Waspada, Senin 30 Agustus 2010

Page 26

Aceh

WASPADA Senin 30 Agustus 2010

C9 Tak Puasa, Penambang Emas Dihajar Warga

Penyaluran Zakat Fitrah Harus Tepat Sasaran PEUREULAK, Aceh Timur (Waspada): Ulama di Kabupaten Aceh Timur, menyerukan agar penyaluran zakat fitrah harus tepat sasaran. Hal itu perlu diingatkan agar zakat fitrah tidak digunakan terhadap pembangunan masjid dan madrasah serta untuk bayar honor guru ngaji. Para ulama di wilayah itu menyebutkan, hal itu berkaitan dengan senif pembagian zakat fitrah tidak termasuk dalam tiga hal yang disebutkan itu, yakni bayar utang pembangunan masjid dan lainnya. “Zakat fitrah harus tepat sasaran,” ujar Tgk. H. M. Nur yang akrap disapa Abu Kiniree, pekan lalu dalam kegiatan Pengajian Pimpinan Dayah se Aceh Timur di Masjid Manzilul Minan, Gampoeng Beusa Seubrang. Berdasarkan Al Qur’an, Tgk. M. Nur yang akrap disapa Abu Keuniree menjelaskan sedekah-sedekah (zakat—red) itu hanya dibagi untuk orang miskin, fakir, pengurus zakat (amil), orang Muallaf (baru masuk Islam), untuk memerdekan hamba-hamba, orang yang punya utang (gharim), untuk jalan Allah (fisabililah) dan untuk musafir. Berdasarkan ketentuan itu, lanjut Abu Kiniree, maka zakat fitrah tidak berhak untuk diberikan terhadap pembangunan masjid, madrasah atau kepada honor guru ngaji. “Segala sesuatu yang kita lakukan harus sesuai dengan undang-undang yang tercantum dalam kitap suci al qur’an dan hadis, karena jika di luar itu maka itu namanya bit’ah,” ujar Abu Kiniree.(cmad)

Sembako Stabil, Cabai Merah Anjlok PANTONLABU, Aceh Utara (Waspada): Memasuki hari ke 17 Ramadhan atau sekitar dua pekan menjelang Idul Fitri 1431 Hijriyah, harga sembako di sejumlah pasar tradisional di Aceh Utara dan Aceh Timur, masih normal. Begitu pula harga bumbu dapur rata-rata masih stabil. Bahkan beberapa jenis diantaranya, seperti cabai merah, harganya justru anjlok. Pantauan Waspada, Jumat (27/8) di Pasar Tradisional Lhoknibong, Kec Pantee Bidari, Aceh Timur, harga eceran gula pasir merah Rp10 ribu per Kg. Gula pasir putih Rp11 ribu/ kg, minyak goreng curah Rp10 ribu/kg. Sedangkan untuk beras jenis biasa rata-rata dijual antara Rp80-Rp85 ribu per sak isi 15 Kg. Sementara beras jenis Kuku balam berkisar antara Rp 90-Rp100 ribu per sak isi 15 Kg. “Harga sembako ini masih normal. Biasanya harga tersebut baru mulai terderek sepekan menjelang lebaran. Khusus untuk bumbu dapur, saat ini malah ada yang turun harga. Cabe merah, misalnya, saat ini Rp15 ribu/kg. Padahal pada masa awal ramadhan, harga cabai merah mencapai Rp40 ribu/ kg. Begitupula bawang merah turun dari Rp20 ribu/kg menjadi Rp14ribu/kg,”kata Ibnu,29, pedagang sembako di Lhoknibong. Kondisi serupa juga terjadi di Pasar Tradisional Pantonlabu, ibukota Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara. Harga sembako dan bumbu dapur di Pantonlabu relatif sama dengan harga di Pasar tradisional Lhoknibong. Beberapa jenis barang memang mengalami selisih harga, tapi selisihnya sangat tipis yakni antara Rp100-300 per Kg.(cmus)

Jangan Ada Satupun Warga Agara Tak Dapat Pelayanan Kesehatan KUTACANE (Waspada): Kadis Kesehatan dr. Ramulia, SpOG mengatakan, pelayanan kesehatan terhadap masyarakat harus diutamakan, jadi jangan ada satu pun penduduk Aceh Tenggara (Agara) yang tidak mendapat pelayanan kesehatan. Penegasan itu disampaikan Ramulia, Kamis (26/8) di hadapan enam belas dari tujuh belas kepala Puskesmas di Agara dan Kepala Askes Cabang Langsa, Dra. CutYasma Polem, terkait program Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) yang telah berjalan sejak beberapa bulan lalu tersebut. Di bidang kesehatan, Provinsi Aceh termasuk istimewa dibanding provinsi lainnya, apalagi dengan bergulirnya program Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) yang digagas Gubernur Aceh. Bahkan, dengan digulirkannya program JKA itu, semua masyarakat Aceh Tenggara dipastikan sudah masuk dalam sasaran pelayanan kesehatan dengan sistem berobat gratis itu, karena warga yang tak masuk dalam Askes atau Jamkesmas, bisa mendapat pelayanan lewat Jaminan Kesehatan Aceh. Kepada Kepala Puskesmas yang bertugas di enam belas kecamatan, Kadiskes mengingatkan agar dalam pendataan dan pembuatan kartu Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) yang bakal diterbitkan nantinya, betul-betul melakukan pendataan yang akurat dan jangan sampai ada warga yang diluar pemegang Askes dan Jemkesmas, tidak tertampung dalam JKA. Berdasarkan data sementara yang dimiliki Dinas Kesehatan Agara, jumlah total warga bumi sepakat segenep yang sudah terdaftar sebagai sasaran pelayan kesehatan sebanyak 205.933 orang. Rinciannya, 18.375 orang pemegang kartu Askes, 136.342 pemegang kartu Jamkesmas dan 51.216 lainnya masuk dalam sasaran program Jaminan Kesehatan Aceh.(b27)

Kepsek Jangan Salahgunakan DAK BIREUEN (Waspada): Para kepala sekolah (Kepsek) jangan menyalahgunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) pendidikan tahun 2010 karena bertentangan dengan aturan dan mekanisme yang ditetapkan pemerintah. Demikian disampaikan Bupati Bireuen, Nurdin Abdur Rahman Kamis (26/8) pada kegiatan sosialisasi DAK Pendidikan tahun 2010 di aula Dinas Pendidikan setempat. “Karena itu penting kepada semua kepala sekolah yang menjadi sasaran DAK Pendidikan 2010 untuk mendengar penjelasan pemateri terkait adanya perubahan aturan pelaksanaan DAK,” ucap Nurdin Abdul. Hadir Kadisdikbudpora Bireuen, Drs. Asnawi M.Pd, kalangan DPRK Bireuen, para kepala sekolah, pimpinan dari organisasi persatuan guru, serta pejabat dari Dinas Pendidikan Aceh. “Dengan sosialisasi DAK Pendidikan ini diharapkan kepala sekolah dan komite sekolah dapat berkualitas dan bertanggungjawab dalam mengelola DAK 2010 dan diharapkan dapat berjalan dengan normal,” harapnya seraya mengatakan pengelolaan DAK secara hibah itu dapat dilaksanakan dengan baik.(cb03)

Zakat Fitrah Tidak Boleh Untuk Bangun Masjid ACEH TIMUR (Waspada): Zakat Fitrah tidak boleh digunakan untuk pembangunan masjid, madrasah dan untuk guru ngaji yang tidak ada honor. Pasalnya dalam delapan senif pembagian zakat fitrah, sebagaimana disebutkan dalam al-Quran, tidak ada tercantum senif pembangunan masjid, madrasah dan honor guru. Demikian diungkapkan Tgk.H.M. Nur yang didampingi Tgk.H.Abdullah Kruet Lintang, dalam menjawab satu pertanyaan yang diajukan oleh Tgk.Sudirman dari Kecamatan Peunaron, Aceh Timur, di pengajian rutin Pimpinan Dayah se Aceh Timur, Sabtu (21/8) lalu di Masjid Manzilul Minan, Gampoeng Beusa Seubrang. Tgk. M. Nur yang akrap disapa Abu Keuniree menjelaskan dalam al-Quran disebutkan, sesungguhnya sedekah-sedekah (zakat) itu hanya untuk orang miskin, fakir, pengurus zakat (amil), orang Muallaf (baru masuk Islam), untuk memerdekan hamba-hamba, orang yang punya utang (gharim), untuk jalan Allah (fisabililah), untuk musafir, yang demikian itu ketentuan Allah. Berdasarkan ketentuan tersebut, lanjut Abu Kinire, sesuai dengan firman Allah, maka zakat fitrah tidak berhak untuk pembangunan masjid, madrasah atau kepada honor guru ngaji. Menangapi penjelasan Abu Keniree, menjawab pertanyaan peserta pengajian, jika panitia masjid lebih dulu membuat utang pembangunan masjid, apakah bisa diambil hak atau senif Qharim (orang berutang) untuk membayar utang pembangunan masjid tersebut, Abu Kinire menjawab, hal itu diperbolehkan mengambil zakat itu atas nama hak qharim (orang berhutang), untuk membayar utang dana pembanguan masjid. “Guru ngaji baru boleh menerima zakat fitrah jika dia miskin atau fakir,” katanya. (cmad)

Waspada/Abdul Mukthi Hasan

Kapolres Bireuen, AKBP H Raden Dadik Junaedi Supri Hartono, didampingi Kasat Intelkam, AKP Prasetyo Nugroho dan petugas utusan Gubernur Aceh, mendengarkan penjelasan Irian Surya Negara, 50, (baju tahanan) pegawai di Distannakbunhut Bireuen bidang kehutanan yang ditangkap, Kamis (26/8) malam karena diduga telah mengeluarkan dokumen kayu illegal logging. Tersangka saat dihadirkan di Mapolres Bireuen, Sabtu (28/8).

Tim Gabungan Segel Dua Kilang Ketam Kayu Pegawai Distannakbunhut Diamankan BIREUEN (Waspada): Tim Cacing Polres Bireuen Bireuen bersama tim Gubernur Aceh (tim gabungan) menyegel dua unit kilang ketam kayu di Desa Cot Bada, Jeumpa, dan yang di Desa Cot Unoe, Kecamatan Kuala, KamisJumat (26-27/8) malam. 17 ton kayu illegal berhasil diamankan sedangkan pemiliknya berhasil kabur dan sampai sekarang masih terus diburu. Menurut keterangan yang dihimpun Waspada Sabtu (28/ 8), tim Polres dengan tim Gubernur Aceh pertama menyegel panglong kayu illegal logging itu di Desa Cot Bada yang disebut-sebut milik Muslim ZA yang

berhasil kabur. Namun, berhasil diamankan 10 ton kayu jenis campuran. Penyegelan kedua panglong kayu usaha ketam milik Samsudin, 60, di kawasan Desa Cot Unoe,Kec.Kuala,kabupatenyang sama.Pemiliknyajugadikabarkan kabur. Dari ketam itu 7 ton kayu berbagai jenis diangkut ke Mapolres setempat malam itu. Kapolres Bireuen, AKBP H Raden Dadik Junaedi Supri Hartono, melalui Kasat Intelkam, AKP Prasetyo Nugroho, kepada Waspada Sabtu (28/8) mengungkapkan, pihaknya menyegel dua unit kilang ketam itu, karena selama ini mengolah tanpa memilik surat izin. Ditangkap Irian Surya Negara, 50, seorang pegawai di Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan (Distannakbunhut) Bireuen, bidang Kehutanan, asal Desa Kuala Jeumpa, Kecamatan Jeumpa, ditangkap

tim gabungan Polres Bireuen dan tim utusan Gubernur Aceh, Kamis (26/8) malam, di kawasan kecamatan setempat. Pasalnya, Irian diduga telah mengeluarkan surat izin jalan palsu kepada pemilik kayu hutan maupun kayu kampung yang diangkut dengan truk oleh para pemilik kayu tersebut. Sementara uang hasil retribusi itu diduga digunakan untuk pribadinya. Kapolres Bireuen, AKBP H Raden Dadik Junaedi Supri Hartono mengungkapkan, ditangkapnya Irian diduga telah memalsukan sejumlah dokumen untuk izin kayu illegal logging yang disuplai ke sejumlah panglong kayu di kawasan Bireuen, Banda Aceh, dan beberapa wilayah lainnya. Bahkan kata Kapolres, tersangka selalu bekerja untuk dirinya sendiri dalam mengutip retribusi itu, sehingga tersangka diperkirakan akan terjerat dalam kasus korupsi penggelapan

uang retribusi. Disebutkan, barang bukti yang disita antara lain, satu unit mesin ketik, 17 stempel dari berbagai jenis, bantal stempel dan hatter satu unit, kalkulator, tas jinjing, dan meteran masing-masing dua unit, KTP dan SIM atas nama Irian Surya Negara yang beralamat di Dusun Mesjid, Desa Kuala Jeumpa, serta sejumlah dokumen lainnya. Sementara Irian mengatakan, dia bekerja untuk membantu masyarakat sejak 2007. “Saya sudah bekerja sebagai pemeriksa dan penguji kayu sejak tahun 2007, namun saya mengaku belum pernah menyetorkan uang retribusi jasa pembuatan berbagai jenis surat itu, yang seharusnya itu harus disetorkan ke negara, tetapi saya akan menyetornya karena selama ini ketika hendak saya setorkan selalu pengurusan surat-menyurat itu bertepatan dengan hari libur,” kilahnya.(amh)

Rutan Idi Diduga ‘Subur’ Peredaran Narkoba ACEH TIMUR (Waspada): Kapolres Aceh Timur, AKBP Drs Ridwan Usman melalui Kasat Reskrim, AKP M. Isharyadi,S.Ik, mensinyalir, selama ini Rumah Tahanan Negara (Rutan) Cabang Idi, Kab. Aceh Timur, ‘subur’ dengan aksi peredaran narkoba, baik ganja maupun sejenisnya. Kasat mengaku, masuknya narkoba seperti ganja ke dalam Rutan Cabang Idi, diduga keras melalui kelurga tahanan dan narapidana yang melakukan besuk setiap jadwal yang telah ditentukan petugas. Kendati diduga kuat aksi peredaran narkoba sangat subur disana, namun Kasat M. Isharyadi, tidak menyebut-nyebut adanya petugas Rutan Cabang Idi, yang terlibat. “Kita duga hal itu kerap terjadi, buktinya petugas Rutan Idi, berhasil mengamankan 1 ons ganja kering siap edar dan siap konsumsi dari salah satu keluarga tahanan saat ingin membesuk tahanan,” ujar Kasat Isharyadi kepada Waspada, Sabtu (28/8) di ruang kerjanya. Menurutnya, dugaan selama ini terjadi aksi peredaran narkoba bersadarkan hasil penyelidikan sementara di Rutan Cabang Idi, melalui polisi yang ditugaskan ke sana. Selain itu, baru-baru ini petugas juga berhasil menyita 1 on ganja siap konsumsi. Bahkan, kurir ganja bersama barang bukti (BB) kini telah diamankan untuk proses hukum lebih lanjut. Kasat mengungkapkan,

penemuan ganja kering berawal dari, Kamis (26/8) sekira pukul 01:00 dini hari, Ruslan, 40, tersangka yang ditahan di Rutan Idi, melakukan kontak via telepon dengan istrinya, bahwa besok, Jumat (27/8) si Don, temannya Ruslan, akan dating ke rumah mengantarkan ganja.

“Ganja yang diantarkan oleh Don disuruh disuruh antar ke Rutan,” kata Kasat. Menurut Rosmani di hadapan polisi, lanjut Kasat Reskrim, Rosmani sempat menolak tidak akan mengantarkan ganja itu ke Rutan Idi, karena pemeriksaan di pintu masuk sangat

Waspada/Muhammad H. Ishak

KASAT Reskrim AKP M. Isharyadi, S.Ik, memperkihatkan BB berupa ganja kering yang ditemukan dariu salah satu kelurga tahanan ketika melakukan besuk di Rutan Cabang Idi, Kabupaten Aceh Timur, Jumat (27/8).

ketat.Tetapi Rosmani mendapat ancaman dari Ruslan, dimana jika tidak mau mengantarkan ganja itu ke Rutan Idi, maka selamanya Rosmani tidak dizinkan membesuk Ruslan selama dalam tahanan di Rutan Idi, baik sebelum maupun setelah vonis dalam kasus sabu-sabu. Mendapat ancaman dari suaminya, lalu Rosmani, tetap memberanikan diri membawa ganja kering yang telah dibungkus rapi dalam kantong plastik warna hitam. “Ketika Rosmani membesuk suaminya, petugas Rutan Idi, merasa curiga, karena dia (Rosmani—red) tidak membawa apapun, sehingga diperiksa,” kata Kasat. AKP M. Isharyadi melanjutkan, dianggap tamu yang membesuk Ruslan adalah seorang wanita, maka pemeriksaan diserahkan ke petugas wanita. “Petugas semakin curiga, karena disamping gerak-gerik yang mulai gelisah, di pinggangnya bagian kiri terlihat membesar, lalu disuruh buka pakaiannya, sehingga didapatkanlah sebungkus ganja kering,” ujar Kasat Reskrim. Mendapat barang haram yang ingin diselundupkan ke dalam Rutan Idi, lalu polisi memboyong Rosmani dan barang haram itu ke Markas Polres AcehTimur, guna proses hukum lebih lanjut. “Kita akan proses secara hukum, namun untuk sementara Rosmani diamankan guna proses selanjutnya,” tandas Kasat Reskrim AKP. M. Isharyadi. (cmad)

Honorer Calon Data Base Akan Menurun KUTACANE (Waspada): Jumlah pegawai honorer dari dinas instansi yang sebelumnya mencapai 1.867 orang, diprediksi akan terus berkurang, menyusul tidak bersedianya kepala SKPK menandatangani surat pernyataan. Informasi diterimaWaspada dari berbagai sumber, paska digelarnya rapat koordinasi yang dipimpinWakil Bupati H. Syamsul Bahri bersama Kepala Inspektorat Kabupaten, Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) dan Kepala SKPK maupun camat, Senin (23/8) sebagian Kepala Dinas, Instansi dan Badan langsung menolak membuat pernyataan

mengakui keabsahan pegawai honorer yang pernah diajukan ke kantor BKPP Agara. Pasalnya, setelah melihat ancaman dan sanksi yang bakal diterima kepala SKPK, seperti diberhentikan dari jabatan dan sanksi pidana lainnya tentang keabsahan pegawai honorer di dinas masing-masing, usulan dari sejumlah SKPK drastis mengalami penurunan. Menurutnya, jumlah pegawai honorer yang bakal diajukan masuk dalam data base tersebut, dibenarkan Kepala BKPP Samanuddin. S.Sos dan M. Irfan Sebayang, SE. MAP salah seorang Kabid di kantor BKPP Aceh Tenggara, kepada Waspa-

da, Rabu (25/8). “Sampai sore ini, belum semua dinas, badan dan kantor yang menyerahkan surat pernyataan kepala SKPK yang dibubuhi materai 6.000, ditambah surat pengantar terkait keabsahan pegawai honorer di kantor masing-masing,” tandas Samanuddin. Padahal, bila dihitung jumlah pegawai honorer yang dimasukkan hampir seluruh SKPK, sudah mencapai 1.867 orang, namun sampai hari Rabu (25/ 8) sore sebagai batas akhir penyerahan data pegawai honorer lanjutan dan surat pernyataan kepala SKPK masing-masing, jumlahnya masih minim.

Dibandingkan dengan data awal, jumlah pegawai honorer itu, jelas semakin berkurang. Buktinya, ada sejumlah badan dan kantor camat yang sebelumnya mengajukan pegawai honorer sebanyak 60-an sampai 70-an orang. Paska mengikuti rapat bersama Wabup, jumlah pegawai honorernya langsung menciut. Hal senada disampaikan dr. Suhelman, anggota DPRK yang juga ketua Fraksi Kerakyatan. Menurut Suhelman, merebaknya isu kasak-kusuknya sejumlah oknum yang mengaku bisa menjamin pegawai honorer masukdalamdatabasedenganjaminan uang sampai puluhan juta rupiah, sangat meresahkan.(b27)

SIGLI (Waspada): Belasan penambang emas tradisional di kawasan pegunungan Geumpang, Kabupaten Pidie dihajar warga, karena kedapatan tidak puasa dan memasak di dalam kamp.Warga juga menyita seluruh peralatan dapur. Ketua panitia Penambang emas di pegunungan Pulo Lhok, Geumpang, Pidie M. Abet, Jumat (27/8) mengatakan tindakan tersebut dilakukan warga karena sudah ada perjanjian jauh sebelum tibanya bulan suci ramadhan. Bahwa selama bulan ramadhan seluruh pekerja diwajibkan berpuasa dan itu sudah menjadi komitmen antara pekerja dan toke penambang. “ Bila kedapatan ada pekerja atau penambang tidak berpuasa maka akan diberi hukuman dalam bentuk penyitaan alat dapur dan sebagainya,” kata Abet. Menurut.Abet tindakan itu dilakukan dalam upaya menghormati bulan suci ramadhan, di mana hampir seluruh pekerja penambang emas di hutan tersebut melaksanakan ibadah puasa, meski pun tetap bekerja mengais rezeki di dalam lumpur memisahkan antara tanah, batu dengan emas. Terserang Malaria Pada bagian lain Kepala Puskesmas Geumpang, Kab. Pidie Nyak Cut menuturkan selama tahun 2010 terhitung sejak Maret sampai sekarang sudah ada enam penambang emas dirawat di Puskesmas dipimpinnya karena terserang malaria. Baru-baru ini, kata Nyak Cut, salah seorang penambang emas di Geumpang bernama Sarim, 31, asal Jawa Barat dirawat dua hari karena terserang malaria. Sebelumnya pada Maret lima orang penambang juga sempat dirawat karena terserang malaria. Ke lima warga tersebut adalah Rahmad, 29, warga Jawa Barat, Apung, 50, Jawa Barat, Azhari, 40, Lhokseumawe, Darmansyah, 37, Lhokseumawe, dan M. Nazar, 23, Lhokseumawe. “Mereka telah sembuh dan telah bekerja seperti biasa.” (b20

Penduduk Aceh Utara 529.746 Jiwa ACEH UTARA (Waspada): Husnul Khalik, S.Si, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Aceh Utara, Kamis (26/8) siang di ruang kerjanya menyebutkan, hasil sensus tahun 2010, jumlah penduduk Provinsi Aceh mencapai 4.486.570 jiwa, sementara khusus untuk Kabupaten Aceh Utara 529.746 jiwa. “Jumlah penduduk Aceh 4.486.570 jiwa. Penduduk terbanyak berasal dari Kabupaten Aceh Utara sebanyak 529.746 jiwa atau sekitar 11.81 persen dari jumlah penduduk provinsi. Selain itu, perbandingan sexratio di Aceh Utara 98 persen, artinya dari 100 perempuan terdapat 98 laki-laki,” terang Husnul Khalik. Di Aceh Utara jumlah penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Lhoksukon dengan jumlah 43.902 jiwa, diikuti Kecamatan Dewantara 43.409 jiwa, dan pada posisi ke tiga Kecamatan Tanah Jambo Aye sebanyak 39.025 jiwa. “Di Aceh Utara, setelah sensus Aceh-Nias sampai dengan tahun 2010, terjadi pertambahan penduduk 1.52 persen. Paling tinggi terjadi pertumbuhan di Kecamatan Simpang Keramat 6.57 persen. Dan khusus untuk Nibong terjadi penurunan jumlah penduduk 0.05 persen. Ini mungkin disebabkan telah banyak terjadi pemekaran kecamatan, sehingga masyarakat kembali ke kecamatan pemekaran,” kata Husnul. Sementara jumlah rumah tangga di Aceh Utara, sesuai hasil sesnsu tahun 2010 mencapai 122.852 RT. Rata-rata anggota RT 4 orang, dengan kepadatan penduduk 165 0rang per satu kilometer, denganb luas wilayah 3.296.86 Km2. Menjawab Waspada, pihaknya sekarang ini sedang memperbaiki data untuk mengetahui jumlah pertumbuhan ekonomi. Pihaknya juga sedang memperbaiki data jumlah penduduk miskin di Kabupaten Aceh Utara. Diperkirakan dalam waktu dekat, ke dua data itu sudah dapat diketahui public. Begitu pun, Husnul mengatakan, data tahun 2009, jumlah penduduk miskin di Aceh Utara mencapai 27 persen. “Nanti kita akan mengetahui, berapa terjadi peetumbuhan dan penurunan angka tersebut,” sebut Husnul Khalik. (cmun)

Dosen IAIN Ar-Raniry Safari Ramadhan BIREUEN (Waspada): DR Hj Nurjannah Ismail, dosen IAIN Ar-Raniry, Banda Aceh, safari ramadhan sekaligus mengadakan silaturrahmi dengan para perangkat desa di Kecamatan Peulimbang, Bireuen, Kamis (26/8) di aula kanor camat kecamatan setempat. Camat Peulimbang, Dra Anisah, usai kegiatan mengatakan, safari ramadhan yang dirangkai dengan acara silaturrahmi antara para perangkat desa, dan para pengurus majlis taklim dalam wilayah kecamatan yang dipimpinnya tujuananya untuk meningkatkan keimanan dan menambah pengetahuan bagi seluruh kepala desa, dan aparatur desa lainnya, serta tokoh masyarakat dan majelis taqlim di kecamatan tersebut. ”Kita harapkan usai acara ini seluruh peserta mengamalkannya serta mengimplementasikan dalam kehidupananya. Sehingga dengan adanya cara ini dapat berguna,” kata Anisah. (amh)

Demokrat Minta Pengusaha Cairkan THR Pada H-7 KOTA LHOKSEUMAWE (Waspada): Amir Gani, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Lhokseumawe, dari Partai Demokrat, Jumat (27/8) siang, meminta dan mendesak pengusaha di wilayah Pemkot Lhokseumawe untuk mencairkan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi karyawan paling lambat pada H-7. Mengingat, THR cukup dibutuhkan pekerja untuk kebutuhan menyambut hari raya idul fitri 1431 hijriah nanti. “Saya pikir, pengusaha cukup mengerti persoalan ini. Apalagi pembayaran THR sudah ditetapkan dalam UU No.13 tahun 2003, tentang ketenagakerjaan,” kata Amir Gani. Memberikan THR, bukan hanya sebatas menunaikan amanah UU. No. 13 tahun 2003, tapi lebih kepada hati nuarani. Tentunya, para pengusaha tidak akan tega melihat karyawannya merayakan hari kemenangan dengan air mata. Rata-rata nasib para buruh masih cukup memperihatinkan dengan kehidupan yang paspasan. “Saya pikir, semua pengusaha dapat mengerti dengan hal ini,” kata Amir Gani.(cmun)

Posko Aspirasi Golkar Aceh Terbentuk BANDA ACEH (Waspada): Partai Golkar Aceh membentuk Posko Aspirasi Rakyat dalam upaya menjaring dan menyalurkan aspirasi masyakarat lapisan bawah. Suara-suara rakyat yang masuk, kemudian diproses guna diperjuangkan pada lembaga legislatif. Ketua DPD I Partai Golkar Aceh, H Sulaiman Abda, kepadaWaspada, Rabu (25/8) menjelaskan, pembentukan Posko Aspirasi Rakyat ini intruksi dari DPP Partai Golkar yang merupakan tindak lanjut program partai membangun Indonesia dari desa. Kata dia, kajian yang dilakukan Golkar, ternyata pola pembangunan yang selama ini dilakukan sangat salah, sebab top-down dari atas ke bawah. Pola yang jita adalah sebaliknya dari bawah ke atas. “Pola seperti ini tak bisa terus dibiarkan, sebab bentuk apapun pembangunan yang dilakukan tidak sampai pada sasaran. Karena keingin masyarakat desa berbeda dengan yang disalurkan pemerintah,” sebutnya. Menurut Sulaiman, dengan adanya Posko Aspirasi ini, masyarakat diharapkan bisa datang langsung menyampaikan permasalahan yang dihadapi dalam soal pembangunan di kampungnya. Lalu, informasi tersebut akan ditelaah. “Setiap aspirasi yang dilaporkan akan dikaji kembali oleh sebuah tim khusus. Masukan-masukan itu mampu ditampung dan diperjuangkan di tingkat kabupaten/kota maka akan diserahkan pada bupati dan DPRK setempat,” jelas dia. Disebutkannya, bila aspirasi yang masuk itu dinilai tidak sanggup dipenuhi oleh kabupaten-kota, maka akan diperjuangkan di tingkat provinsi. Begitu pula, jika aspirasi itu untuk skala nasional, maka akan diserahkan kepada DPP guna disalurkan kepada anggota parlemen yang ada di DPR RI dan para menteri yang duduk dalam Kabinet Indoneisa Bersatu II yang berasal dari kader Partai Golkar. (b05)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.