Waspada, Senin 26 Maret 2012

Page 22

Aceh

B8

Ikrar Damai Harus Diimplementasikan

Sambinoe Gelar Bakti Sosial Di Aceh Jaya BANDA ACEH (Waspada) : Yayasan Sambinoe kembali mengelar bakti sosial peduli kesehatan di Aceh, Kali ini lembaga pimpinan Darwati A Gani mengadakan operasi katarak dan Pemeriksaan THT secara gratis yang dipusatkan di RSUD Calang di Kabupaten Aceh Jaya pada 24-25 Maret 2012. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menurunkan tingkat kebutaan dan mengurangi masalah gangguan pendengaran usia dini. “Kami yakin kegiatan ini belum seberapa dibanding dengan jutaan harapan masyarakat Aceh untuk berubah,” ungkap Darwati Mantan First Lady Aceh itu menyebutkan pihaknya berusaha untuk mengajak seluruh komponen masyarakat Aceh untuk melakukan yang terbaik untuk membantu sesama. Menurut Darwati, tim medisYayasan Sambinoe telah mengoperasi 43 orang penderita katarak dan mengobati 100 orang murid-murid SD di Calang. Disamping kegiatan tersebut aksi sosial ini juga diiringi dengan pengobatan mata gratis pada masyarakat Calang. Kegiatan sosial seperti ini telah sering dilakukan di Aceh, tidak hanya operasi katarak, Sambinoe juga memberikan pengobatan gratis terhadap penyakit lain bagi masyarakat miskin di Aceh. “Kegiatan ini rutin dilaksanakan untuk membantu mengurangi beban masyarakat yang kurang mampu agar dapat meningkatkan taraf kesehatan masyarakat Aceh,” sebut Darwati. Ditambahkan, aksi sosial itu kerja bersama segala pihak yang peduli dan ingin membantu meringankan beban masyarakat Aceh yang terhimpit dengan masalah kemiskinan dan rendahnya pendidikan serta derajat kesehatan yang masih minim. Sebelumnya sambinoe juga mengelar operasi bibir sumbing dan khitanan massal di beberapa daerah di Aceh.(b08)

Pemkab Pijay Tekan Kemiskinan MEUREUDU (Waspada) : Pemkab Pidie Jaya, berhasil menekan alias menurunkan angka kemiskinan. Jika pada tahun 2009, tingkat kemiskinan warga di daerah itu mencapai 28 persen (27,97 persen), berhasil ditekan alias diturunkan tinggal 23,36 persen di tahun 2011. Upaya ini akan terus kita lakukan sehingga derajat dan martabat daerah dan rakyat Pidie Jaya bisa terangkat lebih sejahtera dari sebelumnya. Seperti yang telah dilakukan, dalam kurun waktu dua tahun, yakni tahun 2009 ke tahun 2011 kita telah berhasil menurunkan angka kemiskinan rakyat Pidie Jaya, dari 28 persen menjadi 23,36 persen. Dan ini akan terus diupayakan secara maksimal agar turun hingga menjadi 17 persen. Bupati Pidie Jaya, Drs HM Gade Salam melalui Kepala Bappeda Ir H Razali Adami,MP kepada Waspada, Minggu (25/3) menyatakan, sudah menjadi suatu komitmen jajaran Pemkab Pidie Jaya, bekerja keras mensejahterakan rakyat di daerah yang belum berusia lima tahun itu. Penurunan angka kemiskinan warga PiJay itu ditandai dengan semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi warga, yakni dari tahun 2009 pertumbuhan ekonominya 5,22 perser, kini di tahun 2011meningkat menjadi 5,70 persen Selain terus berupaya menurunkan angka kemiskinan, kata HM Gade Salam, pihaknya juga berupaya menurunkan angka atau jumlah pengangguran, jika di tahun 2009 jumlahnya 7,21 persen dari 149 ribu lebih jumlah penduduk Pidie Jaya. Kini di tahun 2011 angka pengangguran hanya tinggal sekira 5,57 persen Demikian halnya di bidang pendidikan juga sudah menjadi target Pemkab, melakukan pendistribusian guru secara merata alias tidak menumpuk pada sekolah tertentu. “Ini harus benarbenar dilakukan sehingga kemajuan pendidikan di Pidie Jaya lebih baik dibanding sekarang. LSM, OKP, atau Ormas diharapkan bantuannya, “imbuh Gade Salam.(b09)

DAS Blang Malo Tangse Kritis, Warga Butuh Tanggul SIGLI (Waspada) : Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng yang membelah kawasan pemukiman Blang Malo, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie saat ini dalam kondisi kritis. Kerusakan DAS ini selain akibat faktor illegal logging di hulu sungai juga disebabkan aktivitas perambahan kawasan pesisir. Pantauan Waspada, Minggu (25/3) di hulu Sungai (Kruengred) kawasan Blang Malo, diperkirakan sepanjang ratusan meter DAS mengalami abrasi. Tanah di pinggiran DAS amblas sehingga membuat sungai menjadi bertambah dangkal dan melebar. Kerusakan alam menjadi ancaman serius bagi masyarakat khususnya yang bermukim di pinggiran sungai. Saat ini, air sungai sangat cepat meluap ke pemukiman warga apabila intensitas curah hujan tinggi. Kondisi itu lebih diperparah lagi menyusul akibat terjadinya banjir bandang yang melanda Tangse pada 25 Februari 2012 lalu membuat sejumlah tebing sungai terkikis, sehingga perlu dibangun tebing penahan air agar perkampungan masyarakat tidak diterjang air saat hujan turun. Kondisi terparah kikisan air sungai di pinggiran Gampong Blang Malo. Nurdin,42, warga Blang Malo mengatakan, apabila tanggul penahan air tidak segera dibangun dikhawatirkan saat hujan rumah yang berada di pinggir sungai akan terendam bahkan akan diterjang air. “Warga sangat membutuhkan tanggul agar rumah kami tetap aman, “sebut Nurdin. Dikatakan Nurdin, akibat banjir bandang 25 Februari lalu telah memporak-poranda perkampungan penduduk, kondisi sungai sudah sangat parah dan perlu ditangani segera mengantisipasi banjir susulan. Apalagi curah hujan di Tangse sangat tinggi, “tambahnya. Hal sama diakui Erna Wati,28, rumahnya berada di pinggir sungai saat banjir bandang sebagian telah diterjang air dan rusak para. Selain membangun tanggul warga juga meminta Pemerintah memperbaiki dan membangun kembali rumah yang rusak diterjang air bah itu, “tukasnya. Menurut Erna, pemerintah tidak hanya memberi perhatian ke Tangse paska banjir bandang itu, tapi sebagai daerah rawan bencana tanah longsor dan banjir yang selalu harus diwaspadai. “Yang tak kalah pentingnya melarang para oknum pelaku pembalakan liar di Tangse tidak lagi menimbulkan bencana alam dengan biarkan hutan terus dirambah tangan-tangan jahil, “ujar Erna. Kerusakan serius juga terjadi di hilir Sungai (Krueng) Sarah Panyang yang bermuara ke Geumpang (Pidie) - sampai ke Tutut (Aceh Barat). Aktivitas perambahan hutan di tiga kecamatan kawasan pegunungan tersebut terbilang sangat tinggi yang tak berjarak dari penggiran sungai. Selain perambahan hutan yang dilakukan pengusaha pembisnis kayu, juga alih fungsi kawasan pebukitan untuk dijadikan perkebunan diduga faktor pemicu kerusakan DAS. Tak hanya di hulu sungai yakni kawasan pegunungan, tapi pinggiran sungai di bagian hilir juga ditebang kayunya. Hal itu pula dibenarkan Camat Tangse, Jafaruddin, S. Sos. Menurutnya, terjadinya banjir bandang yang meluluhlantakkan kawasan kecamatan pegunungan itu, salah satu penyebabnya adalah karena perambahan hutan yang dilakukan pihak tak bertanggung jawab di hulu sungai.(b09)

Waspada / Rusli Ismail

RUAS JALAN kabupaten Blang Dhot-Blang Pandak, Kecamatan tangse, Pidie mengkhawatirkan karena terancam ambruk abrasi Krueng Tangse. Foto direkam bebera waktu lalu.

WASPADA Senin 26 Maret 2012

Waspada / Rusli Ismail

PJ GUBERNUR Aceh Tarmizi A.Karim menandatangi prasasti peresmian Asrama Mahasiswa Hikmad di Banda Aceh, Sabtu (24/3)

Diduga Penanam Bom Di Lhoong Dilumpuhkan BANDA ACEH (Waspada): Tim Mabes Polri dan Polda Aceh, Sabtu (24/3) petang melumpuhkan salah satu yang diduga pelaku penanam bom di Jalan Banda Aceh-Meulaboh, kawasan Lhoong, Aceh Besar, beberapa waktu lalu. M bin JF, 48, warga Gampong Pasi, Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar, ditembak petugas saat hendak melarikan diri dari penyergapan di tempat persembunyiannya di sebuah tempat budidaya jamur di Gampong Limpok, Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar, sekira pukul 18:30. Tersangka yang mengalami luka tembak di tangan dan dada,

akhirnya meninggal dunia saat dilarikan ke rumah sakit. Saat berita ini dikirim, jenazah M bin Jf masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Aceh di Lamteumen Banda Aceh untuk divisum. Kapolda Aceh Irjen Pol Iskandar Hasan yang Waspada hubungi via handphone membenarkan kejadian itu. “Betul, ada satu orang yang dicurigai sebagai pelaku penanam bom di kawasan Lhoong beberapa waktu lalu, tadi menjelang Shalat Maghrib (kemarin-red) dilumpuhkan karena berusaha kabur saat dilakukan penangkapan. Untuk lebih jelasnya tolong ditanyakan ke Dirreskrim

atau Kabid Humas,” kata Kapolda. Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Gustav Leo yang Waspada hubungi terpisah mengatakan, M bin Jf diduga sebagai salah satu pelaku penanaman bom di kawasan Lhoong berdasarkan hasil pengembangan dari enam tersangka yang sudah ditangkap terlebih dahulu dan sekarang sedang menjalani pemeriksaan di Mabes Polri. “Selain tersangka, tim juga membawa dua orang untuk diperiksa sebagai saksi, karena pada saat kejadian keduanya di di TKP,” kata Kombes Pol Gustav Leo. (b05)

Isak Tangis Iringi Pemakaman Maimun BANDA ACEH (Waspada): Isak tangis keluarga dan kerabat mengiringi pemakaman Maimun, 48, yang menurut pihak kepolisian adalah salah satu tersangka pemasangan bom di Jalan Raya Banda Aceh-Meulaboh, kawasan Lhoong, Aceh Besar. Jenazah ayah dua anak yang tewas ditembak tim gabungan Densus 88 Mabes Polri dan Polda Aceh, Sabtu (24/3) petang, saat hendak melarikan diri dari sergapan di tempat persembunyiannya di sebuah tempat budidaya jamur di Gampong Limpok, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar itu, dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Gampong Pasie, Kecamatan Lhoong, Aceh Besar, Minggu (25/3) sekira pukul 11:00. Sebelum diserahkan kepada pihak keluarga Sabtu malam, jenazah almarhum yang mengalami luka tembak pada bagian dada dan tangan sebelah kanan, sempat dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Aceh untuk mendapat perawatan medis. Namun, dalam perjalanan tersangka meninggal dunia akibat pendarahan pada luka tembak di tubuhnya. Tarmizi, Geuchik Gampong Pasie yang ditemui Waspada tentang sosok Maimun sebelum diketahui tewas tertembak, mengakui tidak mengetahui apa

kegiatan yang bersangkutan sehari-hari. “Kalau aktivitasnya saya tidak tahu, karena setiap hari dia jarang di gampong. Dia pagi keluar dan baru pulang sore atau malam hari,” kata Tarmizi. Geuchik Pasie juga menyebutkan, selain meninggalkan dua orang anak yang masih kecil-kecil, almarhum juga meninggalkan seorang istri bernama Nurmaya, 30. Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Gustav Leo yang Waspada hubungi Minggu (25/ 3) siang menyebutkan, Maimun menjadi target pihak kepolisian

karena keterkaitannya dengan Dughok cs, tersangka sejumlah kasus penembakan di Aceh beberapa waktu lalu. “Korban terpaksa dilumpuhkan karena melarikan diri saat hendak ditangkap. Anggota sudah melepaskan tembakan peringatan, tapi yang bersangkutan tetap berusaha kabur,” ujarnya. Kombes Pol Gustav Leo juga menambahkan, dua warga yang sempat dibawa petugas pasca kejadian itu, sudah dibebaskan setelah dimintai keterangan. (b05)

Bides Wajib Tinggal Di Desa MEUREUDU (Waspada) : Setiap Bidan Desa (Bides) yang diangkat Kementerian Kesehatan RI melalui jalur Pegawai Tidak Tetap (PTT) yang ditempat di Pidie Jaya wajib tinggal bersama masyarakat di desa tempat tugasnya. “Jika ditemukan ada bidan desa yang tidak tinggak di desa tempat tugasnya, kepala desa diminta untuk tidak memberikan rekomendasi sehingga pihak Dinas Kesehatan setempat dapat menunda bahkan menghentikan pembayaran gaji terhadap bides yang malas situ.” Penegasan itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Pidie, Munawar Ibrahi kepada Waspada, Sabtu (24/3), sehubungan masihadabidesyangmalasdantakmautinggaldidesatempattugasnya. Diakui Munawar ada bidan desa yang bersekongkol dengan Kepala Desa minta tandatangan pimpinan desa yang menyatakan aktif bekerja dan tinggal di desa, sehingga dengan demikian membuat Dinas Kesehatan tidak bisa menghentikan pengamprahan gaji karena dibuktikan dengan tandantangan kepala desa, sebutnya. Penegasan agar setiap bides wajib tinggal bersama masyarakat di desa tempat tugasnya dimaksudkan sebagai upaya mengoptimalkan dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada penduduk dan sesuai aturan yang berlaku.(b09)

BANDA ACEH (Waspada) : Peringatan Maulid Akbar yang dilaksanakan (Himpunan Keluarga Masyarakat Meureudu dan Meurah Dua (Hikmad), Kabupaten Pidie Jaya Cabang Banda Aceh berlangsung sangat semarak dan meriah ditanda dengan tumpahnya sekira 3.000-an mahasiswa dan masyarakat baik berdomisili di Banda Aceh maupun yang senagaja datang ke Banda Aceh. Kegiatan Maulid Akbar Nabi Besdar Muhammad SAW yang dilaksanakan Hikmad Cabang Banda Aceh itu sekaligus dirangkai dengan peresmian gedung megah Asrama Mahasiswa Hikmad di Jalan Elang, Lorong Langgar No.5 Gampong Ateuek Pahlawan, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh, Sabtu (24/3). Acara yang turut dihadiri Pj Gubernur Aceh Tarmizi A.Karim, mantan Menteri BUMN Mustafa Abubakar, mantan Gubernur Aceh Prof Dr Syamsuddin Mahmud, Wakil Ketua DPR Aceh, Drs H Sulaiman Abda, Bupati Pidie Jaya, HM.Gade Salam, mantan Pj Bupati Pidie Jaya, Drs HM Salman Ishak,MS, Ketua Hikmad Ir.Tgk HM Isa Musa dan beberapa anggota legislatif serta pejabat setempat. Pada kesempatan itu Penjabat (Pj) Gubernur Aceh,Tarmizi A.Karim menyerukan semua peserta Pilkada Aceh mengimplementasikan ikrar Pilkada damai sebagaimana dideklarasi bersama di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh pada 14 Maret 2012. Tarmizi mengingatkan, penyelenggaan Pilkada damai itu jangan hanya sebatas diucapkan tetapi betul-betul diterapkan di lapangan. “Mendekati hari H yang jatuh pada 9 April nanti semua kandidat calon harus mengkoordinir semua tim sukses dan simpatiannya di lapangan. “Kami harap semua calon siap menang

dan siap untuk kalah, “tandas mantan Pj Gubernur Kalimantan Timur itu. Diakui Tarmizi, selama ini semakin tingginya eskalasi kekerasa menjelang Pilkada, Pj Gubernur Aceh itu mengatakan benturanbenturan merupakan hal yang lazim. Diibaratkan seperti orang melangsungkan suatu pesta tentu ada piring yang pecah, tapi diharapkan pecahnya jangan terlalu banyak, kata Tarmizi. Artinya, benturan yang terjadi akhir-akhir ini tidak melakukan sesuatu hal yang diluar batas kewajaran. “Semua calon beranimo untuk menang. Tapi, kan tidak harus dengan cara-cara kekerasan, “pungkasnya. Bupati Pidie Jaya (Pijay),Drs HM Gade Salam menyatakan, untuk sementara ini daerahnya merupakan Kabupaten teraman dalam Pilkada Aceh. “Jangankan mobil yang terbakar sepeda pun belum ada yang terbakar. Kondisi ini diiharapkan sampai hari H, 9 April 2012, “kata Gade Salam Peresmian asrama mahasiswa Hikmad yang ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Pj Gubernur Aceh Tarmizi A.Karim, mantan Menteri BUMN Mustafa Abubakar, Bupati Pidie Jaya,Drs HM Gade Salam, dan Ketua Hikmad HM Isa Musa Asrama berlantai dua yang diresmikan Pj Gubernur Aceh itu sesuai laporan Ketua Hikmad yang dikerjakan selama 10 tahun menghabiskan dana Rp7,5 miliar bersumber dari dana aspirasi dewan daerah asal dan sumbangan masyarakat serta pengusaha. Dalam laporannya, Ketua Hikmad Isa Musa mengatakan, peresmian Asrama Mahasiswa Hikmad setelah menjalani masa pasang surut akhirnya dinyatakan rampung sekira 98 persen.(b09)

PT PIM Ancam Pecat Distributor Nakal LHOKSEUMAWE (Waspada): Untuk mempertahankan swasembada pangan, pada tahun 2012, PT. Pupuk Iskandar Muda diwajibkan pemerintah memproduksi pupuk urea bersubsidi sebanyak 423.618 ton. Jika program penting itu gagal dijalankan, maka dapat mengganggu roda pemerintahan, mengingat sebagian besar masyarakat Indonesia masih menggunakan beras sebagai kebutuhan pokok. Kondisi ini menyebabkan pemerintah selalu memberikan subsidi bagi pupuk, agar petani Indonesia dapat memperoleh pupuk dengan harga murah sehingga swasembada pangan dapat terus dipertahankan. Kebijakan pupuk bersubsidi diatur dalam Permentan nomor 87/ Permentan/SR.130/12/2011 tanggal 9 Desember 2011 tentang kebutuhan dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi untuk sektor pertanian dan Peraturan Menteri Perdagangan nomor 17/M-Dag/Per/6/ 2011 tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi untuk sektor pertanian. Untuk melaksanakan kebijakan itu, pemerintah menunjuk PT. Pusri Holding selaku induk perusahaan dari PT. Petrokimia Gresik, PT. Pupuk Kaltim, PT Pupuk Kujang, PT. Pupuk Iskandar Muda dan PT Pupuk Sriwijaya Palembang, untuk pengadaan dan distribusi pupuk bersubsidi. Khusus untuk PT. PIM, sesuai surat dari PT Pusri (Persero) No. U-909/A00000.UM/ 2011, tanggal 11 Agustus 2011, ditugaskan untuk pengadaan dan pendistribusikan pupuk urea bersubsidi untuk Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau mulai 1 September 2011. “Guna memenuhi kebutuhan pupuk urea bersubsidi untuk 5 provinsi, pada tahun 2012 PT PIM berkewajiban memproduksi pupuk sebanyak 423.618 ton terdiri dari Aceh 94.800 ton, Sumatera Utara 207.600 ton, Sumatera Barat 82.218 ton, Riau 39.000 ton. Jumlah sebanyak ini masih di bawah produksi PIM untuk satu pabrik sebesar 570.000 ton, apabila ke dua

pabrik berproduksi, maka jumlah produksi urea PT. PIM dalam satu tahun 1.140.000 ton,” kata Mashudianto, Direktur Utama PT PIM diamini Syakban Daud, Sekretaris Perusahaan. Untuk menjamin kelancaran dalam pendistribusian, Direktur Utama dan Direktur Komersil PT PIM telah melakukan kunjungan koordinasi dan silaturahmi ke Gubernur Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Kunjungan tersebut disambut positif oleh kedua Pemda dan mengharapkan penyediaan pupuk urea bersubsidi sesuai yang dialokasikan Menteri Pertanian. Harapan ini juga disampaikan bupati dan wali kota se Sumatera Barat Pada kesempatan tersebut Direktur Utama PT Pupuk Iskandar Muda menjamin ketersediaan pupuk di Sumatera Barat dan juga di provinsi lain yang menjadi tanggung jawab PT Pupuk Iskandar Muda dan mengharapkan tidak ada hambatan birokrasi yang dapat menghambat distribusi penyaluran urea bersubsidi di daerah-daerah. Aturan Permentan dan Permendag sudah cukup jelas dalam pengaturan pupuk bersubsidi dan juga ada surat edaran dari Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian, apabila suatu daerah belum terbit Peraturan Gubernur atau Peraturan Bupati maka dapat menggunakan peraturan tahun sebelumnya untuk alokasi pupuk bersubsidi sehingga penyaluran pupuk bersubsidi kepada masyarakat tidak terganggu. “PT PIM terus melakukan pembinaan kepada distributor dan apabila ada distributor yang tidak melaksanakan kewajibannya sesuai Peraturan Menteri Perdagangan akan diberikan teguran termasuk sanksi pemecatan jika terbukti melakukan pelanggaran,” kata Mashudianto. PT Pupuk Iskandar Muda juga berharap agar Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) yang ada di setiap daerah dapat berfungsi untuk melakukan pengawasan sehingga dapat dieliminir jika terjadi penyimpangan. (b18)

Dampak Kenaikan BBM

Komunitas Petani DI Krueng Pase, Aceh Utara Menjerit ARON, Aceh Utara (Waspada): Dampak kebijakan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), ribuan petani di Daerah Irigasi (DI) Krueng Pase, Aceh Utara, menjerit. “Pantas para petani di daerah ini menjerit, karena ketika harga semua kebutuhan pokok bergerak naik, harga hasil pertanian khusus gabah malah turun,” kata Idris, mantan anggota Dewan PerwakilanRakyatKabupaten(DPRK)AcehUtara, yang dua tahun terakhir ini beralih profesi menjadi petani di DI ini, Sabtu (24/3). Kendati harga BBM belum naik, tapi para pedagang berbagai kebutuhan pokok sudah terlebih dahulu menaikkan harga. Kemudian harga gabah kering giling (GKG) atau padi using di pasaran lokal di tingkat petani di sini sekarang Rp 3.500 per kg, dari harga idealnya Rp 5.500 per kg.

“Para petani tidak punya kapasitas menaikkan harga gabah, selain pasrah menahan gejolak harga berbagai kebutuhan lainnya. Wewenang untuk menaikkan harga gabah ada di tangan pengumpul, pedagang, tengkulak termasuk toketoke (pedagang) gabah dari Medan, Sumatera Utara,” tandas ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC-PKB) Aceh Utara. Idris yang dikenal pemuka masyarakat Aceh Utara itu sendiri, di DI Krueng Pase ini tercatat sebagai petani profesional penggarap sawah seluas 2 hektare, kini tanaman padinya (bibit ciherang) sudah mencapai usia tanam 15 hari. Areal sawahnya berada di kawasan irigasi Pase kanan, sementara di irigasi Pase kiri, kata dia, sekarang lagi panen besar dengan harga gabah mencapai Rp 4.000 per kg.(b13)

Bupati Berkunjung, Sikap Warga Bulohseuma Melunak TAPAKTUAN(Waspada): Kunjungan Bupati Aceh Selatan, Husin Yusuf ke Kemukiman Bulohseuma, Kecamatan Trumon, Sabtu (24/3) memiliki arti tersendiri bagi masyarakat yang mendiami daerah terpencil itu. Paling tidak, kehadiran bupati di tengah mereka meski dalam waktu empat jam, merupakan kunjungan perdana pimpinan daerah penghasil komoditi palaitu, sejakIndonesiamerdeka. Bupati Husin bersama sejumlah pejabat kabuapaten dan Muspika Trumon, berangkat ke Bulohseuma dengan mengendarai sepedamotor, melalui jalan pinggir laut. Sedangkan sebagian lagi menggunakan kapal nelayan yang disediakan Camat Trumon, Isa Ansari. Dampak dari kunjungan Husin Yusuf ini, membuat sikap masyarakat di sana menjadi lunak. Inisiatif mereka hengkang

dari Aceh Selatan dan bergabung dengan Pemko Subulussalam, sepertinya tidak menggebu-gebu lagi sebagaimana sebelumnya. Penolakan menerima beras miskin (Raskin) dan pembuatan e-KTP kelihatannya tidak dipertentangkan lagi. Mereka meminta bupati dapat menempatkan seoarang pejabat eselon IV, sebagai penghubung Kemukiman Bulohseuma ke kecamatan. Melunaknya sikap masyarakat daerah terisolir itu, setelah Bupati Husin menampung segala aspirasi mereka, ketika menyampaikan sambutan di Masjid Jamik Gampong Padang. Di masjid ini, ratusan warga berkumpul menyambut kedatangan bupati, sekaligus menggelar jamuan makan bersama. Dituntaskan 2013 Dalam sambutannya, bu-

pati mengatakan persoalan jalan tembus dari Kedai TrumonBulohseuma akan dituntaskan sampai tahun 2013. Dalam tahun anggaran 2012, telah dialokasikan dana sebesar Rp 6 miliar dan sisanya akan ditambah tahun depan. “Soal jalan akan dituntaskan tahun depan dan masyarakat tidak perlu hengkang ke Subulussalam, karena tidak mungkin wilayah kita diserahkan ke daerah lain tanpa alasan yang jelas,”kata Husin. Dalam kesempatan itu bupati memberi bantuan untuk tiga masjid, sebesar Rp75 juta, masing-masing masjid Gampong Padang Rp30 juta, masjid Tangah Rp30 juta dan masjid Gampong Rakit Rp15 juta. Imam Mukim Bulohseuma, Abidin Jal menyebutkan, de-

ngan kunjungan Bupati Husin Yusuf ini, seluruh persoalan yang selama ini menjadi tuntutan masyarakat, telah dianggap selesai. “Saya sangat lega dan bersyukur, dengan tuntasnya semua persoalan dalam masyarakat, dengan berkunjungnya Bupati Husin Yusuf,”sebut Abidin Jal. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sebamnyak 800 jiwa (197 kk) warga Kemukiman Bulohseuma, berinisiatif hengkang ke Pemko Subulussalan, karenaPemkabAcehSelatantidak membangun jalan tembus dari Kedai Trumon- Bulohseuma. Selain itu, mereka menolak Raskin dan pembuatan e-KTP, sebelum ada komitmen yang jelas dari Pemkab tentang nasib mereka yang masih berdomisili di daerah terisolir. (b30)

Waspada/Zamzamy Surya

BUPATI bersama tokoh Bulohseuma, berfoto bersama seusai pertemuan,Sabtu (24/3) di Masjid Jamik, Gampong Padang.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.