26 juta ton. Sedangkan Ekspor CPO dan turunannya pada tahun 2013 mencapai 21,2 juta ton. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memiliki posisi pelabuhan dengan hinterland yang sebagian besar komoditi utamanya adalah CPO dan turunannya. Pada Tahun 2013, CPO dan turunannya mencapai 10,6 juta ton hampir 50% ekspor CPO Indonesia melalui pelabuhan-pelabuhan di PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).
5
PT Pelabuhan Indonesia sebagai pintu gerbang perekonomian Indonesia Barat Sebagai pintu gerbang Perekonomian Indonesia bagian Barat, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) melalui Pelabuhan Belawan dan BICT memberikan kontribusi terbesar dalam proses masuknya barang di Pulau Sumatera. Kontribusi ini berkaitan erat terhadap harga barang dan indeks logistik Indonesia.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
6
LAPORAN TAHUNAN 2013
1
6
Pelabuhan Kuala Tanjung untuk Indonesia Pelabuhan Kuala Tanjung terletak di Selat Malaka dan merupakan Jalur Main Line Operator (MLO). Arus petikemas yang menyinggahi Selat Malaka setiap tahunnya mencapai 45 juta Teus dan merupakan pasar transhipment yg potensial. Sementara itu kapasitas pengembangan di Pelabuhan Kuala Tanjung dapat mencapai 20 juta Teus per tahun. Saat ini, Pelabuhan Kuala Tanjung telah ditetapkan menjadi logistik Hub Transportasi Laut dan dalam hirarki pelabuhan nasional ditetapkan sebagai hub port. Oleh karena itu, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) melakukan pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung dengan pembangunan Terminal Peti Kemas dan Terminal Curah Cair/CPO. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi makin padatnya Pelabuhan Belawan dan juga untuk mewujudkan Hub Port Indonesia serta biaya logistik nasional yang bersaing.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
7
LAPORAN TAHUNAN 2013
LAPORAN TAHUNAN KAMI Secara berkala, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menyusun Laporan Tahunan yang mengacu pada ketentuan dalam kriteria Annual Report Award (ARA). Berikut kami sajikan cover Laporan Tahunan 4 (empat) tahun terakhir.
1
Laporan Tahunan 2012 Annual Report 2012
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
Laporan Tahunan 2010 Annual Report 2010
Laporan Tahunan 2009 Annual Report 2009
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
8
LAPORAN TAHUNAN 2013
IKHTISAR KEUANGAN Uraian
2009
2010
2011
2012
2013
LAPORAN LABA RUGI Untuk Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember (dalam juta rupiah) Pendapatan Usaha
940.150,70
988.428,98
1.163.630,55
1.561.006,42
1.893.989,49
(285,25)
-
-
-
-
939.865,45
988.428,98
1.163.630,55
1.561.006,42
1.893.989,49
(675.911,94)
(756.261,96)
(821.138,21)
(950.319,15)
1.180.905,27
Laba Usaha
263.953,52
232.167,01
342.492,35
610.687,27
713.084,23
Pedapatan (Beban) Non Usaha
(24.218,93)
(38.036,86)
(62.296,04)
(134.075,99)
(85.867,91)
Laba Sebelum Pajak
239.734,59
194.130,16
280.196,31
476.611,28
624.270,32
Beban Pajak
(65.009,63)
(55.462,55)
(68.860,93)
(121.579,17)
(135.024,62)
Laba Bersih
174.724,96
138.667,60
211.335,38
355.032,11
489.245,70
Pendapatan Komprehensif bersih
-
-
-
-
-
Laba Komprehensih Tahun Berjalan
-
-
-
355.032,11
489.245,70
Laba per saham (dalam rupiah)
-
-
-
746.435
955.633
Reduksi Pendapatan Pendapatan Usaha Bersih Beban Usaha
LAPORAN POSISI KEUANGAN Untuk Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember (dalam juta rupiah) Investasi pada entitas asosiasi
-
-
-
-
37.500,00
Investasi pada pengendalian bersama entitas
-
-
-
-
123.054,00
Aset Lancar
1.125.589,42
1.274.053,56
Aset Tidak Lancar
3.070.306,33
3.305.243,52
4.195.895,75
4.579.297,08
Liabilitas Jangka Pendek
541.875,39
611.997,16
Liabilitas Jangka Panjang
1.365.903,10
1.176.939,05
Total Aset
1.630.824,68
2.005.179,95
3.446.574,93
Total Liabilitas
316.622,92
601.233,58
1.456.429,08
1.907.778,49
1.788.936,20
Jumlah Ekuitas
1.314.201,76
1.403.946,38
1.990.145,86
2.288.117,26
2.790.360,88
Operating Profit to Revenues
28,08
23,49
29,43
39,12
37,65
Operating Profit to Equity
20,08
16,54
17,21
26,69
25,56
Operating Profit to Total Assets
16,19
11,58
9,94
14,55
15,57
Net Profit Margin
18,58
14,03
18,16
22,74
25,83
Net Return On Equity
15,33
9,88
15,38
19,00
21,43
Return On Assets
10,71
0,07
0,06
0,08
0,14
386,17
100,40
100,72
207,72
208,18
Debt to Equity Ratio
24,09
47,52
81,88
98,69
77,96
Total Liabilities to Total Assets
19,41
29,98
42,26
45,47
39,07
5,15
3,34
2,37
2,20
2,56
RASIO KEUANGAN (%) OPERATING RATIOS (%)
FINANCIAL RATIOS (%) Current Ratio
Total Asset to Total Debt
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
9
LAPORAN TAHUNAN 2013
Grafik Kinerja Keuangan Pendapatan Usaha 2.000
Rp. Miliar
1.500 1.000 500 0 2009
2010
2011
2012
2013
940
988
1.164
1.561
1.894
Laba Komprehensif 600
1
500
Rp. Miliar
400 300 200 100 0 2009
2010
2011
2012
2013
175
139
211
355
489
Total Aset 5.000 4.000 Rp. Miliar
3.000 2.000 1.000 0 2009
2010
2011
2012
2013
1.631
2.005
3.447
4.196
4.584
2009
2010
2011
2012
2013
676
756
821
950
1.181
Beban Usaha 1.400 1.200 1.000 Rp. Miliar
800 600 400 200 0
Total Ekuitas 3.000 2.500
Rp. Miliar
2.000 1.500 1.000 500 0 2009
2010
2011
2012
2013
1.314
1.404
1.990
2.288
2.790
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
10
LAPORAN TAHUNAN 2013
Net Retrun on Equity 25.00 20.00
%
15.00 10.00 5.00 0 2009
2010
2011
2012
2013
15.33
9.88
15.38
19.00
21.43
2009
2010
2011
2012
2013
0.11
0.07
0.06
0.08
0.14
Return on Assets 0.16 0.14 0.12 0.10 %
0.08 0.06 0.04 0.02 0
Current Ratio 450 400 350 300
%
250 200 150 100 50 0 2009
2010
2011
2012
2013
386.17
100.4
100.72
207.72
208.18
Debt to Equity Ratio 120 100 80 %
60 40 20 0 2009
2010
2011
2012
2013
24.09
47.52
81.88
98.69
77.96
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
11
LAPORAN TAHUNAN 2013
IKHTISAR OPERASIONAL No Jenis 1
Satuan
Kunjungan Kapal
Call GT
2009
2010
2011
2012
2013
69.332
61.679
61.552
70.311
65.016
107.739.275 139.953.211 122.765.532 165.184.930 147.197.227
2
Bongkar Muat Barang
Ton
67.216.901
78.439.809
77.629.349
80.643.411
73.808.085
3
Bongkar Muat Petikemas
Box
798.258
899.426
1.034.198
1.063.084
1.085.155
Teus
983.085
1.111.398
1.277.709
1.304.237
1.335.139
4.712.393
5.019.908
5.460.493
5.307.949
5.345.594
4
Arus Penumpang
Orang
Kunjungan Kapal - Ship 180.000.000 160.000.000 140.000.000 120.000.000
GT
100.000.000 80.000.000 60.000.000 40.000.000 20.000.000 0 2009
2010
2011
2012
2013
107.739.275
139.953.211
122.765.532
165.184.930
147.197.277
Kunjungan Kapal - Ship
Kunjungan Kapal - Ship 72.000 70.000 68.000 66.000 Call
64.000 62.000 60.000 58.000 56.000 2009
2010
2011
2012
2013
69.332
61.679
61.552
70.311
65.016
Bongkar Muat Peti Kemas - Container Handling
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
12
LAPORAN TAHUNAN 2013
1
Arus Penumpang - Passenger Flow 5.600.000 5.400.000 5.200.000 Orang
5.000.000 4.800.000 4.600.000 4.400.000 4.200.000 2009
2010
2011
2012
2013
4.712.393
5.019.908
5.460.493
5.307.949
5.345.594
Arus Penumpang - Passenger Flow
Bongkar Muat Peti Kemas - Container Handling 1.600.000 1.400.000 1.200.000 1.000.000 TeUS
800.000 600.000 400.000 200.000 0 2009
2010
2011
2012
2013
983.085
1.111.398
1.277.709
1.304.237
1.335.139
Bongkar Muat Peti Kemas - Container Handling
Bongkar Muat Peti Kemas - Container Handling 1.200.000 1.000.000 800.000 BOX
600.000 400.000 200.000 0 2009
2010
2011
2012
2013
798.258
899.426
1.034.198
1.063.084
1.085.155
Bongkar Muat Peti Kemas - Container Handling
Bongkar Muat Barang - Cargo Handling 85.000.000 80.000.000
TON
75.000.000 70.000.000 65.000.000 60.000.000 2009
2010
2011
2012
2013
67.216.901
78.439.809
77.629.349
80.643.411
73.808.085
Bongkar Muat Barang - Cargo Handling
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
13
LAPORAN TAHUNAN 2013
IKHTISAR SAHAM DAN OBLIGASI Ikhtisar Saham PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) belum mencatatkan saham di Bursa Efek manapun sehingga tidak terdapat informasi mengenai ikhtisar saham, antara lain: 1. Jumlah saham yang beredar; 2. Kapitalisasi pasar; 3. Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; 4. Volume perdagangan;
Ikhtisar Obligasi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) belum mencatatkan obligasi/sukuk/obligasi konversi di Bursa Efek manapun sehingga tidak terdapat informasi mengenai Ikhtisar obligasi, sukuk atau obligasi konversi yang masih beredar dalam 2 (dua) tahun buku terakhir antara lain: 1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar (outstanding); 2. Tingkat bunga/imbalan; 3. Tanggal jatuh tempo; dan 4. Peringkat obligasi/sukuk.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
14
LAPORAN TAHUNAN 2013
1
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
15
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
16
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
17
LAPORAN TAHUNAN 2013
LAPORAN
DEWAN KOMISARIS
2
Iskandar Abubakar Komisaris Utama Assalamu’allaikum Wr.Wb. Pemegang Saham yang kami hormati, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan banyak karunia kepada kita semua, sehingga kita bisa mengarungi tahun 2013 ini dengan lancar yang diringi dengan keberhasilan pencapaian kinerja positif Perseroan. Melihat kondisi perekonomian global dan domestik pada tahun 2013 yang masih tidak menentu sebagai lanjutan dari krisis tahun sebelumnya yaitu krisis ekonomi di Amerika dan Uni Eropa yang belum sepenuhnya menunjukkan sentimen pemulihan secara berarti, Perseroan telah mengambil tindakan terpadu untuk menghindari dampak potensial dari kondisi tersebut dan memastikan Perseroan masih tetap bertumbuh. Namun demikian, Negara Indonesia telah mendapatkan perhatian seluruh dunia dalam pertumbuhan ekonomi berkelanjutan selama 10 tahun terakhir. Pada tahun 2013, tingkat pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,60 %, yang masih didominasi sektor konsumsi domestik. Peran infrastruktur pelabuhan dalam mendukung perekonomian Indonesia baik secara domestik maupun secara global sangat besar, sehingga ada potensi besar untuk pertumbuhan Perseroan. Dewan Komisaris meyakini bahwa sejarah dan pengalaman PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) yang panjang dan kuat dalam bidang kepelabuhanan, menjadi modal kuat PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dalam menjawab tantangan baik pasar domestik maupun global yang semakin dinamis sehingga mampu mengambil keuntungan dari kesempatan yang ada. Merupakan kehormatan bagi kami untuk melaporkan bahwa pada tahun 2013, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) mencatatkan pencapaian yang sangat baik, dimana target-target kinerja Perusahaan tahun 2013 dapat tercapai bahkan terlampaui. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) berhasil meneruskan momentum tahun 2012 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp 489 milyar atau meningkat 37,80% dari capaian laba bersih pada tahun 2012 sebesar Rp 355 Milyar. Tahun ini perusahaan memperoleh tingkat kesehatan kategori AA (Sehat) dengan skor 93,23, meningkat dibandingkan tahun 2012 dengan skor 92,50 Hal ini merupakan hasil dari strategi Manajemen yang telah meletakkan landasan yang kuat pada tahun sebelumnya dan menetapkan rancangan untuk pertumbuhan jangka panjang.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
18
LAPORAN TAHUNAN 2013
M. Nawawiy loebis
Umar Aris
Mustofa Widjaja
Komisaris Independen
Komisaris
Komisaris
Penilaian Atas Kinerja Direksi Keberhasilan Direksi menempatkan strategi yang tepat untuk mendorong ekspansi bisnis dan menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan dan upaya segenap jajaran Manajemen serta karyawan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dalam memanfaatkan kondisi perkembangan ekonomi selama tahun 2013, telah mendorong pencapaian pertumbuhan kinerja dan tingkat kesehatan Perseroan. Berdasarkan Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002, tingkat kesehatan Perusahaan untuk tahun 2013 adalah “Sehat” dengan kategori “AA” dengan hasil perhitungan skor kinerja PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sebesar 93,23 poin, terdiri dari skor Aspek Keuangan mencapai 45,50 poin (bobot 50); skor Aspek Operasional mencapai skor 33,73 poin (bobot 35); dan Aspek Administrasi mencapai skor 14 poin (bobot 15). Capaian nilai bobot dan skor kinerja tahun 2013 tersebut lebih tinggi sebesar 93,23 poin dari sasaran RKAP tahun 2013 yang sebesar 91,50 poin dan bila dibandingkan dengan capaian nilai bobot dan skor kinerja tahun 2012 sebesar 92,50 poin, maka terjadi kenaikan skor sebesar 0,73 poin. Selama tahun 2013, Dewan Komisaris menilai Perseroan menunjukkan kinerja yang sangat baik. Perseroan telah berhasil mengatasi beberapa masalah yang cukup besar dan menjawab tantangan selama setahun ini yang akhirnya berujung pada kinerja keuangan yang cukup memuaskan. Secara umum PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) mematuhi hukum, peraturan, kontrak, dan persyaratan bantuan yang berlaku dalam semua hal yang material dari perundang-undangan dimaksud. Dengan menerapkan keputusan-keputusan yang bijaksana dan tetap memfokuskan pada core business, memanfaatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat dan fokus pada pemenuhan harapan pelanggan, Perseroan memastikan peningkatan profitabilitas perusahaan. Selain didukung oleh langkah perusahaan dalam melakukan efisiensi dan pengendalian biaya baik operasional maupun non operasional di berbagai bidang, keberhasilan ini juga didukung oleh telah bekerjanya peralatan-peralatan bongkar muat sebagai hasil investasi dari tahun sebelumnya Salah satu prestasi yang cukup signifikan pada tahun 2013 adalah kemajuan nyata dalam peningkatan kinerja operasional di Belawan International Container Terminal (BICT), Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan Dumai yang merupakan pelabuhan besar yang dikelola PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) yang juga diikuti geliat pertumbuhan cabang pelabuhan-pelabuhan yang lain. Manajemen telah cukup berhasil dalam menerapkan Service Level Agreement (SLA) dan Service Level Guaranty (SLG) yang diwujudkan dengan pencapaian target operasi yang berimplikasi kepada kepuasan pengguna jasa. Dalam aspek finansial, Manajemen telah berhasil melampaui target laba RKAP 2013.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
19
LAPORAN TAHUNAN 2013
Icu Zukafril
Zulfahmi Rizal
Komisaris
Komisaris
2
Terkait dengan pendayagunaan segenap sumber daya Perusahaan pada koridor yang tertampung dalam Key Performance Indicators (KPI), terdapat 6 aspek kunci, yaitu Aspek Keuangan, Aspek Pelanggan, Aspek Proses Bisnis Internal, Aspek Pembelajaran dan Pertumbuhan, Aspek Kepemimpinan, serta Aspek Produk dan Layanan. Dalam kesempatan ini, Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi kepada Manajemen beserta segenap jajarannya atas capaian KPI Tahun 2013 sebesar 104,05 %. Kami berharap Perseroan dapat meningkatkan KPI Tahun 2014 bahkan mampu tumbuh secara berkesinambungan (sustainable growth) kedepannya. Kami juga mengapresiasi upaya Manajemen dalam meningkatkan kemandirian perusahaan dalam meningkatkan kemampuan daya saing perusahaan, baik pada lingkup nasional maupun regional ASEAN. Perusahaan telah secara mandiri membiayai investasi tahun 2013 yang mencapai Rp 318 milyar. Terkait dengan SDM, Perseroan telah melakukan perekrutan calon pegawai pada tahun 2013 secara terbuka dan transparan. Salah satu tantangan utama Perusahaan adalah tuntutan dari Pemerintah untuk menciptakan infrastruktur yang memadai dalam mendukung kelancaran Sistem Logistik Nasional. Sejalan dengan itu, pengguna jasa juga menuntut pelayanan yang aman dan cepat. Dalam hal ini, Manajemen berhasil menjawab tantangan tersebut dengan menunjukkan peningkatan kinerja operasional yang terus menerus membaik sehingga dapat mendukung lancarnya arus barang terutama di wilayah operasional dan memuaskan para pengguna jasa yang dibuktikan dengan meningkatnya kepercayaan para pengguna jasa ke Manajemen. Pada tahun 2013, dengan persetujuan Dewan Komisaris, Manajemen mendeklarasikan Pelabuhan Batam dan Pelabuhan Gunung Sitoli menjadi Cabang yang sebelumnya Perwakilan. Pada tahun ini juga Pelabuhan Malahayati mulai melayani bongkar muat petikemas untuk menjawab tantangan tren pengangkutan laut yang menggunakan petikemas yang tentunya akan diikuti pada pelabuhan-pelabuhan lain. Ini adalah strategi jangka panjang untuk mempertahankan eksistensi perusahaan dalam bisnis kepelabuhanan. Dalam dua tahun terakhir ini, Manajemen telah melakukan pemulihan kondisi Perusahaan yang ditunjukkan dengan peningkatan laba dan penyusunan strategi jangka panjang untuk pertumbuhan Perseroan kedepannya. Manajemen juga telah melakukan evaluasi tarif dan melakukan penyesuaian tarif jasa kepelabuhanan di beberapa pelabuhan. Dewan Komisaris senantiasa mendorong agar penyesuaian tarif diiringi dengan peningkatan kinerja pelayanan yang prima untuk kepuasan pelanggan.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
20
LAPORAN TAHUNAN 2013
Overview Prospek Bisnis Perusahaan Pada tahun 2013, Dewan Komisaris melihat Manajemen telah membangun momentum kemajuan yang akan menjadi landasan bagi kemajuan tahun selanjutnya. Diperkirakan angka pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2014 masih berkisar antara 5,8 % sampai dengan 6,2 %. Dari aspek makro ekonomi, arah kebijakan Pemerintah dalam mewujudkan angka pertumbuhan ekonomi di tahun 2014 dilakukan melalui upaya perkuatan sektor domestik. Perlambatan pertumbuhan global terkait dengan krisis ekonomi di Amerika dan Uni Eropa dan keterbatasan kemampuan keuangan Pemerintah dalam melakukan pembiayaan investasi di bidang infrastruktur akan menjadi hambatan serius bagi Indonesia untuk bertahan dari dampak krisis, akan tetapi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sebagai salah satu perusahaan milik negara terus berusaha untuk membiayai investasi terutama di bidang infrastruktur dengan menaikkan pangsa CAPEX (capital expenditure) dalam struktur RKAP. Prospek bisnis ke depan akan semakin menantang bagi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dituntut untuk turut mensukseskan program pemerintah MP3EI (Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) dalam mewujudkan Sistem Logistik Nasional yang terhubung dalam Konektivitas Nasional. Dalam hal ini, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) perlu mencermati aspirasi yang berkembang di kalangan para pemangku kepentingan terkait dengan program MP3EI dalam mengembangkan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai Hub Port yang diproyeksikan mampu bersaing dengan beberapa pelabuhan di negara tetangga seperti Pelabuhan Klang, Pelabuhan Tanjung Pelepas dan Pelabuhan Singapura. Bagi Manajemen PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), aspirasi dari para Pemangku Kepentingan ini merupakan dasar penetapan arah kebijakan dalam melakukan penataan ke depan terhadap pelabuhan-pelabuhan, seperti Pelabuhan Belawan, Pelabuhan Dumai dan pelabuhan-pelabuhan andalan lainnya, dalam upaya meningkatkan kemandirian dan daya saing Perseroan. Kami melihat Manajemen tidak hentinya melakukan investasi untuk peningkatan fasilitas dan peralatan, serta perluasan bisnis guna percepatan kesiapan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Guna mengoptimalkan hasil investasi tahun-tahun sebelumnya, Manajemen agar mendayagunakan alat produksi yang telah dimiliki untuk mendorong return on investment yang lebih besar. Terhadap program investasi jangka panjang, hendaknya Direksi menerapkan kehati-hatian dan kajian yang komprehensif. Melihat cepatnya Manajemen merespon kebutuhan pasar, Dewan Komisaris yakin Perusahaan mampu menjawab tantangan – tantangan potensi bisnis ke depan. Saat ini peluang bisnis kepelabuhanan di Indonesia semakin terbuka. Hal ini semakin menuntut daya saing SDM PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), baik dengan SDM sesama PT Pelabuhan Indonesia II, III, dan IV maupun dengan SDM pelabuhan-pelabuhan swasta dalam negeri maupun luar negeri yang menawarkan jasa manajemenpengelolaan pelabuhan, baik melalui sinergi perusahaan maupunkerjasama manajerial dengan pengelola pelabuhan swasta yang telah memiliki kompetensi yang memadai. Kedepannya, kami mendorong seluruh jajaran PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), untuk menjawab tantangan dengan strategi bisnis yang lebih mengedepankan kemandirian dan peningkatan daya saing perusahaan. Dalam konteks ini, Manajemen harus mencermati segmen-segmen usaha yang memberikan sumbangan signifikan terhadap peningkatan pendapatan Perusahaan. Di samping itu, manajemen juga harus mampu membuktikan profesionalismenya, baik dalam pembangunan maupun pengoperasian pelabuhan sehingga pihak ketiga bersedia bersinergi dalam pembangunan dan pengoperasian pelabuhan dengan prinsip saling menguntungkan. Selama tahun 2013, Manajemen telah bekerja keras untuk mempertahankan hubungan positif dengan seluruh pemangku kepentingan terutama dengan pemerintah di tengah meningkatnya dinamisme regulasi pengelolaan pelabuhan di Indonesia.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
21
LAPORAN TAHUNAN 2013
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Upaya untuk mencapai visi dan misi Perseroan, tentunya tidak dapat dilepaskan dari upaya Perusahaan untuk selalu memberikan kinerja terbaik melalui penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik. Penerapan prinsip tata kelola yang baik tersebut, pada ujungnya harus dirasakan secara nyata mampu memberikan nilai tambah dan membuktikan kepercayaan dari Pemegang Saham dan seluruh pemangku kepentingan. Dalam menjalankan perannya sebagai pengawas yang salah satu tujuannya adalah untuk mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit dan Komite Pemantau Manajemen Risiko sebagai organ pendukung Dewan Komisaris. Komite Audit memberikan masukan dan rekomendasi kepada Komisaris dalam memastikan efektivitas sistem pengendalian internal dan efektivitas pelaksanaan tugas auditor eksternal dan auditor internal. Komite Audit secara aktif melaporkan langsung kepada Dewan Komisaris tentang temuan dan analisis mengenai peristiwa-peristiwa penting di lapangan. Dewan Komisaris menggunakan informasi ini untuk memantau dan menilai efektivitas tindakan Manajemen dalam bidang bisnis dan operasi. Komite Pemantau Manajamen Risiko juga membantu Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan dan pemberian nasehat dalam memastikan perusahaan dikelola berdasarkan prinsip - prinsip Manajemen Risiko (Enterprise Risk Management) sehingga memudahkan pengelolaan tingkat risiko dalam kegiatan perusahaan. Terkait dengan temuan audit internal Satuan Pengawas Intern (SPI), Dewan Komisaris mengapresiasi penyelesaian tindak lanjut temuan-temuan secara lebih cepat sehingga dapat memperbaiki proses bisnis secara berkelanjutan dan memperkuat praktek dan budaya pengendalian internal di seluruh jajaran perusahaan ke depannya. Dalam penerapan tata kelola perusahaan, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) berkomitmen menjalankan bisnis berbasis prinsip Good Corporate Government (GCG) yang berlaku. Seiring dengan komitmen Direksi, jajaran Manajemen, dan pekerja dalam menerapkan GCG tersebut, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memperoleh skor GCG tahun 2013 yang dilakukan oleh Assessor Independent sebesar 93,31 %, skor ini meningkat dari skor tahun 2012 yang sebesar 90,37 %. Penilaian tersebut masuk dalam kategori “SANGAT BAIK� dalam penilaian versi Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dalam rangka mendorong pencapaian kinerja yang lebih terukur, Direksi hendaknya melakukan pengawasan yang intensif terhadap seluruh rencana kerja Manajemen per Direktorat serta menjamin keterkaitan antara RKM, Unit Penanggung Jawab, anggaran dan RJPP 2009-2013 serta senantiasa menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang meliputi transparansi, kemandirian, dan akuntabilitas dalam setiap tahapan pengelolaan perusahaan. Dewan Komisaris mengharapkan Direksi secara terus menerus tetap memastikan bahwa pegawai pada semua tingkat Perusahaan yang tersebar di seluruh cabang menyadari sepenuhnya tentang arah Perusahaan dalam meraih kesuksesan berlandaskan kepada tata kelola perusahaan yang baik dan Tata Nilai Perusahaan yang telah disepakati yaitu Customer Focus, Integrity, Professionalism dan Teamwork (CIPTA).
Perubahan Susunan Dewan Komisaris Sepanjang tahun 2013 tidak terjadi perubahan pada susunan Dewan Komisaris, dan Dewan Komisaris menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat dengan baik sesuai dengan komposisi keahlian masing-masing dan dengan pembagian tugas yang telah diatur bersama.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
22
LAPORAN TAHUNAN 2013
2
Apresiasi Pemangku Kepentingan Atas nama Dewan Komisaris, kami menyampaikan penghargaan kepada pemegang saham yang telah memberikan kepercayaandan dukungan kepada PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dalam menyediakan jasa kepelabuhanan. Kepada Direksi dan seluruh pegawai PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas keuletan, semangat, kerja kerasdan memberikan komitmen baik secara individu maupun secara bersama-sama melaksanakan dan memastikan terselenggaranya pelayanan jasa Perusahaan Bagi para pelanggan, kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya untuk loyalitas yang diberikan selama ini dan kami berharap untuk dapat terus meningkatkan pelayanan agar dapat memenuhi harapan terbaik para pelanggan Kepada mitra usaha, kami mengucapkan terima kasih atas dukungannya yang terus menerus, dalam masa yang baik maupun yang sulit. Penghargaan juga kami sampaikan pada komunitas pelabuhan yang terlibat Sebagai penutup, Dewan Komisaris mengajak kepada semua jajaran PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) untuk tetap optimis dalam menghadapi tantangan di masa depan. Kami yakin bahwa dengan kerjasama yang baik, saling bahu-membahu, dan bergandeng tangan seraya menjaga kekompakan di antara kita, semua kesulitan dan tantangan yang berat insyaAllah akan dapat kita lalui dengan selamat. Semoga hubungan dan kerjasama yang harmonis di antara seluruh Pemangku Kepentingan untuk meningkatkan kinerja Perusahaan akan senantiasa tercipta di masa yang akan datang. Sekian dan terima kasih. Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh Dewan Komisaris,
Iskandar Abubakar Komisaris Utama
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
23
LAPORAN TAHUNAN 2013
PROFIL
DEWAN KOMISARIS
Iskandar Abubakar Komisaris Utama
Warga Negara Indonesia, lahir di Medan pada tanggal 27 Juni 1953 (umur 61 tahun). Menjabat sebagai Komisaris Utama di PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak 22 November 2012. Memperoleh gelar Master of Science (MSc) dalam Imperial of Science and Technology dari University of London Inggris pada tahun 1986, dan sebelumnya pada tahun 1979 menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Industri dari Universitas Sumatera Utara. Mengawali karirnya sebagai Staf Subdit Binfas, Direktorat LLAJR pada tahun 1978 – 1982. Pernah menjabat sebagai Kepala Seksi Teknik Lalu Lintas sejak tahun 1983-1984. Kemudian menjabat sebagai Kasubag Umum, Balai Diklat Ahli LLAJR sejak tahun 1985-1988. Pada tahun 1989-1996, menjabat sebagai Kasubdit Lalu Lintas Perkotaan. Pernah menjabat sebagai Direktur Lalu Lintas Angkutan Kota (1996-2000), Direktur Bina Sistem Transportasi Perkotaan (2000-2002), Dewan Komisaris Perum PPD (2000-2003), dan Direktur Jenderal Perhubungan Darat (2002-2008). Pada tahun 2002-2005, menjabat sebagai Komisaris Utama PT Kereta Api, Komisaris PT Jasa Marga (2002 – 2006) dan Komisaris PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) (2007-2012). Pernah menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Kemitraan (2008- 2010) dan sejak 2010 menjabat sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan sampai sekarang dan menjadi Anggota Dewan Transportasi Kota Jakarta sejak 2010 sampai sekarang. Selain pekerjaan diatas, memanfaatkan waktunya untuk mengajar di Sekolah Tinggi Transportasi Darat sejak tahun 1986 sampai sekarang, menjadi Dosen di Sekolah Tinggi Manajemen Transportasi Trisaksi sejak tahun 1990 sampai sekarang dan mejadi Dosen Fakultas Teknik Sipil Trisakti sejak tahun 1998 sampai sekarang.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
24
LAPORAN TAHUNAN 2013
2
M. NAWAWIY LOEBIS Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia, lahir di Padangsidimpuan pada tanggal 27 September 1952 (umur 62 tahun). Menjabat sebagai Komisaris di PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak 22 November 2012. Memperoleh gelar Ph.D di Universitas Sains Malaysia pada tahun 2002, gelar Mater di Universitas New Castle Upon Tyne England pada tahun 1987 dan pada tahun 1980 menyelesaikan pendidikan arsitektur di Institut Teknologi Nopember Surabaya. Pernah menjabat sebagai Koordinator Kordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah I Sumatera Utara _Aceh pada tahun 2010 – 2012, Dekan Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU) pada tahun 2003-2007, ketua Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik USU (1994-1997), Kepala Laboratorium Kritik dan Sejarah Arsitektur, Fakultas Teknik USU (1994-1997), Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Medan (1990-1991), Ketua Jurusan Arsitektur Teknologi Medan (1989-1990), dan Sekretaris Fakultas Teknik di Universitas Darul Ulum Jombang (1978-1980). Pernah menerbitkan buku yang berjudul Raibnya Para Dewa (Kajian Arsitektur Kuno) pada tahun 2005, Arsitektur dan Regionalisme pada tahun 2005 dan Arsitektur Mesir Kuno pada tahun 2004. Beliau pernah memperoleh penghargaan Satya Lencana Karya Satya 20 Tahun pada tahun 1999 dari Presiden RI, Satya Lencana Karya Satya 20 Tahun pada tahun 2005 dari Presiden RI, dan Penghargaan ITS Dharma Mahaputra Adhiguna atas pengembangan ITS Surabaya pada tahun 2010 dari ITS Surabaya.
UMAR ARIS Komisaris
Warga Negara Indonesia, lahir di Tanjung Karang pada tanggal 20 Februari 1963 (umur 51 tahun). Menjabat sebagai anggota Komisaris PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak 09 November 2011. Saat ini menyelesaikan Program Doktor Ilmu Hukum di Universitas Indonesia. Pada tahun 2000, dia memperoleh gelar Magister Hukum di Universitas Indonesia. Pada tahun 1998 dia memperoleh gelar Magister Manajemen di universitas yang sama. Pada tahun 1988, dia memperoleh gelar Sarjana Hukum di universitas yang sama. Memperoleh penghargaan Satya Lencana Karya Satya 10 Tahun. Saat ini, selain sebagai Komisaris PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), dia juga menjabat sebagai Kepala Biro Hukum Dan Kerjasama Luar Negeri (KSLN) Kementerian Perhubungan.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
25
LAPORAN TAHUNAN 2013
MUSTOFA WIDJAJA Komisaris
Warga Negara Indonesia, lahir di Kediri pada tanggal 15 Desember 1951 (umur 63 tahun). Menjabat sebagai Komisaris di PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak 22 November 2012. Pendidikan terakhir adalah Master Manajemen di Sekolah Tinggi Ilmu Manajamen Jakarta dan Sarjana Teknik Sipil di Institut Teknologi Bandung. Mengawali karirnya sebagai Staf Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di PT IPTN dan PT PAL tahun 1979 – 1982 dan sampai saat ini masih bekerjadi Otorita Batam. Di Otorita Batam Pernah menjabat sebagai Direktur Perencanaan sejak tahun 1989-1992, Pemimpin Proyek Jembatan Rempang dan Galang tahun 1993-1997, Kabag Pemasaran pada tahun 1998, Irban Kepegawaian pada tahun 1999, Kasubdit Binmas pada tahun 1999-2001, dan Direktur Pemukiman pada tahun 2001-2003. Pernah menjabat sebagai Deputi Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal) pada tahun 2003, Plt. Ketua Otorita Batam pada tahun 2005 dan Ketua Otorita Batam pada tahun 2006. Sejak tahun 2008 sampai sekarang menjabat sebagai Kepala Badan Pengusahaan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam. Sebagai Komisaris, pernah menjadi Komisaris PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Batam sejak tahun 20042009 dan Komisaris Utama PT Pengusahaan Daerah Industri Pulau Batam (Persero) sejak tahun 2007-2012. Memperoleh penghargaan Satya Karya 10 Tahun pada tahun 1989 dari Menteri Riset dan Teknologi/KA BPPT, Satya Lencana Karya Satya 10 Tahun pada tahun 1997 dari Presiden RI, dan Satya Lencana Karya Satya 20 Tahun pada tahun 2004 dari Presiden RI.
ICU ZUKAFRIL Komisaris
Warga Negara Indonesia, lahir di Bukit Tinggi pada tanggal 11 Oktober 1956 (umur 58 tahun). Menjabat sebagai Komisaris di PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak 30 Januari 2012. Memperoleh gelar Doktor Ilmu Sosial dan Politik dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (2011), gelar Master Ilmu Sosial dan Politik di Universitas Indonesua (1995), gelar Master Program Studi Pembangunan bidang Manajemen Perencanaan Pengembangan Desa (1990), gelar Sarjana IKIP Jakarta (1979). Beliau pernah bekerja di Bappenas (1980-1985), tahun 1985-1995 bekerja di DepartemenTenaga Kerja dan Tranmigrasi dan Koperasi/Menteri Muda Transmigrasi, Ditjen RAHBIN, Kementerian Eksploitasi Laut (1999), Departemen Eksploitasi Laut dan Perikanan (2000), Kementerian Kelautan dan Perikanan (1999-2002). Pernah menjabat sebagai Sekretariat Wakil Presiden RI (2002-2004), Staf Kementerian Tenaga Kerja (2005 – 2006), Staf Kementerian Pendayagunaan dan Aparatur Negara (2010- sekarang).
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
26
LAPORAN TAHUNAN 2013
2
ZULFAHMI RIZAL Komisaris
Warga Negara Indonesia, lahir di Payakumbuh pada tanggal 08 Oktober 1948 (umur 66 tahun). Menjabat sebagai Komisaris di PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak 02 Oktober 2012. Mempunyai latar belakang militer, pangkat yang pernah diembang adalah Letnan Dua (Letda) pada tahun 1971, Letnan Satu (Lettu) pada tahun 1974, Kapten pada tahun 1977, Mayor pada tahun 1983, Letnan Kolonel (Letkol) pada tahun 1990, Kolonel pada tahun 1993, Brigadir Jenderal (Brijen) pada tahun 1999, Mayor Jenderal (Mayjen) pada tahun 2002 dan sejak tahun 2003 telah menjadi Purnawirawan Mayjen TNI. Riwayat Pendidikan Militer Bang Um yaitu AKABRI Darat (1968-1971), Sarbang INF (19701971), Suslapa (1981-1982), Seskoad (1988-1989), Susstaf Senior (1993) dan Lemhannas (1998). Riwayat Pendidikan Bang Spes yaitu Jummaster (1974), Suspa Intel (1975) dan Susfung Ter (1985).
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
27
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
28
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
29
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
30
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
31
LAPORAN TAHUNAN 2013
LAPORAN DIREKSI
2 BAMBANG EKA CAHYANA Direktur Utama Assalamualaikum Wr. Wbr. Pemegang Saham yang terhormat, Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan karunia– Nya kepada kita semua sehingga kami dapat mengarungi tahun 2013 ini dengan lancar dan disertai dengan pencapaian positif hampir di semua bidang. Tentunya, capaian kinerja yang positif tersebut tidak terlepas dari kerja keras dari seluruh pihak, karyawan, Direksi,Dewan Komisaris, serta tentunya juga tak lepas dari dukungan yang kuat dari Pemerintah selaku pemegang saham. Sepanjang tahun 2013, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) telah berhasil meraih beberapa pencapaian kinerja yang patut dibanggakan. Banyak hal yang telah kami lalui dan kerjakandi sepanjang tahun yang akan kami sampaikan dalam laporan tahunan ini, sebagai bentuk pertanggungjawaban Manajemen kepada seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan. Kami menyebut tahun 2013 adalah Periode Pertumbuhan bagi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sebagai kelanjutan pemulihan dari tahun 2012. Pada tahun ini, perusahaan mengalami masa perbaikan, penguatan dan pertumbuhan, hal ini terlihat dari peningkatan produktivitas dan penambahan kapasitas dalam lini bisnis jasa kepelabuhanan terutama peningkatan kinerja pelayanan. Kinerja positif ini tidak hanya memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan laba di 2012, tetapi juga meletakkan fondasi yang lebih kuat untuk pertumbuhan di masa yang akan datang. Pada tahun 2013, Laba bersih PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) mencapai Rp 489 Milyar, yang meningkat 37,80% dari tahun sebelumnya. Hal ini melanjutkan momentum positif yang telah terbangun sejak tahun 2012. Aset PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) pun meningkat hingga Rp 4,58 Triliun, naik 9,26% dari tahun lalu. KAP dalam penilaiannya memberikan opini ‘Wajar’, dalam semua hal material posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas sesuai dengan Standard Akuntansi Keuangan, dengan pengukuran tingkat kesehatan dengan nilai 93,23 sehingga mendapatkan kategori AA.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
32
LAPORAN TAHUNAN 2013
Iman Achmad Sulaiman
Imran Iskandar
Farid Luthfi
Syahputera Sembiring
Direktur Operasi dan Teknik
Direktur Personalia & Umum
Direktur Keuangan
Direktur Komersial & Pengembangan saham
Tinjauan Makro Ekonomi Tahun 2013 masih menjadi tahun ketidakpastian global, krisis di Eropa dan perlambatan ekonomi AS yang masih belum kunjung usai, namun Indonesia masih menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang positif, yaitu pertumbuhan ekonomi nasional masih berkisar pada tingkat 5,60 % pada tahun 2013 dengan asumsi RKAP 2013 sebesar 6,70 % dan lebih kecil dari tahun 2012 yang sebesar 6,20 %. Dengan perekonomian masih sebagian besar didorong oleh konsumsi domestik. Kondisi ini memberikan kontribusi positif pada kinerja perusahaan Infrastruktur, yang didalamnya ada pelabuhan, menjadi salah kunci utama memacu pertumbuhan ekonomi nasional. Sebagai Badan Usaha Milik Negara, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) tentunya mempunyai tujuan untuk turut mendorong peningkatan perekonomian bangsa, yaitu dalam menyediakan konektivitas nasional dan global melalui berbagai peningkatan level pelayanan dan perluasan usaha.Tahun 2013, laju inflasi 8,38 % masih berada di atas asumsi RKAP tahun 2013 sebesar 4,90 %. Peningkatan inflasi ini terutama dipengaruhi oleh harga komoditas global.
Kinerja Tahun 2013 Pada tahun 2013, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) mulai merasakan manisnya kerja keras yang telah dilakukan tahun sebelumnya. Pada tahun ini kami telah menikmati hasil investasi dari tahun sebelumnya yaitu perpanjangan fasilitas dermaga dan penambahan peralatan bongkar muat terutama di Belawan International Container Terminal (BICT) yang merupakan pemberi kontribusi pendapatan terbesar PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Tahun ini, selain berupaya menjaga konsistensi dalam peningkatan kinerja dan efisiensi, kami juga terus melakukan upaya eksplorasi bisnis. Hasilnya, hingga akhir Desember 2013, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) telah membukukan laba bersih sebesar Rp 489 milyar, yang meningkat sebesar 37,80 % dari tahun sebelumnya, sebesar Rp 355 milyar. Peningkatan tersebut karena didukung oleh kenaikan pendapatan. Tahun 2013, perusahaan mampu mencatatkan pendapatan keseluruhan sebesar Rp 1,89 triliun yang tumbuh 21,33% dibandingkan tahun 2012 yang sebesar Rp 1,56 triliun. Pertumbuhan pendapatan terjadi di beberapa bidang pelayanan seperti pelayanan barang, maupun terminal petikemas. Pertumbuhan pendapatan ini merupakan hasil dari investasi yang telah dilakukan pada tahuntahun sebelumnya. Dari 12 (dua belas) pusat layanan, beberapa pusat pelayanan menunjukkan pertumbuhan cukup tinggi, terutama pelayanan barang yang naik 33 %, petikemas naik 24 % dan terminal khusus 116 %.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
33
LAPORAN TAHUNAN 2013
Kinerja trafik menunjukkan bahwa untuk Kunjungan Kapal pada tahun 2013 mencapai 65.016 call setara dengan 147.197.227 GT (Gross Tonnage) dan bongkar muat petikemas sebanyak 1.335.139 Teus, tumbuh 2,37% dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 1.304.237 Teus. Membaiknya kinerja pendapatan usaha juga didukung karena membaiknya kinerja operasional. Realisasi produktivitas tahun 2013 di BICT sebesar 30,04 (Box/Ship/Hour) yang meningkat 12,16 % dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 26,78 (Box/Ship/ Hour). Realisasi Waiting Time (WT) tahun 2013 di Pelabuhan Dumai semakin cepat, turun 54,33 %, yaitu dari 1,39 jam/kpl pada tahun 2013, menjadi 0,63 jam/kpl pada tahun 2013. Pada tahun 2013, realisasi biaya usaha meningkat 24,26 % dibandingkan tahun 2012, yaitu sebesar Rp 1,18 triliun dari Rp 950 milyar. Hal ini disebabkan secara dominan oleh meningkatnya beban pegawai 25,21%, beban penyusutan dan amortisasi 16,87%, beban bahan 13,99% dan beban umum 40,12%. Sementara itu, neraca perseroan ditutup dengan jumlah aset sebesar Rp 4,58 Triliun, meningkat 9,26% dari tahun 2012 yang mencapai Rp 4,19 triliun. Pada tahun 2013, Perseroan juga melakukan investasi dalam kapasitas IT, infrastruktur dan sistem informasi bisnis secara keseluruhan dimana secara keseluruhan. Realisasi investasi tahun 2013 sebesar Rp 319 milyar. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) mengakhiri tahun 2013 dengan kondisi keuangan yang baik. Dengan melihat kondisi perekonomian global saat ini yang tidak menentu, disamping adanya peluang bisnis, maka PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) siap untuk menghadapi berbagai tantangan menghadapi dunia pelayaran mendatang dengan melakukan ekspansi bisnis secara berkelanjutan. Peningkatan pendapatan memungkinkan investasi tambahan dalam sumber daya manusia, fasilitas, peralatan serta sistem Teknologi Informasi (TI). Terhadap penyajian laporan keuangan tahun buku 2013 Auditor memberikan Opini “Wajar, Dalam Semua Hal Yang Material” dengan pengukuran tingkat kesehatan 93,23 “SEHAT” Kategori “AA“. Dan penilaian terhadap kinerja Key Performance Indicators (KPI) dengan nilai pencapaian 104,05%.
Tantangan Usaha 2013 Tantangan yang kami hadapi sepanjang tahun 2013 adalah fokus pada pemulihan kondisi perusahaan sebagai lanjutan dari tahun sebelumnya melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi. Dalam implementasinya, kami bekerja keras meningkatkan kinerja produktivitas pelayanan untuk memenuhi harapan pelanggan dengan melakukan penertiban penggunaan fasilitas dan peralatan. Dengan meningkatnya kinerja pelayanan, secara bersama-sama, kami dan pengguna jasa melakukan penyesuian tarif di beberapa pelabuhan seperti BICT, Pelabuhan Belawan, Pelabuhan Dumai, dll. Selain peningkatan kinerja pelayanan, kami juga melakukan efisiensi untuk menekan biaya - biaya yang belum menjadi prioritas. Terkait dengan kinerja pelayanan di BICT, kami bekerja sangat intensif dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi karena merupakan unit usaha yang memberikan kontribusi pendapatan perusahaan terbesar. Sejak tahun 2012, BICT telah mendapatkan kepercayaan pelanggan karena prestasi-prestasi dalam peningkatan kinerja pelayanannya. Pertumbuhan positif juga terjadi hampir di seluruh Cabang. Tahun 2013 juga, Cabang Pelabuhan Sibolga melayani bongkar muat petikemas. Cabang Pelabuhan Malahayati juga mulai melayani bongkar muat petikemas. Tantangan yang lain bagi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dalah untuk mendukung kesuksesan program pemerintah MP3EI (Master Plan Percepatan Pembangunan dan Perluasan Ekonomi Indonesia). Sebagai perusahaan yang mengelola pelabuhan-pelabuhan di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Riau Daratan dan Riau Kepulauan, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) mempunyai peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi hinterland.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
34
LAPORAN TAHUNAN 2013
2
Apalagi dengan ditetapkannya wilayah Sumatera sebagai salah satu koridor ekonomi dalam program pemerintah MP3EI. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) akan bekerja keras untuk mewujudkan Sistem Logistik Nasional demi terciptanya Konektivitas Nasional. Selain berperan dalam mendukung konektivitas nasional, kami menyadari bahwa kami mengelola pelabuhan-pelabuhan yang mempunyai letak geografis yang strategis yaitu di Selat Malaka, selat tersibuk kedua di dunia dan menjadi jalur utama lalu lintas laut perdagangan dunia. Di selat ini juga berdiri pelabuhan-pelabuhan kelas dunia seperti Pelabuhan Singapura yang merupakan pelabuhan tersibuk di dunia, Pelabuhan Tanjung Pelepas, Pelabuhan Klang dan Pelabuhan Penang. Melihat tren pengiriman barang perdagangan di dunia saat ini yang menggunakan kontainer, Manajemen mulai memfokuskan pengembangan terminal kontainer untuk merespon tren tersebut. Pada tahun 2012, kami telah mendeklarasikan pengoperasian Terminal Petikemas Perawang untuk menggantikan Pelabuhan Pasar Bawah Pekanbaru. Untuk tahun ini kami juga telah melakukan pengembangan fasilitas untuk mendukung kegiatan bongkar muat petikemas di Pelabuhan Sibolga, Pelabuhan Malahayati dan Pelabuhan Sei Kolak Kijang. Seiring dengan meningkatnya isu persaingan dalam bisnis kepelabuhanan, kami terus melakukan kajian pengembangan dan eksplorasi bisnis kepelabuhanan. Tantangan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) tidak kalah pentingnya. Keberhasilan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) tidak lepas dari peran penting SDM. Di tahun 2013 kami terus memperkuat sistem manajemen SDM untuk memastikan bahwa perekrutan, penempatan, pengembangan kapasitas adalah orang yang tepat pada pekerjaan yang tepat. Kami akan memberikan penghargaan yang kompetitif dan kesempatan yang menarik bagi mereka yang menunjukkan keterampilan, profesionalisme, integritas dan dedikasinya dalam mendukung pengembangan bisnis perusahaan ke depan. Dalam peningkatan kemampuan, kami memastikan bahwa mereka memperoleh pengetahuan, pengalaman dan pelatihan yang mereka butuhkan untuk menjadi pemimpin masa depan Perusahaan. Kami pada penyelarasan kinerja individu dengan tujuan keseluruhan perusahaan.Keselamatan dan kesehatan karyawan, tetap menjadi prioritas utama. Selama tahun 2013 ini kami terus melaksanakan program pelatihan yang ditargetkan untuk meningkatkan kesadaran dan memperkuat budaya keselamatan seluruh pegawai dan mengurangi jumlah insiden kecelakaan kerja.
Tata Kelola yang Baik Komitmen berkelanjutan kami untuk memperkuat kinerja tata kelola perusahaan tercermin dalam skor GCG pada tahun 2013, di mana kami meraih skor 93,31 meningkat dibandingkan skor tahun 2012 sebesar 90,37. Meningkatnya skor GCG menunjukkan bahwa penerapan GCG di PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) telah memenuhi standar yang diharapkan. Hal ini semakin memotivasi segenap pegawai PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dalam menjawab tantangan dan peluang bisnis ke depan, serta bekerja dengan lebih baik lagi. Dengan luasnya cakupan operasional pelabuhan, perusahaan dituntut untuk dapat mengelola risiko-risiko. Untuk memastikan bahwa Perusahaan memiliki kapasitas untuk mengelola risiko, kami mempunyai bidang yang khusus menangani manajemen risiko. Bidang ini bertugas untuk melakukan identifikasi, analisis, pemantauan dan mitigasi dalam setiap unit yang kemudian dilaporkan tidak hanya untuk Direksi tetapi juga Dewan Komisaris.
Penghargaan Kami laporkan bahwa pada tahun 2013, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memperoleh beberapa penghargaan seperti Nominasi Website BUMN Terbaik untuk Website PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dengan alamat www.inaport1.co.id yang diadakan oleh Beritasatu.com bekerjasama dengan Kementerian BUMN; Penghargaan CSR Award 2013 yang diadakan oleh Sindo atas kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR); 2 (dua) penghargaan “Bronze Winner” untuk Kategori ‘Strategic’ dan ‘Tactical’ di ajang BUMN Marketing Award 2013 yang diselenggarakan oleh Majalah BUMN Track; Penghargaan Infobank sebagai BUMN Kategori Industri Non-Keuangan yang berpredikat Sangat Bagus atas Kinerja Keuangan 2013; Terbaik 3 Anugerah Media Humas (AMH) 2013 untuk kategori Website Kementerian/LPNK/BUMN/PTN yang diselenggarakan oleh Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas) Kementerian Komunikasi dan Informasi; Penghargaan kepada PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atas pencapaian kinerja dan terobosan yang dilakukan dalam “Perbaikan Turn Round Time di Pelabuhan Belawan” oleh Kementerian BUMN dan Terminal Operator Terbaik dalam “INSA Award 2013” untuk Belawan International Container Terminal (BICT) .
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
35
LAPORAN TAHUNAN 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Perseroan menyadari bahwa sebagai bagian integral dari masyarakat, kami mempunyai tanggung jawab untuk senantiasa mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasional. Dukungan ini diwujudkan dalam bentuk pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang terangkum dalam Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Pada tahun 2013 telah disalurkan Dana Kemitraan sebesar Rp 3 milyar dan Dana Bina Lingkungan sebesar Rp 1,1 milyar ke 4 (empat) provinsi wilayah operasional yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau Daratan dan Riau Kepulauan. Pada tahun 2013, Perusahaan telah memberikan beasiswa kepada pelajar berprestasi tingkat SD, SMP dan SMA di sekitar wilayah operasional perusahaan. Perusahaan juga aktif mendukung berbagai kegiatan sosial masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan seperti pemberdayaan masyarakat, pendidikan, kesehatan, pembangunan fasilitas umum, dan tempat ibadah. Komitmen perusahaan dalam melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia.
Outlook 2014 Melihat kondisi perekonomian tahun 2013, perkiraan perekonomian dunia di tahun 2014 akan lebih baik dibandingkan tahun 2013 namun masih dibayangi oleh berbagai ketidakpastian. Faktor ketidakpastian tersebut diantaranya krisis utang negara-negara maju terutama Eropa, ketegangan politik di Timur Tengah, Afrika Utara, dan Semenanjung Korea, perubahan iklim dan potensi bencana alam di tingkat global, serta harga energi yang akan melambung tinggi jika terjadi konflik di Iran. Situasi ini berpotensi meningkatkan proteksi pada banyak negara serta langkah tidak sehat untuk mempertahankan pasar domestiknya, akibatnya persaingan antar negara untuk memenangkan pasar perdagangan dan investasi semakin ketat, sehingga menuntut penguatan perekonomian domestik. Daya saing infrastruktur Indonesia masih tergolong rendah, berada di peringkat 82 dunia. Untuk daerah ASEAN, Indonesia hanya lebih baik dari Filipina. Dari semua komponen infrastruktur yang diteliti, yang paling buruk adalah kondisi pelabuhan (peringkat 89) dan kondisi jalan (peringkat 78). Kelemahan konektivitas antar daerah juga mendorong tingginya biaya logistik di Indonesia yang saat ini berkisar diantara 24 persen. Pembenahan dan terobosan terus dilakukan untuk membawa Perusahaan bertumbuh dan mewujudkan visinya. Tahun 2014 merupakan salah satu tonggak penting dalam sejarah korporasi untuk mewujudkan cita-cita besar menjadi Nomor 1 dalam Bisnis Kepelabuhanan. Untuk itu, perlu disusun langkah-langkah strategis dalam mencapai target. Strategi yang dilakukan adalah melakukan pembenahan internal korporasi, seperti peningkatan kendali perusahaan, peningkatan kualitas layanan, peningkatan kinerja keuangan, peningkatan organisasi dan SDM, peningkatan manajemen aset, peningkatan pengamanan dan utilisasi aset idle. Pada tahun 2014 perekonomian global diperkirakan mulai ada perbaikan, terutama kondisi perekonomian di negara-negara Eropa, termasuk Amerika Serikat. Dengan demikian, maka kondisi ekonomi internasional akan mulai bertumbuh lebih tinggi dari tahun 2013 ini. Disamping potensi kondisi ekonomi makro yang akan sangat berpengaruh pada bisnis kepelabuhanan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) mempunyai potensi bisnis yang cukup strategis untuk dikembangkan. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) mengelola pelabuhan-pelabuhan yang berlokasi di Pulau Sumatera yang sebagian besar di sisi utara yang sangat kaya dengan produk perkebunan dan industri turunannya. Melihat tren pengiriman barang perdagangan dunia yang menggunakan kontainer yang terus meningkat, kami mempunyai peluang untuk pengembangan terminal petikemas. Dengan peluang tersebut, kedepannya kami akan melakukan pengembangan terminal petikemas di Pelabuhan Sei Kolak Kijang, Tanjungpinang, Malahayati, Sibolga, Gunung Sitoli, Batam, Dumai, dan Kuala Tanjung.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
36
LAPORAN TAHUNAN 2013
2
Sebagai bagian dari program pemerintah MP3EI, pengembangan Hub Port di Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai pintu gerbang barat Republik Indonesia masih terus berlanjut. Tahun depan akan dimulai ground breaking. Potensi lain yang akan kami kembangkan tahun 2014 adalah pengembangan Terminal Curah Cair di Pelabuhan Dumai, Belawan, Kuala Tanjung, dan Kuala Langsa. Sedangkan untuk Terminal Curah Kering, kami akan mengembangkan di Pelabuhan Dumai, Belawan, dan Nagan Raya. Untuk pengembangan bisnis Marine Services, kami akan mengembangkan potensi di Nipah Transit Anchorage Area (NTAA), Selat Durian Anchorage Area (SDAA), Karimun dan Tanjung Uncang. Peluang investasi di sektor galangan kapal di Indonesia juga semakin besar menyusul tingginya tingkat defisit kapasitas untuk kegiatan reparasi armada niaga nasional serta pembangunan kapal baru, terlebih setelah pemerintah meminta agar bahan baku industri yang berasal dari impor ditekan. Sehingga Unit Galangan Kapal PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) yang saat ini mengelola bisnis reparasi kapal, kedepannya akan ditingkatkan statusnya menjadi provider alat-alat bongkar muat dan kapal tunda. Selanjutnya, peningkatan status Belawan Logistic Center (BLC) menjadi Terminal Operator. Tidak hanya beroperasi di wilayah PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), bahkan dapat berkembang di luar wilayah usaha PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Langkah strategis selanjutnya adalah dengan memperkuat bisnis yang telah dijalankan dan meraih peluang bisnis seperti mengembangkan Kuala Tanjung menjadi self-generating cargo port, mengembangkan Bisnis Logistik menjadi Logistics Provider atau 3PL, mengembangkan Terminal Peti Kemas Keperintisan, mengembangkan bisnis STS Operator, Floating Terminal, Mooring Service di perairan Riau, Kepulauan Riau dan sekitarnya dan mengembangkan Terminal Curah Cair dan Terminal Curah Kering.
Perubahan Susunan Direksi Di tahun 2013, terdapat perubahan susunan komposisi Direksi. Alfred Natsir, Direktur Utama digantikan oleh Bambang Eka Cahyana yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha. Posisi Bambang Eka Cahyana sebagai Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha digantikan oleh Syahputera Sembiring. Kami memberikan apresiasi dan ucapan terimakasih yang sebesar-sebesarnya kepada Saudara Alfred Natsir atas kontribusi yang telah diberikan .
Apresiasi Keberhasilan transformasi perusahaan kita yang ditunjukkan dengan lompatan peningkatan laba yang cukup membanggakan pada tahun 2013 tidak lepas dari peran pegawai yang telah melakukan pekerjaan yang luar biasa dalam mengatasi tantangan yang dihadapi Perusahaan sepanjang tahun 2013. Atas nama Direksi, saya ingin menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya atas dedikasi yang telah ditunjukan oleh para pegawai, karena berkat kerja keras mereka, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) berhasil meraih hasil kinerja membanggakan sepanjang tahun 2013. Kami juga berterima kasih kepada Dewan Komisaris, para pemegang saham, mitra usaha, serta para pengguna jasa atas kepercayaan yang telah diberikan selama ini. Dukungan Anda semua sangat besar artinya bagi keberhasilan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dalam melanjutkan pertumbuhan yang berkelanjutan dan memberikan nilai tambah bagi perekonomian Negara dan kesejahteraan rakyat. Wassalamualaikum. Wr. Wbr. Direksi,
Bambang Eka Cahyana Direktur Utama
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
37
LAPORAN TAHUNAN 2013
PROFIL
DEWAN DIREKSI
BAMBANG EKA CAHYANA Direktur Utama
Warga Negara Indonesia. Lahir di Bantul, Yogyakarta, tanggal 15 Mei 1967 (umur 47 tahun). Meraih Sarjana dari Fakultas Kehutanan Jurusan Manajemen Kehutanan di Universitas Gadjah Mada tahun 1991 dan Magister Manajemen Eksekutif Angkatan XXIV, Konsentrasi Program Studi Bisnis dan Keuangan Internasional di Sekolah Tinggi Manajemen PPM, Jakarta tahun 2003-2004. Mengawali karirnya sebagai Staf Bidang Manajemen Kehutanan PT Trisida Pantau (1991) kemudian bergabung Perum Perhutani Jawa Timur sebagai Staf Biro Satuan Pengawas Internal (SPI). Hingga akhirnya bergabung di PT Samudera Indonesia sebagai Staf Corporate Managing Director (CMD) Agency & Terminal Group. Jabatan terakhir yang didudukinya sebagai Assisten Direktur Utama bidang Pengembangan Usaha Terminal PT Samudera Indonesia Tbk. (2007-2008). Bergabung di PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) pada tahun 2009 sebagai Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha. Menjabat sebagai Direktur Utama sejak Agustus 2013.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
38
LAPORAN TAHUNAN 2013
2
IMRAN ISKANDAR Direktur SDM dan Umum
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tanggal 28 Maret 1955 (umur 59 tahun). Menyelesaikan pendidikan sebagai Sarjana Teknik Perkapalan dari Universitas Hasanudin Makasar pada tahun 1981 dan pada tahun 1992, menyelesaikan pendidikan Pasca Sarjana jurusan Transportasi di Institut Teknologi Bandung. Sebelum bergabung dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), menjabat sebagai Direktur Operasi dan Teknik di PT Pelabuhan indonesia IV (Persero) sejak 11 Mei 2009. Pernah menjabat sebagai Manager Divisi PBAU Pelabuhan Belawan Perum Pelabuhan I pada tahun 1996, kemudian pada tahun 1998 menjabat sebagai Senior Manager Pembinaan Aneka Usaha. Pada tahun 2001, menjadi General Manager Unit Terminal Petikemas Belawan. Kemudian, pada tahun 2004 menjabat sebagai Senior Manager Wilayah I dan dilanjutkan pada tahun 2006 menjabat sebagai Senior Manager Peralatan. Pada tahun 2007, menjadi General Manager di Pelabuhan Dumai. Pada tahun 2009, ditunjuk menjadi Direktur Operasi dan Teknik di PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero). Bergabung di PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) pada 25 Juli 2011 sebagai Direktur SDM dan Umum.
FARID LUTHFI Direktur Keuangan
Warga Negara Indonesia, lahir di Yogyakarta pada tanggal 6 Juni 1955 (umur 59 tahun). Menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak 25 Juli 2011. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Merpati Nusantara Airlines (2010-2011). Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi di Jurusan Akuntasi Universitas Airlangga Surabaya dan meraih gelar Magister Manajemen dari Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta pada tahun 1997. Mengawali karir sebagai Account Officer di PT Usaha Pembiayaan Pembangunan Indonesia, Jakarta, pada tahun 1982. Kemudian menjadi Team Member di Urusan Supervisi Kredit dan Cabang, di Kantor Pusat Bank Pembangunan Indonesia (1984-1987), dan dilanjutkan menjadi Team Member Urusan Rehabilitasi Proyek (1987-1989). Pada tahun 1989, menjadi Team Leader di cabang Madya, dan pada tahun 1994, menjabat sebagai Head of Finance and Banking Department di Cabang Bandung. Sekitar tahun 1995-1999, menjadi Branch Manager di beberapa wilayah Bank Pembangunan Indonesia. Kemudian pada tahun 2001, menjadi Hub Manager di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dilanjutkan menjabat sebagai AVP-Assistant Regional Risk Manager Wilayah VII Semarang. Pada tahun 2003, menjabat sebagai Vice President-Regional Risk Manager Wilayah I Medan, kemudian menjabat sebagai Vice President-Departement Head di Credit Recovery II Grup Kantor Pusat pada tahun 2005. Kemudian, menjabat sebagai Senior Vice President-Regional Manager Jakarta Thamrin PT Bank Mandiri (Persero) (2009-2010). Hingga akhirnya pada 27 Mei 2010, ditunjuk menjadi Direktur Keuangan di PT Merpati Nusantara Airlines.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
39
LAPORAN TAHUNAN 2013
SYAHPUTERA SEMBIRING Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha
Warga Negara Indonesia, lahir di Medan pada tanggal 4 Juni 1963 (51 tahun). Menjabat sebagai Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak 8 November 2013. Menyelesaikan pendidikan di bidang Teknik Sipil dari Universitas Sumatera Utara (USU) pada tahun 1989 dan pada tahun 1999, menyelesaikan pendidikan Diploma Manajemen Roberts Wesleyan College – Amerika Serikat. Mengawali karir di PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sebagai Staf Perencanaan Dermaga dan Kolam (1991), kemudian menjadi Staf Perencanaan Teknik Sipil (1991). Pada tahun 1992-1994, menjadi Wakil Pimpro Pengembangan Fasilitas Pelabuhan Laut Riau Cabang Pelabuhan Dumai. Pada tahun 19941995, menjabat sebagai Kepala Divisi Teknik Cabang Pelabuhan Lhokseumawe, kemudian menjabat sebagai Menejer Usaha dan Teknik / Pimbagpro Aceh (1995-1996). Pada tahun 1999-2001, sebagai Staf Direktur Utama, kemudian menjabat sebagai Kasubbag Analisa Kelayakan Investasi pada tahun 2002. Kemudian menjabat sebagai ASM Perncanaan, Penelitian dan Pengembangan Usaha. Selanjutnya pada tahun 2005, menjabat sebagai Senior Menejer Pengembangan Usaha dan TI. Pada tahun 2007, ditunjuk menjadi General Manager Unit Terminal Peti Kemas Belawan, dilanjutkan pada tahun 2008, menjabat sebagai General Manager Pelabuhan Belawan.
IMAN ACHMAD SULAIMAN Direktur Operasi dan Teknik
Warga Negara Indonesia. Lahir di Garut, tanggal 3 Februari 1958 (umur 56 tahun). Meraih Sarjana Teknik Sipil di ITB pada tahun 1983 dan menyelesaikan Masternya di Teknik Sipil ITB, tahun 1991. Mengawali karirnya sejak 1983 sebagai Staf di Direktorat Pelabuhan dan Pengerukan, kemudian menjadi Staf di Direktorat Teknik Perumpel I (1984-1985). Pada tahun 1986, menjabat sebagai Kepala Bidang Peralatan. Kemudian pada tahun 1992, menjabat sebagai Kepala Bidang Teknik Direktorat Komersil. Tahun 1995, menjabat sebagai Manajer Teknik Direktorat Teknik PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Kemudian pada tahun 1999, menjabat sebagai Manajer Divisi Teknik Pelabuhan Belawan. Pada tahun 2001, menjabat sebagai Senior Manajer Master Plan dan Lingkungan, kemudian menjabat Senior Manajer Rencana dan Konstruksi pada tahun 2003, hingga jabatan terakhir sebagai Senior Manager Fasilitas PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) (2007- 2009). Menjadi Direktur Operasi dan Teknik PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak Mei 2009 hingga sekarang.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
40
LAPORAN TAHUNAN 2013
2
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
41
LAPORAN TAHUNAN 2013
Kiri ke Kanan:
SYAHPUTERA SEMBIRING Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha IMRAN ISKANDAR Direktur SDM dan Umum BAMBANG EKA CAHYANA Direktur Utama IMAN ACHMAD SULAIMAN Direktur Operasi dan Teknik FARID LUTHFI Direktur Keuangan
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
42
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
43
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
44
LAPORAN TAHUNAN 2013
PROFIL
PERUSAHAAN
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
45
LAPORAN TAHUNAN 2013
IDENTITAS PERUSAHAAN Nama Perusahaan
:
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
Kepemilikan
:
100 % Pemerintah Republik Indonesia
Bidang Usaha
:
Jasa Kepelabuhanan
Modal Dasar
:
1.800.000.000.000
Kepemilikan saham
:
100 % Pemerintah Republik Indonesia
Bidang Jasa
:
Kepelabuhanan
Anak Perusahaan dan Asosiasi
:
• •
Jumlah Cabang Pelabuhan & Unit Usaha
:
Mempunyai 14 Cabang Pelabuhan, 11 Pelabuhan Kawasan dan 4 Unit Usaha
Kronologis Pencatatan Efek dan Peringkat
:
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) belum tercatat di Bursa Efek Indonesia sehingga tidak ada pencatatan efek serta peringkat.
Alamat Kantor
:
Jalan Krakatau Ujung No. 100 Medan 20241, Sumatera Utara, Indonesia.
Telp / fax
:
+62-61-6610220 / +62-61-6610-906.
Website
:
http://www.inaport1.co.id.
:
pelabuhan1@inaport1.co.id
PT Prima Terminal Petikemas Indonesia PT Terminal Petikemas Indonesia (TPI) sebagai anak perusahaan bersama dengan PT Pelabuhan Indonesia I, II, III, dan IV (Persero)
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
46
LAPORAN TAHUNAN 2013
3
SEJARAH SINGKAT
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), didirikan berdasarkanPeraturan Pemerintah No. 56 tahun 1991 yang Anggaran Dasarnyadidirikan dengan akta Nomor 1 tanggal 1 Desember 1992 yangdibuat dihadapan Notaris Imas Fatimah, SH dan telah mendapatpengesahan Menteri Kehakiman Nomor C2-8519.HT.01.01.TH’94tanggal 1 Juni 1994, anggaran dasar telah beberapa kali mengalamiperubahan, untuk terakhir kalinya diubah dengan Akta PernyataanKeputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan PerseroanPT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Nomor 1 tanggal 15 Agustus2008 yang dibuat dihadapan Notaris Agus Sudiono Kuntjoro, SHyang telah disahkan berdasarkan Keputusan Menteri Hukum danHAM RI Nomor AHU-85564.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 13November 2008 yang bertalian dengan Akta Pernyataan KeputusanRapat Perusahaan Perseroan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)Nomor 26 tanggal 31 Juli 2009 yang dibuat dihadapan Notaris JunitaRitonga, SH serta Akta Pernyataan Keputusan Rapat PerusahaanPerseroan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Nomor 88 tanggal 16Agustus 2012 yang dibuat dihadapan Notaris Rahmad Nauli Siregar,SH yang telah disahkan berdasarkan Surat Kementerian Hukum danHAM RI Nomor AHU-AH.01.10-35245 tanggal 28 September 2012. Jejak Langkah PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dapat digambarkan sebagai berikut:
1945
Perubahan Nama Pelabuhan dari Haven Badrift menjadi Jawatan Pelabuhan
1960
Jawatan Pelabuhan berubah menjadi PN Pelabuhan
1969
PN Pelabuhan menjadi Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP)
1970
Berdirinya Unit Galangan Kapal (UGK)
1983
BPP menjadi Perumpel I
1987
Di operasikan BICT (Belawan International Container Terminal)
1991
Perumpel I berubah status menjadi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
1994
Operasi Terminal Curah Cair Di Pelabuhan Belawan
2005
Berdirinya Unit Depo Peti Kemas (UDPK)
2008
Dioperasikan Terminal Curah Cair Dumai
2011
UDPK Berubah Nama Menjadi BLC
2012
Dioperasikannya Terminal Kontainer Perawang
2013
•
Kawasan Pelabuhan Batam berubah menjadi Cabang Pelabuhan Batam
•
Kawasan Pelabuhan Gunung Sitoli menjadi Cabang Pelabuhan Gunung Sitoli
•
Berdirinya PT Terminal Petikemas Indonesia (TPI) sebagai anak perusahaan patungan PT Pelabuhan Indonesia I, II, III dan IV (Persero)
•
Berdirinya Prima Terminal Petikemas (PTP) sebagai anak perusahaan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
47
LAPORAN TAHUNAN 2013
3
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
48
LAPORAN TAHUNAN 2013
VISI, MISI, DAN TATA NILAI PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
MISI
“Menyediakan jasa kepelabuhan dan logistik berkualitas yang memenuhi harapan pelanggan dan memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan ekonomi wilayah”.
VISI
“Menjadi Penyedia jasa kepelabuhan dan logistic terkemuka di tingkat regional”.
Visi perusahaan mengandung makna sebagai berikut: •
Perusahaan berorientasi pasar, dan berdaya cipta, serta memiliki Core Business dan Core berdaya saing competence yang memberikan High Value Addeed.
•
Perusahaan memiliki ciri kemandirian, sehat, transparansi, memiliki sumber daya manusia yang professional.
•
Memiliki pelabuhan andalan dan kebanggaan masyarakat serta Pemerintahan daerah dalam kepedulian terhadap lingkungan (Community Development).
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
49
LAPORAN TAHUNAN 2013
Tata Nilai PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Tata Nilai yang berlaku diharapkan mampu mengantar PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) mencapai Visi dan menjalankan Misi nya, yang dikenal sebagai “CIPTa�. Customer Focus Proaktif dalam melayanu dan membangun hubungan dengan pelanggan Integrity Mengutamakan perilaku terpuji sesuai dengan nilai, prinsip dan etika perusahaan Professionalism Penguasaan terhadap pekerjaan yang mencakup pengetahuan, ketrampilan dan sikap Teamwork Keinginan yang tulus untuk bekerjasama dengan orang lain
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
50
LAPORAN TAHUNAN 2013
MAKSUD DAN TUJUAN
DAN STRATEGI PERUSAHAAN
Maksud dan Tujuan Perusahaan Maksud dan tujuan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sesuai Anggaran Dasar adalah melakukan usaha di bidang penyelenggaraan dan pengusahaan jasa kepelabuhan, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Perusahaan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk mendapatkan/mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perusahaan dengan menerapkan prinsip-prinsip PerseroanTerbatas.
Strategi Perusahaan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menetapkan strategi pertumbuhan usaha secara selektif dan bertahap dengan mempertimbangkan kemudahan implementasi serta dampak yang dihasilkan bagi perusahaan yakni : 1. Memaksimalkan pendapatan dari layanan dan produk eksisting. 2. Mengembangkan pasar. 3. Mengembangkan produk/layanan. 4. Meningkatkan pertumbuhan yang menguntungkan dengan mempertimbangkan manfaat jangka pendek dan jangka panjang, biaya investasi dan operasi, risiko dan potensi sinergi
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
51
LAPORAN TAHUNAN 2013
BIDANG USAHA
3
Bidang Usaha sesuai Anggaran Dasar sebagai berikut: 1. Penyediaan dan/atau jasa pelayanan kolam-kolam pelabuhan dan perairan untuk lalu lintas dan tempattempat berlabuhnya kapal. 2. Penyediaan dan/atau jasa-jasa yang berhubungan dengan pemanduan (pilotage) dan penundaan kapal. 3. Penyediaan dan/atau pelayanan dermaga dan fasilitas lain untuk bertambat, bongkar muat peti kemas, curah cair, curah kering, multi purpose, barang termasuk hewan (general cargo) dan fasilitas naik turunnya penumpang dan/atau kendaraan. 4. Penyediaan jasa bongkar muat, peti kemas, curah cair, curah kering (general cargo) dan kendaraan. 5. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa terminal peti kemas, curah cair, curah kering, multipurpose, penumpang, pelayaran rakyat dan RO-RO. 6. Penyediaan dan/atau pelayanan gudang-gudang dan lapangan penumpukan dan tangki/tempat penimbunan barang-barang, angkutan bandar, alat bongkar muat, serta peralatan pelabuhan. 7. Penyediaan dan/atau pelayanan tanah untuk berbagai bangunan dan lapangan, industri dan gedunggedung/bangunan yang berhubungan dengan kepentingan kelancaran angkutan multi moda. 8. Penyediaan dan/atau pelayanan listrik, air minum, dan instalasi limbah serta pembuangan sampah 9. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa pengisian bahan bakar minyak untuk kapal dan kendaraan di lingkungan pelabuhan 10. Penyediaan dan/atau pelayanan kegiatan konsolidasi dan distribusi barang termasuk hewan 11. Penyediaan dan pengelolaan jasa konsultasi, pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan kepelabuhan 12. Pengusahaan dan penyelenggaraan Depo Peti Kemas dan perbaikan, cleaning, fumigasi serta pelayanan logistik
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
52
LAPORAN TAHUNAN 2013
Jasa lainnya yang dapat dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan meliputi : 1. Jasa angkutan; 2. Jasa persewaan dan perbaikan fasilitas dan peralatan; 3. Jasa perawatan kapal dan peralatan dibidang kepelabuhanan; 4. Jasa pelayanan alih muat dari kapal ke kapal(Ship to Ship Transfer) termasuk jasa ikutan lainnya; 5. Properti di luar kegiatan utama kepelabuhanan; 6. Kawasan Industri; 7. Fasilitas pariwisata dan perhotelan; 8. Jasa konsultan dan surveyor kepelabuhanan; 9. Jasa konstruksi kepelabuhanan; 10. Jasa forwarding / ekspedisi; 11. Jasa kesehatan; 12. Perbekalan dan catering; 13. Tempat tunggu kenderaan bermotor dan shuttle bus; 14. Jasa penyelaman (salvage); 15. Jasa Tally; 16. Jasa pas pelabuhan; 17. Jasa timbangan. Kegiatan usaha berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No. KP 133 Tahun 2011 tanggal 2 Maret 2011 tentang Pemberian Izin Usaha kepada PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sebagai Badan Usaha Pelabuhan yang dilaksanakan dalam menyelenggarakan pelayanan jasa kepelabuhan dan usaha lainnya yang menunjang pencapaian tujuan perusahaan meliputi, penyediaan dan/atau pelayanan meliputi : 1. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa dermaga untuk bertambat 2. Penyediaan dan/atau pelayanan pengisian bahan bakar minyak dan pelayanan air bersih 3. Penyediaan dan/atau pelayanan fasilitas naik turun penumpang dan/atau kendaraan 4. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa dermaga untuk pelaksanaan kegiatan bongkar muat barang dan peti kemas 5. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa gudang, tempat penimbunan barang, alat bongkar muat, serta peralatan pelabuhan 6. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa terminal peti kemas, curah cair, curah kering, dan Ro-Ro 7. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa bongkar muat barang 8. Penyediaan dan/atau pelayanan pusat distribusi dan konsolidasi barang, dan/atau 9. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa penundaan kapal
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
53
LAPORAN TAHUNAN 2013
PERISTIWA PENTING TAHUN 2013
Event Perusahaan Tahun 2013 Sebagai salah satu perusahaan Negara, dalam menjalankan bisnisnya, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) juga menyelenggarakan event-event perusahaan untuk mendukung kelancaran bisnisnya, selama tahun 2013 PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) telah melakukan :
JANUARI 2013 Diskusi Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan Batam untuk Pendulum Nusantara Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Alfred Natsir dan jajaran Direksi melakukan diskusi dengan Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono beserta rombongan, di Kantor Belawan International Container Terminal (BICT) di Belawan, pada hari Sabtu tanggal 5 Januari 2013. Diskusi ini membahas kesiapan Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan Batu Ampar Batam untuk mendukung implementasi konsep Pendulum Nusantara yang bertujuan untuk menekan biaya logistik nasional.
Penandatangan MoU PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dan Pemerintah Nagan Raya tentang Kesepakatan untuk Melakukan Sinergi dalam membangun dan mengelola Pelabuhan Multipurpose di Kuala Tripa Kabupaten Nagan Raya Aceh PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) bersama Pemerintah Kabupaten Nagan Raya Aceh dan PT Hutama Karya (Persero) menandatangani Nota Kesepahaman/Memorandum of Understanding (MOU) yang berisi kesepakatan untuk melakukan sinergi dalam membangun dan mengelola pelabuhan multipurpose di Kuala Tripa Kabupaten Nagan Raya Aceh. Penandatanganan ini bertempat di Ruang Selat Malaka Kantor Pusat PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) pada hari Selasa tanggal 8 Januari 2013. Penandatanganan dilakukan oleh perwakilan masing-masing pihak. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) diwakili oleh Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha, Bambang Eka Cahyana; Pemerintah Kabupaten Nagan raya diwakili oleh Bupati Drs. H.T. Zulkarnaini dan PT Hutama Karya (Persero) diwakili oleh Direktur Pengembangan, Budi Rachmat Kurniawan.
MARET 2013 Penandatanganan Kerjasama Pengelolaan Perairan Nipah Transit Anchorage Area (NTAA) PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) melakukan penandatanganan kerjasama Pelayanan Jasa Kelautan (Marine Service) di Perairan Nipah Transit Anchorage Area(NTAA) dengan PT Batam Mitra Suplindo (PT BMS), pada hari Jumat tanggal 15 Maret 2013. Dalam penandatanganan tersebut, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) diwakili oleh Bambang Eka Cahyana, Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha dan dari PT Batam Mitra Suplindo diwakili oleh Zulkifli, Direktur Utama. Kerjasama yang disepakatai adalah kerjasama Jasa Pemasaran, jasa peningkatan stabilitas operasional, Jasa-jasa Kelautan (Marine Service) lainnya seperti jasa penundaan, jasa peralatan dan lainnya.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
54
LAPORAN TAHUNAN 2013
3
JUNI 2013 Penandatanganan Kerjasama Pembangunan Dermaga Belawan International Container Terminal (BICT), antara PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Hutama Karya (Persero) Dahlan Iskan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) turut hadir dalam penandatanganan perjanjian usaha patungan antara PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), PT Hutama Karya (Persero) atau HK dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau Wika dalam pembangunan perpanjangan dermaga Belawan International Container Terminal (BICT) Paket II di Dermaga Ujung Baru Pelabuhan Belawan pada hari Selasa tanggal 25 Juni 2013.
JULI 2013 PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Menggelar Pekan Olah Raga & Seni PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Kantor Pusat menyelenggarakan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) yang mempertandingkan 6 cabang olahraga ditambah bidang seni musik yaitu karaoke mulai 10 Juni sampai dengan 5 Juli 2013. Melalui pekan olahraga ini, selain bertujuan untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan pegawai untuk memacu peningkatan produktivitas kerja, diharapkan juga memunculkan atlet-atlet berprestasi yang mampu berkiprah di event nasional maupun regional.
AGUSTUS 2013 Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Diserahterimakan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menggelar acara Serah Terima Jabatan Direktur Utama pada hari Senin tanggal 26 Agustus 2013. Bambang Eka Cahyana mengemban jabatan Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), menggantikan Alfred Natsir. Hal ini sebagai sebagai tindak lanjut dari Keputusan Menteri BUMN Selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Nomor : SK-331/MBU/2013 tanggal 21 Agustus 2013 tentang Pemberhentian dan Pengalihan Penugasan Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pelabuhan Indonesia I.
SEPTEMBER 2013 Selama bulan September, jajaran Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) melakukan beberapa audiensi ke beberapa instansi. Diantaranya yaitu Audiensi Ke Walikota Medan, Audiensi ke Menteri Perhubungan dan Kunjungan ke Kepala Kepolisian Daerah Sumut
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
55
LAPORAN TAHUNAN 2013
OKTOBER 2013 PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) bentuk PT Prima Terminal Petikemas untuk Pelaksanaan Pengembangan Terminal Petikemas Belawan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pertama PT Prima Terminal Petikemas digelar di Hotel Sari Pan Jakarta pada hari Rabu tanggal 30 Oktober 2013. Dalam kesempatan itu diputuskan susunan pengurus perseroan, Alfred Natsir sebagai Komisaris Utama, Gandira S Gautawa dan Hartik Aningsih sebagai anggota Komisaris, Ari Sunaryono sebagai Direktur Utama, Ade Mulyadi sebagai Direktur Keuangan dan Umum serta Edi Agustiadi sebagai Direktur Operasi dan Teknik.
Pelabuhan Dumai Raih ISO 14001 : 2004 Pelabuhan Dumai, salah satu Cabang pelabuhan milik PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) mendapatkan sertifikat Sistem Manajemen ISO 14001 : 2004 dalam ruang lingkup Penyediaan Jasa Kepelabuhanan (Pelayanan Kapal, Kargo dan Penumpang) dari TUV NORD Indonesia. Sertifikat ini berlaku dari berlaku 3 (tiga) tahun dari 28 Oktober 2013 sampai 27 Oktober 2016. Sertifikat ini merupakan komitmen PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) untuk menjalankan bisnis kepelabuhanan secara bertanggung jawab, aman dan berkelanjutan serta memperhatikan aspek lingkungan.
NOVEMBER 2013 Pencanangan Pembangunan Terminal Petikemas Belawan Tambah Dermaga 350 Meter PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memulai pembangunan dermaga Terminal Petikemas Belawan sepanjang 350 meter. Hal ini ditandai dengan peresmian langsung oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan dalam acara “Pencanangan Proyek Pengembangan Terminal Petikemas Belawan Paket II�, di Dermaga Belawan International Container Terminal (BICT) pada Hari Senin tanggal 17 November 2013.
DESEMBER 2013 Manajemen PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Tandatangani Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dengan DPP SP Pelabuhan I Manajemen PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) yang diwakili Direktur Utama, Bambang Eka Cahyana dan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Serikat Pekerja (DPP-SP) Pelabuhan I, Budi Azmi menandatangani Perjanjian Kerja Bersama (PKB) periode 2014-2015 di Kantor Pusat PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) jalan Krakatau Ujung 100 Medan pada hari Selasa tanggal 17 Desember 2013. Penandatangan ini adalah wujud sinergi yang harmonis antara Manajemen PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dan DPP Serikat Pekerja.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
56
LAPORAN TAHUNAN 2013
3
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
57
LAPORAN TAHUNAN 2013
PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI 3 PENGHARGAAN •
Nominasi Website BUMN Terbaik oleh Beritasatu.com yang bekerjasama dengan Kementerian BUMN.
•
CSR Award 2013 oleh Harian Sindo.
•
Penghargaan atas pencapaian Kinerja dan Terobosan yang dilakukan dalam perbaikan Turn Round Time di Pelabuhan Belawan oleh Kementerian BUMN.
•
BUMN Marketing Award 2013, 2 (dua) Bronze Winner untuk Kategori “Strategi” dan Tactical” oleh Majalah BUMN Track.
•
Penghargaan sebagai BUMN Kategori Industri non Keuangan dengan Predikat ‘Sangat Bagus’ atas Kinerja Keuangan 2013 oleh Majalah Infobank.
•
Anugerah Media Humas (AMH) 2013, Peringkat Terbaik Ketiga untuk Kategori Pelayanan Informasi Melalui Website oleh Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas) Kementerian Komunikasi dan Informasi.
•
Belawan International Container Terminal (BICT) memperoleh INSA Award 2013 sebagai Terminal Operator Terbaik oleh Indonesia National Shipowner’s Association (INSA).
•
Penghargaan Zero Accident di Pelabuhan Belawan dan Kantor Pusat memperoleh penghargaan sebagai lembaga yang mampu menekan angka kecelakaan hingga nol (zero accident) dari Walikota Medan diberikan oleh Rahudman Harahap , 05 Maret 2013 di Medan.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
58
LAPORAN TAHUNAN 2013
SERTIFIKASI A. ISO
•
ISO 9001 : 2008 untuk Jasa Pelayanan Kapal dan Barang dianugerahkan kepada Pelabuhan Belawan oleh Sucofindo International Certification Services (SICS).
•
ISO 9001 : 2008 untuk Jasa Pelayanan Kapal dan barang dianugerahkan kepada Pelabuhan Dumai oleh PT. Standards Assurance Innovation Global (PT SAI GLOBAL).
•
ISO 9001 : 2008 untuk Jasa Pelayanan Kapal dan barang dianugerahkan kepada Pelabuhan Pekanbaru oleh PT. Standards Assurance Innovation Global (PT SAI GLOBAL).
•
ISO 9001 : 2008 untuk Jasa Pelayanan Kapal dan barang dianugerahkan kepada Pelabuhan Tanjungpinang oleh PT. Standards Assurance Innovation Global (PT SAI GLOBAL).
•
ISO 9001:2008 untuk Jasa Pengelolaan Terminal Internasional Peti Kemas dianugerahkan kepada Belawan International Container Terminal oleh PT SGS.
•
ISO 9001:2008 untuk Penyediaan Pendukung Operasional Jasa Kepelabuhanan dianugerahkan kepada Kantor Pusat oleh PT TUV Nord Indonesia
•
ISO 14001:2004 untuk Pelayanan Jasa Kepelabuhanan (Pelayanan Kapal, Barang dan Penumpang) dianugerahkan kepada Pelabuhan Belawan oleh PT TUV Nord Indonesia.
•
ISO 14001:2004 untuk Pelayanan Jasa Bongkar Muat Peti Kemas dianugerahkan kepada Belawan International Container Terminal oleh PT TUV Nord Indonesia.
•
ISO 14001:2004 untuk Pelayanan Jasa Kepelabuhanan (Pelayanan Kapal, Barang dan Penumpang) dianugerahkan kepada Pelabuhan Dumai oleh PT TUV Nord Indonesia.
B. ISPS CODE SPS Code yang diterima Perusahaan untuk Cabang/Unit adalah sebagai berikut: 1. Pelabuhan Belawan 2. Belawan International Container Terminal 3. Pelabuhan Dumai 4. Pelabuhan Tanjungpinang 5. Pelabuhan Lhokseumawe 6. Pelabuhan Tanjung Balai Karimun 7. Pelabuhan Sei Pakning 8. Pelabuhan Kuala Tanjung 9. Pelabuhan Malahayati 10. Pelabuhan Tanjung Balai Asahan 11. Terminal Peti Kemas Perawang
C. SMK3 •
Sertifikasi Bendera Perak K3 dan SMK3 di Pelabuhan Pekanbaru dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia (20 Mei 2011 – 20 Mei 2014).
•
Sertifikasi Bendera Emas K3 dan SMK3 di Pelabuhan Lhoeksumawe dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia (20 Mei 2011 – 20 Mei 2014).
•
Sertifikasi Bendera Emas K3 dan SMK3 di Pelabuhan Tanjungpinang dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia (20 Mei 2011 – 20 Mei 2014).
•
Sertifikat Bendera Emas K3 dan SMK3 di Pelabuhan Dumai dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia (26 Mei 2014 - 26 Mei 2017)
•
Sertifikat Bendera Emas K3 dan SMK3 di Belawan International Container Terminal (BICT) dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. (22April 2013 – 22 April 2016)
•
Sertifikasi Bendera Emas K3 dan SMK3 di Pelabuhan Belawan dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia (23 April 2012-23 April 2015).
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
59
LAPORAN TAHUNAN 2013
STRUKTUR GRUP, KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM & KOMPOSISI MODAL STRUKTUR GRUP Negara Republik Indonesia
PT PELBUHAN INDONESIA I (PERSERO) (100%)
PT Prima Terminal Petikemas Indonesia (70%)
PT Terminal Petikemas Indonesia (25%)
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) merupakan badan usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas yang 100% kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memiliki 1 (satu)Pemegang Saham yakni Negara Republik Indonesia.
Kepemilikan Saham Lebih Dari 5% PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) merupakan badan usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas yang 100% kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia sehingga tidak terdapat informasi mengenai Kepemilikan Saham Lebih dari 5%.
Kepemilikan Saham Individu PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) merupakan badan usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas yang 100% kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia, sehingga tidak terdapat informasi mengenai Kepemilikan Saham Individu.
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) merupakan badan usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas yang 100% kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia, sehingga tidak terdapat informasi mengenai Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi.
KOMPOSISI MODAL Pemegang Saham Pemerintah Indonesia
Lembar Saham
Nilai Saham/ Lembar
Kepemilikan
Jumlah
1.800.000
1.000.000
100 %
1.800.000.000.000,-
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
60
LAPORAN TAHUNAN 2013
3
KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM DAN PENCATATAN EFEK LAINNYA Kronologis Pencatatan Saham Per 31 Desember 2013, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) tidak mencatatkan saham di bursa efek manapun, sehingga informasi mengenai kronologis pencatatan saham tidak dapat diberikan.
Kronologis Pencatatan Efek Lainnya Per 31 Desember 2013, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) tidak mencatatkan saham di bursa efek manapun, sehingga informasi mengenai kronologis pencatatan efek lainnya tidak dapat diberikan.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
61
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
62
LAPORAN TAHUNAN 2013
STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTUR UTAMA
BAMBANG EKA CAHYANA
SEKRETARIS PERUSAHAAN
KEPALA BIRO HUKUM
SANDHY WIJAYA
M. ASYHARI
DIREKTUR KOMERSIAL & PENGEMBANGAN USAHA
DIREKTUR OPERASI & TEKNIK
SYAHPUTERA SEMBIRING
IMAN A. SULAIMAN
SENIOR MANAJER PEMASARAN
SENIOR MANAJER PELAYANAN KAPAL & BARANG
BISTORI
SYAMSUL BAHRI KAUTJIL
SENIOR MANAJER PERENCANAN & PENGEMBANGAN USAHA
SENIOR MANAJER FASILITAS
SAFRIAL
YARHAM HARID
SENIOR MANAJER BINA USAHA
SENIOR MANAJER PERALATAN
SAHAT PRAWIRA
SENIOR MANAJER MANJ. RESIKO & MANJ. MUTU
M. HAMIED WIJAYA
THAMRIN SIAHAAN
SENIOR MANAJER TEKNOLOGI INFORMASI
HENRY NALDI
G.M. / Manajer Cabang G.M. / Branch Manager
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
63
LAPORAN TAHUNAN 2013
DIREKTUR KEUANGAN
DIREKTUR SDM & UMUM
KEPALA S.P.I.
FARID LUTHFI
IMRAN ISKANDAR
ABADI SEMBIRING
SENIOR MANAJER AKUTANSI MANAJEMEN
SYAIFUL
SENIOR MANAJER PERENC. ORGANISASI & SDM
ROBERT MP SINAGA
SENIOR MANAJER PERBENDAHARAAN
SENIOR MANAJER ADM & KESEJAHTERAAN SDM
M. JUNAIDI
DJUHAERY
SENIOR MANAJER AKUTANSI KEUANGAN
SENIOR MANAJER UMUM
JANSEN SITOHANG
BASUKI SOLEH
KEPALA BIRO LOGISTIK
PENGAWAS WILAYAH I
SWANDI SIMORANGKIR
INDRA PAMULIHAN
PENGAWAS WILAYAH II
M. ALWI
PENGAWAS WILAYAH III
RUDOLF KUDATO
SENIOR MANAJER KEMITRAAN & BINA LINGKUNGAN
PENGAWAS BIDANG KHUSUS
BASUKI WIDODO
SRI SUYONO
MANAJER ADMINISTRASI & MONITORING
HENDRA SUTIKNO KA. UNIT / KA. RSPM Head of Unit / RSPM
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
64
LAPORAN TAHUNAN 2013
PROFIL PEJABAT
KANTOR PUSAT & KANTOR CABANG Abadi Sembiring Kepala Satuan Pengawas Intern Warga Negara Indonesia, umur 52 tahun. Pendidikan terakhir adalah S2 Magister Manajemen di Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta. Bergabung dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak tahun 1989. Menjabat sebagai Kepala Satuan Pengawas Intern sejak tahun 2011.
Sandhy Wijaya Corporate Secretary Warga Negara Indonesia, umur 39 tahun. Pendidikan terakhir adalah S2 Master of Science Specialized in Port Management di World Maritime University, Malmo Sweden. Bergabung dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak tahun 1995. Menjabat sebagai Corporate Secretary sejak tahun 2011.
Muhamad Asyhari Kepala Biro Hukum Warga Negara Indonesia, umur 41 tahun. Pendidikan terakhir adalah S2 di Universitas Sumatera Utara (USU) Medan. Bergabung dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak tahun 1995. Menjabat sebagai Kepala Biro Hukum sejak tahun 2011.
Swandi Simorangkir Kepala Biro Logistik Warga Negara Indonesia, umur 55 tahun. Pendidikan terakhir adalah S1Teknik Sipil di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Medan. Bergabung dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak tahun 1980. Menjabat sebagai Kepala Biro Logistik sejak tahun 2010.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
65
LAPORAN TAHUNAN 2013
Jansen Sitohang Senior Menejer Akuntansi Keuangan Warga Negara Indonesia, umur 47 tahun. Pendidikan terakhir adalah S1 Ekonomi di Universitas Sumatera Utara (USU) Medan. Bergabung dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak tahun 1994. Menjabat sebagai Senior Menejer Akuntansi Keuangan sejak tahun 2011.
Syaiful Senior Menejer Akuntansi Manajemen
3
Warga Negara Indonesia, umur 49 tahun. Pendidikan terakhir adalah S1 Ekonomi Akuntansi di HKBP Nomensen Medan. Bergabung dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak tahun 1994. Menjabat sebagai Senior Menejer Akuntansi Keuangan sejak tahun 2013.
Muhammad Junaidi Senior Menejer Perbendaharaan Warga Negara Indonesia, umur 53 tahun. Pendidikan terakhir adalah S2 Magister Manajemen di Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta. Bergabung dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak tahun 1980. Menjabat sebagai Senior Menejer Perbendaharaan sejak tahun 2011.
Basuki Widodo Senior Menejer Kemitraan dan Bina Lingkungan Warga Negara Indonesia, umur 46 tahun. Pendidikan terakhir adalah S2 Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta. Bergabung dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak tahun 1995. Menjabat sebagai Senior Menejer Kemitraan dan Bina Lingkungan sejak tahun 2013.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
66
LAPORAN TAHUNAN 2013
Sahat Prawira Senior Menejer Bina Usaha Warga Negara Indonesia, umur 52 tahun. Pendidikan terakhir adalah S2 Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta. Bergabung dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak tahun 1991. Menjabat sebagai Senior Menejer Bina Usaha sejak tahun 2011.
Hamied Wijaya Senior Menejer Manajemen Resiko & Manajemen Mutu Warga Negara Indonesia, umur 47 tahun. Pendidikan terakhir adalah S2 Magister Manajemen di Universitas Sumatera Utara (USU). Bergabung dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak tahun 1993. Menjabat sebagai Senior Menejer Manajemen Resiko dan Manajemen Mutu sejak tahun 2011.
Bistori Senior Menejer Pemasaran Warga Negara Indonesia, umur 53 tahun. Pendidikan terakhir adalah S2 Magister Managemen di Universitas Sumatera Utara. Bergabung dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak tahun 1991. Menjabat sebagai Senior Menejer Pemasaran sejak tahun 2011.
Safrial Senior Menejer Perencanaan & Pengembangan Usaha Warga Negara Indonesia, umur 43 tahun. Pendidikan terakhir adalah S2 Magister Manajemen di Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta. Bergabung dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)v sejak tahun 1999. Menjabat sebagai Senior Menejer Perencanaan dan Pengembangan Usaha sejak tahun 2013.
Yarham Harid Senior Menejer Fasilitas Warga Negara Indonesia, umur 45 tahun. Pendidikan terakhir adalah S2 Magister Manajemen di Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta. Bergabung dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak tahun 1996. Menjabat sebagai Senior Menejer Fasilitas sejak tahun 2013.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
67
LAPORAN TAHUNAN 2013
Syamsul Bahri Kautjil Senior Menejer Pelayanan Kapal dan Barang Warga Negara Indonesia, umur 54 tahun. Pendidikan terakhir adalah S1 Ekonomi Manajemen di Universitas Malikussaleh Lhokseumawe. Bergabung dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak tahun 1985. Menjabat sebagai Senior Menejer Pelayanan Kapal dan Barang sejak tahun 2011.
Thamrin Siahaan Senior Menejer Peralatan Warga Negara Indonesia, umur 52 tahun. Pendidikan terakhir adalah S2 Magister Manajemen di Universitas Sumatera Utara (USU) Medan. Bergabung dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak tahun 1989. Menjabat sebagai Senior Menejer Peralatan sejak tahun 2010.
3
Henry Naldi Senior Menejer Teknologi Informasi Warga Negara Indonesia, umur 47 tahun. Pendidikan terakhir adalah S2 Magister Manajemen di Universitas Sumatera Utara (USU). Bergabung dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak tahun 1992. Menjabat sebagai Senior Menejer Teknologi Informasi sejak tahun 2009.
Djuhaery Senior Menejer Administrasi dan Kesejahteraan SDM Warga Negara Indonesia, umur 46 tahun. Pendidikan terakhir adalah S2 Magister Manajemen di Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta. Bergabung dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak tahun 1995. Menjabat sebagai Senior Menejer Administrasi dan Kesejahteraan SDM sejak tahun 2011.
Robert M.P.Sinaga Senior Menejer Perencanaan Organisasi dan SDM Warga Negara Indonesia, umur 47 tahun. Pendidikan terakhir adalah S2 di University of Lille. Bergabung dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Sejak tahun 1992. Menjabat sebagai Senior Menejer Perencanaan Organisasi dan SDM sejak tahun 2009.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
68
LAPORAN TAHUNAN 2013
Basuki Soleh Senior Menejer Umum Warga Negara Indonesia, umur 41 tahun. Pendidikan terakhir adalah di S2 Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara (USU) Medan. Bergabung dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak tahun 1995. Menjabat sebagai Senior Menejer Umum sejak tahun 2012.
Parulian Panggabean Kepala Balai Pendidikan dan Latihan Warga Negara Indonesia, umur 42 tahun. Pendidikan terakhir adalah di S2 di Universitas Sumatera Utara (USU) Medan. Bergabung dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak tahun 1999. Menjabat sebagai Kepala Balai Pendidikan dan Latihan sejak tahun 2007.
Hartono Koordinator Strategic Management Office Warga Negara Indonesia, umur 50 tahun. Pendidikan terakhir adalah S2 Magister Manajemen di Universitas Sumatera Utara (USU) Medan. Bergabung dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak tahun 1992. Menjabat sebagai Koordinator Strategic Management Office sejak tahun 2013.
Harianja General Manager Cabang Pelabuhan Dumai Warga Negara Indonesia, umur 54 tahun. Pendidikan terakhir adalah S2 Magister Manajemen di Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta. Bergabung dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak tahun 1989. Menjabat sebagai General Manager Cabang Dumai sejak tahun 2011.
Akhmad Hidayat Alcaff General Manager Belawan International Container Terminal (BICT) Warga Negara Indonesia, umur 52 tahun. Pendidikan terakhir adalah S1 Hukum di Universitas Al Wasliyah. Bergabung dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak tahun 1995. Menjabat sebagai General Manager Belawan International Container Terminal sejak tahun 2011.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
69
LAPORAN TAHUNAN 2013
Syahri Ramadana General Manager Cabang Pelabuhan Tanjungpinang Warga Negara Indonesia, umur 50 tahun. Pendidikan terakhir adalah S2 Master of Business di Distance Learning Institute. Bergabung dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak tahun 1989. Menjabat sebagai General Manager Cabang Pelabuhan Tanjungpinang sejak tahun 2013.
Harry Pardede General Manager Cabang Pelabuhan Pekanbaru Warga Negara Indonesia, umur 53 tahun. Pendidikan terakhir adalah S2 Magister Manajemen di Universitas Sumatera Utara (USU) Medan. Bergabung dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak tahun 1984. Menjabat sebagai General Manager Cabang Pekanbaru sejak tahun 2013.
3
Saiful Anwar General Manager Cabang Pelabuhan Lhokseumawe Warga Negara Indonesia, umur 51 tahun. Pendidikan terakhir adalah S2 Exacta di Universitas Sumatera Utara (USU) Medan. Bergabung dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak tahun 1993. Menjabat sebagai General Manager Cabang Pelabuhan Lhokseumawe sejak tahun 2011.
Arief Hermawan General Manager Cabang Pelabuhan Tanjung Balai Karimun Warga Negara Indonesia, umur 44 tahun. Pendidikan terakhir adalah S1 Hukum di Universitas Al Wasliyah. Bergabung dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak tahun 1995. Menjabat sebagai General Manager Cabang Pelabuhan Tanjung Balai Karimun sejak tahun 2013.
Jonatan Ginting General Manager Cabang Pelabuhan Sibolga Warga Negara Indonesia, umur 43 tahun. Pendidikan terakhir adalah S1 Ekonomi Manajemen di Universitas Tjut Nyak Dhien. Bergabung dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak tahun 1995. Menjabat sebagai General Manager Cabang Pelabuhan Sibolga sejak tahun 2013.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
70
LAPORAN TAHUNAN 2013
Ahmad Jauhari General Manager Cabang Pelabuhan Tembilahan Warga Negara Indonesia, umur 49 tahun. Pendidikan terakhir adalah S2 Master of Business di Jakarta Institute of Management Studies. Bergabung dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak tahun 1994. Menjabat sebagai General Manager Cabang Pelabuhan Tembilahan sejak tahun 2013.
I Wayan Wirawan General Manager Cabang Pelabuhan Malahayati Warga Negara Indonesia, umur 43 tahun. Pendidikan terakhir adalah S2 Sosial di Universitas Sumatera Utara (USU). Bergabung dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak tahun 1995. Menjabat sebagai General Manager Cabang Pelabuhan Malahayati sejak tahun 2010.
Coro Ga General Manager Cabang Pelabuhan Sei Pakning Warga Negara Indonesia, umur 51 tahun. Pendidikan terakhir adalah Sekolah Pelayaran Menengah St. Paskalis. Bergabung dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak tahun 1992. Menjabat sebagai General Manager Cabang Pelabuhan Sei Pakning sejak tahun 2010.
Edy Agustri General Manager Cabang Pelabuhan Tanjung Balai Asahan Warga Negara Indonesia, umur 49 tahun. Pendidikan terakhir adalah S1 Hukum di Universitas Sumatera Utara (USU) Medan. Bergabung dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak tahun 1993. Menjabat sebagai General Manager Cabang Pelabuhan Tanjung Balai Asahan sejak tahun 2010.
Agus Deritanto General Manager Cabang Pelabuhan Kuala Tanjung Warga Negara Indonesia, umur 43 tahun. Pendidikan terakhir adalah S1 Ekonomi Manajemen di Universitas Malikussaleh di Lhokseumawe. Bergabung dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak tahun 1999. Menjabat sebagai General Manager Cabang Pelabuhan Kuala Tanjung sejak tahun 2013.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
71
LAPORAN TAHUNAN 2013
dr. Erwin Sopacoa Kepala Rumah Sakit Pelabuhan Medan Warga Negara Indonesia, umur 50 tahun. Pendidikan terakhir adalah Kedokteran di Universitas Sumatera Utara (USU) Medan. Bergabung dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak tahun 1996. Menjabat sebagai Kepala Rumah Sakit Pelabuhan Medan sejak tahun 2010.
Rudi Marla General Manager Unit Galangan Kapal Belawan Warga Negara Indonesia, umur 46 tahun. Pendidikan terakhir adalah S1 Teknik di Universitas Sumatera Utara (USU) Medan. Bergabung dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak tahun 1996. Menjabat sebagai General Manager Unit Galangan Kapal Belawan sejak tahun 2011.
3
Mardiofi General Manager Belawan Logistic Center (BLC) Warga Negara Indonesia, umur 44 tahun. Pendidikan terakhir adalah Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta. Bergabung dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak tahun 1995. Menjabat sebagai General Manager Belawan Logistic Center sejak tahun 2009.
Herry Ams General Manager Cabang Pelabuhan Batam Warga Negara Indonesia, umur 51 tahun. Pendidikan terakhir adalah S1 Ekonomi di Universitas Taman harapan Medan. Bergabung dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak tahun 1995. Menjabat sebagai General Manager Cabang Pelabuhan Batam sejak tahun 2013.
Andy Syafril General Manager Cabang Pelabuhan Gunung Sitoli Warga Negara Indonesia, umur 39 tahun. Pendidikan terakhir adalah D3 KTK BPLP/P3B Semarang. Bergabung dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak tahun 1999. Menjabat sebagai General Manager Cabang Pelabuhan Gunung Sitoli sejak tahun 2013.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
72
LAPORAN TAHUNAN 2013
DAFTAR ENTITAS ANAK, PERUSAHAAN ASOSIASI, PERUSAHAAN JOINT VENTURE, & ENTITAS BERELASI Dalam tahun 2013, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) telah berhasil membentuk sebanyak 1 (satu) entitas anak dan 1 (satu) perusahaan asosiasi yang bergerak dalam bisnis pelayanan petikemas. PT Terminal Petikemas Indonesia merupakan perusahaan patungan yang dibentuk oleh PT Pelabuhan Indonesia I, II, III dan IV (Persero) yang merupakan perwujudan dari konsep “pendulum nusantara” guna mengatasi masalah biaya logistik di pasar domestik Indonesia. Anak perusahaan lain yang dibentuk oleh PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) adalah PT Prima Terminal Petikemas yang merupakan konsorsium dari PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), PT. Hutama Karya dan PT. Wijaya Karya (Persero), Tbk. Perusahaan ini akan membangun terminal petikemas dan sekaligus melayani petikemas internasional di Pelabuhan Belawan sepanjang 350 meter.
Entitas Anak PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memiliki 1 (satu) Entitas Anak yakni PT Prima Terminal Petikemas Indonesia. Pada entitas anak perusahaan ini, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memiliki saham mayoritas. Nama
:
PT Prima Terminal Petikemas Indonesia
Bidang Usaha Pokok
:
Jasa Pelayanan Terminal Petikemas Internasional
Status Perusahaan
:
Beroperasi
Komposisi Pemegang Saham
:
•
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) (Persero): 70%
•
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk: 15%
•
PT Hutama Karya (Persero): 15%
Tanggal Pendirian
:
20 Juli 2013
Kantor Pusat
:
Jl. Kartini No 22 Medan 20152
Telp
:
Telp: (061) 4521187. Fax: (061) 4517787
:
primacontainerterminal@primatpk.co.id
:
http://www.primatpk.co.id
Website
Perusahaan Asosiasi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memiliki 1 (satu) Perusahaan Asosiasi yakni PT Terminal Petikemas Indonesia. Nama
:
PT Terminal Petikemas Indonesia
Bidang Usaha Pokok
:
Kegiatan Pengusahaan di Pelabuhan
Status Perusahaan
:
Beroperasi
Komposisi Pemegang Saham
:
PT PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) (Persero) : 25% PT PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)I (Persero) : 25% PT PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)II (Persero) : 25% PT PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)V (Persero) : 25%
Tanggal Pendirian
:
10 April 2013
Kantor Pusat
:
Gedung Kobexindo Tower 20152 Jl. Pasir Putih Raya Blok E-5-D Ancol – Jakarta 14430
Telp
:
(021) 6556302
Perusahaan Joint Venture Per 31 Desember 2013, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) tidak memiliki/mengadakan perusahaan joint venture.
Entitas Berelasi Per 31 Desember 2013, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) tidak memiliki entitas berelasi.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
73
LAPORAN TAHUNAN 2013
LEMBAGA PROFESI
PENUNJANG PERUSAHAAN Kantor Akuntan Publik : Kantor Akuntan Publik Rama Wendra Graha Mampang 2nd Floor Jl. Mampang Prapatan Raya No. 100 Jakarta Selatan 12760
Notaris : Kantor Notaris Rahmad Nauli Siregar Jalan Brigjen Katamso Komplek Pandan Tinggi II Blok II No. 10 B, Medan
Konsultan Hukum : 1. Kudri Djamaris Sitohang
2. Hermawan Juniarto
Mayapada Tower
Prudential Tower, 23rd & 28th Floor,
5th floor Jl. Jend. Sudirman Kav.28,
Jl. Jendral Sudirman Kav 79,
Jakarta 12920, Indonesia
Jakarta 12910, Indonesia
Telephone: +62 21 522 5453
Phone: 62-21-57957095
Fax: +62 21 522 5452
Fax: 62-21-57957096
Email: office@kdslawyers.com
Email: mail@hermawanjuniarto.com
www.kdslawyers.com
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
74
LAPORAN TAHUNAN 2013
3
WILAYAH KERJA PERUSAHAAN
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
75
LAPORAN TAHUNAN 2013
PEMBAGIAN PELABUHAN BERDASARKAN KELAS Pelabuhan Kelas Utama : Pelabuhan Belawan. Pelabuhan Kelas I : Pelabuhan Dumai. Pelabuhan Kelas II : Pelabuhan Lhokseumawe, Pekanbaru ,Tanjung Pinang, Pelabuhan Tanjung Balai Karimun. Pelabuhan Kelas III : Pelabuhan Malahayati, Sibolga, Tembilahan. Pelabuhan Kelas IV : Pelabuhan Tanjung Balai Asahan, Kuala Tanjung, Sei Pakning, Batam, Pelabuhan Gunung Sitoli.
Kawasan : Pelabuhan Pangkalan Susu, Bagan Siapi-api, Sei Kolak Kijang, Pulau Sambu, Tanjung Uban, Kuala Langsa, Rengat, Selat Panjang, Kuala Enok, Meulaboh dan Bengkalis. Unit Usaha : Belawan International Container Terminal (BICT), Belawan Logistik Center (BLC), Rumah Sakit Pelabuhan Medan (RSPM), Unit Galangan Kapal (UGK). Anak Perusahaan ( Subsidiary) : Terminal Petikemas Indonesia (TPI) dan PT Prima Terminal Petikemas (PTP)
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
76
LAPORAN TAHUNAN 2013
ALAMAT KANTOR • Alamat Kantor Pusat: Jalan Krakatau Ujung No. 100 Medan 20241 Sumatera Utara PO BOX 2216 Telp. +62-61-6610-220 (Hunting) | Fax. +62-61-6610-906 Website : http://www.inaport1.co.id Email : pelabuhan1@inaport1.co.id
• Kantor Perwakilan: Menara Ravindo Lt. 10 Jalan Kebun Sirih Kav.75 Jakarta Telp. +62-21-42871841 | Fax. +62-21-4256379
PROVINSI ACEH 1. Cabang Pelabuhan Malahayati Jl. Laksamana Malahayati KM 32,5 Desa Lamreh Krueng Raya Aceh Besar Telp. (0651) 21022 | Fax. (0651) 21196 Website: http://www.malahayati.inaport1.co.id
Kawasan Pelabuhan Meulaboh Jl. Pocut Baren No. SK – III/04 Meulaboh Aceh Barat – 23611. Telp. (0655)-7551842 | Fax. (0655)-7551842
2. Cabang Pelabuhan Lhokseumawe Jl. Pelabuhan Umum, Krueng Geukeuh Lhokseumawe 24354 Aceh Utara. Telp. (0645) 56373 | Fax. (0645) 7551842
Kawasan Pelabuhan Kuala Langsa Jl. Agus Salim Gampong Blang Perumahan Pelabuhan No.53 Langsa – Aceh Timur 24491. Telp. (0641) 23021 | Fax. (0641) 23021
PROVINSI SUMATERA UTARA 1. Cabang Pelabuhan Belawan Jalan AR. Sulian No. 1 Belawan, Sumatera Utara, 20411 . Telp. (061) 6941919, 6941412 | Fax. (061) 6941300. E-Mail : belawan@inaport1.co.id
Kawasan Pelabuhan Pangkalan Susu Jalan Pelabuhan No. 3 Pangkalan Susu , Telp. (0620) 51018
2. Cabang Pelabuhan Sibolga Jalan Horas Sibolga, Sibolga. 22532 Telp. (0631) 22875 | Fax. (0631)22875
3. Cabang Pelabuhan Gunung Sitoli Jalan Kom. Laut Yos Sudarso, Gunung Sitoli Telp. (0639) 21662 | Fax. (0639) 21662
4. Cabang Pelabuhan Kuala Tanjung
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
77
LAPORAN TAHUNAN 2013
Jalan Pelabuhan Kuala Tanjung 21257 Telp. (0622) 31002 | Fax. (0622) 31002
5. Cabang Pelabuhan Tanjung Balai Asahan Jalan Pelabuhan Teluk Nibung , Tg. Balai Asahan 21332 Telp. (0632) 92022 | Fax. (0632) 92022
PROVINSI RIAU 1. Cabang Pelabuhan Dumai Jl. Datuk Laksamana, Dumai 28814 Telp. (0765) 31469, 31369 | Fax. (0765) 31758 Email : port1dmi@dumai.wasantara.net.id Website : http://dumai.inaport1.co.id
Kawasan Pelabuhan Bagan Siapi-Api Jl. Utama Bagan Siapi-api, Telp. (0767) 21056
2. Cabang Pelabuhan Pekanbaru Jl. Saleh Abbas No 3 Pekanbaru 28152
3
Telp. (0761) 22826 | Fax . (0761) 33711 email : pekanbaru@inaport1.co.id, pkuport@yahoo.com Website : http://pekanbaru.inaport1.co.id
Kawasan Pelabuhan Rengat Jl. Raya Kuala Cinaku, Rengat. Telp. (0769) 21437 | Fax. (0769) 21437
3. Cabang Pelabuhan Tembilahan Jl. Jend Sudirman No 76, Tembilahan, 29121 Telp. (0768) 21050 | Fax. ( 0768) 21020
Kawasan Pelabuhan Kuala Enok Jln. Pelabuhan Kuala Enok 20271, Telp. (0768) 22218
4. Cabang Pelabuhan Sei Pakning Jn. Kom.Laut Yos Sudarso No. 2, Sei Pakning Telp. (0766) 91121 | Fax. (0766) 91023
Kawasan Pelabuhan Bengkalis Jl. Jend Sudirman , Bengkalis Telp. (0766) 21267 | Fax. (0766) 21267
PROVINSI KEPULAUAN RIAU 1. Cabang Pelabuhan Tanjung Balai Karimun Jl. Kom.Laut Yos Sudarso 1, Tanjung Balai Karimun 29161. Telp. (0777) 23570 | Fax. (0777) 325349 Email : tbkarimun@inaport1.co.id Website : http://tbkarimun.inaport1.co.id
Kawasan Pelabuhan Selat Panjang Jl. Pelabuhan Beran No1, Selat Panjang 28753 Telp. (0763) 31025. Fax . (0763) 31025
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
78
LAPORAN TAHUNAN 2013
2. Cabang Pelabuhan Tanjungpinang Jl. SM. Amin No. 1, Tanjungpinang Telp. (0771) 21153, 21785 | Fax. (0771) 29969 Email : tpinang@inaport1.co.id Website : http://tpinang.inaport1.co.id
Kawasan Pelabuhan Tanjung Uban Jl. Akasia No. 1, Tanjung Uban. Telp. (0771) 81215. Pertamina UPTN 1 (Dinas Kepanduan)
Kawasan Pelabuhan Pulau Sambu Jl. Pelabuhan No. 2 Pulau Sambu 29411. Telp.(0771) 310059
Kawasan Pelabuhan Sei Kolak Kijang (Port of Sei Kolak Kijang) Jl. Sri Bayintan Kijang No. 1, Telp. (0771) 61359
3. Cabang Pelabuhan Batam Jl. Kuda Laut No. 8, Batu Ampar. Telp. (0778) 452729
UNIT USAHA (BUSINESS UNIT) 1. Belawan International Container Terminal (BICT) Jl. Raya Pelabuhan Gabion Belawan 20414 Telp. (061) 6940032, (061) 6940031 Fax . (061) 6941942 website : http://bict.inaport1.co.id Email : bictblw@inaport1.co.id
2. Unit Galangan Kapal Jl. Sumatera No. 1 Belawan 20214 Telp. (061) 6941320 | Fax. (061) 6941300
3. Belawan Logistic Center (BLC) Jl Raya Pelabuhan, Pos II Road VI, Unjung Baru Belawan 20411 Telp. (061) 6940157 - 6941590 Fax. ( 061) 6940113 - 6941590 Email : udpk-blw@inaport1.co.id Website : http://www.inaport.co.id
4. Rumah Sakit Pelabuhan Medan Jl. Stasiun No. 92 Belawan 20413 Telp. (061) 6941927 | Fax. (061) 6940120
ANAK PERUSAHAAN 1. PT Terminal Petikemas Indonesia Gedung Kobexindo Tower 20152 Jl. Pasir Putih Raya Blok E-5-D Ancol – Jakarta 14430 Telp. (021) 6556302
2. PT Prima Terminal Petikemas Jl. Kartini No 22 Medan 20152 Telp. (061) 4521187 | Fax. (061) 4517787 Email : primacontainerterminal@primatpk.co.id Website : http://www.primatpk.co.id
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
79
LAPORAN TAHUNAN 2013
PROFIL CABANG PELABUHAN Pelabuhan Malahayati
PELABUHAN MALAHAYATI Pelabuhan Malahayati terletak di Teluk Krueng Raya Pantai Utara Aceh. Secara administratif pelabuhan ini berada di Kabupaten Aceh Besar berjarak 38 km dari Kota Banda Aceh. Pelabuhan Malahayati berada di posisi 05°-35’-50” LU & 95°-30’-35” BT, dengan pasang surut 2 m LWS, kecepatan arus 0,5-0,7 knot dan kecepatan angin 4-16 knot. Fasilitas di Pelabuhan Malahayati: •
Panjang Dermaga
: 380 m
•
Kedalaman
: -5 sampai -10 m LWS
•
Lapangan Penumpukan
: 23.991 m2
•
Lapangan Penumpukan Petikemas : 6.980 m2
•
Gudang
3
: 800 m2
Peralatan di Pelabuhan Malahayati : •
6 unit Headtruck
•
1 unit Mobile Crane
•
1 unit Reachstacker
•
10 unit Forklift Diesel
Kapal di Pelabuhan Malahayati : •
1 unit Kapal Tunda
Pelabuhan Malahayati memiliki kawasan yaitu Pelabuhan Meulaboh. Peralatan di Pelabuhan Meulaboh : •
1 unit Mobile Crane
•
2 unit Forklift Diesel
Traffik Pelabuhan Malahayati Jenis
Malahayati
Satuan 2009
2010
2011
358
386
395
600
783
GT
940.333 1.412.917
1.337.712
2.401.107
2.688.251
Bongkar Muat Barang
Ton
388.045 1.286.304
1.974.101
1.787.574
1.741.655
Bongkar Muat Peti Kemas
Teus
-
-
Kunjungan Kapal
Call
-
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
988
80
LAPORAN TAHUNAN 2013
2012
2013
534
PELABUHAN LHOKSEUMAWE
Pelabuhan Lhokseumawe
Pelabuhan Lhokseumawe berada pada posisi 05°-10’-00’’ LU & 97°02’-00’’ BT dengan pasang surut 2 m LWS dan kecepatan arus 1,46 knot. Fasilitas di Pelabuhan Lhokseumawe : •
Panjang Dermaga
: 846 m
•
Kedalaman
: -5 sampai -10 m LWS
•
Lapangan Penumpukan
: 17.158,5 m2
•
Lapangan Penumpukan Petikemas : 3.140 m2
•
Gudang
: 8000 m2
Peralatan di Pelabuhan Lhokseumawe : •
1 unit Reachstacker
•
2 unit Mobile Crane
•
6 unit Forklift Diesel
Kapal di Pelabuhan Lhokseumawe : •
1 unit Kapal Tunda
•
2 unit Kapal Pandu
•
1 unit Kapal Kepil
peralatan di Pelabuhan Kuala Langsa : •
2 unit Forklift Diesel
Traffik Pelabuhan Lhokseumawe Jenis
Lhokseumawe
Satuan 2009
2010
2011
465
423
236
696
374
GT
5.252.991 5.477.445
1.416.765
3.388.687
2.969.970
Bongkar Muat Barang
Ton
6.116.961 5.959.933
3.911.129
3.237.162
2.791.921
Bongkar Muat Peti Kemas
Teus
-
-
-
Kunjungan Kapal
Call
-
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
146
81
LAPORAN TAHUNAN 2013
2012
2013
PELABUHAN BELAWAN
Pelabuhan Belawan
Pelabuhan Belawan sebagai pelabuhan utama di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) merupakan pelabuhan terbesar di Pulau Sumatera. Pelabuhan Belawan terletak pada posisi 030-47’20” LU 980-42’-08” BT, dengan panjang alur pelayaran 9 mil, pasang surut 3 m LWS , kecepatan arus 0,2-2 knot dan kecepatan angin 4-8 Knot. Kantor Kawasan yaitu Pelabuhan Pangkalan Susu. Fasilitas layanan bisnis utama di Pelabuhan Belawan adalah terminal curah cair, terminal curah kering, bongkar muat cargo, peti kemas, Terminal Penumpang, jasa pandu dan tunda serta penyewaan lahan, alat dan gudang di lingkungan pelabuhan. Fasilitas di Pelabuhan Belawan : •
Panjang Dermaga
: 3.283 m
•
Kedalaman
: -6 sampai - 9 m LWS
•
Lapangan Penumpukan
: 53.684 m2
•
Lapangan Penumpukan Petikemas : 80.288 m2
•
Gudang
3
: 46.070 m2
Peralatan di Pelabuhan Belawan : •
1 unit Harbour Mobile Crane
•
11 unit Forklift Diesel
•
4 unit Mobile Crane
•
1 unit Excavator
Kapal di Pelabuhan Belawan : •
5 unit Kapal Tunda
•
2 unit Kapal Gandeng
•
9 unit Kapal Pandu
•
2 unit Tongkang Air
•
1 unit Kapal Kepil
Traffik Pelabuhan Belawan Jenis
Belawan
Satuan 2009
2010
2011
2012
2013
Call
4.082
4.146
3.702
4.658
4.671
GT
18.970.749
24.451.279
22.436.745
28.427.144
28.674.879
Bongkar Muat Barang
Ton
15.301.433
13.223.736
12.665.079
12.354.297
12.435.370
Bongkar Muat Peti Kemas
Teus
138.453
105.609
107.506
77.030
45.982
Arus Penumpang
Orang
155.252
139.203
151.467
147.319
134.369
Kunjungan Kapal
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
82
LAPORAN TAHUNAN 2013
82
PELABUHAN SIBOLGA
Pelabuhan Sibolga
Pelabuhan Sibolga berada pada posisi 01°-44’-23’’ LU & 98°-46’-04” BT, dengan pasang surut 1,4 m LWS, kecepatan arus 0,1-0,2 knot dan kecepatan angin 4-10 knot. Kegiatan utama pelabuhan ini selain melayani angkutan barang juga menghubungkan jalur ferry ke daerah kunjungan wisata Pulau Nias. Komoditi dominan dari daerah hinterland-nya adalah karet, kopra, polywood serta bungkil. Fasilitas di Pelabuhan Sibolga : • Panjang Dermaga • Kedalaman • Lapangan Penumpukan • Lapangan Penumpukan Petikemas • Gudang
: : : : :
250 m -6 sampai - 9 m LWS 2000 m2 3.550 m2 2900 m2
Peralatan di Pelabuhan Sibolga : • 1 unit Forklift Diesel
Traffik Pelabuhan Sibolga Jenis
Sibolga
Satuan 2009
2010
2011
Call
1.810
2.853
2.398
2.482
2.393
GT
1.347.543
2.341.267
1.824.566
3.077.344
2.508.581
Bongkar Muat Barang
Ton
1.141.297
2.739.290
3.157.326
2.928.246
3.011.513
Bongkar Muat Peti Kemas
TeUs
-
-
-
643
3.085
Arus Penumpang
Orang
380.351
428.853
Kunjungan Kapal
206.795
412.377
429.922
PELABUHAN GUNUNG SITOLI Pelabuhan Gunung Sitoli menajdi cabang Pelabuhan sejak tahun 2013, sebelumnya Pelabuhan Gunung Sitoli adalah kantor perwakilan. Fasilitas di Pelabuhan Gunung Sitoli : • Panjang Dermaga : 80 m • Lapangan Penumpukan : 3218,60 m2 • Gudang : 978 m2 Peralatan : • 1 unit Mobile Crane • 2 units Forklift Diesel • 1 Unit Reachstacker
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
83
LAPORAN TAHUNAN 2013
2012
2013
Pelabuhan G. Sitoli
PELABUHAN KUALA TANJUNG
Pelabuhan K. Tanjung
Pelabuhan Kuala Tanjung berada pada posisi 03° 22’ 30” LU & 99° 26’ 00” BT, dengan pasang surut 3,2 m LWS dan kecepatan arus 1,5 knot. Pelabuhan Kuala Tanjung terletak di Selat Malaka dan merupakan Jalur Main Line Operator (MLO). Arus petikemas yang menyinggahi Selat Malaka setiap tahunnya mencapai 45 juta Teus dan merupakan pasar transhipment yg potensial. Sementara itu kapasitas pengembangan di Pelabuhan Kuala Tanjung dapat mencapai 20 juta Teus per tahun. Saat ini, pelabuhan Kuala Tanjung telah ditetapkan menjadi logistik Hub Transportasi Laut dan dalam hirarki pelabuhan nasional ditetapkan sebagai hub port. Oleh karena itu Pelabuhan Kuala Tanjung akan melakukan pengembangan dengan pembangunan Terminal Peti Kemas dan Terminal Curah Cair/CPO. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi makin padatnya Pelabuhan Belawan dan juga untuk mewujudkan Hub Port Indonesia serta biaya logistik nasional yang bersaing.
3
Selama ini, Pelabuhan Kuala Tanjung melayani pandu, labuh, tambat dan bongkar muat kapal-kapal kecil. Fasilitas di Pelabuhan Kuala Tanjung : •
Panjang Dermaga
: 85 m
•
Kedalaman
: -5 sampai -10 m LWS
Traffik Pelabuhan Kuala Tanjung Jenis
Kuala Tanjung
Satuan 2009
Kunjungan Kapal Bongkar Muat Barang
2010
2011
2012
2013
Call
-
321
97
328
283
GT
-
3.309.322
659.487
2.815.229
2.788.523
Ton
-
2.451.035
2.326.870
2.534.886
2.595.868
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
84
LAPORAN TAHUNAN 2013
PELABUHAN TANJUNG BALAI ASAHAN
Pelabuhan Tj. Balai Asahan
Pelabuhan Tanjung Balai Asahan terletak berhadapan langsung dengan pelabuhan negara tetangga Malaysia atau Pelabuhan Klang. Pelabuhan Tanjung Balai Asahan berada pada posisi 02°-28’-00” LU & 99°-48’-00” BT, dengan pasang surut 3 m LWS, kecepatan arus 1,53 knot dan kecepatan angin 1-16 knot. Fasilitas di Pelabuhan Tanjung Balai Asahan : •
Panjang Dermaga
: 364 m
•
Kedalaman
: -4 m LWS
•
Lapangan Penumpukan
: 7.700 m2
•
Gudang
: 3.820,10 m2
Traffik Pelabuhan Tanjung Balai Asahan Jenis
Tanjung Balai Asahan
Satuan
Kunjungan Kapal
Bongkar Muat Barang Arus Penumpang
2009
2010
2011
Call
1.692
1.692
1.537
1.453
1.293
GT
319.485
385.332
325.408
312.934
273.824
Ton
591.456
794.949
701.330
550.597
542.776
Orang
267.665
362.918
245.696
273.609
223.438
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
85
LAPORAN TAHUNAN 2013
2012
2013
PELABUHAN DUMAI
Pelabuhan Dumai
Pelabuhan Dumai terletak pada posisi 01°-41’-13’’ LU & 101°-27’-24’’ BT, dengan panjang alur pelayaran 55 mil, pasang surut 3,4 mLWS, kecepatan arus 2,5 - 3 knot dan kecepatan angin 8-20 knot. Pelabuhan Dumai mempunyai komoditi dominan adalah CPO (Crude Palm Oil) dan turunannya serta komoditi curah kering yaitu PKE (Palm Kernel Ekspeller), PKS (Palm Kernel Shell) serta pupuk. Pelabuhan Dumai memiliki kantor kawasan yaitu Pelabuhan Bagan Siapi-api. Fasilitas di Pelabuhan Dumai : • Panjang Dermaga • Kedalaman • Lapangan Penumpukan • Gudang
: : : :
1.758 m -6 to - 9 m LWS 26.722 m2 39.283,80 m2
Peralatan di Pelabuhan Dumai : • 1 unit Harbour Mobile Crane • 3 unit Mobile Crane • 6 unit Forklift Diesel
• • •
4 unit Excavator 8 unit Wheel Loader 8 unit Dump Truck
3
Kapal di Pelabuhan Dumai : • 8 unit Kapal Tunda • 7 unit Kapal Pandu • 1 unit Speed Boat
Traffik Pelabuhan Dumai Jenis
Dumai
Satuan
Kunjungan Kapal Bongkar Muat Barang Arus Penumpang
Call
2009
2010
2011
2012
2013
6.348
4.861
4.555
6.992
5.794
GT
20.017.245 28.770.260 13.331.503 43.958.711 31.894.021
Ton
22.320.807 24.089.899 29.484.600 29.937.004 26.269.907
Orang
541.593
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
596.171
86
533.392
LAPORAN TAHUNAN 2013
557.531
627.953
PELABUHAN PEKANBARU
Pelabuhan P. Baru
Pelabuhan Pekanbaru terletak di dalam kota yang merupakan pelabuhan sungai. Pelabuhan Pekanbaru berada di posisi 00°-32’30” LU & 101°-26’-30”BT, dengan panjang alur pelayaran 96 mil, pasang surut 3,4 m LWS, kecepatan arus 2,5 knot dan kecepatan angin 5-15 knot. Pelabuhan Pekanbaru memiliki Terminal Peti Kemas Perawang dan kantor kawasan yaitu Pelabuhan Rengat. Fasilitas di Pelabuhan Pekan Baru : •
Panjang Dermaga
: 282 m
•
Kedalaman
: -5 sampai - 6 m LWS
•
Lapangan Penumpukan
: 9000 m2
•
Gudang
: 1.992 m2
Peralatan di Pelabuhan Pekan Baru : •
6 unit Headtruck
•
1 unit Side loader
•
3 unit Reachstacker
•
1 unit forklift diesel
Kapal di Pelabuhan Pekan Baru : •
1 unit Speed Boat
Traffik Pelabuhan Pekan Baru Jenis
Pekan Baru
Satuan 2009
2010
2011
Call
9.179
9.179
3.819
11.931
9.968
GT
11.871.890
8.947.965
3.669.279
9.372.979
8.164.555
Bongkar Muat Barang
Ton
10.134.385 13.689.361 12.074.203 12.813.376 11.470.484
Bongkar Muat Peti Kemas
Teus
264.422
Arus Penumpang
Orang
14.818
Kunjungan Kapal
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
309.693 -
87
425.303 -
LAPORAN TAHUNAN 2013
2012
383.836 -
2013
422.312 -
PELABUHAN TEMBILAHAN
Pelabuhan Tembilahan
Pelabuhan Tembilahan berada di Kabupaten Indragiri Hilir, ±600 km dari Ibu kota Provinsi Riau Pekanbaru. Pelabuhan Tembilahan berada pada posisi 00°-19’-30” LS & 103-°09’-41”BT dengan pasang surut 6 m LWS, kecepatan arus 3,5 knot dan kecepatan angin 3-16 knot. Daerah hinterlandnya potensial untuk industri perkebunan kelapa sawit. Jenis komoditi yang dikapalkan melalui pelabuhan ini antara lain kopra, karet, gaplek, minyak minyak kelapa sawit dan moulding. Pelabuhan Tembilahan memiliki Kantor kawasan yaitu Pelabuhan Kuala Enok. Fasilitas di Pelabuhan Tembilahan : •
Panjang Dermaga
: 70 m
•
Kedalaman
: -6 sampai -7,5 m LWS
•
Lapangan Penumpukan
: 800 m2
•
Gudang
: 450 m2
3
Traffik Pelabuhan Tembilahan Jenis
Tembilahan
Satuan
Kunjungan Kapal Bongkar Muat Barang Arus Penumpang
2009
2010
2011
Call
2.128
1.894
1.402
1.863
1.782
GT
1.197.420
1.958.403
341.383
1.277.446
1.293.755
Ton
1.202.469
3.879.297
4.022.094
2.848.679
598.519
25.896
31.684
37.452
43.222
47.125
Orang
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
88
LAPORAN TAHUNAN 2013
2012
2013
PELABUHAN SEI PAKNING
Pelabuhan Sei Pakning
Pelabuhan Sei Pakning berada di posisi 00° 32’ 30” LU & 101° 26’ 30” BT dan pasang surut 3,6 mLWS. Pelabuhan Sei Pakning mempunyai Kantor Kawasan yaitu Pelabuhan Bengkalis Fasilitas di Pelabuhan Sei Pakning : •
Panjang Dermaga
: 60 m
•
Kedalaman
: -6 m LWS
Kapal di Pelabuhan Sei Pakning : •
2 unit Kapal Pandu
Traffik Pelabuhan Sei Pakning Jenis
Sei Pakning
Satuan
Kunjungan Kapal
Bongkar Muat Barang Arus Penumpang
2009
2010
2011
2012
2013
Call
-
2.482
1.687
2.027
1.928
GT
-
6.728.516
3.854.218
6.311.338
6.338.970
Ton
57.212
737.090
632.723
531.313
503.948
Orang
30.652
37.288
13.688
10.424
8.340
PELABUHAN BATAM
Pelabuhan Batam
Posisi Pelabuhan Batam yang terletak sangat strategis ini berada di jalur (Pertemuan) lintas pelayaran dunia yaitu Selat Malaka. Pelayanan bisnis utama di Pelabuhan Batam adalah Pemanduan dan pelayanan Ship to Ship (STS) . PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memasukkan Pelabuhan Batam dalam salah satu proyek strategis perusahaan yaitu dalam pengembangan Terminal Petikemas.
Pelabuhan Batam resmi menjadi cabang pelabuhan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) pada tanggal 28 Januari 2013. Sebelumnya Pelabuhan Batam adalah kantor kawasan Pelabuhan Tanjung Pinang.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
89
LAPORAN TAHUNAN 2013
PELABUHAN TANJUNG BALAI KARIMUN
Pelabuhan Tj. Balai Karimun
Pelabuhan Tanjung Balai Karimun berada berada pada titik koordinat 00°-59’-17” LU & 103°-26’-14” BT. Pelabuhan ini berada pada posisi dan pasang surut 3,6 mLWS. Pelabuhan ini beradadi Pulau Karimun yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka dan Selat Singapura. Perairan ini merupakan salah satu area pelayaran terpadat dan tersibuk di dunia. Pelabuhan Tanjung Balai Karimun mempunyai Kantor Kawasan yaitu Pelabuhan Selat Panjang. Fasilitas di Pelabuhan Tanjung Balai Karimun : •
Panjang Dermaga
: 97 m
•
Kedalaman
: -3,8 sampai -8,5 m LWS
•
Lapangan Penumpukan
: 287,5 m2
Kapal di Pelabuhan Tanjung Balai Karimun : •
3
2 unit Kapal Pandu
Traffik Pelabuhan Tanjung Balai Karimun Jenis
Satuan
Kunjungan Kapal
Call GT
Bongkar Muat Barang Arus Penumpang
Ton Orang
Tanjung Balai Karimun 2009
2010
2011
2012
2013
13.944
10.961
6.739
12.302
13.347
41.699.947 54.382.936 21.378.981 32.975.507 24.119.004 137.158
118.945
117.085
138.587
149.671
1.459.219
1.607.794
1.610.371
1.807.053
1.792.119
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
90
LAPORAN TAHUNAN 2013
PELABUHAN TANJUNGPINANG
Pelabuhan Tanjungpinang
Pelabuhan Tanjungpinang terdiri dari Pelabuhan Sri Bintan Pura dan Pelabuhan Sri Payung Batu Anam. Pelabuhan Tanjungpinang mempunyai Kantor Kawasan yaitu Pelabuhan Sei Kolak Kijang, Tanjung Uban dan Pulau Sambu. Pelabuhan Sri Bintan Pura posisi 00055’55” LU , 104046’00” BT, dengan pasang surut 2,6 mLWS, kecepatan arus 0,9-1 knot dan kecepatan angin 5-15 knot, panjang dermaga 215,60 m, kedalaman -3 m LWS. Pelabuhan Sri Payung Batu Anam berada pada posisi 00055’40” LU , 104028’40” BT, dengan pasang surut 2,6 mLWS, kecepatan arus 0,9-1 knot dan kecepatan angin 5-15 knot, panjang dermaga 210,25 m, kedalaman -4 m LWS dan gudang 2000 m2. Pelabuhan Sei Kolak Kijang berada pada posisi 00051’55” LU , 104036’55” BT dengan pasang surut 2,6 mLWS, kecepatan arus 0,91 knot dan kecepatan angin 5-15 knot, panjang dermaga 250 dan kedalaman -9 m LWS. Fasilitas di Pelabuhan Tanjungpinang : •
Panjang Dermaga
: 750 m
•
Lapangan Penumpukan
: 2.216 m2
•
Gudang
: 2000 m2
Peralatan di Pelabuhan Tanjungpinang : •
1 unit Headtruck
•
3 unit Mobile Crane
•
4 unit Forklift Diesel
Kapal di Pelabuhan Tanjungpinang : •
3 unit Kapal Pandu
Traffik Pelabuhan Tanjungpinang Jenis
Satuan
Tanjungpinang 2009
2010
2011
2012
2013
Call
23.585
20.673
20.904
24.980
20.181
GT
4.366.193
3.698.710
Bongkar Muat Barang
Ton
1.837.097
886.209
677.971
562.182
896.700
Bongkar Muat Peti Kemas
Teus
-
4.903
5.608
7.340
7.487
Arus Penumpang
Orang
1.789.802
1.832.473
2.438.505
2.088.440
2.083.397
Kunjungan Kapal
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
91
3.530.316 30.866.505 21.770.801
LAPORAN TAHUNAN 2013
UNIT BISNIS BELAWAN INTERNATIONAL CONTAINER TERMINAL (BICT)
BICT
Belawan International Terminal Container (BICT) adalah terminal kontainer terbesar di Sumatera baik untuk kegiatan internasional maupun domestik. BICT terletak di Pelabuhan Belawan pada posisi 03°-47’-43’’ LU & 98°-43’-20’’ BT, dengan panjang alur pelayaran 9 mil, pasang surut 3 mLWS , kecepatan arus 0,2-2 knot dan kecepatan angin 4-8 knot. Fasilitas di BICT : •
Panjang Dermaga
: 950 m
•
Kedalaman
: -10 sampai -11m LWS
•
Lapangan Penumpukan Petikemas : 214.708,20 m2
Peralatan di BICT : •
11 unit Container Crane
•
25 unit Transtrainer
•
2 unit Harbour Mobile Crane
•
61 unit Headtruck
•
7 unit Reachstacker
•
3 unit Side Loader
•
6 unit Forklift Diesel.
3
Traffik BICT Jenis
Satuan
Bongkar Muat Petikemas berdasarkan Teus
Teus
BICT 2009
2010
2011
580.210
690.059
739.292
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
92
LAPORAN TAHUNAN 2013
2012
2013
835.388
900.395
UNIT GALANGAN KAPAL (UGK) Unit Galangan Kapal berkedudukan di Pelabuhan Belawan berada pada posisi 03047’20” LU 98042’08” BT. Mempunyai usaha pokok menyediakan fasilitas dan peralatan galangan kapal, menyelenggarakan usaha docking, floating repair, pemeliharaan, perawatan alat apung dan peralatan pelabuhan lainnya, guna mendukung program planned maintenance system pada perusahaan serta mengusahakan kegiatan galangan kapal bagi kapal-kapal milik perseroan dan atau pihak lain. Kualifikasi bidang pekerjaaan seperti pekerjaan mekanikal, pembangunan dan reparasi kapal, reparasi peti kemas dan lain-lain. Peralatan di UGK : • 1 unit Mobile Crane •
1 unit Forklift Diesel
• •
UGK
1 unit Floating crane 1 unit Excavator
Kapal di UGK : • 1 unit Kapal Gandeng • 1 unit kapal kepil
BELAWAN LOGISTIC CENTER (BLC) Belawan Logistic Center berada pada posisi 03046’54” LU 98041’41” BT. Sesuai dengan SK Direksi No. PR.01/1/5/PI-11 Tanggal 24 Januari 2011 UDPK berubah nama dari Unit Depo Peti Kemas menjadi Belawan Logistic Center (BLC). BLC diresmikan pada 11 Maret 2011, merupakan salah satu unit bisnis yang dijalankan oleh PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) yang bergerak dalam depot kontainer dan jasa logistik lainnya.
BLC
Fasilitas di BLC : • Lapangan Penumpukan Peti Kemas : 184.494 m2 • Gudang : 6.110 m2 • 3 Unit Gudang/CFS • 1 Unit Container Repair • 1 Unit Gudang Fumigasi Alat BLC : • 12 unit Headtruck • 1 unit Reachstackker
• •
2 unit Side Loader 3 unit Forklift Diesel
RUMAH SAKIT PELABUHAN MEDAN (RSPM) RSUP Medan berkedudukan di Belawan tepatnya ± 20 km dari kota Medan. Didirikan pada tahun 1969, dalam perjalanannya terus melakukan perbaikan untuk meningkatkan kualitas peralatan medis maupun pelayanan kepada pasien. Rumah sakit ini memberikan pelayanan 24 jam serta didukung oleh tenaga dokter spesialis yang berpengalaman. Dalam mendukung pelayanan kepada masyarakat, rumah sakit ini juga memiliki unit layanan khusus yaitu Klinik Krakatau yang beralamat di Jln. Krakatau Ujung No. 112, Medan. Fasilitas di RSPM : • Klinik Umum • Unit Gawat Darurat (UGD) 24 jam • Klinik Gigi • Klinik Rontgent
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
• • •
Laboratorium Farmasi (Pelayanan Obat) Rawat Inap.
93
LAPORAN TAHUNAN 2013
RSPM
KERJASAMA DENGAN
PIHAK KETIGA NO 1
MITRA PT. Multimas Nabati Asahan
TANGGAL
TENTANG
17 Jan 2013
Kerjasama pengoperasian dermaga untuk kepentingan sendiri (Duks) di dalam daerah lingkungan kerja Pelabuhan Kuala Tanjung
2
PT. Multimas Nabati Asahan
17 Jan 2013
Kerjasama pembagian sharing air dan PBM dermaga untuk kepentingan sendiri (Duks) di dalam daerah lingkungan kerja Pelabuhan Kuala Tanjung
3
PT. Batam Mitra Suplindo
15 Mar 2013
Kerjasama pelayanan jasa kelautan (marine service) di Perairan Nipah Transit Anchorage Area (NTAA)
11 Mar 2013
Keperintisan angkutan laut dengan sistem angkutan petikemas dari dan ke Pelabuhan Malahayati
4
Pemerintah Aceh dan PT. Alkan Abadi
5
PT. Berkah Intan Perkasa
29 Jan 2013
Kerjasama pelayanan jasa penundaan kapal di Pelabuhan Sei Pakning
6
PT. Anugerah Selat Karimun
05 April 2013
Kerjasama pengelolaan dan pengoperasian Transit Anchorage Area dan STS transfer di Perairan Selat Durian
7
PT. Asinusa Putra Sekawan
19 Sept 2013
Kerjasama jasa kepelabuhanan
8
PT.Hamparam Alam Baruna
29 April 2013
Kerjasama pengelolaan dan pengolaan dan pengoperasian peralatan bongkar muat peti kemas di Perawang
9
PT. Kawasan Industri Dumai
15 Jan 2013
Kerjasama operasi pelayanan penundaan
10
PT. Berkah Intan
29 Jan 2013
Kerjasama pelayanan jasa penundaan di Pelsus Futong
11
Dinas Perhubungan
31 Jan 2013
Kerjasama pengelolaan pas harian pelabuhan di Pelabuhan Umum Krueng Geukueh
12
Pemerintahan Aceh
11 Mar 2013
Kerjasama keperintisan angkutan laut dengan sistem angkutan peti kemas dari dan ke Pelabuhan Malahayati
13
PT. Batam Mintra Supilndo
15 Mar 2013
Kerjasama pelayanan jasa kalautan (marine service) diperairan Nipah Translit Aanchorage Area (NTAA)
14
PT. Asinusa Putra Sekawan
09 Sept 2013
Kerjasama jasa kepelabuhanan di Perairan Nipah Transit Anchorage Area(NTAA)
15
PT. Oil Spill Combat Team
08 Mei 2013
Kerjasama pelayanan jasa Oil Spill Response(OSR)
16
PT. Cipta Karya Maritim
22 Nop 2013
Jasa peningkatan stabilitas pengoperasian perairan Ship to Ship Transfer (STS) area di Pelabuhan Tanjung Balai Karimun
17
PT. Kubu Jaya Lines
15 April 2013
Pelayanan air bersih untuk kapal
18
Kopkaprel
10 Juni 2013
Jasa penjualan pas masuk terminal penumpang
19
PT. Anugrah Selat Karimun
05 April 2013
Pengelolaan dan pengoperasian Transfer Anchorage Area dan STS Transfer Perairan Selat Durian
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
94
LAPORAN TAHUNAN 2013
3
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
95
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
96
LAPORAN TAHUNAN 2013
TINJAUAN INDUSTRI
PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA
Laju inflasi tahun 2013 sebesar 8,38% berada di atas asumsi RKAP tahun 2013 sebesar 4,90%. Kenaikan inflasi terutama disebabkan dampak gejolak harga pangan domestik serta pengaruh kenaikan harga BBM bersubsidi pada akhir Juni 2013. Kenaikan harga BBM bersubsidi telah mendorong kenaikan harga-harga baik dampak langsung maupun dampak lanjutan. Respon kebijakan Bank Indonesia dan koordinasi kebijakan yang erat dengan Pemerintah dalam mengendalikan dampak lanjutan dapat meredam tekanan inflasi sehingga kembali pada pola normalnya sejak September 2013.
Tingkat pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2013 berada pada kisaran 5,6% masih dibawah asumsi RKAP 2013 sebesar 6,8%. Penurunan perekonomian tahun 2013 tercatat pada terbatasnya pertumbuhan ekspor akibat melambatnya ekonomi global. Pertumbuhan ekonomi global yang melambat pada gilirannya mendorong menurunnya harga komoditas dunia, ketidakpastian keuangan global juga meningkat tajam sejalan dengan sentimen negatif terhadap pengurangan stimulus moneter di Amerika Serikat. Dari sisi permintaan domestik, pertumbuhan investasi non bangunan juga melambat. Konsumsi rumah tangga masih menjadi penggerak utama pertumbuhan.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
97
LAPORAN TAHUNAN 2013
The Fed, di tengah kenaikan inflasi domestik pasca kenaikan harga BBM bersubsidi dan persepsi terhadap prospek transaksi berjalan di dalam negeri.
ANALISA BISNIS JASA KEPELABUHANAN Kondisi mikro di Indonesia kedepan akan berubah seiring perubahan regulasi dan perkembangan industri maritim global. Secara garis besar kekuatan industri kepelabuhanan di Indonesia meliputi hambatan masuk, tingkat persaingan, daya tawar pengguna jasa kepelabuhanan, daya tawar supplier dan ancaman produk/jasa substitusi. Hambatan masuk ke bisnis jasa kepelabuhanan kedepan semakin berkurang dengan adanya UU No. 17 tahun 2008 tentang Pelayaran. Pada pengaturan bidang kepelabuhanan, UU tersebut bertujuan untuk penghapusan monopoli penyelenggaraan pelabuhan, pemisahan antara fungsi regulator dan operator, dan memberikan peran serta Pemerintah daerah dan swasta secara proporsional di dalam penyelenggaraan kepelabuhanan. Dengan demikian baik Pemerintah daerah maupun pihak swasta ke depan dapat juga melakukan kegiatan usaha yang selama ini hanya dilakukan oleh Perusahaan. Sedangkan tingkat persaingan industri kepelabuhan kedepan akan semakin tinggi. Selain disebabkan oleh adanya pendatang baru, tingkat persaingan juga dipengaruhi oleh para global terminal operator di beberapa terminal di wilayah seperti Hutchinson (JICT Jakarta) dan DP World (TPS Surabaya). Terdapat juga persaingan lokal dengan para pemilik dermaga khusus dan pelabuhan khusus di wilayah Hinterland Perusahaan, yang juga dikhawatirkan akan menjadi pesaing dengan adanya UU Pelayaran yang baru. Disisi lain sejalan dengan semakin berkembangnya industri CPO di Indonesia, membuat para kelompok-kelompok indusri CPO untuk membuat operator pelabuhan/terminal industri khusus mereka sendiri.
Tingkat suku bunga SBI (3 bulanan) rata-rata selama tahun 2013 sebesar 7,5% atau berada di atas asumsi RKAP tahun 2013 rata-rata sebesar 5%. Kebijakan Bank Indonesia untuk mengarahkan tingkat inflasi ke sasaran 4,5+1% di tahun 2014, serta mengendalikan penyesuaian ekonomi indonesia sehingga defisit transaksi berjalan menuju ke tingkat yang lebih sehat dan terus memperkuat bauran kebijakan moneter dan makroprudensial.
Posisi operator pelabuhan/terminal seperti Perusahaan kedepan juga sangat dipengaruhi adanya ancaman ekspansi dan konglomerasi pelaku shipping yang merupakan konsumen utama dari operator pelabuhan/ terminal, seperti kegiatan konglomerasi yang dilakukan oleh Maersk yang memiliki bisnis dari hulu ke hilir seperti forwarding company ( DAMCO), terminal (APM terminal) dan pelayaran seperti Grand alliance (NYK, OOCL, Hapag Lloyd, CP Ship dan MISC), New World Alliance (APL, Hyundai, dan MOL), CKYH alliance (Cosco, Kline, Yang Ming, dan Hanjin). Kegiatan akuisisi seperti Maersk dan Safmarine, DP World terhadap P&O. Kegiatan ini tentunya akan memperkuat daya tawar Perusahaan pelayaran (pengguna jasa) terhadap operator pelabuhan/terminal.
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berada pada level Rp.12.189,-/US$ dimana asumsi RKAP tahun 2013 diasumsikan sebesar US$ 1=Rp.9.300,-. Tekanan terhadap nilai tukar rupiah cukup kuat terjadi sejak akhir Mei 2013 hingga Agustus 2013, sejalan dengan meningkatnya aliran modal keluar dipicu sentimen terhadap rencana pengurangan stimulus moneter oleh PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
98
LAPORAN TAHUNAN 2013
4
Pangsa Pasar Ekspor dan Impor di Pelabuhan Potensi perdagangan ekspor dan impor di Indonesia masih memberikan peluang yang sangat baik bagi industri kepelabuhanan.
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memiliki pelabuhan yang melayani transaksi perdagangan ekspor sebanyak 7 pelabuhan. Adapun total ekspor dan impor Indonesia pada tahun 2013 masing-masing adalah 700.005.037 ton dan 141.109.588.134 ton. Tahun 2013, total jumlah transaksi perdagangan ekspor melalui pelabuhan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sebesar 12.908.495 ton.
Pelabuhan yang memberikan kontribusi tiga terbesar terhadap total transaksi perdagangan ekspor di pelabuhan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) berdasarkan jumlah perdagangan (Ton) antara lain: Pelabuhan Dumai Belawan International Container Terminal (BICT) dan Pelabuhan Belawan.
Tabel Perdagangan Ekspor melalui PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Tahun 2013 No
Pelabuhan Pelindo I
Ton
Komposisi (%)
1
Belawan
3.425.517
26.54
2
BICT
3.899.508
30.21
3
Dumai
5.143.194
39.84
4
Pekanbaru
45.547
0.35
5
Tanjungpinang
56.741
0.44
6
Tanjung Balai Asahan
100.833
0.78
7
Sei Pakning
237.115
1.84
12.908.455
100
Jumlah
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
99
LAPORAN TAHUNAN 2013
4
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
100
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memiliki pelabuhan yang melayani transaksi perdagangan impor sebanyak 9 pelabuhan. Sebagian besar pelabuhan yang melayani transaksi perdagangan impor berada di wilayah Sumatera Utara. Jumlah perdagangan impor di tahun 2013 berdasarkan (Ton) adalah sebesar 6.502.667 ton. Pelabuhan yang memberikan kontribusi tiga terbesar terhadap total transaksi perdagangan impor di pelabuhan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) berdasarkan jumlah perdagangan impor Brt/Wgt (Ton), antara lain: Belawan International Container Terminal (BICT), Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan Dumai. Tabel Perdagangan Impor melalui PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) tahun 2013 No
Pelabuhan Pelindo 1
Ton
Komposisi (%)
1
Belawan
2.598.956
39.97
2
BICT
2.710.340
41.68
3
Dumai
473.466
7.28
4
Pekanbaru
23.287
0.36
5
Tanjungpinang
50.821
0.78
6
Lhokseumawe
13.260
0.20
7
Malahayati
17.739
0.27
8
Tanjung Balai Asahan
441.943
6.80
9
Sei Pakning
172.855
2.66
6.502.667
100
Jumlah
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
101
LAPORAN TAHUNAN 2013
POTENSI PASAR PETIKEMAS Drewry Shipping Consultans juga mempredikasi jumlah perdagangan petikemas dapat mencapai 287 juta Teus pada tahun 2016 dan akan mencapai 371 juta Teus pada tahun 2020. Sementara untuk trafik petikemas di Indonesia, sesuai dengan Technical Report Draft National Port Master Plan Decree oleh Australian AID dalam skenario optimis pertumbuhan petikemas akan mencapai 57 juta TEUs pada tahun 2030, 48 juta TEUs untuk skenario moderat dan 42 juta TEUs untuk skenario pertumbuhan pesimis seperti yang disajikan dalam gambar skenario grafis dibawah ini.
Untuk Volume bongkar muat petikemas di Belawan International Container Terminal (BICT) yang merupakan salah satu andalan perusahaan, meskipun sempat mengalami penurunan pada tahun 2009 namun terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2008 BICT Belawan menangani sekitar 352 ribu Teus dan meningkat menjadi sekitar 835 ribu Teus pada tahun 2012. Di tahun 2013 Belawan International Container Terminal (BICT) telah menangani petikemas sebanyak 900 ribu Teus.
4
Tabel Bongkar Muat Petikemas BICT Bongkar muat petikemas Box
T
Teus
2012
2013
679.146
733.825
835.388
900.395
Grafik Bongkat Muat Petikemas PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) (dalam satuan Teus)
Bongkar Muat Petikemas di BIC (dalam satuan Teus) 900,395
835,388
2012
2013
POTENSI PASAR CRUDE PALM OIL (CPO) Selain petikemas, volume produksi CPO dunia juga mengalami kenaikan selama beberapa periode sampai dengan tahun 2013. Begitu juga volume CPO nasional, menurut data Kementerian Pertanian menunjukkan, bahwa produksi sawit (CPO) nasional tahun 2013 mencapai 26 juta ton dari luas areal sekitar 8,7 hektare. Volume produksi CPO nasional di 2013 meningkat 5,3% dibandingkan 2012 yang hanya 24,7 juta ton dari luas areal 8,5 juta hektare.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
102
LAPORAN TAHUNAN 2013
Grafik Data produksi CPO (periode 2012-2013) Volume Produksi CPO Nasional (dalam juta Ton) 26
24.7
2012
2013
Tahun 2013 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi industri kelapa sawit baik di dalam negeri maupun luar negeri. Tekanan harga minyak sawit mentah/crude palm oil (CPO) di pasar global berlangsung sepanjang tahun. Harga CPO hanya berada di harga rata-rata US$ 841,71 per metrik ton. Berdasarkan data yang diolah GAPKI volume ekspor CPO dan PKO beserta produk turunannya pada 2013 ini mencapai 21,2 juta ton, atau naik 16% dibandingkan dengan tahun lalu 18,2 juta ton. Di Indonesia, volume bongkar muat CPO terbesar melalui Pelabuhan Dumai dan Pelabuhan Belawan yang merupakan pelabuhan andalan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).
CPO DI PELINDO I
2012
2013
Dumai
7.160.143
6.607.927
Belawan
3.613.787
3.992.723
10.773.930
10.600.650
Grafik Bongkar Muat CPO di PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) tahun 2013 (dalam satuan ton)
Bongkar Muat CPO di Pelindo 1I tahun 2013 (dalam satuan ton) Belawan 3.992.723 (38%)
Dumai 6.607.927 (62%)
Grafik dibawah ini menceritakan mengenai trafik kargo di Indonesia berdasarkan jenis kargo tersebut yang disusun dalam tiga skenario. Trafik diperkirakan akan mencapai 2,7 miliar ton pada tahun 2030 untuk skenario optimis dibandingkan dengan 2,1 miliar ton pada skenario moderat dan 1,8 miliar ton pada skenario pesimis. Pertumbuhan secara perlahan pada trafik curah cair mengindikasikan bahwa total kargo meningkat sebanyak 50% (lima puluh persen) pada tahun 2020 dan 50% (lima puluh persen) lainnya pada tahun 2030.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
103
LAPORAN TAHUNAN 2013
Sumber : Technical Report Draft National Port Master Plan Decree by Australian AID Pengembangan di Tahun 2013 Tahun 2013 merupakan titik awal dari tahun “pertumbuhan” PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Selama tahun ini, perusahaan memfokuskan pengembangannya pada pembentukan anak-anak perusahaan yang diharapkan dapat menjadi mesin penggerak dari kinerja finansial perusahaan. Strategi pengembangan yang diambil adalah strategi aliansi dengan menggandeng mitra bisnis sesama Badan Usaha Milik Negara sebagai penggerak perekonomian nasional. Hal ini tentu saja sejalan dengan kebijakan “sinergi BUMN” yang dicanangkan oleh Kementerian BUMN. Dalam melaksanakan rencana pengembangan ini, tentu saja identifikasi risiko dalam melakukan investasi di bisnis pelabuhan dan logistik telah dipertimbangkan oleh perusahaan antara lain ketepatan waktu dan kompetensi mitra dalam pelaksanaan pembangunan fasilitas pelabuhan sehingga potensi pasar yang ada dapat segera diraih dapat segera diraih. Dalam tahun 2013, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) telah berhasil membentuk sebanyak 2 (dua) anak perusahaan yang bergerak dalam bisnis pelayanan petikemas. PT Terminal Petikemas Indonesia merupakan perusahaan patungan yang dibentuk oleh PT Pelabuhan Indonesia I, II, III dan IV yang merupakan perwujudan dari konsep “pendulum nusantara” guna mengatasi masalah biaya logistik di pasar domestik Indonesia. Anak perusahaan lain yang dibentuk oleh PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) adalah PT Prima Terminal Petikemas yang merupakan konsorsium dari PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), PT. Hutama Karya dan PT. Wijaya Karya (Persero), Tbk. Perusahaan ini akan membangun terminal petikemas dan sekaligus melayani petikemas internasional di Pelabuhan Belawan sepanjang 350 meter. Selain itu, Perusahaan juga terus melakukan pengembangan dan inovasi pada cabang-cabang andalannya antara lain sebagai berikut: 1. Cabang Pelabuhan Belawan Program penataan pelabuhan Belawan merupakan program prioritas di pelabuhan utama ini. Salah satu rencana strategis perusahaan yaitu menjadikan terminal multipurpose di Pelabuhan Belawan. Relokasi terminal penumpang dan penghapusan gudang menjadi lapangan penumpukan merupakan agenda utama yang telah dilaksanakan mulai tahun 2012. 2. Cabang Pelabuhan Dumai Cabang Pelabuhan Dumai memegang peranan penting dalam proporsi pendapatan di PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Hinterland pelabuhan yang didominasi oleh sektor agriculture mendorong pelabuhan ini untuk dapat memfasilitasi kegiatan curah cair dan curah kering. Dalam rangka memfasilitasi pertumbuhan sektor agriculture di hinterland Pelabuhan Dumai, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) melakukan investasi dan pengembangan di Pelabuhan Dumai terutama untuk fasilitas curah cair dan curah kering seperti lanjutan perpanjangan 400 m dermaga B. 3. Belawan International Container Terminal (BICT) PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) fokus dalam pengembangan terminal petikemas Belawan International Container Terminal (BICT) dengan melakukan ekspansi perpanjangan dermaga sepanjang 700 m yang dibagi dalam 2 (dua) fase pengembangan. Masing-masing pengembangan dermaga terdiri dari 350 m dermaga. Fase I pengembangan dermaga terminal petikemas Belawan International Container Terminal akan didanai oleh Islamic Development Bank (IDB) dan fase II didanai dari pembiayaan internal PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
104
LAPORAN TAHUNAN 2013
4
Sejak diterbitkannya keputusan Dirjen Hubla tentang Pemberian Izin Pengembangan Terminal Petikemas (BICT) Fase 2 di Pelabuhan Belawan kepada Penyelenggara Pelabuhan Belawan dalam hal ini kepada Pelindo I, tahun 2013, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) membentuk perusahaan patungan dengan nama PT Prima Terminal Petikemas yang bertugas untuk mengembangkan terminal petikemas Belawan International Container Terminal fase II. 4. Cabang Pelabuhan Pekanbaru Sejak dicanangkannya terminal petikemas di Perawang, Pekanbaru, kebutuhan akan fasilitas kegiatan petikemas menunjukkan peningkatan yang signifikan. Untuk menjaga tingkat pelayanan kepada pelanggan, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) melakukan investasi pada lapangan penumpukan dan pengerukan alur di Terminal Petikemas Perawang yang telah dimulai sejak tahun 2012.
PEMASARAN STRATEGI PEMASARAN Perdagangan ekspor dan impor di Indonesia yang melewati pelabuhan setiap tahun menunjukkan tren peningkatan. Volume kegiatan bongkar muat petikemas maupun bongkar muat CPO mencatatkan kenaikan untuk setiap tahunnya. Pengguna jasa transportasi laut juga terus bertambah, karena kondisi kepulauan di Indonesia. Kondisi ini, memberikan peluang yang sangat baik bagi industri jasa kepelabuhan, khususnya bagi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Menyadari hal tersebut, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) telah menyusun strategi pemasaran dalam rangka merebut potensi pasar industri jasa kepelabuhan. Strategi pemasaran yang telah ditetapkan dan dijalankan mencakup aspek product management dan customer management. Strategi pemasaran terkait product management meliputi: pembangunan fasilitas pelayanan baik berupa pengembangan bangunan fisik pelabuhan maupun penyediaan alat-alat pelayanan jasa kepelabuhan. Strategi pemasaran PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) terkait dengan product management sebagai berikut: Tabel Strategi Pemasaran – Product Management Produk/Jasa Kepelabuhan
Bentuk Strategi Pemasaran
Terminal Curah Kering Dumai
Pembangunan mekanisasi fasilitas terminal curah kering seperti conveyor belt, hopper, stacking area, ship loader,dan lain-lain
Terminal Petikemas Perawang
Investasi/penambahan alat bongkar muat petikemas dan perluasan lapangan penumpukan, penambahan dermaga dan pembangunan jalan akses ke pelabuhan
Belawan Logistik Center
Perluasan areal penumpukan petikemas kosong, penambahan alat handling dan perbaikan petikemas
Terminal Petikemas Belawan
Penambahan panjang dermaga 100 meter tahun 2012 dan 700 m (2013-2014) berikut dengan upgrade kapasitas container crane dan penambahan yard handling equipments
Ship to Ship Tanjung Balai Karimun
Pengembangan usaha dengan menyediakan area untuk pelayanan handling ship to ship di Tanjung Balai Karimun
Strategi pemasaran terkait customer management meliputi: inovasi produk dengan kerjasama usaha dan penambahan sarana pelayanan, kegiatan-kegiatan dalam rangka enggagement pelanggan dan peningkatan teknologi pelayanan berbasis IT. Strategi pemasaran PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) terkait dengan customer management sebagai berikut:
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
105
LAPORAN TAHUNAN 2013
Tabel Strategi Pemasaran – Customer Management Program
Bentuk Strategi Pemasaran
Inovasi Produk
•
Pembangunan Public Shore Tank di Kuala Tanjung
•
Penanganan Petikemas di Kuala Tanjung
•
Kerjasama usaha dengan Oil Tanking
•
Kerjasama marine service dengan PSA Marine
•
Pembangunan Terminal Petikemas Perawang
•
Pembangunan Terminal Curah Kering Dumai
•
Pembangunan Terminal Petikemas Keperintisan di Sei Kolak Kijang, Banda Aceh, Sibolga dan G. Sitoli.
•
Weekly coffee morning
•
Customer gathering
•
Kerjasama dengan penjamin throughput
•
Meningkatkan kerja sama dengan potential customers
Community Development
Update produk (penyempurnaan)
Service Level Agreement dan Service Level Guarantee di Terminal Petikemas Belawan, Pelabuhan Dumai dan Terminal Petikemas Perawang
Program-program account management
•
Customer Management System (CMS)
•
Pemberian Penghargaan kepada pelanggan
•
Host to Host System
•
Implementasi CITOS berbasis web
Evaluasi kerjasama dengan pelanggan
Pengelolaan instalasi pipa terpadu di Belawan
Upaya perbaikan
•
Penambahan 14 jalur pipa
•
Penambahan kapasitas dari 4,5 juta ton/tahun menjadi 7,5 ton/tahun
PROSPEK USAHA Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2014 diperkirakan sebesar 6%, dan laju inflasi sebesar 5,5%, sedangkan nilai tukar rupiah (kurs) adalah Rp.10.500,- dan tingkat suku bunga SPN tiga bulanan diperkirakan sebesar rata-rata 5,5%. Berdasarkan gambaran diatas perekonomian Indonesia tahun 2014 terlihat cukup baik dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat baik secara kuantitas maupun kualitas antara lain ditunjukkan oleh meningkatnya indeks pembangunan manusia, penurunan angka kemiskinan, serta peningkatan akses dan kualitas pendidikan. Hal tersebut tidak terlepas dari berbagai upaya yang bermuara antara lain pada pencapaian pertumbuhan ekonomi (Sumber: Nota Keuangan RAPBN 2014). Dalam tahun 2014, perekonomian dunia diperkirakan akan berjalan lebih baik dari kondisi tahun 2013 meskipun masih terdapat beberapa potensi risiko. Sejalan dengan itu, kinerja perekonomian nasional diperkirakan akan berjalan lebih baik. Pertumbuhan ekonomi tahun 2014 diperkirakan dapat lebih tinggi jika dibanding pertumbuhan tahun 2013. Di sisi lain, peningkatan pertumbuhan ekonomi tersebut juga akan didukung oleh stabilitas ekonomi makro yaitu dengan terkendalinya laju inflasi dan stabilnya kondisi nilai tukar rupiah. Selanjutnya, momentum membaiknya kinerja perekonomian nasional ke depan akan diarahkan pada peningkatan kualitas pertumbuhan ekonomi terutama yang tercermin pada penurunan tingkat kemiskinan dan pengangguran. Sejalan dengan perkiraan di atas dampak dari perkembangan di sektor moneter juga diperkirakan akan memberikan peluang bagi para investor nasional maupun asing melakukan investasi, sekaligus akan mempengaruhi sektor ekonomi pada umumnya dan sektor transportasi/jasa pada khususnya.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
106
LAPORAN TAHUNAN 2013
4
Dengan demikian, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) telah merumuskan upaya-upaya strategis untuk mengelola setiap peluang dan mengantisipasi kendala dari kondisi lingkungan usaha tersebut. Dalam mewujudkan target tahun 2014 perusahaan mempunyai strategi jangka pendek yang telah disesuaikan dan sejalan dengan arahan/strategi dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan 2014 – 2018 yaitu: 1. Pengambilan keputusan bisnis yang berbasis IT 2. Mengembangkan budaya organisasi berkinerja tinggi 3. Meningkatkan efektifitas kepemimpinan dalam organisasi 4. Peningkatan kompetensi SDM 5. Meningkatkan mutu layanan sesuai harapan pelanggan 6. Menjaga preferensi sebagai BUMN penyedia jasa kepelabuhanan dan logistik 7. Peningkatan pengelolaan, pengamanan dan manajemen aset 8. Peremajaan peralatan dan fasilitas 9. Modernisasi pelabuhan menuju kontainerisasi 10. Pengembangan pelabuhan Kuala Tanjung sebagai Hub-Port 11. Pengembangan Terminal Curah Cair 12. Ekspansi Bisnis Logistik 13. Pengembangan kawasan industri, perdagangan dan logistik yang teritegrasi dengan pelabuhan 14. Pengembangan pengelolaan marine bisnis 15. Pendirian anak perusahaan dan JV Company 16. Aliansi penyediaan power plan untuk meningkatkan pengelolaan yang ramah lingkungan 17. Pendirian unit bisnis atau anak perusahaan yang memiliki hak pengelolaan alur pelayaran 18. Aliansi pemasaran dalam pengelolaan marine STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PERUSAHAAN Perusahaan menetapkan strategi pertumbuhan usaha secara selektif dan bertahap dengan mempertimbangkan beberapa aspek antara lain sebagai berikut: 1. Nilai investasi dan potensi pendapatan yang dapat dicapai; 2. Profil risiko dalam berinvestasi; 3. Tingkat likuiditas dan solvabilitas perusahaan. Dalam menyikapi hal-hal tersebut di atas, perusahaan telah menetapkan tiga strategi pengembangan bisnis sebagai berikut: 1. Terhadap produk eksisting, perusahaan melakukan strategi optimalisasi pendapatan usaha dengan cara melakukan peningkatan pelayanan dan efisiensi biaya. 2. Terhadap produk layanan baru, perusahaan melakukan strategi penetrasi pasar dengan melakukan perbaikan fasilitas bongkar muat manual menjadi mekanisasi dan menerapkan sistem informasi teknologi sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi pelanggan. 3. Terhadap produk baru yang membutuhkan investasi yang besar dan memiliki profil risiko yang cukup besar, perusahaan melakukan strategi aliansi dengan menggandeng beberapa mitra strategis guna menjaga kelangsungan finansial perusahaan sekaligus menambah pendapatan perusahaan
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
107
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
108
LAPORAN TAHUNAN 2013
TINJAUAN OPERASIONAL PER SEGMEN USAHA
PRODUKSI JASA KEPELABUHANAN Secara umum, realisasi pencapaian produksi jasa kepelabuhanan tahun 2013 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, hal tersebut dikarenakan beberapa kegiatan trafik mengalami peningkatan seperti meningkatnya arus bongkar muat petikemas dan arus penumpang. Bidang jasa kepelabuhan yang dimiliki oleh PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), antara lain : pelayanan jasa kapal, pelayanan barang, pelayanan terminal, pelayanan terminal petikemas internasional, pelayanan terminal petikemas antar pulau, produksi pengusahaan TBAL, Tersus/DUKS, produksi rupa-rupa usaha, produksi Kerjasama Mitra Usaha (KSMU), produksi pelayanan anak perusahaan/unit usaha. Pada umumnya kegiatan jasa kegiatan jasa kepelabuhanan di cabang pelabuhan, dipengaruhi oleh trafik yang melewati pelabuhan tersebut. Tabel Traffic periode 2009-2013 No
Jenis
Satuan
1
Kunjungan Kapal
2
Bongkar Muat Barang
3
4
Bongkar Muat Petikemas Arus Penumpang
Call GT
2009
2010
2011
2012
2013
69.332
61.679
61.552
70.311
65.016
107.739.275 139.953.211 122.765.532 165.184.930 147.197.227
Ton
67.216.901
78.439.809
77.629.349
80.643.411
73.808.085
Box
798.258
899.426
1.034.198
1.063.084
1.085.155
Teus
983.085
1.111.398
1.277.709
1.304.237
1.335.139
4.712.393
5.019.908
5.460.493
5.307.949
5.345.594
Orang
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
109
LAPORAN TAHUNAN 2013
Kinerja kunjungan kapal per GT selama lima tahun menunjukkan rata-rata pertumbuhan sebesar 9.864.488 GT. Sedangkan pada tahun 2013 kinerja kunjungan kapal mencapai 65.016 Call dan 147.197.227 GT. Grafik Kunjungan Kapal (dalam satuan GT) Kunjungan Kapal - Ship 180.000.000 160.000.000 140.000.000 120.000.000
GT
100.000.000 80.000.000 60.000.000 40.000.000 20.000.000 0 2009
2010
2011
2012
2013
107.739.275
139.953.211
122.765.532
165.184.930
147.197.277
Kunjungan Kapal - Ship
ARUS BONGKAR MUAT BARANG Kinerja bongkar muat barang per Ton selama lima tahun menunjukkan rata-rata pertumbuhan sebesar 1.647.796 Ton. Sedangkan pada tahun 2013 kinerja arus barang mencapai 73.808.085 Ton. Grafik Bongkat Muat Barang (dalam satuan Ton) Bongkar Muat Barang - Cargo Handling
4
85.000.000 80.000.000
TON
75.000.000 70.000.000 65.000.000 60.000.000 2009
2010
2011
2012
2013
67.216.90
78.439.80
77.629.34
80.643.41
73.808.08
Bongkar Muat Barang - Cargo Handling
ARUS PETIKEMAS Kinerja bongkar muat petikemas per Box selama lima tahun menunjukkan rata-rata pertumbuhan sebesar 108,13%. Sedangkan pada tahun 2013 kinerja bongkar muat petikemas per Box mencapai 1.085.155 Box, meningkat sebesar 22.071 Box atau 2,08% dibandingkan kinerja bongkar muat petikemas per Box di tahun 2012 sebanyak 1.063.084 Box . Grafik Bongkat Muat Petikemas (dalam satuan Box) Bongkar Muat Peti Kemas - Container Handling 1.200.000 1.000.000 800.000 BOX
600.000 400.000 200.000 0 2009
2010
2011
2012
2013
798.258
899.426
1.034.198
1.063.084
1.085.155
Bongkar Muat Peti Kemas - Container Handling
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
110
LAPORAN TAHUNAN 2013
Kinerja bongkar muat petikemas per Teus selama lima tahun menunjukkan rata-rata pertumbuhan sebesar 108,12%. Sedangkan pada tahun 2013 kinerja bongkar muat petikemas per Teus mencapai 1.335.139 Teus, meningkat sebesar 30.902 Teus atau 2,37% dibandingkan kinerja bongkar muat petikemas per Teus di tahun 2012 sebanyak 1.304.237 Teus. Grafik Bongkat Muat Petikemas (dalam satuan Box) Bongkar Muat Peti Kemas - Container Handling 1.600.000 1.400.000 1.200.000 1.000.000 TeUS
800.000 600.000 400.000 200.000 0 2009
2010
2011
2012
2013
983.085
1.111.398
1.277.709
1.304.237
1.335.139
Bongkar Muat Peti Kemas - Container Handling
ARUS PENUMPANG Kinerja trafik Arus penumpang selama lima tahun menunjukkan rata-rata pertumbuhan sebesar 103,30%. Sedangkan pada tahun 2013 kinerja trafik Arus penumpang mencapai 5.345.594 orang, meningkat sebanyak 37.645 orang atau 0,71% dibandingkan kinerja trafik Arus penumpang di tahun 2012 sebanyak 5.307.949 orang . Grafik Arus Penumpang (per orang) Arus Penumpang - Passenger Flow 5.600.000 5.400.000 5.200.000 Orang
5.000.000 4.800.000 4.600.000 4.400.000 4.200.000 2009
2010
2011
2012
2013
4.712.393
5.019.908
5.460.493
5.307.949
5.345.594
Arus Penumpang - Passenger Flow
PENDAPATAN USAHA KEPELABUHANAN Realisasi pendapatan operasi tahun 2013 mencapai Rp.1,8 triliun, meningkat sebesar Rp.332,98 miliar atau 21,33% dibandingkan pendapatan operasional tahun 2012 sebesar Rp.1,56 triliun. Pertumbuhan tersebut, terutama disebabkan oleh meningkatnya pendapatan pelayanan barang, pendapatan pelayanan terminal petikemas, pendapatan pelayanan pengusahaan TBAL dan pendapatan pelayanan pelabuhan khusus/DUKS secara signifikan. Komposisi penyumbang tiga terbesar pendapatan usaha perusahaan antara lain: pelayanan terminal petikemas sebesar 46,50%, pelayanan kapal sebesar 14,49% dan pelayanan pelabuhan khusus/DUKS sebesar 11,76.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
111
LAPORAN TAHUNAN 2013
Tabel Pendapatan Jasa Kepelabuhanan (dalam rupiah) No Uraian
Tahun 2012
Tahun 2013
Pertumbuhan Nominal
(%)
1
Pelayanan Kapal
293.475.636.503
274.456.488.437
(19.019.148.066)
(6,48)
2
Pelayanan Barang
120.136.306.104
160.742.732.752
40.606.426.648
33,80
3
Pelayanan Pengusahaan Alat
1.305.030.018
1.488.660.104
183.630.086
14,07
4
Pelayanan Usaha Bongkar Muat
57.320.862.802
62.885.659.976
5.564.797.174
9,71
5
Pelayanan Terminal Petikemas
704.643.058.369
880.699.569.199
176.056.510.830
24,99
6
Pelayanan Pengusahaan TBAL
59.530.283.141
79.266.255.475
19.735.972.334
33,15
7
Pelayanan Pelabuhan Khusus/ DUKS
102.705.130.823
222.756.329.303
120.051.198.480
116,89
8
Pelayanan Rupa - Rupa Usaha
51.454.171.752
57.534.143.932
6.079.972.180
11,82
9
Pelayanan Kerja Sama Mitra Usaha (KSMU)
123.776.874.263
106.294.084.737
(17.482.789.526)
(14,12)
10
Pelayanan RS Pelabuhan / Unit Kesehatan
15.046.726.780
20.881.317.353
5.834.590.573
38,78
11
Pelayanan Usaha Galangan Kapal
9.539.914.478
4.386.073.453
(5.153.841.025)
(54,02)
12
Pelayanan Usaha Depo Petikemas
22.072.428.685
22.598.177.793
525.749.108
2,38
4 Jumlah
1.561.006.423.719
1.893.989.492.515
332.983.068.796
21,33
Berikut adalah analisis dari produksi jasa PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), sebagai berikut:
PELAYANAN JASA KAPAL Pelayanan jasa kapal merupakan salah satu bidang usaha PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Pendapatan pelayanan jasa kapal memberikan kontribusi terhadap total pendapatan usaha perusahaan sebesar 14,49%. Bidang usaha pelayanan jasa kapal antara lain meliputi pelayanan jasa labuh, pelayanan jasa tambat, pelayanan jasa pemanduan dan pelayanan jasa penundaan. Tahun 2013, Kinerja pelayanan jasa kapal yang menunjukkan peningkatan adalah Pelayanan Jasa Pemanduan. Pendapatan pelayanan jasa kapal tahun 2013 sebesar Rp274,46 miliar, atau mencapai 93,52% dari pendapatan pelayanan jasa kapal di tahun 2012 sebesar Rp293,47 miliar, berikut penjelasan produksi jasa kapal : Tabel Produksi Jasa Kapal No
Uraian
Satuan
Tahun 2012
Tahun 2013
Pencapaian (%)
1.
Labuh
Gt
56.171.334
51.373.693
91,46
2.
Tambat
Gt/Etm
131.664.825
130.950.149
99,46
3.
Pemanduan
Gerakan
21.258
23.583
110,94
159.345.011
93.671.700
58,79
4.
Penundaan
18.386
14.513
78,93
127.143.004
121.629.647
95,66
Gt Jam Gt/Jam
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
112
LAPORAN TAHUNAN 2013
1. Pelayanan Jasa Labuh
3. Pelayanan Jasa Pemanduan
Realisasi pelayanan jasa labuh tahun 2013 sebesar 51.373.693 gt, atau mencapai 91,46% terhadap realisasi pelayanan jasa labuh tahun 2012 sebesar 56.171.334 gt. Pencapaian tersebut disebabkan oleh penurunan kunjungan kapalkapal di Pelabuhan Belawan, Dumai, Pekanbaru, Sei Pakning, Kuala Tanjung, Sibolga, Tembilahan dan Tanjung Balai Asahan.
Realisasi sebesar 23.583 gerakan meningkat 35,52% terhadap realisasi tahun 2012 sebesar 21.258 gt/etm, peningkatan ini dipengaruhi meningkatnya produksi pemanduan di cabang Pelabuhan Belawan. Grafik Pelayanan Jasa Pemanduan Pemanduan
Grafik Pelayanan Jasa labuh
25.000 20.000
Labuh
Gerakan
15.000
60.000.000 10.000 50.000.000 5.000 40.000.000 0 GT
30.000.000 20.000.000
2012
2013
21.258
23.583
10.000.000 0 2012
2013
56.171.334
51.373.693
4. Pelayanan Jasa Penundaan 2. Pelayanan Jasa Tambat Realisasi pelayanan jasa tambat 2013 sebesar 130.950.149 gt/etm atau mencapai 99,46% terhadap realisasi tahun 2012 sebesar 131.664.825 gt/etm, hal ini disebabkan produksi tambat menurun di Pelabuhan Belawan, Dumai, Sei Pakning, Kuala Tanjung, Sibolga, Tembilahan dan Tanjung Balai Asahan.
Realisasi sebesar 14.513 jam mencapai 70,74% terhadap realisasi tahun 2012 sebesar 18.386 gt/etm, hal ini disebabkan menurun kegiatan produksi penundaan di Pelabuhan Belawan, Dumai, Kuala Tanjung dan Malahayati. Grafik Pelayanan Jasa Penundaan Penundaan 20.000
Grafik Pelayanan Jasa Tambat
16.000 14.000
120.000.000
12.000
100.000.000
10.000
80.000.000
8.000
GT/Etm
Tambat 140.000.000
60.000.000
Jam
18.000
6.000
40.000.000
4.000
20.000.000
2.000
0
0 2012
2013
2012
2013
131.664.825
130.950.149
18.386
14.513
PELAYANAN BARANG Pendapatan pelayanan barang memberikan kontribusi terhadap total pendapatan usaha perusahaan sebesar 8,49%. Bidang usaha pelayanan barang meliputi pelayanan dermaga barang dan petikemas, pelayanan gudang penumpukan/pengusahaan, pelayanan lapangan penumpukan/pengusahaan, pelayanan terminal operator, pelayanan jasa barang lainnya yaitu pipa terpadu dan terminal curah kering . Tahun 2013, kinerja pelayanan barang yang menunjukkan peningkatan antara lain: pelayanan dermaga barang dan pelayanan Gudang Penumpukan/Pengusahaan. Pendapatan pelayanan barang tahun 2013 sebesar Rp160,74 miliar, meningkat sebesar Rp40,61 miliar atau 33,80% dibandingkan pendapatan pelayanan barang di tahun 2012 sebesar Rp120,14 miliar. Berikut penjelasan produksi jasa barang :
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
113
LAPORAN TAHUNAN 2013
Tabel Produksi Jasa Barang No
Uraian
1.
Dermaga
Satuan
Tahun 2012
Tahun 2013
Pencapaian (%)
•
Barang
Ton
19.371.014
20.991.157
108,36
•
Petikemas
box
51.974
20.689
39,81
2.
Gudang Penumpukan/ Pengusahaan
Ton/hari
2.216.931
2.526.550
113,97
3.
Lapangan Penumpukan/ Pengusahaan
Ton/hari
2.064.336
1.961.998
95,04
4.
Terminal Operator
box
77.739
64.067
82,41
5.
Pelayanan Jasa Barang Lainnya •
Pipa Terpadu
Ton
10.913.329
10.339.082
94,74
•
Terminal Curah Kering
Ton
-
513.575
-
1. Pelayanan Dermaga
3. Lapangan Penumpukan
Realisasi sebesar 20.991.157 ton meningkat 8,36% terhadap realisasi tahun 2012 sebesar 19.371.014 ton, hal ini sejalan dengan meningkatnya kegiatan b/m barang di Pelabuhan Belawan, Dumai, Tanjungpinang, Tanjung Balai Karimun, Pekanbaru, Sei Pakning, Kuala Tanjung, Sibolga, Tembilahan dan Tanjung Balai Asahan.
Realisasi sebesar 1.961.998 ton/hari mencapai 95,04% terhadap realisasi tahun 2012 sebesar 2.064.336 ton/hari, dikarenakan meningkat kegiatan bongkar muat barang yang menggunakan truk losing. Grafik Pelayanan Lapangan Penumpukan
Grafik Pelayanan Dermaga
Lapangan Penumpukan
4
25.000.000 20.000.000
Dermaga
Ton
15.000.000
25.000.000
10.000.000
20.000.000
5.000.000
15.000.000 Ton
0
10.000.000 5.000.000
2012
2013
2.064.336
1.961.998
0 2012
2013
19.371.014
20.991.157
4. Pelayanan Jasa Barang Lainnya 2. Gudang Penumpukan
(Pipa Terpadu dan Curah Kering)
Realisasi sebesar 2.526.550 ton/hari meningkat 13,97% terhadap realisasi tahun 2012 sebesar 2.216.931 ton, hal ini disebabkan meningkatnya jumlah hari masa penumpukan barang di gudang dalam satuan ton di Pelabuhan Dumai, Tanjung Balai Karimun dan Tanjung Balai Asahan.
Realisasi pipa terpadu sebesar 10.339.082 ton mencapai 94,74% terhadap tahun 2012 sebesar 10.913.329 ton dan kegiatan curah kering meningkat sebesar 513.575 ton, hal ini disebabkan menurunnya kegiatan bongkar muat CPO dan meningkatnya curah kering di Pelabuhan Dumai.
Grafik Pelayanan Gudang Penumpukan
Grafik Pelayanan Jasa Barang Lainnya Pipa Terpadu
Gudang Penumpukan
12.000.000
3.000.000
10.000.000
2.500.000
8.000.000
2.000.000 Ton
1.000.000
Ton
6.000.000
1.500.000
4.000.000 2.000.000
500.000
0
0 2012
2013
2.216.931
2.526.550
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
114
2012
2013
10.913.329
10.339.082
LAPORAN TAHUNAN 2013
PELAYANAN TERMINAL Pendapatan pelayanan usah bongkar muat memberikan kontribusi terbesar terhadap total pendapatan usaha perusahaan sebesar 3,32%. Bidang usaha pelayanan usaha bongkar muat terminal PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) didominasi oleh pelayanan Stevedoring dan Cargodoring. Tahun 2013, kinerja kedua pelayanan usaha bongkar muat menunjukkan peningkatan. Pendapatan pelayanan terminal tahun 2013 sebesar Rp 62,89 miliar, meningkat sebesar Rp 5,56 miliar atau 9,71% dibandingkan pendapatan pelayanan terminal di tahun 2012 sebesar Rp 57,32 miliar. Berikut adalah produksi dominan pelayanan jasa terminal : Tabel Produksi Jasa Terminal No
Uraian
Satuan
Tahun 2012
Tahun 2013
Pencapaian (%)
1.
Stevedoring
Ton/M3
2.353.468
3.812.959
162,01
2.
Cargodoring
Ton/M3
475.978
809.893
170,15
1. Stevedoring
2. Cargodoring
Realisasi sebesar 3.812.959 ton/m3 meningkat 62,01% terhadap tahun 2012 sebesar 2.353.468 ton/m3, hal ini disebabkan terlampaui kegiatan stevedoring di Pelabuhan Belawan, Tanjung Balai Karimun (Selat Panjang) dan Pekanbaru.
Realisasi sebesar 809.893 ton/m3 meningkat 70,15% terhadap tahun 2012 sebesar 475.978 ton/m3, hal ini disebabkan meningkat kegiatan cargodoring di Pelabuhan Belawan dan Tanjung Balai Karimun (Selat Panjang).
Grafik Stevedoring
Grafik Cargodoring Cargodoring
Stevedoring
700.000
3.500.000
600.000
3.000.000
500.000
Ton / M3
800.000
4.000.000
2.500.000 2.000.000
400.000 300.000
1.500.000
200.000
1.000.000
100.000
500.000
0
0 2012
2013
2.353.468
3.812.959
Ton / M3
900.000
4.500.000
2012
2013
475.978
809.893
PELAYANAN TERMINAL PETIKEMAS INTERNASIONAL Pendapatan pelayanan terminal petikemas memberikan kontribusi terbesar terhadap total pendapatan usaha perusahaan sebesar 46,50%. Pendapatan pelayanan terminal petikemas tahun 2013 sebesar Rp 880,70 miliar, meningkat sebesar Rp176,06 miliar atau 24,99 % dibandingkan pendapatan pelayanan terminal di tahun 2012 sebesar Rp704,64 miliar, yang terdiri dari terminal petikemas : TERMINAL PETIKEMAS INTERNASIONAL Bidang usaha pelayanan terminal petikemas internasional dominan terdiri dari pelayanan petikemas internasional captive cargo dan lift on/off. Realisasi secara total sebesar 783.862 box dibandingkan anggaran tahun 2012 sebesar 796.010 box atau 98,47%, hal ini disebabkan menurun produksi bongkar muat petikemas untuk komoditi besi, keramik, kertas, chemical, minyak goreng, palm oil dan barang lainnya di BICT Belawan. berikut adalah produksi dominan jasa terminal petikemas internasional : Tabel Produksi Jasa Terminal Petikemas Internasional No
Uraian
Satuan
1.
Captive Cargo
2.
Lift On / Of
Tahun 2012
Tahun 2013
Pencapaian (%)
Box
361.782
356.341
98,50
Box
434.228
427.521
98,46
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
115
LAPORAN TAHUNAN 2013
Internasional - Captive Cargo
Internasional - Lo/Lo 500.000
350.000
450.000
300.000
400.000
250.000
350.000 Box
400.000
300.000
150.000
250.000
100.000
200.000
50.000
150.000
0
Box
200.000
100.000 2012
2013
361.782
356.341
50.000 0 2012
2013
434.228
427.521
PELAYANAN TERMINAL PETIKEMAS ANTAR PULAU Bidang usaha pelayanan terminal petikemas antar pulau terdiri dari pelayanan petikemas antar pulau captive cargo dan lift on/off. Realisasi secara total sebesar 896.094 box dibandingkan tahun 2012 sebesar 698.335 box meningkat 28,32%, hal ini disebabkan terlampaui produksi bongkar muat petikemas untuk komoditi besi, keramik, kertas, chemical, minyak goreng, palm oil dan barang lainnya di BICT Belawan. Berikut penjelasan produksi petikemas antar pulau : Tabel Kinerja Pelayanan Terminal Petikemas Antar Pulau No
Uraian
Satuan
1.
Captive Cargo
2.
Lift On / Of
Tahun 2012
Tahun 2013
Pencapaian (%)
Box
348.150
437.058
125,54
Box
350.185
459.036
131,08
4 500.000
450.000
450.000
400.000
400.000
350.000
350.000
300.000
300.000 Box
500.000
250.000
Box
Antar Pulau - Lo/Lo
Antar Pulau - Captive Cargo
250.000
200.000
200.000
150.000
150.000
100.000
100.000
50.000
50.000 0
0 2012
2013
2012
2013
348.150
437.058
350.185
459.036
PENGUSAHAAN TANAH BANGUNAN AIR DAN LISTRIK (TBAL) Pendapatan pelayanan pengusaahan TBAL memberikan kontribusi terbesar terhadap total pendapatan usaha perusahaan sebesar 4,19%. Bidang usaha pelayanan pengusahaan TBAL terutama meliputi pelayanan tanah daratan, tanah perairan, pengusahaan air umum dan pengusahaan listrik. Pendapatan pelayanan pengusaahan TBAL tahun 2013 sebesar Rp79,27 miliar, meningkat sebesar Rp19,74 miliar atau 33,15 % dibandingkan pendapatan pelayanan terminal pengusaahan TBAL di tahun 2012 sebesar Rp59,53 miliar. Berikut tabel produksi jasa pengusahaan TBAL : Tabel Produksi Jasa TBAL No
Uraian
Satuan
Tahun 2012
Tahun 2013
Pencapaian (%)
1.
Tanah Daratan
M2
1.414.325
1.152.327
81,48
2.
Tanah Perairan
M2
173.771
3.467
2,00
3.
Pengusahaan Air (Umum)
Ton
39.588
33.322
84,17
4.
Pengusahaan Listrik
Kwh
22.468.561
21.015.799
93,53
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
116
LAPORAN TAHUNAN 2013
1. Pengusahaan Tanah
Grafik Pengusahaan Tanah
Realisasi sebesar 1.152.327 m2 mencapai 81,48% terhadap tahun 2012 sebesar 1.414.325 m2, hal ini disebabkan belum terealisasi persewaan tanah Pantai Anjing di Pelabuhan Belawan dan persewaan tanah dengan PT Smart di Pelabuhan Dumai.
Tanah Daratan 1.600.000 1.400.000 1.200.000
M2
1.000.000 800.000 600.000 400.000 200.000 0
2. Pengusahaan Air
2012
2013
1.414.325
1.152.327
Grafik Pengusahaan Air
Realisasi sebesar 33.322 ton mencapai 84,17% terhadap tahun 2012 sebesar 39.588 ton, hal ini disebabkan menurun pemakaian produksi air untuk penduduk dan instansi yang ada di Pelabuhan Lhokseumawe.
Pengusahaan Air (Umum) 45.000 40.000 35.000
Ton
30.000 25.000 20.000 15.000 10.000 5.000 0
3. Pengusahaan Listrik
2012
2013
39.588
33.322
Grafik Pengusahaan Air
Realisasi sebesar 21.015.799 kwh mencapai 93,53% terhadap tahun 2012 sebesar 22.468.561 kwh, hal ini disebabkan menurun penggunaan listrik oleh penduduk dan instansi yang ada di Pelabuhan Belawan.
Pengusahaan Listrik 25.000.000 20.000.000
Kwh
15.000.000 10.000.000 5.000.000 0 2012
2013
22.468.561
21.015.799
TERMINAL KHUSUS / TERMINAL UNTUK KEPENTINGAN SENDRI (TERSUS/TUKS) Tersus/TUKS memberikan kontribusi terhadap total pendapatan usaha perusahaan sebesar 11,76%. Bidang usaha pelayanan Tersus/TUKS PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) meliputi kegiatan labuh, tambat, dermaga dan pemanduan. Tahun 2013, kegiatan produksi labuh dan tambat menunjukkan peningkatan. Pendapatan pelayanan Tersus/TUKS tahun 2013 sebesar Rp222,76 miliar, meningkat 116,89% dibandingkan pendapatan pelayanan Tersus/TUKS di tahun 2012 sebesar Rp102.71 miliar. Berikut penjelasan produksi dominan jasa Tersus/TUKS : Tabel Produksi Jasa Tersus/TUKS No
Uraian
Satuan
Tahun 2012
Tahun 2013
Pencapaian (%)
1.
Labuh
Gt
42.848.098
49.985.924
116,66
2.
Tambat
Gt/etm
36.625.132
54.878.265
149,84
3.
Dermaga
Ton
17.292.923
15.012.987
86,82
Box
235.430
319.795
135,83
4.
Pemanduan
Gerakan
26.932
24.250
90,04
152.867.142
152.701.486
99,89
Gt
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
117
LAPORAN TAHUNAN 2013
1. Tersus Labuh
3. Tersus Dermaga
Realisasi sebesar 49.985.924 gt meningkat 16,66% terhadap tahun 2012 sebesar 42.848.098 gt, hal ini disebabkan meningkat produksi labuh kapal di Pelabuhan Tanjungpinang, Tanjung BalaiKarimun, Lhokseumawe dan Pekanbaru.
Realisasi sebesar 15.012.987 ton mencapai 86,82% terhadap tahun 2012 sebesar 17.292.923 ton, hal ini disebabkan tidak tercapai produksi dermaga di Pelabuhan Lhokseumawe, Pekanbaru, Kuala Tanjung dan Tembilahan. Grafik Tersus Dermaga
Grafik Tersus Labuh
18.000.000
50.000.000
16.000.000
40.000.000
14.000.000
30.000.000
12.000.000 GT
20.000.000
60.000.000
20.000.000
Ton
Tersus / TUKS - Dermaga Tersus/TUKS - Labuh
10.000.000
10.000.000
8.000.000
0
6.000.000 2012
2013
42.848.098
49.985.924
4.000.000 2.000.000 0
2. Tersus Tambat
2012
2013
17.292.923
15.012.987
4. Tersus Pemanduan
Realisasi sebesar 54.878.265 gt/etm meningkat 49,84% terhadap tahun 2012 sebesar 36.625.132 gt/etm, hal ini sejalan dengan meningkat kegiatan bongkar muat barang di Pelabuhan Dumai, Tanjungpinang, Lhokseumawe, Pekanbaru dan Sei Pakning.
Realisasi sebesar 24.250 gerakan mencapai 90,04% terhadap tahun 2012 sebesar 26.932 gerakan, hal ini disebabkan tidak tercapai produksi pemanduan di Pelabuhan Dumai, Tanjungpinang, Tanjung Balai Karimun, Lhokseumawe, Pekanbaru, Sei Pakning, Kuala Tanjung dan Tembilahan.
Grafik Tersus Tambat
Grafik Tersus Pemanduan Tersus/TUKS - Pemanduan
25.000
40.000.000
20.000
GT / Etm
30.000
50.000.000
30.000.000 20.000.000
Gerakan
Tersus/TUKS - Tambat 60.000.000
15.000 10.000
10.000.000
5.000
0
0 2012
2013
2012
2013
36.625.132
54.878.265
26.932
24.250
RUPA-RUPA USAHA Pendapatan pelayanan rupa-rupa usaha memberikan kontribusi terhadap total pendapatan usaha perusahaan sebesar 3,04%. Bidang usaha pelayanan rupa-rupa usaha PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) secara dominan dipengaruhi oleh kegiatan produksi pas pelabuhan. Tahun 2013, kegiatan produksi pas pelabuhan menunjukkan peningkatan. Pendapatan rupa-rupa usaha tahun 2013 sebesar Rp57,53 miliar, meningkat 11,82% dibandingkan pendapatan pelayanan rupa-rupa usaha di tahun 2012 sebesar Rp51,45 miliar. Berikut penjelasan dominan produksi jasa rupa-rupa usaha : Tabel Kinerja Rupa-Rupa Usaha No
Uraian
Satuan
Tahun 2012
Tahun 2013
Pencapaian (%)
1.
Pas Pelabuhan
Lembar
6.467.157
25.742.069
398,04
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
118
LAPORAN TAHUNAN 2013
4
Realisasi sebesar 25.742.069 lembar meningkat 298,04% terhadap tahun 2012 sebesar 6.467.157 lembar, hal ini disebabkan meningkat produksi pas di Pelabuhan Belawan, Tanjungpinang, Tanjung Balai Karimun dan Tembilahan. Grafik Kinerja Produksi Jasa Pas Pelabuhan Rupa - rupa Usaha 30.000.000 25.000.000 Lembar
20.000.000 15.000.000 10.000.000 5.000.000 0 2012
2013
6.467.157
25.742.069
KERJASAMA MITRA USAHA Pendapatan pelayanan KSMU memberikan kontribusi terhadap total pendapatan usaha perusahaan sebesar 5,61%. Bidang usaha pelayanan kerjasama mitra usaha (KSMU) PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) meliputi pelayanan Labuh, Tambat, Pemanduan, Penundaan dan Kerjasama Air Kapal. Tahun 2013, kegiatan pemanduan, penundaan dan air kapal menunjukkan peningkatan. Pendapatan KSMU tahun 2013 sebesar Rp106,29, miliar, mencapai 85,88% dibandingkan pendapatan pelayanan KSMU di tahun 2012 sebesar Rp123,78 miliar. Berikut penjelasan produksi dominan jasa KSMU : Tabel Produksi Jasa Kerjasama Mitra Usaha No
Uraian
Satuan
Tahun 2012
Tahun 2013
Pencapaian (%)
1.
Labuh
Gt
38.820.934
22.353.560
57,58
2.
Tambat
Gr/Etm
20.500.126
2.897.535
14,13
3.
Pemanduan
Gerakan
910
1.056
116,04
20.369.162
53.377.638
262,05
4.595
7.040
153,20
132.302.242
79.149.542
59,82
242.045
345.491
142,74
Gt 4.
Penundaan
Jam Grt
5.
Air Kapal
Ton
1. Kerjasama Mitra Usaha Labuh
2. Kerjasama Mitra Usaha Pemanduan
Realisasi sebesar 22.353.560 gt mencapai 57,58% terhadap tahun 2012 sebesar 38.820.934 gt, hal ini disebabkan tidak tercapai produksi labuh kegiatan STS di Pelabuhan Tanjung Balai Karimun.
Realisasi sebesar 1.056 gerakan meningkat 16,04% terhadap tahun 2012 sebesar 910 gerakan, hal ini disebabkan tercapai produksi pemanduan di Pelabuhan Tanjung Balai Karimun.
Grafik Produksi Jasa Kerjasama Mitra Usaha Labuh
Grafik Produksi Jasa Kerjasama Mitra Usaha Pemanduan
KSMU - Labuh 45.000.000
1.200
30.000.000
1.000
25.000.000
800 GT
35.000.000
20.000.000
600
15.000.000
400
10.000.000
200
5.000.000
0
0 2012
2013
38.830.934
22.353.560
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
119
Gerakan
KSMU - Pemanduan
40.000.000
2012
2013
910
1.056
LAPORAN TAHUNAN 2013
3. Kerjasama Mitra Usaha Penundaan
4. Kerjasama Mitra Usaha Air Kapal
Realisasi sebesar 7.040 jam meningkat 53,20% terhadap tahun 2012 sebesar 4.595 jam, hal ini disebabkan meningkat produksi jam penundaan di Pelabuhan Sei Pakning.
Realisasi sebesar 345.491 ton meningkat 42,74% terhadap tahun 2012 sebesar 242.045 ton dibandingkan, hal ini disebabkan ada peningkatan permintaan air kapal yang bekerjasama dengan PT Metito di pelabuhan.
Grafik Produksi Jasa Kerjasama Mitra Usaha
Grafik Produksi Jasa Kerjasama Mitra Usaha Air
Penundaan
Kapal KSMU - Penundaan KSMU - Air Kapal
8.000
400.000
7.000
350.000
6.000
300.000
5.000
Ton
250.000
Jam
4.000
200.000
3.000
150.000
2.000
100.000
1.000
50.000
0 2012
2013
4.595
7.040
0 2012
2013
242.045
345.491
UNIT USAHA Masing-masing pendapatan unit usaha memiliki kontribusi terhadap pendapatan perusahaan yaitu RS Pelabuhan sebesar 1,10%, Unit Galangan Kapal sebesar 0,23% dan Depo Petikemas sebesar 1,19%. Bidang usaha pelayanan unit usaha PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) meliputi pelayanan RS Pelabuhan, Unit Galangan Kapal dan Depo Petikemas. Tahun 2013, kegiatan unit usaha tersebut menunjukan peningkatan. Berikut penjelasan produksi jasa unit usaha : Tabel Kinerja Unit Usaha No
Uraian
Satuan
Tahun 2012
Tahun 2013
Pencapaian (%)
1.
RS Pelabuhan a. Klinik
Pasien
35.165
51.011
145,06
b. Farmasi
Lembar
38.367
53.402
139,19
Hari
5.394
8.556
158,62
a. Slipway
Hari
-
365
-
b. Dry Dock
Hari
-
18
-
c. Replating
Kg
-
130.073
-
c. Rawat Inap 2.
3.
Unit Galangan Kapal
Unit Depo Petikemas/ Belawan Logistic Center a. Lift on / off
-
279.617
290.684
103,96
b. Penumpukan Container
-
1.048.617
778.140
74,21
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
120
LAPORAN TAHUNAN 2013
4
1. Rumah Sakit Pelabuhan Pendapatan RS Pelabuhan tahun 2013 sebesar Rp20,88 miliar, meningkat 38,78% dibandingkan pendapatan pelayanan RS Pelabuhan di tahun 2012 sebesar Rp15,05 miliar. Realisasi sebesar 51.011 pasien meningkat 45,06% terhadap tahun 2012 sebesar 35.165 pasien, hal ini disebabkan meningkat kunjungan pasien baik dari perusahaan maupun umum yang berpengaruh pada rawat inap dan permintaan obat-obatan.
RS Pelabuhan - Klinik 60.000 50.000 Pasien
40.000 30.000 20.000 10.000 0 2012
2013
35.165
51.011
2. Unit Galangan Kapal Pendapatan Unit Galangan Kapal tahun 2013 sebesar Rp4,39 miliar, mencapai 45,98% dibandingkan pendapatan pelayanan Unit Galangan Kapal di tahun 2012 sebesar Rp9,54 miliar Pelayanan Unit Galangan Kapal PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) meliputi 3 (tiga) jenis, yaitu: Slipway, Dry Dock, dan Replating. Tahun 2013 realisasi kinerja Unit galangan kapal antara lain: Slipway 365 hari, Dry Dock 18 hari, dan Replating 130.073 kg. 3. Belawan Logistic Center (BLC) Pendapatan Depo Petikemas (BLC) tahun 2013 membukukan sebesar Rp22,60 miliar, meningkat 2,38% dibandingkan pendapatan pelayanan Depo Petikemas (BLC) di tahun 2012 sebesar Rp22,07 miliar. Realisasi sebesar 290.684 box meningkat 3,96% terhadap tahun 2012 sebesar 279.617 box, hal ini disebabkan peningkatan volume petikemas milik mitra di BLC.
BLC - Lift On/Off 350.000 300.000
Box
250.000 200.000 150.000 100.000 50.000 0 2012
2013
279.617
290.684
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
121
LAPORAN TAHUNAN 2013
TINJAUAN KEUANGAN Tahun 2013, Kinerja keuangan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) telah menunjukkan prestasi yang baik. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan kinerja baik dari sisi laporan posisi keuangan maupun laporan laba rugi perusahaan. Dari sisi posisi keuangan, aset perusahaan meningkat sebesar 9,76 % menjadi Rp.4.584 miliar, sedangkan ekuitas perusahaan meningkat sebesar 17,32% menjadi Rp.2.790 miliar. Pada sisi laba (rugi) Perusahaan, pendapatan usaha meningkat sebesar 4,03 % menjadi Rp.1.894 miliar, sedangkan laba usaha dan laba bersih masing-masing mengalami peningkatan sebesar 14,04 % menjadi Rp.713 miliar dan 37,80% menjadi Rp.489 miliar. Laporan kinerja keuangan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) secara terperinci akan disampaikan pada bagian berikut ini. Laporan keuangan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) tahun buku 2013 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Rama Wendra dan Akuntan Publik Marcellinus Wendra, Mcomm, Ak, CPA dengan predikat wajar dalam semua hal yang material.
LAPORAN POSISI KEUANGAN Secara umum, Realisasi pencapaian produksi jasa kepelabuhan tahun 2013 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, hal tersebut dikarenakan beberapa kegiatan trafik mengalami peningkatan seperti meningkatnya arus bongkar muat petikemas dan arus penumpang. Bidang jasa kepelabuhan yang dimiliki oleh PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) I, antara lain: pelayanan jasa kapal, pelayanan barang, pelayanan terminal, pelayanan terminal petikemas internasional, pelayanan terminal petikemas antar pulau, produksi pengusahaan TBAL, tersus/DUKS, produksi rupa-rupa usaha, produksi kerjasama mitra usaha (KSMU), produksi pelayanan anak perusahaan/unit usaha.
ASET Aset perusahaan tahun 2013 mencapai Rp4.584,31 miliar, tumbuh sebesar Rp 489 miliar atau 9,26% dibandingkan pencapaian aset tahun 2012 sebesar Rp4.195,90 miliar. Faktor pendukung pencapaian aset tahun 2013 adalah adanya kegiataan investasi perusahaan dalam rangka pengembangan usaha sebesar Rp159,99 miliar dan penambahan pada Aset lancar sebesar 13,64% serta Aset lain-lain sebesar 19,14%. Secara komposisi, aset perusahaan terbesar adalah Aset tetap sebesar Rp2.390,10 miliar atau 52,14% dari total aset yang dimiliki. Tabel Laporan Posisi Keuangan (dalam miliar rupiah) No
Uraian
1.
Aset Lancar
2.
Investasi
3.
Aset Tetap
4.
Aset Lain-Lain
Pertumbuhan
Tahun 2012
Komposisi (%)
Tahun 2013
Komposisi (%)
Nominal
(%)
1.125,59
26,83
1.279,07
27,90
153,48
13,64
11,03
0,26
171,02
3,73
159,99
1.450,40
2.434,69
58,03
2.390,10
52,14
(44,60)
(1,83)
624,58
14,89
744,13
16,23
119,54
19,14
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
122
LAPORAN TAHUNAN 2013
4
Total Aset
4.195,90
100,00
4.584,31
100,00
388,42
9,26
Aset
Tabel Aset (dalam Chart Title miliar rupiah)
2012
2013
4.195,90
4.584,31
Aset Lancar Realisasi Aset lancar tahun 2013 sebesar Rp.1.279.071.000.347, dibandingkan dengan Tahun 2013 sebesar Rp 1.125.589.415.358,- mengalami peningkatan 13,64%, hal ini disebabkan : 1. Pencairan kredit investasi dan pencairan deposito valas serta belum dibayar hutang atas investasi dikarenakan belum selesainya pekerjaan mengakibatkan jumlah saldo Investasi Jangka Pendek meningkat. 2. Peningkatan piutang usaha karena belum terealisir pelunasan piutang usaha di beberapa cabang pelabuhan. 3. Peningkatan realisasi PPN masukan yang dapat dikreditkan bersumber dari pembelian/pengadaan barang dan atau jasa dalam negeri maupun impor yang berkaitan langsung dengan pendapatan. Tabel Aset Lancar (dalam miliar rupiah) No
Uraian Aset Lancar
Pertumbuhan
Tahun 2012
Komposisi (%)
Tahun 2013
Komposisi (%)
Nominal
(%)
1.125,59
26,83
1.279,07
27,90
153,48
13,64
1.
Kas dan Setara Kas
167,73
4,00
108,67
2,37
(59,06)
(35,21)
2.
Investasi Jangka Pendek
781,16
18,62
988,10
21,55
206,94
26,49
3.
Piutang Usaha
68,63
1,64
88,23
1,92
19,61
28,57
4.
Lainnya
108,07
2,58
94,07
2,05
(14,01)
(12,96)
Properti Investasi Realisasi saldo properti investasi tahun 2013 sebesar Rp 171.020.230.017,- merupakan reklasifikasi Aset tanah dan bangunan yang disewakan kepada pihak ketiga dari kelompok Aset tetap ke properti investasi sebagai akibat dari penerapan PSAK No.13 (Revisi 2007), dan saldo Investasi jangka panjang sebesar Rp 163.500.000.000,Aset Tetap Realisasi Aset tetap tahun 2013 sebesar Rp 2.390.096.672.314,- dibandingkan dengan Tahun 2012 sebesar Rp 2.434.692.788.812,- mengalami penurunan 1,83% hal ini disebabkan belum maksimal penyerapan investasi
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
123
LAPORAN TAHUNAN 2013
dan telah dihapus bukukan Aset Tetap pada beberapa cabang pelabuhan. Tabel Aset Tetap (dalam miliar rupiah) No
Uraian Aset Tetap
Pertumbuhan
Tahun 2012
Komposisi (%)
Tahun 2013
Komposisi (%)
Nominal
(%)
2.434,69
58,03
2.390,10
52,14
(44,60)
(1,83)
1.
Bangunan Fasilitas Pelabuhan
983,14
23,43
1.015,95
22,16
32,80
3,34
2.
Kapal
424,76
10,12
440,42
9,61
15,66
3,69
3.
Alat-alat Fasilitas Pelabuhan
1.189,30
28,34
1.159,05
25,28
(30,25)
(2,54)
4.
Instalasi Fasilitas Pelabuhan
140,04
3,34
202,31
4,41
62,27
44,47
5.
Tanah
94,69
2,26
95,06
2,07
0,37
0,39
6.
Jalan dan Bangunan
272,59
6,50
282,02
6,15
9,43
3,46
7.
Aset tetap lainnya
105,82
2,52
115,84
2,53
10,02
9,47
8.
Akumulasi Penyusutan
(775,65)
(18,49)
(920,56)
(20,08)
(144,91)
18,68
Aset Lain-Lain Realisasi Aset lain-lain tahun 2013 sebesar Rp 744.126.615.621,- dibandingkan dengan Tahun 2013 sebesar Rp 624.582.820.943,- meningkat19,14%. Hal ini disebabkan terdapat aset yang belum dimanfaatkan di cabang Sibolga, Malahayati dan Lhokseumawe yang berasal dari bantuan pemerintah yang belum ditetapkan statusnya (BPYBDS).
LIABILITAS Tabel Liabilitas (dalam miliar rupiah) Pertumbuhan
No
Uraian
Tahun 2012
Komposisi (%)
Tahun 2013
Komposisi (%)
Nominal
(%)
1.
Liabilitas Lancar
541,88
12,91
598,26
13,05
56,39
10,41
2.
Liabilitas Jangka Panjang
1.365,90
32,55
1.195,69
26,08
(170,21)
(12,46)
3.
Ekuitas
2.288,12
54,53
2.790,36
60,87
502,24
21,95
4.
Total Liabilitas dan Ekuitas
4.195,90
100,00
4.584,31
100,00
388,42
9,26
Liabilitas Lancar Realisasi tahun 2013 Liabilitas lancar sebesar Rp 598.264.595.744,- dibandingkan dengan Tahun 2013 sebesar Rp 541.875.387.726,- mengalami penurunan 10,41 %, disebabkan peningkatan beban yang masih harus dibayar atas beban operasional dan alokasi jasa produksi pegawai, bertambah hutang Bank jangka pendek yang segera jatuh tempo. Liabilitas Jangka Panjang Realisasi tahun 2013 Liabilitas jangka panjang sebesar Rp 1.195.689.047.516,- dibandingkan dengan Tahun
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
124
LAPORAN TAHUNAN 2013
4
2012 sebesar Rp 1.365.903.100.222,- mengalami penurunan 12,46%. Hal ini terutama disebabkan pencairan pinjaman bank yang belum direalisasikan seluruhnya karena pencairan kredit dikaitkan dengan realisasi investasi.
EKUITAS Modal dan Cadangan Realisasi tahun 2013 modal perusahaan sebesar Rp 2.790.360.875.039,- dibandingkan dengan Tahun 2013 sebesar Rp 2.288.117.258.324,- mengalami kenaikan 17,32 %, hal ini disebabkan sejalan dengan meningkatnya laba tahun berjalan dan pertambahan saldo cadangan yang bersumber dari distribusi laba tahun 2013 dan penilaian nilai residu Aset tetap.
LAPORAN LABA RUGI Pencapaian laba perusahaan tahun 2013 adalah Rp 489 miliar lebih tinggi dari pencapaian tahun 2012 sebesar Rp 355 miliar atau tumbuh 89,24%. Faktor pendukung pencapaian tahun 2013 dicapai melalui program intensifikasi dan ekstensifikasi yang disertai dengan efisiensi biaya pada semua segmen. Kebijakan manajemen berhasil menekan tingkat operating ratio sebesar 62,35% dan penyesuaian tarif produksi menjadi salah satu tercapainya pendapatan. Kunjungan kapal, kegiatan bongkar muat barang dan peti kemas tahun 2013 tidak menunjukan pencapaian yang maksimal, hal ini dikarenakan terbatasnya pertumbuhan ekspor akibat belum membaiknya krisis global. Tabel Laba Rugi Perusahaan (dalam miliar rupiah) No
Uraian
Tahun 2012
Tahun 2013
1.561,01
Pertumbuhan Nominal
(%)
1.893,99
332,98
21,33
-
-
-
-
1.561,01
1.893,99
332,98
21,33
1
Pendapatan Usaha
2
Reduksi Pendapatan Usaha
4
Pendapatan Usaha Netto
5
Beban Usaha
950,32
1.180,91
230,59
24,26
6
Laba Usaha
610,69
713,08
102,40
16,77
7
Pendapatan/Biaya Diluar Usaha
648,22
1.088,94
440,72
67,99
8
Laba Sebelum Pajak
476,61
627,22
150,61
31,60
9
Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan
121,58
135,02
13,45
11,06
10
Laba Tahun Berjalan
355,03
489,25
134,21
37,80
11
Pendapatan Komprehensif Lain
-
-
-
-
12
Laba Komprehensif Tahun Berjalan
355,03
489,25
134,21
37,80
13
Laba Per Saham
PENDAPATAN Realisasi pendapatan tahun 2013 sebesar Rp 1.893.989.492.515dibandingkan dengan tahun 2012, terjadi kenaikan pendapatan sebesar 21,33%. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada kenaikan pendapatan pelayanan terminal peti kemas sebesar Rp 880,70 milyar, pelayanan kapal sebesar Rp 274,46 milyar, pelayanan Tersus / DUKS Rp. 222,76 milyar dan pelayanan barang sebesar Rp 160,74 milyar bila dibandingkan dengan jumlah pendapatan tahun 2012. Tabel Pendapatan (dalam miliar rupiah) No
Uraian Pendapatan Usaha
Pertumbuhan
Tahun 2012
Komposisi (%)
Tahun 2013
Komposisi (%)
Nominal
(%)
1.561,01
18,80
1.893,99
14,49
332,98
21,33
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
125
LAPORAN TAHUNAN 2013
1.
Pelayanan Kapal
293,48
7,70
274,46
8,49
(19,02)
(6,48)
2.
Pelayanan Barang
120,14
0,08
160,74
0,08
40,61
33,80
3.
Pelayanan Pengusahaan Alat
1,31
3,67
1,49
3,32
0,18
14,07
4.
Pelayanan Usaha Bongkar Muat
57,32
45,14
62,89
46,50
5,56
9,71
5.
Pelayanan Terminal Peti Kemas
704,64
3,81
880,70
4,19
176,06
24,99
6.
Pelayanan Pengusahaan T B A L
59,53
6,58
79,27
11,76
19,74
33,15
7.
Pelayanan Pelabuhan Khusus/DUKS
102,71
3,30
222,76
3,04
120,05
116,89
8.
Pelayanan Rupa - Rupa Usaha
51,45
7,93
57,53
5,61
6,08
11,82
9.
Pelayanan Kerja Sama Mitra Usaha (KSMU)
123,78
0,96
106,29
1,10
(17,48)
(14,12)
10.
Pelayanan RS Pelabuhan / Unit Kesehatan
15,05
0,61
20,88
0,23
5,83
38,78
11.
Pelayanan Usaha Galangan Kapal
9,54
1,41
4,39
1,19
(5,15)
(54,02)
12.
Pelayanan Usaha Depo Peti Kemas
22,07
0,00
22,60
0,00
0,53
2,38
13.
Pelayanan Jasa Terminal
-
0,00
-
0,00
-
#DIV/0!
14.
Pelayanan Belawan Logistic Centre
-
100,00
-
0,00
-
#DIV/0!
BEBAN USAHA Realisasi beban operasi tahun 2013 sebesar Rp 1.180.905.266.239 dibandingkan dengan Tahun 2012 sebesar Rp 950.319.153.254,- meningkat sebesar 24,26%, dapat dijelaskan sebagai berikut: Pertumbuhan
Uraian
Tahun 2012
Komposisi (%)
Tahun 2013
Komposisi (%)
Nominal
(%)
Beban Usaha
950,32
100,00
1.180,91
100,00
230,59
24,26
1.
Beban Pegawai
201,71
21,23
252,57
21,39
50,86
25,21
2.
Beban Bahan
149,56
15,74
165,24
13,99
15,69
10,49
3.
Beban Pemeliharaan
65,93
6,94
81,95
6,94
16,02
24,30
4.
Beban Penyusutan Dan Amortisasi
151,82
15,98
199,17
16,87
47,35
31,19
5.
Beban Asuransi
20,08
2,11
22,62
1,92
2,54
12,67
6.
Beban Sewa
126,25
13,28
151,78
12,85
25,53
20,22
7.
Beban Kerjasama Mitra Usaha (KSMU)
94,21
9,91
121,87
10,32
27,66
29,36
8.
Beban Administrasi Kantor
30,36
3,19
31,00
2,62
0,64
2,11
No
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
126
LAPORAN TAHUNAN 2013
4
9.
Beban Umum
10.
Beban Anak Perusahaan
110,41
11,62
154,70
13,10
44,29
40,12
-
0,00
-
0,00
-
#DIV/0!
Beban Pegawai Realisasi beban pegawai tahun 2013 sebesar Rp 252.574.924.048 dibandingkan dengan Tahun 2012 sebesar Rp 201.714.839.784 meningkat 25,21%. Hal ini dikarenakan peningkatan beban bonus yang akan dibayarkan kepada pegawai seiring peningkatan pencapaian laba perusahaan tahun 2013 dibanding tahun 2012. Beban Bahan Realisasi beban bahan tahun 2013 sebesar Rp 165.242.741.058 dibandingkan dengan Tahun 2012 sebesar Rp 149.555.013.088 meningkat 10,49%, hal ini disebabkan meningkatnya kebutuhan pemakaian BBM kapal di beberapa cabang pelabuhan seiring meningkatnya volume layanan kapal Pandu/Tunda tahun 2013. Beban Pemeliharaan Realisasi beban pemeliharaan tahun 2013 sebesar Rp 81.947.551.294 dibandingkan dengan Tahun 2012 sebesar Rp 65.928.281.797,- meningkat sebesar 24,30%. Hal ini dikarenakan sejalan dengan terealisasi penambahan alat fasilitas pelabuhan di BICT, Dumai dan Pekan baru sebagai penunjang kegiatan operasional. Beban Penyusutan dan Amortisasi Realisasi beban penyusutan dan amortisasi tahun 2013 sebesar Rp 199.166.277.760,- dibandingkan dengan Tahun 2012 sebesar Rp 151.817.159.867,- mengalami peningkatan 31,19%, hal ini dikarenakan ada penambahan aset yang bersumber dari investasi seperti alat faspel di BICT, TCK di Dumai, dan CY di Pekanbaru. Beban Asuransi Realisasi beban asuransi tahun 2013 sebesar Rp 22.621.840.391,- dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar Rp 20.077.629.971,- mengalami peningkatan 12,67%. Hal ini dikarenakan ada pembayaran premi yang lebih efektif dan sesuai nilai pertanggungan yang disesuaikan dengan analisis resiko. Beban Sewa Realisasi beban sewa tahun 2013 sebesar Rp 151.782.635.290,- dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 126.248.629.971,- mengalami peningkatan 20,22 %, hal ini dikarenakan ada peningkatan kegiatan bongkar muat barang dicabang Pelabuhan Belawan dan Dumai yang berakibat kebutuhan sewa tenaga kerja buruh turut meningkat. Beban Kerja sama Mitra Usaha Realisasi beban kerjasama mitra usaha sebesar Rp 121.873.136.019,- dibandingkan dengan Tahun 2012 sebesar Rp 94.213.029.615,- meningkat 29,36%, hal ini dikarenakan ada peningkatan beban KSMU di Cabang Belawan sehubungan meningkat penjualan air kerjasama dengan PT Metito, peningkatan pengelolaan TCK dengan PT Musim Mas, peningkatan beban KSMU penambatan dan penundaan di Kuala Tanjung seiring peningkatan pendapatan Pelsus. Beban Administrasi Kantor Realisasi beban administrasi kantor tahun 2013 sebesar Rp 30.996.954.374,- dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar Rp 30.356.706.279,- mengalami penurunan sebesar 2,11 %, hal ini dikarenakan menurun kebutuhan rumah tangga serta kebijakan manajemen dalam efisiensi penggunaan cetak/fotocopy, kertas, dan alat-alat tulis pada beberapa cabang seperti Kantor Pusat dan Belawan. BebanUmum Realisasi beban umum tahun 2013 sebesar Rp 154.699.206.005,- dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
127
LAPORAN TAHUNAN 2013
Rp 110.407.571.958,- meningkat 40,12 %, hal ini dikarenakan peningkatan kegiatan pemasaran dan promosi perusahaan yang mengakibatkan serta meningkatnya volume biaya perjalanan dinas tahun 2013. Profitabilitas Dibandingkan dengan anggaran (RKAP) tahun 2013, realisasi laba bersih tahun 2013 sebesar Rp 489.245.699.981,- di atas anggaran sebesar Rp 258.533.304.432,- atau meningkat 89,24%. Target laba bersih tahun 2013 dipengaruhi oleh kebijakan manajemen perusahaan dalam mengefisiensikan biaya dan peningkatan kerjasama dengan pengguna jasa. selain itu perusahaan mengoptimalkan penerapan IT dengan baik di cabang-cabang pelabuhan dan kantor pusat.
LAPORAN ARUS KAS No I
II
III
URAIAN
2013
2012
%
Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas ke pemasok,
1.929.211.983.661
1.592.892.917.644
121,11
karyawan, dan lainnya
(866.694.251.530)
(956.599.632.617)
90,60
Pembayaran pajak
(99.069.732.412)
(60.376.392.528)
164,09
KAS BERSIH DIPEROLEH DARI AKTIVITAS OPERASI
963.447.999.719
575.916.892.499
167,29
Perolehan investasi
(144.750.000.000)
-
-
Penerimaan bunga
37.733.587.360
11.867.685.211
317,95
Perolehan aset tetap dan properti investasi
(132.941.406.208)
(401.564.194.231)
33,11
Pembayaran biaya yang ditangguhkan
(21.964.064.402)
(26.218.135.696)
83,77
KAS BERSIH DIGUNAKAN UNTUK AKTIVITAS INVESTASI
(261.921.883.250)
(415.914.644.716)
62,97
Penerimaan pinjaman bank
-
504.466.072.447
-
Pembayaran pinjaman bank
(375.680.284.000)
-
-
Beban keuangan
(79.204.898.814)
(48.813.880.584)
162,26
(98.758.000.000)
(52.834.000.000)
186,92
-
(4.226.702.555)
0,00
(553.643.182.814)
398.591.489.308
-138,90
SETARA KAS
147.882.933.655
558.593.737.091
26,47
SALDO AWAL KAS DAN SETARA KAS
948.887.750.008
390.294.012.917
243,12
SALDO AKHIR KAS DAN SETARA KAS
1.096.770.683.663
948.887.750.008
115,58
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Pembayaran atas pembagian saldo laba : Dividen dan lainnya Dana kemitraan dan bina lingkungan KAS BERSIH DIPEROLEH (DIGUNAKAN DARI AKTIVITAS PENDANAAN IV
KENAIKAN BERSIH KAS DAN
Saldo akhir kas dan setara kas tahun 2013 sebesar Rp 1.096.770.683.664,- dibandingkan dengan Tahun 2012 Rp 948.887.750.008,- mengalami peningkatan 15,58%. Peningkatan ini dipengaruhi oleh meningkatnya penerimaan kas dari pelanggan sebesar 21,11% karena bertambahnya pendapatan tunai dan pelunasan piutang serta meningkatnya penerimaan bunga 217,95%.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
128
LAPORAN TAHUNAN 2013
4
PAJAK DAN DEVIDEN Jumlah kewajiban pajak tahun 2013 diperkirakan sebesar Rp 382.876.475.346,- mengalami peningkatan sebesar 203,35% dari realisasi tahun 2012. Hal ini dikarenakan ada meningkat tarif Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), peningkatan jasa kepelabuhanan yang terhutang PPN, serta meningkat pajak kendaraan bermotor yang terealisasi. Deviden yang dibagikan kepada pada tahun 2013 dibayarkan sebesar 35% dari laba bersih tahun 2013 sebesar Rp 171.235.994.993,- lebih besar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 56.805.137.526,-.
KEMAMPUAN PINJAMAN DAN KOLEKTABILITAS PIUTANG Pada tahun 2013 tidak adanya pinjaman dari bank, tetapi kebutuhan dana untuk pembayaran pekerjaan investasi masih menggunakan pencairan pinjaman tahun 2012. Sementara untuk kolektabilitas piutang pada tahun 2013 terealisasi sesuai dengan anggarannya yang ditargetkan 17 hari dapat tercapai, peningkatan capaian ini dipengaruhi oleh intensifikasi penagihan cabang-cabang melalui penerapan Cash Management System (CMS).
STRUKTUR MODAL DAN LIKUIDITAS Komposisi struktur modal di 2013 yang dimiliki oleh Perusahaan adalah 39,13% berasal dari Liabilitas dan 60,87% berupa Ekuitas, komposisi ini mengalami perubahan jika dibandingkan dengan 2012. Komposisi struktur modal yang berasal dari Liabilitas mengalami penurunan mencapai 86,07% sedangkan Ekuitas meningkat 111,62%. Sehingga, secara keseluruhan total modal yang diinvestasikan Perusahaan meningkat sebesar 9,26%. Kebijakan Struktur Modal Dalam rangka pengembangan usaha tahun 2013, perusahaan melakukan kebijakan struktur modal dengan jumlah liablitas jangka panjang sebesar Rp1.195,69 miliar dan penambahan pada ekuitas sebesar Rp2.790,36 miliar Uraian
2013
Kontribusi (%)
2012
Kontribusi (%)
Perubahan Nominal
(%)
Liabilitas Jangka Pendek
598.265
13,05
541.875
12,91
56.389,21
110,41
Jangka Panjang
1.195.689
26,08
1.365.903
32,55
(170.214,05)
87,54
Ekuitas
2.790.361
60,87
2.288.117
54,53
502.243,62
121,95
Total Modal yang Diinvestasikan
4.584.315
100,00
4.195.896
100,00
388.419
109,26
LIKUIDITAS 1. Cash Ratio, pencapaian pada tahun 2013 sebesar 179,21 % mengalami peningkatan dari tahun 2012 yang mencapai sebesar 175,11% dikarenakan meningkatnya penerimaan kas yang bersumber dari aktivitas operasi yaitu meningkatnya pendapatan tunai dan pencairan piutang serta penerimaan bunga dari aktivitas investasi. 2. Current Ratio, pencapaian pada tahun 2013 sebesar 208,18% mengalami peningkatan dari tahun 2012 yang mencapai sebesar 207,72% dikarenakan bertambahnya jumlah Aset lancar sejalan dengan meningkatnya saldo akhir kas tahun 2013.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
129
LAPORAN TAHUNAN 2013
IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL Selama 2013, Perusahaan tidak memiliki ikatan material untuk investasi barang modal.
INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN Selama 2013, Perusahaan tidak memiliki informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan.
PERBANDINGAN RKAP DAN REALISASI TAHUN 2013 RKAP dan Realisasi Laba Rugi(dalam juta Rupiah) Laporan Laba Rugi
Realisasi 2013
RKAP 2013
Pendapatan Usaha
1.893.989,49
1.820.596,15
Reduksi Pendapatan
-
Pencapaian (%)
-
104,03 -
Pendapatan Usaha Bersih
1.893.989,49
1.820.596,15
104,03
Beban Usaha
1.180.905,27
1.195.308,49
98,80
Laba Usaha
713.084,23
625.287,66
114,04
Pedapatan (Beban) Non Usaha
(85.867,91)
(280.576,59)
30,60
Laba Sebelum Pajak
624.270,32
344.711,07
181,10
Beban Pajak
(135.024,62)
(86.177,77)
156,68
Laba Bersih
492.191,69
258.533,30
190,38
Pendapatan Komprehensif bersih
(2.946,00)
Laba Komprehensih Tahun Berjalan
489.245,70
258.533,30
189,24
955.633
504.987
189,24
Laba per saham (dalam rupiah)
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
130
-
LAPORAN TAHUNAN 2013
-
4
PROYEKSI 2014 Asumsi-asumsi yang digunakan Perusahaan dalam penyusunan RKAP tahun 2014, meliputi asumsi eksternal dan asumsi internal yang bersumber dari Nota Keuangan dan RAPBN 2014 adalah sebagai berikut:
No I
Uraian
Asumsi RKAP 2014
ESKTERNAL 1. Pertumbuhan Ekonomi
6,00%
2. Inflasi
5,50% Rp. 10,500,-
3. Nilai Tukar
5,50%
4. Suku Bunga SPN II
INTERNAL 1. Kunjungan Kapal - Call
75.304
- GT
174.796.941
2. Bongkar Muat (Ton)
84.808.409
3. Bongkar Muat Peti Kemas - Box
1.211.787
- Teu’s
1.447.700
4. Naik/Turun Penumpang (Org)
5.458.332
Tahun 2014, Perusahaan optimis peningkatan kinerja dapat terus terjadi. Selain pencapaian secara financial, diharapkan juga terjadipeningkatan dan perubahan kinerja manajemen dalam rangka pencapaian performance excellence. Proyeksi Posisi Keuangan Tahun 2014 (dalam juta Rupiah) Laporan Posisi Keuangan
Proyeksi 2014
ASET Aset Lancar
610.489,35
Aset Tidak Lancar Investasi Jangka Panjang
124.908,33
Aset Tetap
3.196.187,37
Aset Lain-lain
357.316,25
JUMLAH ASET
4.288.901,30
LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Jangka Pendek
460.913,00
Liabilitas Jangka Panjang
671.425,85
Ekuitas
3.156.562,45
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
4.288.901,30
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
131
LAPORAN TAHUNAN 2013
Proyeksi Laba Rugi Tahun 2014 (dalam juta Rupiah) Laporan Laba Rugi
Proyeksi 2014
Pendapatan Usaha
2.311.318,10
Reduksi Pendapatan
-
Pendapatan Usaha Bersih
2.311.318,10
Beban Usaha
1.444.606,61
Laba Usaha
866.711,50
Pedapatan (Beban) Non Usaha
(178.015,94)
Laba Sebelum Pajak
688.695,55
Beban Pajak
(172.173,89)
Laba Bersih
516.521,66
Pendapatan Komprehensif bersih
-
Laba Komprehensih Tahun Berjalan
516.521,66
Laba per saham (dalam rupiah)
1.008.910
Proyeksi Laporan Arus Kas Tahun 2014 (dalam juta Rupiah) Laporan Arus Kas
Proyeksi 2014
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
845.674
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
(597.995)
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
(245.188)
Surplus/Defisit Kas dan Bank
2.490
SALDO AWAL KAS, BANK dan SETARA BANK
397.868
SALDO AKHIR KAS, BANK dan SETARA BANK
400.358
KEBIJAKAN DIVIDEN Perusahaan adalah badan usaha milik negara, dimana 100% saham dipegang oleh Pemerintah RI. Penyetoran dividen sepenuhnya menjadi hak pemerintah. Penentuan besarnya dividen yang disetorkan kepada Pemegang Saham berdasarkan keputusan Kementerian BUMN selaku RUPS dan kuasa pemegang saham. Penyetoran dividen untuk Tahun Buku 2012, berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal sesuai Risalah RUPS No.RIS-33/D3.MBU/2013 tanggal 2 Mei 2013 maka penggunaan laba bersih Perusahaan tahun buku 2012 ditetapkan sebagai berikut: 1. Dividen sebesar 25% atau Rp 88.758.000.000. 2. Perusahaan tidak mengalokasikan laba tahun 2012 untuk sumber dana PKBL, tetapi Perusahaan akan membentuk cadangan biaya tahun 2013 untuk program tanggung jawab sosial Perusahaan yang besarnya sesuai kebutuhan dan kemampuan Perusahaan. 3. Cadangan sebesar 75 % atau Rp 256.274.109.541. Berdasarkan surat dari Menteri BUMN No: S-759/MBU/2013 tanggal 20 Desember 2013 tentang tambahan setoran Dividen dari laba tahun buku 2012 sebesar Rp 10.000.000.000, Sehingga Dividen yang dibayarkan dari semula sebesar Rp 88.758.000.000 menjadi Rp 98.758.000.000.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
132
LAPORAN TAHUNAN 2013
4
Sedangkan penyetoran dividen untuk Tahun Buku 2011, berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal sesuai Risalah RUPS No.RIS-14/D3.MBU/2012 tanggal 11 Juni 2012 maka penggunaan laba bersih Perusahaan tahun buku 2011 ditetapkan sebagai berikut: 1. Dividen sebesar 25% atau Rp 52.834.000.000. 2. Program Kemitraan sebesar 1 % atau Rp 2.113.353.778 dan Program Bina Lingkungan sebesar 1% atau Rp 2.113.353.778. 3. Cadangan sebesar 73 % atau Rp 154.274.670.255.
Tabel Penyetoran Dividen Tahun Buku Dividen yang Dividen kas Payout Ratio dibagikan (Rp) per saham
T a n g g a l T a n g g a l Laba bersih (Rp) pengumuman/ pembayaran Penetapan RUPS dividen kas
2012
88.758.000.000
-
25%
2 Mei 2013
30 Mei 2013
355.032.109.540
2011
52.834.000.000
-
25%
11 Juni 2012
5 Juli 2012
211.335.377.811
PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN DAN/ATAU MANAJEMEN YANG DILAKSANAKAN PERUSAHAAN (ESOP/MSOP) Sampai dengan akhir 2013, Perusahaan belum melakukan penawaran umum saham ke publik melalui pasar modal, sehingga belum ada kebijakan/program kepemilikan saham oleh karyawan (ESOP/MSOP).
REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM Sampai dengan akhir 2013, Perusahaan belum melakukan penawaran umum saham ke publik melalui pasar modal, sehingga belum ada dana hasil penawaran umum yang dapat digunakan Perusahaan untuk mengembangkan usaha.
INFORMASI MATERIAL MENGENAI INVESTASI, AKUISISI, DIVESTASI, RESTRUKTURISASI MODAL/HUTANG INVESTASI Penyertaan entitas yang dimiliki Perusahaan atas pengendalian bersama dan entitas asosiasi adalah sebagai berikut:
Entitas
Pengendalian bersama
Domisili
Tahun beroperasi secara komersial
Medan
Jakarta
% efektif Pemilikan Perusahaan
Jumlah aset (sebelum eliminasi*)
2013
2012
2013
2012
2013
70
-
-181.565
-
2013
25
-
-
-
PT. Prima Terminal Peti Kemas Entitas Asosiasi PT Terminal Petikemas Indonesia * Disajikan dalam jutaan rupiah
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
133
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT Prima Terminal Petikemas PT Prima Terminal Petikemas didirikan berdasarkan akta No. 162 yang dibuat dihadapan Rahmad Nauli Siregar, S.H., Notaris di Medan pada tanggal 20 Juli 2013 dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor AHU-46327.AH.01.01 Tahun 2013. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 50 yang dibuat dihadapan Notaris Rahmad Nauli Siregar, S.H., Notaris di Medan tertanggal 20 Nopember mengenai susunan anggota Komisaris dan Direksi Perusahaan. Sesuai dengan pasal 3 dari Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan ini adalah menyediakan jasa pelayanan terminal petikemas internasional. Nilai saham penyertaan Perusahaan pada PT Prima Terminal Petikemas adalah sebesar Rp 180.000.000.000 dengan persentase kepemilikan sebesar 70% dan dimiliki bersama-sama dengan PT Wijaya Karya (15%) dan PT Hutama Karya (15%) dengan tujuan pengendalian bersama. PT Terminal Petikemas Indonesia PT Terminal Petikemas Indonesia didirikan berdasarkan akta No. 36 yang dibuat dihadapan Nur Muhammad Dipo Nusantara Pua Upa, S.H, M.K, Notaris di Jakarta pada tanggal 10 April 2013. Anggaran Dasar Perusahaan menjelaskan mengenai susunan anggota Komisaris dan Direksi Perusahaan. Sesuai dengan pasal 3 dari Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan ini adalah bergerak dibidang kegiatan pengusahaan di pelabuhan. Nilai saham penyertaan Perusahaan pada PT Terminal Petikemas Indonesia adalah sebesar Rp 37.500.000.000 dengan persentase kepemilikan sebesar 25%. AKUISISI
4
Selama tahun 2013 Perusahaan tidak memiliki informasi material mengenai akuisisi. DIVESTASI Selama tahun 2013 Perusahaan tidak memiliki informasi material mengenai divestasi. RESTRUKTURISASI MODAL/HUTANG Selama tahun 2013 Perusahaan tidak memiliki informasi material mengenai restrukturisasi modal/hutang.
TRANSAKSI MATERIAL YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN DAN/ATAU TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI Selama tahun 2013 Perusahaan tidak memiliki transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi.
PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN BERPENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP PERUSAHAAN
YANG
Pada tahun 2013 tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
134
LAPORAN TAHUNAN 2013
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013 adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2012. Revisi atas PSAK 38 “Kombinasi Bisnis pada Entitas Sepengendali”, PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Penyajian”, dan pencabutan atas PSAK 51, “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi” yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2013 tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan dan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan periode berjalan atau tahun sebelumnya. Penerapan ISAK 21, “Perjanjian Kontruksi Real Estate” dan pencabutan PSAK 44, “Akutansi Aktivitas Pengembangan Real Estate” yang seharusnya berlaku sejak 1 Januari 2013 telah ditunda sampai pemberitahuan lebih lanjut oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia. Manajemen berpendapat bahwa penerapan dan pencabutan Interpretasi dan Standar tersebut di atas tidak memiliki dampak terhadap laporan keuangan Perusahaan. Perusahaan masih menganalisa dampak dampak penerapan interprestasi baru berikut yang berlaku sejak 1 Januari 2014 terhadap laporan keuangan Perusahaan: • ISAK 27, “Pengalihan Aset dari Pelanggan”; • ISAK 28, “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas”; • ISAK 29, “Biaya Pengelupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka”.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
135
LAPORAN TAHUNAN 2013
4
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
136
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
137
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
138
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
139
LAPORAN TAHUNAN 2013
LAPORAN
SUMBER DAYA MANUSIA
5
Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terintegrasi dan berkesinambungan, dapat menciptakan pegawai yang unggul dan profesional, sehingga memberikan kontribusi positif terhadap pencapaian kinerja perusahaan.
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menyadari bahwa sumber daya manusia (SDM) merupakan elemen penting yang akan menunjang produktivitas kinerja Perusahaan. Persaingan dunia bisnis yang semakin ketat menuntut manusia untuk selalu berkembang menjadi lebih baik. Untuk menjawab tantangan zaman yang semakin global saat ini, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) berkomitmen untuk terus melakukan program pembinaan pegawai secara intensif guna mencetak insan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) yang handal dan kompeten dalam dunia bisnis. Komitmen ini ditunjukkan dengan mengikutsertakan pegawai dalam berbagai pendidikan dan pelatihan serta program pengembangan SDM.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
140
Melalui pengelolaan SDM yang terintegrasi dan berkesinambungan, diharapkan dapat tercipta sumber daya manusia yang unggul dan profesional dalam jumlah yang memadai berdasarkan keahlian, sehingga mampu mewujudkan komitmen perusahaan dalam melakukan yang terbaik bagi peserta atau pelanggan serta mendukung keberhasilan perusahaan dalam mengimplementasikan strategi yang telah ditetapkan. Komposisi dan jumlah pegawai PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) terus mengalami perubahan secara dinamis dari tahun ke tahun. Perubahan tersebut juga sebagai konsekuensi dari kebutuhan dan penempatan pegawai di masing-masing lini organisasi.
LAPORAN TAHUNAN 2013
STRUKTUR PENGELOLA SDM Pengelolaan SDM PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dijalankan oleh Bidang Perencanaan Organisasi dan SDM yang berada di bawah koordinasi Direktur SDM dan Umum. Struktur Bidang Perencanaan Organisasi dan SDM sebagai berikut: SENIOR MANEJER PERENC. ORGANISASI & SDM
ROBERT M.P. SINAGA
ASISTEN SENIOR MANEJER. PERENC. & PENGEMB. ORG
IMRON ERYANDY
ASISTEN SENIOR MANEJER PERENC. & PENGEMB. SDM
WIDYA GUSTANTO
PROFIL SDM Untuk mendukung pertumbuhan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) yang berkelanjutan, saat ini PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) berusaha mengoptimalisasi pendayagunaan SDM yang ada. Jumlah pegawai PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) pada akhir tahun buku 2013 berjumlah 1.317 orang berarti ada peningkatan jumlah pegawai sebanyak 60 orang dari jumlah pegawai pada akhir tahun 2012 sebanyak 1.257 orang Komposisi Jumlah Pegawai Menurut Jenis Kelamin
Komposisi Jumlah Pegawai Menurut Kelas Jabatan
Jenis Kelamin
2012
2013
USIA
Laki-lakit
1.063
1.093
194
224
1.257
1.317
Perempuan JUMLAH
2012
2013
3-5
34
32
6-9
251
248
10-12
535
533
13-16
437
504
1.257
1.317
JUMLAH Komposisi Jumlah Pegawai Menurut Pendidikan Jenjang Pendidikan
2012
2013
IV
57
80
471
III
574
553
223
299
II
626
684
467
443
I
-
-
1.257
1.317
1.257
1.317
2012
2013
Pasca Sarjana (S2)
103
104
Sarjana (S1)
464
Diploma (Sarjana Muda) < SLTA JUMLAH
JUMLAH
2012
2013
s.d 5 tahun
381
498
209
s.d 10 tahun
88
21
419
406
s.d 15 tahun
264
329
363
328
s.d 20 tahun
190
159
43
65
> 20 tahun
334
310
1.257
1.317
1.257
1.317
USIA
2012
2013
18-25
260
309
26-35
172
36-45 46-54 JUMLAH
Jenjang Pendidikan
Komposisi Jumlah Pegawai Menurut Masa Kerja
Komposisi Jumlah Pegawai Menurut Usia
55 keatas
Komposisi Jumlah Pegawai Menurut Golongan
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
USIA
JUMLAH
141
LAPORAN TAHUNAN 2013
HR ROAD MAP 2012-2014 PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) perlu melakukan perubahan-perubahan dan perbaikanperbaikan di dalam organisasi untuk mencapai tujuan jangka panjang perusahaan. Perubahan dan perbaikan tersebut dapat berupa perubahan dan perbaikan dalam hal strategi, proses, organisasi, sumber daya manusia, dan budaya. Agar perubahan dapat terlaksana dengan baik, maka diperlukan proses Manajemen Perubahan yang terintegrasi dan terstandar. Manajemen Perubahan didefinisikan sebagai suatu proses yang sistematis dengan menerapkan pengetahuan, sarana dan sumber daya yang diperlukan organisasi untuk bergeser dari kondisi sekarang menuju kondisi yang diinginkan, yaitu menuju ke arah kinerja yang lebih baik, seperti dapat dilihat pada ilustrasi di bawah ini:
2013 2012
2014 Struktur Organisasi
5
Tema Strategic Partner Tatalaksana Remunerasi
Tema Admin Expert
HRIS
Kompetensi
MPP
Rekrutmen
Uraian Jabatan
Training Development Suksesi
Tema Employee Champion Karir
Budaya Kerja
Talent Mgmt.
Tema Change Agent
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
142
LAPORAN TAHUNAN 2013
REKRUTMEN SDM
Dalam melaksanakan rekrutmen dan seleksi yang dapat menghasilkan kandidat tepat bagi perusahaan, diperlukan adanya persyaratan kompetensi yang jelas bagi setiap jabatan yang akan diisi. Kejelasan kompetensi yang dibutuhkan ini juga memberikan perusahaan kejelasan akan metode rekrutmen dan seleksi yang paling tepat bagi perusahaan dalam memilih pegawai dengan kompetensi yang diperlukan perusahaan. Hal ini dapat meminimalisasi kemungkinan kesalahan dalam pemilihan pegawai, yang berarti mengurangi biaya yang tidak perlu akibat kesalahan dalam proses rekrutmen, sehingga dapat meningkatkan keberhasilan organisasi. Mekanisme rekrutmen dan seleksi juga saat ini sudah lebih terbuka dimana perusahan sudah menyiapkan kemungkinan untuk melakukan rekrutmen dan seleksi untuk jabatan struktural, yang selama ini belum dilakukan. Perusahaan juga menyiapkan kemungkinan dibutuhkannya rekrutmen management trainee untuk mengisi kekosongan posisi struktural apabila tidak dapat diisi secara langsung oleh pegawai internal perusahaan. Seiring dengan dinamika PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dengan tugas yang semakin berat dan kompleks membuat PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) membutuhkan tenaga kerja yang baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. Sepanjang 2013, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) melakukan rekrutmen sebanyak 8 (delapan) orang petugas pandu. Proses rekrutmen dilaksanakan berdasarkan rencana kebutuhan tenaga kerja jangka panjang. Proses seleksi melibatkan pihak ketiga dan dilakukan melalui pemenuhan aspek administrasi, attitude test, psikotes, tes kesehatan, dan wawancara. Sebelum diangkat menjadi pegawai tetap, terlebih dahulu para calon pegawai tersebut mengikuti program Pembekalan Pegawai Baru. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) senantiasa berkomitmen untuk menjunjung kesetaraan dalam menyeleksi sumber daya manusia. Perseroan memberikan kesempatan yang sama kepada para pelamar untuk menjadi calon pegawai yang profesional tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin atau kondisi fisik.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
143
LAPORAN TAHUNAN 2013
PROGRAM PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM
Pelatihan dan pengembangan berdasarkan kompetensi membantu perusahaan lebih fokus pada pengembangan kompetensi yang dibutuhkan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya. Selain itu, penerapan pelatihan dan pengembangan pegawai berbasis kompetensi juga membantu organisasi dalam memantapkan program pelatihan dan pengembangan yang lebih terarah. Pelatihan dan pengembangan merupakan hal sangat strategis dan vital dalam meningkatkan kompetensi SDM guna menghasilkan SDM berkinerja tinggi. Sejak tahun 2008 hingga 2011 Perusahaan telah melakukan peningkatan pada kuantitas dan kualitas pelatihan dan pengembangan dalam peningkatan kompetensi pegawai. Saat ini Perusahaan telah memiliki panduan untuk pelatihan yang sistematis dan terarah untuk setiap posisi jabatan yang disesuaikan dengan posisi jabatan dan karakteristik pegawai. Untuk kepentingan perusahaan telah ditetapkan 5 (lima) jenis pelatihan yaitu : 1. Pelatihan orientasi pegawai baru 2. Pelatihan kompetensi 3. Pelatihan perjenjangan
5
4. Pelatihan pengembangan wawasan 5. Pelatihan purnabakti Memperhatikan bahwa kepemimpinan merupakan sesuatu hal yang penting dalam organisasai, maka pada tahun 2013 PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menyusun model pengembangan yang berjenjang untuk masing-masing level manajerial. Model pengembangan berjenjang ini di kemudian hari akan dijadikan sebagai persyaratan dalam manajemen karir pegawai. Sepanjang tahun 2013, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menyelenggarakan 99 kali pelatihan/workshop kepada pegawai PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Tabel Training Menurut Jenis Pelatihan No
Jenis Pelatihan
Jumlah Judul
1
Inhouse Training
29
2
Public Training
70
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memberikan kesempatan yang sama kepada semua pihak untuk mengikuti pelatihan/workshop yang dikehendaki. Sepanjang tahun 2013, total terdapat 1.499 orang yang mengikuti pelatihan baik di dalam negeri maupun di dalam negeri.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
144
LAPORAN TAHUNAN 2013
No
Unit kerja
Jumlah SDM
1
Kantor Pusat
498
2
Cabang Belawan
409
3
Cabang Dumai
76
4
BICT
245
5
Cabang Tanjungpinang
34
6
Cabang Pekanbaru
74
7
Cabang Lhokseumawe
13
8
Cabang Tanjung Balai Karimun
20
9
Cabang Sibolga
13
10
Cabang Tembilahan
7
11
Cabang Malahayati
9
12
Cabang Sei Pakning
17
13
Cabang Tanjung Balai Asahan
16
14
Cabang Kuala Tanjung
15
15
Rumah Sakit Pelabuhan Medan
18
16
Unit Galangan Kapal
8
17
Belawan Logistic Center
12
18
Cabang Batam
13
19
Cabang Gunung Sitoli
2
Total
1499
Tabel Pelatihan menurut Unit Kerja dan SDM No
Nama Pelatihan
Peserta dari PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
1
Workshop Nasional "Customer Service Excellence"
2
Orientasi Calon Pegawai (Pelatihan Customer Service Excellence, Extraordinary Super Team, Dare To Change And Be The Best, Effective Communication)
3
Apec Seminar On Port Management
1
4
Workshop Penyusunan Annual Report Berbasis Gcg
1
5
Pelatihan Pemrograman Php, Mysql, Dan Java
15
6
Pelatihan Motivasi "Dengan Kepemimpinan Berkarakter Kita Raih Laba Tahun 2013" Dan Pelatihan Esq Outbound
116
7
Certified Risk Management Professional (Crmp)
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
145
2 118
2
LAPORAN TAHUNAN 2013
8
Pelatihan Akuntansi & Pelaporan Keuangan Program Pkbl
1
9
Pelatihan Efektif Public Relation
1
10
Training Management Proyek Ti
17
11
Statistical Package Service Solution (Spss)
13
12
Workshop Nasional Pengadaan Barang/Jasa
1
13
Pelatihan "Pr Planning & Programme"
1
14
Seminar "3Rd Indonesia Secretary Summit 2013 : Be The Best"
1
15
Pelatihan Operator Pesawat Angkat Angkut
2
16
Workshop Perumusan Pedoman Perilaku Pegawai
21
17
Sosialisasi Manajemen Risiko
79
18
Workshop Fotografi Professional Bagi Praktisi Humas Dan Media
1
19
Workshop Standar Aakreditasi Rumah Sakit Versi 2012
2
20
Workshop Fotografi Kontemporer & Dokumentasi
1
21
Certified Human Resources Professional
22
The 28Th Word Ports Conferences
2
23
Job Design & Evaluation
1
24
Workshop Pertanahan Nasional
1
25
Studi Kelayakan Investasi Menggunakan Aplikasi Microsoft Excel
2
26
Konferensi E-Indonesia Initiatives Forum Ix/2013 : Ict For Smart Society "Think Ecosystem Act Convergence"
1
27
Pelatihan Internal Audit Isps Code (Pfso Training)
1
28
Two Day Cenference "Managing Corporate Communication"
34
29
Certified Human Resources Professional
1
30
Apec Seminar On Container Terminal Management
1
31
Workshop Management Kinerja Berbasis Bsc
21
32
Pelatihan/Sosialisasi Sistem Manajemen Perusahaan
58
33
Pelatihan "Merger & Akuisisi"
2
34
Pelatihan "Hukum Perusahaan"
2
35
Pelatihan Seaport & Port Operations - Angkatan I
35
36
Pelatihan Sistem Proteksi Petir & Overvoltage
2
37
Pelatihan Persiapan Purnabakti - Angkatan Ii Thn 2013
20
38
6Th Indonesian Reward Summit "New Challenge In Managing Compensation Reward & Benefits"
2
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
146
LAPORAN TAHUNAN 2013
5
39
Pelatihan Dare To Change And Be The Best
40
Seminar Geosynthetic Applications In Enviromental Geotechnics
2
41
Pelatihan General Affairs Management
2
42
Pengelolaan Komprehensif Dan Pemeriksaan Pph Potput
2
43
Pelatihan Pajak dan Prosedur Implementasi
2
44
Pelatihan Seaport & Port Operations - Angkatan II
34
45
Pelatihan Seaport & Port Operations - Angkatan III
34
46
International Coordinating Meeting : Port Training Programme English Speaking Networking
2
47
Penataan Proses Bisnis dan Penyusunan Sop
2
48
Pelatihan English Business Writing
2
49
Training on Container Terminal Business
2
50
Pelatihan Penilaian Kinerja Berbasis KPKU
2
51
Workshop Itmp (It Master Plan)
3
52
Global Leaders 2013
2
53
Pelatihan Strategi Promosi Produk Ekspor
2
54
Workshop Manajemen Pengelolaan SDM Perusahaan
2
55
Advanced Course On Port Operations and Management
1
56
Leadership Training for Manager
26
57
Penyusunan It Master Plan/It Blueprint
3
58
Pelatihan Security Management
1
59
Pelatihan Persiapan Purnabakti - Angkatan III Thn 2013
19
60
Workshop Business Continuity Management
3
61
Audit Intern Tingkat Dasar I
1
62
Apec Seminar On Breakbulk Cargo
2
63
Pelatihan Pengenalan Dan Pemahaman Persyaratan Standar Iso 9001:2008
40
64
Pendidikan Dan Pelatihan Ahli Kepelabuhanan Indonesia
9
65
Conduct Training Need Analysis & Design Training
2
66
Customer Service Excellence
28
67
Temu Nasional Masyarakat ISPS Code
3
68
Sosialisasi Perpajakan
38
69
Pendidikan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (AK3) Umum
2
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
147
377
LAPORAN TAHUNAN 2013
70
Pelatihan Teknik dan Prosedur Penyusunan KPI Berbasis Balanced Scorecard
4
71
Workshop CSR BUMN Pasca Terbitnya Permen BUMN 08/2013
1
72
Pelatihan Pengenalan dan Pemahaman Persyaratan Standar ISO 9001:2008
40
73
Pendidikan dan Pelatihan Ahli Kepelabuhanan Indonesia
9
74
Apec Seminar on Port Engineering
1
75
Bagaimana Merancang E-Procurement yang efisien pada Pengadaan Barang & Jasa di BUMN
3
76
Evaluating Training Program
1
77
Workshop Manajemen Umum Dana Pensiun
2
78
Pelatihan Mooring Master
10
79
Project Feasibility Study (Studi Kelayakan Proyek)
2
80
Unctad Port Training Programme Cycle 3 (Modern Port Management)
3
81
Tes Toefl - Angkatan I
42
82
Tes Toefl - Angkatan II
47
83
Apec Seminar on Tasks & Responsibilities of Forwarders, Agencies and Shipping Lines
1
84
Lokakarya Perpajakan
2
85
The 8Th Indonesia HR Conference & Exhibition
2
86
Pengembangan Program Employee Engagement
2
87
Corporate Entrepreneurship - Batch I
21
89
Corporate Entrepreneurship - Batch II
32
90
Mencegah dan Menangani Masalah Tanah dan Bangunan Secara Efisien dan Efektif
2
91
Distinct Job Profile (DJP) Development
1
92
Mooring Master
3
93
Penyusunan Sop Transaksi Lindung Nilai
2
94
Dare to Change and be Professional
42
95
Manajemen Sumber Daya Manusia
2
96
Performance Management System (PMS) Improvement
2
97
Tes Toefl - Angkatan III
12
Total
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
1.499
148
LAPORAN TAHUNAN 2013
5
Rencana Pelatihan Tahun 2014 Untuk terus memantapkan dan mengembangkan kompetensi yang dimiliki, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) berkomitmen untuk terus melaksanakan program pelatihan dan pengembangan bagi pegawai. Adapun untuk pelaksanaan tahun 2014 akan diselenggarakan program pelatihan sebagai berikut:
Achievement Motivation Training ESQ Reguler HR for Non HR Leadership Persiapan Purnabakti Team Building Supervision Skill Time Management Container Terminal Operations Customer Service Excellence Kinerja Operasional & Kepelabuhanan Marine Surveyor Operasi dan Perawatan Alat B/M Operasi dan Perawatan Kapal Program Plaxis Budgeting Bimbingan Teknis Perpajakan Finance for Non Finance International Financial Reporting Standard (IFRS) Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan Trade Service & Analisa Laporan Keuangan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Advance ISPS Code Ahli Keselamatan & Kesehatan Kerja (AK3) Umum Customers Relationship Management (CRM) Feasibility Study International Maritime Dangerous Goods (IMDG) Code Manajemen Proyek Manajemen Resiko Bimbingan Teknis Keahlian Pengadaan Barang/Jasa Legal Drafting Pelatihan Teknik dan Metoda Penyusunan HPS Perusahaan Audit Internal Tk. Dasar I Audit Internal Tk. Manajerial (QIA/PIA) HR Conference Indonesia Financial Conference
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
149
LAPORAN TAHUNAN 2013
PENILAIAN
KOMPETENSI PEGAWAI Untuk mengukur kompetensi pegawai, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menggunakan pihak independen untuk melakukan assesment atau mapping kompetensi dengan menggunakan indikator yang disepakati bersama mengacu kepada kompetensi utama, peran dan bidang sebagimana tertuang dalam direktori kompentensi Perusahaan. Setiap tahun pencapaian kinerja individu diukur dan dijadikan sebagai referensi tingkat kompetensi masing â&#x20AC;&#x201C; masing pegawai yang digambarkan dalam grade. Program yang dijalankan dengan menyusun program kerja seperti pendidikan dan pelatihan baik yang bersifat hardskill maupun softskill.
PEMBINAAN KARIR Pada tahun 2013 PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) melakukan pemetaan pegawai berdasarkan kompetensi dan kinerjanya, yang kemudian menjadi landasan dalam pembinaan karir pegawai. Pegawai yang memiliki kompetensi dan kinerja baik akan mendapatkan prioritas pengembangan karir. Pada tahun ini juga perusahan mengembangkan model pembinaan karir yang bersifat akselerasi dengan mengembangkan Talent Management.
MANAJEMEN KINERJA Sistem pengelolaan SDM berbasis kompetensi membantu organisasi untuk fokus pada pengembangan kompetensi organisasi/perusahaan sebagai pembeda daya saing dari organisasi lain. Secara keseluruhan akan meningkatkan kinerja organisasi, karena kompetensi yang dikembangkan dapat memprediksi kinerja organisasi. Pada saat ini PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menerapkan SMarT yang merupakan singkatan dari Sistem Manajemen Kinerja Terpadu yaitu sistem penilaian kinerja yang digunakan untuk penilaian kinerja pegawai saat ini menggantikan penilaian kinerja yang lama. Penilaian kinerja pegawai sesuai SMarT merupakan gabungan penilaian dari aspek kompetensi dan Key Performance Indicator (KPI) pegawai. Dengan SMarT, penilaian kinerja pegawai lebih terukur dan relevan, disesuaikan dengan pencapaian kinerja unit/organisasi. Penilaian kinerja ini juga diterapkan sehingga perusahaan maupun pegawai dalam proses kerja tidak hanya diukut melalui hasil kerjanya saja (KPI) tetapi juga melalui proses pekerjaannya (kompetensi). KPI adalah parameter kinerja individu dalam organisasi yang disusun dan ditetapkan yang berbasis strategi perusahaan. Sejak tahun 2010 setiap pegawai sudah memiliki KPI yang menjadi tolak ukur kinerjanya. Dengan pemberlakuan KPI diharapkan SDM menjadi lebih fokus terhadap pencapaian kinerja individunya. Pada tahun 2011 dan 2012-2013 KPI individu sudah merupakan cascading dari KPI korporat sehingga KPI individu merupakan sarana dalam pencapaian KPI korporat. Hal ini berarti pencapaian KPI individu diharapkan dapat berdampak langsung pada pencapaian kinerja perusahaan.
REMUNERASI PEGAWAI Sistem penghargaan dan remunerasi diarahkan untuk meningkatkan kompetensi pegawai yang dapat berdampak pada pencapaian kinerja perusahaan. Selain itu memperjelas kaitan antara imbalan atau penghargaan dengan kinerja, dimana penghargaan yang lebih baik akan diterima oleh orang yang menunjukkan kompetensi dan kinerja yang lebih baik. Perusahaan menerapkan metode remunerasi berbasis 3P yaitu pay for person, pay for position dan pay for performance. Penggunaan metode ini diharapkan dapat mendorong pegawai untuk lebih termotivasi dalam kerja serta meningkatkan prinsip keadilan dalam pemberian imbalan bagi pegawai. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memberikan fasilitas dan bantuan kepada pegawai setara dan kompetitif dengan industri sejenis. Selain memberikan gaji, komponen kesejahteraan pegawai terdiri dari berbagai tunjangan yang diatur lebih lanjut dengan Keputusan Direksi. Tunjangan-tunjangan tersebut antara lain:
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
150
LAPORAN TAHUNAN 2013
5
a. Tunjangan regional; b. Tunjangan mobilitas; c. Tunjangan jabatan bagi pejabat tertentu; d. Tunjangan telepon dan handphone bagi pejabat tertentu; e. Tunjangan keamanan; f. Tunjangan cuti tahunan; g. Tunjangan hari raya keagamaan (THR); h. Tunjangan uang transport; i. Insentif; j. Bonus; k. Asuransi pegawai; l. Asuransi bagi pejabat tertentu; m. Bantuan menunaikan ibadah Haji; n. Pakaian seragam perusahaan dan kartu pegawai; o. Natura makan siang; p. Uang duka; q. Biaya pemakaman; r. Tunjangan perumahan akhir masa tugas; s. Penghargaan purna bakti; t. Manfaat dan gaji dasar pensiun; u. Perawatan dan pengobatan; v. Fasilitas kendaraan; w. Gaji ke 13; x. Cinderamata penghargaan; y. Fasilitas kesehatan, ibadah dan olahraga.
PROGRAM PENSIUN Program Dana Pensiun diberikan ketika pegawai memasuki usia pensiun (56 tahun) dimana 20% dari benefit diambil ketika pensiun sementara 80% akan diterima perbulan sampai pegawai tersebut meninggal atau ahli waris habis.
HUBUNGAN INDUSTRIAL Untuk mendukung kebebasan berserikat dan penerapan aturan-aturan ketenagakerjaan, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dalam hal ini menjamin hak pegawai untuk berserikat, berkumpul, dan menyampaikan pendapat. Oleh karena itu, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) mendukung kegiatan pegawai dalam berserikat dengan pembentukan Serikat Pekerja yang bernama Serikat Pelabuhan I. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) selalu aktif membina hubungan dengan Serikat Pekerja, dan menganggap bahwa Serikat Pekerja merupakan mitra Manajemen dalam mencapai tujuan Perusahaan. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memberikan keleluasaan bagi Serikat Pekerja dalam melaksanakan kegiatannya.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
151
LAPORAN TAHUNAN 2013
Untuk mendukung kebebasan berserikat bagi Pegawai serta menciptakan hubungan industrial yang sehat, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dan serikat pekerja saat ini telah memilki Perjanjian Kerja Bersama (PKB), sebagai aturan tertinggi di lingkungan internal PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) yang menjadi komitmen bersama pegawai dan perusahaan dalam menciptakan iklim hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan. Kesungguhan dalam mengimplementasikan PKB, adalah instrumen utama kesepakatan antara manajemen dan pegawai dalam menunaikan hak dan kewajibannya. Tujuan pembuatan PKB adalah : •
Untuk memberikan kepastian hukum kepada pegawai dan Direksi mengenai hak dan kewajiban masing-masing dalam melaksanakan hubungan ketenagakerjaan di Perusahaan;
•
Menetapkan syarat-syarat kerja dan kondisi kerja bagi pegawai;
•
Meningkatkan dan atau memperteguh ketenagakerjaan dalam Perusahaan;
•
Mengatur penyelesaian perbedaan pendapat dan perselisihan yang terjadi antara tenaga kerja dengan Perusahaan;
•
Menciptakan, memelihara dan meningkatkan disiplin serta azas kemitraan antara Perusahaan dan Serikat Pekerja.
hubungan
Saat ini PKB yang berlaku adalah PKB periode 2012-2014 yang telah terdaftar di Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
5
BIAYA SDM Selama 2013, Biaya Sumber Daya Manusia untuk penggajian sebesar Rp. 253.117.611.882 Sementara itu, realisasi pelaksanaan pendidikan dan latihan tahun 2013 sebesar Rp 3.831.574.440.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
152
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
153
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
154
LAPORAN TAHUNAN 2013
TATA KELOLA PERUSAHAAN
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) berkomitmen untuk menerapkan tata kelola perusahaan (GCG) sebagai upaya untuk menciptakan keberhasilan usaha guna memberikan keuntungan yang optimal bagi pemegang saham secara etis, legal, berkelanjutan dan tetap memperhatikan kepentingan serta keadilan bagi pemangku kepentingan lainnya.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
155
LAPORAN TAHUNAN 2013
KOMITMEN, MANFAAT DAN TUJUAN PENERAPAN GCG Komitmen GCG Semakin tingginya tuntutan transparansi dalam menjalankan bisnis, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dalam menjalankan kegiatan usahanya menyadari pentingnya penerapan Tata Kelola Perusahaan (GCG) dalam mengelola perusahaan yang berkesinambungan. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) telah menerapkan praktik tata kelola baik. Pemisahan fungsi manajemen dan pengawasan dalam Perseroan, masing-masing melalui Direksi dan Dewan Komisaris, serta didukung oleh badan audit independen. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) berkomitmen untuk menerapkan prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, kemandirian dan kewajaran. Melalui penerapan prinsip-prinsip GCG yang benar, diharapkan Perseroan dapat meningkatkan kinerjanya, nilai perusahaan, memitigasi risiko dan mengelola sumber daya secara efektif dan efisien, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholders), khususnya pemegang saham.
Manfaat Penerapan GCG Penerapan praktek terbaik GCG bagi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) kini tidak hanya dilakukan dalam rangka menindaklanjuti Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Praktek GCG pada BUMN maupun peraturan sejenis lainnya. Namun penerapan GCG dilakukan berdasarkan keyakinan akan banyaknya manfaat positif dari penerapan praktek terbaik GCG dalam jangka panjang. Manfaat penerapan praktek terbaik GCG tersebut adalah: 1. Memperkokoh hubungan perusahaan dengan mitra bisnis utama berkat reputasi perusahaan yang terjaga. 2. Menjadikan perusahaan sebagai pilihan pelanggan dalam menjalin hubungan jangka panjang dengan prinsip win-win solution. 3. Kinerja perusahaan maksimum, sebagai hasil dari pencapaian operational excellence hasil pelaksanaan proses yang inovatif. 4. Meningkatkan motivasi dan kepuasan pegawai. 5. Keberlanjutan perusahaan lebih terjamin sehingga dapat meningkatkan stakeholder value.
Tujuan Penerapan GCG Dengan mempertimbangkan beragam manfaat yang saling berkait tersebut, maka PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) bertekad meningkatkan kualitas penerapan praktik terbaik GCG untuk mencapai tujuan jangka panjang. Agar seluruh jajaran pelaksana mendukung dan mengimplementasikan seluruh tatanan aturan yang mengiringi penerapan praktek terbaik GCG, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) mendefinisikan berbagai tujuan yang ingin diraih dari penerapan GCG tersebut. Tujuan Penerapan GCG di PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) adalah: 1. Mengendalikan dan mengarahkan hubungan antara Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, pegawai, pelanggan, mitra kerja, serta masyarakat dan lingkungan. 2. Mendorong dan mendukung pengembangan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). 3. Mengelola sumber daya secara lebih amanah. 4. Mengelola risiko secara lebih baik. 5. Meningkatkan pertanggungjawaban kepada stakeholders. 6. Mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan Perseroan. 7. Memperbaiki budaya kerja Perseroan. 8. Meningkatkan citra Perseroan (image) menjadi semakin baik.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
156
LAPORAN TAHUNAN 2013
6
PRINSIP-PRINSIP DAN ROADMAP GCG Prinsip-Prinsip GCG Untuk mencapai maksud dan tujuan penerapan GCG, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) berupaya menerapkan prinsip-prinsip GCG, mencakup azas transparency, accountability, responsibility, independency dan fairness berjalan seimbang dengan upaya pembangunan nilai-nilai dan budaya perusahaan yang tertuang dalam rumusan kode etik serta budaya perusahaan. Penerapan praktek terbaik GCG yang diiringi dengan kesadaran integritas yang tinggi melalui penerapan kode etik dan nilai-nilai budaya tersebut diyakini memberi hasil terbaik dari penerapan GCG, yang pada akhirnya memberikan hasil optimalnya kinerja perusahaan.
TRANSPARANSI
KEWAJARAN
AKUNTABILITAS PRINSIP - PRINSIP GCG
PERTANGGUNG JAWABAN
KEMANDIRIAN
Prinsip 1: Transparansi Keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan, dan keterbukaan dalam mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai perusahaan.
Prinsip 2: Akuntabilitas Kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif.
Prinsip 3: Pertanggungjawaban Kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan prinsip â&#x20AC;&#x201C; prinsip korporasi yang sehat.
Prinsip 4: Kemandirian Keadaan dimana Perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
Prinsip 5: Kewajaran Keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak pemangku kepentingan (stakeholders) yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang â&#x20AC;&#x201C; undangan.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
157
LAPORAN TAHUNAN 2013
Roadmap GCG PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menetapkan arah implementasi GCG dalam bentuk Roadmap GCG berdasarkan dari Roadmap GCG yang dikembangkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). Roadmap GCG diarahkan untuk menjadikan GCG sebagai acuan dalam setiap aktivitas PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Sasaran akhir Roadmap GCG adalah terwujudnya PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sebagai salah satu good corporate citizen. Diharapkan dengan dicapainya sasaran akhir tersebut, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) optimis dapat meningkatkan dan mempertahankan kinerja secara berkesinambungan.
CGC
GGC
GCC
GOOD GOVE RNED COMPANY
GOOD CO RPOR ATE CITIZEN
CORPORATE GOVERNANCE COMMITMENT
Taat terhadap pedoman GCG baik yang wajib maupun bersifat kebijakan
Operasional yang baik melalui kontrol internal, pengendalian resiko, dan penerapan WBS
Korporasi diterima sebagai bagian dari masyarakat melalui pendekatan CSR
GCG, PENCIPTAAN NILAI TAMBAH & PERBAIKAN BERKESINAMBUNGAN Source: Road Map GCG, Komite Nasional Kebijakan Governance
UPAYA MEMPERKUAT
IMPLEMENTASI GCG 6 Dalam memaknai tata kelola perusahaan yang baik, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memiliki prinsip prinsip dasar yaitu mendorong GCG sebagai bagian dari pengelolaan Perusahaan melalui penerapan suatu sistem yang mencerminkan prinsip-prinsip keterbukaan informasi, akuntabilitas, kesetaraan dan tanggung jawab. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) telah melakukan berbagai inisiatif implementasi GCG, baik yang dilakukan secara mandiri maupun dibantu oleh pihak independen dalam mencapai tata kelola perusahaan yang berkelanjutan (sustainable governance). Selama tahun 2013, pencapaian program dalam memperkuat implementasi GCG di PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) telah selesai dilakukan, mencakup: 1. Komitmen PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) mengikuti BUMN Bersih yang diselenggarakan oleh Kementerian BUMN. 2. Keikutsertaan dalam Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) BUMN. 3. Sosialisasi Gratifikasi ke seluruh pegawai di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), mitra usaha dan pengguna jasa. 4. Sosialisasi Code of Conduct kepada seluruh pegawai di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). 5. Sosialisasi Whistle-Blowing telah disusun untuk dipedomani bagi Karyawan, Stakeholders, Pengelolaan Pelaporan atas dugaan penyimpangan pada Perusahaan dan Tim Investigasi.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
158
LAPORAN TAHUNAN 2013
PENILAIAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAK (GCG) Sejak tahun 2004, secara berkala, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) melakukan pengukuran implementasi GCG. Melalui proses pengukuran tersebut, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) bertujuan untuk: •
Menguji dan menilai penerapan GCG melalui elaborasi kondisi penerapan GCG dan pembandingan dengan indikator dan parameter pengujian yang telah ditentukan.
•
Memberikan gambaran hasil pengukuran melalui pemberian nilai atas penerapan GCG, berikut rekomendasi perbaikan yang diusulkan, guna mengurangi kesenjangan antara tataran praktik dengan indikator dan parameter pengujian.
•
Memantau konsistensi penerapan GCG di lingkungan organisasi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), serta untuk memperoleh masukan demi penyempurnaan dan pengembangan kebijakan GCG.
•
Mendorong pengelolaan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) yang semakin profesional, transparan, dan efisien, serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian Organ Perseroan.
Indikator parameter yang digunakan adalah Company Corporate Governance Scorecard (CCGS) yang dikeluarkan oleh Kementerian BUMN. Dalam perkembangannya, CCGS telah mengalami beberapa perkembangan dan penyempurnaan, yakni pada tahun 2005, 2008 dan 2011.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
159
LAPORAN TAHUNAN 2013
Penilaian GCG Tahun 2013 Untuk memastikan bahwa implementasi GCG telah terselenggara dengan benar, dan secara teratur, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) melakukan penilaian atas implementasi GCG. Penilaian tersebut dibuat dengan menggunakan parameter Company Corporate Governance Scorecard, yang dikeluarkan oleh Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara berdasarkan Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor: SK-16/S. MBU/2012 Tentang Indikator Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara yang diterbitkan pada tanggal 6 Juni 2012. Pada tahun 2013, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) melakukan penilaian implementasi GCG tahun 2013 yang dilaksanakan oleh KAP Rama Wendra. Hasil penilaian GCG untuk praktek tahun 2013 dengan capaian skor sebesar 93,31%. Ringkasan hasil penilaian / evaluasi atas penerapan GCG pada PT Pelabuhan Indonesia I (Persero): Aspek Pengujian / Indikator / Parameter
Bobot
Capaian Tahun 2013 Skor
% Pencapaian
I
Komitmen terhadap penerapan tata kelola Perusahaan yang baik secara berkelanjutan
7,00
6,77
96,72
II
Pemegang Saham dan RUPS / Pemegang saham
9,00
8,686
96,51
III
Dewan Komisaris
35,00
33,984
97,10
IV
Direksi
35,00
34.524
98,64
V
Pengungkapan Informasi dan Transparansi
9,00
8,346
92,74
VI
Aspek Lainnya
5,00
1,00
20,00
100,00
93,31
93,31
SKOR KESELURUHAN
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
160
LAPORAN TAHUNAN 2013
6
STRUKTUR DAN MEKANISME PENERAPAN GCG Struktur GCG Sesuai dengan Undang Undang No. 40 tahun 2007 Bab I Mengenai Ketentuan Umum Pasal 1, Organ Perseroan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi. •
Rapat Umum Pemegang Saham, yang selanjutnya disebut RUPS adalah Organ Perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam Undang Undang dan/atau Anggaran Dasar.
•
Dewan Komisaris adalah Organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberi nasihat kepada Direksi.
•
Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.
RUPS
Dewan Komisaris
Direksi Satuan Pengawasan Intern
Komite Audit
Sekretaris Perusahaan Satuan Manajemen Risiko Unit Kerja Lainnya
Mekanisme GCG PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) telah memiliki kelengkapan kebijakan-kebijakan (soft-structure) yang mengatur berbagai aspek pelaksanaan GCG di PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Soft-structure GCG disusun sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan dan mengacu pada berbagai ketentuan yang berlaku di Indonesia. Soft-structure GCG yang dimiliki PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) adalah sebagai berikut: No
Nama Kebijakan GCG
1
Panduan Good Governance (GCG)
Corporate
2
Pelaksanaan Tugas Dereksi dan Komisaris (Board Manual)
3
Sistem Pengendalian Intern
4
Pedoman Sistem Pengawasan Intern (Internal Audit Charter)
5
Pedoman Mekanisme Pelaporan Atas Dugaan Penyimpangan
Kebijakan-kebijakan tersebut saling menunjang dan terus dikembangkan untuk menunjang peningkatan penerapan GCG di PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
161
LAPORAN TAHUNAN 2013
RAPAT UMUM
PEMEGANG SAHAM Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai instansi tertinggi dalam PT Pelabauhan Indonesia I (Persero) mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris atau Direksi dalam batas yang ditentukan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pemegang Saham PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang 100% sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia.
Akses Informasi Kepada Pemegang Saham : PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) telah menyediakan akses terhadap informasi untuk memungkinkan Pemegang Saham melaksanakan hak dan tanggung jawabnya yaitu : 1. RUPS, dimana Perusahaan dapat berkomunikasi dengan Pemegang Saham, menyampaikan informasi mengenai Perusahaan, dan memungkinkan Pemegang Saham untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang memerlukan persetujuan Pemegang Saham. 2. Media elektronik seperti situs dan email untuk menyampaikan informasi yang relevan termasuk laporan tahunan. 3. Media komunikasi lain adalah external meetings, program advertising, dan site visit.
Jenis-jenis RUPS RUPS sebagai instansi tertinggi dalam PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris atau Direksi dalam batas yang ditentukan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Wewenang tersebut mencakup meminta pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi terkait dengan pengelolaan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), mengubah anggaran dasar, mengangkat dan memberhentikan Direktur dan Anggota Dewan Komisaris, memutuskan pembagian tugas dan wewenang pengurusan di antara Direktur dan lain-lain. RUPS terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. Selama tahun 2013 PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) melakukan dua kali RUPS Tahunan dan tidak ada RUPS Luar Biasa.
RUPS Tahunan Pada tanggal 22 Januari 2013 dan 02 Mei 2013, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) melaksanakan RUPS Tahunan bertempat di Kantor Kementerian BUMN Jakarta. Sebagai pelaksanaan ketentuan dalam pasal 21 Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan dalam Sistem Perencanaan dan Pengendalian BUMN, Dewan Komisaris telah menghadiri rapat bersama dengan Pemegang Saham atau Kuasa Pemegang Saham dalam pelaksanaan RUPS sebagai berikut: â&#x20AC;˘
RUPS tentang Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2013, untuk memenuhi ketentuan pasal 17 ayat 4 Anggaran Dasar Perseroan, sesuai dengan Risalah RUPS Nomor RIS18/D3.MBU/2013 tanggal 22 Januari 2013;
â&#x20AC;˘
RUPS tentang Persetujuan atas Laporan Tahunan dan Pengesahan atas Laporan Keuangan Tahun Buku 2012 untuk memenuhi ketentuan Pasal 78 ayat (2) UU Nomor 40 Tahun 2007 dan Pasal 21 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan sesuai Risalah RUPS Nomor RIS-33/D3.MBU/2013 tanggal 02 Mei 2013;
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
162
LAPORAN TAHUNAN 2013
6
Kehadiran Dewan Komisaris a. Kehadiran Dewan Komisaris pada RUPS tentang Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2013 tanggal 22 Januari 2013 1. Iskandar Abubakar -
Komisaris Utama
:
1 kali atau 100%
2. Icu Zukafril
-
Komisaris
:
1 kali atau 100%
3. Mustofa Widjaya
-
Komisaris
:
0 kali atau
4. M. Nawawiy Loebis -
Komisaris Independen
:
1 kali atau 100%
0%
5. Umar Aris
-
Komisaris
:
1 kali atau 100%
6. Zulfahmi Rizal
-
Komisaris
:
1 kali atau 100%
Catatan: •
Sdr. Mustofa Widjaja memberikan kuasa kepada Sdr. Iskandar Abubakar sesuai Surat Kuasa Nomor SK01/DK/PP.I/I/2013 tanggal 22 Januari 2013.
b. Kehadiran Dewan Komisaris pada RUPS tentang Persetujuan atas Laporan Tahunan dan Pengesahan atas Laporan Keuangan Tahun Buku 2012 tanggal 02 Mei 2013 1. Iskandar Abubakar -
Komisaris Utama
:
1 kali atau 100%
2. Icu Zukafril
-
Komisaris
:
1 kali atau 100%
3. Mustofa Widjaya
-
Komisaris
:
0 kali atau
4. M. Nawawiy Loebis -
Komisaris Independen
:
1 kali atau 100%
5. Umar Aris
-
Komisaris
:
0 kali atau
0%
6. Zulfahmi Rizal
-
Komisaris
:
0 kali atau
0%
0%
Catatan: •
Sdr. Mustofa Widjaja memberikan kuasa kepada Sdr. Iskandar Abubakar sesuai Surat Kuasa Nomor SK20/DK/PP.I/V/2013 tanggal 02 Mei 2013.
•
Sdr. Umar Aris memberikan kuasa kepada Sdr. Icu Zukafril sesuai Surat Kuasa Nomor SK-21/DK/ PP.I/V/2013 tanggal 02 Mei 2013.
•
Sdr. Zulfahmi Rizal memberikan kuasa kepada Sdr. M. Nawawiy Loebis sesuai Surat Kuasa Nomor SK22/DK/PP.I/V/2013 tanggal 02 Mei 2013.
Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) a.
RUPS tentang Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2013, untuk memenuhi ketentuan pasal 17 ayat 4 Anggaran Dasar Perseroan, sesuai dengan Risalah RUPS Nomor RIS-18/D3.MBU/2013 tanggal 22 Januari 2013;
No
Agenda
Keputusan
1
Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2013;
Mengesahkan RKAP Tahun Buku 2013.
2
Pengesahan Rencana Kerjas dan Anggaran Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (RKA PKBL) Tahun 2013;
Mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan Tahun Buku 2013 sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor : Per-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan dan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
163
LAPORAN TAHUNAN 2013
3
Persetujuan atas penggunaan aset dalam rangka penarikan pinjaman maksimal sebesar 150% dari total pinjaman tahun 2013 sebesar Rp 315 Milyar;
Menyetujui rencana pengagunan aset dalam rangka penarikan pinjaman maksimal sebesar 150% dari total pinjaman tahun 2013 sebesar Rp 315 milyar dan selanjutnya diminta kepada Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) untuk menyampaikan penjelasan secara komprehensif pengagunan aset atas rencana pinjaman untuk pengambilan keputusan sesuai dengan pembagian kewenangan Direksi, Dewan Komisaris dan RUPS.
4
Persetujuan atas usulan penghapusan aset tetap dengan total nilai buku sebesar Rp 21.614.865.184,00;
Menyetujui usulan penghapusan aset tetap dengan total nilai buku sebesar Rp 21.614.865.184,00, selanjutnya diminta kepada Direksi untuk menyampaikan penjelasan secara komprehensif sebelum diberikan keputusan lebih lanjut.
5
Persetujuan prinsip pembentukan perusahaan patungan dalam rangka pengembangan kepelabuhanan, yaitu :
Menyetujui secara prinsip pembentukan perusahaan patungan dalam rangka pengembangan kepelabuhanan, yaitu :
6
•
Pembangunan Dermaga Peti Kemas Belawan 350 M Tahap II dan fasilitas pendukungnya,
•
Pengembangan Terminal Peti Kemas Kuala Tanjung
Persetujuan dan pengesahan Kontrak Manajemen (Key Performance Indicator) antara Direksi dan Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
•
Pembangunan Dermaga Peti Kemas Belawan 350 M Tahap II dan fasilitas pendukungnya antara PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) , PT Hutama Karya, PT Wijaya Karya.
•
Pengembangan Terminal Peti Kemas Kuala Tanjung antara PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), PT PP, PT Hutama Karya.
Menyetujui dan mengesahkan Kontrak Manajemen (Key Performance Indicator) antara Direksi dan Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dengan mengacu pada surat Wakil Menteri BUMN Nomor S-508/MBU/WK/2012 tanggal 22 November 2012 tentang shareholder aspiration.
164
LAPORAN TAHUNAN 2013
b.
RUPS tentang Persetujuan atas Laporan Tahunan dan Pengesahan atas Laporan Keuangan Tahun Buku 2012 untuk memenuhi ketentuan Pasal 78 ayat (2) UU Nomor 40 Tahun 2007 dan Pasal 21 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan sesuai Risalah RUPS Nomor RIS-33/D3.MBU/2013 tanggal 02 Mei 2013 sebagai berikut:
Pihak yang hadir dalam RUPS terdiri dari Kuasa Pemegang Saham yakni Kementerian BUMN, Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). No
Agenda
Keputusan
1
Persetujuan Laporan Tahunan, Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2012, Pemberian Pelunasan dan Pembebasan Tanggung Jawab kepada Direksi dan Dewan Komisaris;
Menyetujui Laporan Tahunan yang disampaikan Direksi mengenai keadaan dan jalannya Perseroan selama Tahun Buku 2012 termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris selama Tahun Buku 2012 dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2012 yang telah diaudit oleh KAP Rama Wendra sebagaimana dimuat dalam laporannya Nomor : A13-MW/PELINDO/ JJNJ/1069 tanggal 22 Februari 2013.
2
Pengesahan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2012, Pemberian Pelunasan dan Pembebasan Tanggung Jawab kepada Direksi dan Dewan Komisaris;
Mengesahkan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan tahun buku 2012, yang telah diaudit oleh KAP Rama Wendra sebagaimana dimuat dalam laporannya Nomor : A13-MW/ PELINDO/JJNJ/1074 tanggal 22 Februari 2013.
3
Penetapan Penggunaan Laba Bersih Tahun Buku 2012;
Menetapkan penggunaan laba bersih Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 yaitu sebesar Rp 355.032.109.541,00.
4
Penetapan Gaji/ Honorarium, Tunjangan dan Fasilitas Lainnya untuk Tahun 2013 serta Tantiem Tahun Buku 2012 bagi Direksi dan Dewan Komisaris;
Menetapkan Gaji/Honorarium, Tunjangan dan Fasilitas lainnya untuk Tahun 2013 dan Tantiem Tahun Buku 2012 bagi Direksi dan Dewan Komisaris.
5
Penetapan Kantor Akuntan Publik untuk melakukan audit tahun buku 2013.
Menetapkan Kantor Akuntan Publik (KAP) Rama Wendra untuk melaksanakan general audit atas Laporan Keuangan Perseroan Tahun 2013 dan Laporan Keuangan pelaksanaan Program PKBL PT Pelindo I (Persero) untuk Tahun Buku 2013 dan memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan honorarium dan persyaratan lainnya bagi Kantor Akuntan Publik tersebut, serta menetapkan Kantor Akuntan Publik Pengganti dalam hal Kantor Akuntan Publik (KAP) Rama Wendra tidak dapat melanjutkan atau melaksanakan tugasnya karena sebab apapun berdasarkan ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku.
RUPS Luar Biasa Sepanjang tahun 2013, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) tidak mengadakan RUPS Luar Biasa.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
165
LAPORAN TAHUNAN 2013
DEWAN
KOMISARIS Komposisi Dewan Komisaris Sampai dengan 31 Desember 2013 komposisi Dewan Komisaris berjumlah 6 (enam) orang, terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Utama, 1 (satu) orang Komisaris Independen dan 4 (empat) orang Komisaris sebagai berikut: Nama
Jabatan
Dasar Pengangkatan
Iskandar Abubakar
Komisaris Utama
KEP-420/MBU/2012 tanggal 22 Nopember 2012
M. Nawawiy Loebis
Komisaris Independen
KEP-420/MBU/2012 tanggal 22 Nopember 2012
Umar Aris
Komisaris
KEP-420/MBU/2012 tanggal 22 Nopember 2012
Mustofa Widjaja
Komisaris
KEP-420/MBU/2012 tanggal 22 Nopember 2012
Icu Zukafril
Komisaris
KEP-44/MBU/2012 tanggal 30 Januari 2012
Zulfahmi Rizal
Komisaris
KEP-364/MBU/2012 tanggal 02 Oktober 2012
Independensi Dewan Komisaris dan Uraian Komisaris Independen Seluruh anggota Dewan Komisaris PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) bertindak independen dan bebas intervensi dari pihak manapun. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memiliki 1 (satu) orang Komisaris Independen. Komisaris Independen merupakan anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau dengan Pemegang Saham atau hubungan lainnya dengan Perseroan yang dapat mempengaruhi kemampuannya bertindak independen
Program Pengenalan Bagi Anggota Dewan Komisaris yang baru diangkat diberikan Program Pengenalan. Penanggung jawab Program Pengenalan berada pada Sekretaris Perusahaan. Materi Program Pengenalan mencakup: 1. Memperkenalkan semua aspek PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) mulai dari: •
Peraturan perundang-undangan yang berlaku
•
Proses bisnis PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
•
Kebijakan-kebijakan implementasi GCG PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
2. Struktur Organisasi, Regional dan Entitas Anak Memperkenalkan profil organisasi, Sekretariat Dewan Komisaris, Komite-komite di bawah Dewan Komisaris, Cabang dan Entitas Anak.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
166
LAPORAN TAHUNAN 2013
6
Hubungan Keluarga dan Kepengurusan di BUMN Lain Hubungan keluarga dan kepengurusan BUMN lain anggota Dewan Komisaris dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi serta Pemegang Saham selama periode tahun 2013 sebagai berikut: Nama
Hubungan Keluarga dengan Organ
Hubungan Kepengurusan di
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
BUMN Lain
Dewan Komisaris Ya
Tdk
Direksi Ya
Tdk
Pemegang saham
Sebagai Dewan Komisaris
Ya
Ya
Tdk
Tdk
Sebagai Direksi Ya
Tdk
Sebagai Pemegang Saham Ya
Tdk
Iskandar Abubakar
√
√
√
√
√
√
M. Nawawiy Loebis
√
√
√
√
√
√
Umar Aris
√
√
√
√
√
√
Mustofa Widjaja
√
√
√
√
√
√
Icu Zukafril
√
√
√
√
√
√
Zulfahmi Rizal
√
√
√
√
√
√
Antar anggota Dewan Komisaris dan antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi tidak ada hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda.
Upaya Meminimalisir Benturan Kepentingan Untuk meminimalisir terjadinya benturan kepentingan, setiap Anggota Dewan Komisaris diwajibkan untuk membuat Daftar Khusus, yang berisikan keterangan kepemilikan saham Anggota Dewan Komisaris dan/atau keluarganya pada BUMN lain. Daftar Khusus disimpan dan diadministrasikan oleh Sekretaris Dewan Komisaris.
Pedoman Kerja Dewan Komisaris Dewan Komisaris berpedoman pada Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual). Board Manual berisi tentang petunjuk tata laksana kerja Dewan Komisaris dan Direksi serta menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan konsisten, dapat menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai Visi dan Misi Perusahaan, sehingga diharapkan akan tercapai standar kerja yang tinggi selaras dengan prinsip-prinsip GCG. Board Manual disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum korporasi, ketentuan Anggaran Dasar, peraturan dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, arahan Pemegang Saham serta praktik-praktik terbaik (best practices) Good Corporate Governance. Isi dari Board Manual sebagai berikut: Bab I
Dewan Komisaris
Bab II
Direksi
Bab III
Penggunaan Waktu, Sarana dan Fasilitas Perusahaan
Bab IV
Hubungan dengan Anak Perusahaan
Bab V
Penutup
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
167
LAPORAN TAHUNAN 2013
Pembidangan Tugas Dewan Komisaris Dewan Komisaris merupakan organ Perseroan yang secara kolektif bertugas melakukan pengawasan secara umum dan atau khusus serta memberikan nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris tidak turut serta dalam mengambil keputusan operasional. Kedudukan masing-masing anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Utama adalah setara. Tugas Komisaris Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris. Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Dalam melaksanakan tugas, Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada Pemegang saham. Pertanggungjawaban Dewan Komisaris kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG. Bidang tugas anggota Dewan Komisaris dibagi dalam bidang tugas sebagai berikut: No
Nama
Bidang Tugas
1
Iskandar Abubakar
Koordinator dan Kinerja Operasional.
2
M. Nawawiy Loebis
Perencanaan dan Pengenbangan Usaha, Investasi dan Pengadaan, Manajemen Risiko dan Mutu, Manajemen Aset, serta bertugas sebagai Ketua Komite Pemantau Manajemen Risiko.
3
Umar Aris
Perencanaan Organisasi dan Sumberdaya Manusia, Administrasi dan Kesejahteraan SDM, serta Hukum.
4
Mustofa Widjaja
Pemasaran, Bina Usaha, serta Teknologi Informasi.
5
Icu Zukafril
Akuntansi Manajemen, Perbendaharaan, Akuntansi Keuangan, Kemitraan dan Bina Lingkungan, Perawatan Fasilitas dan Peralatan, serta bertugas sebagai Ketua Komite Audit.
6
Zulfahmi Rizal
Pelayanan Jasa Kepelabuhanan, Bidang Umum, dan Logistik.
Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris Secara garis besar, selama 2013, Dewan Komisaris telah melaksanakan beberapa hal sebagai berikut. â&#x20AC;˘
Memberikan arahan-arahan kepada Direksi. Terdapat 222 arahan utama Dewan Komisaris kepada Direksi. Arahan-arahan utama tersebut antara lain: 1. Agar menganalisa lebih mendalam mengenai feasibility study/studi kelayakan atas Investasi Tahun 2013 sehingga tidak terjadi kesalahan dalam proses perencanaan investasi yang akan dilakukan tersebut; 2. Agar Sistem Informasi Manajemen di Lingkungan PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) dapat diaplikasikan ke semua Cabang Pelabuhan/Unit Bisnis untuk mewujudkan sebuah sistem yang terpadu dengan tujuan agar lebih cepat dan teliti secara proses dan output; 3. Perlu masing-masing General Manager harus memiliki jiwa entrepreneurship. Dengan memiliki jiwa entrepeneurship, General Manager diharapkan berani dalam mengambil langkah-langkah bisnis dan mampu membaca peluang serta bisa mengelola resiko bisnis agar Perusahaan dapat berkembang maju. Sehubungan dengan hal tersebut, Direksi diminta untuk mempertegas dan merealisasikan entrepreneur syllabus sehingga dapat segera diimplementasikan; 4. Agar mengintegrasikannya dengan sistem teknologi informasi untuk digunakan sebagai alat pendukung kesuksesan program-program yang telah disusun oleh Managemen, yang pada akhirnya menjadi sebuah kesatuan yang solid; 5. Perlu untuk memberikan penguatan kepada Satuan Pengawas Internal (SPI) melalui beberapa hal, diantaranya adalah penambahan personil, in house training, dan penerapan risk based audit sebagai metode audit internal. Dewan Komisaris berharap bahwa penempatan personil SPI adalah merupakan orang-orang yang credible dan tegas serta mampu bertahan dalam tekanan;
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
168
LAPORAN TAHUNAN 2013
6
6. Agar Information Technology (TI) dijadikan sebagai back bone/tulang punggung dalam menyokong pelaksanaan Visi dan Misi Perusahaan dan sehubungan dengan hal tersebut, semua jajaran PT Pelabuhan Perusahaan I (Persero) diharuskan berani menyatakan tekat dan berkomitmen untuk bersama-sama mengimplementasikan TI secara konsisten sehingga dapat memberikan manfaat besar bagi Perusahaan seperti dapat meminimalisir kebocoran maupun untuk mempercepat dan mempermudah proses pengambilan keputusan; 7. Untuk mempermudah melakukan pengawasan dan mempercepat proses pengambilan keputusan, diminta kepada SM Teknologi Informasi untuk membuat dashboard sebagai alat Dewan Komisaris dan Direksi untuk mengetahui sejauh mana aktifitas-aktifitas Perusahaan berjalan sesuai dengan rencana/target. Dashboard tersebut diharapkan mampu menyampaikan informasi strategis sehingga Dewan Komisaris dan Direksi mampu mengambil keputusan yang cepat dan tepat; 8. Agar Tim Penyusun RJPP 2014-2018 untuk mencantumkan asumsi dalam menyusun RJPP 20142018. Sedangkan untuk menjawab tuntutan praktis, Tim Penyusun juga diminta agar asumsi tersebut direlaksasi dengan menggunakan konsep teori sensitifitas agar lebih membumi; 9. Bahwa terhadap pengadaan beberapa peralatan maupun fasilitas pelabuhan, Dewan Komisaris menyarankan kepada Direksi untuk melakukan pembelian kepada pabrikan untuk tujuan mempercepat proses pengadaan dan diharapkan mampu mendapatkan harga yang jauh lebih kompetitif; 10. Meminta agar melakukan investasi pada pelabuhan-pelabuhan yang potensial dengan tujuan untuk mempercepat pertumbuhan pelabuhan tersebut sehingga akan berkontribusi positif bagi perolehan pendapatan perusahaan. Selain itu, Direksi diminta agar memperhitungkan kemudahan dalam relokasi peralatan sehingga peralatan tersebut dapat direlokasi dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain. •
Melakukan kunjungan Dewan Komisaris ke Regional/Cabang untuk melihat pengelolaan Pelindo I secara langsung. Terdapat 7 (tujuh) kali kunjungan kerja yang dilakukan oleh Dewan Komisaris, yaitu ke Pelabuhan Kuala Tanjung, Pelabuhan Tanjung Balai Asahan, Pelabuhan Pekan Baru, Dumai, Sei Pakning, Perwakilan Batam, Pelabuhan Lhokseumawe, perwakilan Kuala Langsa, Pelabuhan Malahayati, dan Pelabuhan Gunung Sitoli.
•
Menghadiri berbagai kegiatan terkait PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Terdapat 17 (Tujuh belas) kegiatan terkait PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) yang dihadiri oleh Dewan Komisaris.
•
Memberikan Laporan Berkala kepada Pemegang Saham mengenai kinerja Pelindo I dan proses pengawasan yang dilakukan dalam periode tertentu serta hal penting lainnya. Terdapat kurang lebih 11 (sebelas) laporan yang disampaikan kepada Pemilik Modal, yaitu pendapat dan saran Dewan Komisaris atas LMPT Triwulanan, Laporan KPI Dewan Komisaris triwulanan, Laporan Pengawasan dan Evaluasi terhadap Sistem Pengendalian Internal Perusahaan, dan Laporan Tahunan Realisasi Program Kerja Dewan Komisaris.
•
Pemberian persetujuan/rekomendasi/tanggapan atas hal-hal yang terkait dengan Operasional Perusahaan. Terdapat 4 (empat) persetujuan dan 13 (tiga belas) /rekomendasi yang disampaikan selama tahun 2013.
•
Keikutsertaan dalam Program Pendalaman Pengetahuan. Terdapat 6 (enam) kali keikutsertaan Dewan Komisaris dalam program pendalaman pengetahuan.
Rapat Dewan Komisaris Selama tahun 2013, Dewan Komisaris secara berkala mengadakan rapat, baik rapat internal Dewan Komisaris maupun Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi. Dewan Komisaris telah memiliki Tata Tertib Rapat Dewan Komisaris. Keputusan Rapat Dewan Komisaris diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan musyawarah mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan pemungutan suara terbanyak. Rapat Dewan Komisaris terdiri dari rapat internal dan rapat dengan mengundang Direksi untuk membahas berbagai aspek operasional dan pengelolaan finansial PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Selama tahun 2013, Dewan Komisaris melaksanakan rapat internal sebanyak 16 (enam belas) kali serta Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi sebanyak 20 (dua puluh) kali.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
169
LAPORAN TAHUNAN 2013
Tabel: Rekapitulasi Rapat Internal Dewan Komisaris Tahun 2013 Nama
Jumlah Rapat Internal
Kehadiran
Jumlah Rapat Gabungan
Kehadiran
Iskandar Abubakar
16
16
20
18
M. Nawawiy Loebis
16
14
20
18
Umar Aris
16
9
20
14
Mustofa Widjaja
16
9
20
16
Icu Zukafril
16
16
20
19
Zulfahmi Rizal
16
12
18
18
Keputusan yang diambil dalam rapat Dewan Komisaris PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) telah dicatat dan didokumentasikan dengan baik dalam risalah rapat Dewan Komisaris. Risalah rapat di tandatangani oleh pimpinan rapat dan seluruh peserta yang hadir serta didistribusikan kepada semua anggota Dewan Komisaris yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan pendapat (disenting opinion) yang terjadi dalam rapat akan dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan mengenai perbedaan pendapat. Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu organ pendukung meliputi Sekretaris Dewan Komisaris dan Komite Audit. Pembahasan mengenai Sekretaris Dewan Komisaris dan Komite Audit dibahas dalam bagian tersendiri.
Program Pengembangan Dewan Komisaris Untuk meningkatkan kompetensi dan kapabilitas Dewan Komisaris, Dewan Komisaris diberikan kesempatan untuk mengikuti berbagai training, seminar dan workshop. Adapun tabel pelatihan yang diikuti Dewan Komisaris tahun 2013 adalah sebagai berikut: No Nama
Jabatan
1
Iskandar Abubakar
Komisaris Utama
2
Umar Aris
Komisaris
3
Icu Zukafril
Komisaris
4
Zulfahmi Rizal
Komisaris
5
Mustofa Widjaja
Komisaris
6
M. Nawawiy Loebis
Komisaris Independen
1
Icu Zukafril
Komisaris
2
Zulfahmi Rizal
Komisaris
3
M. Nawawiy Loebis
Komisaris
1
M. Nawawiy Loebis
Komisaris Independen
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
Nama Pelatihan
Pelatihan Motivasi “Dengan Kepemimpinan Berkarakter Kita Raih Laba Tahun 2013” dan Pelatihan ESQ Outbound
Workshop Eksekutif & Komisaris/Pengawas BUMN “Pencegahan Hyper Corporate-Crime terhadap BUMN” Seminar “Penyusunan Key Performance Indicator dan Tatacara Pelaksanaan Good Corporate Governance di BUMN/BUMD
170
LAPORAN TAHUNAN 2013
Tanggal Pelatihan
Selesai
7 Feb 2013
8 Feb 2013
7 Feb 2013
8 Feb 2013
7 Feb 2013
8 Feb 2013
7 Feb 2013
8 Feb 2013
7 Feb 2013
8 Feb 2013
7 Feb 2013
8 Feb 2013
3 Apr 2013
3 Apr 2013
3 Apr 2013
3 Apr 2013
3 Apr 2013
3 Apr 2013
20 Apr 2013
20 Apr 2013
6
1
Iskandar Abubakar
Komisaris Utama
2
Icu Zukafril
Komisaris
3
M. Nawawiy Loebis
Komisaris Independen
1
Iskandar Abubakar
Komisaris Utama
2
Icu Zukafril
Komisaris
3
M. Nawawiy Loebis
Komisaris Independen
1
Icu Zukafril
Komisaris
2
Zulfahmi Rizal
Komisaris
3
M. Nawawiy Loebis
Komisaris Independen
Seminar Penyusunan SOP Penundaan Transaksi Bisnis yang menyimpang atau merugikan BUMN sesuai dengan Per-19/MBU/2012
20 Sep 2013
20 Sep 2013
20 Sep 2013
20 Sep 2013
20 Sep 2013
20 Sep 2013
Memahami Tips dan Trick dalam Penyusunan Laporan Keuangan bagi Komisaris, Direksi Bumn serta Anak Perusahaan BUMN
4 Oct 2013
4 Oct 2013
4 Oct 2013
4 Oct 2013
4 Oct 2013
4 Oct 2013
7 Oct 2013
11 Oct 2013
7 Oct 2013
11 Oct 2013
7 Oct 2013
11 Oct 2013
Pendidikan dan Pelatihan Ahli Kepelabuhanan Indonesia
Komite di Bawah Dewan Komisaris Komite-komite di bawah Dewan Komisaris adalah organ pendukung Dewan Komisaris yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk membantu Dewan Komisaris dalam melakukan fungsi pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi. Terdapat 2 (dua) komite yang mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris, yakni Komite Audit dan Komite Pemantau Manajemen Risiko. 1. Komite Audit Sesuai Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-12/MBU/2012 tanggal tanggal 24 Agustus 2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara: â&#x20AC;˘
Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit sesuai Keputusan Dewan Komisaris Nomor KP.21 Tahun 2011 tanggal 5 Desember 2011 tentang Pembentukan dan Pengangkatan Komite Audit PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) dan Nomor KP. 25 Tahun 2012 tanggal 5 Desember 2012 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua Komite Audit serta KP 09 Tahun 2013 tanggal 06 Desember 2013;
â&#x20AC;˘
Menetapkan/mereviu Charter Komite Audit dan Buku Guidelines Komite Audit dan Charter Komite Audit yang baru telah ditandatangani oleh Ketua Komite Audit dan Komisaris Utama beserta Direktur Utama pada tanggal 15 Februari 2013 di Batam;
Penjelasan mengenai Komite Audit akan dibahas tersendiri. 2. Komite Pemantau Manajemen Risiko Selain Komite Audit, Dewan Komisaris juga telah membentuk Komite Pemantau Manajemen Risiko sesuai dengan Keputusan Dewan Komisaris Nomor KP.08 Tahun 2013 tanggal 6 Desember 2013 tentang Pembentukan dan Pengangkatan Komite Pemantau Manajemen Risiko PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Saat ini, Komite sedang menyusun Program Kerja Tahun 2014 serta Charter Komite sebagai pedoman dan prosedur dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai bagian dari Organ Pendukung Dewan Komisaris.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
171
LAPORAN TAHUNAN 2013
6
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
172
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
173
LAPORAN TAHUNAN 2013
6
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
174
LAPORAN TAHUNAN 2013
DIREKSI Direksi merupakan organ perseroan yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengelolaan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) serta melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi bertanggung jawab kepada RUPS. Pertanggungjawaban Direksi kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengelolaan perusahaan sesuai dengan prinsipprinsip GCG. Para anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Persyaratan, Keanggotaan dan Komposisi Seluruh anggota Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) telah memenuhi persyaratan formal dan material yang berlaku. Persyaratan formal bersifat umum, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, sedangkan persyaratan material bersifat khusus, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan sifat bisnis PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Direksi terdiri dari 5 (lima) orang, yaitu 1 (satu) Direktur Utama dan 4 (empat) Direktur. Seluruh Direksi berdomisili di Indonesia. Direksi diangkat oleh RUPS, dengan periode jabatan masing-masing anggota selama 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali sesuai keputusan RUPS. Jabatan anggota Direksi berakhir apabila mengundurkan diri, tidak lagi memenuhi persyaratan, meninggal dunia, diberhentikan oleh Dewan Komisaris atau berdasarkan keputusan Pemegang saham. Pengangkatan Direksi telah melalui proses fit & proper test sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan GCG. Seluruh anggota Direksi memiliki integritas, kompetensi dan reputasi yang memadai. Komposisi Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) ditetapkan untuk dapat menjalankan aktivitas manajemen sesuai dengan Visi dan Misi serta rencana PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) terdiri dari 5 (lima) orang dengan komposisi sebagai berikut: Nama
Jabatan Sesuai Pembagian Tugas
Dasar Pengangkatan
Bambang Eka Cahyana
Direktur Utama
SK-331/MBU/2013
Syahputera Sembiring
Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha
SK-377/MBU/2013
Imran Iskandar
Direktur SDM dan Umum
SK-331/MBU/2013
Iman A. Sulaiman
Direktur Operasi dan Teknik
SK-331/MBU/2013
Farid Luthfi
Direktur Keuangan
SK-331/MBU/2013
Kemampuan dan Kepatutan Direksi (Fit & Proper Test) Semua anggota Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memiliki integritas, kompetensi, reputasi dan pengalaman serta keahlian yang dibutuhkan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing. Mekanisme penjaringan atau nominasi calon anggota Direksi diatur dalam Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-06/MBU/2012 tanggal 21 Mei 2012. Berdasarkan peraturan tersebut, tabel status uji kemampuan dan kepatutan direksi yang menjabat pada tahun 2013 adalah sebagai berikut:
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
175
LAPORAN TAHUNAN 2013
Nama
Domisili
Lulus Fit & Proper Test
Bambang Eka Cahyana
Jakarta
√
Syahputera Sembiring
Medan
√
Imran Iskandar
Medan
√
Iman A. Sulaiman
Medan
√
Farid Luthfi
Jakarta
√
Independensi Direksi Direksi ditetapkan untuk menjalankan segala tindakan pengurusan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau hubungan dengan pihak lain secara independen tanpa campur tangan pihak-pihak lain atau yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar yang secara material dapat menganggu keobjektifan dan kemandirian tugas Direksi yang dijalankan semata-mata untuk kepentingan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).
Hubungan Keluarga dan Kepengurusan di BUMN Lain Hubungan keluarga dan kepengurusan BUMN lain anggota Direksi dengan sesama Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris serta Pemegang Saham selama periode tahun 2013 sebagai berikut: Nama
Hubungan Keluarga dengan
Hubungan Kepengurusan di
Organ Perseroan
BUMN Lain
Dewan Komisaris Ya
Tdk
Direksi Ya
Tdk
Pemegang saham
Sebagai Dewan Komisaris
Ya
Ya
Tdk
Tdk
Sebagai Direksi Ya
Tdk
Sebagai Pemegang Saham Ya
Tdk
Bambang Eka Cahyana
√
√
√
√
√
√
Syahputera Sembiring
√
√
√
√
√
√
Imran Iskandar
√
√
√
√
√
√
Iman A. Sulaiman
√
√
√
√
√
√
Farid Luthfi
√
√
√
√
√
√
Rangkap Jabatan dan Benturan Kepentingan Anggota Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) tidak ada yang menjabat sebagai anggota Direksi di perusahaan lain.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
176
LAPORAN TAHUNAN 2013
6
Nama
Kepemilikan Saham di PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
Kepemilikan Saham di Perusahaan Lain
Bambang Eka Cahyana
Nihil
Nihil
Syahputera Sembiring
Nihil
Nihil
Imran Iskandar
Nihil
Nihil
Iman A. Sulaiman
Nihil
Nihil
Pedoman Kerja Direksi Direksi berpedoman pada Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual). Board Manual berisi tentang petunjuk tata laksana kerja Dewan Komisaris dan Direksi serta menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan konsisten, dapat menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai Visi dan Misi Perusahaan, sehingga diharapkan akan tercapai standar kerja yang tinggi selaras dengan prinsip-prinsip GCG. Board Manual disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum korporasi, ketentuan Anggaran Dasar, peraturan dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, arahan Pemegang Saham serta praktik-praktik terbaik (best practices) Good Corporate Governance. Isi dari Board Manual sebagai berikut: Bab I
Dewan Komisaris
Bab II
Direksi
Bab III
Penggunaan Waktu, Sarana dan Fasilitas Perusahaan
Bab IV
Hubungan dengan Anak Perusahaan
Bab V
Penutup
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi senantiasa berpegang dan berpedoman pada Anggaran Dasar maupun ketentuan internal dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tugas pokok Direksi adalah: •
Memimpin dan mengurus Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektifitas Perseroan.
•
Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan.
Direksi menjalankan tugas pelaksanaan pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan sebagai amanat dari RUPS. Direksi mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada RUPS. Tugas dan tanggungjawab masing-masing anggota Direksi adalah sebagai berikut: Direktur Utama •
Untuk dan atas nama Direksi serta mewakili perseroan menerima petunjuk-petunjuk dari dan bertanggung jawab kepada RUPS tentang kebijakan umum untuk menjalankan tugas pokok Perusahaan dan tugastugas lain yang ditetapkan oleh RUPS.
•
Melaksanakan tugas-tugas pokok perusahaan & usaha lain.
•
Mengendalikan pelaksanaan kebijakan Direksi yang dilakukan oleh para Direktur
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
177
LAPORAN TAHUNAN 2013
Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha memimpin Direktorat Komersial dan Pengembangan Usaha, membawahkan 4 (empat) Bidang terdiri dari: •
Bidang Pemasaran
•
Bidang Perencanaan dan Pengembangan Usaha
•
Bidang Bina Usaha
•
Bidang Manajemen Resiko dan Manajemen Mutu
Tugas/fungsi Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha meliputi : 1. Pembinaan dan penyelenggaraan pemasaran jasa kepelabuhanan serta penyusunan trafik produksi dan pendapatan (TPP). 2. Pembinaan dan penyelenggaraan perencanaan dan pengembangan usaha dan penyusunan master plan dan lingkungan. 3. Pembinaan dan penyelenggaraan bina usaha. 4. Pembinaan dan penyelenggaraan manajemen resiko dan manajemen mutu. Direktur Personalia dan Umum Direktur Personalia dan Umum memimpin Direktorat Personalia dan Umum membawahkan 3 (tiga) bidang terdiri dari : •
Bidang Perencanaan Organisasi dan Sumber Daya Manusia
•
Bidang Administrasi dan Kesejahteraan SDM
•
Bidang Umum/Kepala Kantor Pusat.
Tugas/fungsi Direktur Personalia dan Administrasi Umum meliputi : 1. Pembinaan & penyelenggaraan perencanaan, pengembangan organisasi, dan pengembangan sumber daya manusia. 2. Pembinaan dan penyelenggaraan hubungan administrasi dan kesejahteraan sumber daya manusia. 3. Pembinaan dan penyelenggaraan administrasi umum. Direktur Operasi dan Teknik Direktur Operasi & Teknik memimpin Direktorat Operasi dan Teknik, membawahi 4 (empat) bidang terdiri dari: •
Bidang Pelayanan Kapal dan Barang
•
Bidang Teknologi Informasi
•
Bidang Peralatan
•
Bidang Fasilitas
6
Tugas/fungsi Direktur Operasi dan Teknik meliputi : 1. Pembinaan dan penyelenggaraan pelayanan kapal dan barang. 2. Pembinaan dan penyelenggaraan teknologi informasi. 3. Pembinaan dan penyelenggaraan fasilitas pelabuhan. 4. Pembinaan dan penyelenggaraan, perencanaan dan pengadaan peralatan pelabuhan. Direktur Keuangan Direktur Keuangan memimpin Direktorat Keuangan, membawahi 4 (empat) bidang terdiri dari : •
Bidang Akuntansi Manajemen
•
Bidang Akuntansi Keuangan
•
Bidang Perbendaharaan
•
Bidang Kemitraan dan Bina Lingkungan
Tugas/fungsi Direktur Keuangan meliputi : 1. Pembinaan dan penyelenggaraan akuntansi manajemen. 2. Pembinaan dan penyelenggaraan perbendaharaan. 3. Pembinaan dan penyelenggaraan akuntansi keuangan. 4. Pembinaan dan penyelenggaraan kemitraan dan bina lingkungan.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
178
LAPORAN TAHUNAN 2013
Secara detail Direksi akan menyusun Job Description untuk masing-masing Anggota Direksi. Kewenangan menetapkan Job Description ada pada RUPS, namun wewenang tersebut dapat dilimpahkan kepada Keputusan Direksi.
Program Pengembangan Direksi Selama tahun 2013 anggota Direksi telah mengikuti kegiatan pelatihan dan seminar sebagai berikut: Tanggal Pelatihan
Tanggal Selesai
Tempat Pelatihan
Workshop Penyusunan Annual Report berbasis GCG
23 Jan 2013
23 Jan 2013
Hotel JW Marriot, Jakarta
Direktur Utama
Pelatihan Motivasi “Dengan Kepemimpinan Berkarakter Kita Raih Laba Tahun 2013” dan Pelatihan ESQ Outbound
7 Feb 2013
8 Feb 2013
The Hill Berastagi
Imran Iskandar
Direktur SDM dan Umum
Pelatihan Motivasi “Dengan Kepemimpinan Berkarakter Kita Raih Laba Tahun 2013” Dan Pelatihan ESQ Outbound
7 Feb 2013
8 Feb 2013
The Hill Berastagi
Bambang Eka Cahyana
Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha
Pelatihan Motivasi “Dengan Kepemimpinan Berkarakter Kita Raih Laba Tahun 2013” Dan Pelatihan ESQ Outbound
7 Feb 2013
8 Feb 2013
The Hill Berastagi
Farid Luthfi
Direktur Keuangan
Pelatihan Motivasi “Dengan Kepemimpinan Berkarakter Kita Raih Laba Tahun 2013” Dan Pelatihan ESQ Outbound
7 Feb 2013
8 Feb 2013
The Hill Berastagi
Ir.Iman A.Sulaiman, M.Sc.
Direktur Operasi dan Teknik
Pelatihan Motivasi “Dengan Kepemimpinan Berkarakter Kita Raih Laba Tahun 2013” Dan Pelatihan ESQ Outbound
7 Feb 2013
8 Feb 2013
The Hill Berastagi
Ir.Iman A.Sulaiman, M.Sc.
Direktur Operasi dan Teknik
Sosialisasi Manajemen Risiko
5 Apr 2013
5 Apr 2013
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
Imran Iskandar
Direktur SDM dan Umum
6th Indonesian Reward Summit “New Challenge In Managing Compensation Reward & Benefits”
19 Jun 2013
20 Jun 2013
Aryaduta Hotel Jakarta
Bambang Eka Cahyana
Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha
Advanced Leadership Program (ALP) 2013; Modul-4 “Transformational Strategy for Global Competition”
26 Jun 2013
28 Jun 2013
The Sultan Hotel Jakarta
Farid Luthfi
Direktur Keuangan
Pendidikan dan Pelatihan Ahli Kepelabuhanan Indonesia
7 Okt 2013
11 Okt 2013
Hotel Grand Mercure Jakarta
Direksi
Jabatan
Nama Pelatihan
Farid Luthfi
Direktur Keuangan
Alfred Natsir
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
179
LAPORAN TAHUNAN 2013
Rapat Direksi Selama tahun 2013 Direksi telah mengadakan rapat, baik Rapat internal Direksi sebanyak 57 kali. Rekapitulasi Rapat Direksi Rekap Daftar Hadir Rapat Internal Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Tahun 2013 No
Bulan
Jumlah
Dirut
Diroptek
Dirkpu
Rapat
Bambang Eka Cahyana
Alfred Natsir
Iman A. Sulaiman
Syahputera Sembiring
Dirpum
Bambang Imran Eka Cahyana Iskandar
Dirkeu Farid Luthfi
1
Januari
3
-
3
3
-
3
3
3
2
Februari
3
-
3
3
-
3
3
3
3
Maret
3
-
3
3
-
3
3
3
4
April
5
-
4
4
-
4
5
4
5
Mei
3
-
2
3
-
3
3
2
6
Juni
4
-
4
1
-
3
4
4
7
Juli
5
-
5
3
-
2
5
5
8
Agustus
5
3
2
5
-
3
3
5
9
September
7
7
-
6
-
7
7
7
10
Oktober
7
7
-
7
-
7
7
6
11
November
7
5
-
7
4
-
4
7
12
Desember
5
5
-
5
5
-
5
5
Jumlah
57
27
26
50
9
38
52
54
Keputusan yang diambil dalam rapat Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) telah dicatat dan didokumentasikan dengan baik dalam risalah rapat Direksi. Risalah rapat di tandangani oleh ketua rapat dan didistribusikan kepada semua anggota Direksi yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan pendapat (disenting opinion) yang terjadi dalam rapat telah dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan mengenai perbedaan pendapat. Di dalam rapat Direksi tersebut, dibahas mengenai progress detail dari masing-masing Direktorat, terkait dengan pencapaian kinerja masing-masing Direktorat. Hal ini untuk memastikan tercapainya target perusahaan dan sekaligus sebagai wadah sinergi dan koordinasi antar Direktorat.
Surat Keputusan Direksi tahun 2013 Selama tahun 2013 anggota Direksi telah mengeluarkan berbagai surat keputusan baik di bidang pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, operasional bisnis, maupun aspek strategis. Keputusan Direksi yang dihasilkan sepanjang tahun 2013 berjumlah 66 keputusan.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
180
LAPORAN TAHUNAN 2013
6
HUBUNGAN
DEWAN KOMISARIS â&#x20AC;&#x201C; DIREKSI Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi sebagai dua (dua) organ yang menjalankan operasional secara harian berbeda. Tugas utama Dewan Komisaris adalah sebagai pengawas dan pemberian nasihat, sedangkan tugas utama Direksi adalah menjalankan pengelolaan operasional PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Dewan Komisaris dan Direksi saling menghormati dan memahami tugas, tanggung jawab dan wewenang masing-masing sesuai peraturan perundangundangan dan anggaran dasar. Dewan Komisaris dan Direksi harus berkoordinasi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan dan kesinambungan usaha perusahaan dalam jangka panjang dan menjadi role model bagi jajaran di bawahnya. Hubungan yang bersifat informal dapat dilakukan oleh masing-masing Anggota Dewan Komisaris dan Direktur, namun tidak mempunyai kekuatan hukum sebelum diputuskan melalui mekanisme yang sah sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. Dalam beberapa hal-hal tertentu yang strategis menyangkut aktiva, pinjaman, ekuitas, struktur organisasi serta penetapan Direksi dan Dewan Komisaris Entitas Anak, Direksi memerlukan persetujuan Dewan Komisaris secara formal. Seluruh tata cara, pedoman kerja dan hubungan antara Dewan Komisaris dan Direksi telah ditetapkan dalam Board Manual. Pedoman ini mengikat setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi dan mencantumkan antara lain tanggung jawab, kewajiban, wewenang, hak, etika Dewan Komisaris dan Direksi, serta pengaturan rapat dan tata cara hubungan kerja antara Dewan Komisaris dan Direksi.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
181
LAPORAN TAHUNAN 2013
PENILAIAN
DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Dalam pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab kepada RUPS. Pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi kepada RUPS merupakan perwujudan prinsip akuntabilitas sebagai bagian dari upaya implementasi GCG. Pemegang saham yang akan menentukan apakah menerima atau menolak pengelolaan Perusahaan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan Key Performance Indicator (KPI) Dewan Komisaris dan Direksi. Key Performance Indicator (KPI) Dewan Komisaris terdiri dari: No
Aspek
Bobot (%)
Realisasi (%)
1
Proses Perencanaan
30
25
2
Proses Pelaksanaan Usaha
30
40
3
Proses Monitoring & Controlling
40
40
Key Performance Indicator (KPI) Direksi Key Performance Indicator (KPI) Direksi terdiri dari: No
Aspek
Uraian
1
Keuangan
Penilaian aspek keuangan mencakup indikator Return of Capital Employed (Profitabilitas), Operating Ratio (Efisiensi Biaya), Rata - Rata Pengumpulan Piutang Usaha dan Pertumbuhan Pendapatan Usaha.
2.
Pelanggan
Penilaian aspek pelanggan mencakup indikator Indeks Kepuasan Pelanggan dan Capaian Petikemas yang Ditangani (Teus).
3
Proses Bisnis Internal
Penilaian aspek Proses Bisnis Internal mencakup indikator Kesiapan Alat Produksi (Container Crane dan Rubber Tyred Gantry), Kesiapan Kapal Tunda di Pelabuhan Belawan dan Dumai, Penyerapan Investasi, Utilisasi Alat Produksi, Utilisasi Kapal Tunda, Program Kemitraan, Sinergi BUMN dan Tingkat PROPER Lingkungan.
4.
Pertumbuhan dan Pembelajaran
Penilaian aspek Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth) mencakup indikator Indeks Kepuasan Pegawai, Produktivitas Pegawai, dan Tindak Lanjut Hasil Audit.
5
Kepemimpinan
Penilaian aspek Kepemimpinan mencakup indikator Pengendalian Risiko Operasional, Implementasi Good Corporate Governance (GCG) dan Ketaatan Updating Laporan Via Portal BUMN.
6
Produk dan Layanan
Penilaian aspek Produk dan Layanan mencakup indikator Capaian Service Level Guarantee (SLG)
Hasil Penilaian GCG Dewan Komisaris dan Direksi Pada tahun 2013 dilakukan penilaian implementasi GCG untuk Direksi dan Dewan Komisaris dengan proses yang dilaksanakan sesuai kerangka acuan pelaksanaan penilaian GCG yang dikembangkan oleh Kementerian Negara BUMN berdasarkan Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor: SK-16/S.MBU/2012 tanggal 06 Juni 2012. Dari hasil penilaian tersebut skor Dewan Komisaris mencapai 97,10 dan skor Direksi mencapai 98,64.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
182
LAPORAN TAHUNAN 2013
6
Adapun penilaian GCG Dewan Komisaris secara garis besar meliputi aspek-aspek penilaian sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris melaksanakan program pelatihan/pembelajaran secara berkelanjutan. 2. Dewan Komisaris melakukan pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab secara jelas serta menetapkan faktor-faktor yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris. 3. Dewan Komisaris melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan pengelolaan anak perusahaan/ perusahaan patungan. 4. Dewan Komisaris berperan dalam pencalonan anggota Direksi, menilai kinerja Direksi (individu dan kolegial) dan mengusulkan tantiem/insentif kinerja sesuai ketentuan yang berlaku dan mempertimbangkan kinerja Direksi. 5. Dewan Komisaris melakukan tindakan terhadap potensi benturan kepentingan yang menyangkut dirinya. 6. Dewan Komisaris memantau dan memastikan bahwa praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan. 7. Dewan Komisaris menyelenggarakan Rapat Dewan Komisaris yang efektif dan menghadiri Rapat Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. 8. Dewan Komisaris memiliki Sekretaris Dewan Komisaris untuk mendukung tugas kesekretariatan Dewan Komisaris 9. Dewan Komisaris memiliki Komite Dewan Komisaris yang efektif.
Penilaian GCG Direksi secara garis besar meliputi aspek-aspek penilaian sebagai berikut: 1. Direksi memiliki pengenalan dan pelatihan/pembelajaran serta melaksankan program tersebut secara berkelanjutan 2. Direksi melaksanakan pengendalian operasional dan keuangan terhadap implementasi rencana dan kebijakan Perusahaan. 3. Direksi melaksanakan pengurusan Perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar 4. Direksi melakukan hubungan yang bernilai tambah bagi Perusahaan dan Stakeholders 5. Direksi memonitor dan mengelola potensi benturan kepentingan anggota Direksi dan manajemen di bawah Direksi 6. Direksi memastikan Perusahaan melaksanakan keterbukaan informasi dan komunikasi sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan penyampaian informasi kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham tepat waktu. 7. Direksi menyelenggarakan rapat Direksi dan menghadiri Rapat Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan Perundang-undangan 8. Direksi wajib menyelenggarakan pengawasan intern yang berkualitas dan efektif 9. Direksi menyelenggarakan fungsi Sekretaris Perusahaan yang berkualitas dan efektif 10. Direksi menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS lainnya sesuai Peraturan Perundang-undangan
Pihak Pelaksana Penilaian Pihak yang menilai kinerja Dewan Komisaris dan Direksi adalah Pemegang Saham PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) yakni Negara Republik Indonesia. Pihak yang melaksanakan penilaian GCG adalah KAP Rama Wendra.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
183
LAPORAN TAHUNAN 2013
REMUNERASI
DEWAN KOMISARIS â&#x20AC;&#x201C; DIREKSI Dewan Komisaris dan Direksi menerima remunerasi yang terdiri atas gaji, tunjangan dan tantiem. Perusahaan menetapkan besaran remunerasi berdasarkan keseimbangan antara tugas dan tanggungjawab serta kinerja. Jumlah total remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan oleh Pemegang saham.
Prosedur Penetapan Remunerasi 1. Dewan Komisaris melakukan kajian mengenai remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi. Kajian ini dapat dilakukan dengan meminta bantuan dari pihak independen 2. Dewan Komisaris mengusulkan penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi kepada RUPS 3. RUPS melakukan kajian terhadap usulan dari Dewan Komisaris 4. RUPS menetapkan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Indikator Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Pemberian remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi mengacu kepada keputusan dari RUPS dengan memperhatikan hasil kajian yang dilakukan oleh Perusahaan. Kajian dalam penetapan remunerasi mempertimbangkan aspek seperti: 1. Kinerja keuangan dan pencapaian Key Performance Indicator (KPI) 2. Prestasi kerja individu. 3. Kewajaran dengan perusahaan lainnya. 4. Pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang Perusahaan.
Prosedur Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris Pemberian remunerasi merupakan kegiatan untuk menilai tingkat keberhasilan atau kegagalan insan perusahaan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Pemberian remunerasi didasarkan atas pertimbangan kinerja dan tanggung jawab individual, serta level jabatan yang dilakukan secara transparan sehingga dapat memotivasi dalam mencapai tujuan perusahaan. Proses penetapan dan pemberian remunerasi bagi Dewan Komisaris adalah sebagai berikut : 1. Dewan Komisaris menandatangani kontrak manajemen yang berisi Key Performance Indicators (KPI) dan sasaran/target yang akan dicapai selama masa jabatannya, sebelum ditetapkan pengangkatannya sebagai Dewan Komisaris perusahaan. 2. Dewan Komisaris menyusun dan menetapkan Term Of Reference (TOR) yang memuat rencana kerja, sasaran/target yang akan dicapai dalam satu tahun yang merupakan penjabaran dari kontrak manajemen. 3. Dewan Komisaris melakukan evaluasi terhadap pencapaian Indikator Key Performance Indicators (KPI) secara self-assessment baik kolektif maupun individual dengan menggunakan kriteria penilaian yang telah disetujui bersama oleh anggota Dewan Komisaris, minimal sekali dalam setahun. 4. Pemegang saham melakukan penilaian kinerja Dewan Komisaris secara kolektif maupun individual berdasarkan capaian Key Performance Indicators (KPI) dan realisasi RKAT.
Prosedur Penetapan Remunerasi Direksi Gaji dan tunjangan Direksi mengacu kepada evaluasi kinerja yang dilakukan secara komprehensif, berjenjang, dan berkala. Proses penetapan gaji dan tunjangan Direksi adalah sebagai berikut : 1. Direksi menandatangani kontrak manajemen yang berisi Key Performance Indicators (KPI) dan sasaran/ target yang akan dicapai selama masa jabatannya, sebelum ditetapkan pengangkatannya sebagai Direksi perusahaan.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
184
LAPORAN TAHUNAN 2013
6
2. Direksi menyusun Key Performance Indicators (KPI) yang memuat rencana kerja, sasaran/target yang akan dicapai dalam satu tahun maupun triwulanan yang merupakan penjabaran dari kontrak manajemen. 3. Direksi melaporkan realisasi pencapaian target masing-masing Key Performance Indicators (KPI) dalam laporan triwulanan dan laporan tahunan kepada Komisaris baik secara individu maupun kolektif untuk di evaluasi. 4. Hasil evaluasi Key Performance Indicators (KPI) dan RKAP Direksi oleh Dewan Komisaris merupakan media penilaian pertanggungjawaban Direksi di RUPS. 5. Dewan Komisaris melakukan review sistem remunerasi Direksi sebelum disampaikan kepada RUPS untuk ditetapkan. Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi telah mengikuti ketentuan tersebut.
Komponen Remunerasi Direksi Komponen remunerasi dapat dijabarkan sebagai berikut: No 1
Jenis Penghasilan
Besaran Maksimum Sesuai Keputusan RUPS dan Peraturan Menteri BUMN
Gaji
a. Direktur Utama: 100% (Rp 80.000.000,-) b. Direktur: 90% (Rp 72.000.000,-)
2
Tunjangan a. Tunjangan Hari Raya Keagamaan
1 x Gaji
b. Tunjangan Komunikasi
Tidak Ada
c. Santunan Purna Jabatan
Asuransi
d. Tunjangan Pakaian
Ada
e. Tunjangan cuti tahunan
1 x Gaji
f. Tunjangan cuti besar
Tidak Ada
g. Tunjangan Perumahan
Rp 17.010.000,-
h. Tunjangan Biaya Utilitas
Direktur Utama (Rp 5.670.000,-) Anggota Direksi (Rp 5.103.000,-)
3
4
Fasilitas a. Fasilitas Kendaraan Dinas
Mobil Dinas
b. Fasilitas Kesehatan
At cost
c. Fasilitas Perkumpulan Profesi
Ada
d. Fasilitas Bantuan Hukum
Ada
e. Fasilitas Rumah Jabatan
Tidak Ada
f. Fasilitas Club Membership
Ada
g. Fasilitas Biaya Promosi
Tidak Ada
Tantiem/Insentif Kerja
Direktur Utama (Rp 1.862.167.655,-) Anggota Direksi (Rp 1.675.950.890,-)
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
185
LAPORAN TAHUNAN 2013
Komponen Remunerasi Dewan Komisaris No
Jenis Penghasilan
Besaran Maksimum Sesuai Keputusan RUPS dan Peraturan Menteri BUMN
1
Honorarium
40% dari gaji Direktur Utama untuk Komisaris Utama (Rp 32.000.000,-) dan 36% untuk Anggota Dewan Komisaris (Rp 28.800.000,-)
2
Tunjangan a. Tunjangan Hari Raya Keagamaan
1 x Honorarium
b. Tunjangan Komunikasi
Komisaris Utama (Rp 1.260.000,-) Anggota Komisaris (Rp 1.134.000,-)
c. Santunan Purna Jabatan
Asuransi
d. Tunjangan Pakaian
Rp 10.000.000,-
e. Tunjangan Transportasi
Komisaris Utama (Rp 5.040.000,-) Anggota Komisaris (Rp 4.536.000,-)
3
4
Fasilitas a. Fasilitas Kendaraan Dinas
Tidak Ada
b. Fasilitas Kesehatan
At Cost
c. Fasilitas Perkumpulan Profesi
Ada
d. Fasilitas Bantuan Hukum
Ada
Tantiem/Insentif Kerja
Komisaris Utama (Rp 744.867.062,-) Anggota Komisaris (Rp 670.380.356,-)
Dengan demikian, remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut:
Rincian Remunerasi Dewan Komisaris No
Nama
Jabatan
Gaji
Tunjangan
Net Take Home Pay / bulan
1
Iskandar Abubakar
Komisaris Utama
Rp 32.000.000,-
Rp 6.300.000,-
Rp 38.300.000,-
2
M. Nawawiy Loebis
Komisaris
Rp 28.800.000,-
Rp 5.670.000,-
Rp 34.470.000,-
3
Umar Aris
Komisaris
Rp 28.800.000,-
Rp 5.670.000,-
Rp 34.470.000,-
4
Mustofa Widjaja
Komisaris
Rp 28.800.000,-
Rp 5.670.000,-
Rp 34.470.000,-
5
Icu Zukafril
Komisaris
Rp 28.800.000,-
Rp 5.670.000,-
Rp 34.470.000,-
6
Zulfahmi Rizal
Komisaris
Rp 28.800.000,-
Rp 5.670.000,-
Rp 34.470.000,-
Rincian Remunerasi Direksi No
Nama
Jabatan
Gaji
Tunjangan
Net Take Home Pay / bulan
1
Bambang Eka Cahyana
Direktur Utama
Rp 80.000.000,-
Rp 22.680.000,-
Rp 102.680.000,-
2
Syahputera Sembiring
Direktur Komersial & Pengembangan Usaha
Rp 72.000.000,-
Rp 22.113.000,-
Rp 94.113.000,-
3
Imran Iskandar
Direktur SDM dan Umum
Rp 72.000.000,-
Rp 22.113.000,-
Rp 94.113.000,-
4
Iman A. Sulaiman
Direktur Operasi dan Teknik
Rp 72.000.000,-
Rp 22.113.000,-
Rp 94.113.000,-
5
Farid Luthfi
Direktur Keuangan
Rp 72.000.000,-
Rp 22.113.000,-
Rp 94.113.000,-
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
186
LAPORAN TAHUNAN 2013
6
KOMITE AUDIT ditetapkan dengan Keputusan Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) nomor UM.50/47/II/PI-11 pada tanggal 11 Desember 2011. Pemberhentian anggota Komite Audit dapat dilakukan apabila yang bersangkutan berakhir masa jabatan keanggotaannya dan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris, diberhentikan karena tidak memenuhi kinerja yang telah ditetapkan dan/atau tidak kompeten dalam menjalankan tugasnya. Susunan anggota Komite Audit dari: 1 (satu) orang Ketua Komite yang merupakan Anggota Komisaris Independen, dan 2 (dua) orang anggota Komite. Susunan keanggotaan Komite Audit adalah sebagai berikut. Nama
Jabatan
Icu Zukafril
Ketua
Armen Lubis
Anggota
Sugi Mulyo
Anggota
Berikut profil ringkas Anggota Komite Audit Periode tahun 2013: Nama / Foto
Profil Ringkas Anggota Audit
Icu Zukafril
Profil dapat dilihat di Profil Dewan Komisaris
Armen Lubis
Sugi Mulyo
Warga Negara Indonesia, lahir di Hutanamale/Kotanopan Sumatera Utara pada tanggal 19 November 1955 (58 tahun). Pendidikan terakhir MM di Universitas Sumatera Utara yang lulus pada tahun 2002, sebelumnya menyelesaikan S-1 di Universitas Dharma Agung jurusan Manajemen pada 1987. Memulai karirnya sebagai Bendaharawan Proyek di Kanwil Hubla (Kantor Wilayah Perhubungan Laut) pada tahun 1982. Pada tahun 1988, menjabat sebagai Kasis Penyaluran di Kantor Pusat PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Pada tahun 1990, menjabat sebagai Kadin Aneka Jasa di Cabang Pelabuhan Belawan. Pada tahun 1991, menjabat sebagai Kadiv Komersial di Cabang Pelabuhan Lhokseumawe. Pada tahun 1993, menjabat sebagai Kasis Pengembangan Usaha di Kantor Pusat. Pada tahun 1994, menjabat sebagai Menejer Pengkajian Pasar dan menjabat sebagai Senior Manejer Aneka Usaha (1995). Pada tahun 1997, menjabat sebagai Kepala Unit Galangan kapal (UGK), General Manager Cabang Pelabuhan Belawan (1998), Corporate Secretary (2001) dan Kepala Satuan Pengawas Intern (2002-2011). Warga Negara Indonesia, lahir di Semarang pada tanggal 11 Maret 1953 (umur 60 tahun). Pendidikan terakhir MM di Universitas Sumatera Utara yang lulus pada tahun 1999, sebelumnya dia menyelesaikan S-1 di Universitas Diponegoro jurusan Teknik Sipil pada 1982. Memulai karirnya sebagai Staf Divisi Teknik di BPP Tanjung Priok (1982), Kasie Kontruksi (1984), Menejer Divisi Teknik Cabang Pelabuhan Dumai PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) (1989), Pengawasan Bidang Teknik Satuan Pengawas Intern (1995). Pada tahun 1999, menjabat sebagai Senior Manejer Perencanaan Teknik, Senior Manejer Bidang Sarana Teknik (2001), Senior Menejer Peralatan (2004), General Manager Unit Terminal Peti Kemas Belawan (2006). Jabatan non-Struktural yang pernah dijabat adalah Pimpinan Proyek Pengerukan Alur Pelabuhan Belawan (1988-1989) dan Pimpinan Proyek Pengerukan Alur Pelabuhan Belawan (1984-1989)
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
187
LAPORAN TAHUNAN 2013
Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Anggota Komite Audit memiliki kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja yang memadai dalam mendukung pelaksanaan tugas sebagai Komite Audit. Profil Anggota Komite Audit dapat dilihat dalam Bagian Profil Komite Audit. Seluruh Anggota Komite Audit memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang baik.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Fungsi utama Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam memenuhi fungsi pengawasannya yaitu agar pengelolaan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dapat berjalan efektif dan efisien. Dalam pelaksanaan tugas dan dalam pelaporannya, Komite Audit bersifat mandiri dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris. Dalam melaksanakan tugas, Komite Audit bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Pertanggungjawaban Komite Audit kepada Dewan Komisaris merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG. Tugas dan tanggung jawab Komite Audit sebagaimana yang tertuang dalam Piagam Komite Audit (Committee Audit Charter) terdiri atas: 1. Memastikan efektivitas sistem pengendalian intern dan efektivitas pelaksanaan tugas eksternal auditor dan internal auditor; 2. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen perusahaan serta pelaksanaannya; Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan oleh Satuan Pengawasan Intern maupun auditor ekstern. 3. Memberikan rekomendasi pelaksanaannya.
mengenai
penyempurnaan
sistem
pengendalian
manajemen
serta
4. Memastikan telah terdapat prosedur review yang memuaskan terhadap segala informasi yang dikeluarkan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). 5. Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris serta tugas-tugas Dewan Komisaris lainnya.
6
Independensi Komite Audit Komite Audit diketuai oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris dan memiliki 2 (dua) anggota profesional lainnya berasal dari luar PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) serta mempunyai latar belakang Keuangan sesuai dengan bidang industri PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Dalam pelaksanaan tugasnya, KomiteAudit bersifat mandiri serta bekerja secara profesional dan independen. Tabel Independensi Aspek Independensi
Icu Zukafril
Armen Lubis
Sugi Mulyo
Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi
√
√
√
Tidak memiliki hubungan kepengurusan di PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), anak perusahaan maupun perusahaan afiliasi
√
√
√
Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
√
√
√
Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau sesama anggota Komite Audit
√
√
√
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
188
LAPORAN TAHUNAN 2013
√
Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat pemerintah daerah
√
√
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit 1. Selama 2013, Komite Audit telah melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut. 2. Menyelenggarakan rapat-rapat Komite Audit Tahun 2013; 3. Membuat Program Kerja Komite Audit Tahun 2014; 4. Menyusun Program Kerja Dewan Komisaris Tahun 2014; 5. Membuat Laporan Realisasi Program Kerja Komite Audit, triwulan, semester dan tahunan tahun 2013; 6. Menyusun Laporan Realisasi Program Kerja Dewan Komisaris Tahun 2013; 7. Menyusun Laporan Evaluasi Sistem Pengendalian Internal PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Tahun 2013; 8. Melaksanakan penelaahan atas Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2013 (audited); 9. Mengikuti perkembangan Penyusunan RJPP Tahun 2014-2018; 10. Melakukan penelahaan atas ketaatan-ketaatan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan; 11. Melakukan penelaahan atas pengaduan yang berkaitan dengan Perusahaan; 12. Menyajikan bahan rapat Internal Dewan Komisaris Tahun 2013.
Rapat Komite Audit Komite Audit mengadakan rapat secara berkala mengacu pada Piagam Komite Audit. Pertemuan dengan auditor eksternal minimal sebulan sekali pada saat ada jadwal pemeriksaan audit. Dalam pelaksanaan rapat Komite Audit dapat mengundang Manajemen PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) melalui Satuan Pengawasan Intern untuk memberikan informasi yang diperlukan. Selama 2013, Komite Audit menghadiri berbagai jenis rapat antara lain rapat internal Dewan Komisaris, rapat gabungan Dewan Komisaris bersama direksi dan rapat dengan Satuan Pengawasan Intern. Seluruh anggota Komite Audit menghadiri berbagai rapat tersebut. Keputusan yang diambil dalam rapat Komite Audit dicatat dan didokumentasikan dengan baik dalam risalah rapat Komite Audit. Risalah rapat di tandangani oleh ketua rapat dan didistribusikan kepada semua anggota Komite Audit yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan pendapat (disenting opinion) yang terjadi dalam rapat akan dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan mengenai perbedaan pendapat.
Pengembangan Kompetensi Komite Audit tahun 2013 Untuk menunjang pelaksanaan tugasnya, selama tahun 2013 Komite Audit telah mengikuti kegiatan pelatihan dan seminar sebagai berikut: No 1
Nama Anggota Komite Audit
Jenis Pelatihan / Seminar
Tempat
Icu Zukafril
Pelatihan Motivasi “Dengan Kepemimpinan Berkarakter Kita Raih Laba Tahun 2013” dan Pelatihan ESQ Outbound.
Jakarta
“Pencegahan Hyper Corporate-Crime Terhadap BUMN”.
Batam
Seminar Penyusunan SOP Penundaan Transaksi Bisnis.
Bali
Memahami Tips dan Trick dalam Penyusunan Laporan.
Surabaya
Pendidikan dan Pelatihan Ahli Kepelabuhanan Indonesia.
Jakarta
2
Armen Lubis
-
-
3
Sugi Mulyo
-
-
Remunerasi Komite Audit Anggota Komite Audit yang bukan Anggota Dewan Komisaris memperoleh remunerasi yang terdiri dari honorarium. Honorarium yang diberikan sebesar Rp10.300.000,- per bulan.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
189
LAPORAN TAHUNAN 2013
KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) tidak memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi, sehingga tidak dapat memberikan informasi mengenai : 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite nominasi dan/atau remunerasi; 2. Independensi anggota komite nominasi dan/atau remunerasi; 3. Uraian tugas dan tanggung jawab; 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite nominasi dan/atau remunerasi; dan 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite nominasi dan/atau remunerasi.
6
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
190
LAPORAN TAHUNAN 2013
KOMITE-KOMITE LAIN
DI BAWAH DEWAN KOMISARIS Selain Komite Audit PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memiliki komite-komite lain yang membantu Dewan Komisaris yaitu Komite Manajemen Risiko
Komite Pemantau Manajemen Risiko Komite Pemantau Manajemen Risiko ditetapkan dengan Keputusan Dewan Komisaris PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Nomor KP.08 Tahun 2013 tanggal 06 Desember 2013. Pemberhentian anggota Komite Pemantau Manajemen Risiko dapat dilakukan apabila yang bersangkutan berakhir masa jabatan keanggotaannya dan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris, diberhentikan karena tidak memenuhi kinerja yang telah ditetapkan dan/atau tidak kompeten dalam menjalankan tugasnya. Susunan anggota Komite Komite Pemantau Manajemen Risiko dari: 1 (satu) orang Ketua Komite yang merupakan Anggota Komisaris Independen, dan 1 (satu) orang anggota Komite. Susunan keanggotaan Komite Pemantau Manajemen Risiko adalah sebagai berikut. Nama
Jabatan
M. Nawawiy Loebis
Ketua
Ambal Lubis
Anggota
Berikut profil ringkas Anggota Komite Audit Periode tahun 2013: Nama
Profil Ringkas Anggota Audit
M. Nawawiy Loebis
Profil dapat dilihat di Profil Dewan Komisaris
Ambal Lubis
Warga Negara Indonesia, lahir di Tapanuli Selatan pada tanggal 1 Agustus 1955. Pendidikan terakhir MM di Universitas Gajah Mada Yogyakarta yang lulus pada tahun 2001, sebelumnya dia menyelesaikan S-1 di Universitas Darma Agung jurusan Ekonomi Manajemen pada 1988. Memulai karirnya sebagai Staf pelaksana (1976-1978), Kasie Keuangan Cabang Belawan (1978-1983), Kasie Direktorat Keuangan Kantor Pusat (1984-1989), Kadiv Keuangan Pelabuhan Dumai (19891994). Pengawas Bidang Keuangan pada SPI Kantor Pusat (1994-1998), Senir Manager Perbendaharaan & PUKK (1998-2004), Senior Manager Akuntansi Keuangan (2004-2006). Senior Manager Akuntansi Management (2006-2007) dan Senior Manager Perbendaharaan (2007-2011).
Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja 1. Memiliki integritas, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman sesuai dengan bidang pekerjaannya, serta mampu mengkomunikasikan secara lisan maupun tulisan semua hasil pelaksanaan tugasnya disampaikan kepada Dewan Komisaris sesuai prosedur yang berlaku. 2. Memiliki pengetahuan yang cukup untuk dapat memahami prinsip-prinsip dan proses Manajemen Risiko, serta mampu mengkomunikasikan secara lisan maupun tertulis hasil pelaksanaan tugas disampaikan kepada Dewan Komisaris. 3. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang Anggaran Dasar PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), peraturan yang berkaitan dengan operasi perusahaan, serta peraturan lainnya yang berhubungan dengan manajemen risiko. 4. Mampu mempelajari dan memahami kegiatan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) secara baik, memiliki pengetahuan yang memadai tentang bidang perusahaan dan kaitannya dengan aspek Manajemen Risiko. 5. Sekurang - kurangnya salah satu anggota dari komite harus memiliki latar belakang pendidikan atau memiliki keahlian dalam Manajemen Risiko dan atau Bidang Keuangan.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
191
LAPORAN TAHUNAN 2013
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Manajemen Risiko 1. Mendapatkan pemahaman atas manajemen risiko Perusahaan yang mencakup berbagai risiko yang dihadapi Perusahaan, strategi, system dan kebijakan manajemen risiko Perusahaan, pengendalian intern Perusahaan, termasuk kebijakan, metodologi dan infrastruktur; 2. Melakukan evaluasi terhadap berbagai model pengukuran risiko yang digunakan Perusahaan dan memberikan rekomendasi penyempurnaan lebih lanjut; 3. Memantau kesesuaian berbagai kebijakan dan pelaksanaan manajemen risiko Perusahaan; 4. Memantau berbagai potensi risiko yang dihadapi Perusahaan; 5. Mengevaluasi berbagai kebijakan manajemen risiko Perusahaan; 6. Melakukan koordinasi implementasi dan pengawasan keberadaan dan tingkat efektifitas masing-masing komponen dari Enterprise Risk Management (ERM) dalam Perusahaan; 7. Mengukur efektivitas masing-masing komponen dari ERM yang telah diterapkan di Perusahaan; 8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris berdasarkan peraturan perundangundangan
Independensi Komite Pemantau Manajemen Risiko Komite Pemantau Manajemen Risiko diketuai oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris dan memiliki 1 (satu) anggota profesional lainnya berasal dari luar PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) serta mempunyai latar belakang Manajemen Risiko dan atau Keuangan sesuai dengan bidang industri PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Dalam pelaksanaan tugasnya, Komite Pemantau Manajemen Risiko bersifat mandiri serta bekerja secara profesional dan independen. Tabel Independensi Aspek Independensi
M. Nawawiy Loebis
Ambal Lubis
Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi
√
√
Tidak memiliki hubungan kepengurusan di Pelindo I, anak perusahaan maupun perusahaan afiliasi
√
√
Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di Pelindo I
√
√
Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau sesama anggota Komite Audit
√
√
Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat pemerintah daerah
√
√
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Pemantau Manajemen Risiko Komite Pemantau Manajemen Risiko merupakan komite yang baru dibentuk pada akhir tahun 2013. Saat ini, Komite sedang menyusun Program Kerja Tahun 2014 serta Charter Komite sebagai pedoman dan prosedur dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai bagian dari Organ Pendukung Dewan Komisaris.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
192
LAPORAN TAHUNAN 2013
6
SEKRETARIS
DEWAN KOMISARIS Dalam menunjang pelaksanaan fungsi dan efektifitas peran Dewan Komisaris, Dewan Komisaris dibantu oleh Sekretaris Dewan Komisaris. Tahun 2013, Sekretaris Dewan Komisaris dijabat oleh Agus Edy Susilo. Profil Sekretaris Dewan Komisaris dapat dilihat di Bagian Profil Sekretaris Dewan Komisaris. Fungsi dan penugasan Sekretaris Dewan Komisaris meliputi: 1. Melakukan koordinasi dengan Manajemen Perusahaan dan Komite Audit untuk dapat mempersiapkan bahan dan melakukan analisa atas bahan tersebut untuk dijadikan materi rapat Dewan Komisaris 2. Memberitahukan kepada masing-masing Dewan Komisaris atas perintah salah seorang Dewan Komisaris yang meminta penyelenggaraan rapat, meliputi jadwal, waktu, tempat dan materi rapat 3. Memfasilitasi kebutuhan rapat yang telah ditentukan 4. Membuat risalah rapat untuk ditandatangani oleh seluruh Dewan Komisaris 5. Menyampaikan risalah rapat yang sudah ditandatangani kepada seluruh Dewan Komisaris 6. Dalam hal rapat melalui telepon, fax dan email: â&#x20AC;˘
Menerima bahan rapat melalui telepon, fax dan email dan meneruskan kepada Dewan Komisaris lain untuk ditanggapi
â&#x20AC;˘
Menerima tanggapan materi rapat yang telah disampaikan melalui telepon, fax dan email dan mengagendakannya
7. Menyampaikan informasi, surat-surat atau risalah rapat atau dokumen lain kepada pihak yang terkait sesuai instruksi Dewan Komisaris 8. Mengarsipkan seluruh dokumen, notulen, risalah rapat dan surat-surat penting lainnya 9. Menyusun dan mengajukan anggaran kegiatan Dewan Komisaris dalam 1 (satu) tahun kepada Direksi setelah mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris. Berikut profil ringkas Sekretaris Dewan Komisaris:
AGUS EDY SUSILO Lahir di Karanganyar tanggal 15 Juni 1955 (umur 59 tahun), menamatkan pendidikan terakhir di Program Doktoral Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (2002). Mulai bekerja di Perseroan pada tahun 1996 sampai dengan sekarang. Selain menjadi Sekretaris Dewan Komisaris PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), juga masih aktif bekerja sebagai Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi, Kawasan dan Kemitraan Kementerian Perhubungan. Selain itu, juga menjadi Penguji/Ko Promotor Program Doktor Fakultas Teknik UI. Pelatihan yang diikuti, antara lain Perencanaan dan Ekonomi Transportasi (1984), Effective Audit Committee (2001), Applied Project Finance (2005), Financial Medelling for Project Finance (2005) dan Sistem Pengendalian Internal (2011). Dalam struktur organisasi, Sekretaris Dewan Komisaris bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
193
LAPORAN TAHUNAN 2013
SEKRETARIS PERUSAHAAN
Sekretaris Perusahaan memiliki peranan penting untuk memastikan aspek keterbukaan dari Perusahaan. Dalam struktur organisasi Perusahaan, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur Utama. Tugas dan tanggung jawab pokok Sekretaris Perusahaan meliputi administrasi perusahaan & GCG, hubungan masyarakat, hubungan antar lembaga dan Internasional.
Struktur Organisasi Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan terdiri dari unit kerja sebagai berikut: •
Bidang Kesekretariatan Direksi
•
Bidang Hubungan Masyarakat
•
Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Hubungan Internasional
Total SDM di Sekretaris Perusahaan berjumlah 17 orang. Tugas Sekretaris Perusahaan adalah: •
Menangani masalah tata usaha Direksi;
•
Menjalankan fungsi hubungan masyarakat dan publikasi Perseroan serta hubungan internasional;
•
Menangani kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pasar modal dan antar lembaga;
•
Mengurusi keperluan dan kepentingan Direksi dan Komisaris yang berkaitan dengan tugas Direksi;
•
Mengkoordinir penyusunan perencanaan perusahaan;
•
Mengkoordinir penyusunan informasi dan sistem teknologi informasi di Perusahaan.
Profil Sekretaris Perusahaan Berikut profil ringkas Sekretaris Perusahaan
6
SANDHY WIJAYA Lahir di Jakarta tanggal 4 Agustus 1975 (umur 39 tahun). Menamatkan pendidikan terakhir di World Maritime University dengan gelar Master Of Science Specialized in Port Management. Mulai bekerja di PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) tanggal 1 Januari 1999 sampai dengan sekarang. Memiliki pengalaman jabatan sebelumnya sebagai Asisten Senior Manajer Kerjasama Usaha Bidang Pemasaran, Direktorat Komersial dan Usaha. Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak 21 Juni 2011.
Riwayat Pendidikan Sekretaris Perusahaan No
Pendidikan
Tanggal Selesai
1
Master Of Science Specialized in Port Management, World Maritime University, Malmo Sweden
5 Oktober 2008
2
Magister Management, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
25 Januari 2013
3
Manajemen Universitas Sumatera Utara (USU), Medan, Indonesia
2 Oktober 1998
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
194
LAPORAN TAHUNAN 2013
Riwayat Pelatihan Riwayat Pelatihan Sekretaris Perusahaan sebagai berikut: No
Nama Pelatihan
Penyelenggara
Tanggal
1
Advanced Course on Port Operation & Management
International Maritime Organization (IMO)
9 Sept – 11 Okt 2013
2
Seminar Nasional “Tantangan SDM Masa Kini Menjadi SDM Unggul”
Faklutas Psikologi USU
14 Mei 2012
3
Penetapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG)
Beprof Consultant & Training
18-20 Mar 2012
4
Workshop Mid Year Economic dan Political Review
Indonesia of Society Commissioner
21 Juli 2011
5
Sharing Session dari Renald Kasali
Renald Kasali
23 Mei 2011
6
Workshop Penyusunan KPI Berbasis Balance Score Card
GML Performance Consulting
9-10 Mei 2011
7
Australian Port and Habours Congress 2011
Terrapin Pty. Ltd. Australia
21-23 Feb 2011
8
Peningkatan Kompetensi Pegawai terkait Customer Relationship Management
Konsultan Individu Ade Rozi
25-26 Jan 2010
9
Lokakarya dan Sertifikasi SDM Kepelabuhanan
Ditjen Perhubungan Laut
22-24 Juli 2010
10
Pelatihan Business Plan
LPPM Indonesia
14-16 Okt 2009
Riwayat Jabatan Sekretaris Perusahaan Riwayat Jabatan Sekretaris Perusahaan sebagai berikut: No Nama Jabatan
Satuan Kerja
Terhitung Mulai Tanggal
1
Staf Pengembangan Fasilitas Usaha Pokok
Bidang Pemasaran, Direktorat Usaha
01 Jan 1999
2
Staf Pengkajian Pasar dan Pendapatan Usaha
Bidang Pemasaran, Direktorat Usaha
09 Mei 2003
3
Asisten Manajer Aneka Usaha
Divisi Komersial, Cabang Belawan
13 Jan 2004
4
Staf Kerja Sama Usaha
Bidang Pemasaran, Direktorat Komersial dan Usaha
05 Maret 2007
5
Staf Bidang Pemasaran Senior
Bidang Pemasaran, Direktorat Komersial dan Usaha
24 Sept 2007
6
ACS Hubungan Antar Lembaga dan Internasional
Bidang Corporate Secretary
05 Maret 2009
7
Asisten Senior Manajer Pengkajian pasar
Bidang Pemasaran, Direktorat Komersial dan Usaha
21 Juli 2009
8
Asisten Senior Manajer Kerjasama Usaha
Bidang Pemasaran, Direktorat Komersial dan Usaha
1 Maret 2010
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
195
LAPORAN TAHUNAN 2013
Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan Beberapa kegiatan terkait dengan stakeholder yang telah dilakukan Corporate Secretary selama tahun 2013 antara lain: 1. Menyelenggarakan RUPS Tahunan; 2. Menyelenggarakan/partisipasi Public Expose, Media Visit, Analist Meeting, Conference, dan Exhibition dalam dan luar negeri; 3. Menyelenggarakan press conference dengan insan media; 4. Menjalin komunikasi dengan Kementerian Negara BUMN, Departemen Keuangan, Sekretaris Negara,, dan lembaga-lembaga terkait lainnya; 5. Menghadiri kegiatan Internasional yang diselenggarakan oleh Asean Ports Association (APA) 6. Menyelenggarakan rapat dengar pendapat dan kunjungan kerja dengan DPR-RI dan DRPD serta pemerintah Kota atau Kabupaten di wilayah PT Pelabuhan Indonesia I (Persero); 7. Menghadiri setiap pelaksanaan Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi dan membuat Notulen hasil Rapat Direksi.
6
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
196
LAPORAN TAHUNAN 2013
AKSES INFORMASI DAN DATA Penyebaran informasi kepada semua stakeholder merupakan bagian penting dari peningkatan prinsip tranparansi informasi secara internal dan eksternal, yang diharapkan membantu, menjaga dan meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan persepsi positif dari para stakeholder terhadap kebijakan dan kegiatan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Selain mempublikasikan Laporan Keuangan Tahunan melalui media cetak nasional, juga memanfaatkan teknologi informasi, media elektronik dan media cetak lainnya sebagai sarana penyebaran informasi dan promosi bagi perusahaan antara lain : 1. Website
: www.inaport1.co.id
2. Email
: pelabuhan1@inaport1.co.id
3. Majalah Internal
: Majalah Gema
4. Papan Informasi Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai Perusahaan, masyarakat umum dan investor dapat menghubungi: SEKRETARIS PERUSAHAAN Sandhy Wijaya Jl. Krakatau Ujung No. 11, Medan, Sumatera Utara, Indonesia Telp: (061) 6610220 | Fax: (061) 6610906 Email: sandhy@inaport1.co.id Selain itu, informasi mengenai PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) juga tersebar di berbagai media seperti web based, cetak (harian, tabloid, majalah), radio dan televisi.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
197
LAPORAN TAHUNAN 2013
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL Penerapan sistem pengendalian internal yang dilakukan oleh PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) mengacu pada Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor : PER-01 /MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara Pasal 26.
Kebijakan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) telah memiliki Kebijakan Sistem Pengendalian Internal yang terdapat dalam Pedoman Tata Kelola Perusahaan. Sistem Pengendalian Internal adalah suatu proses yang terintegrasi pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan terus menerus oleh pimpinan dan seluruh Insan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui: kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset perusahaan dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
Implementasi Penerapan pengendalian internal yang dilakukan oleh Dewan Komisaris adalah dengan melakukan pengawasan dan penasehatan terkait proses kecukupan dan kewajaran dalam penyusunan laporan keuangan, pengelolaan risiko dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian yang dibantu oleh Komite Audit dan Komite Perencanaan dan Risiko Usaha. Sedangkan Direksi menerapkan sistem pengendalian internal melalui penerapan kebijakan dan prosedur perusahaan secara konsisten dan memenuhi kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku, antara lain terkait dengan kegiatan usaha perusahaan dan manajemen risiko, rencana strategis, pembagian tugas, pendelegasian wewenang serta kebijakan akuntansi yang memadai.
Direksi menetapkan suatu sistem pengendalian intern yang efektif untuk mengamankan investasi dan aset perusahaan. Lingkungan pengendalian intern dalam perusahaan dilaksanakan dengan disiplin dan terstruktur, integritas yang tinggi, nilai etika serta kompetensi pegawai.
Evaluasi Efektivitas Untuk mengevaluasi pelaksanaan sistem pengendalian internal, dibentuk Satuan Pengawas Intern. Hasil evaluasi atas pelaksanaan sistem pengendalian internal menjadi salah satu dasar evaluasi Manajemen terhadap efektifitas sistem pengendalian internal untuk menentukan perbaikan dan penyempurnaan sistem ataupun kebijakan yang memungkinkan Manajemen dapat secara lebih efektif menjalankan kegiatan operasional Perusahaan.
Satuan Pengawas Intern merupakan bagian dari Sistem Pengendalian Internal PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) yang dibentuk untuk membantu Direksi dalam memenuhi kewajibannya kepada Pemegang saham yang bertanggung jawab didalam melaksanakan Audit Internal di Perusahaan.
Satuan Pengawas Intern
melakukan upaya peningkatan pengendalian internal (internal control) dalam berbagai kegiatan operasional perusahaan. Pengendalian internal di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) senantiasa dievaluasi agar mampu mengikuti perkembangan usaha perusahaan.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
198
LAPORAN TAHUNAN 2013
6
SATUAN PENGAWAS INTERN
Fungsi Audit Internal di PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dijalankan oleh Satuan Pengawasan Intern. Satuan Pengawasan Intern (SPI) dipimpin oleh seorang Kepala yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris. Di dalam melaksanakan Audit Internal, SPI selalu diposisikan sebagai mitra stratejik bagi manajemen yang dipercaya, profesional, obyektif, dan independen yang dapat memberikan nilai tambah bagi pencapaian tujuan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dengan meningkatkan efektifitas pengelolaan risiko, pengendalian dan proses tata kelola perusahaan yang baik.
Struktur Organisasi SPI KEPALA S.P.I. Head of S.P.I.
ABADI SEMBIRING
PENGAWAS WILAYAH I
PENGAWAS WILAYAH II
PENGAWAS WILAYAH III
INDRA PAMULIHAN
MOHD. ALWI
RUDOLF KUDATO
PENGAWAS BIDANG KHUSUS
KETUA TIM AUDIT
KETUA TIM AUDIT
KETUA TIM AUDIT
KETUA TIM AUDIT
KETUA TIM AUDIT
AMIN RAHMANSYAH
ZULKIFLI SITOMPUL
WAHYUDI
SURYONO
SURYONO
SRI SUYONO
MANAJER ADMINISTRASI DAN MONITORING
HENDRA SUTIKNO
Organisasi SPI dipimpin oleh seorang Kepala SPI dan dibantu 3 orang Pengawas Wilayah, 1 orang Pengawas Bidang Khusus, seorang Manajer Administrasi dan Monitoring, 4 orang Team Leader, 15 orang Pemeriksa dan 2 orang Staf Administrasi, Evaluasi dan Monitoring. Total keseluruhan SDM SPI sebanyak 27 orang. Sebanyak 20 orang berpendidikan tinggi S1 dan sebanyak 7 orang bergelar S2.
Profil Kepala Satuan Pengawasan Intern Kepala Satuan Pengawasan Intern per 31 Desember 2013 dijabat oleh Abadi Sembiring.
ABADI SEMBIRING Lahir di Berastagi tanggal 25 Juni 1962 (umur 52 tahun). Menamatkan pendidikan terakhir di Magister Management Universitas Gadjah Mada. Mulai bekerja di PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) tanggal 20 Desember 1989 sampai dengan sekarang. Memiliki pengalaman jabatan sebelumnya Senior Manajer Bina Usaha. Menjabat sebagai Kepala Satuan Pengawas Intern sejak 16 Desember 2011.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
199
LAPORAN TAHUNAN 2013
Sertifikasi Personil Satuan Pengawasan Intern Personil Satuan Pengawasan Intern memiliki sertifikasi sebagai berikut: No
Sertifikasi
Jumlah Personil SPI
1
Pendidikan Audit Intern Tingkat Dasar I & II
8 orang
2
Intern Tingkat Lanjutan I & II Pendidikan Audit
7 orang
3
Pendidikan Audit Intern Tingkat Manajerial
4
QIA (Qualified Internal Auditor).
5 orang
5
Pelatihan EDP Audit dengan aplikasi Audit Command Language (ACL)
15 orang
-
Pedoman Kerja SPI Dalam melaksanakan tugasnya, SPI telah dilengkapi Pedoman Kerja yang disebut dengan Internal Audit Charter yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Direksi. Selain sebagai pedoman kerja, Internal Audit Charter juga berperan dalam penguatan peran dan tanggung jawab serta dasar keberadaan dan pelaksanaan tugastugas pengawasan bagi SPI, oleh karena itu, Internal Audit Charter juga disebarluaskan agar diketahui oleh seluruh pegawai dan pihak lain yang terkait sehingga terjalin saling pengertian dan kerja sama yang baik dalam mewujudkan Visi dan Misi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Isi dari Internal Audit Charter adalah: 1. Visi dan Misi SPI 2. Sasaran SPI 3. Wewenang SPI 4. Kewajiban SPI 5. Ruang Lingkup Pekerjaan SPI 6. Tanggung jawab (Akuntabilitas) 7. Standar
Pengembangan Kompetensi Satuan Pengawasan Intern di 2013 PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) senantiasa melakukan program peningkatan kompetensi personil Satuan Pengawasan Intern dengan melakukan program pengembangan kompetensi auditor secara sistematis dan berjenjang. Secara umum kebijakan pengembangan kompetensi pada 2013 ditempuh dengan 2 (dua) cara, yaitu pengembangan kompetensi pada lembaga eksternal dan pengembangan kompetensi secara internal. Pengembangan kompetensi pada lembaga eksternal dilakukan melalui pelatihan formal dalam bentuk kursus atau seminar/lokakarya yang berkaitan dengan masalah audit baik yang dilaksanakan oleh Perseroan maupun Lembaga pendidikan eksternal lainnya. Sertifikasi dan kompetensi yang dimiliki oleh personil SPI antara lain mencakup sertifikasi di bidang audit dasar, audit intern tingkat lanjutan. Saat ini beberapa personil SPI sedang dalam proses mengikuti sertifikasi profesi.
Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Pengawasan Intern Satuan Pengawasan Intern berperan memastikan dan memberikan konsultansi yang independen dan obyektif bagi manajemen sehingga dapat mendorong penciptaan nilai tambah dan memperbaiki operasional bisnis. Tugas dan tanggung jawab Satuan Pengawasan Intern sesuai Internal Audit Charter meliputi: 1. Memberikan penilaian mengenai kecukupan dan efektifitas proses manajemen PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dalam mengendalikan kegiatannya dan pengelolaan risiko 2. Melaporkan hal-hal penting berkaitan dengan proses pengendalian intern, termasuk melaporkan kemungkinan melakukan peningkatan pada proses tersebut 3. Memberikan informasi mengenai perkembangan dan hasil-hasil pelaksanaan rencana audit tahunan dan kecukupan sumberdaya audit 4. Memberikan penilaian terhadap hasil evaluasi lainnya yang dilaksanakan oleh SPI.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
200
LAPORAN TAHUNAN 2013
6
Pelaksanaan Kegiatan SPI tahun 2013 Selama 2013, SPI melakukan kegiatan berupa 25 obyek Pemeriksaan. Ruang Lingkup Pemeriksaan meliputi: 1. Kantor Pusat 2012 dan 2013 2. Belawan : Pemeriksaan rutin dan khusus 3. BICT: Pemeriksaan rutin dan khusus 4. Dumai : Pemeriksaan rutin dan khusus 5. Tanjungpinang: Pemeriksaan rutin dan khusus 6. Pekanbaru: Pemeriksaan rutin dan khusus 7. Lhokseumawe: Pemeriksaan rutin dan khusus 8. Tanjung Balai Karimun: Pemeriksaan rutin dan khusus 9. Tembilahan: Pemeriksaan rutin 10. Sei Pakning: Pemeriksaan rutin 11. Kuala Tanjung: Pemeriksaan rutin 12. Tanjung Balai Asahan: Pemeriksaan rutin 13. Sibolga: Pemeriksaan rutin 14. Malahayati: Pemeriksaan rutin 15. Belawan Logistic Center: Pemeriksaan rutin 16. Unit Galangan Kapal: Pemeriksaan rutin 17. RSP Medan: Pemeriksaan rutin
Jumlah Total Temuan Tahun 2013 Sampai dengan 31 Desember 2013 terdapat total temuan berjumlah 106 temuan, yang telah selesai ditindaklanjuti sebanyak 32 temuan atau sebesar 30,18%, sedangkan 74 temuan atau sebesar 69,18% sedang dalam proses tindak lanjut. Jumlah temuan tahun 2013 tersebut secara kwantitatif mengalami penurunan dibandingkan dengan total temuan pada tahun 2013 berjumlah 229 temuan.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
201
LAPORAN TAHUNAN 2013
AUDITOR EKSTERNAL Fungsi pengawasan independen terhadap aspek keuangan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dilakukan dengan melaksanakan pemeriksaan Audit Eksternal yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik. Kantor Akuntan Publik KAP Rama Wendra dan Partner ditunjuk untuk melakukan audit tahun 2013. Tahun 2013 adalah periode ketiga bagi KAP Rama Wendra melakukan pemeriksaan audit laporan keuangan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). . Data Auditor Eksternal Perseroan sebagai berikut: Tahun
Kantor Akuntan Publik
Kontrak (Rp)
Nomor Izin Usaha
2011
KAP Rama Wendra & Partner Marcellinus Wendra
Rp 615.505.000,-
No. KEP.353/KM.6/2004
2012
KAP Rama Wendra & Partner Marcellinus Wendra
Rp 572.814.000,-
No. KEP.353/KM.6/2004
2013
KAP Rama Wendra & Partner Marcellinus Wendra
Rp 750.000.000,-
No. KEP.353/KM.6/2004
Audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2013 Dalam pelaksanaan audit Laporan Keuangan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), telah menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) Rama Wendra. Proses penunjukan KAP telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Lingkup Audit yang dilakukan KAP Rama Wendra mencakup General Audit.
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan selama 120 hari kerja, terhitung sejak 24 Oktober 2013.
Proses Penunjukan Auditor Eksternal Proses penunjukan Auditor Eksternal dilakukan melalui mekanisme sebagai berikut: 1. Komite Audit melakukan evaluasi terhadap Kantor Akuntan Publik. 2. Komite Audit melaporkan kepada Dewan Komisaris 3. Dewan Komisaris menyampaikan kepada Direksi melalui surat Dewan Komisaris kepada Direksi 4. Direksi menunjuk Kantor Akuntan Publik yang diusulkan Dewan Komisaris.
Total biaya yang dikeluarkan untuk audit Laporan Keuangan Konsolidasi tahun 2013 adalah sebesar Rp 750.000.000,- (Tujuh ratus lima puluh juta rupiah). KAP Rama Wendra yang ditunjuk telah menyelesaikan tugasnya secara independen sesuai standar profesional akuntan publik dan perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang telah ditetapkan. Tim Audit dari KAP Rama Wendra terdiri dari: No
Nama
Jabatan
1
Marcelius Wendra
Tenaga Ahli Kepala (Partner in Change)
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
202
LAPORAN TAHUNAN 2013
6
2
Nike Handayani
Tenaga Ahli Utama (Manager)
3
Agustinus Nikko A.
Tenaga Ahli (Supervisor)
4
Irfan Sya’roni
Tenaga Ahli Muda
5
Intan Wijayanti
Tenaga Ahli Muda
6
Edo Noviardi
Tenaga Ahli Muda
7
Siswo Harsoyo
Tenaga Ahli Muda
8
Magatsi Maulana
Tenaga Ahli Muda
9
Eko Hendri Cahyono
Tenaga Ahli Muda
10
Asep Saepudin
Tenaga Ahli Muda
11
Eka Winandra Putra
Tenaga Ahli Muda
12
Ji’ta Hamas Mawaddah
Tenaga Ahli Muda
13
Eperanca Ginting
Tenaga Ahli Muda
14
Reynold Aulia Amanta
Tenaga Ahli Muda
15
Agus Wahyudi
Tenaga Ahli Muda
16
Alfatah Hakim
Tenaga Ahli Muda
17
Nurul Wahyuning
Tenaga Ahli Muda
18
Sahril malik
Tenaga Ahli Muda
19
Alia Citra Paramitha
Tenaga Ahli Muda
20
Shella Permata Fachri
Tenaga Ahli Muda
21
Yonaz Wangun Jaya
Tenaga Ahli Muda
22
Laga Abdar
Tenaga Ahli Muda
23
Saeful Bachri
Tenaga Ahli Muda
24
Irma
Tenaga Perpajakan
25
Devi Maulany
Sekretaris
26
Paulus Puguh Dwijasena
Tenaga Komputer
27
Erni Puspitasari
Penterjemah
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
203
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
204
LAPORAN TAHUNAN 2013
MANAJEMEN RISIKO Dasar Pelaksanaan Manajemen Risiko Sebagai BUMN, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) harus tunduk pada peraturan dan perundang-undangan yang ada. Sejalan dengan Peraturan Menteri Negara BUMN RI Nomor Per-01/MBU/2011 pasal 25, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) wajib menerapkan hal-hal berikut: 1. Direksi, dalam setiap pengambilan keputusan/tindakan korporasi, harus mempertimbangkan risiko usaha. 2. Direksi wajib membangun dan melaksanakan program manajemen risiko korporasi secara terpadu yang merupakan bagian dari pelaksanaan program GCG. 3. Pelaksanaan program manajemen risiko dapat dilakukan dengan membentuk unit kerja tersendiri yang ada di bawah Direksi; atau memberi penugasan kepada unit kerja yang ada dan relevan untuk menjalankan fungsi manajemen risiko.
Sistem Manajemen Risiko PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) melakukan analisis atas risiko-risiko potensial yang dihadapi dan memformulasikan cara-cara untuk mengatasinya. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memiliki kebijakan manajemen risiko yang sehari-hari dilaksanakan oleh Tim Manajemen Risiko. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memandang perlunya manajemen risiko yang didasarkan pada kerangka dan metodologi yang telah ditetapkan guna melakukan identifikasi, evaluasi, pengelolaan dan pelaporan atas seluruh unsur risiko serta dampaknya. Secara umum manajemen risiko dapat digambarkan ke dalam kerangka, metodologi, prosedur dan dokumentasi atas implementasinya. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) mempunyai komitmen dalam mengungkapkan secara transparan risikorisiko yang secara signifikan dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Dengan demikian pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan dapat memperhitungkan risiko-risiko yang relevan apabila melakukan transaksi bisnis dengan perusahaan. Pelaksanaan sistem manajemen risiko perusahaan merupakan bagian dari kebijakan sistem manajemen secara keseluruhan.
Tujuan Penerapan Manajemen Risiko â&#x20AC;˘
Menjadikan manajemen risiko sebagai salah satu sarana dalam mengelola kegiatan usaha mulai tingkat Korporat sampai dengan Unit Kerja dan seluruh pegawai dalam perusahaan;
â&#x20AC;˘
Mampu mengidentifikasi perkiraan kejadian-kejadian yang berpotensi menghambat pencapaian visi, misi Perseroan, KPI baik di level Korporat maupun di level Unit-unit Kerja, serta mampu menentukan dan melaksanakan langkah-langkah pengendaliannya.
Pengelola Manajemen Risiko Pengelola Manajemen Risiko di PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) saat ini ditangani oleh Bidang Manajemen Resiko dan Mutu.
Evaluasi Efektivitas Manajemen Risiko PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) belum secara khusus melakukan evaluasi terhadap efektivitas manajemen risiko. Namun demikian, telah terdapat upaya yang dilakukan untuk mengukur risiko-risiko yang dihadapi oleh PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).
Profil dan Mitigasi Risiko Berbagai risiko yang dihadapi oleh PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) perlu dikelola secara bertanggung jawab dengan berlandaskan prinsip kehati-hatian untuk menjamin pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan. Manajemen risiko di unit kerja dimaksudkan agar perusahaan lebih fokus dalam mengelola risiko diseluruh proses bisnis perusahaan.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
205
LAPORAN TAHUNAN 2013
Profil dan Mitigasi Risiko PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) tahun 2013, antara lain sebagai berikut : No
Jenis Risiko
Penjelasan
Mitigasi Risiko
1
Tidak tercapainya target B/S/H & TRT di BICT.
Hal ini terjadi karena tidak adanya back up perangkat jaringan yang menyebabkan terjadinya gangguan layanan di BICT.
Menyediakan back up server dan perbaikan safety device.
2
Tidak tercapai target pendapatan pelayanan barang di cabang Pelabuhan Belawan.
Produktivitas bongkar muat yang rendah dan kapasitas CY yang tidak cukup menjadi penyebab utama risiko ini terjadi.
Mengusulkan penetapan terminal operator pada dermaga ujung baru dan melakukan KSO alat crane / reach stacker / trucking / HMC untuk menambah kapasitas
3
Tidak tercapai target pendapatan jasa pipanisasi di cabang Pelabuhan Dumai.
Belum tercapainya kinerja operasional dikarenakan kurangnya pengawasan dan perlunya penyesuaian tarif pipanisasi.
Dilakukan penyesuaian tarif pipanisasi dari Rp.3.750/ton menjadi Rp.6.750/ton
4
Rendahnya pertumbuhan peti kemas di Perawang.
Tingkat kesiapan alat yang rendah serta hinterland yang tidak mendukung menjadi salah satu pemicu risiko ini terjadi.
Melakukan pengadaan alat untuk kebutuhan di Perawang dan melakukan pengerukan alur hingga kedalaman 6,5 meter.
6
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
206
LAPORAN TAHUNAN 2013
PERMASALAHAN HUKUM DAN SANKSI DARI REGULATOR
Perkara Hukum yang Dihadapi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Selama 2013 terdapat perkara hukum yang dihadapi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sebagai berikut: Pokok Perkara/Gugatan
Status
Pengaruh Terhadap PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
1
Gugatan T. Aswandin ke Kantor Pertanahan Kota Medan ke Pengadilan Tata Usaha Negara Medan atas tanah PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) seluas + 66.800 M2 yang terletak di Kelurahan Bagan Deli, tanah seluas + 7.100 M2 yang terletak di Kelurahan Belawan II, dan tanah seluas 10 Ha yang terletak di Medan Belawan.
Proses Peninjauan Kembali di Mahkamah Agung.
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), masuk sebagai Tergugat Intervensi
2
Gugatan PT Socfin Indonesia, dkk atas dugaan perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) tentang melakukan penagihan jasa pipa terpadu kepada PT Socfin Indonesia, dkk.
Proses kasasi di Mahkamah Agung Republik Indonesia.
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) harus mengalokasikan energi dan anggaran untuk penyelesaian masalah tersebut.
3
Gugatan Nurhayati Asmar terhadap PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atas tanah seluas 1839 m2 dan bangunan seluas 1832,34 m2 yang terletak di Kecamatan Dumai Timur.
Proses Kasasi di Mahkamah Agung Republik Indonesia.
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) harus mengalokasikan energi dan anggaran untuk penyelesaian masalah tersebut.
4
Gugatan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) terhadap ahli waris alm. Ali Umar tentang sah dan berharganya surat jual beli tanah yang dibuat di antara PT Pelindo I dengan Alm. Muhammad Ali Umar atas sebidang tanah seluas 20.028 m2 yang terletak di Kecamatan Medan Belawan.
Proses Kasasi di Mahkamah Agung Republik Indonesia.
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) harus mengalokasikan energi dan anggaran untuk penyelesaian masalah tersebut.
5
Kasasi oleh M. Hafizham atas upaya hukum kepemilikan tanah seluas Âą 10 Ha (yang dikenal dengan tanah Pantai Anjing) milik PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
Proses Kasasi di Mahkamah Agung
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) harus mengalokasikan energi dan anggaran untuk penyelesaian masalah tersebut.
6
Gugatan Mujianto, dkk terhadap PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atas dugaan perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atas kepemilikan tanah seluas 53,8 Ha yang terletak di Belawan.
Proses pemeriksaan di Pengadilan Negeri Medan
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) harus mengalokasikan energi dan anggaran untuk penyelesaian masalah tersebut
No
Perkara Hukum yang Dihadapi Entitas Anak Selama tahun 2013 tidak ada perkara hukum yang dihadapi oleh Entitas Anak Perusahaan .
Perkara Hukum yang Dihadapi Dewan Komisaris dan Direksi Selama tahun 2013 Dewan Komisaris dan Direksi tidak menhadapi perkara hukum.
Sanksi dari Regulator Selama tahun 2013 tidak terdapat sanksi yang diberikan oleh regulator kepada PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
207
LAPORAN TAHUNAN 2013
KODE ETIK Saat ini PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) telah mempunyai Code of Conduct (Pedoman Etika Bisnis dan Tata Perilaku). Code of Conduct tersebut disusun untuk melaksanakan pengelolaan perusahaan yang baik dan benar sehingga diperlukan suatu pedoman yang bertujuan untuk membentuk dan mengatur kesesuaian tingkah laku sehingga mencapai penerapan GCG yang konsisten sebagai budaya yang memaksimalkan penerapan prinsipprinsip GCG sehingga tercapainya Visi dan Misi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).
Budaya Perusahaan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) adalah “CIPTa” sebagai berikut: Customer Focus Proaktif dalam melayani dan membangun hubungan dengan pelanggan
Integrity Mengutamakan perilaku terpuji sesuai dengan nilai, prinsip dan etika perusahaan
Professionalism Penguasaan terhadap pekerjaan yang mencakup pengetahuan, ketrampilan dan sikap
Teamwork Keinginan yang tulus untuk bekerjasama dengan orang lain
Code of Conduct merupakan acuan bagi seluruh insan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) mulai dari Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh Pegawai dalam bekerja dan berinteraksi dengan segenap stakeholders PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Dengan mengacu pada budaya perusahaan, segenap insan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) berkomitmen melaksanakan Code of Conduct secara konsisten, dimanapun ia berada dan bekerja serta senantiasa mendukung terlaksananya GCG yang pada akhirnya akan meningkatkan citra perusahaan (corporate image) bagi seluruh stakeholders-nya.
Isi dan Keberlakuan Code of Conduct Code of Conduct mengatur kebijakan nilai-nilai etis yang dinyatakan secara eksplisit sebagai suatu standar perilaku yang harus dipedomani oleh seluruh Insan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) yang terdiri dari: •
Etika Bisnis, mengatur hubungan dengan Pegawai PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), Pelanggan, Pemegang saham, Pemerintah dan Regulator, lingkungan, penyedia barang/jasa, kreditur/investor, pesaing dan masyarakat sekitar.
•
Tata Perilaku, mengatur tuntutan perilaku individu, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan perundangundangan, kerahasiaan informasi, benturan kepentingan, pemberian dan penerimaan hadiah, anti penggelapan, melindungi aset perusahaan, keselamatan dan kesehatan kerja, menjaga kriteria perusahaan, serta ketepatan pencatatan.
Code of Conduct berlaku untuk seluruh Insan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) mulai dari Dewan Komisaris, Direksi sampai kepada seluruh pegawai di level operasional.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
208
LAPORAN TAHUNAN 2013
6
Pengungkapan Code of Conduct kepada Seluruh Insan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Code of Conduct diungkapkan dan/atau disebarkan kepada semua insan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) melalui berbagai media yang dimiliki, termasuk melalui teknologi informasi yang dapat diakses oleh semua pegawai dengan mudah setiap saat. Secara periodik, kepada segenap insan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) disampaikan melalui media Memo dan/atau Surat Edaran dari Direksi tentang pelaksanaan etika bisnis.
Media Sosialisasi Penyebaran Code of Conduct antara lain melalui: •
Website
•
Buku
•
CD
•
Poster
•
Buletin Internal
Upaya Penerapan dan Penegakan Code of Conduct Pada tahun 2013, upaya penegakkan Code of Conduct dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya: •
Penandatanganan ‘Pernyataan Kepatuhan’ Code of Conduct oleh seluruh pegawai PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).
•
Mensosialisasikan Code of Conduct kepada seluruh insan Perseroan agar semuanya memahami dan dapat menjalankan etika usaha dan tata perilaku yang diatur dalam Code of Conduct secara benar dan konsisten.
•
Memberi kesempatan berkonsultasi dengan atasannya kepada seluruh pegawai apabila pegawai merasa raguragu dengan tindakannya apakah akan melanggar Code of Conduct.
Pemberian sanksi atas setiap pelanggaran terhadap Code of Conduct ini dianggap tindakan indisipliner kepada pelaku pelanggaran yang dalam Surat Keputusan Direksi tersendiri.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
209
LAPORAN TAHUNAN 2013
WHISTLEBLOWING SYSTEM Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) adalah sistem yang mengelola pengaduan/ penyingkapan mengenai perilaku melawan hukum, perbuatan tidak etis/tidak semestinya secara rahasia, anonim dan mandiri yang digunakan untuk mengoptimalkan peran serta Insan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dan pihak lainnya dalam mengungkapkan pelanggaran yang terjadi di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sedang mengembangkan Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) yang menjadi panduan pelaksanaan dalam mengelola Whistleblowing System.
Landasan Penyusunan Sistem Pelaporan Pelanggaran Keinginan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) untuk terus menegakkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik di seluruh lingkungan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), khususnya yang berkaitan dengan integritas dan transparansi. 1. Sebagai komitmen Perusahaan untuk menyediakan media bagi penegakan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik, sehingga menciptakan situasi kerja yang bersih dan bertanggungjawab. 2. Sebagai salah satu alat yang ampuh dalam mencegah dan mendeteksi potensi terjadinya pelanggaran di PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).
Maksud, Tujuan dan Manfaat Sistem Pelaporan Pelanggaran Maksud, Tujuan dan Manfaat penerapan Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) di PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) adalah: 1. Tersedianya cara penyampaian informasi penting dan kritis bagi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) kepada pihak yang harus segera menanganinya secara aman. 2. Tersedianya mekanisme deteksi dini (early warning system). 3. Tersedianya kesempatan untuk menangani masalah pelanggaran secara internal terlebih dahulu, sebelum meluas menjadi masalah pelanggaran yang bersifat publik. 4. Timbulnya keengganan untuk melakukan pelanggaran (pengawasan oleh semua pihak).
Pengelola Whistleblowing System Whistleblowing System merupakan suatu mekanisme pelaporan terhadap pelanggaran yang dilakukan secara rahasia yang dilakukan oleh pegawai atau pimpinan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Pelaporan ditujukan melalui suatu mekanisme baku dan dikelola secara profesional oleh Komisi Pelaporan Pelanggaran.
Sosialisasi Whistleblowing System Sosialisasi WBS di internal PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) disampaikan melalui berbagai media seperti buletin internal, poster, sosialisasi etika maupun presentasi langsung kepada unit kerja terkait. Untuk eksternal, sosialisasi dilakukan melalui website PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dan pengiriman surat edaran/memo.
Laporan Whistleblowing System tahun 2013 Sepanjang tahun 2013 tidak terdapat pelaporan pelanggaran yang masuk ke Whistleblowing System PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), karena PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sedang dalam tahap pengembangan Whistleblowing System.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
210
LAPORAN TAHUNAN 2013
6
SHARES OPTION Sampai dengan 31 Desember 2013, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) tidak memiliki share option atau penawaran opsi saham dalam rangka pemberian kompensasi yang diputuskan dalam RUPS dan/atau Anggaran Dasar yang ditawarkan kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Senior.
PEMBERIAN DANA
UNTUK KEGIATAN SOSIAL DAN POLITIK Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Resposibility (CSR) merupakan bagian dari program PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) yang merupakan komitmen PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) pada pembangunan ekonomi berkelanjutan. Terlebih PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) merupakan Badan Usaha Miliki Negara yang juga bertujuan untuk mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi kerakyatan serta terciptanya pemerataan pembangunan melalui perluasan lapangan kerja. Dalam rangka mempertahankan kesinambungan usaha perusahaan, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) tidak hanya mengedepankan laba, tetapi juga turut peduli terhadap kehidupan sosial kemasyarakatan yang diimplementasikan tidak terbatas terhadap kegiatan â&#x20AC;&#x201C; kegiatan sosial, bantuan korban bencana alam tetapi juga tanggung jawab terhadap pelestarian seni budaya serta upaya â&#x20AC;&#x201C; upaya pembinaan pembinaan melalui kemitraan untuk meningkatkan kemampuan para pengusaha kecil dan koperasi agar menjadi tangguh dan mandiri dalam mengelola pengembangan usaha. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menyadari sepenuhnya kepercayaan dan dukungan masyarakat selama ini merupakan salah satu faktor yang membuat Perseroan berkembang seperti sekarang ini, maka sudah sewajarnya Perseroan sangat peduli kepada masyarakat, dan Perseroan yakin dengan aktivitas sosial yang dilakukan akan lebih meningkatkan kepercayaan - kepercayaan masyarakat yang pada akhirnya dapat mendukung aktivitas bisnis Perseroan serta dapat membantu dan memperkokoh strategi Perseroan untuk mendukung secara berkelanjutan. Informasi lebih rinci mengenai Corporate Social Responsibility dapat dilihat pada Bab tersendiri. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) tidak memberikan dana dalam bentuk apapun untuk kegiatan politik.
PRAKTIK BAD CORPORATE GOVERNANCE PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memiliki komitmen kuat dalam penerapan GCG dan sedapat mungkin menghindari praktik-praktik bad corporate governance. Terkait dengan praktik-praktik bad corporate governance, dapat dilihat dari tabel berikut ini: No Praktik Bad Corporate Governance
Praktik di PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
1
Adanya laporan sebagai perusahaan yang mencemari lingkungan.
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) tidak pernah mendapatkan cap/predikat sebagai perusahaan pencemar lingkungan dari instansi manapun.
2
Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas anak, anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang sedang menjabat yang tidak diungkapkan dalam Laporan Tahunan.
Seluruh perkara penting telah diungkapkan dalam Laporan Tahunan ini.
3
Ketidakpatuhan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan.
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) telah memenuhi semua ketentuan terkait perpajakan.
4
Ketidaksesuaian penyajian laporan keuangan dengan SAK.
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) telah menyajikan laporan keuangan sesuai dengan ketentuan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
211
LAPORAN TAHUNAN 2013
RENCANA PENGEMBANGAN GCG TAHUN 2014
1. Melaksanakan Sosialisasi GCG kepada pihak Internal pada Triwulan I 2014. 2. Melaksanakan Sosialisasi GCG kepada pihak Stakeholders pada Triwulan II 2014. 3. Melaksanakan penilaian GCG yang dilakukan oleh pihak independen pada Triwulan IV 2014. 4. Melakukan evaluasi terhadap berbagai kebijakan GCG yang dimiliki oleh Perseroan pada Triwulan III 2014.
6
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
212
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
213
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
214
LAPORAN TAHUNAN 2013
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL & LINGKUNGAN Komitmen PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atas pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan merupakan langkah strategis dalam menjaga pertumbuhan dan keberlangsungan bisnis perusahaan (sustainable business). PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) meyakini bahwa dengan pendekatan yang seimbang antara kinerja ekonomi (economic indicators), kinerja lingkungan (environmental indicators), dan kinerja sosial (social indicators), akan mendukung peran perusahaan dalam pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development). Kegiatan pembangunan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbankan kepentingan generasi mendatang. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) berharap tidak hanya bermanfaat bagi para pemegang saham (shareholders), tetapi juga kepada pemangku kepentingan (stakeholders) yang lebih luas yaitu konsumen, masyarakat dan lingkungan.
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menyadari bahwa tanggungjawab sosial dan lingkungan (CSR) merupakan hal penting dalam mendukung tumbuh kembangnya perusahaan. Perusahaan menempatkan CSR sebagai bagian dari program jangka panjang perusahaan.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
215
LAPORAN TAHUNAN 2013
FILOSOFI KAMI PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memelihara komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar melalui berbagai program tanggung jawab sosial perusahaan. Kami selalu berupaya untuk memelihara keseimbangan antara kepentingan internal dengan kepentingan masyarakat umum. Sebagai bentuk kepedulian perusahaan dan tanggung jawab sosial, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) merasa berkewajiban untuk meningkatkan pemberdayaan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat khususnya masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan. Bantuan yang diberikan perusahaan berupa kemitraan yang disalurkan ke mitra-mitra binaan di berbagai sektor usaha skala kecil yang berlokasi di sejumlah daerah sekitar wilayah operasional perusahaan. Dan bantuan dana Bina Lingkungan yang disalurkan untuk mendukung kegiatan-kegiatan keagamaan, kesehatan, pendidikan, bencana alam dan lingkungan serta pembangunan fasilitas-fasilitas umum. Selain itu, Perusahaan juga memberikan dana hibah untuk program-program dukungan pelatihan dan pemasaran bagi para mitra binaan. Sehingga kemajuan yang dialami PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sudah selayaknya juga dinikmati oleh masyarakat sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan.
7
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
216
LAPORAN TAHUNAN 2013
LINGKUNGAN HIDUP PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) secara proaktif membina budaya tanggung jawab lingkungan tidak saja terhadap pegawai tetapi juga meliputi masyarakat pada umumnya. Hal ini dilakukan dalam rangka mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan Perusahaan maupun kegiatan manusia pada umumnya, selain untuk mendukung program-program nasional yang terkait dengan lingkungan hidup.
Kebijakan Komitmen PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan didasari oleh arahan dari Kementerian BUMN dan dituangkan dalam Surat Edaran Direksi.
Jenis Program Kami berupaya untuk melakukan berbagai program terkait pelestarian lingkungan hidup yang terangkum dalam program penanaman satu juta pohon. Beberapa kegiatan yang dilakukan terkait dengan lingkungan hidup antara lain: •
Melakukan pemantauan dan pelaporan pengelolaan lingkungan di wilayah pelabuhan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) (Persero).
•
Penyusunan dokumen lingkungan hidup pelabuhan Kelas II dan IV.
•
Penyusunan dokumen lingkungan hidup pembangunan dermaga di Tanjung Potot, Tanjung Balai Karimun.
•
Melakukan penyusunan AMDAL pelabuhan Belawan dan Kuala Tanjung.
•
Bantuan bina lingkungan ke cabang pelabuhan Belawan untuk kegiatan penanaman bunga.
•
Melakukan kampanye hemat energi kepada seluruh stakeholders.
•
Melaksanakan program hemat energi di bidang BBM Kendaraan, BBM Genset, Bahan Air, Bahan Listirk dan Bahan Telepon.
•
Mengeluarkan surat edaran Direksi tentang larangan merokok di areal PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).
Dampak Keuangan dari Kegiatan Pada tahun 2013, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) mengeluarkan biaya total sebesar ± Rp5,3 miliar untuk seluruh program tanggung jawab sosial terkait lingkungan hidup.
Sertifikasi di Bidang Lingkungan Per 31 Desember 2013, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memiliki sertifikasi di bidang lingkungan yakni ISO 14001:2004 di cabang BICT dan Dumai.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
217
LAPORAN TAHUNAN 2013
KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (â&#x20AC;&#x153;K3â&#x20AC;?) KETENAGAKERJAAN Kebijakan Strategi pengelolaan SDM kami menekankan pada konsep yang memandang manusia sebagai bagian terpenting Perusahaan. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) berupaya menekankan penerapan nilai-nilai PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) melalui implementasi Code of Conduct yang telah ditetapkan. Undang-undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan menjadi acuan seluruh kebijakan ketenagakerjaan di PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) untuk memastikan kepatuhan terhadap Perundang-undangan yang berlaku dan meminimalkan terjadinya pelanggaran terhadap hak asasi manusia dalam hubungan kerja. a. Pengelolaan Hubungan Pegawai dengan Manajemen Hubungan antara pegawai dengan manajemen telah terbina dengan baik. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memiliki Serikat Pekerja Pelabuhan I yang merupakan serikat pekerja di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Serikat Pekerja Pelabuhan I merupakan organisasi yang berhak mewakili pegawai dalam berhubungan dengan manajemen dan telah terlibat secara aktif dalam perundingan PKB dengan manajemen. b. Rekrutmen SDM Rekrutmen SDM PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dilakukan melalui rekrutmen internal dan eksternal. Rekrutmen internal dilakukan dengan mengoptimalkan sumber daya yang telah dimiliki. Rekrutmen eksternal difokuskan pada perekrutan pegawai berpendidikan yang lebih tinggi dan pegawai dengan kompetensi yang belum dimiliki PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). c. Pengembangan Kompetensi Penguatan kompetensi SDM dilakukan dengan pelatihan dan pendidikan yang bersifat perubahan kompetensi dan pengembangan kompetensi, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung terhadap strategi bisnis dan operasional. Pelatihan untuk perubahan kompetensi bertujuan untuk menyiapkan kompetensi pegawai agar mampu menyikapi perubahan. Sementara itu, pelatihan untuk pengembangan kompetensi bertujuan untuk menyiapkan pegawai dengan kompetensi tertentu guna mendukung portofolio bisnis PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Selain itu, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) juga menyelenggarakan berbagai program peningkatan dan pelatihan kompetensi bagi pegawainya yang saat ini dikelola melalui Divisi SDM.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
218
LAPORAN TAHUNAN 2013
7
d. Remunerasi Pegawai PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) berupaya memberikan paket remunerasi yang kompetitif bagi pegawai yang terdiri dari gaji bulanan serta berbagai tunjangan dan fasilitas. e. Pelayanan Kesehatan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menyediakan layanan kesehatan bagi pegawai dan pensiunan beserta keluarga inti yang menjadi tanggungannya yang diharapkan berdampak pada perbaikan produktivitas PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Jaminan kesehatan juga disediakan untuk seluruh pegawai yang telah pensiun, termasuk keluarga yang menjadi tanggungan. f. Program Pensiun PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memiliki program pensiun bagi pegawai PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). g. Penghargaan pegawai Secara rutin, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memberikan apresiasi kepada pegawai dan unit yang berprestasi dalam mendukung pencapaian target bisnis perusahaan. Pemberian penghargaan ini untuk memotivasi pegawai agar memberikan kontribusi yang lebih baik di periode mendatang. h. Kesetaraan gender dan kesempatan kerja PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) tidak memiliki kebijakan internal terkait ketenagakerjaan yang membedakan penerapannya berdasarkan gender. Seluruh peraturan yang berlaku diterapkan secara konsisten dan setara kepada seluruh pegawai tanpa membedakan gender. Demikian pula dengan kesempatan kerja yang ditawarkan berlaku bagi seluruh pegawai.
Jenis Program Selama tahun 2013, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) telah melaksanakan kegiatan di bidang ketenagakerjaan, antara lain: 1. Perjanjian Kerja Bersama (â&#x20AC;&#x153;PKBâ&#x20AC;?) telah terdaftar dalam Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja. 2. Jumlah pegawai baru yang direkrut selama tahun 2013 adalah 8 orang. 3. Pengembangan kompetensi pegawai selama tahun 2013, sebanyak 1.499 pegawai (man-program) telah mengikuti pengembangan kompetensi baik di dalam maupun di luar negeri. 4. Remunerasi yang diberikan kepada pegawai telah disesuaikan dengan indeks inflasi dan prestasi pegawai. 5. Pelayanan Kesehatan untuk pegawai telah diberikan secara memadai. 6. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memiliki program persiapan masa pensiun yang dilakukan dalam bentuk training dan persiapan masa pensiun. 7. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memastikan bahwa tidak terdapat perbedaan status dikarenakan gender.
Dampak Keuangan dari Kegiatan Berikut dampak keuangan dari beberapa program ketenagakerjaan yang dimiliki PT Pelabuhan Indonesia I (Persero): 1. Biaya yang dikeluarkan untuk program rekrutmen adalah sebesar Rp 1.463.300.000 2. Program pengembangan kompetensi: Pelatihan dan pendidikan selama tahun 2013, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) mengalokasikan Rp 3.831.574.440 atau rata-rata sebesar Rp 2.909.320 per pegawai yang mengikuti program tersebut; Informasi yang lebih detail mengenai ketenagakerjaan dapat dilihat pada bagian Sumber Daya Manusia.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
219
LAPORAN TAHUNAN 2013
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA Kebijakan Pengelolaan K3 difokuskan untuk meminimalisir dampak yang terjadi akibat adanya kecelakaan kerja yang bersifat fatal. Program ini diselenggarakan berdasarkan peraturan ketenagakerjaan dan aturan K3 Dinas Tenaga Kerja setempat serta dievaluasi dan dinilai setiap tahun. Komitmen PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) untuk mewujudkan keamanan dan keselamatan di lingkungan kerja diwujudkan dalam kebijakan Perusahaan yang diatur dalam Keputusan Direksi. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) telah memiliki Prosedur Penanganan Keadaan Darurat yang mengatur berbagai hal serta langkah-langkah yang dilakukan dalam keadaan darurat.
Jenis Program Berbagai kegiatan yang dilakukan terkait dengan program K3 selama tahun 2012 antara lain adalah: 1. Renewal Sertifikat SMK3 cabang Pelabuhan Dumai (sertifikat berlaku 3 tahun). 2. Pembangunan SMK3 cabang Pelabuhan Malahayati, Sei Pakning, Tembilahan dan Kuala Tanjung (non sertifikasi). 3. Pelatihan Ahli K3 umum bagi pegawai cabang Pelabuhan Belawan dan BICT (penyelenggara PT Sucofindo). 4. Pembuatan safety induction dalam bentuk video untuk kantor pusat. 5. Pemeriksaan peralatan tanggap darurat gedung kantor pusat oleh Dinas Pemadam Kebakaran. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) juga memperoleh pengakuan berupa Piagam penghargaan yang diberikan oleh Walikota Medan atas penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam wilayah kota Medan Tahun 2012-2013 pada tanggal 05 Maret 2013.
Sertifikasi Terkait Kesehatan dan Keselamatan Kerja •
Sertifikasi Bendera Perak K3 dan SMK3 di Pelabuhan Pekanbaru dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia (20 Mei 2011 – 20 Mei 2014).
•
Sertifikasi Bendera Emas K3 dan SMK3 di Pelabuhan Lhoeksumawe dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia (20 Mei 2011 – 20 Mei 2014).
•
Sertifikasi Bendera Emas K3 dan SMK3 di Pelabuhan Tanjungpinang dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia (20 Mei 2011 – 20 Mei 2014).
•
Sertifikat Bendera Emas K3 dan SMK3 di Pelabuhan Dumai dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia (26 Mei 2014 - 26 Mei 2017).
•
Sertifikat Bendera Emas K3 dan SMK3 di Belawan International Container Terminal (BICT) dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. (22 April 2013 – 22 April 2016).
•
Sertifikasi Bendera Emas K3 dan SMK3 di Pelabuhan Belawan dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia (23 April 2012 - 23 April 2015).
Dampak Keuangan dari Kegiatan Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan yang berhubungan dengan K3 pada tahun 2013 adalah sebesar ± Rp. 469.000.000.
Tingkat Kecelakaan Kerja Selama tahun 2013, tidak ada kecelakaan kerja di PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
220
LAPORAN TAHUNAN 2013
7
PENGEMBANGAN SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN Keuangan dan Direktur Jenderal Pembinaan Pengusaha Kecil dan Koperasi Departemen Koperasi dan PPK No. KEP.1515/BU/ 1994 dan 02/SKB/PPKX/1994 tanggal 14 Oktober 1994.
Tanggung jawab CSR di bidang Sosial dan Kemasyarakatan dilakukan melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memiliki unit khusus yang menangani PKBL. Sesuai Keputusan Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Nomor PR.02/2/11/P.I-07 tanggal 30 Maret 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pada Kantor Pusat PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sebagaimana telah diubah dengan keputusan Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Nomor PR.02/1/21/P.I-09 tanggal 23 Maret 2009 tentang Perubahan Keputusan Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Nomor PR.02/2/11/ P.I-07 tanggal 30 Maret 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja pada Kantor Pusat PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), bahwa bidang Kemitraan dan Bina Lingkungan (KBL) berada satu tingkat dibawah Direksi yaitu Direktur Keuangan, dengan struktur organisasi sebagai berikut: •
Penanggung Jawab : Farid Luthfi
•
Senior Manager Kemitraan dan Bina Lingkungan: Basuki Widodo, SH, MM
•
Asisten Senior Manajer Pembinaan: Lambert T.M, Drs, AK
•
Asisten Senior Manajer Administrasi : Erman, SE
•
Pimpinan di Kantor Cabang : General Manager
Pelaksanaan PKBL diubah dengan mengacu pada Keputusan Menteri Keuangan No. 266/KMK.016/1997 tanggal 11 Juni 1997 yang diikuti dengan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia/Kepala Badan Pembina Badan Usaha Milik Negara No.197/MPBUMN/1999 tanggal 29 Juli 1999 tentang Pedoman Penentuan Kualitas dan penghapusbukuan (writeoff) Pinjaman Dana Program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) dan dilakukan perubahan kembali dengan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia No. KEP-216/ MPBUMN/1999 tanggal 28 September 1999 tentang Pedoman Kemitraan dan Bina Lingkungan BUMN. Dalam rangka meningkatkan partisipasi BUMN melalui program kemitraan dengan usaha kecil dan program bina lingkungan serta untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dengan pengelolaannya, Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia mengeluarkan Surat Keputusan No. 236/MBU/103 tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan dengan Usaha kecil dan Program Bina Lingkungan Junto Surat Edaran Menteri badan Usaha Milik Negara republik Indonesia No. SE433/MBU/2003 tanggal 16 September 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Kemitraan. Pelaksanaan PKBL Perusahaan selanjutnya berpedoman kepada Surat Keputusan dan Surat Edaran Menteri BUMN ini.
Kebijakan Peran BUMN dalam memberdayakan dan mengembangkan kondisi ekonomi dan sosial masyarakat ini pada awalnya diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah No.3 tahun 1983 dimana semua BUMN diminta untuk dapat turut membantu pengembangan usaha kecil yang ditindaklanjuti melalui Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 1232/KMK/.013/1989 tentang Pedoman Pelaksanaan pembinaan Usaha Kecil oleh BUMN. Setelah itu, diubah dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 316/ KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 tentang pedoman Pembinaan Usaha kecil dan Koperasi (PUKK) melalui pemanfaatan laba Badan Usaha Milik Negara.
Pada tanggal 27 April 2007, Menteri Negara BUMN mengeluarkan Peraturan Menteri Negara BUMN PER05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil dan Bina Lingkungan untuk menggantikan keputusan Meneg KEP-236/MBU/2003 tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Peraturan Meneg BUMN No. PER-05/ MBU/2007 diberlakukan untuk Laporan Keuangan tahun 2008 dan direvisi dengan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor : PER-08/ MBU/2013 Tanggal 10 September 2013 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor : PER05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.
Keputusan tersebut kembali disempurnakan dengan surat Keputusan Menteri Keuangan No. 60/ KMK.016/1996 tanggal 9 Februari 1996 tentang perubahan pasal dalam Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 316/KMK.016/1994 yang kemudian ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan bersama Direktur Jenderal Pembinaan BUMN Departemen
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
221
LAPORAN TAHUNAN 2013
Sejak PKBL didirikan pada tahun 1991, setiap tahun PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) mengembalikan sebagian laba bersih perusahaan kepada masyarakat khususnya komunitas di sekitar wilayah perusahaan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sebagai wujud kepedulian Perusahaan dalam bentuk dana Kemitraan dan Bina Lingkungan. Hal ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial Perusahaan yang senantiasa menjalin hubungan mutualisme dengan masyarakat sekitar, sehingga pertumbuhan yang dialami Perusahaan bisa dinikmati tidak hanya oleh pegawai Perusahaan tapi juga oleh masyarakat yang lebih luas, dimana anggaran Kemitraan dan Bina Lingkungan diperoleh dari Laba setelah pajak yaitu sebesar 1-2 % atau ketetapan di Kementerian BUMN. Namun kedepannya, mulai tahun 2014 pendanaan untuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan bersumber dari Anggaran Perusahaan dengan besaran yang sama yakni maksimal 2%.
Jenis Program 1. Program Kemitraan Program Kemitraan merupakan kegiatan penyaluran dana pinjaman bergulir dan dana pembinaan kemitraan kepada mitra binaan. Sasaran dari kegiatan Program Kemitraan yaitu usaha kecil, dalam hal ini perorangan atau badan usaha dan koperasi yang mempunyai penjualan (omset) per tahun setinggi-tingginya Rp 1.000.000.000 atau memiliki aktiva setinggi-tingginya Rp 200.000.000 di luar tanah dan bangunan untuk usaha. Pelaksanaan Program Kemitraan dengan Usaha Kecil oleh PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) bertujuan agar usaha kecil maupun menengah, menjadi tangguh dan mandiri. Program ini dilakukan dengan cara memberikan pinjaman dengan bunga flat sebesar 6% per tahun yang ditujukan untuk membiayai modal kerja atau membeli aktiva tetap, sehingga Usaha kecil yang menjadi Mitra Binaan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dapat menikmati pembinaan dalam berbagai aspek, seperti peningkatan penguasaan aspek keuangan, peningkatan kemampuan manajemen / produksi dalam mengelola usaha, perluasan pemasaran dan upaya peningkatan produk dan kualitas produk. Sampai dengan tahun 2013 Program Kemitraan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) telah membina sebanyak 3.947 mitra binaan yanq mencakup sektor industri, perdagangan, pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan dan jasa. Pertambahan mitra binaan yang dibina pada tahun 2013 yakni sebanyak 50 mitra binaan. Dan yang sisa mitra binaan yang masih dibina sampai dengan akhir tahun 2013 sebanyak 943 mitra binaan. Penyebaran mitra binaan tersebut meliputi daerah-daerah sebagai berikut: No
Provinsi
Pertambahan Mitra Binaan pada tahun 2013
Jumlah Dana
1
Aceh
6
385.000.000
2
Sumatera Utara
2
130.000.000
3
Riau
33
1.996.000.000
4
Kepulauan Riau
9
491.000.000
Jumlah
50
3.002.000.000
Pada tahun 2013, Penyaluran Program Kemitraan tidak dapat dilakukan secara maksimal sesuai target anggaran sebesar 16.800.000.000,-. Hal ini disebabkan adanya Surat Deputi Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor : S-419/D5.MB/2013 tanggal 2 April 2013 perihal Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, yang intinya pada tahun 2013 tidak melakukan penyaluran pinjaman Program Kemitraan yang baru. Adapun Program Kemitraan yang tersalur sebesar Rp. 3.002.000.000,- tersebut merupakan penyaluran ditriwulan I sebelum surat Deputi restrukturisasi dan Perencanaan Strategis BUMN tersebut dikeluarkan.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
222
LAPORAN TAHUNAN 2013
7
Seiiring dengan ditiadakannya penyaluran Program Kemitraan pada tahun 2013, maka kegiatan Hibah seperti Promosi maupun berupa pendidikan terhadapa mitra binaan juga belum dapat terlaksana. Pada tahun 2013, fokus manajemen lebih kepada kegiatan peningkatan kolekting atas piutang-piutang mitra binaan yang pengembaliannya kurang lancar. Diakhir tahun 2013 tingkat kolektabilitas pengembalian pinjaman tercatat 59,58 % dengan skor 2 sesuai dengan Surat Keputusan menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002 tanggal 04 Juni 2002. Namun PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) terus melakukan pembinaan dan pengembangan agar mitra-mitra binaan dapat meningkatkan kinerja usaha mereka dan pada gilirannya dapat memenuhi kewajibannya. Klasifikasi Kolektibiltas Piutang No
Kolektibiltas Piutang
Jumlah Mitra Binaan
Rupiah
1
Lancar
409
10.632.234.795
2
Kurang Lancar
104
3.192.794.062
3
Diragukan
56
1.403.908.928
4
Macet
374
7.223.024.753
Jumlah
943
22.451.962.538
2. Program Bina Lingkungan Penyaluran dana Bina Lingkungan dilaksanakan PT Pelabuhan Indobnesia I (Persero) pada umumnya diberikan dalam bentuk bahan/material yang sangat dibutuhkan oleh penerima bantuan Bina Lingkungan tersebut. Realisasi penyaluran Bina Lingkungan Tahun 2013 sebesar Rp 1.174.440.952,- yang tergambar pada tabel dibawah ini: Daerah Penyaluran Dana Bina Lingkungan Provinsi
Jumlah
Nanggroe Aceh Darussalam
Rp 0,-
Sumatera Utara
Rp 1.169.440.952,-
Riau
Rp 5.000.0000,-
Kepulauan Riau
Rp 0,-
Jumlah
Rp 1.174.440.952,-
Tujuan Program Bina Lingkungan adalah sebagai cerminan tanggung jawab sosial ekonomi perusahaan guna mendukung perkembangan mitra binaan dan juga masyarakat serta stakeholder perusahaan. Hal tersebut ditujukan kepada 7 (tujuh) sasaran yaitu: Bantuan korban bencana alam, Bantuan pendidikan dan / atau pelatihan, Bantuan peningkatan kesehatan, Bantuan pengembangan prasarana dan / atau sarana umum, Bantuan sarana ibadah, dan Bantuan pelestarian alam. Dimana pengertian dari masing-masing adalah:
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
223
LAPORAN TAHUNAN 2013
a. Bantuan kepada korban bencana alam, yaitu bantuan yang diberikan untuk meringankan beban para korban yang diakibatkan bencana alam (force majeure) dengan obyek bantuan antara lain berupa: 1. Penyediaan bahan-bahan kebutuhan pokok, air bersih dan Mandi Cuci dan Kakus (MCK ) pengungsi; 2. Bantuan obat-obatan dan atau tenaga medis; 3. Bantuan perahu karet, tenda pengungsi / tempat penampungan sementara; 4. Penyediaan dana untuk sewa angkutan / transportasi pengungsi, sewa alat-alat berat; b. Bantuan pendidikan dan atau pelatihan, yaitu bantuan yang diberikan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, baik bersifat formal maupun informal termasuk diantaranya bantuan pendidikan / pelatihan dalam rangka pelestarian seni dan budaya dengan obyek bantuan antara lain berupa: 1. Pengadaan peralatan sekolah, baik untuk sekolah umum maupun pesantren dan madrasah; 2. Bantuan biaya pendidikan / beasiswa; 3. Pelatihan dan atau pemagangan bagi anak putus sekolah; 4. Penyuluhan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat; c. Bantuan peningkatan kesehatan, yaitu bantuan yang diberikan dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan, dengan obyek bantuan antara lain berupa: 1. Renovasi balai pengobatan masyarakat; 2. Bantuan untuk kegiatan yang bersifat kesehatan masyarakat; d. Bantuan pengembangan prasarana dan sarana umum, yaitu bantuan yang diberikan dalam rangka meningkatkan fasilitas, dengan obyek bantuan antara lain berupa: 1. Renovasi balai pendidikan; 2. Pembangunan dan rehabilitasi prasarana dan sarana umum; 3. Pembangunan dan atau rehabilitasi panti asuhan dan panti jompo, e. Bantuan sarana ibadah, yaitu bantuan untuk meningkatkan kualitas sarana ibadah, dengan obyek bantuan antara lain berupa: 1. Bantuan pembangunan / rehabilitasi rumah ibadah; 2. Pengadaan perlengkapan ibadah; 3. Bantuan dana untuk menunjang pelaksanaan kegiatan-kegiatan keagamaan
7 h. Bantuan untuk pelestarian alam, yaitu bantuan yang bertujuan untuk merehabilitasi atau menjaga kelestarian sumber daya alam dengan titik berat pada kegiatan penghijauan dengan tanaman yang memberikan manfaat / nilai ekonomis. Kegiatan Bina Lingkungan yang telah dilaksanakan oleh PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sepanjang tahun 2013 adalah: No 1
Kategori Kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan
Bantuan Bencana Alam di beberapa wilayah Indonesia
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
224
1)
Bantuan 1.000 selimut kepada korban bencana gempa bumi di Kab. Aceh Tengah pada bulan Juli 2013
2)
Bantuan kepada Korban Erupsi Gunung Sinabung berupa 700 selimut dan pengobatan gratis pada bulan November 2013
LAPORAN TAHUNAN 2013
2
3
4
Bantuan Pendidikan dan atau Pelatihan
Bantuan Peningkatan Kesehatan
Bantuan pengembangan prasarana dan sarana umum
3)
Bantuan kepada Korban bencana kebakaran di Dumai, jalan Hang Tuah Gang Karya III pada bulan November 2013
1)
Bantuan 1 (satu) set alat musik Drum Band
2)
Bantuan pembangunan ruangan laboratorium Pondok Pesantren
1)
Penyelenggaraan Sunatan Massal untuk 226 orang
2)
Penyelenggaraan Pelindo berbagi sembako pada bulan Juli 2013
3)
Penyelenggaraan bakti sosial pengobatan gratis di Perkampungan Nelayan Desa Panah Hijau Belawan
1)
Pembuatan 1 (satu) unit kapal untuk Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Kota Medan
2)
Bantuan perbaikan 15 Boat dan alat tangkap ikan untuk Kelompok Nelayan Karya Mandiri di Yong Panah Hijau Lingkungan VIII dan IX Belawan
5
Bantuan Sarana Ibadah
bantuan untuk perbaikan dan pembangunan sarana ibadah yang berada di wilayah sekitar Wilayah Kerja Perusahaan
6
Pelestarian Alam
Penanaman bunga di wilayah Belawan
3. Dampak Keuangan dari Kegiatan Di tahun 2013, dana Kemitraan yang telah disalurkan untuk mendukung Program Kemitraan sebesar Rp 3.002.000.000,- dan Program Bina Lingkungan sebesar Rp. 1.174.440.952,- dengan rincian sebagai berikut : No
Uraian
Jumlah (Rp)
1
Program Kemitraan
2
Program Dana Pembinaan Kemitraan (Hibah)
3
Program Bina Lingkungan
1.174.440.952
Jumlah
4.176.440.952
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
3.002.000.000
225
-
LAPORAN TAHUNAN 2013
KONSUMEN Kebijakan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memiliki komitmen tinggi untuk meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan sesuai dengan menyediakan jasa layanan yang fokus kepada pelanggan. Perusahaan selalu aktif meluncurkan berbagai program sebagai upaya peningkatan kualitas layanan kepada pelanggan. Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa kepelabuhanan, beberapa program yang dilakukan untuk mendukung hal tersebut adalah melalui penambahan kapasitas fasilitas produksi, peningkatan kinerja operasional, pengembangan aplikasi inovasi dalam teknologi informasi dan billing untuk mengoptimalkan pelayanan yang diberikan. Kebijakan yang dianut PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dalam berhubungan dengan konsumen yaitu terdapat pada GCG perusahaan. Berikut adalah kerangka pelayanan yang ada pada PT Pelabuhan Indonesia I (Persero): 1. Service Delivery (Proses menghantarkan layanan) •
Standarisasi pelayanan
•
Pengembangan Budaya, kompeten dan kapabilitas frontliner
2. Complain Handling •
Media penyampaian
•
Standarisasi proses complain handling & recovery pelanggan
3. Service Innovation Pemberian layanan baru &kerjasama dengan pihak terkait Berikut adalah Customer Management yang dilakukan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero): 1. Inovasi Produk : dengan pengembangan beberapa produk PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) 2. Community Development Weekly coffee morning Customer gathering Kerjasama dengan penjamin throughput Meningkatkan kerja sama dengan potential customers 3. Update produk Service Level Agreement dan Service Level Guarantee di Terminal Petikemas Belawan, Pelabuhan Dumai dan Terminal Petikemas Perawang 4. Program account management •
Customer Management System (CMS)
•
Pemberian Penghargaan kepada pelanggan
•
Host to Host System
•
Implementasi CITOS berbasis web
5. Evaluasi Kerjasama dengan pelanggan dan perbaikan
Jenis Program Beberapa cara telah kami lakukan dan terus kami sempurnakan di tahun 2013, tidak lain untuk memberikan kenyamanan dalam berhubungan dengan konsumen antara lain melalui:
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
226
LAPORAN TAHUNAN 2013
7
A. Peralatan Beberapa peralatan yang ditambah sehingga berdampak langsung dalam peningkatan kualitas pelayanan dimana produktivitas bongkar muat yang sebelumnya hanya 25 Box/ Ship/Hour (BSH) dan Turn Round Time (TRT) mencapai 7-8 hari, peralatan tersebut adalah 3 (tiga) unit gantry crane, 10 (sepuluh) unit trainstainer, 2 (dua) unit Head Truck dan 3 (tiga) unit kapal tunda sehingga kini produktivitas bongkar muat meningkat menjadi 32 Box/Ship/Hour (BSH) dan Turn Round Time (TRT) Kapal kurang dari 3 (tiga) hari. Selain itu, Perusahaan melakukan penambahan kapasitas dermaga, tambatan dan lapangan CY. Untuk penambahan tambatan di tahun 2012 sepanjang 220 m, penambahan dermaga seluas 7.370 m2 dan lapangan/CY 10.000 m2. B. Inovasi Dalam Teknologi Informasi dan Billing PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) selalu berupaya melakukan inovasi baru untuk memberikan kemudahan dalam transaksi bisnis, misalnya melalui kemudahan mekanisme pembayaran tagihan seperti penerapan SIM (Sistem Informasi Manajemen) Terpadu di Pelabuhan Belawan, Dumai dan BICT. Secara rinci, kegiatan inovasi dalam teknologi informasi dan billing yang dilakukan saat ini adalah : 1. Host to host system (e-payment) bekerjasama dengan bank BRI sehingga pengguna jasa tidak lagi perlu menghabiskan waktu ke BICT untuk melakukan transaksi/pembayaran. 2. e-tally sheet; saat ini BICT tidak lagi menggunakan blanko tallysheet, sehingga dapat menghemat biaya cetak dan real time. 3. Baplie export by system; saat ini baplie langsung dapat diakses oleh pengguna jasa/ perusahaan pelayaran (shipping) di kantornya,dimana sebelumnya dokumen ini dibuat oleh shipping, sekarang baplie export by system real time, 4. Full Hand Held terminal (HHT) di blok import; sekarang tidak lagi menggunakan tally sheet/kertas. Selain itu, untuk memudahkan kegiatan komunikasi antara PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dengan seluruh perusahaan yang menjadi pengguna jasa/mitra bisnis, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) juga menyediakan informasi update terkait pelayanan kepada pelanggan melalui situs/website resmi corporate yang dapat diakses secara langsung oleh para mitra bisnis/pengguna jasa di BICT. Jumlah dan tingkat keberhasilan inovasi ini terjadi penambahan pelanggan pada Terminal Petikemas dari 17 perusahaan pelayaran di Tahun 2012 menjadi 20 perusahaan pelayaran di Tahun 2013. C. Kinerja Operasional Untuk memberikan kepastian dan kualitas pelayanan yang terbaik kepada pelanggan, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menerapkan perjanjian kerjasama mengenai jaminan kualitas pelayanan yang disebut dengan Service level Guarantee (SLG) dan Service Level Agreement (SLA) . Komitmen pemberian pelayanan ini merupakan jawaban atas kebutuhan pelanggan yang ingin mendapatkan pelayanan yang efisien, efektif dan aman. Cabang pelabuhan yang telah menerapkan SLG adalah Belawan International Container Terminal (BICT). Dengan adanya SLA/SLG maka meningkatkan pelayanan dan kepastian dari kegiatan kapal dari yang telah dilakukan sebelumnya, dimana sebelumnya tidak adanya kepastian berthing window kapal, sekarang telah ada kepastian. Disamping itu, produktivitas bongkar muat meningkat dari sebelumnya hanya 25 Box/Ship/Hour dan Turn Round Time (TRT) dapat mencapai 7-8 hari menjadi minimal 32 Box/Ship/Hour dan Turn Round Time (TRT) kurang lebih 2 (dua) hari. Adapun ruang lingkup komitmen pelayanan tersebut meliputi : 1. Kepastian Berthing Windows (kepastian mendapatkan dermaga tempat sandar). 2. Produktivitas bongkar muat dengan jaminan produktivitas tidak kurang dari 32 Box/Ship/Hour dan Turn Round Time (TRT) Kapal kurang dari 3 (tiga) hari. 3. Troughput, dengan jaminan pihak pelayaran memberikan kepastian minimum troughput kepada PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sebesar jumlah tertentu (sebagai contoh PT Pelayaran Bintang Putih sebesar 70.000 Teus pertahun), dengan kompensasi pengenaan denda dan reward. 4. Kepastian dalam ketentuan CIQP (Custom, Immigration, Quarantine dan Port Master). D. Feedback Performance
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
227
LAPORAN TAHUNAN 2013
Komitmen yang tinggi terhadap layanan membuat perusahaan menerapkan sistem yang memungkinkan diperolehnya feedback dari para pelanggan. Perusahaan menyediakan beberapa jalur komunikasi untuk mengakomodasi penilaian dari para pelangga terhadap layanan perusahaan. Penilaian dapat disampaikan melalui : 1. Menyediakan ruangan khusus untuk pelayanan pelanggan (Customer Care) sebagai media komunikasi langsung dengan pengguna jasa/mitra bisnis dilengkapi dengan line telephone khusus 24 jam yang siap sedia dalam menyelesaikan masalah operasional para pengguna jasa di BICT. 2. Menyediakan kotak saran pada setiap cabang-cabang untuk menampung kritik, saran dan masukan dari pelanggan sebagai feedback atas kegiatan pelayanan yang diberikan Perusahaan. 3. Kegiatan Temu Pelanggan, dimana dalam acara ini terjadi komunikasi dua arah dari PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menyampaikan berbagai informasi yang perlu diketahui pelanggan dan dari Pelanggan untuk menyampaikan berbagai masukan dan keluhan secara langsung. 4. Menyelenggarakan even/acara Customer Gathering untuk memberikan penghargaan dan apresiasi kepada mitra bisnis terbaik berdasarkan data produktivitas dalam jangka waktu setahun sekaligus sebagai media sharing informasi dan sosialisasi kebijakan maupun sistem baru untuk pengembangan bisnis antara PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dengan seluruh mitra bisnis. 5. Survey Kepuasan Pelanggan yang dilakukan setiap tahun secara berkala sebagai evaluasi kualitas pelayanan pelanggan. 6. Mengirimkan ucapan apresiasi melalui surat resmi sebagai ungkapan terimakasih kepada pengguna jasa atas kontribusinya dalam memberikan pendapatan kepada PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) setiap bulannya. 7. Mengirimkan kartu ucapan selamat kepada pejabat-pejabat perusahaan/mitra bisnis yang berulang tahun atau peresmian-peresmian perusahaan lain yang terkait dengan bidang Kepelabuhanan. E. Indeks Kepuasan Pelanggan Sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan misi Perusahaan, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) berkomitmen untuk selalu meningkatkan pelayanannya terhadap pengguna jasa. Hal ini ditandai dengan dicantumkannya indeks kepuasan pengguna jasa sebagai salah satu indikator pencapaian Key performance Indicator. Indeks kepuasan pengguna jasa (Customer Satisfaction Index) juga digunakan oleh PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sebagai acuan untuk melakukan perbaikan dan peningkatan berkesinambungan atas pelayanan yang diberikan kepada pengguna jasa,sehingga dapat memenuhi standar kriteria yang ditetapkan pengguna jasa. Hal ini dapat terlihat pada index kepuasan pelanggan dengan adanya pertumubuhan dari tahun ke tahun Tahun 2010 ada peningkatan 7 % dari tahun sebelumnya, tahun 2012 3 % dan tahun 2013 naik 2,2 %. berikut perbandingan dari tahun 2009 s.d 2013 dari setiap pelayanan jasa di PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) :
7
Customer Satisfaction Index (CSI)* PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) tahun 2009, 2010, 2012, 2013 : - Pelayanan Kapal - PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
Tahun 2009 : 68.30% - Pelayanan Barang Tahun 2010 : 69.25% Tahun 2009 : 69.16%
- Pelayanan Petikemas Tahun 2009 : 57.87%
Tahun 2009 : 65.39%
Tahun 2012 : 73.29%
Tahun 2010 : 70.36%
Tahun 2010 : 69.55%
Tahun 2010 : 69.77%
Tahun 2013 : 72.00%
Tahun 2012 : 71.21%
Tahun 2012 : 71.52%
Tahun 2012 : 72.06%
Tahun 2013 : 75.60%
Tahun 2013 : 78.40%
Tahun 2013 : 73.60%
Keterangan:
*) survey kepuasan pelanggan dilakukan oleh PT. SUCOFINDO
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
228
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
229
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
230
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
231
LAPORAN TAHUNAN 2013
PERNYATAAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
:
Farid Luthfi
Alamat Kantor
:
Jl. Krakatau Ujung No. 100, Medan - 20241.
Alamat Domisili, sesuai KTP
:
Pesanggrahan Permai IV/D 12 RT 005 RW 007, Kelurahan Petukangan Selatan, Kecamatan Pesanggrahan - Jakarta Selatan.
Nomor Telepon
:
061 - 6610220.
Jabatan
:
Direktur Keuangan.
Menyatakan bahwa: Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Perusahaan. 1. Laporan Keuangan Perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntans Keuangan di Indonesia. 2. a. Semua informasi dalam Laporan keuangan Perusahaan telah dimuat secara lengkap dan benar. b. Laporan Keuangan Perusahaan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material. 3. Bertanggung jawab atas sistem pengendalian internal dalam Perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Medan, 27 Januari 2014. Direktur Keuangan.
FARID LUTHFI
Jl. Krakatau Ujung No. 100 Medan - 20241, Telp. (061) - 6610220 (Hunting), Fax. (061) - 6610906, E - Mail : pelabuhan1@inaport1.co.id, Website : http//www.inaport1.co.id
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
232
LAPORAN TAHUNAN 2013
Laporan Auditor Independen
No : A14-YB/PELINDO/JENA/1399 Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Pelabuhan lndonesia I (Persero) Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan PT Pelabuhan lndonesia I (Persero) tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, serta laporan arus kas untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan lnstitut Akuntan Publik lndonesia dan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara yang diterbitkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut diatas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Pelabuhan lndonesia l (Persero) pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 serta hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di lndonesia. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern kami sampaikan secara terpisah kepada Dewan Komisaris dan Direksi dengan laporan kami Nomor: AUP-14-YB/ PELINDO/JENA/1401 dan Nomor: AUP14-YB/PELINDO/JENA/1402 tanggal 27 Januari 2014. RAMA WENDRA KANTOR AKUNTAN PUBLIK
Yosef Kresna Budi, CPA. Nomor Izin Akuntan Publik AP.0345 27 Januari 2014 Graha Mampang 2nd Floor Jl. Mampang Prapatan Raya No.100 Jakarta Selatan 12760 Licensed No : KEP.353/KM.6/2004
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
233
LAPORAN TAHUNAN 2013
Telp. : +62 21 798 5757 Fax : +62 21 798 1957 e-mail : contact@mcmillanwoods.co.id web : www.mcmillanwoods.co.id
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
234
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
235
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
236
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
237
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
238
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
239
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
240
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
241
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
242
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
243
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
244
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
245
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
246
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
247
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
248
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
249
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
250
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
251
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
252
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
253
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
254
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
255
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
256
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
257
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
258
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
259
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
260
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
261
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
262
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
263
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
264
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
265
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
266
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
267
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
268
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
269
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
270
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
271
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
272
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
273
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
274
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
275
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
276
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
277
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
278
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
279
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
280
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
281
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
282
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
283
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
284
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
285
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
286
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
287
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
288
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
289
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
290
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
291
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
292
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
293
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
294
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
295
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
296
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
297
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
298
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
299
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
300
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
301
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
302
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
303
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
304
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
305
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
306
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
307
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
308
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
309
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
310
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
311
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
312
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
313
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
314
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
315
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
316
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
317
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
318
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
319
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
320
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
321
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
322
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
323
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
324
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
325
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
326
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
327
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
328
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
329
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
330
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
331
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
332
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
333
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
334
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
335
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
336
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
337
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
338
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
339
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
340
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
341
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
342
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
343
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
344
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
345
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
346
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
347
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
348
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
349
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
350
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
351
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
352
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
353
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
354
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
355
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
356
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
357
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
358
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
359
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
360
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
361
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
362
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
363
LAPORAN TAHUNAN 2013
REFERENSI KRITERIA PENILAIAN LAPORAN TAHUNAN 2013 PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) No.
Kriteria
Penjelasan
Hal
I. Umum 1.
Laporan Tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan menyajikan juga dalam Bahasa Inggris.
√
2
Laporan tahunan dicetak dengan kualitas yang baik dan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca.
√
3
Laporan Tahunan mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas.
Nama perusahaan dan tahun Annual Report ditampilkan di:
√
1. Sampul muka 2. Samping 3. Belakang 4. Setiap halaman. 4
Laporan Tahunan ditampilkan di website perusahaan.
Mencakup laporan tahunan terkini dan tahuntahun sebelumnya.
√
Informasi memuat antara lain:
9
II. Ikhtisar Data Keuangan Penting 1.
Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun.
1. Penjualan/pendapatan usaha. 2. Laba (rugi). 3. Total laba (rugi) komprehensif. 4. Laba (rugi) per saham.
2.
Informasi posisi keuangan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun.
Informasi memuat antara lain:
9
1. Jumlah investasi pada entitas asosiasi. 2. Jumlah aset. 3. Jumlah liabilitas. 4. Jumlah ekuitas.
3.
Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun.
Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan yang relevan dengan industri perusahaan.
4.
Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik
1. Informasi dalam bentuk tabel yang memuat: •
Jumlah saham yang beredar.
•
Kapitalisasi pasar.
•
Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan \ Volume perdagangan.
9
14
9
2. Informasi dalam bentuk grafik yang memuat paling kurang harga penutupan dan volume perdagangan saham. untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada). 5.
Informasi mengenai obligasi, sukuk atau obligasi konversi yang masih beredar dalam 2 (dua) tahun buku terakhir.
Informasi memuat: 1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar (outstanding). 2. Tingkat bunga/imbalan. 3. Tanggal jatuh tempo. 4. Peringkat obligasi/sukuk.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
364
LAPORAN TAHUNAN 2013
14
III. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi. 1.
Laporan Dewan Komisaris.
Memuat hal-hal sebagai berikut:
18
1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan dan dasar penilaiannya. 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi dan dasar pertimbangannya. 3. Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada dibawah Dewan Komisaris; dan 4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris dan alasan perubahannya (jika ada). 2.
Laporan Direksi.
Memuat hal-hal sebagai berikut:
32
1. Analisis atas Kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendalakendala yang dihadapi perusahaan. 2. Analisis tentang prospek usaha. 3. Penerapan Tata Kelola Perusahaan. 4. Perubahan komposisi anggota Direksi dan alasan perubahannya (jika ada). 3.
Tanda tangan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.
Memuat hal-hal sebagai berikut:
3
1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri. 2. Pernyataan bahwa Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan. 3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya. 4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau: penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan.
IV. Profil Perusahaan. 1.
Nama dan alamat lengkap perusahaan.
Informasi memuat antara lain nama dan alamat, kode pos, nomor telepon dan/atau nomor fax, email, website.
46
2.
Riwayat singkat perusahaan.
Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama & perubahan nama perusahaan (jika ada).
47
3.
Bidang usaha.
Uraian mengenai:
52
1. Kegiatan usaha perusahaan menurut perubahan anggaran dasar terakhir. 2. Kegiatan usaha yang dijalankan. 3. Produk dan atau jasa yang dihasilkan. 4.
Struktur Organisasi.
Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan. Paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah Direksi.
63
5.
Visi dan Misi Perusahaan.
Mencakup:
49
1. Visi Perusahaan. 2. Misi Perusahaan. 3. Keterangan bahwa visi & misi tersebut telah disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direksi.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
365
LAPORAN TAHUNAN 2013
6.
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris.
Informasi memuat antara lain:
24
1. Nama. 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain). 3. Umur. 4. Pendidikan. 5. Pengalaman kerja. 6. Tanggal penunjukan pertama kali sebagai anggota Dewan Komisaris.
7.
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi.
Informasi memuat antara lain:
38
1. Nama. 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain). 3. Umur. 4. Pendidikan. 5. Pengalaman kerja. 6. Tanggal penunjukan pertama kali sebagai anggota Direksi.
8.
Jumlah Karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi pengembangan Kompetensinya (misal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan).
Informasi memuat antara lain:
140
1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi. 2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan. 3. Jumlah karyawan berdasarkan status kepegawaian. 4. Deskripsi dan data pengembangan kompetensi karyawan yang telah dilakukan dengan mencerminkan adanya persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan. 5. Biaya pengembangan kompetensi karyawan yang telah dikeluarkan.
9.
Komposisi Pemegang saham.
Mencakup antara lain:
60
1. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham. 2. Nama Direktur dan Komisaris yang memiliki saham. 3. Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham masingmasing kurang dari 5% dan persentase kepemilikannya. 10.
Daftar entitas anak dan/atau entitas asosiasi.
Informasi memuat antara lain:
73
1. Nama entitas anak /perusahaan asosiasi. 2. Presentase Kepemilikan saham. 3. Keterangan tentang bidang usaha entitas anak atau entitas asosiasi. 4. Keterangan status operasi entitas anak atau entitas asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi). 11.
Struktur grup perusahaan.
12.
Kronologi pencatatan saham.
Struktur grup perusahaan yang menggambarkan entitas anak, entitas asosiasi, joint venture, dan special purpose vehicle (SPV).
60
Mencakup antara lain:
61
1. Kronologi pencatatan saham. 2. Jenis tindakan korporasi yang menyebabkan perubahan jumlah saham. 3.
Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku.
4. Nama Bursa dimana saham perusahaan dicatatkan.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
366
LAPORAN TAHUNAN 2013
9
13.
Kronologi pencatatan Efek lainnya.
Mencakup antara lain:
61
1. Kronologi pencatatan efek lainnya. 2. Jenis tindakan korporasi yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya. 3.
Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku.
4. Nama Bursa dimana efek lainnya perusahaan dicatatkan. 5. Peringkat efek. 14.
Nama dan alamat lembaga dan atau profesi penunjang pasar modal.
Informasi memuat antara lain:
74
1. Nama dan alamat BAE/pihak yang mengadministrasikan saham perusahaan. 2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik. 3. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek.
15.
Penghargaan yang diterima dalam tahun buku terakhir dan/atau dan sertifikasi yang masih berlaku dalam tahun buku terakhir baik yang berskala nasional maupun internasional.
Informasi memuat antara lain:
58
1. Nama penghargaan dan atau sertifikasi. 2. Tahun perolehan. 3. Badan pemberi penghargaan atau sertifikat. 4. Masa berlaku (untuk sertifkasi).
16.
Nama dan alamat entitas anak dan atau kantor cabang atau kantor perwakilan (jika ada).
Memuat informasi antara lain:
77
1. nama dan alamat entitas anak; dan 2. nama dan alamat kantor cabang/ perwakilan. Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak/cabang/perwakilan, agar diungkapkan.
V. Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan. 1.
Tinjauan operasi per segmen usaha
Memuat uraian mengenai:
109
1. Produksi/kegiatan usaha. 2. Peningkatan/penurunan kapasitas produksi; 3. Penjualan/pendapatan usaha. 4. Profitabilitas. 2.
Uraian atas kinerja keuangan perusahaan.
Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya dan penyebab kenaikan/penurunan (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai:
122
1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset. 2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang dan total liabilitas. 3. Ekuitas. 4. Penjualan/pendapatan usaha, beban dan laba (rugi) pendapatan komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif. 5. Arus kas. 3.
4.
Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar utang dan tingkat kolektibilitas piutang perusahaan dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan sesuai dengan jenis industri perusahaan.
1. Kemampuan membayar hutang, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Bahasan tentang struktur modal (capital structure), kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policies).
1. Struktur modal.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
Penjelasan tentang:
129
2. Tingkat kolektibilitas piutang. Penjelasan atas: 2. Kebijakan manajemen atas struktur modal dan dasar pemilihan kebijakan tersebut.
367
LAPORAN TAHUNAN 2013
129
5.
Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal.
Penjelasan tentang:
130
1. Tujuan dari ikatan tersebut. 2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut. 3. Mata uang yang menjadi denominasi. 4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait. Catatan : apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan.
6
Bahasan mengenai investasi barang modal yang direalisasikan pada tahun buku terakhir.
Penjelasan tentang:
133
1. Jenis investasi barang modal; 2. Tujuan investasi barang modal; dan 3. Nilai investasi barang modal yang dikeluarkan pada tahun buku terakhir. Catatan: apabila tidak terdapat realisasi investasi barang modal, agar diungkapkan.
7
8.
Informasi perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), dan target atau proyeksi yang ingin dicapai untuk satu tahun mendatang mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan. Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan.
Informasi memuat antara lain:
130
1. perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi). 2. target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam satu tahun mendatang. Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang.
130
Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan. 9.
Uraian tentang prospek usaha perusahaan.
Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industry dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif jika ada sumber data yang layak dipercaya.
106
10.
Uraian tentang aspek pemasaran.
Uraian tentang pemasaran atas produk dan/ atau jasa perusahaan, antara lain stategi pemasaran dan pangsa pasar.
105
11.
Uraian mengenai kebijakan dividen dan jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir.
Memuat uraian mengenai:
132
1. Kebijakan pembagian dividen; 2. Total dividen yang dibagikan; 3. Jumlah dividen kas per saham. 4. Payout ratio. 5. Tanggal pengumuman dan pembayaran dividen kas per saham untuk masingmasing tahun. Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasannya.
12.
Program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan perusahaan (ESOP/MSOP).
Memuat uraian mengenai: 1. Jumlah saham ESOP/MSOP dan realisasinya; 2. Jangka waktu; 3. Persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak; dan 4. Harga exercise Catatan: apabila tidak memiliki program dimaksud, agar diungkapkan.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
368
LAPORAN TAHUNAN 2013
133
9
13.
Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum (dalam hal perusahaan masih diwajibkan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana).
Memuat uraian mengenai:
133
1. Total perolehan dana, 2. Rencana penggunaan dana, 3. Rincian penggunaan dana, 4. Saldo dana, dan 5. Tanggal persetujuan RUPS atas perubahan penggunaan dana (jika ada).
14.
Informasi material mengenai investasi, ekspansi, penggabungan/peleburan usaha, divestasi, akuisisi, restrukturisasi utang/modal.
Memuat uraian mengenai:
133
1. Tujuan dilakukannya transaksi; 2. Nilai transaksi atau jumlah yg direstrukturisasi; 3. Sumber dana. Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan.
15.
Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi.
Memuat uraian mengenai:
134
1. Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan afiliasi; 2. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi; 3. Realisasi transaksi pada periode tahun buku terakhir. 4. Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme review atas transaksi; dan 5. Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan.
16.
Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan.
Uraian memuat antara lain:
134
Perubahan peraturan perundang-undangan dan dampaknya terhadap perusahaan. Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan.
17.
Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi yang diterapkan perusahaan pada tahun buku terakhir.
Uraian memuat antara lain:
135
Perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan. Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan.
VI. Tata Kelola Perusahaan. 1.
Uraian Dewan Komisaris.
Uraian memuat antara lain: 1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris. 2. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi. 3. Struktur remunerasi yang menunjukkan komponen remunerasi dan jumlah nominal per komponen untuk setiap anggota Dewan Komisaris. 4. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris. 5. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris atau program orientasi bagi Komisaris baru. 6. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris).
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
369
LAPORAN TAHUNAN 2013
166
2.
Informasi mengenai Komisaris Independen.
Meliputi antara lain:
166
1. Kriteria penentuan Komisaris Independen; dan 2. Pernyataan tentang independensi masingmasing Komisaris Independen. 3.
Uraian Direksi.
Uraian memuat antara lain:
175
1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi. 2. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran anggota Direksi dalam pertemuan. 3. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran anggota Direksi dalam pertemuan gabungan Direksi dan Dewan Komisaris; 4. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi atau program orientasi bagi Direksi baru; 5. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris). 6. Kebijakan mengenai suksesi Direksi. 4.
Assessment terhadap anggota
Mencakup antara lain:
182
1. Prosedur pelaksanaan assessment atas kinerja anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi. 2. Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan assessment atas kinerja anggota Dewan Komisaris dan Direksi. 3. Pihak yang melakukan assessment. 5.
Uraian mengenai Kebijakan Remunerasi bagi Direksi.
Mencakup antara lain:
185
1. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi. 2. Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka pendek, pasca kerja, dan/atau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota Direksi. 3. Pengungkapan indikator kinerja untuk mengukur performance Direksi.
6.
Informasi mengenai Pemegang Saham Utama dan Pengendali, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu.
Dalam bentuk skema atau diagram kecuali untuk BUMN yang dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah.
162
7.
Pengungkapan hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali.
Mencakup antara lain:
167 176
1. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi lainnya. 2. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris. 3. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali. 4. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Dewan Komisaris lainnya. 5. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali. Catatan: apabila tidak mempunyai hubungan afiliasi dimaksud, agar diungkapkan.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
370
LAPORAN TAHUNAN 2013
9
8.
Komite Audit.
Mencakup antara lain:
187
1. Nama, dan jabatan anggota Komite Audit. 2. Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja anggota Komite Audit. 3. Independensi anggota Komite Audit. 4. Uraian tugas dan tanggung jawab. 5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit. 6. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite Audit. 9.
Komite Nominasi dan Remunerasi.
Mencakup antara lain:
190
1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota Komite Nominasi dan/atau Komite Remunerasi. 2. Independensi anggota Komite Nominasi dan/atau Komite Remunerasi. 3. Uraian tugas dan tanggung jawab. 4. Uraian pelaksanaan kegiatan Komite Nominasi dan/atau Komite Remunerasi. 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite Nominasi dan/atau Komite Remunerasi. 10.
Komite-komite lain di bawah dewan komisaris yang dimiliki oleh perusahaan.
Mencakup antara lain:
191
1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain. 2. Independensi anggota komite lain. 3. Uraian tugas dan tanggung jawab. 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain. 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain.
11.
Uraian tugas dan Fungsi Sekretaris Perusahaan.
Mencakup antara lain:
194
1. Nama dan riwayat jabatan singkat Sekretaris Perusahaan. 2. Uraian pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan. 3. Program pelatihan dalam rangka mengembangkan kompetensi sekretaris perusahaan. 12.
Uraian mengenai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun sebelumnya.
Mencakup antara lain:
162
1. Keputusan RUPS tahun sebelumnya; 2. Realisasi hasil RUPS pada tahun buku; dan 3. Alasan dalam hal terdapat keputusan RUPS yang belum direalisasikan.
13.
Uraian mengenai Unit Audit Internal.
Mencakup antara lain: 1. Nama ketua unit audit internal. 2. Jumlah pegawai (auditor internal) pada unit audit internal. 3. Sertifikasi sebagai profesi audit internal. 4. Kedudukan unit audit internal dalam struktur perusahaan. 5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan unit audit internal. 6. Pihak yang mengangkat/memberhentikan ketua unit audit internal.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
371
LAPORAN TAHUNAN 2013
199
14.
Akuntan Publik.
Informasi memuat antara lain:
202
1. Jumlah periode akuntan publik telah mengaudit laporan keuangan tahunan. 2. Jumlah periode kantor akuntan public telah melakukan audit laporan keuangan tahunan. 3. Besarnya fee untuk masing-masing jasa yang diberikan oleh akuntan publik. 4. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa audit laporan keuangan tahunan. Catatan: apabila tidak ada jasa lain dimaksud, agar diungkapkan. 15.
Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan.
Mencakup antara lain:
205
1. Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko yang diterapkan perusahaan. 2. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem manajemen risiko. 3. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan. 4. Upaya untuk mengelola risiko tersebut. 16.
Uraian mengenai sistem pengendalian intern.
Mencakup antara lain:
198
1. Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern, antara lain mencakup pengendalian keuangan dan operasional. 2. Penjelasan kesesuaian sistem pengendalian intern dengan kerangka yang diakui secara internasional (COSO international framework). 3. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem pengendalian intern. 17.
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan lingkungan hidup.
Mencakup antara lain informasi tentang:
217
1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen. 2. Kegiatan yang dilakukan, terkait program lingkungan hidup yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, dan lain-lain. 3. Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki.
18.
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja.
Mencakup antara lain informasi tentang: 2. Kegiatan yang dilakukan, dan terkait praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat turnover karyawan, tingkat kecelakaan kerja, dan lain-lain.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
372
218
1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen.
LAPORAN TAHUNAN 2013
9
19.
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan pengembangan sosial dan kemasyarakatan.
Mencakup antara lain informasi tentang:
221
1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen. 2. Kegiatan yang dilakukan, dan 3. Biaya yang dikeluarkan. terkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain.
20.
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen.
Mencakup antara lain:
226
1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen. 2. Kegiatan yang dilakukan, dan terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain.
21.
Perkara penting yang sedang dihadapi oleh Perusahaan, entitas anak, Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang menjabat pada periode laporan tahunan.
Mencakup antara lain: Information includes:
207
1. Pokok perkara/gugatan. 2. Status penyelesaian perkara/gugatan. 3. Pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan. 4. Sanksi administrasi yang dikenakan kepada entitas, anggota Direksi dan Dewan Komisaris, oleh otoritas terkait (pasar modal, perbankan dan lainnya) pada tahun buku terakhir (atau terdapat pernyataan bahwa tidak dikenakan sanksi administrasi). Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan
22.
Akses informasi dan data perusahaan.
Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui website (dalam bahasa Indonesia dan Inggris), media massa, mailing list, bulletin, pertemuan dengan analisis dsb.
197
23.
Bahasan mengenai kode etik.
1. Isi kode etik.
208
2. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi. 3. Penyebarluasan kode etik. 4. Upaya dalam penerapan dan penegakannya. 5. 24.
Pengungkapan mengenai whistleblowing system.
Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture) yang dimiliki perusahaan.
Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara lain:
210
1. Penyampaian laporan pelanggaran. 2. Perlindungan bagi whistleblower. 3. Penanganan pengaduan. 4. Pihak yang mengelola pengaduan. 5. Jumlah pengaduan yang masuk dan diproses pada tahun buku terakhir serta tindak lanjutnya. VII. Informasi Keuangan. 1.
Surat Pernyataan Direksi dan/atau Dewan Komisaris tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang tanggung jawab atas laporan keuangan.
373
LAPORAN TAHUNAN 2013
232
2.
Opini Auditor Independen atas laporan keuangan.
3.
Deskripsi Auditor Independen di Opini.
233 Deskripsi memuat tentang:
233
1. Nama & tanda tangan. 2. Tanggal Laporan Audit. 3. Nomor ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik 4.
Laporan keuangan yang lengkap.
Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan:
234
1. Laporan posisi keuangan (Neraca). 2. Laporan laba rugi komprehensif. 3. Laporan perubahan ekuitas. 4. Laporan arus kas. 5. Catatan atas laporan keuangan. 6. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya (jika relevan). 5.
Perbandingan tingkat profitabilitas.
6.
Laporan Arus Kas.
Perbandingan laba/rugi tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.
236
Memenuhi ketentuan sebagai berikut:
269
1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: operasi, investasi, dan pendanaan. 2. Penggunaan metode langsung (direct method) untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi 3. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan/atau pengeluaran kas selama tahun berjalan pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. 4. Pengungkapan transaksi non kas harus dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan. 7.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi.
Meliputi sekurang-kurangnya:
246
1. Pernyataan kepatuhan terhadap SAK 2. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan 3. Pengakuan pendapatan dan beban. 4. Imbalan kerja. 5. Instrumen keuangan. 8.
Pengungkapan transaksi pihak berelasi
Hal-hal yang diungkapkan antara lain: 1. Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak berelasi; 2. Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan dan beban terkait; dan 3. Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total aset atau liabilitas.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
374
LAPORAN TAHUNAN 2013
252
9
9.
Pengungkapan yang berhubungan dengan Perpajakan.
Hal-hal yang harus diungkapkan selain Jenis dan Jumlah Hutang Pajak:
292
1. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini. 2. Penjelasan hubungan antara beban (penghasilan) pajak dan laba akuntansi; 3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi menjadi dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan. 4. Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disajikan pada neraca untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aktiva atau kewajiban pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan. 5.
10.
Pengungkapan yang berhubungan dengan Aset Tetap.
Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak.
Hal-hal yang harus diungkapkan:
279
1. Metode penyusutan yang digunakan. 2.
Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model revaluasi & model biaya.
3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar aset tetap (model revaluasi) atau pengungkapan nilai wajar aset tetap (model biaya). 4.
11.
Pengungkapan yang berhubungan dengan segmen operasi.
Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan aset tetap pada awal dan akhir periode untuk tiap kelompok aset tetap dengan menunjukkan penambahan, pengurangan dan reklasifikasi,
Hal-hal yang harus diungkapkan:
253
1. Informasi umum yang meliputi faktor-faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi segmen yang dilaporkan; 2. Informasi tentang laba rugi, aset, dan liabilitas segmen yang dilaporkan; 3. Rekonsiliasi dari total pendapatan segmen, laba rugi segmen yang dilaporkan, aset segmen, liabilitas segmen, dan unsur material segmen lainnya terhadap jumlah terkait dalam entitas; dan 4.
12.
Pengungkapan yang berhubungan dengan Instrumen Keuangan.
Pengungkapan pada level entitas, yang meliputi informasi tentang produk dan/atau jasa, wilayah geografis & pelanggan utama.
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1.
326
Persyaratan, kondisi & kebijakan akuntansi untuk setiap kelompok instrumen keuangan.
2. Klasifikasi instrumen keuangan. 3.
Nilai wajar tiap kelompok instrumen keuangan.
4. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko. 5. Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas. 6. Analisis risiko yang terkait dengan instrumen keuangan secara kuantitatif. 13
Penerbitan laporan keuangan.
Hal-hal yang diungkapkan antara lain: 1. Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit; dan 2. Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan.
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
375
LAPORAN TAHUNAN 2013
330
9
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
376
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
377
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
378
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
379
LAPORAN TAHUNAN 2013