Waspada, Senin 28 Desember 2009

Page 2

WASPADA Demi Kebenaran Dan Keadilan

Banda Aceh: Cuaca : Berawan dan hujan lokal/guntur Angin : Tenggara - Barat Laut Kec. antara 10 s/d 25 Km/jam

Provinsi NAD: Lereng Timur Pegunungan, Dataran Tinggi, Pesisir Timur, Pantai Barat: Berawan dan hujan ringan

Temperatur Maks/Min: 310C - 230C BMKG Polonia

EDISI ACEH

SENIN, Kliwon, 28 Desember 2009 /11 Muharram 1430 H � No: 23012A Tahun Ke-63

Harian Umum Nasional Terbit Sejak 11 Januari 1947 Pendiri : H. Mohd. Said (1905 - 1995) Hj. Ani Idrus (1918 - 1999) ISSN: 0215-3017

Terbit 24 Halaman � Harga Eceran: Rp 2.500,- (belum termasuk ongkos kirim)

Referendum Pembangunan Menara Masjid Di Swiss

Indonesia Siapkan Petisi Menolak JAKARTA (Waspada): Pemerintah Indonesia diwakili Departemen Luar Negeri (Deplu) akan segera menyiapkan petisi terkait referendum pelarangan pembangunan menara masjid yang dibuat pemerintah Swiss sejak dua bulan lalu. Departemen Luar Negeri (Deplu) dan Lembaga Persahabatan Indonesia-Libya (LPIL) akan mengorganisasikan seluruh masyarakat Indonesia, baik Muslim ataupun nonMuslim, untuk membuat sebuah petisi yang berisi penolakan sekaligus imbauan kepada pemerintah Swiss untuk tidak melanjutkan referendum larangan pembangunan menara azan. Petisi tersebut nantinya akan disampaikan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai mediator dalam penyelesaian isu ini. Hal ini dijelaskan Sekjen LPIL Mahyudin Nawawi saat ditemui Kompas.com dalam acara seminar “Menuju Tata Dunia Baru yang Damai, Sejahtera, dan Adil” di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (27/12). “Polling itu kan sudah melanggar prinsip kebebasan agama. Ikon-ikon agama dilarang kemudian dijadikan obyek referendum, padahal kan tidak layak ikon-ikon agama seperti itu dijadikan obyek referendum. Untuk itu, kami akan Lanjut ke hal 2 kol. 1

Aneh, Kenderaan Luar Aceh Harus Ada Surat Camat LANGSA (Waspada): Aneh bin ajaib! Bagaimana tidak para pengendara khususnya mobil pribadi luar Aceh pada saat memasuki perbatasan Langkat Tamiang diharuskan menunjukkan surat camat dan lainnya, sekalipun kendaraannya telah dilengkapi STNK dan perlengkapan lainnya. “Buntutnya membayar upeti atau pungutan liar oleh oknum petugas di perbatasan,” ungkap Adnan NS kepada Waspada di Langsa, Minggu (27/12), saat bersangkutan menuju Banda Acah, mantan senator itu mengaku bahwa pihaknya banyak mendapat laporan pengaduan para pengguna mobil pribadi ketika memasuki Aceh mendapat pemeriksaan yang berlebihan dan terlalu mengada-ngada. Disebutkan, arus masuk Aceh oleh pendatang luar Sumatera dan Pulau Jawa sejak Kamis (24/12), dalam rangka menziarahi sanak famili korban bencana dan memperingati hari maha duka gelombang tsunami 26 Desember 2004, Lanjut ke hal 2 kol. 3

Antara

BANJIR BANDANG. Sejumlah warga melihat hantaman banjir yang melampui badan jalan di Desa Meunasah Baroh Kecamatan Simpang Kramat Aceh Utara, sekitar pukul 00.30 WIB, Minggu (27/12). Banjir yang datang tiba-tiba dengan ketinggian air sepinggang orang dewasa merendam sekurangnya 12 desa di Provinsi Aceh.

Ribuan Rumah Terendam MATANG KULI, Aceh Utara (Waspada): Dapat dipastikan, pada setiap akhir tahun, 18 desa di Kecamatan Matang Kuli, Aceh Utara tetap dilanda banjir. Akibatnya, warga panik dan kalang kabut menyelamatkan diri dan harta benda ke lokasi yang dianggap aman. Begitupun, Pemkab Aceh Utara hanya diam saja. Paling, bupati dan jajarannya datang ke lokasi untuk menyalurkan bantuan Sembako.

Ratusan Warga Penghasil Migas Terkurung LANGKAHAN, Aceh Utara (Waspada): Sedikitnya empat ratus jiwa warga Pedalaman Sarah Raja, Kecamatan Langkahan, sejak dua tahun terakhir terisolir (terkurung) akibat keterbatasan sarana infrastruktur. Ironisnya, Langkahan salah satu kecamatan penghasil migas dalam Kabupaten Aceh Utara. “Semasa Bupati Aceh Utara dijabat T Pribadi, tahun 2006, akses darat menuju pedalaman Sarah Raja sempat terbuka setelah pemerintah membangun empat jembatan kontruski kayu di kawasan itu. Keempat jembatan dimaksud terletak di antara empat dusun terpencil, yakni Dusun Sarah Raja, Keutok, dan Alue Seupui,” kata Camat Langkahan Drs. Amir Hamzah kepada Waspada, Jumat (25/12) petang. Sejak dua tahun lalu, lanjut camat, kondisi jembatan sudah hancur total hingga warga terpaksa mengarungi ganasnya arus sungai Jambo Aye ketika pulang pergi ke pusat Kecamatan. Para warga mesti naik perahu selama kurang lebih empat jam pulang – pergi (PP). Hal ini tentu berdampak buruk terhadap segala bidang kehidupan,

Banjir Landa Puluhan Desa Di Aceh Utara

Sementara upaya penanggulangan banjir secara permanen, tidak pernah mampu dilakukan. Minggu (27/12) sekitar pukul 05.00 pagi, banjir kiriman kembali melanda kecamatan itu, ribuan rumah terendam. Ketinggian air rata-rata mencapai pinggang orang dewasa. Sementara di Kecamatan Simpang Kramat tercatat 16 desa dilanda banjir. Jadi kemarin sebanyak 34 desa di Kabupaten Aceh Utara dilanja banjir. “Banjir ini akibat luapan air

Baca Halaman Dalam Kualitas Rendah, Tiga Proyek SDA Aceh Utara Rusak Diduga karena fisiknya dibangun dengan kualitas rendah atau di bawah standar, mengakibatkan tiga paket proyek di Dinas Sumber Daya Air (SDA) Kabupaten Aceh Utara dilaporkan rusak dan kerugian mencapai Rp840 juta.

Dosa Syirik Oleh: H. Ameer Hamzah Barang siapa mempersekutukan Allah dengan sesuatu, maka sesungguhnya mereka telah berbuat dosa besar. (QS. An-Nisa:46). DOSA yang paling besar adalah menyekutukan Allah dengan sesuatu, apakah dengan jin, manusia atau dengan makhluk lainnya. Orang-orang yang menyekutukan Allah disebut musyrik, sedangkan perbuatan tersebut disebut syirik. Inilah kerja orang-orang kafir sejak Nabi Adam sampai sekarang. Kaum ‘Ad, Tsamud, Iram, Namruz zaman Ibrahim menyekutukan Allah dengan berhala, Orang Yahudi menyekutukan Allah dengan Uzair, orang Nasrani menyekutukan Allah dengan Isa, dan orang-orang musyrikin Lanjut ke hal 2 kol. 1

jong Tgk Kari, Tanjong Seulamat, Jok, dan beberapa desa lainnya. “Setiap banjir di Desa Siren dan Laweung, airnya mencapai dua meter,” tambah Jafaruddin.. Terkait persoalan itu, Pemkab Aceh Utara diminta serius mengatasi banjir tahunan di Kecamatan Matang Kuli, dan jangan hanya mengirimkan bantuan Sembako untuk masyarakat, pada setiap kali peristiwa Lanjut ke hal 2 kol. 6

Samudera Terendam, Syamtalira Aron Terancam LHOKSEUMAWE (Waspada): Tanggul Krueng Pase sepanjang Kecamatan Samudera, Aceh Utara meluap. Sementara tanggul sisi timur sungai yang langsung menyentuh rumahrumah warga Desa Masjid, Kecamatan Syamtalira Aron, kondisinya amat mencemaskan akibat pembangunannya tak sempurna. Ratusan warga, Minggu (27/ 12) dikejutkan dengan luapan air sungai. Luapan yang menye-

Rosihan Anwar Dan Kisah 27 Desember

Lanjut ke hal 2 kol. 3

Di desa itu, air mencapai 120 centimeter. “Para warga yang terkurung, rata-rata sudah berumur lanjut. Untuk keluar dari desa, membutuhkan perahu karet atau sampan. Kalau hewan ternak, hanya sapi yang selamat, sementara ayam dan kambing, mati tenggelam,” katanya. Beberapa desa lain yang tergolong parah yakni Desa Cibrek, Tanjong Tgk Ali Muda, Mee, Meunasah Baro, Meunasah Blang, Punti, Hagu, Alue Thoe. Laweung, Siren, Aloen Tok, Tan-

Tanggul Krueng Pase Jebol

Lanjut ke hal 2 kol. 6

‘Tanggal 27 Desember dianggap penting diperingati oleh Bangsa Indonesia karena Belanda saat itu menyerahkan kedaulatan Republik Indonesia dan secara legal mengakui kemerdekaan bangsa Indonesia pada 17 Agustus,’ kata sejarawan Indonesia, Rushdy Hoesein saat ditemui di Wassenar, Belanda, Sabtu (26/12). Kehadiran sejarawan Indonesia ini ke Belanda, untuk mendampingi wartawan senior, Rosihan Anwar dalam napak tilas Konferensi Meja Bundar (KMB), terkait prosesi pembahasan penyerahan kedaulatan bangsa Indonesia oleh Pemerintah Belanda. Kemerdekaan bangsa Indonesia yang diperingati setiap 17 Agustus, masih dipermasalahkan oleh Belanda karena menurut mereka, secara legalitas, Belanda baru menyerahkan kedaulatan Pemerintah Indonesia pada 27 Desember

dari Krueng Keureuto. Selain itu, disebabkan saluran buangan Exxon Mobil yang sudah terlalu kotor. Sejak damai, saluran tersebut tidak pernah dibersihkan. Untuk mengatasi banjir, Pemkab Aceh Utara tidak mampu berbuat apa-apa,” kata Jafaruddin, 46, warga Desa Teumpok Barat. Karena banjir datang tibatiba dan masih terlalu pagi, ratusan warga Desa Teumpok Barat terkurung dan untuk menyelamatkan diri, warga terpaksa berdiam di meunasah (surau).

babkan tanggul sepanjang Kecamatan Samudera jebol, telah merendam sekitar 100 hektar tanaman padi warga. Menurut Camat Samudera, Yayan Albar, S.Sos, enam desa ikut terendam, dua desa diantaranya dinilai parah karena berdekatan dengan pingiran sungai.Yaitu Desa Tanjong Awe dan Kampong Baro. Sedangkan desa lain seperti Madan, Tanjong Abu, Rengkam dan sebagian Desa Prie juga dimasuki air meskipun tidak

Gajah Musnahkan 200 Ha Tanaman Sawit Waspada/Zainal Abidin

Sejumlah warga memasang karung sepanjang tanggul Krueng Pase di Desa Masjid, Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara. Kondisi tanggul yang terlalu rendah mengancam pemukiman warga sekitarnya, Minggu (27/12)

8 Hari Pasca Banjir, Pemukiman Pidie Jaya Centang Perenang MEUREUDU (Waspada): Meski banjir bandang yang melanda sejumlah kawasan di Kabupaten Pidie Jaya sudah berlalu hingga hari ke delapan, Minggu (27/12), namun secara umum kondisi pemukiman penduduk masih saja centangperenang alias kacau balau. Bahkan sejumlah ruas jalan juga masih sukar dilintasi baik dengan jalan kaki, kenderaan roda dua maupun roda empat. Pasalnya, di sepanjang ruas

jalan tersebut masih dibalut sisa lumpur tebal. Akibatnya, membuat kawasan tertentu masih sulit berhubungan atau melakukan aktivitas seperti biasa. Endapan lumpur tebal yang melekat di sejumlah bangunan rumah, masjid dan mushalla serta sekolah-sekolah belum bisa dibersihkan. Pasalnya, karena masyarakat masih saja terkendala dengan minimnya persediaan air untuk menyirami lumpur tebal tersebut.

Menyadari kondisi dan kendala yang dialami wargar setempat terutama di kawasan terparah yakni kecamatan Meureudu dan Meurah Dua. Maka, pihak Pengurus DPDKNPI Kabupaten Pidie Jaya dan sejumlah OKP lainnya mengambil inisiatif dan peran aktif membantu warga untuk melakukan pembersihan terhadap rumah ibadah (masjid dan Lanjut ke hal 2 kol. 3

ACEH UTARA (Waspada): Amukan gajah di perkebunan kelapa sawit petani Geureudong Pase, Aceh Utara, semakin meluas. Kerusakan terparah terjadi di Desa Pulo Meuria, sekitar 200 hektar perkebunan warga musnah akibat diinjak dan dimakan hewan bertubuh besar tersebut. Zulfikar Rasyid kepada Waspada, Minggu (27/12) mengatakan, sekitar 200 ha kelapa sawit warga telah rusak. Sementara penanggulangan amukan gajah yang dilakukan oleh pemerintah setempat belum berhasil. “Mereka tidak berhasil menangkap gajah. Jadi kita perlu melakukan upaya lain,” jelasnya. Dari 200 ha kelapa sawit yang rusak, menurut Taufikurrahman,32, sekitar 70 persen merupakan tanaman mendekati masa panen. “Sekitar 70 persen, telah berbuah pasir, sehing-

ga mendekati masa panen,” jelas pemuda asal kecamatan dimaksud. Batang sawit berusia sekitar tiga tahun tersebut dihancurkan binatang berbelalai untuk diambil bagian pucuknya yang masih muda. Sementara Kepala Desa Krueng Mbang, Asnawi Zakaria menjelaskan, kelapa sawit yang dirusak sebelumnya berumur antara satu bulan sampai tiga tahun. Tanaman yang usianya satu bulan baru dipindahkan dari persemaian. Sedangkan yang tiga tahun merupakan sawit siap panen. Dia mengharapkan, pemerintah daerah setempat membantu masalah yang sedang dìhadapi warga. Warga selain kesulitan mengusir gajah yang datang malam hari, mereka juga tidak lagi memiliki bibit tanaman pengganti yang rusak.(b17)

Fokuskan Rumah Duafa Dari Pada Seremoni MEDAN (Waspada): Pemerintah pusat dan Pemprov Aceh diminta harus menuntaskan rumah-rumah kaum duafa, terkena tsunami dari pada acara-acara seremonial yang tidak ada manfaat bagi masyarakat. Hal oti berkaitan dengan masih banyak keluhan warga yang terkena musibah tsunami hingga kini lima tahun sudah berlangsung, belum ada tempat tinggal dan bahkan masih tinggal di tenda-tenda darurat. “Saya minta pemerintah fokus perhatian kepada masyarakat,” kata Drs Marzuki Daud (foto) anggota DPR RI asal Aceh menjawab Waspada saat transit di Bandara Polonia Medan dari Banda Aceh menjelang bertolak ke Jakarta, Minggu (27/12). Kata Marzuki, masyarakat tak peduli dengan acara-acara seremonial menghabiskan uang rakyat tidak tentu arah. Yang mereka perlukan tempat berteduh disaat musim hujan

dan terhindar dari sengatan matahari. “Jadi tidak banyak manfaatnya bagi warga masyarakat seperti membangun Museum Tsunami yang menghabiskan dana cukup besar termasuk biaya perawatan, sementara masyarakat sudah lima tahun masih tinggal di barak-barak tidak layak,” kata Marzuki. Marzuki mengharapkan agar Badan Rekonstruksi Rehabilitasi (BRR) Aceh-Nias yang sudah habis masa tugas April 2009 dilanjutkan dengan Badan Kesinambungan Rekonstruksi Aceh (BKRA) dan Badan Kesinambungan Rekonstruksi Nias (BKRN), selektif memberikan rumah tempat tinggal kepada orang-orang benar korban tsunami dan gempa. Selaku anggota DPR RI asal Aceh, dia minta kalau perlu pemerintah pusat harus mengeluarkan Keppres agar pembangunan untuk Lanjut ke hal 2 kol. 1

terlalu parah. Kepala Desa Tanjong Baro, Ishak menjelaskan air sungai meluap sekitar pukul 08.00. Akibatnya tanggul sungai jebol di beberapa titik. Di antaranya tanggul di Desa Tanjong Baro, putus sepanjang 40 meter dan di Desa Tanjong Awe sepanjang 150 meter. Selain menggenangi tanaman padi siap panen, air juga merendam rumah dan berbagai jenis harta benda lainnya. Sementara ratusan warga Syamtalira Aron juga dikejutkan dengan meluapnya air sungai yang melintasi rumah-rumah warga. Apalagi tanggul sekitar 200 meter di Desa Masjid kondisinya terlalu rendah dan masih belum kokoh kibat dihantam banjir awal tahun lalu. Sehingga Lanjut ke hal 2 kol. 1

Peneror AS Putra Bankir Nigeria KANO, Nigeria (Antara/ AFP): Seorang bekas direktur bank terkenal Nigeria, Umaru Mutallab, Sabtu mengatakan pada AFP bahwa orang yang ditangkap karena upaya yang gagal untuk meledakkan sebuah pesawat AS dalam penerbangan dari Amsterdam ke Detroid adalah anak laki-lakinya. “Saya telah menerima telepon dari seluruh dunia mengenai anak saya yang telah ditangkap karena yang diduga upaya untuk membom pesawat,” Muthallab menceritakan pada AFP dalam perjalanannya ke Abuja, tempat ia telah dipanggil oleh agen keamanan. “Saya benar-benar kacau. Saya tidak ingin mengatakan apapun pada saat ini hingga saya mempersiapkan diri saya. Saya akan memberikan konferensi Lanjut ke hal 2 kol. 1

erampang Seramp ang - Ka jeut nyan toke Ki - He... he... he...


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.