Harian Andalas 1 Agustus 2011

Page 4

HUKUM & KRIMINAL

Senin 1 Agustus 2011

harian andalas | Hal.

4

Kedudukan KPK Harus Setara dengan Polri dan Kejagung Jakarta-andalas Wacana untuk mengamendemen UUD 1945 kembali mencuat. Namun, sejauh ini masih dalam tataran wacana materi apa saja yang bisa dimasukkan dalam amendemen. Ada beberapa poin yang perlu dipertimbangkan dalam amandemen kelima ini. Menurut mantan hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Laica Marzuki, ada lima hal yang mesti diperhatikan. Pertama, kemungkinan pemilihan presiden dan wakil presiden melalui dukungan perseorangan, tidak sebatas usulan partai politik atau gabungan partai politik. "Kedua, Presiden memiliki hak veto terhadap rancangan undang-undang (RUU). Model ini menyerupai konsep yang berlaku di Amerika Serikat," ujar Laica Marzuki kepada wartawan, Minggu (31/7). Selain itu, lanjut Guru besar hukum tata negara Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar ini, kewenangan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ditambah. "Seperti yang selama ini diusulkan oleh anggota DPD yang menginginkan agar DPD diberi kewenangan, seperti halnya DPR. Penguatan kewenangan lembaga Dewan Perwakilan Daerah (DPD)," katanya. Kewenangan yang dimak-

sud adalah DPD bisa turut serta dalam pengesahan RUU. "DPD turut serta memberi persetujuan bersama atas suatu rancangan undangundang. DPD seyogianya merupakan medewetgever," lanjutnya. Di amandemen kelima ini juga, Mahkamah Konstitusi (MK) bisa melakukan pemeriksaan. Ada tambahan kewenangan yang dimiliki oleh MK. "Mahkamah Konstitusi diberi kewenangan guna memeriksa, mengadili atau memutus permohonan pengaduan konstitusional (constitutional complaint, verfassungsbeschwerde)," terangnya. Terakhir soal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurutnya, KPK ditingkatkan kedudukannya setara dengan Polri dan Kejaksaan Agung (Kejagung). Artinya, KPK harus menjadi lembaga negara. "Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ditingkatkan kedudukannya selaku consittutional state auxiliary body, merupakan lembaga negara konstitusi. Ditegaskan bahwa korupsi merupakan musuh utama negara," jelasnya. Ia menegaskan perubahan konstitusi pada amendemen kelima UUD 1945 ini bisa dilakukan. Apalagi, jika masyarakat sebagai pemegang kedaulatan menginginkannya. (IC)

Tahanan Polsek Medan Labuhan Baku Hantam Medan-andalas Sejumlah tahanan Polsek Medan Labuhan yang berada di Jalan Titi Pahlawan, Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, Minggu (31/7) sekitar pukul 12.00 WIB terlibat baku hantam. Dalam kejadian tersebut, seorang tahanan yang baru saja ditangkap dan dimasukkan ke sel tahanan bernama Suharman Harahap (38) nyaris ditikam tahanan lain dengan menggunakan gagang sikat gigi yang diasah menjadi tajam. Informasi yang diperoleh Starberita (group andalas) kejadian tersebut terjadi sesaat setelah Suharman dijebloskan ke sel tahanan karena terkait kasus perampokan seorang pengusaha CPO di kawasan Medan Marelan setahun lalu. Namun, berselang 30 menit setelah Suharman masuk, Suharman dipukuli tahanan lain yang memang sudah berada di sel tahanan Mapol-

sekta Medan Labuhan. Saat dipukuli, Suharman yang memiliki badan besar tidak melakukan perlawanan karena kondisinya tengah lemah. Namun, saat tahanan lain hendak menusukkan sebuah gagang sikat gigi ke perutnya, Suharman menjerit hingga membuat petugas langsung bergerak masuk ke dalam sel tahanan guna memastikan apa yang tengah terjadi. Ternyata, setelah petugas masuk ke dalam sel tahanan, diketahui jika telah terjadi keributan antar sesama tahanan hingga hampir terjadi penikaman terhadap Suharman. Akhirnya, petugas pun langsung mengamankan sebuah gagang sikat gigi yang digunakan tahanan untuk mencoba menikam tahanan lain, sedangkan Suharman sendiri langsung dibawa petugas ke ruang pemeriksaan guna diminta keterangannya perihal kejadian tersebut.(STARBERITA)

Mabuk, Pria Asing Ngamuk Tanpa Busana Jakarta-andalas Seorang pria warga negara New Zealand, Sulivan Wid Laurens (37) mengamuk di pelataran rumahnya di Komplek Cipinang Muara, Jakarta Timur. Bahkan pria yang hanya mengenakan celana dalam itu sempat melawan anggota polisi dengan mengacungkan sebilah pisau ketika akan diamankan. "Untungnya tidak ada satu anggota yang terluka, dan kami berhasil amankan pria asing yang sedang mabuk itu ke Mapolsek Jatinegara," ujar Ipda Dwi Yanwar, Perwira Unit Reskrim Polsek Jatinegara, Minggu (31/7).

Saat didatangi di rumahnya, lanjut Dwi, Sulivan hanya mengenakan celana dalam dan sempat melemparkan kursi keluar rumahnya. Bahkan sebelum polisi tiba di lokasi, pria asing tersebut juga sempat dikeroyok oleh beberapa warga yang resah akibat keributan itu. "Pria mabuk itu sangat mengganggu warga sekitar, makanya warga marah dan memukulinya hingga kepala pria asing itu terluka. Dan hingga kini kami masih periksa penyebab, kenapa pelaku bisa sampai mengamuk," tambah Dwi. (IC)

Pencuri Emas Bekap Nenek 70 Tahun Hingga Tewas Jakarta-andalas Pembunuhan terjadi di Desa Gajah Mekar, Soreang, Bandung. Nenek Ijun dibekap hingga tewas oleh tetangganya DS (32). DS tega membunuh nenek berusia 70 tahun itu karena ingin mencuri emas seberat 10 gram. "Tersangka sudah kita tangkap kemarin sekitar pukul 14.00 WIB," kata Kapolres Kabupaten Bandung AKBP Sony Sinjaya, Minggu (31/7). Sony mengatakan, perampokan itu terjadi pada 26 Juni lalu. Saat itu DS berniat mencuri di rumah Ijun. Peristiwa itu terjadi sore hari. "Namanya di kampung rumahnya tidak dikunci,

pelaku langsung masuk ke dalam rumah," tuturnya. Begitu masuk ke dalam rumah, DS mendapati Ijun yang sedang sendirian di rumah itu. Karena takut aksinya ketahuan, DS langsung membekap nenek itu hingga tewas. "Dia langsung kabur dengan membawa 10 gram emas," imbuh Sonny. Sonny menyatakan, DS bisa ditangkap setelah polisi melakukan pemeriksaan saksi-saksi dan juga tempat kejadian perkara. DS tinggal tidak jauh dari rumah Nenek Ijun. "Usai peristiwa pembunuhan dia juga langsung menghilang. Jadi dia memang kita curigai," jelasnya. (DTC)

RAZIA – Jajaran Polsek Medan Baru menggelar Razia rutin di Jalan Gajah Mada, Medan, Minggu, (31/ 7) dini hari. Razia ini digelar untuk mengantisipasi tindak kejahatan di jalananan, dan mempersempit ruang gerak bagi geng motor yang meresahkan masyarakat. Selain kelengkapan surat kendaraan, senjata tajam dan narkoba juga menjadi target utama. andalas/hs poetra

Saat Kepergok, Pelaku Sembunyi di Kolong Tempat Tidur

Oknum PNS Dinas PSDA Sergai Cabuli Istri Pegawai PT AFN Tanjung Beringin-andalas Oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas PSDA (Pengelolaan Sumber Daya Air) Sergai, A alias Anto (36) warga Dusun IX, Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai, Minggu (31/7) ditangkap petugas Polsek Tanjung Beringin. Anto ditangkap karena dituding mencabuli EW alias Endang (28) warga Dusun VIII, Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Sergai yang merupakan istri Solahuddin, pegawai PT Aqua Farm Nusantara Pantai Cermin. Di Mapolsek Tanjung Beringi, Solahuddin, menceritakan, peristiwa itu terbongkar ketika dirinya baru sampai di rumah sekembalinya dari kerja sekira pukul 21.00 WIB. Begitu sampai di rumah, Solahuddin langsung memanggil istri tercintanya. Namun panghilan tersebut tak dihiraukan, bahkan ketika pintu rumah depan hendak dibuka, pintunya terkunci. Merasa curiga, Solahuddin langsung menggedornya, namun tidak mendapat jawaban dari istrinya. Kemudian Solahuddin menuju pintu belakang dapur rumah, dan langsung mendobraknya kemu-

dian menuju kamar. Seketika itu juga isrtinya kaget dan keluar dari kamar hanya mengenakan baju daster tanpa BH. Melihat ada yang ganjil dengan penampilan istrinya, Solahuddin langsung masuk ke kamar namun sempat dihalangi-halangi istrinya. Berawal dari kecurigaan dan penampilan istrinya, Solahuddin terus memasak masuk. Di kamarnya, Solahuddin melihat laki-laki yang dikenalnya bernama Anto hanya memakai celana pendek tanpa baju bersembunyi di kolong tempat tidur. Spontan Solahuddin langsung menangkap Anto dan berusaha menanyainya. Namun belum selesai ditanya, A melarikan diri lewat pintu belakang. Melihat Antor kabur, iapun langsung teriak, lalu bersama warga lainnya mengejar A, namun tak membuahkan hasil. Selanjutnya, setelah peristiwa

tersebut dilaporkan ke Polsek Tanjung Beringin. Beberapa jam kemudian petugas bersama warga menemukan A bersembunyi di hutan, lalu diboyong ke Mapolsek Tanjung Beringin. Di Mapolsek, warga yang berjumlah puluhan dan habis kesabarannya hamper mehakimi A, namun dicegah petugas. Sementara itu, A di Mapolsek Tanjung Beringin ketika dikonfirmasi mengaku, tidak melakukan perbuatan mesum dengan istri Solahuddin. Kedatangan menagih uang yang dipinjam oleh Endang. Namun ketika ditanya keberadaan bersembunyi di kolong tempat tidur dan tidak memakai baju, A mengatakan, takut dengan suami Endang yang akan memukulnya dan kepanasan makanya membuka bajunya. “Aku takut dipukul sama suami Endang dan kepanasan. Tujuan ke rumah Endang hanya menagih utang bukan ada niat lain,” kilah A yang istrinya merupakan pemilik salon tempat Endang bekerja. Terpisah, salah seorang tetangga Solahuddin, bernama Pian (38) warga Tanjung Beringin, mengaku menyasikan dan meli-

Siring Agung, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang, dibobol orang. Uang tunai sebesar Rp1,6 miliar raib. Diduga pelakunya adalah orang yang bekerja di kantor tersebut karena tidak ada tanda kerusakan yang terjadi di kantor tersebut. Menurut keterangan Kepala Cabang PT Waskita Karya Palembang, Sudirman, pada siang harinya dia datang ke kantor tersebut sekitar pukul 13.00. Namun, saat dia datang, kantor dalam keadaan kosong tanpa petugas sekuriti. Lalu ia masuk dalam kantor dan menuju ruangannya dengan kunci yang dipegangnya. Namun,

hat A sempat dikejar-kejar warga, bahkan akan dihakimi warga ketika melarikan diri tanpa memakai baju keluar dari pintu rumah kediaman Solahuddin. “Aku bersama warga lainnya yang turut mengejar A, setelah mendengar teriakan Solahuddin dan sempat melihatnya lari tugang langgang keluar dari rumah

menuju semak-semak,” ucap Pian sembari mengatakan, bahwa AT ketika ditemukan mengaku adik wakil Bupati Sergai. Kapolsek Tanjung Beringin AKP Yanto NH kepada wartawan mengatakan, kasus tersebut masih dalam prose penyelidikan. “Laporan korban masih dalam proses,” tandas Kapolsek.(RYAD)

Berduaan dengan Wanita di Salah Satu Kamar Hotel

Polisi Sebar Foto Pembobol Dana Rp1,6 M Palembang-andalas Polresta Palembang mengidentifikasi salah satu tersangka pencurian uang tunai Rp 1,6 miliar dari brankas PT Waskita Karya di Palembang, Sumatera Selatan. Tersangka yang dimaksud bernama Dedi (30). Polisi pun menunjukkan foto sang tersangka kepada wartawan. Dalam foto tersebut, Dedi mengenakan baju kemeja biru lengan pendek, celana jins. Dia berpose di samping sebuah mobil Nissan Terrano. Sebelumnya, Sabtu (30/ 7), brankas di kantor PT Waskita Karya di Palembang, di Jalan Kikim I, Blok W1 No 1, Kelurahan

A, Oknum PNS di Dinas PSDA Sergai kertika di Mapolsek Tanjung Beringin.

Oknum Brimob Polda Sulteng Ditahan

saat menuju kotak besi brankas, dan membukanya, dua buah tas dukung warna hitam yang berisikan masing-masing uang tunai Rp 1,3 miliar dan Rp 300 juta telah hilang. Sudirman yang terkejut lalu menelepon seluruh bawahannya untuk datang. Akhirnya, satu per satu karyawan datang. Namun, hanya dua orang karyawan yang tidak datang dan keduanya masih berhubungan keluarga yakni Yusuf (30), staf keuangan dan Dedi (30), petugas sekuriti kantor dan penjaga kantor. Seharusnya, Dedi berada di kantor sesuai dengan tugasnya. Namun, saat kejadian ia tidak ada di kantor.(DTC)

Palu-andalas Seorang oknum Brimob Polda Sulawesi Tengah yang tertangkap tangan sedang berduaan dengan seorang wanita tanpa ikatan pernikahan di salah satu kamar hotel di Kota Palu pada Sabtu (30/7) dini hari, ditahan oleh provos. "Oknum anggota Brimob Polda Sulteng Briptu A sudah ditahan di dalam penempatan di tempat khusus," kata Pelaksana Harian Kabid Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sulteng Kompol R Bambang Surjadi kepada wartawan di Palu, Ahad. Menurut Bambang, penahanan Briptu A itu dilakukan karena yang bersangkutan diduga melanggar Peraturan Peme-

rintah Nomor 2 Tahun 2003 tentang Peraturan Disiplin Polri. Aparat gabungan dari unsur kelurahan, kepolisian, polisi pamong praja, dan satuan tugas bantuan keamanan desa memergoki Briptu A berada dalam kamar hotel di Jalan S Parman bersama seorang tanpa nikah. Oknum polisi itu tertangkap basah bersama seorang wanita berinisial Jalan Tobato, Kabupaten Poso. Saat diperiksa petugas, oknum itu mengaku tidak melakukan apa-apa saat berada di dalam kamar hotel bersama teman perempuannya. Meski begitu, petugas gabungan tetap membawa oknum polisi itu ke Kantor Kelurahan Besusu Tengah untuk dimintai keterangan. (ANT)

Pasca Dilaporkannya ke Propam Polda Sumut

Polisi Rilis Kronologis Penangkapan Andhika Medan-andalas Pasca dilaporkan ke petugas Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sumut, pihak Sat Res Narkoba Polresta Medan merilis kronologis penangkapan tersangka kasus narkoba, Andhika Sastra Kusuma alias Kaisar (33) warga Jalan Bakti Luhur Gang Jati, Kelurahan Dwikora, Kecamatan Medan Helvetia, Sabtu (30/7).

K

epala Reserse Narkoba Polresta Medan, Kompo Juli Agung Pramono, SH, SIK, M.Hum didampingi Wakasat Narkoba, AKP B Marpaung, SH, S.Sos, M.Hum dalam press releasenya menyebutkan bahwa penangkapan tersangka Andhika atas dasar laporan polisi nomor: LP/ 383/ VII/ 2011/ NKB/ Resta Mdn/ Reskrim

tanggal 26 Juli 20011. Penangkapan tersebut dilakukan pada Jum’at (22/7) sekira pukul 20.20 WIB di dalam rumah di Jalan Sejaterah No 15, Kelurahan Sei Sikambing D, Kecamatan Medan Petisah, Medan. Sebelum menangkap Andhika, empat anggota Sat Reserse Narkoba Polresta Medan terlebih dahulu menangkap rekan Andhika, Andri Ardiansyah di pinggir jalan Sei Batang Hari, Kelurahan Sei Sikambong D, Kecamatan Medan Petisah. Setelah itu tersangka Andri menelpon tersangka Andhika untuk memesan sabu-sabu. Tak berapa lama kemudian tersangka Andhika datang ke rumah tersangka Andri dan menjumpai Andri di teras rumahnya. Melihat kedatangan tersangka Andhika, dua dari empat langsung menangkap Andhika lalu membawanya ke ruang tamu. Setelah di ruang tamu, Andhika melakukan perlawanan dengan

cara menyikut seorang anggota polisi yang menangkapnya hingga terjatuh. Anggota Sat Reserse Narkoba Polresta Medan yang terjatuh akibat disikut Andhika berusaha untuk menangkap kembali tersangka. Pada saat akan melakukan penangkapan, terjadi pergumulan. Saat pergumulan, Andhika mengeluarkan senjata Soft Gun jenis Glock merk KSC lalu mengancam dan menodong anggota polisi yang menangkapnya. Melihat rekannya ditodong, seorang lagi anggota polisi berusaha untuk merampas senjata tersangka. Pada saat itulah Andhika mengatakan, “Ku Tembak Nanti Kalian” sambil mengarahkan dan menembakannya ke arah salah seorang anggota polisi sebanyak 1 kali namun tidak mengenai anggota polisi tadi. Dan setalah terjadi pergumulan, petugas berhasil merampas senjata Andhika lalu menangkap dan membawa Andhika berikut barang buktinya berupa

0,07 gram sabu-sabu, sepucuk senjata Sort Gun jenis Glock merk KSC serta handphone di Mapolresta Medan. Setelah dilakukan pemeriksaan, penyidik mempersangka Andhika dengan pasal 114 subs 112 subs 132 No 35 tahun 2009 tentang narkotika dan pasal 335 (1) KUH-Pidana tentang tindak pidana tanpa hak dan melawan hukum menjual, menjadi perantara jual, menyerahkan, memiliki, menguasai, menyimpan, melakukan pemufakatan jahat narkotika jenis sabu-sabu dan dengan kekerasan melakukan ancaman. Polisi terakhir, kasus dalam proses penyidikan dan tersangka telah ditahan pada 27 Juli 2011. Setelah itu penahanan tersangka dibantarkan sejak 27 Juli 2011 sampai saat ini karena tersangka masih dalam keadaan sakit dan dirawat di RS Bhayangkara Medan. Polisi juga menyabut tersangka merupakan residivis narkotika dan telah tiga kali menjalani hukuman masing-masing 2004, 2006, dan 2009 di Polda Sumut. (HER)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.