Radar Banyuwangi | 24 Januari 2013

Page 6

32

Kamis 24 Januari 2013

AGENDA KOTA

Istighotsah Kubra dan Bedah Buku di Al-Munir DALAM rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad, Ponpes Al-Munir, Banyuglugur, akan menggelar beberapa agenda kegiatan pada Sabtu 26 Januari 2013. Kegiatan pertama akan dimulai pukul 13.00, yaitu berupa ruwatan atau larung laut di belakang pesantren bersama nelayan setempat. Setelah itu, dilanjutkan renungan napak tilas sang revolusioner dan bedah buku kajian Kalimasada Nusantara Institute berjudul Merajut Kembali Nusantara. Narasumber yang dihadirkan, antara lain Emha Ainun Nadjib dan mantan aktivis Malari, Hariman Siregar. Agenda terakhir berupa Istighotsah Kubra yang akan digelar setelah Salat Isa. Setelah istighotsah diadakan ceramah agama tentang Maulid Nabi oleh KH. Hasyim Ahmad dari Sidoarjo. “Dalam istighotsah tersebut, kami juga mengundang 99 kiai sepuh dari penjuru Jawa Timur,’’ kata Dr. KH. Abu Naim Muiz, pengasuh Ponpes Al-Munir. (pri/c1/als)

EDY SUPRIYONO/RaBa

TUNGGU INFORMASI: Warga menunggu kedatangan mayat yang ditemukan di perairan Sepudi kemarin. Tim SAR baru akan membawanya hari ini.

Temukan Mayat di Perairan Sepudi

KEBAKARAN

NUR HARIRI/RaBa

LUDES: Kondisi rumah Suwito di Desa Sumberkolak setelah terbakar kemarin (23/1).

Ditinggal Kerja, Rumah Ludes PANARUKAN - Nahas menimpa keluarga Suwito, warga Dusun Krajan Barat, Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, kemarin (23/1). Bagaimana tidak, saat Suwito dan istrinya, Sri Wahyuni, tengah asyik bekerja di sebuah mebel, rumahnya justru terbakar habis. Kebakaran itu terjadi sekitar pukul 15.20 sore kemarin. Tanpa diketahui sebabnya, tiba-tiba asap mengepul dari rumah Suwito n Baca Ditinggal...Hal 31

LAKA LANTAS

SITUBONDO - Mayat yang diduga kuat nelayan yang menjadi ABK (anak buah kapal) Juanda dan Kapodang ditemukan di Perairan Sepudi, Kepulauan Madura, siang kemarin (23/1). Hingga tadi malam, mayat yang memakai kaus hitam dan jaket switter bergaris merah muda itu masih tertahan di Pelabuhan Sepudi. Tim SAR yang menemukan dan mengevakuasi mayat tersebut tidak berani menyeberangi lautan karena angin dan ombak di malam hari sangat besar. Jenazah baru akan dibawa ke Situbondo pagi ini. Ketua Tim SAR Gabungan, Letkol ARM Sugeng Riyadi, membenarkan bahwa Tim SAR sudah menemukan mayat di perairan Sepudi. Meski demikian, Dandim 0823 Situbondo itu menegaskan perlu identifikasi lebih lanjut untuk memastikan apakah mayat yang ditemukan itu bagian dari sembilan korban yang hilang. “Kita belum bisa memastikan se-

ratus persen (mayat yang ditemukan adalah nelayan yang hilang). Hanya, dari ciri-cirinya memang ada (kesamaan). Namun, kita tak bisa gegabah sebelum ada analisis forensik dari rumah sakit,” terang Sugeng kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi sore kemarin. Dandim menjelaskan, sejumlah ciri-ciri fisik yang disampaikan Tim SAR, di antaranya mayat itu memakai kaus hitam dipadu switter dengan garis merah dan abu-abu, celana training hitam strip hijau, tinggi badan sekitar 160-165 cm, dan rambut beruban. Menurut Sugeng, mayat tersebut ditemukan sekitar pukul 10.30 oleh Tim SARNAS yang menyisir Perairan Sepudi menggunakan kapal RB 204. Sebelumnya, memang sudah ada informasi ada mayat yang mengapung di perairan tersebut. “Sekitar pukul 02.00 ada nelayan yang melihat mayat tersebut. Namun, tak berani mengevakuasi, hanya se-

EDY SUPRIYONO/RaBa

CAPAI DASAR LAUT: Lampu yang berhasil diambil penyelam dari Kapal Juanda.

Bakesbangpol Tanam Bibit Pohon Gamelina MANGARAN - Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpol dan Linmas) menggelar penghijauan di Desa Tajung Kamal, Kecamatan Mangaran, kemarin. Kegiatan yang dibuka Bupati Situbondo, H. Dadang Wigiarto, itu terselenggara berkat kerjasama dengan Kodim 0823, Dinas Pertanian, Dinas Bina Marga dan Pengairan, Bank Jatim, dan PT Pupuk Organik Situbondo. Penghijauan ditandai pemberian bibit gamelina kepada perwakilan masyarakat yang terdiri dari Camat Mangaran, Kepala Desa Tanjung Kamal, Koramil Mangaran, dan Polsek Mangaran. Acara tersebut diikuti sekitar 300 peserta yang terdiri dari unsur Muspida, pimpinan SKPD dan staf, MUI, Muhammadiyah, Al-Irsyad Al Islamiyah, pemuda Katholik, pemuda Kristen, pemuda Muhammadiyah, GP Ansor, Fatayat NU, Muslimat NU, Aisiyah, PHDI, LDII, FKUB, LSM, wartawan, TP PKK, Persit ,Bayangkari, serta unsur masyarakat. Bupati Dadang Wigiarto mengaku senang atas kebersamaan dalam melakukan penanaman pohon tersebut. “Kalau kita berhasil merawat tanaman yang kita tanam hari ini, insya Allah lima tahun saja sudah terlihat manfaatnya,” kata Bupati Dadang. Kepala bakesbangpol dan Linmas Kabupaten Situbondo, Herry Suryanto mengungkapkan , penghijauan merupakan sebagai tanggung jawab bersama. “Oleh karena itu, kita tidak bisa berhasil tanpa adanya dukungan dari semua pihak. Lebih dari itu, dengan kegiatan penghijauan ini akan terbangun sinergitas

ISTIMEWA

BELUM TERIDENTIFIKASI: Mayat yang diduga ABK Juanda atau Kapodang ditemukan di perairan Kepulauan Sepudi, Madura, kemarin.

Penyelam Capai Kapal Juanda

Belok Mendadak, Motor Terserempet Truk KAPONGAN - Diduga akibat kurang berhati-hati, sepeda motor bernopol W 3412 NO yang dikendarai Aan, 15, warga Desa Curah Tatal, Kecamatan Arjasa, diserempet truk bernopol B 9411 BCI yang dikendarai Saring, 33, Warga Kapuk, Jakarta Barat, di jalan raya Desa Sletreng, Kecamatan Kapongan, Situbondo, kemarin (23/1). Akibatnya, pengendara dan motornya jatuh. Beruntung, posisi motor dan pengendara berada di samping truk. Sehingga, korban hanya mengalami luka ringan akibat terbentur aspal. “Setelah terserempet, korban langsung jatuh ke samping truk. Jadi, pengendara tidak sampai terkena kabin truk,” ujar Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi n Baca Belok...Hal 31

batas menginformasikan. Kemudian, Tim SARNAS melakukan pencarian dan ketemu,” paparnya. Kata dia, posisi mayat hingga kini berada di Kapal RB 204 yang sedang sandar di Pelabuhan Sepudi. Proses pengambilan jenazah sebenarnya sudah dilakukan kemarin siang pukul 10.15. Perjalanan lewat laut memerlukan waktu sekitar lima jam. “Kita sudah berkoordinasi dengan polsek dan Koramil Sepudi untuk mencari nelayan yang bersedia mengantarkan mayat ke tengah laut. Dari tengah laut, nanti akan dijemput kapal khusus dari Situbondo. Kapal RB 204 kita harapkan terus melakukan pencarian di Perairan Sepudi,” papar Dandim. Namun, karena kondisi cuaca tidak bersahabat, tak ada nelayan yang berani. Akhirnya, diputuskan Tim SARNAS yang akan membawa sendiri jenazah itu ke Situbondo. (pri/c1/als)

LESTARIKAN LINGKUNGAN: Sejumlah elemen masyarakat menanam bibit pohon gamelina kemarin.

berbagai lembaga pemerintah dan organisasi dalam mewujudkan Kabupaten Situbondo, aman, sejuk, damai dan sejahtera,” ungkap Herry. Sementara itu, Kabid IB dan HAL, H. Achmad Munir menambahkan, sebagai bangsa yang besar harus memiliki jiwa perjuangan yang manifestasinya diwujudkan dalam setiap gerak hidup untuk menjunjung tinggi cita-cita luhur. “Sebagimana kita maklumi, bahwa negara kita, khususnya Situbondo, akhir-akhir ni sering terjadi musibah. Mulai banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung,” kata Achmad Munir. Oleh karena itu, imbuhnya, semua pihak harus menjaga dan melestarikan lingkungan sekitarnya. “Salah satunya adalah dengan gerakan penghijauan dengan penanaman bibit pohon gamelina yang dilaksanakan hari ini (kemarin, Red),” tandas Achmad Munir. (adv/als)

SYAMSURI/RaBa

BERIKAN TELADAN: Bupati Dadang Wigiarto menanam bibit pohon gamelina.

SEMENTARA itu, evakuasi yang dilakukan penyelam terhadap bangkai Kapal Juanda dan ABK yang diduga terjebak di dalam kapal mengalami kemajuan. Kemarin, para penyelam sudah mampu menggapai kapal yang saat kejadian memuat sebelas ABK tersebut. Tidak hanya menggapai kapal, penyelam kemarin juga sempat mengambil lampu yang berada di salah satu bagian kapal. Selain itu, penyelam juga membawa lumpur sebagai bukti bahwa mereka sudah sampai ke dasar laut dan bangkai Kapal Juanda. Hanya saja, perlengkapan menyelam yang masih sangat minim tidak memungkinkan penyelam berlama-lama di ke-

dalaman sekitar 75 meter tersebut. “Tadi sebisanya membawa benda yang ada di kapal, ya kena lampu dan lumpur,” terang salah seorang Tim Sar yang ikut menyelam. Kondisi di dasar laut, kata dia, sangat dingin dan tekanannya sangat tinggi. Sehingga, begitu sampai di permukaan, para penyelam tersebut langsung menggigil. Kondisi dasar lautan yang gelap juga menjadi pemicu sulitnya evakuasi. Senter yang dibawa penyelam hanya mampu bertahan di kedalaman tak sampai 30 meter. “Posisi kapal miring ke kanan. Kemungkinan di dalam ada ABK,” ungkap salah seorang penyelam.(pri/c1/als)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.