Bahana Mahasiswa 2011

Page 33

ang tak dikenal. Selebihnya ia cari sendiri di berbagai daerah. “Samurai senjata terhebat saya,” aku Tanjung. Tanjung mulai ‘ngeh’ koleksi senjata ketika belajar silat di hutan. “Saya main pedang-pedangan. Sejak itu saya sadar kalau senjata adalah sahabat laki-laki,” kenangnya. Lantas ia pun mulai koleksi senjata, dibawa kemana pun pergi. “Dulu punya senjata dianggap orang hebat.” Namun setelah tahu bawa banyak senjata membahayakan orang lain, “Saya tak mau lagi bawa senjata,” kata Tanjung. Ia hanya bawa toya di mobilnya. Toya senjata tradisional Betawi, terbuat dari kayu keras atau bambu. Toya biasa digunakan pada perguruan silat. “Toya punya saya sudah berusia ratusan tahun. Peninggalan nenek moyang saya, pesilat Taralak,” katanya.

foto: Rubi BM

KOLEKSI PARFUM dilakoni Tan-

jung ketika ia tahu parfum juga punya banyak jenis—tak hanya senjata dan cangkang hewan laut. Diawali dengan mengoleksi parfum dari beberapa negara yang dikunjungi selama studi S2. Denmark, Swedia, Jerussalem, Norwegia, Paris, Swiss. “Ketika wangi saya merasa ada kesegaran berpikir,” ujarnya. Tanjung mengenal tiga jenis minyak wangi: konsentret, parfum dan riodotiolet. “Paling wangi konsentret. Biasanya hanya orang tertentu yang pakai ini,” sebutnya. Yang banyak dipakai orang jenis riodotiolet. Beberapa merek parfum koleksi Tanjung: Channel Five, Gucci, Wonder Bill, Lacoste, Lapidus, Fahrenheit, Nina Ricci, Poeme, Avon, Escada, Chanel Coco, Miss Dior, Poison, La Vida Loca, Jasmine, Elizabeth Arden, Fuori Le, Pseudo. “Sebagian besar beli sendiri. Ada juga beberapa yang kasih sebagai hadiah.” Parfum-parfum milik Tanjung

Parfum: Deretan Parfum koleksi Tanjung

33

Majalah 2011

BAHANA MAHASISWA

termasuk tahan lama. Ia pernah kasih ibu dan mertuanya parfum Wonder Bill. “Setelah mereka meninggal, parfum itu diberikan lagi ke saya, cuma terpakai 4 per 5,” kata Tanjung. Ia berikan parfum tersebut sekira tahun 1992. Isteri dan empat anak Tanjung mendukung hobinya sebagai kolektor. “Kalau keluar daerah dan jumpa senjata bagus, saya pasti kasih tahu ke Bapak,” kata Arnita, isteri Tanjung. Senada dengan putri ketiga Tanjung, RUT Annisa Al Zuhra Pasa. “Selagi hobi buat apa dilarang, yang penting happy,” kata Icha, panggilan akrabnya. Tanjung berencana bikin museum. Untuk senjata, ia ingin buka museum di Candi Muara Takus. Juga mendirikan museum cangkang untuk menampung hasil koleksi cangkang hewan lautnya. #


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.