Waspada,senin 15 juli 2013

Page 27

Aceh

C8

WASPADA Senin 15 Juli 2013

Dua Kapal Pukat Trawl Berbendera Malaysia Ditangkap LANGSA (Waspada): Kapal Patroli (KP) Jalak/5002 unit Dit Pol Air Mabes Polri berhasil menangkap dua kapal pukat trawl berbendera Malaysia yang sedang menangkap ikan di perairan Indonesia, tepatnya 20 mil dari pantai Kuala Langsa, Minggu (14/7) sekira pukul 00:30.

Waspada/dede

KOMANDAN Kapal Patroli (KP) Jalak/5002 unit Dit Pol Air Mabes Polri, AKP Riyaji didampingi Kasatpol Polres Langsa AKP Kasnap, bersama ABK dan nahkoda kapal pukat trawl berbendera Malaysia yang diamankan di Pelabuhan Kuala Langsa, Minggu (14/7).

650 Siswa SMPN 5 Ikut PKR LANGSA (Waspada): Untuk mengisi waktu liburan selama bulan Ramadhan 1434 H, sebanyak 650 siswa SMP Negeri 5 Langsa mengikuti pesantren kilat ramadhan (PKR) di mushala sekolahnya, Sabtu (13/7). Kepala SMPN 5 Langsa, Hamdani, SPd melalui Waka Kesiswaan Eddy Khalil, SPd mengatakan, PKR ini merupakan kegiatan rutin tahunan, sebagai proses belajar mengajar dengan pola pendekatan yang spesifik ke arah pembentukan mental siswa yang bernafaskan Islam. Kegiatan ini di bawah pantauan langsung Kepala Dinas Pendidikan Langsa H Jauhari Amin, SH. MH baik laporan awal hingga laporan akhir kegiatan serta target pencapaian kriteria ketuntasan minimal (KKM) Pesantren Kilat di sekolah. Sementara guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Rukiani menjelaskan, jasmani adalah badan kita yang di ciptakan Allah dengan kesempurnaan yang cukup dengan makanan dan gizinya berupa makanan yang berasal dari makhluk hidup dan benda mati, Jasmani di buat untuk didunia dan akan dikubur di dunia. “Rohani tidak pernah tidur dan dia menjaga jasmani, Rohani adalah nyawa kita yang akan di bangkitkan akhirat nantinya dan makanan serta gizi untuk Rohani adalah ibadah, aqidah dan akhlah,” kata Rukiani. (m43)

Enam Desa Banda Aceh Terima Paket Ramadhan Hakka BANDAACEH (Waspada): Sebanyak 900 kepala keluarga (KK) dari keluarga kurang mampu di Banda Aceh menerima paket Ramadhan yang dibagikan yayasan Hakka Aceh, Minggu (14/7). Mereka berasal dari enam desa di antaranya, Gampong Lampulo, Peunayong, Laksana, Keuramat, Mulia dan Gampong Keudah. Pantauan Waspada pembagian sembako yang berlangsung di kantor Hakka Aceh jalan Mesjid Alhuda Gampong Laksana sejak pukul 09:00, Minggu pagi berlangsung tertib. Setiap warga menerima satu paket yang dibagikan panitia berisi kecap, mi instan, beras dan minyak goreng. “Jangan lihat nilainya tapi ketulusan dan keinginan kami membantu mereka yang kurang mampu tanpa membedakan suku, ras dan agama,”kata Ketua Umum Yayasan Hakka Aceh, Kho Khie Siong. (cb06)

Untuk Banda Aceh & Sekitarnya Senin, 06 Ramadhan 1434 H/15 Juli 2013 M BERBUKA 18.59 IMSAK 05.01 Jadwal ini berlaku untuk Banda Aceh Dan Sekitarnya Jadwal untuk kota-kota lainnya : Calang (-1 menit), Jantho (-2 menit), Sigli dan Meulaboh (-3 menit), Meureudu, Sukamakmue dan Sinabang (-4 menit), Bireuen (-5 menit), Sp. 3 Redelong, Takengon dan Blangpidie (-6 menit), Lhokseumawe dan Tapaktuan (-7 menit), Lhoksukon dan Blang Keujeuren (-8 menit), Idi, Kutacane dan Singkil (-10 menit), Langsa, Kuala Simpang dan Subulussalam (-11 menit). (b04)

Khasanah Ramadhan

Kapal patroli yang dipimpin AKP Riyaji berhasil mengamankan dua kapal di dua lokasi yang berbeda, yakni kapal PKFB 1469.GRT 86.21 ditangkap dikordinat 04 derajat, 43' - 000" Utara dan 098 derajat, 30' - 500" Timur. Sedangkan kapal kedua, FKFB 1280. GRT 93.11 di tangkap

Rp7,5 M Dana BLSM Aceh Timur Terancam Kembali Ke Pusat IDI (Waspada): Sebanyak 25.209 masyarakat Aceh Timur yang mendapatkan bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) hingga saat ini belum mengambilnya. Hal itu dikarenakan banyak warga yang kurang mampu tidak menerima bantuan dari program pemerintah pusat dan sebaliknya masyarakat yang mampu menerima BLSM dimaksud. Sehingga dikhawatirkan Rp7,5 miliar anggaran ini terancam akan dikembalikan ke pusat. Kepala Kantor Pos (Persero) Idi Rayeuk, Khalifuddin yang dikonfirmasi terkait persoalan itu kepada Waspada Minggu (14/ 7) membenarkan sebanyak 25.209 orang masyarakat Aceh Timur yang mendapatkan ban-

tuan sampai dengan sekarang belum mengambilnya, namun batas waktu pengambilan sampai tanggal 20 Juli mendatang. “ Apabila tidak ada yang mengambilnya maka dana sebesar Rp7,5 miliar akan dikembalikan ke pusat,” ungkapnya seraya mengharapkan, hendaknya bagi warga kurang mampu yang mendapatkan bantuan agar dapat mengambilnya, kemudian bagi warga yang mampu maka akan digantikan namanya, namun proses pencairan tahap pertama ini harus berjalan. Ketua Komisi B DPRK Aceh Timur, Abdul Hamid mengatakan pihaknya sangat mendukung kebijakan Bupati Aceh Timur, Hasballah M Thaib yang menghentikan sementara pe-

nyaluran pembagian kartu BLSM di daerahnya. “ Namun kita meminta bagi penerima bantuan memang benar-benar layak untuk menerimanya supaya dapat mengambilnya, dan yang tidak layak supaya namanya diganti,” pintanya. Sebagaimana diketahui bersama, lebih dari 70 persen penerima BLSM di Kabupaten Aceh Timur dinilai tidak tepat sasaran, dan beberapa waktu lalu Bupati Aceh Timur, Hasballah Bin M. Thaib mengambil kebijakan untuk menghentikan sementara pembagian kartu BLSM dimaksud. Bahkan hingga saat ini masyarakat belum ada yang melakukan pencairan dana itu. (cri)

Penetapan Komisioner KIP Aceh Timur Mengambang IDI (Waspada): Meskipun kabarnya telah ditempuh secara prosedur dan terkait proses rekruitmen anggota Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Timur, namun hingga kini masih terus mengambang. Bahkan, disebut-sebut penetapan kelimanya oleh Komisi A DPRK Aceh Timur dinilai tidak sah. Bahkan, proses kelulusan kelimanya tanpa diketahui Ketua DPRK Aceh Timur. Sementara itu Ketua DPRK Aceh Timur Tgk Alauddin, SE yang dikonfirmasi dalam beberapa kesempatan masih bungkam. Bahkan,

tahapan penetapan melalui Sidang Paripurna DPRK Aceh Timur hingga kini belum dilakukan,padahalpengumumankelulusanolehKomisiAmelaluimedia cetak telah dilakukan 7 Juni lalu. Kelima komisioner yang lulus seleksi Komisi A DPRK Aceh Timur yakni Iskandar A.Gani, Ridwan Suud, Mulia Karim, Sofyan dan Tarmizi. “Oleh karenanya, kita minta KIP Aceh turun tangan dan memperjelas penetapan kelima anggota KIP Aceh Timur, karena dari jadwal yang sudah ada, pelantikan KIP Aceh Timur belum terjadwal di

KIP Aceh di Banda Aceh,” kata pengamat hukum, Safaruddin, SH kepada Waspada, Minggu (14/7). Ditambahkan, tanpa komisioner KIP atau KPU mustahil Pemilu di Aceh Timur berjalan lancar sebagaimana ketentuan, sebab tugas dan wewenang KPU adalah menyelenggarakan Pemilu secar jujur dan adil. “Kita mengakui Pemilu akan berjalan lancar tanpa komisoner KPU, tetapi kesuksesan Pemilu baik Pileg ataupun Pilpres akan terancam,” kata Safaruddin yang juga Ketua Tim Pengacara Muslim (TPM) Aceh. (b24)

Truk Bibit Sawit Tubruk Tiang Listrik BAGOK (Waspada):Truk colt BL 9012Y, yang tengah mengangkut bibit sawit dari AcehTamiang menuju Bireun, menabrak tiang listrikdiJalanMedan-BandaAceh, Desa Medang Ara, Kec. Nurussalam—Bagok, Aceh Timur, Minggu(14/7)sekitarpukul09:30. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Namun kernet truk, Jamaluddin, 25, asal Desa

Kota Juang Bireuen, mengalami patah kaki dan kini dirawat di RSUD Idi. Dia sempat terjepit badan truk selama dua jam. Sementara sopirnya, Aswadi Ib, 33, juga warga Kota Juang Bireuen, hanya luka ringan. “Truk rusak berat. Begitu juga satu tiang listrik, patah tiga. Kernetnya, baru bisa dikeluarkan setelah bodi truk yang ring-

sek, dipotong dengan alat las,” kata Ilyas, 38, warga Bagok, di lokasi kejadian, kemarin siang. Informasi lain menyebutkan, truk naas diduga celaka karena sopirnya mengantuk sesaat. Kasus ini sudah ditangani Polisi Satuan Lalulintas Polres Aceh Timur dan truk yang terlibat kecelakaan sudah diamankan di Pos Lantas Julok.(b19)

dikoordinat 04 derajat-46' 300" Utara dan 098 derajat-29'-100" Timur. Menurut AKP Riyaji didampingi Kasatpol Polres Langsa AKP Kasnap, kedua kapal ini ditangkap berkat informasi dari para nelayan yang sedang mencari ikan, mengetahui ada dua kapal ikan berbendera Malaysia masuk ke wilayah Indonesia mereka langsung melaporkan ke Pol Air. Kemudian informasi itu, ditelusuri oleh Pol Air Langsa dan selanjutnya setelah berkoordinasi kita lakukan penangkapan. “Kedua kapal itu ditangkap sekira pukul 00:30, sedang menangkap ikan di wilayah perairan Indonesia atau 20 mil dari Pantai Kuala Langsa atau sudah 60 mil dari perairan ZTE,” katanya.

Dijelaskan Riyaji, untuk kapal pertama PKFB 1469.GRT 86.21, berjumlah lima orang, satu warga Thailand sebagai nahkoda dan empat warga Myanmar sebagai anak buah kapal (ABK). Kelimanya masing-masing, MrWilaylak (nahkoda), Mr Kyaw Oo Zaw Oo, MrWin Myint Tun, Mr Thaung Nyunt dan Mr Myint Naing.“Barang bukti yang berhasil kita amankan, satu kapal beserta dokumen kapal, 1 unit alat tangkap trawl dan ikan hasil tangkapan sebanyak 107 drum atau sekira 2 ton,” katanya. Kemudian, terang Riyaji lagi, kapal kedua FKFB 1280 (pukat tunda) GRT 93.11 berjumlah lima awak, yakni Mr Thanet bunkhan (tekong, warga negara Thailand), Mr Myint Naing, Mr Khin Maung Hywe, Thaung Nyunt dan Mr Aung chan Mon,

keempatnya warga Myanmar. “Dari kapal ini kita berhasil mengamankan barang bukti kapal trawl dan dokumen kapal, 1 unit alat tangkap trawl dan ikan campuran sejumlah 46 drum atau sekira 1,8 ton,” jelasnya. Dikatakan Riyaji, mereka melanggar Pasal 5 (1), Pasal 26 (1), Pasal 27 (2) junto Pasal 92, Pasal 93 (2), Pasal 104 (2), Undang-undang RI No. 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-undang No. 31 tahun 2004 tentang perikanan dan Pasal 53 UU RI No. 9 tahun 1992 tentang Keimigrasian. “Berkas kesepuluh tersangka ini rencananya akan kita limpahkan ke Direktorat Polda Aceh. Sedangkan barang barang bukti dan para tersangka masih kita amankan di Pelabuhan Kuala Langsa,” demikian Riyaji.(m43)

Empat Kapal PI Yang Ditangkap Dilepas SINGKIL (Waspada) : Empat kapal penangkan ikan (PI) milik nelayan Sibolga, Provinsi Sumatera Utara yang tertangkap saat beroperasi di zona nelayan tradisional Aceh Singkil antara Pulau Birahan dan Pulau Mangkir bulan lalu kembali dilepas. Akibatnya, proses hukum yang menjadi tuntutan nelayan di sana menjadi tak jelas . Informasi yang diperoleh Waspada dari sumber resmi Minggu (14/7), pelepasan Empat kapal PI yang sebelumnya diamankan di perairan laut Singkil tidak jauh dari Mako Airud Aceh Singkil itu terjadi pada Sabtu (13/7) malam sekira pukul 23:00 , dengan alasan saat terjadi penangkapan mereka tidak berada di zona wilayah Aceh Singkil sehingga proses hukum nya harus dilakukan di wilayah Tapanuli Tengah. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Singkil Nazri yang dikonfirmasi Waspada melalui ponselnya membantah kalau keempat kapal itu dilepas. “ Tidak benar dilepas,” ujarnya Menurutnya proses hukum terhadap keempat kapal itu tetap dilakukan , hanya saja mengingat zona penangkapan bukan di wilayah laut Kabupaten Aceh Singkil maka prosesnya hukumnya terpaksa dilakukan di wilayah hukum

laut Tapanuli Tengah. “ Sesuai dengan batas peta laut Kabupaten Aceh Singkil dan diperkuat dengan batas peta laut Provinsi Aceh saat dilakukan pemetaan bersama dengan unsur terkait mereka bukan berada di zona laut Aceh Singkil,’’ katanya. Begitupun menurutnya Kepolisian Aceh Singkil tetap mengawal proses hukum keempat kapal kendati dilakukan di Tapanuli Tengah. Sebelumnya Panglima Laot Kabupaten Aceh Singkil Asmuddin Nek membenarkan keempat kapal yang ditangkap nelayan bulan lalu sudah diberangkatkan dari Singkil menuju Sibolga untuk proses hukum lebih lanjut . Adapun kekempat kapal PI yang sebelumnya diamankan itu di antaranya KM Sinar Rejeki GT 20 No lambung: 1784/SSD dengan jumlah ABK 12 orang tekong Agusman Sagala dan KKM Jufri Leo Alexander Aritonang . KM Sinar Harapan Baru GT 25 No Lambung : 1571/SSD dengan jumlah ABK 10 orang tekong Ucok KKM Fajri Marbun , KM Samudera Eka Mas Abadi GT 29 No lambung :1565/SSD jumlah ABK delapan orang tekong Hotler KKM Kardianto Manalu dan KM Bintang Jaya GT 30 No lambung : 1507 /SSD jumlah ABK delapan orang tekong Bisman Manurung KKM Lexon Sitorus . (cdin)

Kantor Dinas Pendidikan Akan Pindah Ke Eks BPPB LANGSA ( Waspada): Kantor Dinas Pendidkan Kota Langsa dalam waktu dekat ini akan berpindah ke kantor barunya di eks kantor Dinas Pertanian dan Balai Penyuluhan Penyemaian Benih (BPPB) di Jalan Pertanian Gampong Paya Bujok Tunong, Kec. Langsa Baro, Kota Langsa. Demikian Kadis Pendidikan Kota Langsa, H Jauhari Amin, SH. MH saat bergotong royongdilokasikantorbarubersama para kepala sekolah SD, Waspada/dede SMP dan SMA, Sabtu (13/7). Menurut Jauhari, di kan- KADIS Pendidikan Kota Langsa H Jauhari Amin, SH. MH didamtor Disdik Langsa yang baru pingi mantan Wali Kota Langsa Drs Azhari Aziz, MM dan guru ini sudah mendapat izin dari ketika bergotong royong di eks kantor Dinas Pertanian dan Balai Wakil Wali Kota Langsa Drs Penyuluhan Penyemaian Benih (BPPB) di Jalan Pertanian Gampong MarzukiHamid,MMpadasaat Paya Bujok Tunong, Kec. Langsa Baro Kota Langsa, Sabtu (13/7). di lakukan pengecekan beberapa aset Kabupaten Aceh Timur yang akan kegiatan guru maupun kegiatan kesiswaannya. Kita upayakan untuk mess kegiatan yang mediserahkan untuk Pemko Langsa, Rabu (10/7). “Kantor baru ini akan dibangun dengan merlukan penginapan untuk fokus kegiatan konsep office go green, yakni lebih dekat dengan kesiswaan dan guru nantinya kita letakkan di lokasi nuansa lingkungan hidup. Lalu, kita upayakan ini.Sebabbanyakruangandangedungyangterpisah segala jenis kegiatan olimpiade siswa jenis apapun satu dengan yang lainnya serta di dukung halaman difokuskan di kantor baru ini, sehingga lebih yang sangat luas,” kata H Jauhari. Hadir dalam gotong royong itu mantan Wali mudah memantau dan terkendali untuk mencapai prestasi pendidikan Disdik Langsa, baik kota Langsa Drs Azhari Aziz, MM. (m43)

H Ibrahim Latif : Masyarakat Harus Dukung Penegakan Syariat Islam BERAWAL dari keinginan sederhana yang tak sanggup melihat banyaknya para remaja yang melakukan perbuatan mesum (berpacaran dan berdua-duaan bukan dengan muhrim-red) dan tidak berpakaian Islami, pria yang lahir di Aceh Timur tanggal 14 April 1963 mencoba mendobrak kebiasaan itu, meski pemberlakuan Syariat Islam (SI) di Provinsi Aceh sudah dimulai tahun 2002. Namun, perbuatan itu terus juga dilakukan di negeri Serambi Makkah ini. Sebut saja, Drs H Ibrahim Latif, MM, pria paruh baya yang memiliki seorang istri Hj Saidah, SPd dan 5 putra dan satu putri menjadi getol menegakkan Syariat Islam di Kota Langsa sejak dirinya diangkat menjadi Kadis Syariat Islam di Kota Langsa pada tahun 2011. Pria sederhana yang mengawali karirnya menjadi guru SMPN Pulo Tiga Aceh Tamiang tahunn 1988-1990, Kepala SMPN 2 Tamiang Hulu 1990-1997, Kepala SMPN 1 Darul Aman, Aceh Timur 1997-2001, Kepala SMPN 2 Rantau Slamat Aceh Timur 2001-2007, Kepala SMPN 1 Peureulak Barat 2007-2008, dan Pengawas Dikmen Dinas Pendidikan Kab. Aceh Timur 2008. Kemudian mencoba hijrah ke Pemko Langsa sebagai Kabid Pembinaan Pendi-

dikan Dayah pada Dinas Syariah Islam pada tahun 2008-2011 dan akhirnya dirinya dianglat menjadi Kadis Syariat Islam tahun 2011 sampai sekarang. Menurut pria yang menyandang Magister Manajemen Universitas Syahkuala, Banda Aceh ini, keinginan awalnya saat itu bagaimana penegakkan Syariat Islam bisa dijalankan. Karena saat itu cukup banyak warga yang tidak memakai jilbab dan pakaian Islam serta melakukan perbuatan mesum, padahal SI di Aceh sudah diberlakukan sejak tahun 2002. “Hampir 90 persen yang berkeliaran di jalan tidak berpakaian Islami khusus kaum ibu dan anak perempuan yang tidak berbusana Islami. Maka waktu saat itu, untuk pertama kalinya setelah menjabat Kadis Syariat Islam saya melakukan razia kasih sayang setiap hari di jalan protokol,” terangnya. Dijelaskan Ibrahim Latif, waktu itu tantangannya cukup banyak, terutama sekali dari kaum ibu-ibu dan anak perempuan yang sudah terlalu lama dengan kondisi demikian, sehingga banyak tantangan dengan cemoohan dan caci maki yang dilontarkan ke saya pada saat itu. Terutama sekali para suami, mereka menentang dan memfitnah. “Cukup banyak saat itu kami mendapatkan fitnah, dimana ada kalimat yang mengatakan kami memotong rambut

anak perempuan yang tidak pakai jilbab. Begitu juga melakukan pembelahan/menggunting celana jeans, tapi kami tdak melakukan itu. Begitu juga dengan isu kalau kita menarik salah seorang istri aparat yang akhirnya keguguran. Isu-isu itu terus dilancarkan ke kami sampai ke wali kota,” sebutnya. Ternyata, hingga saat ini hal itu tidak pernah terbukti. Fitnah itu hanyalah untuk mendiskreditkan Dinas Syariat Islam untuk berhenti melakukan razia saat itu. Bahkan kita terus melaksanakan tugas kita hingga saat ini. “Alhamdulillah, sekarang yang tidak pakai jilbab tinggal 10 persen. Itupun pada malam hari, kalau di siang hari mereka takut karena kita terus melakukan razia. Begitu juga mereka yang memakai celana ketat tinggal 50 persen lagi, selebihnya masih memakai ketat. Karena mereka lebih memilih jalan lain, artinya menghindari razia dilaksanakan,” pungkasnya. Kemudian, terang Ibrahim lagi, pada waktu yang bersamaan kita melakukan penertiban di Lapangan Merdeka, Lapangan Belakang dan sekitarnya. Artinya, dulu diakhir 2011, kedua lokasi ini kerap dijadikan lapak tempat mesum, tempat mabuk. Kalau malam minggu kita cukup kewalahan, ada waria, pemabuk, anak-anak muda yang berkhalawat, itupun penuh tantangan. “Tidak sedikit dari mereka yang melawan

petugas. Melihat kondisi itu, kami melibatkan Polisi Militer pada razia malam hari, sedangkan siang kita libatkan polisi. Karena, dari hampir rata-rata banyak oknum aparat yang memanfaatkan kondisi lapangan saat itu,” katanya. Kemudian, pada awal 2012 saat kita gencar melakukan razia, terjadi insiden yang menjadi konsumsi publik tentang dua anak ABG yang ditangkap sedang berada di Lapangan Merdeka menjelang pagi bersama pria dan mabuk-mabukan. Selanjutnya, tanpa hal yang jelas salah seorang dari yang kita tangkap ternyata bunuh diri. Ini tantangan yang luar biasa paling besar, karena ini sudah menjadi isu nasional dan memojokkan DSI di Aceh. Begitu juga menghilangkan kebiasaan bermain keyboard hingga larut malam yang di dalam permainan musik itu sering dijadikan tempat mesum dan mabuk-mabukan oleh masyarakat. Kondisi yang paling miris sekali, saat kejadian di Alue Meurbo, Langsa Timur, petugas DSI saat melakukan penertiban dilempari miras dan batu. Alhamdulillah dengan kerja keras akhirnya kita bisa meyakinkan masyarakat. “Sejak saat itu, berubahlah secara drastis kondisi Kota Langsa dan Lapangan Merdeka. Tidak ada lagi yang ngumpul di Lapangan Merdeka hingga larut malam. Sekarang jika lewat

pukul 22:00, akan kita usir. Akibatgencarnyaraziayangkitagelar, tidak sedikit masyarakat yang beranggapan Kota Langsa bakal jadi kota mati. Tapi, ternyata tidaklah demikian,” katanya. Diakui Ibrahim, menghilangkan kebiasaan yang sudah mengakar itu sangat susah. Begitu juga kondisi di jalan lingkar PTPN I yang sebelumnya seperi pasar malam, Bukan saja malam Minggu tap tiap malam yang selalu dijadikan lapak tempat berpacaran dari berbagai daerah karena lokasinya yang sepi. Sekarang jalan PTPN I sudah tidak ada lagi, setiap yang masuk pasti ditangkap kalau dia bukan pasangan muhrim. Kemudian kita membentuk tim anti maksiat di tiap gampong untuk menertibkan permainan dam batu, sabung ayam dan judi. Kita buat kesepakatan fakta integritas, bahwa keuchik menolak judi. Selanjutnya di awal tahun 2013, Pemerintah Kota Langsa melalui Dinas Syariat Islam mencanangkan tahun 2013 sebagai tahun penegakan Syariah. Sejak memasuki tahun 2013, kita fokus melaksanakan penegakan syariat, kalau 2012 kita lebih fokus pada sosialisasi pelaksanaan syariat Islam. Kami menganggap sosialisasi telah selesai, maka tahun 2013 adalah tahun penegakan syariah Dengan kondisi itu, Wali Kota dan Wakil Wali Kota pun,

Waspada/dede

PETUGAS Dinas Syariat Islam saat melakukan razia celana ketat wanita dan celana pendek bagi pria di salah satu ruas jalan di Kota Langsa, belum lama ini . Insert Drs H Ibrahim Latif, MM )) dari segi moril sering turun ke dilakukan masih dalam ting- kung. Padahal aturan yang lapangan ikut melakukan razia. katan pembinaan dan kekeluar- kita lakukan ini untuk kepenHal itu sebagai bentuk kese- gaan. Begitu juga, dalam mem- tingan anak-anak gadisnya, riusan Pemko Langsa dalam buat aturan tentang keyboard, agar tidak terjerumus dalam penegakan Syariat Islam terma- melibatkan muspida bahwa di hal-hal yang tidak diinginkan suk juga dengan penambahan malam hari tidak boleh ada key- orangtua. anggaran dan jumlah personil. board lagi. “Sekarang semua sudah Harapan Ibrahim, Syariat jelas, pemerintah sudah koKalau dulu hanya 46 sekarang sudah 96 orang, ini sebagai bukti Islam yang ada saat ini dapat mitmen soal penegakan Syakeseriusan pemko menanggapi diterapkan 100 persen, jika ma- riat Islam, tinggal para orangsyarakat mau mendukung dan tua mau atau tidak mengajak penegakan Syaríat Islam. Dijelaskan Ibrahim Latif, para orangtua juga mau men- anak-anak remajanya ke jalan selama ini penyelesaian perma- dukungnya. Tidak seperti seka- yang benar,” imbuhnya. salahan yang terjadi di lapangan rang, orangtua tidak menduDj Rendra


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.