Waspada, Senin 28 Agustus 2012

Page 23

Aceh

B10

WASPADA

Senin 27 Agustus 2012

Jeritan Yusnidar Menjadi Pengasin Ikan

JAM menunjukkan pukul 08:45, Sabtu (25/8) akhir pekan lalu penulis sengaja mencari bidikan foto-foto terkini dalam suasana Idul Fitri di kawasan pesisir Pelabuhan Pantai Perikanan (PPP) Idi, Aceh Timur. Tibatiba terlihat sejumlah kaum pria dan wanita serius menjemur ikan. Di terik matahari pagi yang begitu panas, dari sejumlah pengasin ikan tampak seorang bocah usia 3 tahun berpegangan pada baju seorang wanita, ibunya. Dalam keadaan berdiri, sang anak mengeluarkan air mata sambil meminta susu.

Waspada/Muhammad H Ishak

Arus Balik Di Bireuen Masih Padat

Libur Terakhir Lebaran

BIREUEN (Waspada): Arus balik lebaran dari arah timur maupun dari barat hingga hari kelima di jalan lintas umum (Jalinsum) kawasan Bireuen terlihat masih padat kendaraan. Bahkan, pada tempat-tempat tertentu nyaris macet. Pantauan, Jumat (24/8), jalinsum kawasan depan Pasar Peusangan dan Bireuen serta daerah sekitarnya masih padat kendaraan berbagai jenis dan mereka yang berplat Aceh maupun luar Aceh lalulang. Bahkan pada lokasi atau saat-saat jalan nyaris macet. Kondisi seperti itu, nyaris tidak belum ada bedanya pada hari raya pertama dan kedua terutama pada sore hari kendaraannya masih sangat padat. “Padatnya lalulintas ini mungkin sampai Minggu,” kata Furqan, warga Kutablang. Sementara itu, suasana Kota Bireuen, Jumat (24/8), terlihat masih ada yang menjual mercon, atau petasan serta alat permainan anak-anak seperti yang terlihat di kawasan Tugu dan di kawasan Jalan Andalas sebelah barat. (cb02)

Perpeloncoan, Senior Bisa Diberi Sanksi LHOKSEUMAWE (Waspada): 1.892 Mahasiswa baru Universitas Malikussaleh (Unimal) mengikuti Orientasi Studi Pengenalan Kampus (Ospek) di Kampus Utama Reuleut, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara. Namun, dalam Ospek kalau ketahuan senior melakukan peloncoan terhadap mahasiswa baru akan dikenakan tiga sanksi. Hal ini ditegaskan Ketua Panitia Ospek Unimal 2012 Hadi Iskandar, Minggu (26/8). Hadi menambahkan, sekarang di kampus tidak boleh lagi perpeloncoan terhadap mahasiswa baru. Apalagi membentak atau kontak fisik antara mentor (seniorred) dengan mereka. Karena hal sudah diatur dalam surat keputusan Menteri Pendidikan. Terkait jumlah peserta Ospek, Hadi menyebutkan, sebanyak 1.892 mahasiswa baru yang mengkuti Ospek tahun ini, jumlah ini diperkirakan bisa bertambah pada hari pertama Ospek karena jumlah tersebut adalah data registrasi di kepanitiaan sampai hari Minggu. Dan, jumlah ini juga tidak termasuk mahasiswa yang masuk melalui jalur SPMB lokal. Disebutkan jumlah tiap-tiap fakultas, Ekonomi 450 mahasiswa, Ilmu Sosial & Ilmu Politik 396 mahasiswa, Hukum 122 mahasiswa, Teknik 532, Pertanian 342 mahasiswa dan Pendidikan Dokter 50 mahasiswa. (cmk)

Ketua AKA Bireuen Dukung Bupati BIREUEN (Waspada): Ketua Asosiasi Kontraktor Aceh (AKA) Bireuen, Samsul Bahri, mendukung penuh pernyataan Bupati Bireuen Ruslan HM Daud pada acara apel perdana di hadapan seluruh pegawai, yaitu PNS di lingkungan Pemkab tidak sibuk mengurus proyek ataupun kalau mau urus proyek silahkan jadi kontraktor jangan jadi PNS, karena PNS punya aturannya juga. “SayaatasnamaAKABireuenmenilaipernyataanbupatisebagai langkah positif dan patut kita dukung sebagaimana diharapkan bupati saat itu,” kata Samsul Bahri, Minggu (26/8). Pernyataan sikap bupati yaitu, PNS yang nyambi sebagai kontraktor sibuk mengurus proyek silakan pilih satu di antaranya mundur dari PNS mengurus proyek atau tetap jadi PNS tetapi harus ikut peraturan PNS. Menurut Syamsul Bahri, sekitar 2006 kontraktor atau perusahaan yang terdaftar di lembaga yang dipimpinnya diperkirakan mencapai 700, namun sejak beberapa tahun terakhir ini hanya tinggal sekitar 350 perusahaan. Namun, Samsul mengaku kurang tahu penyebab atau alasannya mereka seperti iyu, hanya saja disebutnya mereka terutama yang menengah ke bawah kurang aktif saja. (cb02)

Bireuen Dari Gelap Kembali Terang BIREUEN (Waspada) : Sekitar sepuluh bulan lebih suasana kota Bireuen gelap bagikan kota mati. Pasalnya, akibat lampu jalan dan lampu median jalan, serta lampu taman kota diputus pihak PLN Rayon Bireuen lantaran menunggak rekening listrik jalan sebesar Rp6 miliar lebih. Kini petugas dari PLN Rayon Bireuen telah menyambung kembali lampu atas permintaan Pemkab Bireuen dijabat Bupati H Ruslan HM Daud ,Bireuen kembali terang benderang. Manajer PLN Rayon Bireuen, Ridwan Adam, Senin (20/ 8) mengatakan, disambungnya kembali lampu jalan atas permintaan Bupati Bireuen H Ruslan HM Daud yang baru beberapa hari lalu dilantik. Hal itu sesuai dengan janjinya saat kampanye menerangkan Bireuen kembali dengan cahaya lampu warna warni sebagai menyahuti keluhan masyarakat. Menurut Ridwan Adam, sebelum menyambung kembali lampu jalan yang telah diputus beberapa waktu lalu, pihaknya telah duduk bersama Bupati H Ruslan beserta pejabat terkait membahas tunggakan rekening listrik lampu jalan yang menjadi tanggungjawab Pemkab Bireuen yang mencapai Rp 6 miliar. (b12)

Penerbangan Di Bandara SIM Banda Aceh Tiba (flight, asal, waktu) Garuda Indonesia

Berangkat (flight, tujuan, waktu)

GA 142 Jakarta/Medan GA 146 Jakarta/Medan

10:40 15:50

GA 143 Medan/Jakarta GA 147 Medan/Jakarta

11:25 16:45

Y6 555 Jakarta * Y6 537 Jakarta/Medan

19:05 12:30

Y6 556 Jakarta** Y6 538 Medan/Jakarta

07:05 12:30

JT 304 Jakarta JT 396 Jakarta/Medan

11:35 20:00

JT 397 Medan/Jakarta JT 307 Jakarta

06:40 12:15

SJ 010 Jakarta/Medan

12:55

SJ 011 Medan/Jakarta

13:25

Batavia Air Lion Air

Sriwijaya Air Air Asia

AK 305 Kuala Lumpur *** 12:20

AK 306 Kuala Lumpur*** 12:45

FY 3401 Penang ****

FY3400 Penang ****

Fire Fly

14:10

* Setiap Selasa, Kamis, Minggu. ** Setiap Senin, Rabu, Jumat. *** Setiap Senin, Rabu , Jumat dan Minggu. **** Setiap Selasa, Kamis dan Minggu.

YUSNIDAR, (jilbab hitam depan) asal Blang Geulumpang, Kecamatan Idi Rayeuk, Aceh Timur sedang mengasin ikan di PPP Idi, Sabtu (26/8).

14:30

Objek Wisata Di Aceh Selatan Membludak TAPAKTUAN (Waspada) : Hari terakhir liburan pasca Idul Fitri 1433 H, Minggu (26/8), sejumlah objek wisata di Kab.Aceh Selatan terlihat membludak. Para warga menghabiskan waktu liburannya bersama keluarga, mengunjungi lokasi objek wisata di daerah penghasil pala tersebut. Mereka bukan hanya berasal dari Aceh Selatan, melainkan dari kabupaten/ kota tetangga seperti Subulussalam, Abdya, Nagan Raya dan Aceh Barat. Sedangkan lokasi objek wisata yang mereka kunjungi, menurut amatan Waspada, meliputi Air Dingin Pantai Putih di Kec. Sawang dan Samadua, Tuwi Lhok di Kec.Sawang, Lubuk Simerah, Kolam Aroya, Air Tejun Tingkat Tujuh dan lokasi Pemandian Panyupian di Kec. Tapaktuan. Namun lokasi paling padat

terlihat di Air Dingin Pantai Putih. “Hari ini kan liburan terakhir dan kita habiskan bersama keluarga,” ungkap Hasbi, 45, warga Gampong Kuta Buloh, Meukek di Pantai Putih Air Dingin. Hal serupa juga dikemukakan Amiruddin, 34, asal Desa Kuta Tinggi,Kec. Blangpidie, Abdya di lokasi pemandian Panyupian. Ia bersama rombongan mendatangi lokasi wisata alam itu dengan bus umum yang dikontrak sebelumnya. “Kami memang telah sepakat mengakhiri liburan terakhir ini dengan cara mendatangi lokasi Panyupian, karena kawasan ini daerahnya air bening dan dingin,” katanya diamini keluarga Latifah. Para pengunjung tersebut umumnya membawa perbekalan santapan berupa nasi dan makanan ringan, kecuali kaum remaja dan kawula muda. Mereka hanya mengandalkan makanan yang dijual di kafe. Membludaknya pengunjung tersebut membuat pemilik restoran dan kafe di lokasi menjadi panen rezeki termasuk pedagang dadakan dan tukang

parkir. Mereka sibuk melayani kedatangan pengunjung berkendaraan roda dua, empat dan enam. “Ya minggu ini pendapatan kami agak lumayan dibandingkan hari-hari sebelumnya, karena pengunjungnya memang luar biasa,” tutur Rajuddin, 21, petugas parkir di Panyupian. Rajuddin bersama beberapa temannya mengaku memperoleh pendapatan memcapai Rp100.000 hingga Rp150.000 per orang. Sedangkan padaharihari sebelumnya paling tinggi hanya Rp50.000 per-orang. Adapun besarnya pungutan yang mereka terapkan untuk sepeda motor Rp1.000 per unit. Se-dangkan kendaraan pribadi roda empat dan enam Rp5.000 per unit. Ramainya pengunjung di lokasi wisata ini membuat pusat kota Tapaktuan (Aceh Selatan) dan Blangpidie (Abdya) menjadi lengang. Tetapi warga yang terlihat ramai hanya di Pasar Kotafajar, Kec.Utara, karena berlangsungnya hari pekan mingguan. (b30)

“Susu-susu, mak susu, susu mak,” pinta sang anak kepada ibunya yang sedang menjemur ikan asin. Artinya: susu-susu, ibu minta susu, susu ibu. Sambil meronta dan menangis, sang ibu menjawab, “Saba neuk beh, inteuk supot tablo susu oh lheuh jibi peng,” kata Yusniar, 41, sang ibu dengan nada polos. Artinya: Sabar nak ya, nanti sore kita beli susu setelah ibu dapat uang. Mendengar kalimat tersebut, siapapun akan terharu apalagi kamera penulis spontan mengarah ke arah sang anak yang sedang menangis dan meronta-ronta meminta susu. Sang ibu yang sedang mengasinkan ikan saat diabadikan gambar merasa malu dan sedikit tersenyum lebar. Anaknya yang sebelumnya menangis juga spontan terdiam melihat kamera penulis mengarah kepadanya.

Yusnidar adalah janda asal Gampong Blang Geulumpang, Kecamatan Idi Rayeuk, Aceh Timur. Setelah suaminya meninggal dunia beberapa tahun silam, kini Yusnidar terpaksa harus merawat empat anaknya yang masih duduk di bangku sekolah, termasuk salah satunya masih tergolong balita itu. “Saya bersama rekan-rekan sudah bertahun-tahun jadi pengasin ikan. Gaji kami hanya Rp50.000 per hari. Tugas kami menjemur ikan dan mengangkat kembali pada sore hari,” ujar Yusnidar. Yusnidar mengaku, ikan yang dijemur dari berbagai jenis itu terkadang harus diangkatnya kembali jika hujan. “Kalau siap jemur saat pagi terus tiba-tiba hujan, terpaksa harus diangkat kembali. Tapi walaupun banyak kerja, tapi gaji kami per hari tetap Rp50.000,” ujar Yusnidar.

KehidupanYusnidar di pesisir sana pasti mengundang perhatian semua pihak, namun demikian hingga kini pemerintah belum memihak terhadap keluarga janda itu. Empat anaknya kini menjadi tanggungannya. Meski hanya dengan upah Rp50.000 per hari yang didapatnya, namun kesabarannya telah mengantarkan anak-anaknya hingga mampu sekolah. Yusnidar membutuhkan perhatian dan uluran tangan pemerintah. Rp50.000 hasil mengasin ikan tidak selamanya didapatkan, lebih-lebih saat musim penghujan. Jika ada pihak yang memberikan modal usaha, Yusnidar mengaku akan berupaya untuk bangkit dan membangun kehidupannya yang lebih baik dari sekarang. Muhammad H Ishak

Gubernur Aceh Diminta Tegas Dan Taat Hukum BANDA ACEH (Waspada) : Terkait pelantikan Wali Kota/Wakil Wali Kota Langsa Usman Abdullah-Marzuki Hamid yang direncanakan dipimpin Ketua DPRK Langsa M Julfri, Gubernur Aceh Zaini Abdullah diminta tegas dan taat hukum sehingga Sidang Istimewa yang akan dilangsungkan Senin (27/8) itu sah secara hukum. “Kita minta Gubernur Aceh benar-benar taat hukum, termasuk ketegasan dalam pelantikan Wali Kota/Wakil Wali Kota Langsa,” kata Direktur Aceh Lawyers Clup, Safaruddin, Minggu (26/8). Dia mengungkapkan, Gubernur Aceh dinilai telah mulai melawan hukum karena melalui surat No: 171/23247 tanggal 23 Agustus 2012 yang ditujukan kepada Pimpinan DPRK Langsa menyebutkan bahwa pelantikan pasangan Usman Abdullah - Marzuki Hamid tetap dipimpin Ketua DPRK Langsa M Zulfri. “Hal ini menunjukkan bahwa Gubernur Aceh tidak taat pada peraturan perundangan, gubernur seharusnya berpedoman pada peraturan perundang-undangan dalam pelantikan

Wali kota Langsa,” tutur Safaruddin. Seharusnya, lanjut Safaruddin, Gubernur Aceh merujuk ke pasal 38 ayat (2) huruf g dan ayat (3) UU Nomor 11 tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh, pasal 383 ayat (2) huruf c dan pasal 384 ayat (1) UU No: 27 tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD serta pasal 102 ayat (2) huruf c dan pasal 103 ayat (1) PP No 16 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan DPRD tentang Tata tertib DPRD. Menurutnya, dalam aturan memang disebutkan bahwa pergantian antar waktu anggota dewan yang dipidana diusulkan oleh Partai Politik (Parpol) pada pimpinan DPRD kab/kota atau DPRK dengan tembusan kepada gubernur. “Dalam hal ini gubernur sebagai perwakilan pemerintah pusat di daerah harus menegakkan aturan UU dengan memerintahkan kepada Ketua Partai Aceh Kota Langsa agar menarik dan mengganti M Zulfri dari DPRK Langsa agar tidak menimbulkan implikasi hukum lainnya,” kata Safaruddin. (b24)

Jalinsum Dalam Kota Bireuen Jadi Kolam BIREUEN (Waspada) : Para pengguna jalan dalam kota Bireuen dan jalinsum Banda Aceh – Medan mengeluh. Pasalnya, setiap turun hujan beberapa ruas jalan dalam kota Bireuen dan jalinsum sudah sekian lama berlubang tidak diperbaiki jadi kolam terendam curahan hujan. Pengamatan Waspada, ruas jalan yang sekian lama berlubang belum diperbaiki jalan masuk ke kantor Samsat pembayaran pajak kendaraan, kantor Dinas Dikbudpora tepatnya

disudut Pos Pemadam Kekabaran. Kondisi jalan masuk ke kantor pajak kenderaan sudah berlubang sepanjang 20 meter jika turun hujan kondisi jalan jadi kolam terendam selama seminggu. Rendaman curahan hujan yang sama jalan mulus di depan pendopo bupati, Jalan Mayjen THamzahBendaharamenujukeRSUDdrFauziah kondisi jalan jadi kolam lantaran di kedua sisi jalan tidak ada got (saluran pembuangan). (b12)

Aksi Curanmor Terekam Kamera CCTV Di Kantor Pegadaian KUALA SIMPANG (Waspada): NR, 20, yang sedang mengendarai sepeda motorYamaha Mio bernomor polisi (Nopol) BL 4190 UK membonceng rekannya, MR, 19, meluncur dari Kampung Durian, Kecamatan Rantau, Aceh Tamiang menuju Kota Kualasimpang dan selanjutnya memacu meluncur ke jalan lintas Sumatera ( Jalinsum) yaitu arah Medan-Banda Aceh. Persis di depan Kantor PT Pegadaian (Persero) yang melayani Pegadaian Syariah berlokasi di seberang jalan depan gedung DPRK Aceh Tamiang di Jalan Juanda Karang Baru, NR memijak rem kendaraannya dan mematikan mesin sepeda motor roda dua itu.

Selanjutnya, kedua remaja Kampung Durian itu melepaskan pandangannya ke Kantor Pegadaian Karang Baru dan melihat sepeda motor Yamaha Jupiter Z Silver –orange BL 5559 UI yang parkir halaman di depan Kantor Pegadaian. Mereka lalu, si MR duduk di jok sepeda motorYamaha Jupiter Z Silver-Orange BL 5559 UI. Pelaku lalu mencoba membawa kabur motor itu, namun tak berhasil. Lalu, NR mulai mengkutak-katik kunci stang Yamaha Jupiter itu. Dia merusak kunci stang Yamaha Jupiter dengan menggunakan kunci L dan melarikan sepeda motor hasil curian itu. Purwanto, 32, warga Sungai

Liput security Pegadaian Karang Baru terkejut ketika melihat sepeda motor Yamaha Jupiter Z Silver-Orange BL 5559 UI miliknya sudah tidak ada lagi. Aksi kedua pelaku itu terekam CCTV yang dipasang Kantor Pegadaian Karang Baru. Kedua wajah dan gerakgerik pelaku terendus polisi dan aparat Polres Aceh bergerak menuju titik sasaran dan menciduk MR dan NR di Kuburan China, Kampung Durian, Rantau, Aceh Tamiang dan digelandang ke Mapolres Aceh Tamiang. Menurut Kapolres Aceh Tamiang AKBP Armia Fahmi, polisi telah mengumpulkan delapan unit sepeda motor berbagai jenis hasil kejahatan NR dan m Rifai. (b23)

Antara Laron Dan Cahaya Lampu “HABIS manis sepah dibuang,” kata Jimbron, Direktur Eksekutif Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Reuncong Aceh ketika ngopi bareng bersama Waspada di salah satu warung kopi di Gampong Teupin Punti (TPI), Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara, Minggu (26/8) pagi. Kalimat itu keluar begitu saja dari mulutnya setelah membaca sejarah pembangunan Mobil Oil di salah satu situs internet. Dalam situs itu juga ditulis, kalau sebentar lagi kegiatan eksplorasi gas alam cair akan berakhir pada 2014. Berita itu sangat mengejutkan dirinya. Pasalnya, setelah 30 tahun beroperasi di Aceh perusahaan itu belum meninggalkan sesuatu yang dapat dikenang dengan indah.Warga lingkungan masih banyak yang miskin, jalan, jembatan dan sejumlah sarana dan prasarana lainnya masih banyak yang rusak. Kondisi jalan line pipa kini sulit untuk dilintasi. Hampir di sepanjang badan jalan terdapat lubang-lubang besar yang setia setiap saat menunggu korban. Setiap hari jalan tersebut dilintasi kendaraan bermotor dari Kecamatan Syamtalira Aron, Nibong, Tanah Luas, Matang Kuli, Paya Bakong, dan Pirak Timue. Dan bahkan, para karyawan ExxonMobil juga masih menggunakan jalan tersebut untuk keluar masuk kantor di Poin E. Anehnya, ExxonMobil tidak

peduli dan tidak tahu malu. “Harusnya ExxonMobil malu dengan masyarakat Aceh Utara, karena telah terlalu banyak mengeruk keuntungan dari perut bumi mereka,” kata Jimbron yang bernama asli Zainal Abidin Badar. Dulu, sekitar tahun 1969, MobilOil bersama pemerintah dan Pertamina memberikan harapan-harapan kepada masyarakat, kalau MobilOil berhasil dibangun, maka kesejahteraan masyarakat Aceh khususnya masyarakat Aceh Utara akan hidup makmur dan sejahtera. Dan membuka peluang kerja seluas-luasnya untuk para pemuda Aceh. Dan setelah 30 tahun beroperasi, sangat sedikit jumlah anak-anak Aceh yang dapat bekerja di perusahaan raksasa tersebut. Kalau masa kerja Exxon Mobil berakhir di tahun 2014, maka dengan sendirinya masa kerja PT Arun NGL juga berakhir. Jika begitu, sejumlah aset PT Arun yang bernilai Rp6,5 triliun itu diprediksikan akan menjadi besi tua. Agar tidak menjadi besi tua, maka aset tersebut harus diubah fungsi menjadi terminal gas. Terminal gas tersebut bahan bakunya diambil dari Bontang dan tangguh. Investasi yang dibutuhkan untuk proyek baru tersebut mencapai 175 juta dolar. Melalui terminal tersebut gas dialirkan ke Medan melalui pipa

sepanjang 250 km dengan kebutuhan dana mencapai 300 juta dolar. Untuk kesuksesan pembangunan terminal gas tersebut, kini berbagai pihak telah berdata-ngan ke Aceh, mulai dari Pertamina, anggota Komisi 7 dan Komisi 6 DPR-RI dan berbagai pihak lainnya. Mereka datang ke Aceh untuk meyakinkan masyarakat, kalau proyek itu berhasil dibangun, maka akan membawa berkah yang luar biasa untuk masyarakat Aceh, karena kedaulatan gas Indonesia ada di Aceh. Bukan hanya mereka, hal itu juga diungkapkan oleh Fuad Buchari, Vice Presiden Director PT Arun NGL. Bahkan kata mereka, dengan adanya teriminal gas arun, berbagai industri yang selama ini telah lama vakum akan aktif kembali, seperti KKA dan PT AAF, juga dapat memanjangkan umur PT PIM karena ketersediaan bahan baku semakin terjamin. Sedangkan selama ini PT PIM setengah mati berjuang untuk mendapatkan bahan baku gas dengan harga yang super mahal. Dengan aktifnya berbagai industri di Aceh, maka peluang kerja masyarakat Aceh semakin terbuka. Untuk teriminal gas sendiri membutuhan tenaga kerja yang lumayan besar, belum lagi di PT PIM, KKA dan AAF. Jumlah pengangguran dapat ditekan dalam jumlah yang signifikan. Maimun Asnawi

Waspada/HAR Djuli

KOLAM di badan jalan masuk kantor Samsat dan kantor Disdikbudpora Bireuen jika hujan turun selalu terendam curahan hujan. Foto direkam, Sabtu (25/8).

‘Istana’ Penderita Gizi Buruk Dipasang Listrik IDI CUT (Waspada): Setelah 67 tahun Republik Indonesia Merdeka, ‘istana’ penderita gizi buruk di Gampong Baro Idi Cut, Kecamatan Darul Aman, Aceh Timur digratiskan listrik oleh pihak PLN Ranting Idi Cabang Langsa. “Ini adalah bentuk kepedulian kami pihak PLN terhadap masyarakat yang benar-benar kurang mampu. Kondisi keluarga penderita gizi buruk yang benar-benar membutuhkan bantuan itu kami ketahui melalui Harian Waspada,” kata Manager PLN Ranting Idi, Mukhtar Yunus, Sabtu (25/8). Di sela-sela meninjau rumah Yusniar— nenek penderita gizi buruk di Gampong Baro Idi Cut, Mukhtar Yunus mengatakan bahwa kehidupan keluarga duafa itu sangat memprihatinkan, bahkan untuk makan tiga kali hampir tidak teratur. “Sejak dulu hingga sekarang rumah Yusniar gelap saat malam hari, kecuali hanya lampu teplok. Tapi sekarang sudah terang setelah listrik terpasang,” katanya. Mukhtar menambahkan, lampu penerang listrik tersebut dipasang petugas, Jumat (17/ 8) lalu. Harapannya adalah keluarga penderita gizi buruk bisa menikmati terangnya lampu

penerang listrik dalam bulan Ramadhan tahun ini. “Ini adalah bantuan dari kami pihak PLN, kami tidak bisa membantu lain seperti YARA menggalang dana dan diserahkan ke pasien. Hanya ini kemampuan kami,” kata Mukhtar Yunus. Yusniar adalah nenek Rita Zahara. Rita Zahara adalah seorang janda yang memiliki dua anak, salah satunya Saifullah. Saifullah yang sudah berusia 9 tahun merupakan penderita gizi buruk sejak lahir. Saifullah diduga menderita gizi buruk karena faktor ekonomi. Saifullah kini sudah dalam penanganan medis pihak RSUD Idi setelahYayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) melakukan advokasi. Rita Zahara kini menetap di rumah kakak kandungnya di depan rumah orangtuanya, Yusniar. Rita Zahara hidup bersama dua anaknya setelah suaminya tidak kembali sejak 8 tahun yang silam setelah cerai dan kini sudah menderita lumpuh kaki di rumah orangtuanya di Kecamatan Peureulak. Rita Zahara sangat bersyukur sudah mendapatkan lampu penerang listrik yang merupakan hadiah dari pihak PLN Ranting Idi. (b24)

Waspada/Muhammad H Ishak

MANAGER PLN Ranting Idi, Mukhtar Yunus melihat meteran listrik yang dipasang, 17 Agustus 2012 lalu. Foto diambil Sabtu (25/8).


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.