Waspada, Senin 4 September 2010

Page 9

Medan Metropolitan

WASPADA Senin 4 Oktober 2010

B1

Peringatan Kesaktian Pancasila Kian Meredup MEDAN ( Waspada): Peringatan hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada 1 Oktober kian meredup, sebagian besar masyarakat enggan untuk memperingatinya. Dimana saat ini masyarakat tidak lagi mau memasang bendera dan pelaksanaan upacara pun sudah mulai ditinggalkan. Meredupnya Kesaktian Pancasila tersebut sehingga enggan untuk diperingati. Menurut Sejarahwan dari Universitas Negeri Medan (Unimed) Erond L Damanik, M.Si, disebabkan adanya kesalahan besar tentang penjelasan peristiwa 30 September 1965 tersebut. Seperti tidak benarnya Pancasila dirongrong, siapa pelaku dan lain sebagainya. “Tidak adanya kebenaran sejarah soal peristiwa tersebut, ditambah kritisnya masyarakat Indonesia, maka peristiwa ini akan dilupakan orang,” kata Erond yang juga Peneliti pada Pusat Studi Sejarah dan Ilmu-ilmu Sosial (PUSSIS) Unimed kepada Waspada, Jumat (1/10). Dia mengatakan, kalau masyarakat ada yang mengibarkan bendera setengah tiang, itu baik karena mereka ingat peristiwa itu walau tidak persoalkan kontroversinya. Erond mengakui, memang ada peristiwa pada malam 30 September 1965, di mana ada 6 orang jenderal tewas dan siapa dalang di balik peristiwa itu, sampai saat ini tidak jelas. “Memang sejarah nasional menulisnya dilakukan oleh PKI, tapi jangan lupa, masyarakat sekarang sudah kritis, buku-buku tentang

peristiwa ini sudah banyak beredar baik dari sejarawan maupun eks tahanan politik tahun 1965,” ujarnya. Mengenai pelajaran sejarah di sekolah, Erond menyebutkan, guru di sekolah khususnya guru sejarah sudah banyak tahu tentang misteri 1965 tersebut, tapi mereka masih terpaku dengan kurikulum versi negara, sehingga ada semacam ketakutan dari para guru untuk mengungkap misteri tersebut. “Semakin misteri lagi karena saat Soeharto jatuh, film G30S PKI pun dihentikan dan tidak pernah diputar lagi. Ada apa sebenarnya dengan semua itu? Kita jangan lupa, film itu sebelum diputar pertengahan tahun 80-an, dua kali disensor oleh pemerintahan Soeharto. Sayang, Arifin C Noer, sutradara keburu meninggal akhir tahun 80-an itu juga,” papar Erond. Erond L Damanik mengatakan, meskipun demikian peringatan Hari Kesaktian Pancasila itu harus tetap diperingati untuk mengenang korban yang telah gugur, tetapi tentunya harus diluruskan dulu misterinya sehingga tidak membingungkan masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah harus mengungkap kabut misteri tersebut, merevisi materi pembelajaran sejarah, mengajarkannya kepada pelajar dan masyarakat. “Dari situ masyarakat akan tahu perihal apa yang mereka peringati. Tanpa hal-hal tersebut, maka peristiwa itu tetap berkabut misteri dan masyarakat akan tetap bingung,” ujar Erond. (m41)

Waspada/Surya Efendi

CUACA BURUK: Langit di atas Masjid Raya Al Mashun Medan tampak gelap, Minggu (3/10). Cuaca buruk kembali melanda Kota Medan dalam beberapa hari terakhir. Warga diimbau mewaspadai angin putting beliung dan banjir.

Banjir Terus Mengancam MEDAN (Waspada) : Hujan yang terjadi pada awal Oktober ini lebih banyak didominasi petir dan angin kencang. Untuk itu masyarakat di pesisir timur Sumatera Utara diingatkan agar meningkatkan kewaspadaan bahaya pohon tumbang.

M Yusuf Surbakti Pimpin AMPI Medan Deli BELAWAN (Waspada): MYusuf Surbakti terpilih secara aklamasi sebagai Ketua AMPI Kecamatan Medan Deli periode 2010-2013 dalam musyawarah kecamatan di aula kantor Kelurahan Tanjung Mulia, Sabtu (2/10). Tampak hadir dalam acara pembukaan, Ketua AMPI Kota Medan HM Syaf Lubis beserta jajaran diantaranya Luhut Sitanggang wakil sekretaris dan Fardinan anggota DPRD Kota Medan, Ahmad Solihin, SH Ketua KNPI Medan Deli, Suhartono penasehat AMPI Medan Deli serta puluhan undangan lain. Sebelum membuka musyawarah, Ketua AMPI Kota Medan HM Syaf Lubis mengharap agar seluruh kader AMPI mau belajar dan mempersiapkan diri untuk bisa menjadi pemimpin di masa depan. “Ini perlu dilakukan sebab jika tidak, kader AMPI akan menjadi politikus ikut- ikutan,” katanya. Ketua Golkar Kota Medan itu mengingatkan seluruh pengurus AMPI kecamatan segera melakukan musyarawah hingga batas waktu yang ditentukan. Sebab jika tidak dilaksanakan, kepengurusan AMPI kecamatan tersebut akan dibekukan. “Sebelum dibekukan sebaiknya mundur dan beri kesempatan kepada generasi muda,” katanya disambut tepuk tangan. Sebelumnya, ketua panitia musyawarah M Yusuf Surbakti mengatakan saat ini jumlah seluruh kader AMPI Medan Deli sekitar 100 orang dan semua pimpinan ranting AMPI se Kecamatan Medan Deli hadir dan menjadi peserta musyawah. (cre)

Waspada/Rustam Effendi

Peserta musyawarah AMPI Medan Deli saat mengikuti acara di aula Kantor Kelurahan Tanjung Mulia, Sabtu (2/10).

Nonton Bareng Sang Pencerah MEDAN (Waspada): Keluarga besar Fraksi PAN DPRD Kota Medan dan Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah beserta keluarga menggelar nonton bareng film Sang Pencerah, Selasa (28/9) hingga Rabu (29/9), di studio 21 Palladium Plaza. Film fenomenal yang mengisahkan kehidupan KH Ahmad Dahlan sebagai pahlawan negara dan pahlawan peradaban, dinilai sangat mendidik bagi para kader Muhammadiyah untuk lebih mengenal dalam sosok KH. Ahmad Dahlan. “Saya sudah menontonnya satu kali. Tapi ingin nonton lagi dan lagi,” kata Pimpinan Daerah Muhammadiyah Medan Bahril Datuk kepada wartawan, Rabu (29/9), di Studio 21 Palladium Plaza didampingi anggota DPRD Medan dari Fraksi PAN Aripay Tambunan, Ahmad Arif, Bahrumsyah dan Fuad Surbakti bersama keluarga. Menurutnya, ada tiga hal yang paling mendasari keinginan menonton dari esensi film ini, yakni pertama sebagai seorang yang sudah dicerahkan, beliau (KH Ahmad Dahlan_red) cemas melihat umat dengan keberagaman budaya yang bercampur dengan agama, dan beliau berani meluruskannya, Kedua, jelasnya, tokoh pendiri Muhammadiyah ini tidak sekadar berfikir tapi mencoba berbuat dengan memfokuskan segala tindakannya pada bidang pendidikan maupun kesejahteraan sosial. Sementara itu, Anggota DPRD dari Fraksi PAN Aripay Tambunan menuturkan tujuan menggelar nonton bareng ini yang paling mendasar adalah untuk menapaktilas bagaimana sejarah dan sepang terjang KH Ahmad Dahlan. (rel/cmai)

Saksikan HUT TNI Di Lanud DIBERITAHUKAN kepada masyarakat Medan dan sekitarnya, bahwa dalam rangka peringatan HUT ke 65 TNI, akan dilaksanakan upacara parade, defile serta demonstrasi dan hiburan. Sehubungan dengan hal tersebut, diimbau kepada seluruh masyarakat Kota Medan dan sekitarnya untuk dapat menyaksikan acara tersebut pada Selasa, 5 Oktober 2010, mulai pukul 08.00 s/d selesai di Apron Kelapa Sawit Lanud, Jalan A. Adi Sutjipto, Polonia Medan. (rel)

“Saya berulang kali mengingatkan warga masyarakat, peluang banjir bakal terjadi di pesisir timur Sumut mulai dari Deliserdang hingga Labuhanbatu,” kata Firman, kepala data dan informasi (Datin) BMKG Wilayah I Stasiun Bandara Polonia Medan, Minggu (3/10). Kata Firman, peluang curah hujan meningkat kali ini termasuk di lereng-lereng pergunungan dan perbukitan kawasan Simalungun dan sebagian dari kawasan Danau Toba baik pada awal dan pertengahan Oktober. Menurut Firman, saat ini gejala suhu permukaan laut semakin tinggi, disebabkan pola-pola aktif tekanan rendah yang dapat membentuk awanawan di kawasan Laut China Selatan (LCS) dan didorong oleh angin ke Sumatera Utara. “Kalau terlihat awan-awan gelap menjulang tinggi seperti awan Commulonimbus atau

awan CB menandakan curah hujan akan terjadi di kawasan pesisir timur Sumut khususnya kawasan Medan,” kata Firman. Kalau awan-awan itu terbentuk lebih awal, lanjutnya, hujan akan turun pada siang hari di kawasan Medan, saat ini sedang terjadi anomaly (gangguan) cuaca di kawasan Sumut. Dengan demikian, peluang banjir di pesisir timur maupun pesisir barat Sumut cukup besar. Bahkan menurut data curah hujan BMKG, masyarakat yang bertempat tinggal kawasan Sungai Deli, Denai Sungai Babura diingatkan agar lebih hati-hati menyikapi peluang curah hujan, mengingat potensi hujan kiriman dari hulu sungai cukup besar. Sementara pada siang hari suhu udara kadang kala masih panas dan gerah walau sifatnya sebentar saja, menandakan hujan pada sore dan malam hari bakal terjadi. Data BMKG pada

Oktober terjadi curah hujan di Sumatera Utara. Peluang hujan dimaksud tidak hanya pada pesisir timur meliputi Deliserdang, Langkat hingga Labuhanbatu bahkan pesisir barat yang meliputi Tapsel, Tapteng, Madina juga sedang dilanda musim hujan saat ini disana. “Di Tapsel ada beberapa daerah sedang dilanda banjir saat ini,” kata Firman. Menyinggung bagaimana kondisi perairan Sumatera Utara, Kapala Datin BMKG menilai, saat ini lautan Hindia pantai barat Sumut seperti Sibolga, Nias dan bahkan Aceh Barat, tinggi gelombang laut meningkat antara 1 hingga 2 meter. Sementara di kawasan Selat Malaka, ujar Firman, tinggi gelombang laut juga meningkat antara 1,5 hingga 2 meter lebih, belum begitu terpengaruh kepada para nelayan mencari ikan di kawasan Selat Malaka. (m32)

DPD RI – AMARTA Gelar Lokakarya Kopi MEDAN (Waspada): Kopi merupakan komoditi andalan perkebunan di Sumatera Utara. Sejumlah sentra perkebunan kopi di Sumut seperti Simalungun, Dairi, Humbanghasundutan dan Pakpak Bharat, memiliki spesifikasi dan keunikan cita rasa sehingga diminati baik di dalam dan luar negeri. Demikian dikatakan anggota DPD RI asal Sumatera Utara Parlindungan Purba, SH, MM pada Lokakarya Meningkatkan Rantai Nilai Agribisnis Kopi di Sumatera Utara yang diselenggarakan DPD RI bekerjasama dengan AMARTA (project pertanian USAID) di Bina Graha Pemprovsu, Kamis (30/9). Dalam upaya meningkatkan produksi dan kualitas kopi Sumut, lanjut Parlindungan, dibutuhkan perbaikan rantai nilai. Sebab, hal ini sangat erat kaitannya dengan stabilitas produksi, kualitas, finansial, infrastruktur dan sumber daya manusia. Salah satu langkah yang ditempuh dalam upaya mening-

katkan rantai nilai kopi, tentu tidak terlepas dari keterlibatan para stakeholder atau pemangku kepentingan kopi dan berkolaborasi dengan AMARTA untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani di Sumatera Utara. Diharapkan pertemuan ini dapat menghasilkan kesepakatan bersama. Sebab, selama ini pihak AMARTA bergerak di bidang pengembangan kopi di Simalungun dan Pak Pak Bharat dalam upaya meningkatkan produksi serta kualitas biji melalui praktik budidaya dan penanganan pasca panen. “AMARTA memfokuskan kegiatannya pada penyediaan pelatihan produktivitas petani yang diselenggarakan di desadesa yang berpartisipasi melalui kelompok tani yang terorganisir,” ujar Parlindungan. Sementara itu, Pimpinan Project USAID – AMARTA Mr. William Levine mengatakan, jika kita mau berdialog dan mencari pemecahan atas per-

masalahan kopi bersama para pemangku kepentingan di Sumatera Utara, misalnya dalam mengatasi masalah serangan PBKO (penggerek buah kopi), maka kopi Sumatera Utara dapat menjadi salah satu kopi terbaik di dunia. “Tidak tertutup kemungkinan harga kopi Sumatera Utara kompetitif di pasar internasional seperti Kona Kopi dari Hawai dan Kopi Blue Mountaint dari Jamaika,” ujar William. Pada lokakarya ini para peserta mendiskusikan isu berkaitan dengan kualitas dan harga, serta menentukan tindakan yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut. Lokakarya berjudul “Dialog Antara Petani, Pedagang, Eksportir Dan Pemerintah Untuk Meningkatkan Rantai Nilai Agribisnis Kopi Di Sumatera Utara” ini dihadiri Kepala Dinas Perkebunan Sumatera Utara M. Ashar Harahap, SCAI (Specialty Coffee Association of Indonesia) dan diikuti 270 peserta. (m26)

Besok, PPMP IAIN Gelar Semiloka Pendidikan Akhlaq MEDAN (Waspada): Pusat Penjaminan Mutu Pendidikan (PPMP) IAIN Sumatera Utara mengadakan Semiloka Nasional Pendidikan Akhlaq Membangun Karakter Bangsa yang akan dilaksanakan di Valencia Hall Garuda Plaza Hotel Medan, 5-6 Oktober 2010 besok. Semiloka tersebut akan diisi narasumber Prof. Dr. Nur A. Fadhil Lubis, MA ( Rektor IAIN Sumatera Utara ) dengan topik Pendidikan Akhlaq dan Karakter dalam Perspektif Islam, Ratna Megawangi, Ph.D (Indonesia Heritage Foundation Jakarta) dengan topik Pendidikan Karakter: Konsep dan Implementasinya, Prof. Dr. Hasan Asari, MA (Pembantu Rektor I IAIN) dengan topik: Pendidikan Akhlaq: Konsep dan Dinamika Historis dan Prof. Dr. H. M. Yasir Nasution (Guru Besar IAIN) dengan topik Pendidikan Akhlaq dan Karakter dalam Perspektif Pemikiran Ibn Miskawaih dan Al-Ghazali.

Ketua Panitia pelaksana Dr. Al Rasyidin, M.Ag dalam siaran persnya kepada wartawan, Minggu (3/10) mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk merumuskan kembali konsep dan disain pembelajaran pendidikan akhlaq dan karakter yang aplicable untuk membangun karakter bangsa. Dr. Al Rasyidin menyebutkan, kegiatan ini dilatarbelakangi dengan degradasi akhlaq dan moral telah menjadi fenomena sosial yang kerap dan sering ditemui. Perilaku korupsi, tindak kekerasan, perkelahian di kalangan pelajar dan mahasiswa, penggunaan obat-obatan terlarang, seks bebas, dan berbagai perilaku amoral lainnya merupakan indikasi yang cukup jelas betapa degradasi akhlaq tengah berlangsung di sekitar kita. Belajar melalui pelaksanaan pendidikan akhlaq, Rasulullah berhasil membentuk karakter masyarakat muslim sebagai masyarakat yang berperadaban.

“Menjadi tugas penting lembaga-lembaga pendidikan Islam, di samping transformasi pengetahuan dan keterampilan, juga adalah membangun karakter (character building) peserta didik agar ber-akhlaq al-karimah,” ujarnya. Semiloka nasional ini terbuka untuk para pakar pendidikan, pengelola pendidikan, pemerhati pendidikan dan stakeholder pendidikan dengan kontribusi peserta: Seminar nasional Rp100.000, seminar dan lokakarya Rp150.000, terbatas untuk 50 pendaftar. Bagi yang berminat dapat menghubungi P2MP IAIN Jl. Willem Iskandar Medan Estate, Telp. (061) 6615683, 6622925, Program Pasca Sarjana IAIN, Jl. Pe m b a n g u n a n Ko m p l e k Pondok Surya Helvetia Timur, Medan Telp. (061) 8465290 atau Contact Perrson Dra. Asnil Aida Ritonga, MA (081361336630) dan M. Irfan Kamal (0813 75865830). (m41)

PBB Satu Gedung Dibayar Ke Medan-Deliserdang MEDAN (Waspada): Wajib Pajak di Kecamatan Medan Timur saat ini merasa bingung dengan keluarnya keputusan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur yang telah memecah pembayaran Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB) Gedung Buana Plaza (Aksara) menjadi dua daerah, yakni Medan dan Deliserdang. Padahal objek pajak dalam satu bangunan. Menurut petugas penagihan PBB Kelurahan Bantan Timur di Redaksi Waspada, Kamis (30/ 9), menjelaskan, pemecahan pembayaran PBB kepada dua pemerintahan justru terjadi sejak tahun 2010. Padahal puluhan tahun sudah pembayarannya hanya ke Kantor Pajak Medan, akibat dari pemecahan ini pendapatan Pajak Bu m i D a n B a n g u n a n Pe m k o Me d a n mengalami kerugian ratusan juta rupiah, karena beralih ke Kabupaten Deliserdang. Petugas pembantu penagihan PBB Kelurahan Bantan Timur Kecamatan Medan Timur Binsar Harahap dan S Parlaungan Lubis yang datang ke redaksi Waspada, berkeyakinan pasti ada kekeliruan dalam penetapan ini, ‘’Apalagi pembayarannya sudah berlangsung lama ke Medan sejak tahun 1991 dan IMB dari dari bangunan megah itu dikeluarkan Pemko Medan,‘’ jelasnya. Diketahui, pemecahan pembayaran PBB Gedung Aksara Plaza ini berawal dari Surat Lurah Bantan Timur Kecamatan Medan Tembung Burhanuddin Harahap ke Kantor KPPP Medan Timur yang mempertanyakan belum diterimanya SPPT terhadap beberapa objek pajak PBB yang berada di bangunan Buana Plaza untuk tahun 2010, padahal SPPT objek pajak lainnya di kawasan itu sudah lama

diterima. Ternyata dalam surat jawaban kepala kantor KPPP Medan Timur No. S-673/WPJ.01/KP.0506/ 2010 tanggal 26 Agustus 2010 menegaskan tidak diterbitkannya beberapa SPPT di bangunan itu karena terhitung mulai pembayaran 2010 pembayaran PBB-nya telah dipecah dua masing masing ke Medan dan Lubuk Pakam Kabupaten Deserdang. Dalam surat itu ditegaskan objek pajak atas nama PT Aksara Jaya Indah telah ditetapkan menjadi dua ketetapan dengan rincian, satu SPPT ke KPP Pratama Medan Timur dengan NOP 12.75.031.007.001-0876.0 dan satu SPPT lagi ke KPP Pra-tama Lubuk Pakam NOP 12.10.260.008.012-0032.0 . Demikian juga dengan objek pajak atas nama PT Ramayana Lestari Sentosa ditetapkan di KPP Pratama Lubuk Pakam NOP 12.10.260.008.012.0035.0 serta objek pajak yang lainnya yang berada dalam satu bangunan di PT Aksara Jaya Indah ke KPP Pratama Lubuk Pakam. Yang paling membingungkan lagi, jelas petugas itu, akibat pemecahan ini jumlah pembayaran PBB yang dikenakan kepada wajib pajak itu malah jauh lebih murah dibanding pembayaran sebelumnya padahal sebagaimana biasa besar pembayaran PBB ini setiap tahunnya naik. Hal ini diketahui, jelas petugas itu, saat melihat tanda bukti pembayaran PBB dari okbjek pajak PT Aksara Indah Jaya untuk 2010 ini hanya berjumlah Rp17.695.040, sementara pembayaran PBB tahun 2009 yang saat itu masih ke Medan telah mencapai Rp53.810.696. Penurunan pembayaran PBB ini juga diperkirakan terjadi pada objek yang lain. (m35)

Bina Kasih Jadi RSU Jejaring TB-HIV MEDAN (Waspada): RSU Bina Kasih Medan menjadi rumah sakit swasta pertama yang menyetujui Memorandum of Understanding (MoU) di Indonesia sebagai jejaring program kerja Tuberkulosis – Human Immunodeficiency Virus (TB-HIV) khusus bagi penderita dari Rutan Tanjung Gusta Medan. Untuk mendukung layanan itu, rumah sakit ini telah menyiapkan ruangan isolasi khusus dengan pengamanan ekstra untuk pasien dari Rutan dan Lapas Tanjung Gusta. “Untuk mendukung program ini kita sudah menyiapkan ruang perawatan khusus. Kita sudah memiliki kerjasama dengan Polresta Medan untuk pengamanan pasien dari Rutan dan Lapas Tanjung Gusta,” kata Direktur RSU Bina Kasih dr. Antonius Ginting, SpOG didampingi anggota Tim Pokja TB-HIV Sumut Bidang Pemasyarakatan dr. Sakti Siregar dalam pertemuan di gedung Grand Liberty Medan, Kamis (30/9) Antonius mengatakan, persetujuan direksi mendirikan jejaring Pokja TB-HIV tidak berlatarbelakang ekonomi atau profit yang diperoleh dari penanganan pasien TB-HIV asal Rutan dan Lapas Tanjung Gusta Medan. Sebab, dalam penanganan pasien TB-HIV melalui program kerja ini, pihak rumah sakit jejaring mendapat insentif atas jasa medis dan jasa

perawatan dalam jumlah relatif kecil. “Seperti diutarakan dr. Sakti, kita tetap mendapat insentif atas jasa-jasa pelayanan yang kita berikan kepada pasien TB-HIV, tapi jumlahnya sangat kecil. Jadi, kita semata-mata tidak mengacu pada nilai profit yang diperoleh tapi lebih mengutamakan kepentingan sosial. Kita juga mencontoh aplikasi atas UU Rumah Sakit yang menyatakan setiap rumah sakit swasta harus mengalokasikan fasilitasnya untuk kepentingan sosial, dan inilah yang kita lakukan,” ujarnya. Sementara itu, dr Sakti membenarkan jika insentif yang diperoleh rumah sakit jejaring Pokja TB-HIV relatif sangat kecil. Hal ini pula yang menjadi salah satu penyebab banyaknya rumah sakit swasta lain yang dekat dengan Rutan dan Lapas Tanjung Gusta masih enggan menyetujui MoU sebagai jejaring rumah sakit TB-HIV. “Kita masih sulit, karena rumah sakit swasta yang lain enggan setuju jadi jejaring. Penyebabnya insentif yang diperoleh dari pelayanan pasien TB-HIV sangat kecil. RSU Bina Kasih menjadi salah satu rumah sakit swasta jejaring TB-HIV pertama di Indonesia yang langsung ditandatangani Menkes RI beberapa waktu lalu sekaligus meresmikan Pokja TB-HIV Sumut,” tegasnya. (m26)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.