Waspada, Senin 28 Desember 2009

Page 19

Sumatera Utara

WASPADA Senin 28 Desember 2009

Kota Medan B. Aceh Binjai Bireuen B. Pidie G. Sitoli K. Jahe Kisaran Kutacane

Zhuhur 12:21 12:34 12:22 12:29 12:28 12:28 12:25 12:22 12:24

‘Ashar 15:45 15:57 15:46 15:52 15:51 15:51 15:50 15:46 15:48

Magrib 18:19 18:29 18:20 18:24 18:25 18:25 18:27 18:21 18:23

‘Isya

Imsak

Shubuh Syuruq

Kota

19:33 20:43 19:34 19:38 19:39 19:39 19:41 19:35 19:37

04:51 05:07 04:51 05:01 05:00 05:00 04:51 04:50 04:54

05:01 05:17 05:01 05:11 05:10 05:10 05:01 05:00 05:04

Langsa 12:24 L.Seumawe 12:27 L. Pakam 12:20 Sei Rampah12:19 Meulaboh 12:31 P.Sidimpuan12:19 P. Siantar 12:20 Balige 12:20 R. Prapat 12:16

06:21 06:38 06:22 06:32 06:31 06:31 06:22 06:21 06:24

Zhuhur ‘Ashar 15:47 15:50 15:44 15:43 15:55 15:44 15:44 15:44 15:41

Magrib

‘Isya

Imsak

Shubuh Syuruq

Kota

18:20 18:23 18:18 18:17 18:28 18:21 18:19 18:20 18:12

19:34 19:37 19:33 19:31 19:42 19:35 19:33 19:34 19:31

04:55 05:00 04:51 04:49 05:02 04:44 04:48 04:47 04:43

05:05 05:10 05:00 04:59 05:12 04:54 04:58 04:57 04:53

Sabang 12:34 Pandan 12:21 Sibolga 12:21 Sidikalang 12:22 Sigli 12:32 Singkil 12:25 Stabat 12:22 Takengon 12:28 T.Balai 12:17 Tapaktuan 12:27

06:26 06:30 06:21 06:20 06:32 06:15 06:19 06:18 06:14

Dihisab oleh: Tim Ahli Badan Hisab dan Rukyat (BHR) Sumut

Wahyudi Meninggal Bukan Akibat Gizi Buruk SEI RAMPAH (Waspada): Wahyudi,10, anak pasangan Ruslan, 32, dan Evi,30, (telah bercerai) warga Dusun III, Buantan, Desa Pekan Tanjung Beringin, Kec.Tg.Beringin, Kab.Serdang Bedagai yang diberitakan, Sabtu(26/12) terkena terkena gizi buruk Jumat (25/12) meninggal dunia akibat gangguan hati. Hal itu dikatakan Plt.Kadiskes Kab.Sergai Drg.Zaniyar kepada Waspada, Minggu (27/12) pagi. Dikatakan Kadiskes,Wahyudi, Jumat (4/12) bersama keluarganya datang berobat ke Puskesmas Bedagai yang tidak jauh dari tempat tinggalnya dengan keluhan sakit perut dan sudah diberi terapi, kemudian, Senin(7/12) datang lagi untuk berobat selama beberapa kali. Namun, tidak juga sembuh, karena itu dokter merujuknya berobat ke Rumah Sakit Umum Sultan Sulaiman di Firdaus. Menurut keluarga Wahyudi dia dirawat selama dua minggu dengan diagnosa kecacingan. Namun, karena belum juga sembuh, oleh keluarga Wahyudi dibawa ke Rumah Sakit Trianda di Desa Pasar Bengkel, Kec.Perbaungan dan opname juga beberapa malam, tetapi tidak juga sembuh. Lalu, dibawa ke Rumah Sakit Grand Medistra di Lubukpakam, Deliserdang. Namun, setelah opname selama empat malam tidak juga sembuh akhirnya keluarga membawa Wahyudi pulang keTg.Beringin, tanggal 4 Desember 2009. Menurut Kadiskes yang dikutipnya melalui keluarga Wahyudi, korban selama 20 hari tidak bisa makan nasi dan selalu muntah, sehingga akibat itu kondisi badannya terus melemas akhirnya dia meninggal dunia, Jumat (25/12) malam. Jadi menurut hasil memeriksaan dokter korban bukan menderita gizi buruk, tetapi keterbelakangan mental, serta acites akibat gangguan hati. Drg Zaniyar mengatakan, korban seharusnya bukan berobat ke Rumah Sakit Trianda ataupun Grand Medistra, tetapi ke RSU H.Adam Malik Medan agar bisa mempergunakan Kartu Jamkesmas (Kartu Miskin).(a07)

Kinerja Pemko Dan DPRD Binjai Lemah BINJAI (Waspada): Pengurus Lembaga Pemantau Kinerja Penyelenggara Negara (LPKPN) Kota Binjai, Dahlan, menilai kinerja Pemko dan DPRD Binjai lemah dan banyak program kemasyarakatan 2009 tidak dilaksanakan penuh. Beberapa program, seperti dijelaskan Dahlan, Sabtu ( 26/12 ) operasi yustisi dan sosialisasi program pemerintah. Padahal anggaran tersebut disediakan dalam APBD 2009. Kelemahan itu menurut Dahlan, juga akibat Pemko Binjai tidak bijak mempergunakan skala prioritas dalam penggunaan anggaran. Program yang tidak dilaksanakan itu oleh DPRD tidak diberikan pengawasan sesuai fungsi dan tugasnya, sehingga kredibilitas DPRD tidak berfungsi. Dahlan juga menilai, belanja pemerintah Kota Binjai lebih banyak untuk bidang yang tidak bermanfaat. Setiap SKPD Pemko Binjai lebih banyak menghabiskan dana untuk makan dan minum serta perjalanan dinas. Beberapa SKPD ternyata masih menyediakan belanja untuk pegawai honorer, seperti di RSU dr. Djoelham Binjai dengan jumlah pegawai honor 1593 orang. Ketika di konfirmasi di RSU Binjai, diakui pegawai honor hanya 152 orang. Perbedaan sangat menyolok ini perlu diperiksa kebenarannya. Jika tidak benar, mengapa dalam Perubahan APBD anggaran pegawai honor juga ditambah. LPKPN menilai, sudah terjadi mark up dalam kasus honor pegawai tidak tetap di RSU dr.Djoelham Binjai. Selain itu di bagian hukum Pemko Binjai juga terdapat anggaran untuk honor tenaga bantuan hukum, yang jumlahnya puluhan orang. Lalu,fungsiDPRDBinjaisebagaipengawasdanpembuat anggaran harus dapat meneliti terjadinya mark up tenaga honor di Pemko Binjai, sehingga dana bisa diarahkan kepada kepentingan masyarakat. Apalagi penerimaan pegawai honorer sudah tidak dibenarkan oleh pemerintah pusat sejak 2005.(a03)

Dana PNPM Mandiri Di Langkat Rp17,4 M STABAT (Waspada): Alokasi dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat ( PNPM) Mandiri Pedesaan Langkat tahun 2009 Rp17, 4 miliar, di antaranya Rp13,92 miliar bantuan langsung masyarakat (BLM) yang disalurkan melalui rekening kelompok masyarakat pengelola. Selain itu, ada tambahan dana daerah untuk program bersama (DDUPB) dari APBD sebesar Rp 3,48 miliar. Anggaran ini meningkat 17,97 persen atau sebesar Rp2,65 miliar dibandingkan dana PNPM Mandiri Pedesaan tahun lalu Rp14,75 miliar, kata Bupati Langkat Ngogesa Sitepu dalam arahannya pada acara semiloka PNPM Mandiri Pedesaan dan sosialisasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) di ruang pola kantor bupati, Rabu (23/12). Menurut bupati, PNPM Mandiri Pedesaan salah satu upaya pemerintahmempercepatpenanggulangankemiskinandanperluasan kesempatan kerja melalui konsolidasi program-program pemberdayaan masyarakat. Sebelumnya Ka. Badan PMDK, Drs. Syam Sumarno melaporkan tujuan pelaksanaan semiloka sebagai upaya penanggulangan kemiskinan agar lebih terarah, terencana, terkoordinasi, termonitor dan terevaluasi sehingga lebih efektif dan efisien. Semiloka berlangsung sehari penuh dengan 98 peserta yang terdiri dari SKPD, tim koordinasi Pemprovsu, camat penerima PNPMMP, PJOK, UPK dan Ketua Forum/BKAD. (a01)

Pantai Cermin Theme Park Meriah PANTAICERMIN(Waspada): Memeriahkan Natal 25 Desember 2009 dan Tahun Baru 1 Januari 2010 Yayasan Panti Asuhan Serafim mengundang anak-anak yatim kristiani menyambut tamu di Theme Park, Pantai Cermin, Jumat (25/12). Demikian Asisten Direktur Marketing Pantai Cermin Theme Park T.Feria Aznita dalam siaran persnya disampaikan kepada Waspada. Dikemukakan, kegiatan itu dipimpin Dameria Pangaribuan untuk menyanyikan lagu lagu natal. Dalam acara nyanyi bersama itu anak-anak yatim sangat ceria menyanyi dalam menyambut tamu yang berkunjung ke Pantai Cermin Theme Park. Bukan itu saja, bagi tamu yang datang sejak Jumat (25/12) hingga Kamis (31/12) dibagikan mainan anak anak sebagai hadiah. Dijelaskan, sejak Kamis ( 24/12) Pantai Cermin mulai ramai dikunjungi tamu yang berketepatan hari libur cuti bersama dan juga libur sekolah. Pantai Cermin Theme Park sudah mempersiapkan berbagai acara untuk tamu dalam mengisi kegiatan liburan tersebut. Apalagi dalam menyambut Tahun Baru pada 31 ber 2009 malam, seperti tahun lalu, akan menghadirkan pesta kembang api di pinggir pantai. Dengan thema Sunset To Sunrise mengundang para artis terkenal dan DJ dari Jakarta. Namun, Pantai Cermin Resort Hotel sudah penuh dipesan para pengunjung untuk menghadiri acara perayaan detik-detik pergantian tahun dari 31 Desember 2009 ke 1 Januari 2010. Untuk itu, kata Feria, Pantai Cermin Theme Park sudah menantikan kedatangan para tamu dan akan memberikan pelayanan yang memuaskan.(a07)

Zhuhur ‘Ashar 15:56 15:45 15:45 15:46 15:54 15:49 15:45 15:51 15:41 15:51

17

Magrib

‘Isya

Imsak

Shubuh Syuruq

Kota

18:28 18:22 18:22 18:22 18:27 18:25 18:20 18:25 18:16 18:26

19:43 19:36 19:36 19:36 19:41 19:39 19:34 19:39 19:30 19:40

04:08 04:47 04:47 04:50 05:04 04:52 04:51 04:23 04:45 04:56

05:18 04:57 04:59 05:00 05:14 05:02 04:01 05:09 04:55 05:06

Tarutung 12:20 T.Tinggi 12:19 Panyabungan 12:17 Teluk Dalam12:24 Salak 12:22 Limapuluh 12:18 Parapat 12:20 GunungTua 12:17 Sibuhuan 12:17 Lhoksukon 12:27

06:38 06:18 06:18 06:21 06:35 06:23 06:22 06:30 06:16 06:27

Zhuhur ‘Ashar 15:45 15:43 15:43 15:50 15:47 15:42 15:44 15:44 15:42 15:49

Magrib

‘Isya

Imsak

Shubuh Syuruq

18:21 18:18 18:20 18:28 18:22 18:17 18:20 18:20 18:19 18:22

19:35 19:32 19:34 19:42 19:36 19:31 19:34 19:34 19:33 19:36

04:47 04:48 04:42 04:49 04:50 04:47 04:48 04:48 04:42 04:59

04:57 04:58 04:52 04:59 05:00 04:57 04:58 04:58 04:52 05:09

06:18 06:19 06:13 06:20 06:21 06:18 06:19 06:19 06:13 06:29

Padangsidimpuan Banjir P.SIDIMPUAN (Waspada): Sejumlah daerah di Kota Padangsidempuan banjir akibat hujan lebat yang terus mengguyur kawasan itu seminggu terakhir dan drainase tidak mampu menampungnya sehingga ratusan rumah kediaman warga dan badan jalan terendam.

Seperti yang terjadi, Sabtu (26/12) dan Minggu (27/12) rumah warga di Kelurahan Panyanggar digenangi air dan membuat pemiliknya sibuk mengevakuasi perabotan rumahtangga. “Volume air secara bertahap sejak pukul 16:00 mulai meninggi dan hingga meggenangi rumah,” kata Lenni Harahap. Hal sama juga dialami Anna Harahap. Rumahnya digenangi air setinggi 20 centimeter, dan

malah di halaman rumah ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. Sementara, Erwin Pulungan, rumahnya terus diterjang air deras setinggi 15 cm yang berasal dari bekas lokasi persawahan yang sudah beralih fungsi jadi pemukiman warga. Pasalnya, lokasi rumah Erwin jauh lebih rendah. “Jembatan kayu di depan rumah kami juga hanyut diseret air. Kami terpaksa mengeva-

kuasi barang-barang, karena air makin lama semakin tinggi,” sebut Zulfikar Harahap. Kata warga, kejadian seperti ini sangat jarang terjadi walaupun hujan lebat terus mengguyur sepanjang minggu.Warga sangat heran, kenapa hal itu bisa terjadi, karena parit yang ada tidak pernah tersumbat. Informasi diperoleh, hujan

lebat bukan hanya mengakibatkan rumah warga direndam banjir. Tapi volume air yang terus bertambah mengakibatkan tanggul sejumlah kolam ikan petani jebol, dan tanaman padi rusak. Menurut warga lainnya, banjir itu juga telah mengakibatkan kerusakan lahan pertanian. Padahal warga kelurahan

tersebut mayoritas bergantung hidup pada pertanian. Akibat lainnya, para kepala keluarga yang umumnya mencari bafkah dari menderes getah karet tidak bisa lagi bekerja. “Hujan terus-menerus seperti ini, membuat batang karet basah dan tidak bisa dideres. (a20)

22 Anggota DPRD Binjai Beri Peluang Walikota Mensahkan APBD 2010 Sepihak BINJAI (Waspada): Rapat pleno DPRD Binjai, Rabu ( 23/ 12) dipimpin Hj.Rini Sofyanti berlangsung alot, dan kepada masing-masing anggota dewan yang tidak setuju dibahasnya RAPBD diminta menandatangani surat untuk dikirim kepada Walikota. Setidaknya, 22 dari 29 anggota DPRD Binjai memberi pelung kepada Walikota Binjai mensahkan APBD 2010 sepihak karena ternyata mau menandatanganinya. Sedangkan tujuh anggota dewan tidak mau menandatangani, sebab menilai ada rekayasa memberi peluang pengesahan APBD dilakukan secara sepihak. Ketujuh anggota DPRD yang tidak mau menandatangani adalah H. Anatasi dan Irhamsyah Putra Pohan dari PPP, H. Haris Harto dan Ishamdani dari Partai Golkar, Surya Wahyu Danil dari Partai Hanura dan Irwan Yusuf dari PAN. Menurut Ishamdani dari PG, isi surat DPRD yang akan dikirimkan kepada Walikota Binjai mengebiri fungsi DPRD yang punya hak budget. Kalimat

di surat juga mengambang, tidak punya arah jelas. Disebutkan Ishamdani, surat itu berisi Permendagri No. 25/2009 tentang pedoman penyusunan APBD 2010. Kemudian teknisnya berdasarkan Permendagri No. 59/2007 yang menyatakan pemerintah daerah menetapkan APBD 2010 tepat waktu. Paling lambat 31 Desember 2009. Poin kedua disebutkan, penetapan KUA –PPAS bersama DPRD hingga tercapai kesepakatan terhadap Perda APBD, paling lambat 30 November 2009. Kemudian disurat tersebut disebutkan, anggota DPRD Binjai tidak dapat melaksanakan pembahasan dan penetapan Ranperda APBD 2010, disebabkan belum ditetapkannya pimpinan defenitif. Sehingga DPRD Binjai tidak menetapkan keputusan bersama dengan kepala daerah terhadap rancangan Perda APBD 2010. Untuk tidak menghambat proses pengesahan R APBD 2010, disesuaikan dengan peraturan dan perundangan yang berlaku. ‘’Kalimat di surat terse-

but sangat membingungkan,’’ ujar Ishamdani. Sebab, katanya, walikota tidak punya wewenang mensahkan Perda, sebab itu hak DPRD. Ishamdani juga menjelaskan, tidak disahkannya pimpinan defenitip, hanya faktor kekuasaan. Secara resmi Partai Golkar yang sah sudah mengusulkan H. Haris Harto sebagai Ketua DPRD. Bahkan sudah ada keputusan pengadilan, pimpinan sementara DPRD Binjai yang dijabat Hj.Rini Sofyanti dikembalikan kepada H.Haris Harto. Ternyata, pimpinan sementara tersebut tidak mau mengusulkan kepada Gubsu, sehingga semua pekerjaan DPRD Binjai dinilai ilegal. Dia menjelaskan, pimpinan sementara hanya bekerja untuk menetapkan pimpinan defenitif. Malahan, membahas tata tertib saja tidak dibenarkan, apalagi membahas APBD. Justru itu, Ishamdani menilai surat yang ditandatangani 22 anggota dewan itu akan dijadikan kekuatan ilegal oleh Walikota Binjai memproses APBD 2010 sepihak. (a03)

Pria Tewas Terlindas KA P. SIANTAR ( Waspada): Seorang pria ditemukan tewas di lintasan (rel) KA Simpang Kerang, Kel. Sumber Jaya, Kec. Siantar Martoba dengan kondisi tubuh terpotong-potong dan diduga tergilas kereta api barang dari arah Medan menuju Pematangsiantar, Sabtu (26/12). Korban diketahui bernama MuhammadYakub Nasution, 52, warga Kel. Sumber Jaya, Kec. Siantar Martoba.

Berbagai keterangan yang dihimpun dan keterangan warga setempat, Suparno, 35, korban terlindas KA barang yang datang dari Medan menuju stasiun KA Pematangsiantar. Namun,Suparnomenyebutkan tidak tahu pasti bagaimana korbanbisaterlindasKA,akantetapi sebelumnya ada mendengar teriakan warga yang melarang korban mendekati lintasan KA. Jenazah korban selanjutnya

dievakuasi personil Polresta Pematangsiantar ke RSUD Dr. DjasamenSaragihuntukdivisum. Polisi masih melakukan penyelidikan penyebab korban tewas di lintasan KA. Kapolresta Pematangsiantar saat dikonfirmasi melalui Pabungpen AKP Muslim dan Kasat Lantas AKP F. Zendrato, SH, Sabtu (26/12) mengatakan polisi masih menyelidiki penyebabkematiankorban.(a14)

Waspada/Helmy Has

PASAR SAYUR: Pasar tradisional memanfaatkan pinggir Jalan Nelayan Tanjungtiram, Batubara sudah dua tahun lebih berlangsung. Namun pihak pemerintahan kecamatan tidak mampu mencari solu si mengatasinya. Badan jalan menyempit, lalulintas macet karena pedagang tidak bisa ditertibkan petugas. Di pangkal Jalan Nelayan berjejer pedagang sayuran, pedagang ikan asin,sayuran,ikan basah. Foto direkam, Rabu (23/12).

Bayi Penderita Gizi Buruk Meninggal KISARAN (Waspada): Bayi penderita gizi buruk akhirnya meninggal dunia, Minggu (27/ 12) setelah menjalani enam hari di RSUD Kisaran. Bayi itu, Dara br Sinaga, 1, putri pasangan Rahmat Sinaga, 35, dan Hariani Sitorus, 34, warga Dusun V, Desa Sijabut, Kec. Airbatu, Kab. Asahan. Pasien tersebut sudah menjalani perawatan sejak, Senin (21/12) dan menurut dokter ia positif gizi buruk. “Bayi mengalami komplikasi penyakit, selain gizi buruk (marasmus) dia juga mengalami penyakit menyerang organ

tubuhnya (kwashiorkor) yang menyebabkan badan bayi bengkak, dan saat bayi meninggal berat badannya 5 kg serta mengalami hipotermi (kedinginan) karena organ tubuhnya rusak,” uangkap Dokter Sepesialis Anak dr Alfian Nasution saat dikonfirmasi Waspada. Oleh sebab itu, katanya, diharapkan kepada para orang tua untuk memperhatikan anaknya saat menderita diare yang berkelanjutan, dengan segera memeriksakannya ke dokter anak, karena penyakit itu bisa menyerang usus, sehingga anak tidak mau makan dan

berdampak ke otak anak. “Bila mereka tidak sanggup ke spesialis, maka berobatlah ke rumah sakit umum, karena di sana ada dokter spesialis yang siap melayani,” kata Alfian. Selain itu, diharapkan kepada ibu rumah tangga untuk memperhatikan makanaan yang dikonsumsi bayi dengan gizi dan vitamin yang seimbang. “Jangan jadikan alasan faktor ekonomi penyebab penyakit bayi, namun jadikan kesehatan keluarga prioritas utama dalam rumah tangga,” ujar Alfian. (csap)

Dari Workshop Renstra Pendidikan T. Tinggi

Memadukan Imtaq, Kualitas Dan Peduli Lingkungan ‘VISI adalah awal dari sebuah keberhasilan.’ Begitu kalimat yang tertulis dalam sebuah iklan. Kalimat itu bisa dipahami, karena tanpa visi yang jelas sebuah program diperkirakan akan berjalan tanpa arah yang jelas. Namun, untuk mendapatkan visi yang baik, bukan pekerjaan gampang. Dibutuhkan banyak kepala untuk mendapatkan ide-ide segar yang mumpuni, meski seringkali kalimat sebuah visi itu hanya berupa ungkap singkat dalam beberapa kata. Dinas Pendidikan Kota Tebingtinggi dibantu DBE I USAID, misalnya harus melakukan workshop karantina selama dua kali pertemuan, masing-masing empat hari untuk menghasilkan rancangan Renstra Pendidikan Kota Tebingtinggi 20102015. Pertemuan I dilaksanakan 28-31 Oktober 2009 di Hotel Niagara Parapat dan pertemuan II dilaksanakan 09-12 Desember 2009 di Hotel Siantar Parapat. Itu menunjukkan betapa untuk mendapatkanvisiyangbaikmembutuhkan waktu lama dan keseriusan dalam penggarapannya. Tak kurang dari 14 petinggi Dinas Pendidikan kota Tebingtinggi, mulai dari Kadis, Kadubdis, Kasi hingga pengawas sekolah setiapjenjangpendidikandibantu satu orang dari Dewan Pendidikan, harus berpikir keras. Mereka merumuskan visi, misi, tujuan danprogram sertasasaranpendidikan Kota Tebingtinggi, lima tahun ke depan. Perdebatan pun berlangsung alot, bahkan tak jarang benturan muncul ketika

Waspada/Abdul Khalik

SARAT PERDEBATAN: Workshop Renstra Pendidikan Kota Tebingtinggi 2010-2015, meski sarat dengan perdebatan, ternyata menghasilkan kertas kerja yang kuat dan utuh. Terlihat sejumlah peserta tengah serius membahas berbagai hasil pemikiran peserta. Foto direkam belum lama ini. terjadi perbedaan antara pemikiranberlatarideologisdan pemikiran berlatar teknis. Syukur saja, spesialis DBE 1 USAID Dolly Hutapea, terlatih untuk memadukan pikiran yang saling kontradiktif dan tercecer di antara peserta. Sehingga hasil akhirnya demikian menggembirakan. Workshop karantina sesi pertama dimulai dengan pembuatan visi. Tiga kelompok yang dibagi, masing-masing menelurkan pikirannya. Setelah perdebatan alot berlangsung selama setengahhari,diputuskan kalimat visi pendidikan KotaTebingtinggi 2010-2015 adalah; “Terwujudnya Pendidikan Masyarakat Kota Tebingtinggi yang bertaqwa, berkualitas, mandiri dan berdaya saing.” Kalimat itu merupakan akomodasi dari pandangan tiga kelompok peserta workshop. Namun, pada pertemuan kedua, kalimat itu direvisi, setelah Kadis Pendidikan Drs Pardamean Siregar,MAPdalamsebuahforum mendapatmasukandari sejumlah

pakar. Disepakati pada workshop kedua, kalimat visi pendidikan menjadi;“Terwujudnya PendidikanMasyarakatKota Tebingtinggi yang Bertaqwa dan Berdaya Saing.’ Sebagai catatan, peletakan kata taqwa dalam kalimat visi berlangsung alot, karena mendapat tantangan keras kelompok I. Sedangkan kelompok tiga kukuh mempertahankan kata itu. Kelompok III, yakniWakil Ketua Dewan Pendidikan Drs Abdul Khalik, MAP, Ka PMPTK Drs Jumpa Ukur Sembiring, Ka. PLS Drs Kamaluddin Daulay serta pengawas SD Frafdasari Rambe, SPd, harus bersitegang urat dengan kelompok I dengan personil Ka. Pembinaan SMP, SMA dan SMK Drs Jonner Sitinjak, Ka. Informasi Manajemen Pendidikan Drs Cirus Sitanggang, Kasi Tenaga Pendidikan Nilce Kaloeti, S.Sos. MPddanPengawasSekolah SMA Drs Mindo Siregar. Meski demikian,perdebatansoalkataitu, tetap dalam koridor intelektual. Pada

akhirnya, kata taqwa bisa masuk dalam kalimat visi. Dari visi itu, sejumlah misi pendidikan pun ditentukan pula. Ketigakelompokkembalibekerja. Mereka memikirkan sejumlah misi yang akan diemban di era 2010-2015. Diperoleh tujuh misi yang harus dilaksanakan Dinas Pendidikannantinya.Ketujuhmisi itu juga merupakan akomodasi daritigakelompokyangada,meski diperoleh melalui perdebatan panjang. Ketujuh misi pendidikan itu, yakni pertama, meningkatkan kualitas pendidikan berwawasan iman dan taqwa. Kedua, meningkatkan kualitas dan daya saing lulusan yang mandiri sesuai jenjang pendidikan. Ketiga, meningkatkanperluasandanpemerataan akses pendidikan anak usia dan dini dan kejuruan. Keempat, meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan. Kelima, meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan. Keenam, meningkatkan tata kelola penyelenggaraan pendidikan; dan Ketujuh, meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan. Di hari terakhir workshop pertama itu, berhasil dirumuskan 17 tujuan dari visi dan misi itu. Ke 17 tujuan itu merupakan proses berpikir yang dilakukan ketiga kelompok dengan pembagian tugas untuk setiap kelompok. Kelompok I mendapat tugas memikirkan tujuan dari misi 2 dan 4. Kelompok II memikirkan tujuandarivisi3dan6.Sedangkan kelompokIIImendapattugasmemikirkan tujuan dari misi 1, 5 dan 7. Tujuan yang berhasil dirumuskan, meliputi misi I dengan tujuan, 1, meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dan pengawas sekolah mengintegrasikan Imtaq ke dalam setiap mata pelajaran.2. meningkatkan kom-

petensipesertadidikmenerapkan Imtaq dalam kehidupan seharihari. Misi II, dengan tujuan 1. meningkatkannilairata-rata ujian pada jenajng SD, SMP, SMA dan SMK. 2. meningkatak rata-rata perolehan nilai peserta seleksi SD unggulan.3.meningkatkanjumlah lulusan setiap jenjang pendidikan yang diterima di sekolah unggulan. 4. meningkatkan jumlah lulusanSMAyangditerimadiPTN danjumla lulusanSMKyangditerima di DU/DI dan beriwirausaha. Kemudian visi III dengan tujuan, 1. Meningkatkan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang berkualitas untuk pendidikan PAUD dan kejuruan. Tujuan dari visi IV, 1.Menuntaskan jumlah pendidikyangmemilikikualifikasi S1/DIV, dan 2. Meningkatkan jumlah tenaga pendidik dan pengawas sekolah yang profesional. 3. Meningkatkan komptensi tenagakependidikan. Selanjutnya visi V dengan tujuan, 1. Melengkapi, memelihara dan memperbaiki sarana pendidikan di setiap jenjang pendidikan. 2. Mengupayakan penataan sarana dan prasaranapendidikan,berkoordinasi denganinstansiterkait,untukmeminimalisir musibah alam. Visi VI dengan tujuan, 1. Penguatan tata kelola penyelenggaraanpendidikan.VisiVIIdengan tujuan,1.Mengoptimalkan peran dan fungsi Komite Sekolah di semua jenjang pendidikan. 2. Mendrong masyarakat menumbuhkembangkanpendidikanformal dan non formal. 3. Meningkatkan kepedulian masyarakat pentingnya pendidikan anak. Waktu empat hari pada sesi pertama workshop, ternyata tak cukup untuk menuntaskan kalimat visi dan misi. Pertemuan pertama itu, menyisakan sejumlah catatan yang harus dituntaskan. Padapembahasan tujuan,perdebatan tajam terjadi pada visi V,

di mana persoalan tata ruang dan lingkungan sekolah menjadi fokuspembahasan.Pembahasan terhadap misi V dan tujuannya sampai pada tahap pemahaman betapa selama ini manajemen pendidikan Kota Tebingtinggi, samasekalitidak memperhatikan dampak musibah alam dalam bentuk banjir yang telah merugikanpendidikan.“Kedepansarana pendidikan di kota itu, harus memperhatikantataruangsarana pendidikan,” kata penggagas ide itu Drs Abdul Khalik, MAP. Terkait dengan itu, dalam sesi workshopkedua,diputuskan pula perlunya dibangun program pendidikan dengan pendekatan green school alias sekolah hijau. Program itu, memutuskan setiap sekolahharusmenanamdanmemelihara 10 pohon per tahun. Melalui program itu, nantinya seluruh sekolah di Kota Tebingtinggi akan mampu menanam dan memelihara 1.340 pohon per tahun. Sehingga dalam tempo lima tahun ke depan, akan ada 13.400 pohon yang ditanam dan dipelihara dalam program green school itu. Workshop sesi kedua itu juga tak menyelesaikan pembuatan Renstra Pendidikan KotaTebingtinggi 2010-2015. Namun, semua peserta sepakat, hasil dari pertemuan itu telah mampu memadukan nilai-nilai spiritual, profesional dan eco education yang sangat berguna bagi generasi muda kota itu nantinya. Penuntasan inti Rentstra dalam bentuk visi, misi, tujuan dan program berhasil dirumuskan dengan keberhasilan sekira 85 persen. Sedangkan 15 persen dari sisa naskah kerja itu akan ditangani langsung oleh Dinas Pendidikan dan DBE 1 USAID. Pekerjaan itu meskimelelahkan,tapimembuat puas semua peserta, karena lima tahun ke depan pendidikan Kota Tebingtinggi akan memiliki pijakan kinerja yang jelas. Abdul Khalik


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.