July 2012 - Prime Time TelkomVision

Page 11

pengisi suara dari cerita yang dibuatnya. Karena usia Keily masih dibawah 13 tahun, maka sesuai dengan ketentuan yang ada, Linda Salim atau mamanya menjadi publisher yang memasukan buku Keily ke Apple. Tetapi sangat disayangkan karena buku tersebut ditolak dengan alasan berbahasa mandarin. Tidak patah arang, akhirnya Keily membuat lagi dalam bahasa Inggris, dan di publish menjadi dua bahasa, Mandarin dan Inggris. Apple pun menyetujui, dan dalam waktu satu minggu setelah di publish, Chen Chen Goes To Space masuk di 200 top chart yang dapat diunggah di 32 negara, termasuk Amerika, Australia, dan Eropa. iBook Keily dapat diunggah di produk-

Profile e

Keily yang dari kecil sangat hobi membaca dan menulis ini memang sengaja membuat buku ini untuk adiknya. “Saya mau bercerita untuk adik saya,” ujarnya ketika ditanya oleh guru mandarin di sekolahnya yang pertama kali melihat karya Keily. Melihat cerita yang unik dan menarik, guru mandarinnya yang belum lama mengikuti seminar tentang iBook, langsung mengutarakan keinginannya kepada guru IT agar mencoba mempublikasikan buku Keily ke Apple yang baru saja mengeluarkan aplikasi iBooks Author. Dengan tidak banyak membantu Keily dalam hal pengerjaan, akhirnya Keily menjadi penulis, ilustrator sekaligus

produk Apple seperti iPod, iPad, dan iPhone. “Sayangnya, untuk Asia belum bisa download, tetapi warga Indonesia masih bisa melihatnya melalui youtube dengan keyword Chen Chen Goes To Space atau Keily Setiawan,” tutur Linda Salim. Ia pun menambahkan jika sampai saat ini Amerika menjadi negara yang paling banyak mendownload, selain Inggris, Spanyol, Kanada, Australia.

Lebih Pilih Toko Buku Daripada Toko Mainan Kesuksesan Keily dalam membuat buku yang mendunia ternyata tidak lepas dari hobinya membaca yang sudah terlihat sejak kecil. Keily sendiri mengakui sudah suka membaca dan menulis sejak ia duduk di Taman Kanakkanak (TK). Kebetulan, sekolahnya tersebut memang membiasakan muridnya untuk membaca dan menggali imajinasi dari hasil bacaannya. Hobi Keily membaca dan menulis pun lagi-lagi ditunjang dari sekolahnya. Bukan hanya di TK saja, ketika dia masuk SD pun budaya membaca dan menulis ini dibiasakan, misalnya dalam pelajaran apapun, murid-murid diberi waktu sepuluh menit untuk menulis bebas. Sehingga entah di sepuluh menit yang mana, Keily mampu menulis Chen Chen Goes To Space. Joni Tse, selaku admissions di tempatnya bersekolah mengakui jika Keily termasuk murid yang pintar dan pandai bersosialisasi, dan sekolahnya bangga dengan prestasi yang kini diraih Keily, “ Pasti kita bangga, bisa dikatakan ini pencapaian bukan hanya di local, tetapi internasional. Kita tidak tekankan pada satu akademik saja, kita

lihat di bakat, kita mencoba agar setiap anak tersalurkan, dengan didukung IT Support, dan tentunya guru-guru kita,” ucapnya bangga. Kebiasaan membaca dengan konsep fun tersebut pun menempel di jiwa Keily, yang seringkali membayangkan ending tersendiri untuk buku yang baru saja dibacanya. Bahkan, Thomas Setiawan, ayah Kelly mengaku jika Keily lebih suka pilih pergi ke toko buku daripada ke toko mainan. “Kalau ke toko mainan dia cepet bosen, tetapi kalau kita tinggal di toko buku dia betah sampai berjam-jam,” ungkapnya. Lalu, kira-kira buku apa ya yang menjadi buku favorit Keily? “Harry Potter, tapi itu sudah bosan sampai berkali-kali, hmmm.. sekarang aku suka baca Rainbow Magic,” ucap Keily yang bisa menghabiskan waktu sehari untuk mebaca buku yang berbahasa Inggris semua. Wow, fantastis!

Juli 2012 www.telkomvision.com

9


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.