Laporan Akhir Kabupaten Semarang

Page 100

• Kawasan pertanian lahan kering secara spesifik dikembangkan dengan memberikan tanaman tahunan yang produktif. 3. Kawasan Pertanian Hortikultura Kawasan pengembangan pertanian hortikultura yang ada telah dilengkapi dengan pasar induk regional sayur dan buah di Bandungan. Kegiatan pertanian yang ada saat ini mempunyai komuditas unggulan yang telah dikenal di Provinsi Jawa Tengah. Selain kawasan pertanian yang telah ada, direncanakan penambahan lahan yang bersumber dari lahan-lahan yang belum produktif di Kecamatan Jambu dan Banyubiru. Pada umumnya, lahan yang dikembangkan berada pada kaki gunung yakni Gunung Ungaran, Gunung Merbabu, dan Gunung Telomoyo. Arah Pengembangan • Kontrol konversi lahan pertanian hortikultura melalui IMB dan pemberian disinsentif. • Mendorong tumbuhnya industri pengolahan hasil pertanian hortikultura dengan pemberian kredit modal usaha, pembimbingan pemberdayaan masyarakat, dan pembangunan infrastuktur penunjang seperti koperasi, jalan, dan pasar. • Melakukan diversifikasi produk dalam mempertahankan kesuburan lahan dan memberikan variasi terhadap hasil pertanian. 4. Kawasan Industri Pengembangan kawasan industri didasarkan pada aspek ketersediaan bahan baku dan kelengkapan sarana dan prasarana pendukung seperti pasar, jalan, dan air bersih. Dalam pengembangannya, industri di Kabupaten Semarang dibagi kedalam dua jenis yaitu industri besar dan industri kecil menengah. Arahan pengembangan kegiatan industri secara umum adalah penataan dan pengendalian industri besar dan mendorong tumbuh dan berkembangnya industi menengah kecil. Kegiatan industri di Semarang dikembangkan untuk menambah nilai tambah produksi lokal khususnya hasil pertanian.

laporanAkhir |

92

a. Industri Besar Merupakan kawasan industri yang berlokasi di Kecamatan Bergas, Bawen, dan Ungaran Barat. Kawasan industri ini dizonasikan berdasarakan kegiatan industri yang telah ada saat ini. Beberapa potensi pendukung kegiatan industri yang ada adalah akses jalan JOGLOSEMAR, posisi yang strategis, dan keberadaan sumber air bersih. Arah Pengembangan • Pembatasan perkembangan industri besar disepanjang jalan arteri JOGLOSEMAR. • Pembangunan eco-industrial park dan pengalihan industri besar yang ada ke dalam kawasan yang ditentukan dengan pemberian insentif. • Kontrol AMDAL Konsep Pembangunan Eco-Industrial Park • Pembangunan sarana prasarana yakni jalan, saluran drainase, sarana telekomunikasi, dan pembangunan unit usaha limbah komunal yang dapat dijangkau kawasan industri. • Pembangunan green belt sebagai penyangga kawasan industri agar tidak berbatasan langsung dengan permukiman. • Pembangunan komplek perumahan pegawai dan sarana pendukungnya sebagai upaya antisipasi konversi lahan untuk pemukiman di area sekitar industri. b. Industri Kecil Menengah Merupakan rencana kawasan industri yang berlokasi di Kecamatan Pringapus (Pengolahan Hasil Hutan), Kecamatan Bringin dan Susukan (Pengolahan tanaman Pangan), dan Kecamatan Bandungan (Pengolahan Hortikultura). Kawasan ini masing masing akan dilengkapi sarana dan prasarana pendukung berupa pembangunan jalan tol, jalan kolektor, pasar, dan pembangunan lembaga pendukung seperti koperasi. Arah Pengembangan • Mendorong tumbuhnya industri kecil menengah pada wilayah yang telah ditentukan khususnya industri pengolahan tanaman pangan, hortikultura,


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.