IPS Terpadu

Page 156

strategis dan dapat dengan mudah untuk mengawasi gerak-gerik tentara Jepang atau siapa saja yang datang ke Rengasdengklok. Soekarno-Hatta berada sehari penuh di Rengasdengklok. Upaya pemuda untuk menekan Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta tidak berhasil. Karena wibawa dan kharismatis keduanya, para pemuda merasa segan untuk melakukan penekanan. Akhirnya, Ir. Soekarno mengadakan pembicaraan dengan Shodanco Singgih. Hasil pembicaraan tersebut adalah Ir. Soekarno bersedia memproklamirkan kemerdekaan Indonesia dengan segera setelah kembali ke Jakarta. Dengan adanya rencana tersebut, pada tengah hari, Singgih cepat kembali ke Jakarta untuk menyampaikan rencana proklamasi kepada rekan-rekannya dan para pemimpin yang ada di Jakarta. Di Jakarta, Ahmad Subarjo (golongan tua) telah sepakat dengan golongan muda yang diwakili Wikana bahwa proklamasi kemerdekaan harus dilaksanakan di Jakarta. Untuk keperluan tersebut, Jusuf Kunto mengantarkan Ahmad Subarjo dan sekretaris pribadinya pergi ke Rengasdengklok untuk menjemput Soekarno-Hatta.

„

Mengapa menggunakan rumah Laksamana Tadashi Maeda? Karena rumah tersebut dianggap paling aman, dan Laksamana Maeda memberi jaminan akan keamanan dalam merumuskan naskah proklamasi tersebut.

Rombongan dari Rengasdengklok tiba di Jakarta tepat pukul 17.40 WIB dan langsung menuju rumah Laksamana Tadeshi Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1, setelah sebelumnya mereka singgah di rumah masing-masing. Mengapa menggunakan rumah Laksamana Tadashi Maeda? Karena rumah tersebut dianggap paling aman, dan Laksamana Maeda memberi jaminan akan keamanan dalam merumuskan naskah proklamasi tersebut. Sebelum pembicaraan dimulai, Soekarno-Hatta menemui Mayor Jenderal Nishimura untuk dimintai pendapatnya mengenai proklamasi Kemerdekaan. Mereka ditemani oleh Laksamana Takashi Maeda, Shigetada Nishijima, Tomegoro Yoshizumi, dan Miyoshi sebagai penerjemah. Soekarno Hatta saat itu berharap agar Jepang tidak menghalangi pelaksanaan proklamasi kemerdekaan yang akan dilakukan oleh rakyat Indonesia sendiri.

„

Setelah pertemuan itu, Soekarno-Hatta kembali ke rumah Laksamana Tadashi Maeda. Di ruang makan rumah Tadashi Maeda, naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia dirumuskan. Mioshi bersama tiga orang tokoh pemuda, yaitu Sukarni, Sijdiro, dan BM Diah, menyaksikan Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Ahmad Subarjo membahas rumusan naskah proklamasi. Ir. Soekarno menulis konsep kemerdekaan, sedangkan Drs. Moh. Hatta dan Ahmad Subarjo menyumbangkan pikiran lisan. Sebagai hasil pembicaraan mereka bertiga diperoleh rumusan tangan Ir. Soekarno yang berbunyi sebagai berikut: Bab 10 | Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

143


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.