Analisa ini menggambarkan tentang kondisi rekonstruksi dan sertifikasi tanah masyarakat di Aceh pascatsunami. Dalam penelitian yang dilakukan, masih ada terdapat ketidaktuntasan dalam proses ini, walaupun dalam prosentasi yang kecil, tetapi bukan tidak mungkin apabila terus terjadi pembiaran, atau penundaan dalam waktu yang tidak jelas akan terjadi potensi konflik atau sengketa agraria.
Pembangunan kembali Aceh dalam Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi yang hampir selesai harus serius melakukan evaluasi terutama dibidang pertanahan.