Harian Andalas

Page 4

Sabtu 13 November 2010

KILAS

Ibu Muda Tewas Tergantung di Kamar Pantai Labu-andalas Seorang ibu muda beranak satu, Uh Rawiyah (22) warga Dusun Mawar Baru, Desa Perkebunan Ramunia, Kecamatan Pantai Labu, Deli Serdang, Jumat (12/11) pukul 11.30 WIB ditemukan tewas di dalam rumahnya. Belum diketahui pasti penyebab kematian korban, pihak kepolisian masih menyelidikinya. Dugaan sementara korban tewas akibat tergantung di dalam kamar tidurnya. Pada leher korban ditemukan bekas jeratan, sedang pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Keterangan suami korban, Roy Candra (24) kepada wartawan menyebutkan, sebelumnya dia sedang bermain game dengan handphone miliknya di belakang rumahnya. Saat itu dia didatangi anaknya berusia 2,5 tahun yang mengisyaratkan tentang keadaan ibunya. “Anak saya datang bilang mamak..mamak, lalu saya buka kamar rupanya istri saya sudah tergantung,” terangnya. Kapolsek Beringin AKP Pantas Sinaga ketika dikonfirmasi membenarkan adanya seorang ibu muda yang tewas dengan luka jeratan di leher. Belum diketahui pasti penyebab kematian korban, karena saat petugas tiba di TKP, jenazah korban sudah dilarikan ke RSUD Deli Serdang. (TH)

Polisi Gerebek Gudang Kawanan Curanmor Tebing Tinggi-andalas Pihak Kepolisian Resort Kota Tebing Tinggi menggerebek sebuah rumah yang terletak di Jalan Letda Sujono, Kelurahan Teluk Karang, Kecamatan Bajenis yang diduga menjadi gudang penimbunan kenderaan bermotor hasil curian. Namun kawanan pelaku curanmor tersebut belum diketahui pasti indentitasnya dan masih diselidiki polisi. Petugas gabungan dari Polresta Tebing Tinggi pada Selasa (9/11) sore, menerima informasi dari warga adanya sekawanan pria mencurigakan melakukan aktivitas di dalam gudang tersebut. Dari hasil pengembangan penyelidikan selanjutnya petugas melakukan penggerebekan. Namun sayang kawanan yang diperkirakan berjumlah empat orang berhasil kabur. Petugas hanya menemukan satu unit mobil Toyota Kijang Inova yang dipastikan bernopol BK 9701 YJ dalam kondisi sudah ‘dicincang' (dipreteli). Pihak Polresta Tebing Tinggi belum mau berkomentar tentang penggerebekan tersebut, sedangkan mobil yang dicincang dalam gudang itu dibawa ke Mapolres sebagai barang bukti. Sementara para pelaku kini dalam pengejaran petugas. (MET)

JPS Bikin Resah Wartawan dan LSM di Sibolga-Tapteng Sibolga-andalas Seorang pria pengangguran di Kota Sibolga berinisial JPS (35) membuat resah kalangan wartawan dan aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Sibolga dan Tapanuli Tengah. Pria yang mengontrak rumah di Jalan Sibualbuali, Sibolga Julu itu kerap mengadu-domba wartawan dan aktivis LSM serta mencatut nama wartawan untuk keuntungan pribadi. Tindak-tanduk mantan petugas parkir di kawasan Jalan Bahagia, Sibolga yang merusak citra pers itu belakangan ini selalu menjadi bahan perbincangan kalangan pers dan aktivis LSM di Sibolga dan Tapteng. Hal itu diakui D Br Simatupang Wartawan Tks Medan Sumut dan S Gulo mantan Wartawan Suara Buruh Nasional (SBN), dan Syamsuir Tanjung Ketua LSM Barisan Penegak Keadilan Sumatera Utara (BPKSU) Sibolga/Tapteng. D Br Simatupang, Kamis (11/11) di Hotel Wisata Indah, Sibolga, didampingi S Gulo membeberkan, nama dan harga dirinya telah 'dijual' JPS kepada beberapa kepala dinas di Pemko Sibolga dan Pemkab Tapteng dengan tujuan meminta uang. Bahkan Bendahara Dinas Pendapatan Tapteng S Hutagalung pernah dipaksa membayar tagihan kendaraan roda dua usang milik JPS. Seorang pria kenalan dekat D Br Simatupang yang tinggal di Pinangsori juga pernah coba diperas dengan cara diancam akan dibongkar kasusnya jika permintaan JPS tidak dikabulkan. "JPS memaksa teman saya itu untuk membelikan laptop," ujar D Br Simatupang seraya berjanji akan melaporkan kasus ini ke pihak berwajib. Hal senada diungkapkan S Gulo. JPS sering membuat teror dengan mengirimkan pesan singkat melalui ponsel. Gulo mengakui baru beberapa minggu lalu mengenal JPS. "Karena saya sering melihat dia menyelipkan koran di pinggangnya dan membawa tas berisi kamera, saya kira dia itu wartawan. Namun setelah saya selidiki ternyata hanya seorang pria pengangguran alias gelandangan dan pengemis," tukasnya. Sementara Syamsuir Tanjung mengungkapkan, keluarganya yang hanya pedagang celengan juga pernah ditipu JPS sebesar Rp500.000. "Pelaku bahkan mengancam akan membunuh famili saya itu jika dibeberkan kepada orang lain. Saya yakin dia itu sudah stres dan perlu diwaspadai tindak-tanduknya," ujarnya seraya meminta instansi pemerintah agar jangan melayani pria pengangguran tersebut. Di tempat terpisah, Hadinata Sihite (34) Anggota LSM BPKSU didampingi mertuanya, Unyil Hutabarat (50) yang tinggal di Pintu Angin, Sibolga Utara membenarkan tindaktanduk JPS yang sangat memalukan itu. Dikatakannya, mertuanya yang berjualan tuak di Pintu Angin berhasil ditipu JPS dengan cara berpura-pura minum tuak, meminta rokok, dan sesudah teler, pria itu kabur dengan meninggalkan tagihan mencapai Rp160.000. "Pokoknya kalau sampai ketemu (JPS), akan kupermalukan dia sebagai parutang busuk," ujarnya Hadinata kesal. Sementara itu JPS ketika coba ditemui untuk dimintai tanggapannya tidak berhasil. Menurut tetangganya, keluarga JPS saat ini carut-marut. Karena merasa malu dan tidak tahan diperbudak sebagai tukang parkir dan tukang cuci pakaian tetangga, istri JPS kabur meninggalkan JPS. (LIN)

HUKUM & KRIMINAL

harian andalas | Hal.

4

Terlilit Utang Nekad Gantung Diri Tebing Tinggai-andalas Diduga karena terlilit utang, Kusnadi (35) warga Jalan Setia Budi, Lingk IV, Kelurahan Brohol, Kecamatan Rambutan, Tebing Tinggi, nekad mengakhiri hidupnya dengan gantung diri menggunakan seutas tali nilon. Mayatnya ditemukan warga sekitar kediamannya dalam kondisi telah tewas di bawah pohon coklat milik warga yang tidak begitu jauh dari rumahnya, Jumat (12/11) sekira pukul 10.00 WIB. Saat ditemukan, kondisi tubuh korban sudah kaku dan lidah terjulur. Tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan. Dalam saku celana jeans yang digunakan korban ditemukan satu kotak rokok Surya, mancis, KTP, dan tali nilon yang digunakan dalam keadaan simpul hidup. Menurut sejumlah warga di sana, korban sudah lama tidak tampak di kampung tersebut. Dahulunya korban bekerja sebagai agen (broker) ubi dan sempat bekerja di pabrik racipan kayu. Korban yang sudah 13 tahun berumah tangga belum mendapatkan keturunan dan selama sekira setahun ini pisah dengan istrinya. Orang tua korban Ishak mengatakan, tidak menyangka anaknya nekad gantung diri. Putranya itu merupakan anak keenam dari enam orang bersaudara. “Semalam sekira pukul 11.00 dia datang ke rumah,

BUNUH DIRI - Mayat Kusnadi yang ditemukan tewas gantung diri saat dievakuasi petugas Polresta Tebing Tinggi dan Polsek Rambutan. andalas/selamat riadi kasidi

minta izin dan mohon doa. Mana tahu ada apa-apa, aku mohon doa,” ucap Ishak menirukan ucapan anaknya. Kapolsek Rambutan AKP M Simarmata ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya mendapat

informasi dari masyarakat dan selanjutnya melakukan olah TKP. “Dari identifikasi dan pemeriksaan yang dilakukan petugas di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan. Atas permintaan ke-

luarga korban, mayat korban tidak dilakukan otopsi. Jenazah korban selanjutnya dibawa pulang untuk disemayamkan dan dikebumikan,“ ujarnya. Ketika ditanya dugaan dan penyebab kematian korban,

Simarmata mengatakan, masalah bisnis dan keluarga diperkirakan menjadi penyebabnya. Korban sudah berumah tangga 13 tahun belum mendapat keturunan dan binisnya dalam keadaan macet. (MET)

Telantarkan Calhaj, Polisi Panggil PT AKW Medan-andalas Kepolisian Sektor Medan Timur segera memanggil Dirut PT Azizi Kencana Wisata (AKW) Nasla Lubis terkait pengaduan para calon jemaah haji (calhaj) plus yang gagal diberangkatkan perusahaan biro perjalanan wisata itu ke tanah suci Mekkah. Kapolsek Medan Timur AKP Patar MH Silalahi mengatakan untuk menelusuri kasus ini Dirut PT AKW Nasla Lubis akan dimintai keterangan terkait gagal berangkatnya ratusan calhaj plus itu. Menurutnya, dihentikan atau dilanjutkannya kasus ini ke tahap penyidikan tergantung

dari hasil pemeriksaan dari para saksi baik dari pihak pengadu (para calhal) maupun pihak PT AKW. "Kita akan melihat apakah kasus ini ada unsur pidananya atau tidak. Kalau ada ya kita proses, walaupun pihak PT AKW mengganti seluruh biaya para calhaj," tegas Patar.

Patar menyebutkan pihaknya baru memeriksa satu orang saksi (pengadu) yakni Ahmad Daud Pos-pos salah seorang calhaj. Namun pihaknya masih meneliti apakah pengaduan tersebeut mewakili ratusan calhal atau pribadi. Pihaknya, kata Patar, juga masih mengikuti perkembangan hasil pertemuan yang dilakukan antara pihak calhaj dengan PT AKW yang berlangsung di Hotel Sri Deli, Jalan SM Raja, Medan. Untuk kasus ini, pihak penyidik mengenakan Pasal 372 dan 378 KUHPidana kepada PT AKW. Seperti diberitakan sebelum-

nya, sedikitnya dua ratus calhaj plus dari berbagai provinsi telantar di Hotel Sri Deli. Mereka tidak dapat berangkat menunaikan ibadah haji karena diduga ditipu Biro Perjalanan Haji, PT AKW Medan, yang beralamat di Jalan Sutomo, Medan. Para calhaj tidak dapat berangkat karena tidak memiliki surat resmi keberangkatan seperti visa dan lainnya. Padahal mereka sudah membayar uang ongkos naik haji sebesar Rp60 juta. Menurut keterangan, mereka sudah berada di Medan sejak 21 Oktober 2010 dan menginap di hotel dengan biaya sendiri sambil menunggu kabar

Mantan Kadis Diperiksa Kejari Sei Rampah Sei Rampah-andalas Mantan Kepala Dinas (Kadis) Perindagkop Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) Ir H Aliman Saragih diperiksa Kejari Sei Rampah, Kamis (11/11) sekira pukul 09.00 WIB. Kedatangan Aliman seorang diri itu, terkait sebagai saksi atas kasus pembangunan fisik proyek Warung Serba Ada (Waserba) di Dusun I, Kelurahan Pekan Dolok Masihul, Kecamatan Dolok Masihul, Sergai dengan tersangka Gatot. Aliman yang memakai baju kemeja kotak-kotak dan celana warna hitam, di hadapan penyidik Kejari dicerca sebanyak 20 pertanyaan selama 6 jam seputar masalah pembayaran Konsultan Perencanaan, Konsultan Pengawasan, dan pembayaran kontraktor PT Duta Utama Sumatera.

andalas/supryadi

DIPERIKSA - Aliman saat menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Kejari Sei Rampah. Menurut sumber, Kejari Sei Rampah telah melakukan pemanggilan terhadap 12 saksi guna mengumpulkan data atas ter-

sangka Gatot. Sampai saat ini Gatot masih belum ditahan dan bekerja di Dinas Perindagsar Sergai. (RYAD)

dari biro perjalanan haji tersebut. Salah seorang calhaj, Nadia Nuzula mengatakan biro perjalanan itu beralasan terdapat kesalahan dengan sistem traf chek Bank Mandiri sehingga tidak dapat mengeluarkan visa. "Mereka malah meminta lagi uang sebesar Rp3 juta untuk mempercepat proses pengeluaran visa," katanya kepada wartawan, Kamis (11/11). Akhirnya para calon haji yang berasal dari Aceh, Medan, Riau, Batam, dan Lampung ini pun hanya bisa pasrah. Ruang lobi hotel pun langsung ramai dipadati calhaj yang telantar. (DI)

Saksi Kasus Pembunuhan Alay Mundur Tebing-Tinggi-andalas Sidang kasus pembunuhan Yusdianto alias Alay, pedagang pulsa dan M Dirham alias Aloy, satpam Perumahan Bajenis Indah di Jalan AMD, Kelurahan Bulian, Kecamatan Bajenis, Tebing Tinggi di Pengadilan Negeri Tebing Tinggi-Deli, Kamis(11/11) batal digelar karena Law Hoe Tjoe alias Simsim tidak bersedia menjadi saksi kasus ini. Pertimbangan Simsim karena terdakwa Jusdi Subroto (32) alias Yoguandai alias Aguan, warga Jalan Makmur, Tembung, Deli Serdang adalah anaknya. Demikian juga halnya dengan korban Yusdianto alias Alay yang tewas dibunuh terdakwa beberapa waktu lalu. Mengutip keterangan JPU Benny D Purba SH usai persidangan mengatakan pengunduran diri Simsim sebagai saksi adalah hal yang wajar dan sudah sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Pasal 168 KUHAP. "Karena terdakwa dan korban adalah anak–anak saksi, mungkin itu yang menjadi alasannya,“ tegas Benny didampingi tim JPU dari Kejaksaan Negeri Tebing Tinggi. Humasy PN Tebing Tinggi yang ditemui wartawan mengatakan apa yang dilakukan Simsim dengan mengundurkan diri sebagai saksi dalam perkara ini adalah sah-sah saja dan tidak mengganggu jalannya pemeriksaan persidangan kasus pembunuhan tersebut. (MET)

Kematian Amelia Sitepu Menyisakan Misteri Kematian Amelia Sari Boru Sitepu (16) warga Desa Kutarayat, Kecamatan Naman Teran, Karo, yang tewas di dalam kolam pancing Kamis (11/11) kemarin dengan posisi terikat di dalam goni bersama sebuah batu, menyisakan kisah misteri yang menyedihkan.

D

i saat acara adat pemakaman tiba-tiba sepupu korban Atik (mamak Aci) kerasukan arwah almarhumah. Kenyataan ini membuat rasa percaya nggak percaya bagi warga dan keluarga. “Pak, yang bunuh aku sebanyak tiga orang, mereka memukuli aku, cepat kejar pak, balas bunuh mereka, yang mukul aku RP, AS, RG orang ini anak Telagah pak. Sekarang

mereka masih bersembunyi, keretanya disembuyikannya di seputaran hutan liang lebah perbatasan Karo-Langkat, cepat kejar mereka pak." Begitu ucapan Atik di Jambur Desa Kutarayat, Jumat (12/11) sekira pukul 10.00 WIB. Saat itu suaranya terdengar seperti suara korban (Amelia Sitepu-red). Hal ini diutarakan bapak tengah korban kepada wartawan yang menirukan ucapan sepupunya yang kerasukan itu. Peristiwa kerasukan ini sempat menjadi tontonan sanak keluarga di jambur yang hendak melakukan acara adat Karo untuk pemakaman korban. Oleh keluarga, Atik yang kerasukan di bawa ke ruang P3K tak jauh dari jambur. Sebelum tewas, korban sempat jalan-jalan ke Uruk Tuhan di Desa Bekerah, Kecamatan Naman Teran, Minggu (7/11) bersama teman-temannya. Korban berboncengan dengan Elon Tarigan (19), sedangkan Ayu

Lestari berboncengan dengan temannya yang lain. Sesudah berfoto-foto mereka kembali ke rumah sekira pukul 15.00 WIB. "Kami cuman sebentar di sana (Uruk Tuhan) hanya foto-foto, selepas itu kami kembali ke rumah,” ujar kedua warga Kutarayat ini saat memberikan keterangan sebagai saksi di Mapolsek Simpang Empat. Pascameletusnya Gunung Sinabung, anak ke enam dari delapan bersaudara ini mengungsi ke daerah TelagahLangkat. Mungkin di sinilah awal mulanya korban berkenalan dengan teman yang disebutkan Atik saat kerasukan itu. Di sela-sela acara adat, kedua orang tua korban, Basita Sitepu (52) dan Mastina Boru Sembiring (50) mengharapkan pihak kepolisian segera mengungkap kasus ini. Kapolsek Simpang Empat AKP Edward Simamora beserta anggotanya telah turun ke tempat kejadian perkara untuk melakukan

andalas/lamhot situmorang

DISEMA AN - Mayat Amelia Sari Boru Sitepu saat disemayamkan di Jambur Desa DISEMAYYAMK AMKAN Kuta Rayat. pengusutan. “Kita sudah berkoordinasi dengan pihak polsek di Langkat untuk menyelidki kasus ini. Namun kasus ini tidak ada motif perampokan karena barang-barang

berharga korban seperti HP dan uang tidak hilang. Kita juga masih menunggu hasil pemeriksaan terhadap HP korban yang telah dikirim ke laboratorium di Medan," ujar Kapolsek. (LAMS)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.