waspada sabtu 3 oktober 2009

Page 12

Medan Metropolitan

10

Waspada/Anum Saskia

KENAKAN BATIK : Karyawan Bank Sumut mengenakan batik di Hari Batik Nasional 2 Oktober 2009, mereka sedang bersantap siang saat jam istirahat.

Batik Disambut Positif MEDAN (Waspada): Menyahuti Hari Batik Nasional yang pelaksanaannya dimulai, 2 Oktober 2009, banyak warga Medan yang mengenakan batik. Hal ini terlihat di beberapa perkantoran, pusat perbelanjaan dan sekolah para staf, pegawai maupun karyawannya mengenakan batik. Pantauan Waspada, Jumat (2/10), tiap sudut kota di Medan yang terlihat masyarakat beramai-ramai mengenakan pakaian batik. Mulai dari Pengawai Negeri Sipil (PNS), swasta dan kalangan masyarakat. Berbagai corak dan ukuran dikenakan, mulai dari lengan pendek hingga batik lengan panjang. Sebagian besar pejabat Pemprovsu terlihat memakai busana batik. Seperti Gubsu Syamsul Arifin, Wagubsu Gatot Pujonugroho, Sekda RE Naing-

golan demikian juga seluruh asisten, kadis, kabag maupun para PNS di lingkungan kantor Gubsu. Seperti halnya, terlihat di kantor Kejaksaan Tinggi Sumut dan Pengadilan Negeri Medan, dan Pemerintah Kota Medan . Sekitar 90 persen pegawai di tiga instansi pemerintah itu memakai batik. Menurut Kasi Penkum/Humas Kejatisu, Edi Irsan Tarigan, pemakaian batik pada hari ini merupakan keistimewaan tersendiri karena batik sudah menjadi milik bangsa Indonesia. Dia mengimbau kepada seluruh pegawai dan masyarakat di Sumut untuk terus mensosialisasikan baju batik. “Hari Batik kita gunakan juga untuk mengkampanyekan baju batik,” katanya. Hal senada juga disampaikan Humas Pemko Medan, Rusdy Siregar, yang ditemui secara terpisah. Kata dia, sesuai intruksi Presiden SBY, maka semua PNS diharuskan mengenakan batik. “Kita bersyukur semua PNS mentaati perintah pimpinan itu, “ tegas Siregar. Menurutnya, memakai batik menjadikan kebanggaan

Dzikir Dan Tausiyah Di Masjid Agung MEDAN ( Waspada) : Dalam rangka memperingati HUT TNI ke64, akan dilaksanakan dzikir dan tausiyah dibimbing Al-Ustadz Drs. H. Ansufri Idrus Sambo selaku trainer (pembimbing) sholat khusyu’asal Jakarta, di Masjid Agung Medan, Minggu (4/10). Salah satu topik kajian dalam tausiyah beliau nantinya yakni dalam upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui sholat yang khusyu’ akan terasa semakin dekat dengan Allah SWT. Hal ini selaras dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an, “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Robbnya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.” (QS. Al-Baqarah [2] : 45-46). Ketua Majelis Dzikir Az-Zikra Sumut, H Rizal Mahaputra, menuturkan, dzikir dan tausiyah ini untuk memenuhi kebutuhan siraman rohani dan menambah ilmu keagamaan. Bersamaan pelaksanaannya kali ini dalam memperingati HUT TNI 5 Oktober. Rizal selaku putra pejuang itu mengatakan, dalam dzikir dan tausiyah nanti para jamaah akan mendoakan para pejuang dan para pahlawan yang telah gugur demi tegaknya NKRI dan juga mendoakan TNI agar tetap jaya. Acara ini nantinya diawali dengan sholat tasbih dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh qori/hafiz Saleh Daulay. Setelah dzikir, diteruskan dengan doa oleh H.M. Saleh Daulay, S.Hi , dan dilanjutkan kembali untuk mendengarkan tausiyah dari ustadz Idrus Sambo. (rel)

tersendiri, apalagi setelah UNESCO menyatakan batik merupakan kekayaan warisan budaya Indonesia non benda. Anggota DPRD Medan dan seluruh staf di sana juga menyahuti imbauan Presiden itu dengan memakai batik. Pengakuan staf dan anggota dewan, mereka tidak keberatan dengan kebijakan pemerintah itu. Pemandangan pemakaian busana batik juga terlihat di sekretariat Badan Kerjasama Organisasi Wanita Sumatera Utara Jalan Cik Ditiro Medan, saat berlangsungnya acara rapat pemantapan HUT BKOWSU 20 Oktober mendatang. Menurut Ny Zakaria Siregar, mengenakan busana batik bukan saja sebagai langkah untuk memantapkan rasa kepemilikan terhadap hasil karya anak bangsa. Di samping itu, dengan adanya program berbatik nasional ini diharapkan semakin mengangkat citra batik di mata internasional, apalagi sebelum ini ada kekuatiran batik ini

menjadi kebanggan negara lain. Di tempat lainnya juga terlihat pakaian batik banyak dikenakan seperti di berbagai pusat perbelanjaan dan pusat jajanan yang ada di Plaza, dimana para karyawan dan pegawai menghabiskan waktu istirahat yang lebih lama dari hari biasanya. Di Sun Plaza Medan, terlihat karyawan Bank Sumut yang sedang bersantap siang, mengenakan busana batik. Mereka mengaku, mengenakan busana ini memang berkaitan dengan Hari Batik Nasional. Sedangkan para guru di Yayasan Pendidikan Islam Hikmatul Fadhillah Jalan Denai Medan melalui Ketua Yayasan Hj Hikmatul Fadhillah SH,MM menyebutkan, program mengenakan batik ini sangat positif. Hanya saja, kata dia, harga batik perlu menjadi perhatian pemerintah jika ingin seluruh warga memiliki busana batik. Pasalnya, kata dia, batik dengan motif pilihan harganya lumayan mahal. Hal ini tentu

saja berkaitan erat dengan keinginan masyarakat agar dapat mengenakan batik, bukan saja untuk menyemarakkan Hari Batik Nasional, tetapi untuk digunakan saat yang diinginkan. Sudah Lama Dilakukan Seragam berbatik lainnya terlihat dipakai PNS di kantor Depagsu Jalan Gatot Subroto Medan. Kasubag Hukmas dan KUB H Solehuddin SH mengatakan, seluruh staf dan pegawai di lingkungan kantor itu telah mewajibkan mengenakan batik sejak lama, khususnya hari Jumat. “Sudah diwajibkan sejak lama. Hari Jumat di Depag ini wajib berbatik, karena itu bertepatan dengan Hari Batik Nasional Jumat tanggal 2 Oktober, serta merta seluruh staf dan pegawai sudah mengenakan batik. Batik, sama dengan pakaian resmi yang bisa digunakan dengan nyaman terutama orang yang bekerja di kantor,” kata Solehuddin. (m19/h05/h10/ m17/m36)

Terlambat Terima Gaji, Puluhan Satpam Pelindo Ngamuk BELAWAN ( Waspada): Akibat terlambat menerima gaji, puluhan satuan pengaman yang bertugas di PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan, mengamuk di kantor Primer Koperasi Karyawan Maritim (Primkopkarmar) Pelabuhan Belawan, Kamis (1/10). Keterangan di lokasi menyebutkan keterlambatan pembayaran upah kerja puluhan Satpam yang disalurkan melalui Primkopkarmar Pelabuhan Belawan ke PT (Persero) Pelabuhan Indonesia Cabang Belawan itu sudah sering terjadi dengan berbagai alasan yang

tidak masuk akal. Jengkel dengan ulah manajemen koperasi tersebut, puluhan pekerja berseragam putih biru itu marah dan mengamuk hingga beberapa kaca jendela kantor itu rusak. “Keterlambatan pembayaran gaji bukan baru kali ini saja terjadi. Setiap bulan kalau kami mau mengambil gaji selalu bermasalah dan pihak koperasi selalu beralasan yang anehaneh,” kata seorang Satpam. Aksi itu mendapat pengawalan dari petugas Polres KPPP Belawan dan bubar setelah pihak manajemen koperasi

segera membayar gaji mereka dan para Satpam itu berjanji akan tetap melakukan aksi jika pihak koperasi tetap melakukan hal yang sama. Ketua Primkopkarmar Pelabuhan Belawan, Nursidin beralasan keterlambatan pembayaran gaji Satpam tersebut karena terkendala pada saat pihaknya akan menarik uang dari sebuah bank di Belawan. “Ketika kami akan mengambil uang di bank ternyata persediaannya tidak cukup. Jadi harus menunggu karena harus ditransfer dari Medan,” ucap Nursidin. (cre)

PLN Sumut Bantu Perbaiki Fasilitas Listrik Sumbar MEDAN (Waspada): PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) Wilayah Sumatera Utara mengirimkan bantuan teknisi untuk membantu memulihkan dan memperbaiki fasilitas listrik yang rusak setelah terjadinya gempa di Pariaman, Sumatera Barat, Rabu (30/9). Hal ini diungkapkan oleh General Manager (GM) PT PLN (Persero), Manerep Pasaribu, Jumat (10/2). “Begitu gempa terjadi dan dilaporkan terjadi

kerusakan pada infrastruktur listrik di Sumatera Barat, PLN Sumut langsung mengirimkan teknisinya kesana. Mereka diperbantukan untuk segera atasi permasalahan listrik setelah gempa,” ujar Manerep. Para teknisi yang dikirimkan tersebut, jelas Manerep, juga dilengkapi dengan berbagai peralatan seperti trafo dan generator untuk menggantikan alat pembangkit listrik yang rusak. Pengiriman para taknisi

ini sendiri merupakan bagian dari komitmen PLN Indonesia yang ingin segera membantu perbaikan fasilitas listrik yang rusak di daerah Sumatera Barat. “Selain dari Sumatera Barat, para teknisi PLN dari daerah lainnya juga turut hadir di sana untuk membantu. PT PLN Sumut sendiri mengirimkan sejumlah 60 orang teknisinya. Hal ini dilakukan bertahap. Jadi, jika nanti masih dibutuhkan, kami akan terus mengirimkan teknisi ke sana,” ujarnya. (m38)

PP Sumut Peringati Hari Kesaktian Pancasila Di Tugu Ampera MEDAN (Waspada): Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila (MPW PP) Sumatera Utara melaksanakan peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2009 di Tugu Ampera Kampung Kolam, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Kamis (1/10) dinihari. Acara renungan suci dengan penuh khidmat itu diikuti ratusan kader Pemuda Pancasila. Ketua MPW PP Sumut, Anuar Shah sebagai inspektur upacara, dalam sambutannya meminta seluruh kader PP di Sumatera Utara agar senantiasa mengingat perjuangan dua kader PP yang gugur karena memperjuangkan ideologi Pancasila, yaitu M. Jacob dan AN Adlin Prawira. Untuk itu, tokoh pemuda yang akrab dipanggil Aweng ini juga mengimbau seluruh kader PP agar bisa memahami arti perjuangan para pahlawan bangsa yang telah berkorban jiwa melawan antek-antek PKI. “Sebuah perjuangan besar telah ditunjukkan oleh dua kader PP yang ikut membela dan mempertahankan ideologi Pancasila, meski akhirnya mereka

Waspada Ist

KARANGAN BUNGA: Ketua MPW PP Sumut Anuar Shah meletakkan karangan bunga di Tugu Ampera Kampung Kolam, Kecamatan Percut Sei Tuan saat peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2009, Kamis (1/10) dinihari. menjadi korban keganasan massa PKI di tahun 65,” kata Aweng. Katanya, Tugu Ampera di Desa Kampung Kolam itu merupakan tanda sejarah yang tidak hanya diingat sebagai lokasi pembantaian sadis oleh antek-antek PKI pada masa itu terhadap, M. Jacob dan AN Adlin Prawira. “Tapi juga harus mampu meningkatkan rasa patriotisme anak bangsa dalam

Sabtu 3 Oktober 2009

Perwal Larangan Ternak Babi Segera Dijalankan

Walikota Harapkan Sumbangsih Pemikiran IKA UII MEDAN (Waspada): Walikota Medan, Drs. Rahudman Harahap, mengharapkan keberadaan Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia Sumatera Utara (IKA-UII Sumut) dapat memberikan sumbangsih pemikiran tentang pembangunan di Medan dan Sumut. “Kita mengharapkan sumbangsih pemikiran dan kritik membangun dari IKA UII Sumut yang banyak menjadi pejabat, notaris dan lainnya,” kata Rahudman dalam bimbingan dan arahannya pada acara halal bi halal IKA UII Sumut di Hotel Arya Duta, Rabu (30/9) malam. Dikatakan Rahudman, Kota Medan masih banyak memerlukan pembenahan seperti masalah banjir, kesehatan, kebersihan dan drainase yang sudah tidak berfungsi lagi, masalah penertiban pedagang dan lainnya. “Ini semua tugas kita jangan salahkan siapa-siapa,” jelasnya. Rahudman yang berkapasitas sebagai Pembina IKA UII mengatakan, pihaknya siap menerima kritikan serta sumbangsih pemikiran untuk memajukan Kota Medan dan Sumut dari para Alumni Universitas Islam Indonesia yang ada di Medan. Sedangkan Ketua Umum IKA UII, Aslan Harahap, SH, MHum mengatakan, tujuan halal bi halal ini untuk mempererat tali silaturahmi Keluarga Besar IKA UII Jogjakarta yang berada di Medan. “ Anggota IKA UII Sumut saat ini mencapai 150 alumni yang berada di Sumut,” jelas Aslan sambil menambahkan halal bi halal ini setiap tahun dilaksanakan IKA UII. (m39)

WASPADA

mempertahankan ideologi Pancasila dan NKRI,” tegas Aweng. Ia menjelaskan, peringatan Hari Kesaktian Pancasila diTugu Ampera Kampung Kolam adalah yang ketiga kali dalam masa kepemimpinannya. Secara pribadi dan kelembagaan, Aweng telah mempersiapkan tim melalui kepanitiaan HUT Ke-50 PP Sumut, yang akan bertugas membangun secara permanen kawasan Tugu

Ampera Kampung Kolam. Ia menambahkan, Panitia HUT Ke-50 PP yang diketuai oleh Sastra, SH, telah bernegosiasi harga dengan pemilik lahan. “Saya berharap rencana pembangunan di kawasan Tugu Ampera Kolam dapat segara terlaksana,” kata Aweng. Terlihat hadir dalam acara tersebut sejumlah pejabat, di antaranya Pj. Walikota Medan, H. Rahudman Harahap, Wakil

Bupati Deli Serdang, Zainuddin Mars, Kadis Perhubungan Deli Serdang, Saleh Idoan Siregar, serta pihak Koramil dan Polsek Percut Sei Tuan. Turut hadir pinisepuh PP, H. Yan Paruhum Lubis, Ketua MPC PP Medan, Rudi Hartawan Tampubolon, Ketua MPO PP Medan, Kodrat Shah, Ketua MPC PP Deli Serdang, HM Dahril Siregar, Ketua MPC PP Sergai, Syaiful, Ketua MPC PP Binjai, Zainuddin Purba dan Ketua MPC PP Langkat, Terbit Rencana Paranginangin. Di sela acara renungan suci itu, di hadapan para wartawan, Aweng yang didampingi Sekretaris MPW PP Sumut, Dahroel Thamin, Wakil Ketua I, Boyke Turangan, Wakil Ketua II, H. Firdaus Nasution, pengurus lainnya, H. Ali Mahdy dan Idrus Djunaidi, menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada korban gempa di Sumatera Barat. Aweng mengimbau kepada keluarga besar PP di Sumatera Utara, untuk melaksanakan shalat istighosah sebagai tanda prihatin atas musibah yang dialami masyarakat Sumatera Barat. (m08)

MEDAN (Waspada): Peraturan Walikota (Perwal) tentang larangan ternak babi di Kota Medan telah rampung dikerjakan. Dengan selesainya Perwal itu, maka sosialisasi terhadap warga peternak kaki empat itu segera dijalankan. “Perwal itu sudah rampung dikerjakan dan saat ini tinggal ditandatangani oleh PakWalikota. Kita akan menggunakan Perda Tata Ruang sehingga seluruh kecamatan di Kota Medan tidak diperbolehkan memelihara ternak kaki empat,” kata Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Medan, Idris Luthfi, kepada Waspada, Kamis (1/10), di Balai Kota Medan seusai mengikuti upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila. Idris Luthfi menjelaskan, dengan menggunakan Perda No.14 tahun 1995 tentang Tata Ruang, maka Kota Medan akan bersih dari ternak babi. Dan semua hewan ternak kaki empat seperti babi dan lainnya akan ditertibkan. “Setelah konsultasi dengan Mendagri, beliau mendukung adanya Perwal tentang larangan ternak kaki empat di Kota Medan dengan mengacu kepada Perda Tata Ruang. Jadi, kalau hari ini (kemarin) ditandatangani Pak Walikota, maka sosialisasi dapat segera dilaksanakan,”

ujarnya. Sebelumnya, PjWalikota Medan, Rahudman Harahap mengatakan, penertiban ternak babi di sejumlah kecamatan, khususnya di Kecamatan Medan Denai, ditargetkan mulai pertengahan Oktober sudah berjalan. Keputusan itu sesuai hasil rapat Muspida Plus Kota Medan di Rumah Dinas Walikota Medan. Menurut Harahap, dalam rapat koordinasi, semua unsur Muspida Kota Medan mendukung penertiban ternak babi. Selain adanya peraturan daerah (Perda) yang melarang hewan kaki empat, keberadaannya mengganggu kenyamanan dan kesehatan masyarakat. Untuk itu, lanjutnya, penertiban ternak babi harus diawali dengan sosialisasi dua minggu ke depan dimulai dari awal Oktober. Setelah itu dilakukan penertiban. Adapun penertiban yang dilakukan ada dua alternatif yakni, dengan cara membeli ternak atau memberi fasilitas pengangkutan untuk pemindahan ternak-ternak itu. “Kita harapkan semua unsur Muspida Plus dan masyarakat mendukung penertiban ternak kaki empat di seluruh kota ini, khususnya di Kecamatan Medan Denai,” katanya. (h10)

Camat Bisa Langsung Minta Perbaikan Jalan Nasional *Jembatan Sudirman Akan Dilebarkan MEDAN (Waspada): Jalan nasional yang berada di Kota Medan dan sekitarnya, Medan, Binjai dan Deliserdang (Mebidang), sepanjang 170 km tetap mendapat pemeliharaan setiap tahun. Upaya pemeliharaan jalan itu bersifat preservasi setiap tahun. “Hal itu sudah merupakan program setiap tahun,” kata Satker Pembangunan Jalan dan Jembatan Metropolitan Medan, Bina Marga, Departemen PU, Simon Ginting, Jumat (2/10), menanggapi gencarnya Dinas Bina Marga Kota Medan memperbaiki dan menata jalan-jalan rusak di kota ini. Menurut Ginting, untuk perbaikan dan peningkatan jalan nasional khusus di Kota Medan, pihaknya telah membuka online dengan para camat untuk memberitahu jalan-jalan berlubang kepada pihak Bina Marga, Departemen PU, yang berkantor di Jalan Sakti Lubis Medan. Ginting menjelaskan, ruas jalan nasional di antara 170 km yang berada di Kota Medan terdiri dari: Jalan Juanda mulai dari bundaran, Ringroad, Jalan Sudirman-Jamin Ginting sampai Simpang Tuntungan, Jalan Dr MansyurSetiabudi belok Titi Bobrok, Jalan Gatot Subroto sampai batas Tandem-Ringroad Binjai dan sebagian Jalan Medan-Tembung-Pakam sampai Berastagi. Pada sebagian jalan itu, TembungPakam-Berastagi, masih belum berstatus jalan nasional akan diusulkan seluruhnya menjadi jalan nasional. “Tahun depan seluruhnya akan menjadi jalan nasional,” katanya. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeda) Kota Medan, Syaiful Bahri Lubis, mengatakan, pelebaran jembatan Jalan Sudirman bagian dari program pemerintah

pusat-Pemko Medan untuk mendukung pembangunan dan pengembangan kota ini dalam sektor infrastruktur jalur transportasi. “Kita sebelumnya telah berkoordinasi dengan Departemen PU di Jakarta. Dan usulan Pemko untuk segera memperlebar jembatan itu disambut baik untuk kepentingan pembangunan kota ini sebagai kota jasa,” katanya seraya menambahkan pelebaran jembatan itu memang menjadi kewenangan pemerintah pusat karena Jalan Sudirman merupakan bagian dari jalan nasional. Sementara itu, Kadis Bina Marga Kota Medan, Gindo Hasibuan, mengatakan, dengan pelebaran jembatan itu berarti akses jalan di kawasan itu ditutup sampai rampung dikerjakan. Lalu lintas dari arah Jalan Letjen Suprapto atau sebaliknya dari Jalan Jamin Ginting akan dialihkan ke sejumlah jalur alternatif. Menanggapi camat bisa langsung meminta perbaikan jalan nasional kepada pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional, Bina Marga, Departemen PU di Jalan Sakti Lubis Medan, Gindo menyambut baik hal itu dan sangat tepat karena camat memang lebih cepat mengetahui kondisi jalan itu di wilayahnya. “Silahkan camat terus berkoordinasi dengan pihak balai agar jalan nasional di Medan terpelihara,” ujarnya. Gindo mengatakan, berdasarkan pengamatannya, jalan-jalan nasional di Medan mendapat perhatian yang baik sehingga pemeliharaannya terjaga. Dia mengharapkan dengan laporan camat-camat yang bisa online kepada pihak balai dapat lebih meningkatkan preservasi setiap tahun. (m15)

62 Calon Taruna AMB Ikuti Masa Pengenalan MEDAN (Waspada): 62 calon taruna (catar dan catri) Akademi Maritim Belawan (AMB) mengikuti masa pengenalan sistem pendidikan maritim dan masa dasar bimbingan moral, mental dan disiplin selama dua hari, Selasa dan Rabu (14-15/9), bertempat di aula kampus Jl. Kapten Muslim Medan. Dari 62 yang ikut masa pengenalan itu, karta Direktur AMB Capt. T. Leo Gurusinga, SE, M.Pd,M.Mar dalam siaran persnya yang diterima Waspada, Selasa (30/9), 20 orang untuk jurusan Ketatalaksanaan Pelayanan Niaga Pelabuhan, 30 jurusan Nautika dan 12 orang untuk jurusan Teknika. Semua calon taruna merupakan hasil seleksi penyaringan untuk tahun 2009/2010 menyangkut seleksi potensi akademi sesuai jurusan, wawancana, tes kesehatan mata dan telinga dan tes fisik.

Menurut Gurusinga, dalam masa dua hari itu, calon taruna mendapat menjelasan mengenai sistem pendidikan maritim serta pengenalam mengenai visi dan misi AMB sehingga nantinya calon taruna tidak canggung lagi dalam mengikuti perkulihaan. Sementara untuk masa bimbingan yang juga dalam waktu dua hari, pihak panitia telah bekerjasama dengan instruktur dan Korps Marinir Lantamal I Belawan dalam memberikan bimbingan dan teknik dasar yang lebih mengutamakan kedisiplinan kepada calon taruna sehingga dalam mengemban tugas nanti usai kuliah tetap mengutamakan kedisiplinan itu. Seluruh rangkaian kegiatan dalam masa pengenalan yang diikuti semua catar dan catri itu diakhiri dengan pelaksanaan api unggun sebagai malam keakraban antara segenap sivitas akademika AMB Medan. (m23)

Puncak Arus Balik Di Belawan Membeludak BELAWAN (Waspada): Arus balik pada H+13 lebaran 1430 H melalui kapal laut mencapai puncaknya, Rabu (30/9). Puncak arus balik ini ditandai dengan peningkatan jumlah calon penumpang KM Kelud yang diperkirakan melebihi dari biasanya. Jumlah penumpang yang begitu besar umumnya berasal dari Sumut dan NAD yakni pegawai swasta dan siswa serta mahasiswa yang mulai masuk bekerja atau sekolah setelah libur panjang selama Ramadhan dan Idul Fitri 1430 H. Akibat lonjakan penumpang yang diluar perkiraan itu, puluhan calon penumpang KM Kelud terpaksa batal berangkat dan tidak diperkenankan naik ke kapal, apalagi mereka tidak memiliki tiket. “Mereka terpaksa tidak dinaikkan karena jumlah penumpang yang naik telah sesuai dengan jumlah tiket yang terjual, kata Adpel Belawan, Rusman Hoesin, didampingi Kabid Gamat Pelabuhan Belawan, Mawarsyah, saat memantau arau arus balik tersebut. Disinggung tetang penumpang kambing atau penumpang yang tidak memiliki tiket namun bisa naik ke atas kapal, Adpel dengan nyakin mengatakan kalau pihaknya tidak akan memberi izin kepada penumpang yang tidak memiliki tiket, naik ke atas kapal. “Saya jamin semua penumpang yang naik ini memiliki tiket dan jumlahnya tidak akan overload,” tegasnya. Ditempat yang sama, Kepala Cabang PT Pelni Medan, Tb A Tasyfin mengatakan, jumlah penumpang KM Kelud yang berangkat kali ini sekitar 2452 orang. “Jumlah itu berdasarkan data yang tertera pada manifest kapal dan itu sudah termasuk seluruh penumpang yang memiliki tiket non seat,” ucapnya. Ditanya tetang dugaan jumlah penumpang

yang naik telah melebihi kapasitas kapal, Tb A Tasyfin membantah dugaan itu. “Kapal ini memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 2652 dan kapal juga memiliki tingkat toleransi kenaikan muatan sebesar 10%,” jelas Tb A Tasyin. Diamankan Polisi Saat kesibukan mengurusi ribuan calon penumpang tersebut, lima calon penumpang asal Pancur Batu, Deli Serdang dan Kuala Simpang, Aceh, dengan tujuan Batam diamankan petugas pelabuhan karena mencoba naik ke atas kapal dengan menggunakan tiket kadaluarsa dan satu diantaranya kedapatan memiliki sejata tajam jenis pisau dapur. “Mereka kita tangkap saat akan naik ke kapal dan telah diserahkan ke Polisi untuk diproses lebih lanjut,” kata Adpel. Memprihatinkan Hal lain yang perlu mendapat perhatian di Pelabuhan Belawan adalah kondisi fasilitas pendingin atau AC dan kamar mandi di ruang tunggu terminal penumpang domestik kelas ekonomi yang sudah memprihatinkan. Dari delapan AC yang tersedia, hanya tiga yang berfungsi sisanya telah padam bahkan menjadi sarang binatang laba- laba. Selain itu enam kipas angin yang ada, dua diantarnya tidak berfungsi pula. Sehingga suhu di dalam ruangan itu sangat panas membuat seluruh calon penumpang KM Kelud kegerahan bahkan ada yang buka baju terutama anak- anak yang terus menangis menahan panas. Selain itu fasilitas kamar mandi di dalam ruangan itu banyak yang rusak. Dari tiga WC berdiri dan tiga tempat cuci tangan yang tersedia, tidak ada yang berfungsi. Bahkan air dari kamar mandi tumpah hingga ke lantai ruang tunggu. (cre)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.