waspada sabtu 31 oktober 2009

Page 4

Berita Utama

2

WASPADA

Sabtu 31 Oktober 2009

Malaysia Tahan 4 WNI Dalam Penggerebekan Pabrik Ekstasi KUALA LUMPUR, Malaysia (Antara): Kepolisian Malaysia menangkap empat WNI setelah menggerebek rumah mewah yang dijadikan pabrik ekstasi di Jalan Batu Feringgi, Pulau Pinang, Selasa (27/10) dan merampas ekstasi senilai 38,86 juta ringgit (Rp110,7 miliar). Kepala Polisi Pulau Pinang Ayub Yaakob mengatakan, empat warga Indonesia itu ditemukan sedang memproses ekstasi ketika polisi menyerbu masuk rumah mewah yang ternyata dijadikan pabrik ekstasi, demikian media massa Malaysia, Jumat (30/10). Penangkapan berikutnya, polisi Malaysia juga menahan tiga warganya di beberapa lo-

kasi berlainan dan merampas 2.000 pil ekstasi dari mereka. Diduga tiga warga Malaysia ini terlibat dengan sindikat tersebut dan diduga merupakan pengedar utama narkoba di Malaysia dan negara tetangga. Polisi merampas juga 322,805 gram serbuk dan 49,282 pil diduga ekstasi serta berbagai peralatan alat timbang, mesin pembungkus, saringan, pewarna dan berbagai bahan kimia dari rumah mewah itu. Polisi juga menyita uang tunai 209.000 ringgit (kira-kira Rp595,6 juta), peralatan rumah senilai 2.000 ringgit, delapan kendaraan 1,2 juta ringgit dan dua notebook senilai 2.000 ringgit.

Jenazah TKI Sergai Meninggal Di Dubai Tiba Di Medan MEDAN (Waspada) : Jenazah Tenaga Kerja Indonesia ( TKI) asal Serdang Bedagei (Sergai) Sumut yang meninggal di Dubai, tiba di Bandara Polonia Medan, Jumat (30/10) malam. Janazah Lumian Hutagaol, 27, dibawa ke daerah kelahirannya Desa Pulau Gambar Kecamatan Serba Jadi Sergai, saat mendarat di Bandara Polonia Medan dengan penerbangan Silk Air MI-238 via Singapura, pukul 21.20. Hadir pada acara penyambutan jenazah antara lain Camat Serba Jadi Ir Kaharuddin, Kabit Penempatan dan Pelatihan Kerja Disnaker H. Elmis, SH. Sementara M. Nainggolan,

mewakili keluarga serta para petugas Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Sergai. Menurut keterangan dari keluarga korban, Lumian sudah lebih dari 1 tahun bekerja di Dubai yang bertugas sebagai pelayan pada restoran di sana. Namun kakak korban Mida Hutagaol yang tinggal di Jakarta menerima telefon dari rekan sekerja sehari setelah adiknya meninggal dunia. “Kami masih mendalami informasi, ada yang menyebutkan meninggal akibat racun obat nyamuk, empat lagi rekan sekerja sempat dilarikan ke rumah sakit,” kata Nainggolan. (m32)

Seorang Jamaah ... Jenazah jamaah asal Tapanuli Selatan ini rencana dikebumikan di pemakaman Baqi, tidak jauh dari Masjid Nabawi Madinah. Sementara itu Sekda Medan Drs H. Dzulmi Eldin saat melepas 453 jamaah kloter 7 di Embarkasi Medan menyatakan keyakinannya, sejak musim haji tahun 2010 jamaah Kota Medan akan lebih meningkat lagi dari saat ini. “Bahkan pada musim haji tahun 2012 jamaah asal Medan akan menjadi lebih dari 4.000 orang, berarti bakal ada kenaikan luar biasa jika dibandingkan pada musim haji 2009 mencapai 2.658 jamaah,” ujar Sekda Kota Medan yang dibenarkan Kakandepag Kota Medan Drs H. Abdul Rahim. Sementara pada musim haji 2008, jamaah asal Medan mencapai 3.540 orang. Tahun ini ada pemerataan quota daerah Sumut apalagi beralih ke daerah penghasil sawit sehingga jamaah Medan agak berkurang dari 2008. Begitupun Kakandepag Medan mengakui, 60 persen jamaah Kota Medan tergolong berusia muda yaitu rata-rata usia 40 tahun ke bawah dan kebanyak kalangan wanita. Sementara jamaah usia lanjut rata-rata 41 tahun ke atas mencapai 40 persen. “Yang tuatua sudah banyak berangkat haji sebelumnya,

Penahanan Petinggi KPK ... Kehadiran Mahfud di Medan berdasarkan undangan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI DR H Rahmat Shah. Kasus penahanan Bibit dan Chandra mengemuka pada pertemuan itu, karena menurut Mahfud sebagai kasus hukum yang kini tengah menghangat dan banyak menyita perhatian masyarakat. Menurut Mahfud keanehan yang terjadi terkait pasal yang digunakan kepada keduanya yang selalu berganti-ganti. “Pertama mereka dikenakan pasal penyalahgunaan wewenang, kemudian pemerasan dan kembali berganti terjerat kasus penyuapan, padahal jika sudah berstatus tersangka pasal yang dikenakan tidak boleh berubah-ubah lagi,” papar Mahfud. Sebagai penegak hukum, kata Mahfud dia menilai pantas mengkritisi persoalan itu, meskipun dirinya tak memiliki wewenang untuk mengambil keputusan menghentikan penahanan. ”Saya pantas membicarakan persoalan itu dan saya tidak mau hanya berbicara lewat pers, namun langsung saya bicarakan dengan Pak Bambang selaku Kapolri, saya juga minta agar Presiden SBY turun tangan terhadap kasus ini,’ tandasnya. Dia menilai, sepertinya ada kesan Bibit dan Chandra direkayasa untuk secepatnya menjadi terdakwa sehingga lebih cepat diberhentikan dari institusi KPK. Namun dalam hal ini kata Mahfud, MK menegaskan keduanya tidak boleh diberhentikan demi perlindungan hak mereka. Menjawab wartawan, usai temu wicara Mahfud melakukan klarifikasi, MK, katanya tidak akan menghalangi tugas Polri untuk melakukan penahanan, karena itu terkait proses pidana dan murni menjadi urusan polisi. Dalam hal ini, lanjutnya MK hanya menjalankan proses administrasi dan memiliki wewenang menginstruksikan kepada Presiden SBY untuk tidak memecat Bibit dan Chandra dari KPK. “Presiden juga mematuhi itu,” ujarnya. Namun putusan MK itu tidak berlaku untuk Ketua KPK non aktif Antasari Azhar, karena

Tukang Bengkel Sepeda ... “Atas inisiatif itulah saya buat alarm gempa ini. Dengan alat ini, masyarakat yang sedang tidur segera bangun dan tahu bahwa ada gempa walaupun kecil. Gempa pada malam hari kan sangat berbahaya, banyak orang yang nggak merasakannya karena ia tertidur. Tapi, dengan bunyi yang dihasilkan dari alarm itu, orang yang tidur itupun akan terbangun, ” kata suami dari Nurwati, 45, itu. “Alarm itu juga diberi besi pemberat agar tak goyang dihembus angin,” ujar ayah dari lima anak tersebut. “Meskipun sederhana, alarm gempa ini dapat dijadikan sebagai sebuah cara yang efektif untuk mengetahui munculnya gempa berkekuatan besar. Apalagi beberapa tahun belakangan ini sering terjadi gempa di tanah air,” katanya lagi. Dia juga bercerita tiga malam yang lalu, alarm

Perbaharui Caramu Mencintai Anak-anakmu

Antara

BPHI: Sejumlah calon haji Indonesia menjalani perawatan di Balai Pengobatan Haji Indonesia di Madinah, Jumat (30/10). Sampai saat ini sudah 80 pasien calon haji Indonesia yang berobat di BPHI, 18 lainnya berobat di Rumah sakit King Fadh dan seorang calon haji meninggal dunia.

Presiden Janji Patuhi Putusan Sela MK JAKARTA (Waspada): Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, dirinya adalah seorang konstitusionalis, yang patuh pada hukum dan ketentuan perundang-undangan. Oleh sebab itu, ia akan menghormati dan mematuhi keputusan sela/provisi Mahkamah Konstitusi (MK) dengan segera memberhentikan tetap sampai dengan adanya keputusan definitif MK. Keputusan sela/provisi itu menetapkan Presiden Yudhoyono tidak bisa memberhentikan secara tetap Wakil Ketua Komisi Pemberantasan

saat ini tinggal yang muda-muda,” kata Kakandepag Kota Medan. Dua jamaah kloter 7 dinyatakan batal berangkat yaitu Chairuna Fauziah binti H. Zulkarnain Nasution, 39 asal Medan, sementara seorang lagi pendamping yaitu Muchlisuddin bin Sulaiman Musa Hasibuan, 50. Dalam kloter 7 ini, pria termuda Faisal Habib bin Sabastian, 25 dan jamaah wanita termuda Mala Silva Ramadhona binti T. Marzuki Yacob, 31. Sementara jamaah pria tertua Suparman bin Strodi Mejo, 83 dan wanita tertua Sumiyati binti Iskandar Abdullah, 79. 6.328 Waiting List Data sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Asrama Haji Medan menyebutkan jumlah waiting list calhaj Sumut mencapai 6328. Kabid Dokumen Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Medan H Eri Nova, SE mengatakan, Senin 19 Oktober lalu waiting list calhaj yang mendaftar sudah berada pada angka 30.124 calhaj. “Jika jumlah waiting list mencapai 30.730 calhaj dibagi dengan kuota haji Sumut 8.134 maka calhaj yang akan berangkat tahun 2013 sudah berjumlah 6.328 orang,” katanya. (m32/m36) Antasari yang terjerat kasus pembunuhan Nasruddin sudah keburu diberhentikan dari KPK sebelum ada putusan MK. “Sebab putusan MK itu berlaku kedepan dan tidak berlaku mundur,” kata Mahfud yang pada acara temu wicara hadir bersama Sekjend MK Janedjri M Gaffar. Sidang Pencatutan Nama Presiden Di tempat terpisah Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengatakan, kejelasan soal rekaman pembicaraan yang dinilai sebagai upaya kriminalisasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan diperdengarkan dalam persidangan pada Selasa (3/11). Menjawab wartawan usai memberikan kuliah umum di hadapan seratusan mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara di Aula kampus tersebut Jl. Willem Iskandar, Medan Estate, Jumat (30/10),Mahfud mengatakan, pemutaran rekaman ini penting diperdengarkan untuk menemukan kejelasan soal upaya kriminalisasi KPK. Apalagi dalam pembicaraan tersebut ada mencatut nama Presiden. “Kita sudah perintahkan KPK untuk dibawa pada Selasa. Pak Tumpak sudah mengizinkan rekaman itu dibawa, biar nanti bisa diperdengarkan secara terbuka,” ucap Mahfud MD. Terkait persoalan penahanan Bibit dan Chandra, dia menilainya bukan sebuah pelanggaran. “Kalau Polri punya alasan untuk menahan silahkan saja. Kalau ada protes dari masyarakat, protes itu bukan kepada MK,” terang Mahfud.Dia mengklarifikasi pemberitaan yang keliru yang menyatakan MK mengabulkan seluruh gugatan Bibit-Chandra. Dalam putusan sela itu, MK hanya memerintahkan Presiden untuk tidak memberhentikan Bibit dan Chandra sebelum ada putusan lain dari MK. “Jadi ini perlu diluruskan, jangan sampai keliru. MK hanya mengabulkan satu gugatan Bibit-Chandra, bukan memerintahkan Polri dan Kejagung menghentikan kasus,” ungkapnya. Terkait sikap presiden yang mematuhi keputusan MK, Mahfud menyambut baik. Presiden selalu mematuhi keputusan MK, dan itu sudah benar. (hds/m41) itu berbunyi di bengkelnya. Dia yakin saat itu terjadi gempa kecil namun BMKG tidak mengeluarkan peringatan karena intensitas gempa memang tak dirasakan warga karena pada skala richter yang kecil tadi. Sugani berharap, alat yang dibuatnya ini berguna dan bermanfaat untuk masyarakat. Dia mengaku alarm yang dibuatnya ini tak dijual, hanya saja jika ada yang meminta Sugani siap untuk membuatkannya. “Harganya pun tak mahal.” Menurut Sugani, atas saran-saran orang di lingkungannya dia segera akan mendaftarkan alat alarm gempa itu ke Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia (Depkum HAM) untuk mendapatkan hak paten. Meskipun hanya tamat SD, inovasi Sugani memang patut dihargai. * Mursal AI

Korupsi (nonaktif ), Chandra M Hamzah dan Bibit Samad Rianto, meski keduanya nanti berstatus terdakwa. Presiden Yudhoyono harus menunggu putusan MK terkait dengan uji materi Pasal 32 Ayat (1) Huruf c Undang-Undang No 30 Tahun 2020 tentang KPK. Hal itu disampaikan Presiden Yudhoyono, saat menjawab pers, ketika memberikan penjelasan terkait dengan penahanan dua pimpinan KPK di Kantor Presiden, Kompleks Istana, Jakarta, Jumat (30/10) sore. Dalam penjelasannya, Presiden Yudhoyono hanya ditemani Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Juru Bicara Kepresidenan Dino Patti Djalal, dan Staf Khusus Presiden Bidang Hukum Denny Indrayana. “Saya tahu, ada putusan sela. Saya akan menghormati dan mematuhi sampai adanya hasil dari keputusan MK. Kalau keputusan uji materi itu diterima, dan tidak boleh langsung diberhentikan tetap dan hanya diberhentikan sementara, ya, saya akan mengikuti. Kalau diberhentikan tetap pun, saya akan mengikuti. Saya ini seorang kontitusionalis, yang patuh hukum. Oleh karena itu, saya tunggu putusan MK,” tandas Presiden. Menjawab pertanyaan bahwa keputusan sela MK itu bisa memenjarakan Presiden Yudhoyono untuk mengeluarkan keputusan berikutnya terkait pemberhentian tetap kedua pimpinan KPK setelah adanya peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perp-

pu) sebelumnya, Presiden meminta pers tidak mencampuradukkan perppu dengan kewenangan Presiden. “Kewenangan Presiden mengeluarkan perppu itu ada dalam UUD. Perppu dikeluarkan dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa. Sebelum mengeluarkan perppu, kita sudah menelaah dengan kejadian di KPK, yaitu abstainnya pimpinan KPK dalam waktu lama yang dinilai akan mengganggu kinerjanya,” tambahnya. Dikatakan Presiden, “Meskipun itu kewenangan saya, kewenangan konstitusional saya, saya berkomunikasi dengan pimpinan lembaga negara untuk mencari solusi terbaik agar pemberantasan korupsi tidak berhenti. Jadi, konteksnya tidak lantas Presiden melakukan sesuatu akan ‘terpenjara’. Tidak, itu hak konstitusional saya.” Menurut Presiden, pihaknya pernah bertanya perihal pemberhentian sementara itu. “Yang saya tahu yang berlaku di lingkungan pemerintah, kalau seseorang dinyatakan sebagai tersangka, itu belum ada sanksi administratif. Akan tetapi, begitu seseorang dinyatakan sebagai terdakwa, seperti contohnya seorang gubernur, maka saya memberhentikan sementara setelah menjadi terdakwa,” paparnya. Namun, lanjut Presiden, setelah yang bersangkutan dinyatakan tidak bersalah di pengadilan maka pihaknya mengaktifkan kembali dan merehabilitasi namanya. (Kps)

Kapolri: Bibit, Chandra ...

han Nasrudin, maka perkaranya disidik Bareskrim Polri,” jelasnya. Sejak 7 Agutus 2009, Bareskrim melakukan penyelidikan dan penyidikan. “Tidak ada kepentingan apapun, ada pelapor tentu ditindaklanjuti, diproses dan berjalan penyelidikan. Ditemukan ada tindak pidana yang sedang terjadi sebagaimana dilaporkan tadi, sehingga penyidikan dapat memposisikan bahwa tersangka Chandra dan Bibit diposisikan sebagai tersangka dengan Pasal 23 UU KPK tentang penyalahgunaan wewenang jabatan. Kemudian Polri dan kejaksaan melakukan gelar perkara dan dicantumkan pasal 12e tentang penyuapan dan pemerasan. “Ini sesuai apa yang dilaporkan pada polisi.” Berkaitan dengan penyalahgunaan dan wewenang jabatan sesuai UU KPK bahwa pimpinan KPK terdiri dari lima orang pimpinan. Artinya pengambilan keputusan harus diambil bersama-sama. “Sekarang saya tanya, apakah Polri tidak boleh melakukan penyelidikan ini. Saya tanya wartawan, apakah kita biarkan atau kita proses,” ucap Kapolri. Berdasarkan UU sebut mantan Kabareskrim itu, minimal dua alat bukti wajib hukumnya melakukan penyidikan kasus. “Kalau tidak terpenuhi kita hentikan, tapi karena terpenuhi saya tanyakan lagi, apa saya mempetieskan. Jelas salah,” tandasnya. Kapolri juga menyampaikan ada aliran dana Rp6,7 miliar pada Agustus 2008. “Apakah kasus yang satu tahun berjalan tidak disidik. Inilah rangkaian peristiwa yang diungkap Polri sampai proses ini berjalan hingga 3 September 2009. Setelah terpenuhi bukti formil dan alat bukti, dikirimkan SPDP Chandra ke Kejagung 15 September 2009 dan 1 September 2009 SPDP untuk Bibit dikirimkan,” ujarnya menyatakan, pihaknya telah memeriksa 22 saksi dan 3 saksi ahli. “Berkas acara pemeriksaan kedua tersangka yang telah P21 sudah dikirim ke Kejagung, dan Polri masih menunggunya,” kata dia.(j02)

Mantan Kapolda Sumut itu malah mempertanyakan tudingan terhadap Polri melakukan kriminalisasi. “Apa kriminalisasinya. Seperti yang disampaikan bapak presiden tadi, tidak ada,” kata Kapolri memohon media dapat memberi penjelasan secara utuh kepada masyarakat, sehingga tidak lagi terdapat pendapatpendapat di luar proses yang membingungkan masyarakat. “Apa yang kita lakukan sesuai koridor hukum dan transparan. Jadi tidak sakwasangka,” tandasnya. Disebutkan, pada siang hari sebelum memberi keterangan pers, Kapolri menghadap presiden yang memberikan perintah untuk memberi penjelasan secara transparan kepada masyarakat. “Tapi untuk undang-undang 81 tentang penyidikan tidak kami jelaskan secara utuh, nanti di persidangan kami buka. Nanti dilihat, di dengar secara transparan. Jangan sampai bergulir setiap hari, setiap hari seperti ini,” ucapnya. Kapolri kemudian merinci langkah penyelidikan dan penyidikan dilakukan Bareskrim. Pertama, dengan terjadinya satu peristiwa pidana pembunuhan Nasrudin Zulkarnanen, kemudian terungkap dan dilakukan penahanan terhadap pejabat pimpinan KPK Antasari Azhar. Seiring dengan itu, Antasari menyampaikan testimoni tentang penjelasan terjadinya transaksi Rp6,9 miliar. Dengan adanya keterangan percakapan Antasari dengan Anggoro di Singapura yang menyebutkan Bibit dan Chandra, menyebabkan Bibit dan Chandra melaporkan tentang pencemaran nama baik. “Ini berproses seperti itu,” ujar Kapolri. Dengan langkah-langkah tadi lanjutnya, Antasari menanyakan, “kok testimoninya tidak ditindaklanjuti.” Laporan testimoni Antasari dibuat 6 Juni 2009 secara resmi di SPK Polda metro Jaya. “Karena Polda Metro lagi menyidik kasus cukup berat yakni pembunu-

Salah satu nilai yang perlu engkau dihayati saat menunaikan ibadah ini adalah muatan yang terkandung dalam dialog Nabi Ibrahin dengan Isma‘il, dua generasi yang mengawali peristiwa dan sekaligus syari‘at Qurban. Di Mina, di sebuah sudut yang sepi, sang ayah yang telah mengharungi kehidupan selama satu abad, rambut dan jenggot yang sudah memutih mengajak anaknya yang muda belia dan baru saja tumbuh dewasa berdialog. Dialog bukan tentang pekerjaan, tentang kenderaan, dan kemana akan berlibur di akhir tahun atau berakhir pekan (weekend), tetapi dialog yang maha penting mengenai substansi kehidupan, ketuhanan dan kemanusiaan. Dialog yang memiliki spektrum yang amat luas dan sekaligus menggetarkan kemanusiaan ini oleh Husayn Mazhahirî dilukiskan sebagai: Benar-benar merupakan pelajaran tentang cinta, pelajaran tentang kepatuhan; pelajaran untuk berserah diri di jalan Allah, bahkan menyangkut kehidupan, harta dan nilai anak bagi orang tuanya, pelajaran tentang kekuatan saat menghadapi ujian dan kesulitan, pelajaran tentang ketaatan sempurna dan pengabdian yang benar terhadap Allah. Husayn Mazhahiri,: 2001). Dua orang dengan generasi yang berbeda sama-sama menunjukkan integritas yang prima sebagai seorang hamba dan teladan bagi manusia yang ingin disebut sebagai manusia paripurna (insân al-kâmil). Materi dialog berasal dari wahyu yang memerintahkan sang ayah agar menyembelih anak yang dicintainya sebagai korban: (Q.S. Shâffât [37]: 102). Langit Saudi Arabia, bahkan langit duniapun seperti disebut ‘Alî Syarî‘ati, tidak sanggup menyaksikan dialog antara ayah dan anak, dua generasi yang saling mencintai ini. Bahkan sebelumnya sejarah pun tak pernah mencatat suatu dialog seperti itu antara seorang ayah dengan seorang anak. Drama dialog spiritual itu digambarkan Ali Syari‘ati dalam illustarsi berikut: Dengan menyebut nama Allah ia menempelkan pisau ke leher anaknya untuk memotongnya secepat mungkin. Tapi pisau itu seakan tak sanggup melukai anaknya: “Ayah, pisau itu menyakitiku, aku merasa tersiksa”, erang Isma‘il. Dengan marah Ibrahim melemparkan pisau itu sambil meraung bagai seekor harimau yang terluka: “Apakah aku bukan ayahmu?” Cepat-cepat ia mengambil pisau dan mencoba lagi. Isma‘il tetap bersikap tenang dan tidak bergeming. Sebelum Ibrahim menyentuhnya lagi. Tiba-tiba seekor domba datang membawa pesan bahwa Allah tidak menghendaki ia mengorbankan Isma‘il, domba itu bertindak sebagai tebusnya.” Di dalam Alquran dijelaskan: Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu. (Q.S. Fushahilat [41]: 105). Dan kami tebus anak itu dengan sembelihan yang agung (Q.S. Fushilat [41]: 107). Dialog spiritual dua generasi itu dapat diinternalisasikan dalam dirimu sebagai pesan Allah dalam empat hal dan perlu diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Pertama, kasih sayang dan cinta pada anakmu adalah manusiawi. Namun cinta kepada anak

SBY Pernah Pertanyakan ... Pengadilan Tipikor. Begitu juga pasal yang dituduhkan kepada Abdillah yakni hanya subsider Pasal 3 UU Tipikor (bukan pasal 2 sebagaimana yang dituntut JPU). Putusan banding yang tidak menjatuhkan Abdillah sebagai koruptor, JPU KPK tetap ‘ngotot’. Lagilagi tidak puas atas putusan tersebut, JPU KPK mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung (MA). Oleh MA, dalam amar

Usut Siapa ... “Nama saya dicatut katanya, saya tidak tahu, saya tidak komunikasi, saya sangat dirugikan, cari, setelah ketemu siapa yang berbicara, siapa yang menyadap apakah sesuai UU?, kita tertibkan semua, buka, saya prihatin dan merasa rugi dengan itu,” tegasnya. Presiden Yudhoyono memaparkan bukan tabiatnya untuk ikut campur atau berbuat seperti yang ada dalam rekaman pembicaraan tersebut. “Bukan tabiat saya untuk ikut campur, bagaimana bisa beredar itu, buka semuanya,” katanya. Ditambahkannya, dimasa yang akan datang, tata cara penyadapan akan diatur sehingga tidak menimbulkan “lautan penyadapan”. Komitmen pemberantasan korupsi Dalam bagian lain keterangan persnya, Presiden menegaskan komitmennya tidak pernah pudar untuk melakukan pemberantasan terhadap korupsi.

Pengacara Anggodo Akui ... Bonaran menyatakan isi rekaman pembicaraan antara Anggodo daengan Wisnu hanya bersifat konsultasi dengan mantan pejabat atau abdi hukum di Kejagung, terkait masalah yang dihadapi kakaknya Anggodo, Anggoro Widjojo. Lebih lanjut, pengacara tersebut mengatakan konsultasi sehubungan dengan keadaan yang diterima Anggodo, karena salah satu saksi, Edi Sumarsono yang memberi uang suap kepada pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak mengakui apa yang sebenarnya terjadi. “Karena itu , Anggodo meminta tolong kepada Pak Wisnu supaya Edi Sumarsono kembali ke “jalan yang benar”,” kata Bonaran. Ditanya kenapa Anggodo meminta tolong kepada Wisnu Subroto, Bonaran mengungkapkan mantan pejabat Kejagung tersebut berteman dengan Edi Sumarsono, sehingga kliennya minta tolong agar Wisnu mengingatkan Edi Sumarsono agar kembali memberikan keterangan yang sebenarnya. Bonaran berdalih pembicaraan tersebut hanya bersifat agar memberikan sarannya karena kedudukan Wisnu sebagai temannya Anggodo. Sementara itu, terkait rekayasa pemeriksa-

jangan sampai membuat anak tersebut jauh dari Allah yang membuat dirinya menderita secara spiritual dan kekeringan nurani. Cintamu pada anakmu jangan sampai membuat anak tersebut tak pernah mengenal dirinya yang sebenarnya, dan karena cinta jangan sampai anakmu tidak pernah memiliki kemandirian dalam menentukan sikapnya. Hal ini menjadi amat krusial di zaman kita, saat banyak orang tua yang tidak sampai hati menerapkan hukum-hukum Tuhan pada anaknya karena alasan cinta. Dia biarkan anaknya pulang jauh malam ke rumah, dibawa lakilaki yang bukan muhrim karena alasan cinta. Dia tidak sampai hati menetapkan kewajiban menutup aurat kepada anak-anaknya karena alasan cinta. Bahkan anak-anak agamawan sekalipun telah banyak yang korban spiritualitasnya karena alasan cinta. Pendeknya, anak-anak tidak lagi mengidolakan orang tuanya dalam hal kesalehan, ketaatan, dan kepatuhan kepada Tuhan. Kedua, dengan drama spiritual pengorbanan ini Allah seakan memberimu pesan bahwa engkau perlu menginternalisasi budaya distributive/membagi kepada anak-anakmu, sebagai wujud kepedulian kepada orang lain yang kurang beruntung. Inilah yang dikehendaki oleh Tuhan yang Maha Kuasa. Pada babak akhir dari tragedi manusia yang paling besar itu, ternyata Allah mengganti drama penyembelihan dengan domba. Inilah yang kemudian menjadi simbol bagi ibadah qurban untuk memberi makan bagi segelintir orang yang lapar. Ketiga, pesan Allah kepada setiap orang untuk mengorbankan “Isma‘ilnya”, yang paling dicintainya, yang memungkinkan menurunkan kecintaannya kepada Allah karenanya. Setiap orang paling tahu apa “Isma‘il”nya, mungkin anaknya, mungkin istrinya, pekerjaannya, profesinya, bakatnya, nafsu seksnya, kekuasaannya, pangkatnya, jabatannya, dan sebagainya. Tanda-tanda dari Isma‘il itu meliputi: Hal-hal yang merampas kebebasanmu dan mencegahmu dari melaksanakan kewajiban, setiap kesenangan yang membuatmu terlena, setiap sesuatu yang membuatmu tidak mendengar kebenaran, yang membuatmu mencari-cari jalan untuk menolak tanggung jawab, dan bahkan sesuatu yang membuatmu memberi karena ingin balasan. Apakah semua “Isma‘il-Isma‘il” itu engkau miliki dan engkau betah dan bahagia bersamanya? Itulah yang harus engkau korbankan. Keempat, dialog spiritual dua generasi ini juga mengingatkan kita betapa generasi muda harus menaruh hormat pada orangorang tua, tidak memandang mereka dengan rasa enteng dan sebelah mata. Hal ini penting mengingat bahwa salah satu persoalan yang kita hadapi sekarang ini adalah hilangnya rasa hormat itu, dan bahkan seringkali telah diganti dengan vulgaritas dan ketidakpedulian, kekerasan dan, kekasaran. Begitulah, dialog dua generasi ini mengandung nilainilai yang amat dalam, yang perlu engkau hayati dan terapkan dalam kehidupanmu kelak setelah kembali ke tanah air. Wa Allâhu A’lamu bi al-Shawâb. petikan putusannya yang dikeluarkan 15 Juli 2008, justru menolak kasasi diajukan JPU KPK dan tetap menyatakan Abdillah tidak terbukti melakukan tindak pidana korupsi sebagaimana primer Pasal 2 UU Tipikor. Hanya saja, Abdillah masih dikenakan subsider Pasal 3 atas kelalaiannya sehingga dia harus menjalani kurungan 4 tahun dan diwajibkan mengembalikan uang pengganti Rp12,1 miliar yang jauh dari tuntutan JPU yakni Rp28 miliar. (J02/dtc/ant) “Jaminan pemerintah, pemberantasan korupsi agenda nasional dan diatur dalam undang-undang. Itu prioritas, saya minta semua pihak seperti itu, jalankan amanah undangundang, jangan dikaitkan-kaitkan satu isu kemudian pemerintah dianggap tidak serius, harus jalan terus,” tegasnya. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memanggil sejumlah menteri dan pejabat negara ke Kantor Presiden untuk mendengarkan penjelasan mengenai perkembangan terkini kasus yang menimpa pimpinan KPK non aktif Bibit Samad Riyanto dan Chandra Hamzah. Sejumlah pejabat yang dipanggil Presiden adalah Kapolri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri, Jaksa Agung Hendarman Supandji. Sedangkan para menteri yang dipanggil adalah Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menkum dan Ham Patrialis Akbar, Mensesneg Sudi Silalahi dan Menkominfo Tifatul Sembiring. Dalam keterangan pers tersebut ,Presiden didampingi Mensesneg Sudi Silalahi dan juru bicara Kepresidenan Dino Patti Djalal. an Ari Muladi, Bobaran membantahnya karena Ari mengakui kejadian yang sebenarnya sehingga tidak ada rekayasa untuk mengarahkan pemeriksaan. Menurut Bonaran, pihak Anggodo menunggu rekaman versi KPK untuk secepatnya dibuka agar ketahuan kasus penyuapannya. Mengenai penyebutan RI-1 (Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, red) pada rekaman dirinya dengan Anggodo, Bonaran mengungkapkan penyebutan nama Presiden tersebut berhubungan dengan Anggodo dan tim pengacara berencana akan membuat surat permohonan perlindungan hukum kepada Presiden. Ketika Anggodo menanyakan bagaimana dengan RI-1, Bonaran menuturkan kalimat pembicaraan tersebut maksudnya surat permohonan perlindungan hukum belum disampaikan kepada Presiden. “Kemudian saya sampaikan surat permohonan perlindungan hukum itu kepada Presiden pada 12 Agustus 200,” ujarnya. Sebelumnya, ada dugaan isi rekaman percakapan antara pengusaha Anggoro Widjojo dan adiknya, Anggodo Widjojo beserta pejabat Kejagung yang dicurigai untuk merekayasa penetapan dua pimpinan KPK nonaktif, Bibit Samad Riyanto dan Chandra M. Hamzah.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.