TULISAN BG 2011 (101-125)

Page 1

DAFTAR ISI 2011 (101-125) 2011_101 JEFANI MARROSA JUARA KEDUA MENGARANG 2011_102 BULAN CHRISIA SALIM PEMENANG HARAPAN UTAMA LMCR 2011 2011_103 DUA PULUH CD UNTUK GURU ORA ET LABORA 2011_104 RENETA KRISTIANI 2011_105 HASIL CREATIVE WRITING WORKSHOP ORA ET LABORA 2011 2011_106 EVALUASI CREATIVE WRITING WORKSHOP ORA ET LABORA 2011 2011_107 BIKELANSIA KE PELABUHAN SUNDA KELAPA 2011_108 BIKELANSIA DI GEDUNG VOC PELABUHAN SUNDA KELAPA 2011_109 BIKELANSIA DI JEMBATAN KOTA INTAN 2011_110 KETEMU DAVID DARMAHKASIH DI FACEBOOK 2011_111 MASIH INGAT NAIK VESPA 2011_112 KETEMU MURID SMPK V KELAS 1 1970 2011_113 APAKAH PAK BAMBANG = PAK TENG 2011_114 LILY TAN MURID SMPK V TAHUN 1970 2011_115 KESEHATAN GURU PENSIUNAN MENJADI MASALAH 2011_116 TJIN PO = JAMES NICHOLAS LAY 2011_117 TIGA TAHUN GURU ILMU UKUR DI SMPK V 2011_118 TIKKY DAN FANNY 2011_119 OHP DISEDIAKAN 2011_120 GURU YANG HALUS, KULITNYA PUTIH BERSIH, RAPIH RAMBUTNYA 2011_121 BERKENALAN DENGAN OM BAMBANG EKO 2011_122 LAND OF INDONESIA 2011_123 HASIL KARYA RENDRA ALMATSIER 2011_124 MENGENANG D.A. PERANSI 2011_125 MASALAH UNTUK PENSIUNAN


2011_101 JEFANI MARROSA JUARA KEDUA MENGARANG

Jefani Marrosa, Juara 2 MENGARANG tingkat Jabodetabek pada tanggal 3 Maret 2011 sudah berprestasi waktu di SDK OeL Pamulang. Kapan? Pada tahun 2007 dan 2008 ketika Jefani di SDK OeL Pamulang juga telah meraih prestasi sehingga dimuat di website Ora et Labora sbb: JEFANI KEMBALI JUARA AJANG KREASI SISWA 2008 pada alamat: http://www.oel.or.id/index.php? option=com_content&task=view&id=252&Itemid=37


Foto-foto Jefani tahun 2008 bisa dilihat pada: http://oetl.multiply.com/photos/album/59


Berikut ini foto-foto pada tanggal 3 Maret 2011.


Dari kiri ke kanan: Olivia Chintya Salim (Juara Pertama), Jefani Marrosa (Juara Kedua), Bulan Chrisia Salim (Juara Harapan-I). Ketiganya berasal dari SMPK OeL BSD.

Mari kita dukung dalam doa agar Jefani Marrosa terus meningkat prestasinya dalam bidang menulis. Bambang Gunawan, 22 Agustus 2011


2011_102 BULAN CHRISIA SALIM

Selamat kepada Bulan Chrisia Salim, siswi SMPK OeL BSD, yang berhasil memperoleh penghargaan PEMENANG HARAPAN UTAMA dengan judul karya “GADIS DALAM CERMIN” pada LMCR 2011 Kategori A sehingga mendapat hadiah uang tunai Rp 1.000.000,- + Piagam ROHTO-MENTHOLATUM. Baca laporannya pada alamat: http://www.rayakultura.net/2011/10/nama-pemenang-lmcr-2011-kategori-a/

Sebelumnya juga pernah dapat penghargaa sbb:

Juara Harapan-I Cerpen tingkat Jabodetabek, 3 Maret 2011, judul Damai Hatiku Membuka Cakrawala Dunia.


2011_103 DUA PULUH CD UNTUK GURU ORA ET LABORA

Pada hari Sabtu, 30 Juli 2011, Ir. B. Kusuma menyerahkan 20 (dua puluh) CD JELAJAH KONSTRUKSI, Kumpulan Artikel Perjalanan, untuk guru-guru Ora et Labora yang berhasil membuat tulisan karena mengikuti Creative Writing Workshop (CWW): MENULIS ARTIKEL MATA PELAJARAN UNTUK BLOG PENDIDIKAN dibimbing oleh Dra. Naning Pranoto, MA dan Sides Sudyarto DS. Apa isi dari CD tersebut? CD tersebut diluncurkan pada hari Jumat, 17 Juni 2011, bertempat di Pulau Bidadari. Penulis mendapat tugas bedah album CD KEDUA Ir. B. Kusuma tersebut. Apa saja yang menarik dari CD KEDUA Ir. B. Kusuma ini? CD KEDUA yang diberi nama JELAJAH KONSTRUKSI diluncurkan oleh Ir. B. Kusuma yang telah punya pengalaman sebagai pengelana di 166 negara sampai dengan tahun 2011. Ir. B. Kusuma lahir pada tahun 1935 dan mulai menjadi pengelana pada tahun 1968 ketika berumur 33 tahun bersama istrinya. Berarti pada tahun 2011, berusia 76 tahun, sudah selama 43 tahun ke 166 negera. Sehingga rata-rata 4 (empat) negara tiap tahun. LUAR BIASA! Bagaimana dengan isi CD yang baru diluncurkan ini? Ada 8 (delapan) dari tahun 2007, ada 9 (sembilan) dari tahun 2008, ada 9


(sembilan) dari tahun 2009 dan ada 1 (satu) dari tahun 2010. Jumlah seluruhnya ada 27 artikel. Yang menarik dari 27 artikel tersebut ada 6 (enam) yang berasal dari dalam negeri yaitu: 1. GEDUNG LAWANGSEWU 2. SELAMA 50 TAHUN PALANGKA RAYA MEMBANGUN 3. MELONGOK MUSEUM KERETA API DI AMBARAWA 4. MASJID BAITUL ILMI DI AREAL LABSCHOOL KEBAYORAN 5. GEDUNG PERPUSTAKAAN PROVINSI RIAU TAMPIL SPEKTAKULER 6. REPLIKA KAPAL CHENG HO DI KALI SEMARANG Sisanya yaitu 21 dari luar negeri, sehingga isi CD ini mewakili 5 (lima) benua. Memang menarik sekali. Presentasi lengkap dapat dilihat pada: http://www.youtube.com/watch?v=Ux_NjmE9xyQ Bambang Gunawan, 4 Agustus 2011


2011_104 RENETA KRISTIANI

Mulai bulan Agustus 2011, Reneta Kristiani, yang berprofesi sebagai psikolog, bergabung di Ora et Labora. Bagaimana cita-cita atau mimpinya? Mimpi saya secara luas : bisa menjadi berkat untuk anak-anak Indonesia Untuk OeL : saya ingin dapat menjadi teman, sahabat bagi murid-


murid OeL dan membantu murid-murid agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik selama belajar di OeL. Mari kita dukung agar cita-cita atau mimpi dari Reneta Kristiani dapat tercapai. Bambang Gunawan, 4 Agustus 2011


2011_105 HASIL CREATIVE WRITING WORKSHOP OEL 2011

Selamat untuk tujuh guru Ora et Labora yang berhasil membuat tulisan hasil dari Creative Writing Workshop: MENULIS ARTIKEL MATA PELAJARAN UNTUK BLOG PENDIDIKAN pada saat hari Sabtu, 6 Agustus 2011. Foto bersama dengan Pak Tikky Suwantikno (paling kiri) dan Pak Sides Sudyarto DS. (kedua dari kanan), mewakili Dra. Naning Pranoto, MA., yang sedang keluar ruangan. Siapa nama-nama dari tujuh guru Ora et Labora tersebut? Silakan lihat video ini: http://www.youtube.com/watch?v=B6kXrvOJX6M Tahap kedua dan berikutnya, hasil karya guru-guru Ora et Labora segera menyusul, masih dalam proses editing dan bimbingan oleh Dra. Naning Pranoto, MA. Sekali lagi selamat untuk guru-guru Ora et Labora dan terus kreatif. Bambang Gunawan, 6 Agustus 2011


2011_106 EVALUASI CREATIVE WRITING WORKSHOP OEL 2011 Pada hari Jumat, tanggal 12 Agustus 2011, Pukul 22:01:58, Dra. Naning Pranoto, M.A., mengirim email kepada Drs. Tikky Suwantikno S., M.Si. dengan judul: Laporan Pelatihan Menulis Untuk Edublogs, sbb: Selamat malam Pak Tikky, apa kabar? Sudah kami CC-kan tanggapan tulisan yang masuk ke meja kami. Terlampir laporan hasil total sampai tanggal 12 Agustus 2011. Semoga para guru terus melanjutkan latihan menulis dan menulis diiringi banyak membaca. Pasti sukses. Terima kasih atas kepercayaan Bapak kepada kami. Salam, NP/SSDS Bagaimana datanya? Menarik sekali membaca file Excel laporan hasil total sampai tanggal 12 Agustus 2011. Ada tiga kelompok guru, yaitu: KELOMPOK PERTAMA Pada Kelompok Pertama ini ada catatan yang dibuat oleh Dra. Naning Pranoto, M.A. sbb: “Nama-nama yang diberi tanda kuning cukup punya potensi menjadi penulis Edublogs Ora Et Labora dengan arahan secara intensif dan diberi waktu untuk menulis termasuk mencari sumber tulisan.� Jumlahnya ada 15 guru (52%), berarti lebih dari setengah karena jumlah seluruh peserta ada 29 guru. Berikut ini nama-nama guru tersebut: 1. Bambang K, SD Polim, Minuman Olahraga yang Menyehatkan 2. Eko Purnomo, SMP Polim, Vulkanis 3. Hermin Trihadi, SD Pamulang, Tubuh Sehat dan Indah 4. Sri Wahyuni, SMP Pamulang, Petir 5. Kristiandari T, SD BSD, Pengaruh Soft Drink 6. Agustina Palayukan, SD BSD, Mencegah Punahnya Bahasa Jawa


7. Magdalena, SD BSD,

Telinga

8. Marsha Yunita, SD BSD, Like Firing Bullets 9. Susanti K, SMP BSD, How To Compose A Good Paragraph 10.

Samuel Yudianto, SMA BSD, Kembali Ke...

11.

Sisilia Sari, SMA BSD, Penyakit Tay Sachs

12.

Vivi Irene, SMA BSD, Idioms: The Mystery...dst

13. Thomas Wibowo Agung, Pembina, Pengembangan Otak Tengah 14.

Winny Alexandra, Pembina, Penilaian Rubrik..dst

15.

Yoa Marsidi Oko, Pembina, Mengapa Fotografi?

Selamat untuk 15 nama di atas. Bagi yang belum menerima CD Kisah Perjalanan Ir. B. Kusuma, silakan minta ke panitia. KELOMPOK KEDUA Kelompok Kedua ini adalah guru-guru yang sudah memasukan tulisan tetapi belum tergolong pada Kelompok Pertama, jumlahnya ada 6 guru (20%). Semoga jangan putus asa, masih ada kesempatan untuk mencoba lagi. Memang menulis perlu banyak latihan, agar biasa. KELOMPOK KETIGA Kelompok ketiga ini adalah guru-guru yang tidak mengumpulkan tulisan. Ada 8 guru (28 %). Memang menulis butuh waktu yang cukup lama dan bukan karena masalah potensi sebab untuk bisa menulis tidak butuh bakat. Masih ada kesempatan lain kali. Tetap jangan putus asa. Terima kasih kepada guru-guru Ora et Labora yang telah menyediakan waktu untuk mengikuti Creative Writing Workshop selama dua hari Sabtu yaitu 30 Juli 2011 dan 5 Agustus 2011, di Gedung Ora et Labora Panglima Polim, Jakarta Selatan. Bambang Gunawan, 15 Agustus 2011


2011_107 BIKELANSIA KE PELABUHAN SUNDA KELAPA

Penasaran, akhirnya berhasil juga gowes ke Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, pada pagi hari tanggal 17 Agustus 2011, merayakan HUT ke-66 Republik Indonesia. Kalau yang penasaran, anak muda adalah wajar. Tetapi yang penasaran ini adalah LANSIA yang sudah punya KTP seumur hidup yaitu Oma Nita Oen Tien dan Opa Bambang Gunawan. Kendaraan yang digunakan bukan mobil atau motor tetapi sepeda alias gowes. Sengaja pakai sepeda lipat atau SELI, kalau mendadak tidak kuat gowes lagi bisa dilipat, pulang naik taksi. Tepat Pukul 6 pagi, berangkat dari Roxy lewat Jalan Gajah Mada menuju Museum Fatahillah.


Di Museum Fatahillah sempat bingung, jalan mana yang harus dilalui untuk ke Pelabuhan Sunda Kelapa. Terpaksa trial and error saja. Tanpa terduga ketemu Jembatan Gantung Sunda Kelapa.

Cukup sulit bikin foto ini karena lalu lintas ramai sekali. Kemudian ketemu gedung tua ini.


Lalu ketemu Monumen Jangkar ini. Ada yang tahu sejarah Monumen Jangkar ini? Kapan didirikan?

Sayang ya tugu JANGKAR ini banyak coretan. Sebelah kiri pada foto Monumen atau Tugu Jangkar ini adalah Watchtower Sunda Kepala, untuk mengawasi lalu lintas kapal di Pelabuhan Sunda Kelapa.


Foto kiri diambil dari http://en.wikipedia.org/wiki/Sunda_Kelapa sedang foto kanan dibuat pada hari Rabu, 17 Agustus 2011, dengan bukti bahwa Oma Nita Oen Tien berhasil sampai naik sepeda. Perjalanan selanjutnya ke Museum Bahari yang sayang tutup sehingga tidak bisa masuk ke dalam.


Tujuan utama adalah Pelabuhan Sunda Kelapa tetapi ternyata nyasar ke Pasar Ikan yang kebetulan tidak terlalu ramai walaupun tetap ada ikan yang dijual. Ketika hampir putus asa ketemu gedung VOC.

Segera berhenti untuk bikin foto lebih dahulu.


Akhirnya ketemu juga Pelabuhan Sunda Kelapa yang telah berusia 500 tahun dengan kapal-kapal Pinisi yang unik.

Perjalanan pulang tetap gowes melalui Jalan Hayam Wuruk dan tiba dengan selamat di rumah dengan lama perjalanan selama kurang lebih tiga jam. Terima kasih kepada http://annekelana.wordpress.com/category/wisata/ yang menjadi sumber info untuk nama tempat di atas. Bambang Gunawan, 17 Agustus 2011





BIKELANSIA KE PELABUHAN SUNDA KELAPA Untuk website B2W Indonesia

Penasaran, akhirnya berhasil juga gowes ke Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, pada pagi hari tanggal 17 Agustus 2011, merayakan HUT ke-66 Republik Indonesia. Kalau yang penasaran, anak muda adalah wajar. Tetapi yang penasaran ini adalah LANSIA yang sudah punya KTP seumur hidup yaitu Oma Nita Oen Tien dan Opa Bambang Gunawan. Kendaraan yang digunakan bukan mobil atau motor tetapi sepeda alias gowes. Sengaja pakai sepeda lipat atau SELI, kalau mendadak tidak kuat gowes lagi bisa dilipat, pulang naik taksi. Tepat Pukul 6 pagi, berangkat dari Roxy lewat Jalan Gajah Mada menuju Museum Fatahillah. (http://b2windonesia.or.id/foto/3394509564d41c1c1b0298b03b67b9a4 ) Di Museum Fatahillah sempat bingung, jalan mana yang harus dilalui untuk ke Pelabuhan Sunda Kelapa. Terpaksa trial and error saja. Tanpa terduga ketemu Jembatan Gantung Sunda Kelapa. (http://b2w-indonesia.or.id/foto/3394509564d41c1c1b0298b03b67b9a4 ) Cukup sulit bikin foto ini karena lalu lintas ramai sekali.


Kemudian ketemu gedung tua ini. (http://b2windonesia.or.id/foto/c8a0d2bd9c32a0c70c5cf7a772353c5d) Lalu ketemu Monumen Jangkar ini. Ada yang tahu sejarah Monumen Jangkar ini? Kapan didirikan? (http://b2windonesia.or.id/foto/a795d098399504bbcea59b1592be246a) Sayang ya tugu JANGKAR ini banyak coretan. Sebelah kiri pada foto Monumen atau Tugu Jangkar ini adalah Watchtower Sunda Kepala atau Menara Syahbandar, untuk mengawasi lalu lintas kapal di Pelabuhan Sunda Kelapa. (http://b2windonesia.or.id/foto/9c83ffc292689dd155057c880b13d8ff) Foto kiri diambil dari http://en.wikipedia.org/wiki/Sunda_Kelapa sedang foto

kanan dibuat pada hari Rabu, 17 Agustus 2011, dengan bukti bahwa Oma Nita Oen Tien berhasil sampai naik sepeda. Perjalanan selanjutnya ke Museum Bahari yang sayang tutup sehingga tidak bisa masuk ke dalam. (http://b2windonesia.or.id/foto/828512d8e7dda24bfe7c992538fb4bde ) Tujuan utama adalah Pelabuhan Sunda Kelapa tetapi ternyata nyasar ke Pasar Ikan yang kebetulan tidak terlalu ramai walaupun tetap ada ikan yang dijual. Ketika hampir putus asa ketemu gedung VOC. (http://b2windonesia.or.id/foto/1f711448cb66fa037cb853c1825ed17b ) Segera berhenti untuk bikin foto lebih dahulu. Akhirnya ketemu juga Pelabuhan Sunda Kelapa yang telah berusia 500 tahun dengan kapal-kapal Pinisi yang unik. (http://b2windonesia.or.id/foto/db658359dc4591a6180f41e64ffc65b3 ) Perjalanan pulang tetap gowes melalui Jalan Hayam Wuruk dan tiba dengan selamat di rumah dengan lama perjalanan selama kurang lebih tiga jam. Terima kasih kepada http://annekelana.wordpress.com/category/wisata/ yang menjadi sumber info untuk nama tempat di atas. Bambang Gunawan, 17 Agustus 2011 http://kulinerkita.multiply.com/reviews/item/309 Sebab memang di tempat makan yang mengambil tempat gedung tua bekas gudang peninggalan VOC itu


Menurut Paulus Sinatra Wijaya, pemilik restoran tersebut, menu seafood memang menjadi andalan restoran yang berdiri sejak tahun 2001 itu. Memilih menyajikan hidangan laut dan Indonesia, katanya untuk memberikan ragam pilihan bagi masyarakat sekitar yang kesusahan mencari tempat makan mengingat kawasan itu identik dengan kawasan pecinan. Tentang gedung tua itu, Paulus mengatakan bahwa pihaknya harus melakukan renovasi terlebih dulu sebelum membuka tempat itu sebagai restoran. "Bangunan ini harus kami renovasi karena nyaris hancur. Namun konstruksi, bahkan kayu-kayu yang menjadi dasar dan tiang pondasi bangunan masih seperti semula," ucapnya. Bangunan yang masuk cagar budaya itu memang masih dipertahankan seperti aslinya. Bahkan restoran yang mampu menampung tamu hingga 1.500 orang itu, acap digunakan sebagai tempat digelarnya perhelatan pernikahan yang menginginkan suasana tempo dulu karena desain gedung tuanya.

http://bataviase.co.id/content/para-pengusaha-yang-masih-mempertahankanbangunan-tua-sebagai-aset-bisnis PAULUS Sinatra Wijaya, direktur utama Restoran Raja Kliring, Kakap, Jakarta menggunakan bangunan tua sebagai aset bisnis. "Bangunan ini sudah ada sejak 300 tahun lalu. Dibangun oleh VOC Belanda," ucapnya. Sebagai pengusaha, dirinya merasa bangga bisa menghadirkan nuansa tempo dulu kepada para pengunjung. Caranya, dengan masih mempertahankan bentuk bangunan tua secara umum, lengkap dengan kayu-kayu penyangga berbahan jati yang kokoh, serta atap rendah yang menjadi ciri khas bangunan tua peninggalan VOC. "Dengan cara ini kami mcnsi-nergiskan bisnis dengan kemampuan merawat bangunan tua. Dulu, ketika saya membeli pertama kali, bangunan ini sudah hancur lebur," tambah Agus Susantio, owner resto sambil menunjuk deretan foto yang ada di sepanjang lorong di lantai dua bangunan. Foto-foto itu menunjukkan bangunan awal sebelum akhirnya direnovasi total. "Inilah salah satu bentuk perhatian kami terhadap wisata kota nia. Kami berharap,dengan bangunan yang terus dirawat dan menyajikan bisnis kuliner di sini, kami bisa memberikan nilai tambah untuk devisa Pemda setempat," ulasnya sambil menunjukkan bangunan baru VIP Room yang dibangun wedding hall dan ruang karaoke yang ada di areal seluas 8800 meter persegi itu. Dirinya bangga, karena kawasan itu makin menjadi destinasi berkumpulnya komunitas Tionghoa dari berbagai kawasan. Utamanya dari Pluit, Kota, dan Sekitarnya. "Sepertinya mereka merasa nyaman dengan suasana tempo dulu yang kami tawarkan." ungkap Agus. Hanya saja, lebih lanjut ditambahkan Paulus, bahwa dirinya berharap, dengan rencana revitalisasi Kota Tua yang digembar-gemborkan pemerintah, sekaligus juga membenahi sarana dan prasarana. "Bangunan tua ini masih berada di kawasan Kota Tua. Jadi kami berharap pemerintah bisa segera memperbaiki sarana dan prasaran jalan yang ada. Supaya membuat nyaman wisatawan lokal dan wisman berkunjung dan berjalan-jalan di areal ini." paparnya. ()

http://www.rajakuringrestoran.com/


http://jakartaoke.blogspot.com/2010/02/jembatan-kota-intan-di-jakarta.html http://www.madina-sk.com/index.php? option=com_content&task=view&id=132&Itemid=43


BIKELANSIA DI GEDUNG VOC PELABUHAN SUNDA KELAPA Bambang Gunawan

Surprise ketika lihat ada gedung VOC pada hari Rabu, 17 Agustus 2011. Segera berhenti gowes untuk bikin foto. Gedung ini ternyata masih satu kompleks dengan gedung tua yang ketemu sebelumnya.


Segera cari informasi di internet. Pada alamat: http://kulinerkita.multiply.com/reviews/item/309 diketahui bahwa foto di atas adalah bagian belakang dari Restoran Raja Kuring, Jalan Kakap No. 5, tertulis sbb: “….. mengambil tempat gedung tua bekas gudang peninggalan VOC…..”. Kemudian ada tambahan informasi sbb: “Menurut Paulus Sinatra Wijaya, pemilik restoran tersebut, menu seafood memang menjadi andalan restoran yang berdiri sejak tahun 2001 itu. Memilih menyajikan hidangan laut dan Indonesia, katanya untuk memberikan ragam pilihan bagi masyarakat sekitar yang kesusahan mencari tempat makan mengingat kawasan itu identik


dengan kawasan pecinan. Tentang gedung tua itu, Paulus mengatakan bahwa pihaknya harus melakukan renovasi terlebih dulu sebelum membuka tempat itu sebagai restoran. "Bangunan ini harus kami renovasi karena nyaris hancur. Namun konstruksi, bahkan kayu-kayu yang menjadi dasar dan tiang pondasi bangunan masih seperti semula," ucapnya. Bangunan yang masuk cagar budaya itu memang masih dipertahankan seperti aslinya. Bahkan restoran yang mampu menampung tamu hingga 1.500 orang itu, acap digunakan sebagai tempat digelarnya perhelatan pernikahan yang menginginkan suasana tempo dulu karena desain gedung tuanya.� Kemudian dari alamat: http://bataviase.co.id/content/para-pengusaha-yangmasih-mempertahankan-bangunan-tua-sebagai-aset-bisnis , diperoleh informasi yang lebih lengkap sbb: “PAULUS Sinatra Wijaya, direktur utama Restoran Raja Kuring, Kakap, Jakarta menggunakan bangunan tua sebagai aset bisnis. "Bangunan ini sudah ada sejak 300 tahun lalu. Dibangun oleh VOC Belanda," ucapnya. Sebagai pengusaha, dirinya merasa bangga bisa menghadirkan nuansa tempo dulu kepada para pengunjung. Caranya, dengan masih mempertahankan bentuk bangunan tua secara umum, lengkap dengan kayu-kayu penyangga berbahan jati yang kokoh, serta atap rendah yang menjadi ciri khas bangunan tua peninggalan VOC. "Dengan cara ini kami mensinergiskan bisnis dengan kemampuan merawat bangunan tua. Dulu, ketika saya membeli pertama kali, bangunan ini sudah hancur lebur," tambah Agus Susantio, owner resto sambil menunjuk deretan foto yang ada di sepanjang lorong di lantai dua bangunan. Foto-foto itu menunjukkan bangunan awal sebelum akhirnya direnovasi total. "Inilah salah satu bentuk perhatian kami terhadap wisata kota tua. Kami berharap,dengan bangunan yang terus dirawat dan menyajikan bisnis kuliner di sini, kami bisa memberikan nilai tambah untuk devisa Pemda setempat," ulasnya sambil menunjukkan bangunan baru VIP Room yang dibangun wedding hall dan ruang karaoke yang ada di areal seluas 8800 meter persegi itu. Dirinya bangga, karena kawasan itu makin menjadi destinasi berkumpulnya komunitas Tionghoa dari berbagai kawasan. Utamanya dari Pluit, Kota, dan Sekitarnya. "Sepertinya mereka


merasa nyaman dengan suasana tempo dulu yang kami tawarkan." ungkap Agus. Hanya saja, lebih lanjut ditambahkan Paulus, bahwa dirinya berharap, dengan rencana revitalisasi Kota Tua yang digembargemborkan pemerintah, sekaligus juga membenahi sarana dan prasarana. "Bangunan tua ini masih berada di kawasan Kota Tua. Jadi kami berharap pemerintah bisa segera memperbaiki sarana dan prasaran jalan yang ada. Supaya membuat nyaman wisatawan lokal dan wisman berkunjung dan berjalan-jalan di areal ini." paparnya. Khusus untuk mengenal Restoran Raja Kuring, bisa dilihat pada alamat: http://www.rajakuringrestoran.com/ Bambang Gunawan, 18 Agustus 2011


2011_108 BIKELANSIA DI GEDUNG VOC PELABUHAN SUNDA KELAPA Bambang Gunawan, untuk website B2W Indonesia

Surprise ketika lihat ada gedung VOC pada hari Rabu, 17 Agustus 2011. Segera berhenti gowes untuk bikin foto (atas). Gedung ini ternyata masih satu kompleks dengan gedung tua yang ketemu sebelumnya (bawah). Segera cari informasi di internet. Pada alamat: http://kulinerkita.multiply.com/reviews/item/309 diketahui bahwa foto di atas adalah bagian belakang dari Restoran Raja Kuring, Jalan Kakap No. 5, tertulis sbb: “….. mengambil tempat gedung tua bekas gudang peninggalan VOC…..”.


Kemudian dari alamat: http://bataviase.co.id/content/para-pengusaha-yangmasih-mempertahankan-bangunan-tua-sebagai-aset-bisnis , diperoleh informasi yang lebih lengkap. Khusus untuk mengenal Restoran Raja Kuring, bisa dilihat pada alamat: http://www.rajakuringrestoran.com/ Bambang Gunawan, 20 Agustus 2011 http://stefanusgracious.blogspot.com/2010/05/hunting-photo-jakarta-utara.html? showComment=1314076038330#c918116536075444333


2011_109 BIKELANSIA DI JEMBATAN KOTA INTAN

Walaupun telah tinggal di kota Jakarta lebih dari 50 tahun, sempat bingung apa nama jembatan yang ada di belakang Oma Nita tersebut. Cukup sulit bikin foto ini karena lalu lintas ramai sekali, padahal hari libur yaitu Rabu, 17 Agustus 2011. Ada yang bilang itu “Jembatan Merah”, ada juga yang bilang itu “Jembatan Gantung Sunda Kelapa”. Baru tahu namanya setelah baca di: http://jakartaoke.blogspot.com/2010/02/jembatan-kota-intan-dijakarta.html. Cerita yang lebih lengkap ada di: http://www.madina-sk.com/index.php? option=com_content&task=view&id=132&Itemid=43

Pada alamat http://nl.wikipedia.org/wiki/Bestand:Jembatan_kota_intan_JKT.jpg diperoleh foto yang lengkap.


Kemudian, ketika baca laporan “Tur Hijau Kota Tua - Jembatan Kota Intan & Fathailah� pada alamat: http://www.facebook.com/media/set/? set=a.392886434181.174045.75603039181 dengan fotonya di bawah ini:


Barulah yakin dan tidak salah kalau nama jembatan tersebut adalah “JEMBATAN KOTA INTAN”.


Jembatan Kota Intan pada malam hari indah sekali, dikutip dari: http://www1.kompas.com/readkotatua/xml/2010/03/25/11413599/jakarta.midnight.t rail.menginap.di.gudang.rempah.voc .

Terima kasih untuk sumber-sumber di atas, memang perlu banyak baca untuk bisa nulis. Bambang Gunawan, 20 Agustus 2011


2011_110 KETEMU DAVID DARMAHKASIH DI FACEBOOK Pada tanggal 15 Agustus 2011, Bambang Gunawan dan David Darmahkasih menjadi friend di Facebook. Lalu terima message dari David Darmahkasih sbb: “Pa Bambang masih kenal saya nggak? Apa bapak masih kerja di BPK Penabur apa sudah retire?”. Terus terang lupa dengan David Darmahkasih. Lalu coba cari nama “David Darmahkasih” di GOOGLE. Surprise ketemu pada koleksi tulisan saya pada alamat: http://issuu.com/bg440507/docs/bg-2000 Ternyata pernah komunikasi via email sbb: From: "David Darmahkasih" Date: Sat, 22 Jun 2002 16:56:31 +0700 Yth, Bapak Bambang Gunawan, Salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus Mohon maaf, sudah lama saya tidak mengirim email. Apakah bapak masih ingat saya, saya pernah menjadi salah satu murid bapak di SMPKV Pembangunan, saat itu bapak mengajar ilmu ukur, dan saya ditunjuk oleh bapak untuk menjadi salah seorang redaksi dalam majalah sekolah SMPKV, bersama Ng Ay Lie, Lenny serta Siao Lie. Bapak adalah salah satu dari 3 guru dalam hidup saya yang merupakan guru favorite, satu lagi Bapak Keng An atau Pa Anton di SMAKI, dan satu lagi dosen saya di perguruan tinggi. Saya sangat menghargai sekali para pendidik termasuk bapak yang mencurah segala waktu dan tenaga untuk kemajuan dunia pendidikan, tanpa pamrih, yang maaf sekali, terkadang tidak sebanding dengan imbalan yang di perolehnya. Tanpa kalian semua, kami serta anak-anak kami tidak akan dan tidak pernah punya masa depan. TERIMA KASIH, sekali lagi TERIMA KASIH. Rasanya ucapan terima kasih dan penghargaan tidak akan pernah cukup untuk mengungkapannya, namun saya yakin bahwa para pendidik telah menunaikan tugas yang mulia serta mempertanggung-jawabkan talenta yang telah diberikanNYA dengan sepenuh hati. TUHAN memberkati. David Darmahkasih From: "David Darmahkasih" Date: Wed, 26 Jun 2002 16:03:55 +0700


Saya terkesan dengan Ay Li dan Siao Lie karena kami selalu pergi ke sekolah hari minggu untuk urusan majalah IKAWA serta jilidkan, dan sesudah itu saya dan Ay Lie ke Jembatan Lima dekat gg songsi potong sisi2 majalah atau istilahnya disisir ( Rp 5-10 /kilo) setelah itu kita muatkan di beca dan kita iring dengan sepeda dari belakang. ++ Kemarin saya cerita sama anak saya disini mareka ketawa terbahak dengar saya bilang kita iring itu beca. Ok salam untuk keluarga. David Darmahkasih From: "David Darmahkasih" Date: Thu, 27 Jun 2002 14:20:56 +0700 Wah kalo majalah IKAWA saya rasa sudah tidak ada pa. Dengan berbekal pengalaman itu saya sempat menpelopori serta dan menjadi redaksi di Majalah Remaja GSRI, Gereja Santapan Rohani Indonesia, selama beberapa tahun. Saya akan telpon bapak kalau saya kembali ke Jakarta. Wah jadi rame nih surat karena bisa ketemu teman lama, saya pikir akan bertemu nanti disanaaaa, namun rupanya kita masih bisa bertemu dalam email juga. Salam, David Darmahkasih


Foto David Darmahkasih dan keluarga di Park 2002,USA, karena telah

pindah ke Amerika Serikat. Setelah ketemu dengan David Darmahkasih, alangkah senangnya kalau bisa ketemu dengan Ng Ay Lie, Lenny serta Siao Lie. Ada yang bisa bantu? Kemudian ketemu lagi email dari David Darmahkasih sbb: From: "David Darmahkasih" Subject: Semoga lekas sembuh Date: Wed, 02 Jul 2003 08:19:50 +0700 Yth Bapak Bambang Gunawan, Salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus Saya mendapat informasi bahwa istri bapak masuk rumah sakit, bagaimana keadaanya sekarang. Apakah sudah jauh membaik. Wah bila saya ada di Jakarta, saya ingin sekali menjenguknya. Saya hanya bisa bantu dalam doa dari sini. Kami sekeluarga juga baik2 di Amerika. Anak2 sedang libur musim panas dan akan kembali ke sekolah akhir Agustus. Mereka mendapatkan nilai A untuk semua mata pelajaran, dengan rata2 102.


Mereka selalu teringat dengan sekolah mereka di SD II Pembangunan dan rindu kesana dengan memakai baju seragam merah putih beserta dasinya, dan bertemu dengan teman2 dan guru mereka. Cuma saya agak sedikit kecewa, mereka berdua jarang sekali menggunakan bahasa Indonesia, kecuali berbicara dengan saya. Dan mereka gunakan bahasa mandarin dengan ibunya. Bagaimana dengan kegiatan belajar mengajar di Jakarta dengan adanya RUU pendidikan itu. Apakah bapak mempunyai alamat email pribadi karena terkadang saya mempunyai pertanyaan yang cukup confidential. OK, salam untuk ibu semoga cepat sembuh, doa saya menyertai, TUHAN memberkati David Darmahkasih Bambang Gunawan, 26 Agustus 2011



2011_111 MASIH INGAT NAIK VESPA

Terima kasih kepada Suwito Santoso yang telah mengirimkan informasi pada hari Minggu, 28 Augustus 2011 9:13 PM, dalam milis ExSMPK5 di yahoogroups.com sbb: Pak Bambang ngajar ilmu ukur kelas 1, naik skuter thn 62 warnanya terang kalau ga salah. Pake kacamata framenya hitam. kalau ga salah, wali kelas saya di 1C pak Bambang, ngajarnya santai...... ha ha ha ....mungkin thn 69 pertama kali ngajar di SMPK5......kalau ada fotonya nanti ditampilkan deh...... Luar biasa ingatannya walaupun telah lewat 40 tahun. Karena dijanjikan foto maka dipasang foto tahun 1966 ketika ikut demo mahasiswa untuk menumbangkan Orde Lama. Skuter Vespa bukan tahun 1962 tetapi tahun 1963 sebagai hadiah lulus dari SMA Kanisius. Kemudian David Darmahkasih pada hari Senin, 29 Agustus 2011, melalui Facebook menambahkan sbb:


Saya rasa pa bambang mulai ngajar ilmu ukur waktu saya kelas I SMP ya sekitar tahun 69-70, betul naik sekuter Vespa, kalo parkir di trotoar dekat kelas saya, pake kaca mata dengan frame hitam. Kalo ngajar nyengar nyengir (maaf pa), memang murid2 inget yang jelek2 dari gurunya. Namun itu menjadi kesan mendalam dalam murid2nya. Hebat ingatan murid-murid SMPK V kelas 1 tahun 1970 ini. Mari kita cari lagi murid-murid atau teman-teman lain yang seangkatan. Semua ini menjadi kenangan yang indah pada saat usia sudah mulai senja. Bambang Gunawan, 29 Agustus 2011


2011_112 KETEMU MURID SMPK V KELAS 1 1970

Setelah ketemu dengan David Darmahkasih dan Suwito Santoso kemudian ketemu dengan Greisna Effendie yang memiliki foto kelas 1A tahun 1970 dengan Wali Kelas Ibu Tan di album Facebooknya. Siapa yang bisa bantu menyebutkan nama-nama di dalam foto di atas? Banyak wajah yang masih saya ingat tetapi nama-nama sudah banyak lupa kecuali Tjin Po yang kini bernama Nicholas Lay yang berdiri paling belakang kanan atas. Pada hari Senin, 29 Agustus 2011, di milis Ex SMPK V muncul Maria Sutiyahadi dengan komentarnya sbb: Halo Pak Bambang, apa kabar?.Saya ingat banget pak Bambang, yg sangat teliti dan masih agk ke"jawaan"/medok pd saat ngajar kita2 . Masih ingat saya kan? Saya akrab dg Ay Lie,...... Yg paling mengesankan ...........komentar pak Bambang wkt saya duet dg Peggy dlm lomba antar kelas............katanya muka saya merah amat kaya apel............... Tapi kog foto jadi agk beda sekarang..............yg dulu lebih bulat..........he.....he.....


Kemudian Peggy Zacharia menambahkan sbb: Pa Bambang seingat saya mukanya emang bulat ya kuning lansat gt, kacamata. Kalau peggy ingat gak pak? Maria Sutiyahadi itu biasa dipanggil Sutiyah pak, rambutnya panjang tebal gt. Waktu itu saya nyanyi berdua Sutiyah wah kaki gemetaran gak ada yang tau kali ya. Pa Yahya bilang gak nyangka peggy bisa nyanyi di depan. Kini saya harus kerja keras untuk mengembalikan ingatan lama. Tentu menyenangkan sekali setelah 40 tahun bisa kembali ketemu mantan murid tahun 1970 ketika kelas 1 di SMPK V. Semoga terus bertambah. Bambang Gunawan, 29 Agustus 2011



2011_113 APAKAH PAK BAMBANG = PAK TENG

Sinatra W. pada hari Minggu, 28 Augustus 2011, 3:35 pm, di milis Ex SMPKV menulis sbb: “ apakah pak Bambang = pak Teng ? tolong informasinya thx”


Asosiasi pertama saya adalah Pak Bambang yang mantan Kepala SMAK 1 dan Pak Teng yang mantan Kepala SMAK 3. Tetapi ketika ketemu foto di atas dari album foto Facebook Greisna Effendie, barulah sadar mungkin yang dimaksud Sinatra W. adalah Pak Teng Ek Tjin dengan nama barunya adalah Eka Susanto. Setelah 40 tahun adalah logis kalau Sinatra W. tidak bisa membedakan antara Pak Bambang dan Pak Teng karena keduanya ngajar Ilmu Ukur di SMPK V pada tahun 1970-an. Mengenai saya atau Pak Bambang terdampar jadi guru bisa dibaca pada alamat:

http://www.facebook.com/notes/bambanggunawan/kenangan-smpk-5-tahun1970/404553266361 Kalau Pak Teng, sampai kini masih menjadi guru di Jalan Pembangunan (SMPK 2 karena SMPK 5 pindah ke Cipinang). Penampilannya tidak banyak berubah.

Inilah penampilan Pak Teng pada tahun 1996.


Inilah penampilan Pak Teng dalam karikatur yang dikutip dari Year Book SMPK 2.

Ketika Vindy Alma, puteri Pak Teng, menikah pada Mei 2011, saya sengaja titip pesan di wall Vindy. Sayang sampai kini Pak Teng tidak punya FB, tidak punya email, tidak bisa pakai internet, bahkan kabarnya juga tidak punya hand phone. OK kalau sudah ingat kembali dengan Pak Teng, kini tolong sebutkan nama-nama dalam foto kelas IIIB yang dibuat tanggal 19 Mei 1972. Banyak wajah yang masih saya ingat tetapi lupa namanya dan kini ada di mana mereka saat ini. Bambang Gunawan, 30 Agustus 2011



2011_114 LILY TAN MURID SMPK V TAHUN 1970

Setelah 40 tahun ketemu teman atau mantan murid tentu menyenangkan sekali. Surprise pada tanggal 31 Agustus 2011 melihat Lily Tan add friend di Facebook. Sehari sebelumnya memang ngobrol dengan Greisna Effendie yang memperlihatkan sebuah foto yang ada Anita, Giok Ing, Tini, Grace, Lily, Krisna dan Yanti. Salah tebak, sehingga dikoreksi oleh Greisna Effendie: “Lily yg pake baju merah yg duduk disebelah saya Pak”. Selanjutnya dapat informasi dari Greisna Effendie sbb: 7. Lily sekrg sdh tdk pake kaca mata lagi dan sekarang sdh sibuk urus cucu. Cucunya sdh 3 orang. OK Pak nanti saya ajak masuk ke grup FB kita. Makasih Pak 8. Iya Pak sbb Lily cucunya ada yg kembar Foto di atas memperlihatkan Lily Tan yang bahagia sekali dengan cucu kembarnya dan luar biasa masih sempat balas pertanyaan saya: “Ini Lily yang pernah jadi murid saya tahun 1970 kelas 1 SMPK V, dulu tinggal di Roxy tidak jauh dari rumah saya?”.


Apa jawabannya? “Iya Pak! Betul. sampe sek masih di Roxy. Sekarang Bapak udh tdk di KPS lagi?�. Kemudian saya baru tahu bahwa Lily setelah lulus SMPK V melanjutkan ke SMEA K, lalu ke Oxford 3 th. Memang menyenangkan sekali ketemu teman lama yang sudah puluhan tahun, apalagi sudah jadi OMA. Semoga makin banyak ketemu mantan murid kelas 1 (satu) SMPK V tahun 1970. Bambang Gunawan, 31 Agustus 2011



2011_115 KESEHATAN GURU PENSIUNAN Suwito Santoso, alumnus BPK PENABUR, pada hari Kamis, 1 September 2011, ketika diskusi tentang guru-guru di milis ExSMPKV, menulis sbb: SinHwee, kalau mau lengkap n up to date undang aja semua guru yg ada bersama teman2 yg lain alias reuni an. Saya bersama Lince n Moke bbrp thn yg lalu, bezoek pak Jahja di RS Merios Pulo Gadung waktu operasi disana. Kasihan juga, mantan guru2 yg lama, kurang mendapat perhatian dari yayasan untuk menbantu pengobatannya atau kehidupannya di usia lanjut alias pensiun. Dimana kita ketahui untuk masuk sekolah KPS/Penabur cukup tinggi (di atas 10juta utk SD) n uang sekolahnya pun cukup mahal, kurang peduli dengan pahlawan tanpa jasa yg telah mengabdi se umur hidupnya di sekolah Penabur. Saya dengan beberapa teman hanya bisa menbantu meringankan biaya perawatan pada saat itu. Kondisi sekarang saya sudah lama tidak mengikutinya. Saya kebetulan menpunyai teman yg di yayasan, tolong dibicarakan untuk turut ikut prihatin dengan mantan guru, tidak mendapat tanggapan yg positif. Penabur kelihatan hanya mementingkan murid2nya menjadi juara olympiade, betapa bangganya. Tetapi tidak menperdulikan mantan guru yg menpunyai andil menbesar sekolah KPS sampai hari ini. Maaf pak, agak emosi tulisannya. Ha ha ha ... Perkembangan mental anak2 bukan dari fasilitas bangunan sekolah, tetapi mental n kepribadian guru yg menjadi panutan. Kesuksesan bukan diukur dari berapa banyak piala/juara ilmu pengetahuan yg ditanding, tetapi kepekaan sosial yg dapat diresap anak2 dalam hidup di lingkungannya. Menurut penulis, kalimat Suwito Santoso di atas, positif sekali untuk bahan introspeksi. Kebetulan penulis pernah menulis laporan di bawah ini. POLIKLINIK UNTUK PENSIUNAN Tanggal 8 Januari 2002 pukul 6:30 penulis sampai di Tanjung Duren dengan jalan kaki. Terkejut ketika melihat di depan pintu gerbang samping duduk Pak Muthar, pensiunan SMUK 3 BPK PENABUR Jakarta.


Segera ditanyakan sedang apa, rupanya ingin ke dokter di poliklinik Tanjung Duren. Luar biasa, poliklinik buka pukul 9:00 tetapi pukul 6:30 sudah nunggu. Pak Muthar sudah dua tahun pensiun. Nama-nama pensiunan yang selalu memanfaatkan poliklinik di Tanjung Duren yaitu:

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Bpk Muthar, pensiun SMUK 3 Bpk Hesdi, pensiun SLTPK 4 Bpk Sadikin Andaya, pensiun SLTPK 3 Bpk Budi Tresna, pensiun Sarpras Bpk Hari Nursalim, pensiun SMKK 2 Ibu Djumilah, pensiun SDK 4 Bpk Subandi, pensiun TKK 1 Ibu Mariana Gunawan, pensiun TKK 1 Bpk Ch. Hermanus, pensiun SLTPK 5

Memang kebutuhan berobat bagi orang yang sudah pensiun jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan mereka yang masih muda, jadi patut dihargai program Bagian Kepegawaian yang masih memberikan fasilitas berobat untuk pensiunan ini. Kasus yang dramatis baru saja terjadi ketika Ibu Wandasari, pensiunan guru SMUK 1 yang dulu masih bernama SMAK I, meninggal dengan diagnose "kurang gizi". Tanggal 18 Desember 2001 Ibu Wanda masuk RS Husada, dua hari kemudian langsung "coma", sedangkan Ibu Wanda tinggal seorang diri karena tidak menikah dan hanya indekos di daerah Pasar Baru. Bisa dibayangkan kalau seandainya pada tanggal 18 Desember 2001 tidak dipaksa dibawa ke RS Husada, mungkin tanggal 19 Desember 2001 bukan hanya "coma" tetapi sudah "titik" seorang diri di kamar kosnya tanpa ada yang tahu. Kemudian ada wartawan nakal dan masuk koran dengan judul: "GURU BPK PENABUR MATI KELAPARAN SEORANG DIRI". Syukur tidak terjadi. Bagi pensiunan yang belum memanfaatkan Poliklinik di Tanjung Duren, silakan dimanfaatkan. Mungkin ada persyaratan khusus yang bisa ditanyakan ke Bagian Kepegawaian. Penulis sendiri yang akan pensiun dua tahun lagi sudah banyak memanfaatkan Poliklinik Tanjung Duren tersebut. Pertama kali kenal pada tanggal 8 Juni 1998 karena tekanan darah mencapai 150/100. Sejak itu menjadi pasien tetap karena seminggu sekali periksa tensi dan semuanya


gratis. Karena begitu sering ke Poliklinik lembar kartu status penulis dari tahun 1998 sampai dengan awal tahun 2002 sudah berjumlah 6 (enam) lembar, bolak balik lengkap dengan catatan anamnesa dan therapi. Apakah ada pasien lain yang lebih banyak? Ini belum pensiun, apalagi kalau sudah pensiun, tentu lebih sering lagi ke dokter. Memang demikianlah nasib pensiunan, karena ini sudah hukum alam, siapapun cepat atau lambat pasti akan masuk usia pensiun dan tidak bisa ditolak. Syukurlah kini ada poliklinik yang bersedia melayani dan bisa dimanfaatkan. Silakan datang para pensiunan. Bambang Gunawan, 12 Januari 2002


2011_116 TJIN PO = JAMES NICHOLAS LAY

Akhirnya ketemu juga. Jumat, 2 September 2011, terima email dari Tjin Po: Pa kabar pak B ? Mudah2an baik2 saja. Maaf baru balas skg. Sy jarang check email address yg ini. Sy baru dikasih kabar oleh Wie Hau dan Sin Hwie bhw pak B mencari sy. Sy baik pak. Sudah 40 tahun tidak bertemu ya. Perlu reunian ya. Nanti Wie Hau akan arrange. Sampai nanti pak B. Mulai ingat dengan Tjin Po karena Muljati Setiawan posting fotonya menjadi Juara kelas 1 (satu) di SMPK V tahun 1972 pada alamat: http://www.facebook.com/photo.php? fbid=1183525462511&set=a.1179003949476.2026718.1059455554&type=1&thea ter

Kemudian ketemu foto kelas 1A SMPK V tahun 1970 yang bisa dibaca pada KETEMU MURID SMPK V KELAS 1A 1970: http://www.facebook.com/notes/bambang-gunawan/ketemu-muridsmpk-v-kelas-1a-1970/10150258698601362 Lalu ketemu lagi foto Tjin Po di foto kelas IIIB yang dibuat tanggal


19 Mei 1972 pada APAKAH PAK BAMBANG = PAK TENG (http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150259310351362 ) yang kemudian diterangkan oleh Sinatra W. sbb: “sorry Pak Bambang saya rasanya nga pernah diajar sama pak bambang maka itu saya taunya pak Teng yg ngajar ilmu ukur karena beliau pas kebetulan wali kelas saya IIIB (paling kanan belakang saya, lay tjin po(Nicolas lay) ke 4 dari kiri belakang (masih sering ketemu di reuni ex alumi montreal), shinta (liu sien hwie) paling kiri baris ke 2 dia skrg d canada). itu saja yg saya masih ingat yg laen nya mungkin wie hau bisa ingat�. Semoga makin banyak ketemu murid-murid SMPK V kelas 1 (satu) pada tahun 1970, 1971 dan 1972, karena penulis hanya tiga tahun mengajar Ilmu Ukur di SMPK V Jalan Pembangunan III/1A, Jakarta Pusat. Bambang Gunawan, 3 September 2011


2011_117 TIGA TAHUN GURU ILMU UKUR DI SMPK V Seumur hidup hanya tiga tahun saya menjadi guru Ilmu Ukur di SMPK V, Jalan Pembangunan III/1A, Jakarta Pusat, yaitu pada tahun 1970, 1971 dan 1972. Kalau pada tahun 2010 ketemu mantan murid tahun 1971 dan 1972, pada tahun 2011 ketemu mantan murid tahun 1970. Berarti lengkaplah sudah. Berikut ini laporan-laporan yang pernah dibuat. 1970: 1.

KENANGAN SMPK 5 TAHUN 1970 (http://www.facebook.com/note.php? note_id=404553266361)

2.

KETEMU DAVID DARMAHKASIH DI FACEBOOK (http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150256405471362

3.

MASIH INGAT NAIK VESPA (http://www.facebook.com/note.php? note_id=10150258471751362

4.

KETEMU MURID SMPK V KELAS 1A 1970 (http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150258698601362)

5.

APAKAH PAK BAMBANG = PAK TENG (http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150259310351362)

6.

LILY TAN MURID SMPK V TAHUN 1970 (http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150260039481362)

7.

KESEHATAN GURU PENSIUNAN MENJADI MASALAH (http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150261519881362)

8.

TJIN PO = JAMES NICHOLAS LAY (http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150262313491362)

1971: 1. KENANGAN SMPK 5 TAHUN 1971 (http://www.facebook.com/note.php?note_id=404576411361)

2.

GUNAWAN JAHJA 39 TAHUN KEMUDIAN (http://www.facebook.com/note.php?note_id=404100961361)


3. 4.

PAK EDDY SUNARSO YANG AWET MUDA (http://www.facebook.com/note.php?note_id=402986021361) BEDA 40 TAHUN YANG MENYENANGKAN (http://www.facebook.com/note.php?note_id=402805206361)

5.

BERKAT SEPEDA, BEDA PENAMPILAN HANYA SEHARI (http://www.facebook.com/note.php?note_id=402193711361)

6.

REUNI SMPK 5 1973 DI PENANG BISTRO KEBON SIRIH (http://www.facebook.com/note.php?note_id=401629561361) JONG SOE TIE TAHUN 1971 (http://www.facebook.com/note.php?note_id=382593946361) I.K. ADINATA TAHUN 1971 (http://www.facebook.com/note.php?note_id=382570536361) KETEMU MURID TAHUN 1971 (http://www.facebook.com/note.php?note_id=381751941361)

7. 8. 9.

1972:

1.

KENANGAN SMPK 5 TAHUN 1972 (http://www.facebook.com/note.php?note_id=404578191361)

2.

KETEMU MURID TAHUN 1972 (http://www.facebook.com/note.php?note_id=325437556361)

Semoga saja laporan-laporan di atas terus bertambah dengan ketemu kembali mantan murid yang sudah berpisah selama 40 tahun. Wow, bukan waktu yang singkat. Bambang Gunawan, 4 September 2011


2011_118 TIKKY DAN FANNY Suatu contoh yang baik sekali untuk keluarga lain.




2011_119 OHP DISEDIAKAN Untuk persiapan reuni SMPK V 1970-1972 pada tanggal 1 Oktober 2011, Suwito Santoso menulis pada tanggal 12 September 2011 sbb: “Kikim udah siapin overhead proyektornya.” Menarik sekali membaca kalimat di atas, ada kata “Overhead Proyektor” atau yang biasa disebut OHP. Saya jadi ingin cerita pengalaman saya mengembangkan Media Pendidikan di BPK PENABUR. Setelah tiga tahun mengajar Ilmu Ukur di SMPK V dari tahun 1970 sampai dengan tahun 1972, tahun 1973 saya alih tugas jadi guru BK. Kemudian pada tahun 1975 ada peraturan bahwa siswa SMA harus ikut mata pelajaran KETERAMPILAN. Maka saya menawarkan diri untuk mengajar KETERAMPILAN FOTOGRAFI karena akan banyak menyita waktu para remaja sehingga memberikan efek mengurangi kegiatan yang negative, tentu bermanfaat untuk tugas saya sebagai guru BK. Untuk ngajar Fotografi saya tidak pakai kapur dan papan tulis tetapi pakai SLIDE PROJECTOR. Akibatnya guru-guru minta dibuatkan slide untuk ngajar. Bahkan saya sampai diundang ke PPPK PETRA Surabaya untuk memperkenalkan mengajar pakai slide seperti terlihat pada foto di bawah ini pada tahun 1987. (http://www.facebook.com/note.php?note_id=414127541361)


Kelemahan dari SLIDE adalah sulit sekali bikin copynya bahkan mahal. Maka ketika 3M memperkenalkan Overhead Projector lalu bikin pelatihan untuk guru-guru. Karena mudah bikin softwarenya yang dinamakan Overhead Transparancy (OHT), saya sering bikin lokakarya untuk guru-guru. Bahkan pernah mengundang Dr. Ed van den Berg dari UKSW Salatiga ke Jakarta.

Suatu kenangan yang indah pada foto di atas yaitu Pak Sam juga ikutan ngajar pakai OHP.

Teknologi terus berkembang. OHP menjadi barang kuno ketika ada computer lengkap dengan projector yang waktu itu (1993) masih berat, besar, mahal. Kalau lihat bendera pada foto di atas, tempatnya di IKIP Jakarta Rawamangun ketika saya memberikan ceramah pada seminar Media Pendidikan untuk dosen-dosen dari seluruh Indonesia. (http://www.facebook.com/note.php? note_id=418255466361)


Kini tahun 2011, guru-guru sudah tidak mau lagi pakai Overhead Projector. Laptop dan proyektor sudah menjadi alat yang menggantikan kapur dan papan tulis. Tidak lama lagi IPAD juga akan menggantikan LAPTOP. Punya alamat email dan bisa pakai internet sudah menjadi keharusan. Bambang Gunawan, 13 September 2011


2011_120 GURU YANG HALUS, KULITNYA PUTIH BERSIH, RAPIH RAMBUTNYA, CHICK DAN COOL

Siapakah dia? Dia adalah Pak Siem atau nama barunya adalah Januar Hartono. Deskripsi di atas disampaikan oleh Suwito Santoso, mantan muridnya pada tahun 1970-1972 di SMPK V. Untuk reuni pada hari Sabtu, tanggal 1 Oktober 2011, terjadi diskusi guru-guru yang akan diundang. Ketika disebut Pak Siem langsung dapat jawaban sbb: “Kalau pak Siem, pasti setuju semuanya deh... Guru yg halus, kulitnya putih bersih, rapih rambutnya, chick dan cool yah.....” Luar biasa, walaupun sudah lewat 40 tahun, tetapi ingatannya masih jernih dan terperinci. Segera saya kirim sms ke Pak Siem dan dapat jawaban sbb: "Ok akan saya usahakan photonya tapi untuk reuninya saya tidak bisa datang karena kondisi kesehatan tidak mengijinkan". Membaca keadaan kesehatan Pak Siem, langsung keluar usulan sbb: “Pak, kalau Pak Sim sakit sampe ga bisa datang karena sakit, apakah kita rame2 bezoek ke rumahnya?” Terharu membacanya karena begitu hebat perhatian mantan murid terhadap guru yang dikasihinya. Gembira sekali, pada hari Rabu, 14 September 2011, Pak Siem mengirimkan email lengkap dengan dua foto di bawah ini. Yang pertama foto tahun 1972 dan yang kedua foto tahun 2008.


Terus terang, penulis sendiri punya hutang budi dengan Pak Siem ini. Tahun 1970 ketika ditawarkan mengajar di SMPK V, langsung mengajukan syarat yaitu hanya mau mengajar Ilmu Ukur. Terpaksa Pak Siem mengalah dan pindah mengajar Aljabar.


Semoga Pak Siem cepat sembuh dan bisa ikutan reuni pada tanggal 1 Oktober 2011 karena kedua foto di atas ditambah dengan fotofoto lama yang lain sudah dimasukan dalam powerpoint untuk ditayangkan. Pasti akan terjadi nostalgia yang menyenangkan. Bambang Gunawan, 14 September 2011


2011_121 BERKENALAN DENGAN OM BAMBANG EKO

Acara paling menarik ikut GOBAR (Gowes Bareng) BIKELANSIA pada hari Minggu, 18 September 2011, adalah dapat berkenalan dengan Om Bambang Eko (pada foto di atas, paling kiri). Sebelah kanannya adalah Om Dame Munthe, Ketua dan Pendiri BIKELANSIA. Selanjutnya adalah penulis, kemudian Oma Nita Oen Tien dan Hidayat Sutanto (menantu dari Opa Bambang Gunawan dan Oma Nita Oen Tien). Apa yang istimewa berkenalan dengan Om Bambang Eko? Ketika sedang nunggu di 7-11 di Jalan Teluk Betung, tiba-tiba datang seorang lansia lalu menegur: “Ini Om Bambang ya?�. Kaget siapa nih? Setelah diberitahu bahwa namanya adalah Bambang Eko, segera teringat sudah kenal di website B2W Indonesia. Sebenarnya Om Bambang Eko belum tergolong LANSIA kalau patokannya adalah KTP SEUMUR HIDUP. Masih tiga tahun lagi baru


punya hak mendapatkannya. Jadi lebih muda 10 tahun dibandingkan dengan umur penulis. Walaupun demikian prestasinya di website B2W Indonesia, banyak yang melampaui prestasi penulis. Score prestasi Om Bambang Eko adalah 457.90 sedangkan penulis hanya 249.90 saja. Kalau NOTE penulis ada 70 jadi lebih banyak karena Om Bambang Eko baru 23. Tetapi album fotonya banyak yang menarik seperti “BERSEPEDA BERSAMA SBY”, “BUNG KARNO DAN SEPEDA” dan banyak yang lain. Yang bikin penulis penasaran ialah album foto dengan judul “NASIB SEPEDA DI RUMAH”. Jadi ingin datang ke rumah Om Bambang Eko, di Jalan Kenanga, Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Koleksi fotonya baik di dalam negeri dan di luar negeri cukup banyak dan bisa dilihat pada alamat: http://www.panoramio.com/user/bambang.eko

Untuk BIKELANSIA memang yang penting adalah bukan jumlah anggotanya yang banyak tetapi intensitas dan kwalitas hubungan antar anggota yang harus lebih diutamakan. Maka setuju sekali kalau acara berikutnya ialah saling berkunjung ke rumah dan saling sharing pengalaman hidup masing-masing. Yang paling menarik ialah Om Bambang Eko ini pernah mengalami ditabrak motor, baca BAHU SAYA menjadi KORBAN ketidakpedulian MEREKA pada: http://b2windonesia.or.id/bacanote/bahu_saya_menjadi_korban_ketidakpedulian_mereka

Acara berikutnya, rumah siapa yang mau dikunjungi? Kalau ke rumah penulis pasti akan disediakan siomay dan puding papaya buatan Oma Nita Oen Tien. Bambang Gunawan, 19 September 2011


2011_122 LAND OF INDONESIA: THE LARGEST NATURAL ADVENTUROUS THEME PARK IN THE WORLD

Bulan Sutedja-Sastranegara memasang video ini pada Group Ikatan Alumni Ora et Labora dengan info sbb: a glimpse of Indonesia made by my friend and a fellow alumni, Rendra Almatsier... it's a great work and nicely done... reminds me of how beautiful my country is.... Setelah lihat video tersebut, timbul ide untuk dipasang di http://www.oel.or.id, semoga bisa dimanfaatkan sebagai MPP (Media Presentasi Pembelajaran) oleh guru-guru Ora et Labora. Suatu kebanggaan hasil karya alumni OeL (sd86 smp89). Surprise, ternyata bukan ini saja hasil karya Rendra Almatsier, semuanya ada 26 yang sudah diupload di YOUTUBE sejak dua tahun lalu, apa saja? Berikut ini 26 video hasil karya Rendra Almatsier:



Bambang Gunawan, 19 September 2011


2011_123 HASIL KARYA RENDRA ALMATSIER

Suatu kebanggaan bagi Ora et Labora kalau alumnusnya punya prestasi. Daftar hasil karya Rendra Almatsier di YOUTUBE telah dipasang pada http://www.oel.or.id Timbul masalah bagaimana download video-video tersebut untuk guru-guru Ora et Labora. Bulan lalu kepada guru-guru Agama dan guru BK telah diberikan video Kick Andy, tetapi sayang program Internet Download Manager sudah habis masa trialnya. Segera minta bantuan kepada Rendra Almatsier dan dapat jawaban sbb: “Untuk download selain menggunakan software bisa juga coba melalui www.keepvid.com .” Berapa besar file yang telah berhasil diunduh? Jumlah file seluruhnya ada 29 items dengan total 334.6 MB lengkap dengan file dari KOMUNIAKSI. Tentang KOMUNIAKSI, Rendra Almatsier menerangkan sbb: “Kebetulan saya dan Deni (yang juru gambar), memang sering kerja bareng untuk membantu komunikasi di beberapa organisasi dan komunitas-komunitas dalam bentuk visual. Kita berdua punya mimpi untuk "mencerdaskan" bangsa melalui metode-metode visualisasi dan contoh-contoh yang konkrit.” Ketika disampaikan bahwa hasil unduhan akan diberikan kepada guruguru Ora et Labora, dapat jawaban dari Rendra Almatsier sbb: “Wah boleh sekali, semoga bisa menambah pandangan dan sekaligus memberi inspirasi buat guru-guru OeL”. Rendra Almatsier lulus dari SD Ora et Labora tahun 1986 dan SMP Ora et Labora tahun 1989. Ketika ditanyakan, berarti kepala sekolah waktu itu adalah Ibu Maudy, betul? Dapat jawaban sbb: “Waktu SD betul Ibu Maudy, waktu SMP cuma sampe kelas 1 aja dengan ibu Han, di kelas 2 dan 3 (waktu sudah pindah ke Pondok Indah), kepala sekolahnya Pak Edi (guru sejarah)”. Menyenangkan sekali kalau tahu ada murid yang masih ingat dengan gurunya. Bagi penulis yang sudah lansia, melihat hasil karya Rendra Almatsier masih menambah pengetahuan baru. Misalnya kagum ada desa Bone-Bone di Sulawesi yang BEBAS ROKOK. Menjadi tahu permasalahan di Danau


Sentarum National Park dan Taman National Kutai serta banyak informasi lain. Video atau film yang dibuat oleh Rendra Almatsier sifatnya dokumenter sehingga penulis jadi teringat dengan teman baik yang sudah almarhum yaitu D.A. Peransi. Bagi penulis kenal dengan Rendra Almatsier memberikan kesan seolah-olah “D.A. Peransi� hidup kembali. Ditunggu hasil karya Rendra Almatsier berikutnya dan jangan lupa memberikan kabarnya. Terima kasih. Bambang Gunawan, 22 September 2011

KOMENTAR RENDRA ALMATSIER, 22/09/2011: Pak Bambang, terima kasih sekali atas tulisannya mengenai karya-karya saya. Ini suatu kebanggaan bagi saya yang luar biasa. Kaget, haru, senang dan bahkan sampai merinding . Sekali lagi terima kasih sekali atas apresiasinya Dan terima kasih juga sudah membantu menyebarkan video-video saya. Yang penting sebenarnya saya mau menunjukkan bahwa bangsa ini masih memiliki banyak inspirasi dan yang terutama masih banyak berita baik tentang bangsa ini. Awalnya saya tergerak melakukan ini karena saya "gemas" dengan beritaberita, terutama di TV tentang negeri ini. Mulai dari subuh kita sudah disuguhi dengan berita-berita kekerasan, korupsi dan infotainment yang tidak diimbangi dengan tayangan-tayangan yang "cerdas". Makanya saya dan beberapa teman sangat bersemangat untuk memberikan saluran komunikasi tentang cerita-cerita yang bisa memberi inspirasi, bahwa seorang petani bisa kok hidup makmur, bahwa ada kok pegawai pemerintah yang melayani warganya dengan baik, bahwa ada kok komunitas-komunitas rakyat yang mau saling membantu tanpa mesti bicara uang. Jadi sekali lagi terima kasih Pak Bambang, tentang tulisannya mengenai usaha saya ini. Kapan-kapan kita mesti ketemuan ya Salam, Rendra


TENTANG IBU MAUDY: BAMBANG GUNAWAN: Ibu Maudy masih tugas di OeL BSD, nanti kalau ketemu Ibu Maudy saya akan cerita tentang Rendra Almatsier. Saya ada minta Ibu Maudy nulis pengalamannya sebagai guru, tetapi tidak berhasil. Setelah lihat hasil karya Anda jadi timbul ide untuk merekam pakai camera video pengalamanan Ibu Maudy menjadi guru. RENDRA ALMATSIER:

Dan mengenai interview dengan bu Maudy, saya tertarik sekali untuk bantu. Saya yakin sekali banyak ide-ide dan pembelajaranpembelajaran yang bu Maudy bisa ceritakan.


2011_124 MENGENANG D.A. PERANSI Karena ketemu dengan Rendra Almatsier yang banyak bikin video documenter maka teringat dengan D.A. Peransi almarhum yang juga banyak bikin film documenter (http://www.oel.or.id/index.php? option=com_content&task=view&id=614&Itemid=26) Walaupun D.A. Peransi telah meninggalkan kita cukup lama tetapi ketika coba search di GOOGLE pada hari Jumat, 23 September 2011, ditemukan ada 724 link. Salah satu link yang bikin penasaran karena tidak bisa dibuka adalah: www.tamanismailmarzuki.com/tokoh/peransi.html Ada yang bisa bantu? Berikut ini foto kenangan tahun 1987 ketika mengadakan Seminar Media Pendidikan yang diselenggarakan oleh PT Galva.

Dari kiri ke kanan: Willi Toisuta, D.A. Peransi dan Bambang Gunawan Catatan tahun 1993: Saya kenal D.A. Peransi pada tahun 1966 ketika sedang ramai demonstrasi mahasiswa, Arief Budiman (tokoh demonstran waktu itu) yang memperkenalkan. D.A. Peransi ingin membuat dokumentasi tentang demonstrasi dan saya ditugaskan menjadi "supir" dengan naik Vespa yang saya miliki.


Foto ini adalah hasil karya dari D.A. Peransi setelah keliling mengabadikan demonstrasi mahasiswa pada tahun 1966. Upah menjadi "supir" ialah belajar fotografi gratis. Bekal fotografi inilah yang menjadi cikal bakal dari keterampilan fotografi yang ada di BPK Penabur Jakarta dari tahun 1975 s.d. 1990. Kira-kira tahun 1973 D.A. Peransi dengan I.K. Adinata (pengurus BPK Penabur Jakarta waktu itu) pernah kerja sama membuat loka karya membuat film 8 mm dengan siswa-siswa SMAK I. Hasilnya ada seorang siswa setelah lulus SMA melanjutkan ke Akademi Sinematografi (kini IKJ) di TIM. Tahun 1983 sampai dengan tahun 1990 D.A. Peransi pernah menjadi staf Bidang Media Pendidikan secara part time. Hasilnya adalah slide suara dengan judul "Fotografi I", "Fotografi II", "Perpustakaan", "Martin Luther", "Singapura" dan "Jakarta, Kota Metropolitan". Pada tahun 1987 juga dibuat video dengan judul "Pengantar Media Pendidikan". Karena sebagian besar lokasi pembuatan video tersebut di BPK PENABUR Jakarta maka sejak itu peranan media pendidikan di sekolah-sekolah KPS Jakarta dikenal oleh kalangan pemerintah (Depdikbud). Sayang pada saat D.A. Peransi pergi untuk selama-lamanya, Bidang Media Pendidikan yang mulai tahun 2000 bernama Bidang Media Pembelajaran menempati kantor yang baru di Jalan Tanjung Duren Raya No. 4. Mereka tidak bisa melihatnya, tetapi jasa-jasa mereka tetap terlihat karena abadi sifatnya.


Berikut ini foto-foto kenangan tentang D.A. Peransi: Foto kenangan ketika D.A. Peransi memberikan pelatihan untuk tamu dari

PPPK PETRA Surabaya.

Foto ini di PPPK PETRA Surabaya, tampak di depan D.A. Peransi adalah Ir. Suwandi (sedang duduk), Ketua PPPK PETRA Surabaya waktu itu.


Kedua foto di atas adalah di UKSW Salatiga.


Kedua foto di atas adalah di IKIP Jakarta yang kini telah menjadi UNJ.

Jakarta, 23 September 2011


2011_125 MASALAH UNTUK PENSIUNAN Penulis pensiun dari BPK PENABUR tahun 2004 tepat umur 60 tahun. Kemudian diperpanjang sampai awal tahun 2006. Akhir tahun 2006 membantu Ora et Labora. Berarti sampai dengan tahun 2011 sudah bebas tugas selama lima tahun. Hubungan dengan BPK PENABUR tetap ada, hampir tiap minggu periksa kesehatan di Poliklinik BPK PENABUR di Tanjung Duren. Istri penulis yaitu Ibu Nita juga masih bekerja di BPK PENABUR. Entahlah, apakah karena situasi ini maka ada orang tua murid yang sengaja melaporkan masalah kepada penulis. Kalau hanya sekali tentu kebetulan, tetapi kalau sampai dua kali, berarti sengaja serta penuh kesadaran. Yang pertama dikirimkan pada bulan Maret 2011 melalui website Ora et Labora. 2011/4/11 jooni <jpratikno@...........com> This is an enquiry e-mail via http://www.oel.or.id from: jooni <jpratikno@...............com> salam, 1. saya ingin menanyakan,knp soal lat. dan ulangan mat dll,, tdk dikembalikan?? bgmn siswa bisa koreksi dan belajar dari kesalahannya? 2. kelihatannya keikutsertaan penabur dlm setiap lomba kurang persiapan dalam mengatur jadwal pelatihan dan pemilihan siswa yg kompeten. terlalu banyak lomba bagi 1 siswa, sangat menyita waktu belajar yg lainnya. 3. pelatihan utk lomba mata pelajaran tertentu kurang , apalgi hanya 1 kali seminggu. 4. pemilihan tdk hanya berdasarkan nilai siswa,,,nyontek bisa buat nilai bagus,,,tapi IQ dan bakat pasti menjamin keberhasilan asal dilatih sesering mungkin...dan jangan mengganggu pelajaran yg lain,,ada dispensasi 6. penabur 1 ,kurang jeli dalam memilih bakat siswa


7. penabur 1, ada guru dan kepala sekolahnya yg pilih kasih dalam mata pelajaran dan siswa tertentu 8. bagus sekali bila penabur bisa juara di tiap lomba...amin terima kasih Karena secara organisasi tidak ada hubungannya antara ORA et LABORA dengan BPK PENABUR, maka dijawab sbb: “Terima kasih kepada Pak Jooni untuk masukannya. Tentu saja sebaiknya, masukan-masukan ini untuk website BPK PENABUR supaya bisa diteruskan ke sekolah BPK PENABUR. Salam dari: Bambang Gunawan, webmaster Ora et Labora, mantan webmaster BPK PENABUR.� Tentu saja kaget, ketika bulan September 2011 terima lagi email sbb: From: Joni Pratikno To: Bambang Gunawan Sent: Tuesday, September 20, 2011 7:36 PM Subject: Re: Yayasan Pendidikan Kristen ORA et LABORA: perhatikan guru dan kepsek yg tidak adil salam sejahtera, sekali lagi saya ,ingin memberikan input, tolong, diperhatikan segi nonteknis dr pendidikan, saya melihat ( bukan utk melapor ), penempatan duduk yg kurang tepat, vanessa dan felicia , anak 8D bilingual, SMPK I, ternyata saling menyontek krn duduk berdekatan. boleh dikonfirmasi dgn anak lain. mereka tdk pantas duduk di osis, krn suka membedakan bedakan teman, suka memilih teman yg pintar saja,demi nilai yg bagus. suka dengki ingin jadi no 1. hal ini akan membuat perbedaan jenjang,,yg tdk baik bagi perkembangan jiwa anak lainnya. dan kasihan bagi mereka yg tidak nyontek.,,krn selalu kalah dari hasil yg tidak fair.


sudah banyak keluhan dari ortu, karna anaknya menjaadi sedih, stress, dan kesal.,,apakah ini mau dibiarkan terus? yg mengakibatkan terganggunya PERKEMBANGAN JIWA ANAK DIDIK KITA. mohon perhatiannnya.tks Menarik sekali kedua email tersebut karena dikirimkan ke sasaran yang tidak tepat. Bambang Gunawan, 23 September 2011


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.