waspada jumat 31 juli 2009

Page 11

Medan Metropolitan

WASPADA Jumat 31 Juli 2009

11

Sidang Demo Anarki Protap

Satu Lagi Terdakwa Diancam Hukuman Mati MEDAN (Waspada): Pengadilan Negeri Medan kembali menggelar sidang terdakwa utama demo anarki massa Provinsi Tapanuli (Protap) yang mengakibatkan tewasnya Ketua DPRDSU H. Abdul Azis Angkat. Jaksa Penuntut Umum (JPU) Adlina dalam dakwaannya mengatakan, 3 Februari 2009, terdakwa bersama dengan, saksi Chandra GM Panggabean, Juhal Siahaan, Parles Sianturi, Hasudungan Butar-Butar,Victor Siahaan, FM Datumira Simanjuntak, Burhanuddin Rajagukguk dan ribuan massa mendesak pimpinan dewan segera mengagendakan pemben-

tukan Protap. Karena keinginan mereka tidak tercapai, massa bersama terdakwa mendobrak pintu ruang rapat paripurna dewan. Melihat situasi tidak kondusif, Ketua DPRDSU H. Abdul Azis Angkat masuk ke ruang VIP DPRDSU. Kemudian terdakwa dan tujuh rekannya menemuai Ketua DPRDSU di ruang VIP tersebut

Wanita Jurtul Togel Dibekuk MEDAN (Waspada): Polsekta Medan Baru membekuk wanita jurtul judi togel dalam penyergapan di Jalan Gajah Mada, Rabu (29/7) sore. Dari tersangka T Br P, 39, penduduk Jalan Gajah Mada Gang Rukun Medan, polisi menyita barang bukti 2 lembar rekap togel, handphone berisikan nomor pesanan togel, uang dan lainnya. Kapolsekta Medan Baru, AKP M Adenan AS, SH.SIK, kepada Waspada mengatakan, sebelumnya pihaknya menerima informasi bahwa di Jalan Gajah Mada Gang Rukun ada jual togel secara terangterangan. Dia langsung menurunkan personelnya dipimpin Kanit Reskrim, Iptu M Faruk Rozi melakukan penyelidikan dan meringkus tersangkanya seorang wanita bersama barang bukti. Dirampok Sementara itu, tas berisikan laptop dan uang Rp6 juta milik marga Damanik dirampok dua pria mengendarai sepeda motor di kawasan Selayang Medan Sunggal, Rabu (29/7) subuh. Peristiwa terjadi pukul 05:00, korban warga Selayang berjalan kaki sejauh sekitar 200 meter untuk mencari angkot dan betor dengan tujuan ke bandara Polonia. Dia rencana berangkat dan tiba di Jakarta pagi sebagaimana jam masuk kerja. Karena tidak ditemukan angkot dan betor, korban tetap berjalan kaki namun kenderaan tidak ada yang bisa ditumpangi ke arah bandara tersebut. Pelaku mengendarai sepeda motor melihat korban langsung menghadangnya dan mengambil mengambil tas berisikan laptop dan uang jutaan rupiah. Kapolsketa Medan Sunggal, AKP Faisal Napitupulu, SH.SIK, kepada Waspada mengatakan, korban sudah melaporkan kejadian itu. “Kita sedang melakukan penyelidikan kasus tersebut,” ujarnya. (m31)

Pembobol Toko Dibekuk MEDAN (Waspada): Reskrim Poltabes Medan menangkap lima anggota komplotan spesialis pembobol toko dan rental playstation (PS), Selasa (28/7) malam. Tersangka Kusno, 36, warga Tanjung Morawa, Yandi, 26, warga Binjai, Erik, 27, warga Perbaungan, Haris, 30, warga Binjai dan Diar, 31, warga Patumbak dibekuk di Binjai kemudian diboyong ke Poltabes. Dari hasil pemeriksaan sementara, kelima tersangka mengaku selain mencuri 33 unit PS, komplotan ini juga menggondol barangbarang di grosir dan toko ponsel di berbagai kawasan yang ada di wilayah Medan maupun Binjai. Salah satunya, komplotan ini membobol Toko Bintang di Jalan Menteng Medan dan grosir di Jalan Brigjen Katamso Medan.Terakhir, para tersangka membobol rental Pasgo di Jalan Williem Iskandar dan membawa kabur 33 unit PS serta 3 unit TV. Kapoltabes Medan Kombes Imam Margono melalui Kasat Reskrim, Kompol Gidion Arif Setyawan saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (29/7), mengaku, saat ini kelima tersangka masih menjalani pemeriksaan secara intensif. Selain tersangka, petugas juga mengamankan barang bukti tiga unit televisi 29 inc, 15 unit PS, 5 komputer, serta puluhan bungkus rokok.(m39)

Bandar Togel Diringkus MEDAN (Waspada): Seorang ibu rumah tangga yang diduga sebagai bandar judi toto gelap (Togel) ditangkap petugas Reskrim Unit Judi/Sila Poltabes Medan dalam penyergapan di kediamannya, Senin (27/7). Tersangka Ahwa, 41, warga Jalan AR Hakim Gang Plastik Medan, kemudian diboyong ke Poltabes dan dijebloskan dalam sel tahanan. Dari tersangka polisi menyita barang bukti uang tunai sebesar Rp273.000, 2 unit handpone, 1 lembar kertas rekap nomor togel, 1 buah pulpen, dan 1 unit kalkulator. Kapoltabes Medan, Kombes Pol Drs Imam Margono, ketika dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim, Kompol Gidion Arif Setyawan, SiK dan Kanit Judi/Sila, AKP Ronny Nicolas, SH.SiK mengatakan, penangkapan tersangka Ahwa merupakan hasil informasi masyarakat yang mengetahui kegiatan tersangka dalam menjalankan judi togel. Mendapat informasi tersebut, petugas Reskrim Unit Judi/Sila Poltabes Medan langsung melakukan penyelidikan. Dari hasil penyelidikan polisi akhirnya berhasil meringkus tersangka di kediamannya lengkap barang bukti.“Tersangka akan kita jerat dengan pasal 303 KUH-Pidana,” ujar Kasat Reskrim. Sementara itu ditempat terpisah dalam memberantas segala bentuk praktik perjudian di Medan, petugas Reskrim Judi/Sila Poltabes juga meringkus dua orang yang diduga sebagai bandar judi togel di kawasan Jalan Karya Setuju, Medan Barat, dan di kawasan Jalan Medan Binjai KM 12 Sunggal. Dalam penangkapan kedua tersangka judi tersebut, polisi menyita Rp550.000, 2 unit handpone, 1 blok tangkapan togel dan 1 tulisan nomor togel. Kedua tersangka yang hingga saat ini sedang menjalani pemeriksaan di ruang pemeriksaan Judi/Sila Poltabes Medan itu masing-masing, Junaidi Lubis, 42, dan Husin Syah Sinaga. 39 Kasus Togel Dengan ditangkapnya 3 tersangka kasus judi togel, Polsekta sejajaran Poltabes Medan telah membongkar 39 kasus judi togel selama dua pekan terakhir. 15 kasus diungkap Satuan Reskrim Judi/ Sila Poltabes dan 24 kasus diungkap Polsekta jajaran Poltabes.”Polisi masih akan terus melakukan upaya pemberantasan segala bentuk perjudian di wilayah hukumnya.(m39)

Penanganan Dugaan Korupsi Ajibata Harus Cermat MEDAN(Waspada):Majelishakimyangmengadiliperkaradugaan korupsi APBD Tobasa Tahun Anggaran 2006 sebesar Rp326 juta, yangdianggarkanuntukkegiatanpembangunandiKecamatanAjibata, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), diminta berlaku cermat, jujur dan adil dalam menyikapi hasil pemeriksaan sebelumnya, sehingga tidak mengorbankan orang yang tidak bersalah. Permintaan itu diungkapkan Marasal Hutasoit, anggota Komisi A DPRD Sumut, dalam suatu pertemuan di Medan pekan lalu menyikapi tindakan jaksa penuntut umum (JPU) di Kejari Balige Aster Siahaan, SH yang dinilai keliru dalam menetapkan terdakwa H Sipahutar, Plt Camat Ajibata, karena dalam dakwaan primer yang diberikan JPU tidak ada sinkronnya dengan perbuatan yang dilakukan terdakwa. Untuk itu, Marasal Hutasoit mengingatkan agar majelis hakim agar bersedia mendengarkan suara hati nurani yang sangat dalam untuk mempertimbangkan keterangan para saksi dan bukti-bukti yang ditemukan dalam persidangan, sebelum menetapkan putusan. Sebelumnya, temuan itu berdasarkan audit BPK Medan terhadap LKPD KabupatenTobasa tahun 2006. (m23)

dan mendesak agar H Abdul Azis Angkat menandatangani persetujuan pembentukan Protap. Namun ditolak korban. “Teken ketua, apalagi yang ditunggu, di luar sudah ada ribuan massa. Kalau tidak diteken nyawa anda tidak dijamin,” kata Adlina membacakan kutipan kalimat yang sampaikan terdakwa kepada korban yang dirangkum dalam dakwaannya. Desakan serupa juga disampaikan terdakwa utama lainnya, namun korban tetap pada pendiriannya agar pengesahan itu harus sesuai dengan mekanisme. Setelah terus didesak, korban keluar dari ruang VIP DPRDSU. Lalu, terdakwa mengejar korban seraya berteriak tangkap. Kata Adlina, saat korban dibawa keluar dari halaman gedung dewan menuju pintu masuk ke gedung Bank Mandiri, tapi gagal karena sudah digembok oleh massa Protap. Saat itulah korban banyak menerima pukulan dan lemparan. Terdakwa disebutkan ada melakukan pemukulan terhadap korban. Sesuai hasil visum et repertum di RSU Pirngadi Medan, kata

JPU, penyebab kematian Abdul Azis Angkat karena pukulan benda tumpul, jantung kronis, pendarahan batang otak, pendaharaan ginjal, dan luka pada bagian jari tangan. Akibat perbuatan terdakwa Juhaidel Samosir, JPU menjeratnya dengan pasal primer 340 KHUPidana, subsider 338, yo 55 ayat 1 ke 1. Serta pasal 170, 160 , 146 yo 55 ayat 1 ke 1 KUHPidana. Setelah mendengar amar dakwaan tersebut, majelis hakim diketuai Yuffery F Rangka mempersilahkan terdakwa untuk menyampaikan keberatan (eksepsi) atas dakwaan yang disusun JPU. “Kami tidak membuat eksepsi majelis hakim, nanti saja disatukan dalam pledoi,” ucap kuasa hukum terdakwa Adardam Achyar. Mendengar penjelasan itu, Yuffery F Rangka menunda persidangan hingga pekan depan dengan agenda pemeriksaan saksi. Tunda Sidang Pada persidangan lain hari yang sama, majelis hakim menunda sidang terdakwa Gelmok Samosir karena kondisi kese-

hatannya memburuk diduga depresi. “Kondisi kesehatan saya tidak fit pak hakim, saya minta persidangan ini ditunda,” pinta terdakwa kasus demo maut massa pendukung Protap itu kepada majelis hakim diketuai Sutadi, SH. Hal senada disampaikan kuasa hukum terdakwa, Adardam Achyar, SH. “Sidang hari ini kami tunda hingga Selasa depan karena terdakwa mengaku tidak sehat. Tapi untuk persidangan selanjutnya, harus ada surat resmi dari dokter menerangkan tentang kondisi kesehatan terdakwa,” kata Sutadi. Sementara itu kuasa hukum terdakwa Adardam usai persidangan kepada wartawan mengatakan, sidang ditunda karena kondisi kesehatan kliennya terus memburuk dalam sepakan terakhir ini. Hal ini akibat diduga dipicu terdakwa depresi setelah majelis hakim menjatuhkan vonis masing-masing 5 tahun bagi sejumlah mahasiswa yang terlibat kasus Protap beberapa hari lalu. (h05)

Dugaan Korupsi FBI

Mantan Kadis Pariwisata Dan Anggota KPU Sumut Diadili MEDAN (Waspada): Sidang perdana empat terdakwa kasus dugaankorupsianggarankegiatan Festival Budaya Islam (FBI) tahun 2007 senilai Rp5,2 miliar digelar di Pengadilan Negeri Medan, Rabu (29/7) Keempat terdakwa adalah mantan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Medan Syafaruddin, anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara Sirajuddin Gayo, Kepala Tata Usaha Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Medan Toras Sulaiman dan Direktur Utama Green Production, Johannes. Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ali Hanafiah dalam dakwaannya menyebutkan, peran dan keterlibatan masing-masing terdakwa dalam kasus dugaan korupsi

anggaranFBIyangdiadakanpada Ramadhan Fair Medan tahun 2007. Keterlibatan Syafaruddin, lanjutnya, sebagai pengguna anggaran APBD Pemko Medan tahun 2007 senilai Rp7,5 miliar yang dialokasikan untuk kegiatan FBI di Ramadhan Fair. Sedangkan Sirajuddin Gayo, kata JPU, peranya selaku pemegang kuasa CV Green Production selakupemenangtenderkegiatan FBI. Sementara, Toras Sulaiman pelaksanan teknis kegiatan, dan Johannes selaku direktur perusahaan pemenang tender. MenurutJPU,dalampelaksanaan kegiatan FBI itu, para terdakwa secara korporasi tidak membuat perhitungan kegiatan sesuai kondisi rill dan tidak

melakukan pengawasan serta menyetujui perubahan kegiatan FBI yang anggarannya lebih kecil. JPU mengatakan, kerugian negara yang ditimbulkan akibat perbuatan keempat terdakwa sebesar Rp700 juta. Hal ini berdasarkan audit BPKP Sumut. Untuk itu, lanjut JPU, mereka dijerat UU No 31 tahun 1999 yang diubah menjadi pasal UU N0 20 tahun 2001 tentang pemberantasan korupsi. Atas dakwaan JPU itu, para kuasa hukum masing-masing terdakwa menyatakan tidak menyampaikaneksepsi,tapiakan menanggapi dakwaam JPU saat mengajukanpledoi.Majelishakim diketuaYuferiFSangkakemudian menyatakan sidang ditunda hingga 5 Agustus 2009. (h05)

Polsekta Medan Timur Ringkus Pengedar Narkoba Dan Perampok MEDAN (Waspada): Selama 2 pekan melaksanakan kegiatan rutinnya, tim Reskrim Polsekta Medan Timur meringkus 18 pemain judi/bandar togel, 5 pengedarNarkobadan2perampok. Selain itu, turut disita 10 unit sepeda motor yang diduga hasil curian karena tidak dilengkapi dokumen yang sah. Kapolsekta Medan Timur, AKPYatim Syahri Nasution, kepada Waspada, Rabu (29/7), mengatakan, para pelaku tindak pidana kriminal dan Narkoba tersebut ditangkap di berbagai lokasi terpisah di wilayah hukum Poltabes Medan. “Penangkapan para pelaku tindak pidana tersebut merupakanperintahlangsungdariKapoltabes MS, Kombes Drs Imam Margono,sekaligussebagaikegiatan rutin stationer dan mobile denganhasilyangmaksimalsekaligus mengungkap berbagai kasus,” jelas Yatim Syahri. Dari 18 pemain judi tersebut, tambah Yatim, 5 diantaranya bandar judi toto gelap (togel), 13 tersangka lagi pemain judi leng, joker dan domino, sedangkan barang buktinya beberapa set kartu joker dan Rp500 ribu uang taruhan. Khusus untuk bandar togel, disita 4 unit handphone, belasan lembar rekap togel dan ratusan ribu uang hasil penjualan togel. Para tersangka judi masingmasingRe,31,wargaJalanGaharu GgSekolahMedan,SBaliasMiun, 28, warga Jalan Wilem Iskandar, Joh alias Johan, 26, warga Jalan Surya, MM, 37, warga Jalan Seksama Gg Damai, JS alias Komeng, 36, warga Jalan Dorowati Gg WongsoMedandanMS,34,warga Medan Timur. Kemudian BJ, 50, warga Jl. Pelita I, RN, 56, warga Jalan Pelita I, NMP, 43, warga Jalan Pelita I, DUB, 34, warga Jl. Pelita I dan Mt, 43, warga Jl. Pelita I Gg Selaras Medan. A Nst, 22, warga Jl. Pelita IV, Sup alias Supri, 40, warga Jl. PelitaVIGgSejahtera,YS,33,warga Jl. Pelita VI dan MAS, 32, warga Jl. Pelita II. Selanjutnya Jum, 42, warga Jl. Selamat Gg Sudi, AS, 43, warga Jl. Pelita IV dan Sup, 38, warga Jl. Karantina Medan. Untuk kasus perampokan, kataYatim, tersangkanya masingmasing DZMT, 31, warga Jalan Asrama Gg Setia Negara Medan Timur dan DR alias Anjas, 30,

warga Medan Timur. Kedua perampok tersebut beraksi di kawasan Jalan Krakatau simpang Jalan Cemara, Jalan Grafika Komplek PerumahanWartawan dan Jalan Damar III/Sidorukun. “Dari hasil pemeriksaan intensif, kedua tersangka mengaku melakukanaksiperampokandan pencurian di kawasan Jalan Krakatau, Jalan Grafika dan Jalan Damar III Medan,” papar Yatim Syahri Nasution. Tersangka DZMT dan DR aliasAnjasmerampokkorbannya SriSuyatmidiJalanDamarIIIpada 18Juli2009.Saatitu,sekirapk07:00, korban Sri Suyatmi mengendarai sepeda motor hendak pergi belanja. Baru beberapa meter dari kediamannya, tiba-tiba kedua tersangka memepet korban dari belakang dan langsung menodongkan senjata tajamnya. Karena merasa takut, korban terpaksa melepaskan 1 cincin emas dan 6 gelang emas senilai Rp10 juta. “Daripada saya dibunuh pelaku, lebih baik saya berikan saja barang-barangberhargaitu,”jelas Sri Suyatmi kepada Waspada. Korban lainnya, Ery Pariris, 49, warga Jalan Offset Komplek Perumahan Wartawan, dirampok oleh kedua tersangka DZMT dan Anjas pada 16 Juli 2009 di Jalan Grafika. Korban ditodong dengansenjatatajamdantasberi-

sikan uang Rp800 ribu dan suratsurat penting lainnya dibawa kabur oleh kedua pelaku. Sedangkan korban lainnnya Kin Jung, 40, warga Jalan Sakti Luhur, Medan Helvetia, dirampok oleh kedua tersangka di Jalan Krakatau simpang Jalan Cemara pada 8 Juli 2009. Kedua pelaku memecahkan kaca mobil korban dan berhasil menyikat tas berisi buku tabungan, surat deposito, buku cek dan giro. Pengedar Narkoba yang ditangkap masing-masing Sui, 26, warga Jalan Prof HMYamin Medan dengan barang bukti 1 amplop ganja, LHN, 29, warga Jl. Letda Sujono, HS, 29, warga Jl. Letda Sujono dan FFP, 20, warga Jl. MesjidTaufik Gg Pelita Medan Perjuangan. Mereka ditangkap di kawasan Jalan Prof HM Yamin Gg Langgar, Jalan MYacob dan Jalan Sehati, MedanTimur, saat sedang mengedar daun ganja kering. Selain menangkap pelaku tindak kriminal, Polsekta Medan Timurjugamengamankan10unit sepeda motor yang tidak dilengkapi dokumen kepemilikan yang sah. Ada juga 1 unit sepeda motor hasil curian yang disita. Guna pengusutan selanjutnya, para pelaku tindak kriminal dan pengedar Narkoba tersebut dijebloskan ke dalam sel Polsekta Medan Timur. (cat)

Waspada/Andi Aria Tirtayasa

PERIKSA RANMOR: Kapolsekta Medan Timur, AKP Yatim Syahri Nasution, sedang memeriksa 10 unit sepeda motor (ranmor) yang disita saat melaksanakan kegiatan rutin selama 2 pekan. Sepeda motor tersebut diamankan karena tidak dilengkapi buku pemilik kenderaan bermotor (BPKB) dan dokumen kepemilikan yang sah.

Waspada/Ismanto Ismail

MENYAKSIKAN: Kapolsekta Medan Sunggal, AKP Faisal F Napitupulu, SH,SIK, menyaksikan cara tersangka Alf membuat pil ekstasi, Kamis (30/7).

Polisi Gerebek Home Industri Ekstasi MEDAN (Waspada): Tim Khusus Reskrim Polsekta Medan Sunggal, menggerebek salah satu rumah diduga lokasi home industri pil ekstasi di Tani Asli Desa Tanjung Gusta, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Kamis (30/7) subuh. Dalam penggerebekan itu, petugas menciduk pemilik/ pembuat pil ekstasi berinisial Alf alias Afn, 41, (pernah menjalani hukuman kasus psikotropika jenis pil ekstasi) penduduk Jalan Amaliun Gang Hidayah, Medan. Selain itu menyita barang bukti, bais (alat pres), empat alat cetak pil ekstasi, berbagai jenis obat-obatan dari mulai cairan hingga tablet, puluhan butir pil ekstasi warna kuning siap untuk dijual, tiga bilah senjata tajam dan lainnya. Kapolsekta Medan Sunggal, AKP Faisal F Napitupulu, SH, SIK, kepada Waspada mengatakan, pihaknya dua hari sebe-

lumnya ada menerima informasi dari warga bahwa di kawasan Desa Tanjung Gusta ada penjualan pil ekstasi dengan harga Rp50.000 sampai Rp70.000. Ekstasi itu hasil produksi seorang pria yang pernah menjalani hukuman kasus narkoba. Kemudian Kapolsekta Faisal menindaklanjutinya, bersama Kanit Reskrim, Iptu A Simamora, beserta personel lainnya menuju ke lokasi melakukan penyelidikan. Salah seorang personel lalu menyaru sebagai calon pembeli pil ekstasi dan melakukan transaksi dengan tersangka. Tersangka Alf yang tidak curiga lalu memperlihatkan pil ekstasi yang sudah dikemas plastik putih, saat itu petugas langsung membekuknya. Selanjutnya, polisi melakukan penggeledahan ke dalam rumah dan menemukan di salah satu

ruangan perangkat cetak pil ekstasi dan bahan-bahan bakunya jenis obat-obatan. Menurut AKP Faisal, pil ekstasi ini diduga palsu. “Walaupun demikian kita akan kirim sempelnya ke Labfor Polri Cabang Medan. Tersangka dijerat pasal berlapis yakni pasal 60 UU No.5/ 1997 tentang psikotropika dan pasal 80 UU No.5/1992 tentang kesehatan dengan ancamanan 15 tahun penjara,” ujarnya. Selesai menjalani pemeriksaan, tersangka Alf kepada Waspada mengatakan, pihaknya nekat buat pil ekstasi ini karena butuhuang.Obat-obatbuatcampuran pembuat pil ekstasi bisa dibeli di kedai maupun apotik. “Pil ekstasi buatan saya hasiatnya tidak sedahsyat seperti ekstasi lain. Percayalah, makan ekstasi buatan saya hanya sedikit pusing dan beberapa menitkemudiansudahsembuh,” ujar ayah satu anak. (m31)

Proyeksi SKPD Pemprovsu Kuras Anggaran MEDAN (Waspada): Fraksi DemokratDPRDSumateraUtara menilai program kegiatan dan anggaran yang diproyeksikan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)PemprovsupadaP-APBD 2009, terkesan hanya ingin menghabiskan pendapatan. Karena hanya menciptakan kegiatan yang tidak prioritas dan tidak urgen sesuai besaran pendapatan diperoleh. Pandangan itu dibacakan anggota dewan dari Fraksi Demokrat Akmal Samosir dalam rapat paripurna pandangan umum anggota dewan terhadap nota keuangan dan rancangan perubahan APBDSU 2009, di gedung dewan, Rabu (29/7). Menurut Samosir, program kegiatanmaupunpembangunan yang direncanakan dan diajukan Pemprovsu untuk dilaksanakan oleh masing-masing SKPD pada 2009 ini, belum menyentuh substansi persoalan dasar di Sumut, seperti masalah pengentasan kemiskinan, pengangguran, pendidikan, kesehatan dan beberapa program lainnya yang seharusnya jadi prioritas. Misalnya,untukpengentasan kemiskinan. Program yang berhubungan dengan kebijakan peningkatan kesejahteraan masyarakat dinilai fraksi itu belum sepenuhnya berjalan efektif dan

tepat sasaran. Karena belum ada langkah-langkah konkret serta perhatian serius dari SKPD bersangkutan. “Pengentasan kemiskinan sangat berhubungan dengan penyediaan lapangan kerja. Hingga kini Pemprovsu belum memilikiprogramyangbaikuntuk mengatasi masalah itu,” ujarnya. Berdasarkan laporan dari pemerintah, lanjutnya, memang terjadi penurunan tingkat pengangguran Februari 2009 sebesar8,25persendibandingAgustus 2008 sebesar 9,10 persen. Namun, mengingat masalah krisis ekonomi melanda dunia, persentase pengangguran dipastikan akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, maka peningkatan pengangguran tidak akan begitu terasa bagi masyarakat. Selainitujuga,masihmenurut FPD, program P-APBD yang memfokuskan pada pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan,pengairan,perumahan dan pemukiman, nyatanya juga belum dapat dilaksanakan maksimal. Bahkan, jumlah jalan dan jembatan yang rusak masih sangat tinggi. Karena itu, Fraksi Demokrat menilai, perlu adanya koordinasi Pemprovsu dan pemerintah pusat dalam pengalokasiaan anggaran APBD, sehingga penggu-

nannnya nanti tidak terkesan siasia. Kemudian juga perlu adanya peninjauan dan penyesuaian alokasianggaranterhadapbidang yang dianggap skala prioritas. Sementara Fraksi Keadilan Sejahtera (FKS) DPRDSU mengkritisipersoalanmasuknyaanggaran Gedung Serba Guna (GSG) di Jalan Willem Iskandar di PAPBD 2009 sebesar Rp5 miliar. Pasalnya,panitiaanggaranDPRD Sumut telah bersepakat mulai 2008 pembangunan GSG tidak lagi menggunakan dana yang bersumber dari APBD provinsi. Melainkanharusdiupayakandari pihak ketiga atau dunia usaha. Juru bicara Fraksi Keadilan Sejahtera DPRDSU, Heriansyah, dalam paripurna itu mempertanyakan alasan Pemprovsu memasukkan kembali biaya untuk kelanjutan pembangunan gedung tersebut dalam P-APBD 2009. “Karenasepengetahuankami, penganggaran dengan sistem tahun jamak (multi-years) pada 2010 dan 2011 pembangunan GSG bukanlah untuk dilanjutkan melalui APBD, apalagi dengan sistem tahun jamak,” katanya. Apalagi, katanya, BPK dalam paripurna LPJ 2008 menegaskan pembangunan GSG selalu menjadi unsur “temuan” yang berulang-ulang.(h11)

Disdiksu Akan Buka Program Kejar Paket D MEDAN (Waspada): Dinas Pendidikan Sumatera Utara (Disdiksu) akan membuka Program Kejar Paket D yang bertujuan untuk menampung besarnya potensi lulusan SMA, SMK yang belum bekerja serta tidak dapat melanjutkan pendidikan tinggi. “Program tersebut untuk menghasilkan lulusan setingkat Diploma1(D1)denganspesifikasi keterampilan, ilmu terapan dan life skill, sehingga meningkatkan jumlah tenaga terampil dan mengeleminir tingkat pengangguran,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Drs. H Bahrumsyah, di Medan, Selasa (28/7). Dia menyebutkan, dijadwalkan Kejar Paket D dilaksanakan pada 2010 mendatang dan merupakan bagian integral dari Grand Design program pendidikan Sumatera Utara. “Grand Design merupakan tujuh cetak biru atau kerangka dasar program pendi-

dikan di daerah ini. Sebab, baik buruknya suatu pekerjaan sangat tergantung dari rencana kerja yang digulirkan,” katanya. Oleh karena itu, lanjutnya, Disdiksu menjadikan cetak biru tersebut sebagai kerangka acuan, rambu dan pola untuk melangkah pada tujuan pendidikan dari tingkat PAUD, SD, menengah pertama, menengah atas maupun pendidikan khusus dan layanan khusus, tata kelola serta manajemen. “Substansinya merupakan apa yang diharapkan pendidikan nasional serta standar minimal yang harus kita lakukan dan menjadiamanatpendidikanyang tidak bisa kita tawar-tawar yang diharapkan di dalam renstra pendidikan, landasan pembangunan pendidikan nasional maupun program kerjanya,” jelas Bahrum. Dikatakannya, kerangka ini merupakan jawaban kebijakan

Pemprovsu yang memprioritaskan program rakyat tidak lapar, tidak bodoh dan memiliki masa depan yang lebih baik. Itu makanya dalam penerapan cetak biru itu diperlukan terobosan yang direlevansikandengankarateristik pendidikan Sumut. “Dinas Pendidikan Sumut membuat 10 terobosan agar tujuandimaksuddapatlebihcepat tercapai,” ungkapnya. Mengenaiterobosantersebut, Bahrum menjelaskan, misalnya bantuan kepada sekolah miskin yang dibiayai oleh pemerintah, bantuan kesejahteraan kepada pendidik, manajemen berbasis online digital, pengembangan bahan ajar berbasis teknologi dan informasi. Denganprograminidiharapkan daya serap anak akan lebih baik karena mereka dituntut untuk mengembangkan ilmu dan informasi yang diperoleh melalui sarana online digital itu. (m41)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.