IPS Terpadu

Page 99

a.

Peranan Pers dalam Pergerakan Nasional

Aktivitas Siswa

Bangkitnya pergerakan nasional di Indonesia tidak terlepas dari peranan pers. Pers sebagai alat komunikasi, menyuarakan dan menjadi corong kepentingan organisasi pergerakan nasional. Pers mempunyai peranan penting pada masa pergerakan nasional, antara lain: a) menyebarkan cita-cita mencapai kemerdekaan Indonesia; b) memperkuat cita-cita kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia; dan c) membangkitkan semangat perjuangan agar bangsa Indonesia bangkit menentang imperialisme.

Cermati kegiatan wartawan, baik melalui televisi maupun surat kabar. Menurutmu, bagaimana peranan pers saat itu? Kemukakan pendapatmu!

Surat kabar dan majalah menjadi media komunikasi antara satu organisasi pergerakan dengan organisasi pergerakan lain, serta antara organisasi pergerakan dengan masyarakat. Melalui pers, ide, tujuan, dan cita-cita dapat disebarluaskan. Organisasi pergerakan nasional di Indonesia pada umumnya memiliki surat kabar tersendiri, seperti: a) Budi Utomo memiliki surat kabar Darmo Kondo. b) Sarekat Islam menerbitkan surat kabar Oetoesan Hindia, dengan penulisnya H.O.S. Tjokroaminoto, Abdul Muis, H. Agus Salim, dan Cipto Mangunkusumo. c) Indische Partij menerbitkan surat kabar De Express dan Hel Tijschriff De Express dipimpin oleh E.F.E. Douwes Dekker. Surat kabar ini berbahasa Belanda, tetapi berisi cita-cita perjuangan nasional. Penulisnya yang terkenal ialah Cipto Mangunkusumo, Ki Hajar Dewantara dan Abdul Muis. d) Perhimpunan Indonesia memiliki „Hindia Putera‰ yang terbit di Belanda tahun 1916. Pada tahun 1924 majalah Hindia Putera diubah namanya menjadi „Indonesia Merdeka‰. Tokoh-tokoh pers pada zaman pergerakan nasional, antara lain: Dr. Wahidin Sudirohusodo, Moh. Yamin sebagai pimpinan redaktur surat kabar Retnodumilah, Moh. Hatta Sukiman, Sartono sebagai tokoh majalah Hindia Putra, serta Abdul Muis dan H. Agus Salim sebagai pimpinan surat kabar Neraca Jakarta. b.

Peranan Wanita dalam Pergerakan Nasional

Pada masa pergerakan nasional, kaum wanita tidak tinggal diam. Mereka menyumbangkan tenaga dan pikirannya untuk memperluas dan memperkuat perasaan kebangsaan. Pergerakan wanita pertama kali dirintis oleh Raden Ajeng Kartini. Pada mulanya gerakan wanita terbatas pada pengekangan seperti kawin paksa dan poligami. Berikut ini adalah pergerakan wanita. a. Putri Mardika (1912), merupakan organisasi wanita tertua dan merupakan bagian dari Budi Utomo.

86

Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VIII


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.