Waspada, Senin 28 Desember 2009

Page 23

Aceh

WASPADA Senin 28 Desember 2009

21

Guru Besar Pemuliaan Tanaman FP USU:

Ciptakan SDA Dan SDM Tinggi LANGSA (Waspada): Menyusul semakin meningginya kebutuhan pangan yang akhir-akhir ini stoknya kian menipis, diharapkan semua pihak terutama kalangan Perguruan Tinggi menciptakan kekuatan Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tinggi dan handal.

Waspada/Muhammad H. Ishak

SEDANG DIKERJAKAN: Kepala Inspektorat Aceh Timur, Saiful Azhar, SH (tengah baju putih) tampak sedang meninjau salah satu proyek Otsus di Kecamatan Indra Makmur—Alue Ie Mirah, Aceh Timur. Saiful menilai, pembangunan proyek itu tidak sesuai dengan bestek. Foto diambil baru-baru ini.

Rp182 M Proyek Otsus Bermasalah IDI (Waspada): Rp182 miliar proyek Otonomi Khusus (Otsus) untuk Kabupaten Aceh Timur, hampir bermasalah semua. Bahkan, 50 persen dari jumlah tahun 2009 tidak dapat direalisasikan Pemkab setempat akibat tidak adanya perubahan di tingkat DPR Aceh. Rp182 M Proyek Otsus Bermasalah Demikian Bupati Muslim Hasballah kepada Waspada, Sabtu (26/12) ketika meninjau lokasi proyek Kuala Beukah, Kecamatan Peureulak Kota. Dimana proyek tersebut salah satu proyek yang sedang dalam pengerjaan yang sumber anggarannya dari dana Otsus. Menurut mantan anggota kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) itu, proyek Otsus tak hanya di Kabupaten Aceh Timur yang bermasalah, namun juga terjadi di kabupaten lainnya di Aceh. Tetapi untuk Aceh Timur, tahun 2009 lebih banyak yang terealisasi proyek Otsus dibandingkan tahun 2008. Kata bupati, kelambanan realisasi Rp182 miliar untuk Aceh Timur disebabkan segala bentuk proses administrasi dilakukan di tingkat provinsi, termasuk proses tender, sehingga realisasi anggaran Otsus lambat. “Kadang-kadang ada proyek jalan yang te-

lah kita anggarkan dengan APBK tahun 2009, namun Otsus juga menganggarkannya, sehingga kita membuat pemintaan dengan cara mengajukan perubahan, tetapi tidak dilakukan DPR Provinsi Aceh. Sehingga banyak dana Otsus yang tidak terserap gara-gara tidak ada perubahan,” jelas Tungku Muslim Hasballah. “Karenanya, tahun depan kita berharap pengololaan dana Otsus dilimpahkan ke tingkat kabupaten/kota. Sehingga nanti di lapangan tidak terjadi double anggaran sebagaimana banyak terjadi tahun 2009,” ungkap Tungku Muslim Hasballah di sela-sela meninjau salah satu proyek Otsus. Menurutnya, dalam dua bulan terakhir, pihaknya telah keliling Aceh Timur melihat seluruh proyek yang dibangun menggunakan dana Otsus. Bahkab, sambung, banyak yang sedang dalam proses pengerjaan. “Seluruh proyek itu akan dikerjakan hingga 28 Desember—hari ini—setelah itu tidak ada lagi, dan jika ada anggaran yang tidak terealisasi, maka akan dikembalikan ke pos masing-masing,” imbuhBupatiMuslimHasballahserayamengharapkan, masyarakat untuk membantu pemerintah dalam pembangunan proyek. (cmad)

Masyarakat Kristiani Apresiasi Walikota Subulussalam PENANGGALAN, Subulussalam (Waspada): Masyarakat Kristiani se Pemko Subulussalam menyampaikan apresiasi istimewa kepadaWalikota danWakilWalikota Subulussalam Merah Sakti, SH dan H. Affan Alfian Bintang, SE, yang berkenan hadir dalam perayaan Natal Oikumene masyarakat Kristiani, baru-baru ini di pelataran Gereja Kristen Pakpak Dairi (GKPPD) Desa Penanggalan, Kec. Penanggalan, Kota Subulussalam. Mewakili umat Kristiani, Dauli Samosir menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada orang nomor satu dan orang nomor dua di sana, karena sejarah membuktikan belum pernah pejabat tertinggi daerah itu hadir dalam kegiatan Natal bersama sekaligus menyambut Tahun Baru 2010. Dauli juga menyebutkan kalau seluruh umat Krtistiani se Pemko Subulussalam sangat mendukung programprogram yang dibuat Walikota dan segenap unsur Muspida serta Muspika Penanggalan. “Umat Kristiani sangat komit mendukung

semua program Pemerintah Kota Subulussalam,” tandas Dauli Samosir pada perayaan Natal bertema berubahlah oleh pembaharuan budimu itu. Walikota Sakti dalam sambutannya menyebutkan, pihaknya punya kewajiban untuk memberdayakan semua masyarakat Kota Subulussalam. “Tidak saatnya kita menunjukkan sikap primordialisme,” tegas Sakti menambahkan, negara tidak membeda-bedakan agama dalam upaya mewujudkan persatuan dan kesatuan karena setiap agama yang dianut masyarakat Indonesia diakui negara. Sakti juga mengajak komponen umat Kristiani untuk menjalin kerjasama dengan semua unsur masyarakat, tanpa merasa dianaktirikan hanya karena minoritas di sana. “Ada dua agenda penting yang saya tinggalkan demi memenuhi undangan ini,” tegas Sakti menunjukkan komitmennya sebagai pemimpin bagi semua masyarakat daerah ini tanpa membedabedakan agama, ras mau pun golongan.(b33)

Jika tidak, maka krisis pangan akan dapat menghimpit kehidupan Bangsa Indonesia. Demikian inti dari pembicara Guru besar Pemuliaan Tanaman Fakultas pertanian USU Medan, T. M Hanafiah Oeliem pada acara wisudawan/i Universitas Samudra (Unsam) Langsa di kampus Meurandeh,

kemarin. “Walau saat ini ketahanan pangan masih dalam batas kebutuhan normal, namun keadaan memprihatinkan bakal menimpa bangsa ini dikarenakan semakin hari semakin meningkat akan kebutuhan pangan dimaksud,” serunya di hadapan seribuan peserta dalam rapat senat Perguruan Tinggi tersebut. Disebutkan, pangan adalah kebutuhan paling mendasar dari suatu bangsa. Banyak contoh negara dengan sumber ekonomi yang mapan tetapi mengalami kehancuran karena tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan bagi penduduknya. “Sejarah juga menunjukkan strategi pangan banyak digunakan untuk menguasai pertahanan musuh,” cetus Hanafiah. Dirincikan, jumlah penduduk Indonesia saat ini mencapai 240 juta jiwa dengan angka per-

tumbuhan sekitar 1,7 persen pertahun. “Angka ini mengindikasikan besarnya bahan pangan yang harus tersediakan,” paparnya seraya menambahkan, sehubungan dengan hasil panen yang stagnan sehingga mengalami penurunan produksi yang tajam sementara kondisi ketahanan pangan yang lemah mengakibatkan Indoensia terancam keterpurukan. Peningkatan jumlah impor bahan pangan yang semakin besar ini menunjukkan semakin rapuhnya ketahanan pangan di Indonesia . Diuraikan, kebutuhan besar bila tidak diimbangi dengan peningkatan produksi di dalam negeri yang akhir-akhir ini terus menurun. Untuk itu, harapnya lagi, upaya mencapai kemandirian dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional bukan hanya dipandang dari sisi untung rugi ekonomi semata.

RAPBK Simeulue Tahun 2010 Devisit 4,5 Persen SIMEULUE ( Waspada): Pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan & Belanja Kabupaten (RAPBK) Simeulue, tahun 2010 selesai dibahas oleh Badan Anggaran (Banggar) DPRK setempat dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Simeulue, Sabtu (26/12). Disetujui pada angka Rp327. 893.755.200. Angka ini sudah termasuk devisit 4,5 % atau senilai Rp14,2 miliar. Pembahasan RAPBK Simeulue yang dimulai sejak awal bulan ini pantauan Waspada berjalan alot. Soalnya, Banggar DPRK Simeulue yang diketuai Hasdian Yasin Sarmadiah, SP dari Partai Demokrat, Rahmad dari Partai Pemuda Indonesia selaku Wakil Ketua dan Rasmanuddin H. Rahamin, SE dari PKS, Wakil Ketua II saling mempertahankan argumen dengan TAPD Simeulue yang dipimpin Sekda Drs. Mohd. Riswan R alias Moris. Namun kedua belah pihak sepakat pada angka di atas. Tetapi dalam kesepakatan itu Banggar Legislatif Simeulue memberi keleluasaan kepada TAPD untuk menyesuaikan angka dengan nominal ajuan akhir TAPD yang melampaui batas abang devisit RAPBK secara nasional, 4,5 %. “Pimpinan, mengingat waktu agar anggaran kabupaten kita tidak dipenalti. Kami setuju pembahasan RAPBK Simeulue Tahun 2010 kita akhiri pembahasannya. Dengan catatan tanpa melebihi devisit 4,5 persen. Kemudian semua hal-hal yang

menyangkut kepentingan petani dan nelayan jangan-sekalikali dipangkas oleh pihakTAPD,” tegas Ir. Mawardi Nasra MM. Hal senada juga ditimpali Rahmad. Anggota DPRK termuda Simeulue itu selain setuju dengan devisit itu, juga mengingatkan tidak ada pemotongan item-item yang telah dibahas bersama. “Teristimewa hak-hak masyarakat kecil, yakni petani, nelayan dan para honorer. Bila ada nanti maka eksekutif tanggung sendiri akibatnya,” tegas dia. Soal harapan khusus dari Mawardi, Rahmad dan Banggar Legislatif Simeulue itu, spontanitas, Ketua TAPD, Moris melalui sekretaris TAPD Simeulue. Ir. Mulyadinsyah memastikan penyesuaian pengurangan untuk menyiasati devisit hanya pada pengurangan pembelian pakaian dinas, honorarium, belanja dinas, dan perjalanan dinas, ATK. “Insya Allah kami pastikan, Bapak-bapak yang terhormat tidak ada pemangkasan pada aitem yang direkomendasi oleh Bapak-bapak terhormat,” jelasnya. Bahkan pada akhir pembahasan Sabtu itu malahan eksekutif dapat mengakomodir usulan Rahmad yang meminta penambahan jumlah porsi APBK Simeulue khusus untuk pemberantasan hama babi dan monyet. Lalu bantuan pembelian mesin boat/motor untuk perahu-perahu nelayan kecil dengan paling besar per unit 5,5 PK. Usulan Rahmad yang didukung penuh anggota DPRK

Simeulue, khususnya dari Ketua Komisi B, Ir. Mawardi Nasra, MM, Wakil Ketua Banggar, Rasmanuddin H. Rahamin, SE, Ketua Feraksi Simeulue Bersatu, Marjakub yang juga ketua PA, M.Andi dari PBR Ketua Komisi D, dan Johan Jallah dari Golkar, tampak tidak bisa ditolak. Untuk itu TAPD sepakat menambah anggaran pemberdayaan pertanian dan perikanan senilai Rp1,24 miliar. Namun angka tambahan ini karena tidak memungkinkan lagi dimasukkan dalam RKA ajuan SKPD Pertanian, Kelautan dan Perikanan diplotkan melalui dana hibah Pemkab Simeulue kepada petani dan nelayan yang pos anggarannya dikelola Dinas Pengelolaan Pendapatan Kekayaan dan Keuangan Daerah (DP2KKD) Simeulue. Angka hibah usulan itu khusus untuk membeli hand traktor, biaya pembuatan perangkap hama babi dan monyet yang selalu meresahkan petani. Kemudian untuk bantuan pembelian mesin boat/perahu bagi nelayan maksimal per unit 5,5 PK. Di sisi lain, mengenai penetapan RAPBK Simeulue tahun 2010 ini. Lembaga Dewan terhormat Simeulue menurut sebuah sumber dipercaya dari secretariat DPRK setempat. Senin (28/12) akan melakukan sidang paripurna menyampaikan pemandangan umum sekaligus menetapkan RAPBK untuk selanjutnya diuji materi ke tingkat provinsi.(cmr)

Dua Tewas, Satu Kritis IDI (Waspada): Dua orang tewas dan satu lainnya mengalami luka kritis akibat laka kambing antara Yamaha Yupiter MX Vs Honda Supra X 125 di lintasan jalan negara Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, Jumat (25/12) sekira pukul 21:30. Peristiwa naas itu terjadi persis di depan Rumah Sakit (RS) Graha Bunda, Desa Gampong Jalan, Kecamatan Idi Rayeuk, kabupaten setempat. Tidak ada saksi mata yang mengetahui persis kecelakaan yang merengut jiwa itu, karena kejadiannya terjadi malam hari. Korban tewas bernama Musliadi, 23, warga Desa Gampong Jalan, Kecamatan Idi Rayeuk. Musliadi mengenderai Jupiter MX. Korban tewas lainnya yakni, Rasidi, 22, warga Desa Beunot, Kecamatan Darul Aman—Idi Cut. Rasidi diboncengi temannya bernama, Ibrahim, 25, warga Desa Beunot, kecamatan sama mengenderai Honda Supra X 125. Tetapi Ibrahim hanya mengalami luka kritis. Keterangan yang dihimpun di sekitar lokasi menyebutkan, insiden maut itu berawal ketika sepeda motorYahama Jupiter MX yang dikemudikan Musliadi melaju dari arah Kota Idi (timur) ke Idi Cut (barat) dengan kecepatan tinggi. Sesampai di lokasi kendaraan Musliadi melaju di jalur yang salah, agak ke kiri. Hal itu diperkirakan karena Musliadi menghindari lubang yang bertaburan sepanjang 20 meter persis di depan RS Graha Bunda. Tiba-tiba dari arah yang berlawana (barat ke timur) muncul Honda

Supra X 125 yang dikendarai Ibrahim dan diboncengi Rasidi. “Kedua sepe motor sepertinya dalam kecepatan tinggi karena tabrakan spontan terjadi. Kala itu mereka sama-sama di tengah jalan,” kata seorang warga yang tidak mau dituliskan identitasnya. Dentuman keras malam itu tidaka dapat dielakkan. Bahkan, ketika korban sama-sama terpental ke badan jalan hingga terseret 10 meter dari titik kedua kendaraan bertabrakan. Warga dan sejumlah keluarga pasien di RS Graha Bunda langsung ke lokasi membantu mengevakuasi korban. Ketiga korban telah tidak bergerak lagi, namun warga tetap membawa keduanya ke rumah sakit. Sesampai di sana, pihak medis memastikan dua korban yakni, Musliadi tewas di tempat kejadi, sementara Rasidi tewas sesaat setelah mendapat pertolongan dari tenaga medis. Sementara Ibrahim yang mengalami luka kritis langsung dilarikan ke RSUD Langsa, karena korban mengalami luka yang cukup serius di bagian kepala. Ketiga korban mengalami luka yang sangat parah, bahkan dari dalam hidung korban yang meninggal dunia darah terus menerus keluar. Selain mengalami luka robek, tangan dan kaki korban juga ikut terluka. Kasus tersebut kini telah ditangani pihak kepolisian Satlantas Pos Idi, Mapolres Aceh Timur. kedua kendaraan juga telah diamankan guna proses selanjutnya. (cmad)

Komisi B Minta Pembelian Bibit Coklat Ditunda SUBULUSSALAM (Waspada): Ketua Komisi B DPRK Subulussalam minta pihak pengguna anggaran, dalam hal ini Dinas Perkebunan dan Kehutanan (Disbunhut) Kota Subulussalam menunda pembelian (baca: pembayaran) bibit coklat kepada rekanan terkait. Pasalnya, pengadaan bibit coklat sebanyak 125 ribu batang dengan pagu anggaran Rp 635.000 juta dari dana Otonomi Khusus (Otsus) dinilai sarat masalah. Menurut Ir. Netap Ginting, Ketua Komisi B DPRK Subulussalam yang sengaja menghubungi Waspada melalui ponselnya dari Medan, Minggu (27/12) sesaat menuju Jakarta mengatakan, indikasi ini ditemukan saat pihaknya melakukan Pansus dan reses ke Kecamatan Sultan Daulat dua pekan silam. Disebutkan Netap, bibit yang disalurkan tidak sesuai spek (baca: penyaluran tidak sesuai ketentuan), dimana pihak rekanan seharusnya

menyalurkan bibit umur lima bulan, kenyataannya disalurkan umur 2,5 bulan. Selain itu, diindikasi bibit penyakitan (bercak daun warna kecoklatan), bahkan ditemukan ada bibit yang tinggal satu daun, seperti lidi sehingga tingkat kesuburan bibit diyakini tidak sempurna. Netap bahkan menerima laporan dari Kepala Desa Lae Langge dan sejumlah warga Kec. Sultan Daulat kalau mereka terpaksa mengembalikan bibit coklat terkait kepada pihak pengadaan karena kondisi bibit tidak baik. “Komisi B mendukung program ini, tetapi penyalurannya semestinya sesuai spek-lah,” tandas Netap berharap pihak pengguna anggaran menunda pembayaran bibit coklat kepada rekanan demi menyelamatkan uang negara sambil menanti kepastian adanya bibit coklat yang sesuai spek. (b33)

Tetapi harus disadari sebagai bagian mendasar bagi kebutuhan nasional yang harus dilindungi. Ditemukan, ungkapnya, faktor dominan penyebab rendahnya produktivitas tanaman pangan adalah penerapan tekhnologi budidaya yang rendah, eksplorasi potensi genetik tanaman yang masih belum optimal dan tingkat kualitas tanah yang terus menurun. “Atas dasar itu pula, katanya, bangsa kita ini perlu melihat secara seksama dengan mengedepankan dua penciptaan SDM dan SDA,” demikian Hanafiah Oeliem. Dalam kesempatan yang sama sebelumnya Rektor Unsam Langsa Ir. H. Bachtiar Harun, MS menyampaikan tentang penciptaan SDM lewat proses belajar mengajar di Perguruan Tinggi tertua yang di-

pimpinnya saat ini telah begitu banyak jumlahnya. Lewat lima fakultas yakni Fak.Hukum, Fak. Ekonomi, Fak. Keguruan dan Ilmu Pengetahuan dan Fak. Teknik serta Fak. Pertanian itu sendiri telah melahirkan generasi pengisi bangsa. Dalam sidang Senat Terbuka Unsam Langsa, lebih lanjut menyebutkan, sebanyak 267 lulusan sarjana dari berbagai disiplin ilmu dengan nilai kelulusan memadai. Disebutkan, seorang di antaranya yakni sau-dari Tengku Putri Lindung Bulan mampu memeroleh Indek Prestasi Komulatif (IPK) mencapai angka tertinggi yakni 3, 95. “Semoga para wisudawan/wisudawati ini benar-benar dapat menjadi agen perubahan bangsa,” seru Bachtiar Harun.(b23)

Sudah 10 Bulan Serbajadi Tak Punya Sekcam LANGSA (Waspada): Warga Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur meminta kepada bupati agar segera melantik seorang pejabat baru sebagai Sekcam di sana yang mau tinggal di Lokop untuk membantu warga dalam hal surat menyurat. Karena sejak Sekcam lama, Samsuar, S.Sos.I dilantik menjadi Plt. Camat 10 bulan lalu, jabatan tersebut mengalami kekosongan, sehingga jika camat sedang dinas luar warga kesulitan mengurus administrasi yang mereka butuhkan. Salah seorang tokoh pemuda Lokop, Rizal, 31, kepada Waspada di Langsa Minggu (27/12) mengatakan, akibat jabatan Sekcam sekarang masih dirangkap Camat, kantor Kecamatan Serbajadi pun seringkali terlihat sepi. Jika camat sedang tidak di tempat, para pejabat lain yang umumnya tinggal di luar Lokop juga sering tidak masuk kantor, kecuali yang ada hanya pesuruh. Menurut Rizal akibat masih kosongnya jabatan Sekcam, warga masyarakat dari 17 desa yang masuk dalam wilayah administratif Kecamatan serbajadi sering mengeluh ketika berurusan tentang surat menyurat, karena tidak ada yang melayaninya jika datang ke kantor pas waktu Camat sedang dinas ke kabupaten. Ke 17 desa yang berada di bawah Pemerintahan Kecamatan Serbajadi itu meliputi, Desa Lokop, Tualang, Terujak, Leles, Ujung Karang, Nalon, Jering, Sengkualan, Umah Sunti, Loot, Rampah, Mesir, Selumat, Bunin, dan Arul Durin.(b22)

Ratusan Kades Bakal Tersandung Hukum KUTACANE (Waspada): Ratusan Kepala Desa di Aceh Tenggara (Agara) diprediksi bakal tersandung masalah hukum, menyusul belum selesainya laporan pertanggungjawaban penggunaan dana pembangunan dari APBK 2008. Penegasan itu disampaikan Bupati H. Hasanuddin B, ketika membacakan sambutan atas pengesahan APBK perubahan Agara tahun 2009 pada sidang paripurna dewan, di gedung DPRK setempat, Rabu (23/12) malam. Belum dibayarnya sisa dana pembangunan desa terhadap 385 desa di Agara itu, bukan karena uangnya telah raib, melainkan pembayarannya tertunda karena belum selesainya pertanggung jawaban dari desa yang telah menerima dana bantuan pembangunan itu. Dana yang dipertanggungjawabkan itu, lanjut Hasanuddin, bukan hanya fisik melainkan masalah administrasi juga harus dipertanggungjawabkan. Setelah pertanggungjawaban selesai, baru sisa dana pembangunan desa dibayar Pemkab. Kendati pertanggungjawaban kepala desa telah diserahkan, tidak serta merta sisa dana itu dibayar seluruhnya. Sebab bupati terlebih dahulu menurunkan tim inspektorat, polisi dan kejaksaan melihat realisasi laporan pertanggungjawaban penggunaan dana yang masuk ke-385 desa tersebut.(b27)

Erlinawati Dijambret Pengendara Satria

Waspada/Muhammad Hanafiah

RUSAK BERAT: Kondisi badan jalan di Kecamatan Tamiang Hulu, Kab. Aceh Tamiang rusak berat, sehingga mengganggu arus transportasi. Rusaknya badan jalan tersebut karena dilalui truk tronton yang sarat muatan mengangkut Tandan Buah Segar (TBS) dan minyak CPO milik PKS daerah tersebut. Foto direkam di Kawasan Desa Alu Seulebu, Kec. Tamiang Hulu, Senin (21/12).

SIMPANG ULIM, Aceh Timur (Waspada): Erlinawati, 28, gadis asal Paya Pasi, Kecamatan Julok, Aceh Timur, dijambret dua pria pengendara Suzuki Satria di lintasan jalan nasional kawasan Bata Puteh, Kecamatan Simpang Ulim, Aceh Timur, Kamis (24/12) sekira pukul17:10.Pelakuberhasilmembawakabursebuahtasjinjingkorban, berisi uang Rp500 ribu plus satu HP dan surat-surat berharga. Keterangan dihimpun Waspada, Jumat (25/12), sore itu korban bersama kakak sepupunya Irwati, 30, hendak berbelanja ke Panton Labu Aceh Utara, dengan mengendarai sepeda motor jenis Honda Kharisma BL 5622 DM. Sesampai di kawasan Alue buloh Sa Kecamatan Simpang Ulim, tiba-tiba korban merasa dibuntuti dua pria pengendara Suzuki Satria belalang warna merah hitam. Namun saat itu, korban tak curiga. “Setiba di kawasan sepi Bata Puteh, mareka langsung menyalip kami dari arah kiri, lalu merampas tas saya yang tersangkut di setang sepeda motor. Mereka langsung tancap gas, lalu masuk ke arah jalan desa yang tembus ke Lampoh Rayeuk, Simpang Ulim. Saya sempat menjerit minta tolong, tapi pelaku keburu kabur. Beberapa menit kemudian, saya melapor ke Mapolsek Simpang Ulim,” kata korban kepada Waspada, kemarin petang. Kapolres Aceh Timur, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Drs Ridwan Usman melalui Kapolsek Simpang Ulim, Ipda Jufrial Zain yang dihubungi via telefon, membenarkan pihaknya telah menerima laporan penjambretan yang menimpa Erlinawati. “ Begitu menerima laporan, kita langsung menyisir sekitar lokasi kejadian hingga larut malam, namun pelaku keburu kabur,” tandas Kapolsek. (cmus)

Usia Tujuh Tahun, Eva Susanti Cuma Bisa Merangkak HINGGA usia tujuh tahun, Eva Susanti, seorang bocah yang dilahirkan Asnah, 30, hasil perkawinannya dengan Dukak, 40, warga Desa Lae Langge Kec. Sultan Daulat Subulussalam hanya bisa merangkak, kendati rangkakan itu tidak senormal perkembangan dan pertumbuhan anak seusia dia. Demikian keterangan yang dihimpun Waspada, saat berkunjung ke kediaman Eva didampingi ibunya, Asnah, menyusul harapan salah seorang putra Asnah yang sengaja mengajak Waspada mampir ke rumah berkonstruksi papan itu, kemarin. Asnah mengaku, sejak kelahiran anaknya yang ketujuh dari sembilan bersaudara itu, Eva tumbuh tidak normal. “Yang bisa dibuatnya cuma begitulah,” terang Asnah menunjuk-

kan anaknya yang telungkup dan hanya mampu menggerakkan tangan dan kepala dengan gerakan yang cukup ringan. Mirisnya lagi dasar keterangan Asnah, hampir setiap hari waktunya nyaris hanya untuk Eva, karena di samping makan yang harus disuapi, untuk buang kotoran,mandi dan sebagainya Eva tak mampu sendiri. Sementara kata-kata yang ke luar dari mulut Eva, nyaris tak ada, kecuali makna sebuah isyarat. “Semualah kita tuntun, termasuk untuk duduk pun kalau nggak dibantu dia nggak bisa duduk, suara yang ke luar dari mulutnya pun nggak jelas,” urai A snah dibenarkan putranya. Menyoal upaya pengobatan Eva yang sudah memiliki dua adik itu, Asnah mengaku tak

mampu karena tani sebagai mata pencaharian mereka dengan anak sembilan orang sangat tidak memungkinkan. Namun usaha pengobatan kampung-kampung (baca: dukun/tabib) dan pernah ke rumah sakit sama sekali tidak membawa perubahan.“Waktu kubawa ke rumah sakit, kata dokter nggak bisa diobati,” terang Asnah tak menyebutkan rumah sakit atau dokter dimaksud. Asnah mengaku tak punya pilihan, kecuali hanya membaringkan anaknya di rumah dan membantu atau menuntun apa yang perlu dibuat untuk Eva. Kecuali itu, mungkin ada dermawan atau pemerintah setempat yang berkenan membantu untuk pengobatan anaknya, Asnahcumamenantidanpasrah. Khairul Boangmanalu

Waspada/Khairul Boangmanalu

MOHON BANTUAN: Asnah, ibu kandung Eva Susanti memperhatikan putrinya. Dia berharap ada dermawan atau pemerintah setempat peduli dan mau membantu pengobatan putrinya. Foto dijepret, Kamis (24/12) di kediaman mereka, Desa Lae Langge Kec. Sultan Daulat, Subulussalam, Aceh.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.