Waspada, Senin 23 Agustus 2010

Page 7

Medan Metropolitan

WASPADA Senin 23 Agustus 2010

A5

Masyarakat Resah Dengan Kasus Perampokan MEDAN (Waspada): Masyarakat mengaku resah dengan berbagai kasus perampokan yang terjadi di Kota Medan. Terakhir, dialami Bank CIMB Niaga di Jalan Aksara yang menewaskan seorang anggota Brimob Briptu Manuel Simanjuntak yang dilakukan 16 orang pelaku bersenjata api. Bagi masyarakat awam, mereka mengira perampokperampok sadis ini berasal dari oknum polisi atau TNI. Sebab, di dalam benak mereka, selain polisi atau TNI, tak ada lagi yang bisa memiliki senjata jenis AK47 dan M16 ini. “Pasti resahlah. Coba bayangkan mereka datang lagi di mal-mal atau pusat perbelanjaan lainnya, bagaimana coba? Kalau saya menduga, yang punya senjatakan oknum polisi dan oknum TNI dan mereka yang dilatih cara menembak,”

kata salah seorang warga Medan yang enggan disebutkan namanya, Minggu (22/8). Kasus ini sudah menjadi buah bibir masyarakat Medan. Tidak di masjid, kedai kopi dan di rumah tangga sekalipun kasus ini menjadi perbincangan atau topik yang hangat. Tudingan-tudingan pun dilontarkan. Menanggapi banyaknya tudingan masyarakat ini, Kepala Penerangan Kodam I/BB Letkol CAJ Asren Nasution meminta masyarakat untuk tetap sabar menunggu informasi dari pihak

Mengaku Polisi, Rampok Sepeda Motor MEDAN (Waspada): Dua kawanan perampok diduga bersenjata api mainan yang menyamar sebagai anggota polisi dan melakukan razia, merampok sepeda motor milik warga yang melintas di kawasan Pasar IV Lau Dendang, Minggu (22/8) sekira pukul 24:00. Akibat peristiwa itu, korban Edi Syahputra, 28, kehilangan sepeda motor Yamaha Mio dan satu unit handphone. Kasus ini dilaporkan ke Polsekta Percut Sei Tuan. Menurut informasi di Polresta Medan, kemarin, peristiwa berawal ketika korban melewati kawasan itu. Dua pemuda mengendarai sepeda motor mendekati sepeda motor korban. Saat itu, dua pelaku mengaku anggota Polri berpura-pura melakukan razia dan langsung menodongkan senpi yang diduga mainan itu di kepala korban. Warga Pasar IV Lau Dendang ini langsung turun dari sepeda motornya dan pelaku pun membawa kendaraan korban pergi dengan alasan akan dibawa ke kantor polisi untuk diperiksa. Sementara, korban ditinggalkan begitu saja oleh para pelaku. Setelah pelaku yang menyamar sebagai anggota polisi itu pergi, korban baru menyadari dirinya telah dirampok dan sepeda motornya dibawa kabur. Lalu, korban membuat pengaduan ke Polsekta Percut Sei Tuan. Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Jukiman Situmorang saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut. Namun, pihaknya juga mengakui akan menyelidiki senjata api yang digunakan kawanan perampok. “Masih kita selidiki dulu apa betul atau hanya mainan,” jelasnya. (m39)

Tiga Tersangka Togel Masuk Sel MEDAN (Waspada): Unit Vice Control (VC) Sat I/Tipidum Dit Reskrim Polda Sumut menangkap tiga sub agen togel dalam penyergapan dari kawasan Stabat, Kab. Langkat, Rabu (18/8) sore. Ketiga tersangka AS, 41, warga Jalan Sempurna, Desa Perdamaian, Kec. Stabat, Langkat, Sy, 45, warga Jalan Penerangan, Kec. Stabat, Langkat, keduanya berperan sebagai juru tulis togel. Sedangkan, Kh alias Teddy, 40, warga Jalan Hang Tuah, Kec, Stabat, Kab Langkat, berperan sebagai sub agen togel. Kabid Humas Poldasu, Kombes Pol Baharudin Djafar MSi, melalui Kasubbid Dokliput, AKBP MP Nainggolan, di ruang kerjanya, Kamis (19/8) mengatakan, penangkapan tersebut berawal dari adanya informasi yang diperoleh dari masyarakat. Pertama sekali ditangkap tersangka AS berikut barang bukti 2 unit Handphone, 1 buku tulis ukuran folio yang bertuliskan nomor tebakan togel, 31 rekap togel, 6 lembar potongan kertas pasangan togel, 4 buku tafsir mimpi, 1 kalkulator, 4 pulpen, serta uang tunai Rp370 ribu. Setelah itu, petugas kembali melakukan pengembangan dan menangkap Teddy dan Sy. Dari keduanya, petugas menyita 2 unit handphone merk Nokia, dan uang tunai Rp80 ribu. “Ketiga tersangka kini sudah mendekam di sel tahanan Dit Reskrim Polda Sumut dan sedang menjalani proses pemeriksaan untuk pelimpahan ke pihak Kejaksaan. Mereka dijerat Pasal 303 ayat 1 KUHPidana dan terancam hukuman penjara lamanya 10 tahun,” ujar Nainggolan. (m39)

Kopertis Peringati HUT Ke 65 RI MEDAN (Waspada): Detik-detik Proklamasi memperingati HUT ke 65 Hari Kemerdekaan Republik Indonesia berlangsung penuh hikmad oleh para dosen dan pegawai dengan upacara bendera, di lapangan Kantor Kopertis Wilayah I Jalan Setia Budi Gg Sempurna Tanjung Sari Medan, Selasa (17/8) pagi. Bertindak sebagai Inspektur Upacara Koordinator Kopertis Wilayah I Prof Dr Zainuddin, MPd yang dalam kesempatan itu membacakan Teks Proklamasi dan memimpin hening cipta diikuti peserta upacara. Kemudian, menyanyikan lagu lagu Indonesia Raya oleh seluruh peserta upacara dan doa yang dipimpin Kepala Bagian Akreditasi Abdullah Ari. Seusai upacara, Koordinator Kopertis juga memberikan sejumlah penghargaan kepada dosen dan mahasiswa. Dua orang dosen Kopertis menerima Satya Lencana Karya Satya dari Presiden yang disematkan Koordinator Kopertis. Para dosen tersebut adalah Ir Rahmawaty Purba dosen Dpk Universitas Sisingamangaraja XII Medan menerima Satya Lencana Karya Satya 20 tahun dan Drs Renjaya, M.Hum Dpk STBA Swadaya Medan juga menerima Satya Lencana Karya Satya 20 tahun. Selain itu, pada HUT Kemerdekaan ini Koordinator Kopertis menyerahkan penghargaan kepada pemenang dosen berprestasi tingkat KopertisWilayah I tahun 2010, yakni pemenang I Dr Sadieli Telaumbanua, MPd., MA dari IKIP Gunung Sitoli, pemenang II Dra Syamsurnita MPd dari UMSU dan pemenang III Drs Himpun Panggabean MHum dari UMI yang juga dosen Universitas Sisingamangaraja XII Medan. Ta m p a k h a d i r d a l a m upacara tersebut antara lain Sespel Kopertis Wilayah I Drs Sederhana Sembiring, MM; para Kabag yakni Tata Usaha Drs Syaiful Bahri, MAP; Kabag Akreditasi Drs Abdullah Ari dan Kabag Ujian Drs Zulkarnaean. Selain itu hadir juga para Kasubbag antara lain Drs Purwanto, Rahmayati, SH; Drs Kamaru Hazuardi, Drs Margono, Salahudin, SH dan M Razali, SH. Sedang di antara para dosen yang hadir juga terlihat Prof Dr Rafiqi A Tantawi, MS; Drs Eduard, MSi, Ir Rahidun Simangunsong, MSi; Drs Merga Ginting, MSi; Prof Bilter Sirait, Prof Aldwin Surya, PhD.(m29)

kepolisian tentang siapa pelakunya. Sebab, katanya, pihak kepolisian sedang bekerja untuk menemukan secapat mungkin pelakunya. Tentang kemungkinan asal senjata yang digunakan para perampok tersebut, lanjut Asren, asal senjata dapat diperoleh dari berbagai daerah konflik. “Kita juga tidak tahu persis berapa senjata yang disimpan kelompok-kelompok tertentu saat dulu ada konflik, makanya kita tunggu saja info yang akurat dari pihak kepolisian,” katanya. Menurut Asren, bukan hanya TNI atau Polri saja yang terlatih dalam menggunakan senjata. Namun, ada juga kelompok-kelompok tertentu yang bukan TNI atau Polri, tapi mereka terlatih seperti berlatih meniru gaya militer atau gaya Polri, dan gerakan seperti itu sudah ada di Indonesia, seperti teroris,” ungkap Asren Nasution. Dia mengatakan, keterlibatan, keikutsertaan masyarakat untuk menciptakan rasa aman adalah keniscayaan, sinergitas semua elemen suatu kebutuhan untuk kondusivitas wilayah. “Saat ini situasi Medan aman, arus perdagangan, aktivitas masyarakat biasa-biasa saja, semua berjalan normal-

normal saja.” Mengenai pernyataan Menhan agar TNI memeriksa senjata personel, lanjut Asren, pemeriksaan sudah berjalan. Sebab, imbuh Asren, pemeriksaan itu sudah menjadi protap tiap satuan untuk memeriksa, merawat, semua alat peralatan yang ada pada tiap-tiap satuan. Meski untuk mengungkap siapa pelaku ini bukan tugas Kodam I/BB, namun jika diminta Kodam I/BB pasti membantu. “Secara organisasi ini bukan tugas Kodam I/BB, tapi jika diminta Kodam pasti bantu, kita terikat dengan prosedur dan mekanisme yang ada,” katanya. Rasa Aman Belum Terpenuhi Banyaknya kasus perampokan yang terjadi di wilayah hukum Polresta Medan membuktikan bahwa keamanan yang diharapkan warga dan masyarakat belum terpenuhi. “Keamanan di tengah masyarakat belum terjaga dengan baik, karena masih banyaknya terjadi kasus perampokan bersenjata api, termasuk di kantor perbankan,” tegas advokat Rizal Sihombing kepada Waspada, Minggu (22/8), terkait maraknya kasus perampokan bersenjata api di Kota Medan.

Sihombing menduga antara satu kasus perampokan dengan perampokan lainnya memiliki mata rantai, apalagi pelakunya menggunakan senjata api dan menewaskan petugas keamanan yang berusaha mencegah aksi perampokannya. Rizal mencontohkan kasus perampokan Bank CIMB Niaga di Jalan Aksara Medan yang terjadi Rabu (18/8), terbilang sadis, apalagi selain pelakunya menggunakan senjata api laras panjang dan jumlahnya uang yang dirampok cukup banyak juga menewaskan anggota Polri Briptu Imanuel Simanjuntak dan melukai dua satpam masing-masing M. Fahmi dan Muhdiantoro. Lalu, menurut Sihombing, kasus perampokan di BRI Unit Amplas Jalan Sisingamangaraja Medan yang terjadi beberapa bulan lalu hingga kini juga belum terungkap siapa pelakunya. “Beberapa kasus perampokan menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi aparat kepolisian di daerah ini. Sumut bisa saja dijadikan sebagai pusat sasaran kelompok penjahat bila aparat keamanan tidak tanggap dan bertindak cepat,” kata Sihombing yang juga Pjs Gubernur LIRA Sumut ini. (cmai/cat)

Kapolresta: Ini Kegagalan Saya MEDAN (Waspada): Menjelang serah terima jabatan Kapolresta Medan yang direncanakan Senin (23/8) hari ini, Kombes Imam Margono mengakui terjadinya aksi perampokan di Bank CIMB Niaga Medan yang menewaskan seorang anggota Brimob dan melukai dua satpam, merupakan kegagalannya dalam melaksanakan tugas. “Saya akui itu kegagalan saya. Karena fakta itu terjadi saat saya menjabat sebagai Kapolresta Medan dan kejadiannya di luar prediksi, pelaku berjumlah belasan orang dan memakai senjata api laras panjang dan pistol,” tegas Kombes Imam Margono, Sabtu (21/8), saat menghadiri acara buka puasa bersama sekaligus peresmian renovasi ruang tahanan di Mapolsekta Percut Seituan. Diakui Imam, sebelum perampokan berujung maut tersebut, dirinya berada di Jakarta dalam rangka dinas selama beberapa hari sehingga praktis tidak bisa mengontrol situasi Kamtibmas di wilayah hukum Polresta Medan. Begitu terjadi peristiwa perampokan tersebut, Ko m b e s Im a m Ma rg o n o langsung terbang ke Medan dan terlihat mendampingi Kapoldasu Irjen Pol Oegroseno me-

ninjau tempat kejadian perkara (TKP) di kantor Bank CIMB Niaga Jalan Aksara Medan. Menurut Imam, identitas pelaku perampokan tersebut memang belum diketahui namun sudah ada indikasi untuk melakukan pelacakan terhadap para pelaku. Informasi dari masyarakat juga sangat diharapkan untuk membantu tugas Polri dalam mengusut kasus perampokan tersebut. “Bila masyarakat melihat dan mengetahui sosok orang yang mencurigakan segera memberitahukannya kepada pihak kepolisian,” jelas Imam juga menyebutkan, ke depan pola pengamanan terhadap kantor-kantor perbankan akan diubah, namun Imam enggan menjelaskan pola baru tersebut dengan alasan masalah internal kepolisian. “Ada metode tertentu untuk pola pengamanan bank-bank namun tidak bisa disebarluaskan kepada publik karena ini masalah internal,” ujarnya. Ditambahkan, ekses kasus perampokan tersebut secara tidak langsung akan menjadi pekerjaan rumah (PR) kepada pejabat baru Kapolresta Medan Kombes Tagam Sinaga. “Sebenarnya PR ini tidak boleh dibebankan kepada Kapolresta Medan yang baru.

Namun, saya telah menerima tugas baru sebagai Dan Sat Brimob Polda Metro Jaya sehingga saya harus meninggalkan Kota Medan,” kata Imam yang memangku jabatan Kapolresta Medan sejak 13 Februari 2010. Namun, Imam mengaku tak bisa melupakan karirnya selama bertugas di Kota Medan, apalagi sesaat mengawali tugas barunya, dirinya dihadapkan dengan tragedi di gedung DPRD Sumut saat terjadinya demo anarki massa pembentukan Provinsi Tapanuli. Kini, menjelang akhir masa jabatannya, di luar prediksi terjadi kasus perampokan terhadap Bank CIMB Niaga. Konon lagi, aksi perampokan tersebut pelakunya mencapai 16 orang dan masing-masing pelaku dilengkapi dengan senjata api laras panjang jenis AK-56, M16 dan FN. Peristiwa ini tentu saja menggegerkan warga Kota Medan hingga Mabes Polri turun tangan membantu pengungkapan kasus tersebut. Selama bertugas 1 tahun 6 bulan, Imam mengakui pasti ada kebijakan yang kurang menyenangkan hati para personel termasuk para ibu-ibu Bhayangkari karena kegiatan Bhayangkari diminimalkan menjadi sebulan sekali. (cat)

Majelis Tafsir Al Quran Gelar Nafar MEDAN (Waspada): Majelis Tafsir Al Quran (MTA) memberangkatkan warganya untuk melaksanakan nafar, yaitu suatu saling kunjungan selama beberapa hari ke tempat sesama muslim. Kunjungan khususnya dilakukan kepada warga pengajian majelis tafsir alquran yang saling berjauhan. Kegiatan nafar ini merupakan program tahunan yang secara rutin dilakukan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk saling mengenal lebih dekat keberadaan dan kehidupan warga, untuk melatih hidup terpimpin dan untuk meningkatkan ukhuwah sesama muslim dan untuk menambah wawasan dan pemahaman tentang Islam,’’ kata Ustadz Sarijo selaku ketua Majlis Tafsir Al Quran wilayah Sumatera Utara, kemarin.

Untuk Ramadhan tahun ini, lanjutnya, MTA memberangkatkan 230 warganya yang dilaksanakan dalam dua periode, yaitu pertama 18 Agutus 2010 s/d 23 agustus 2010, periode kedua 26 Agustus 2010 s/d 30 Agustus 2010. Menurut Sarijo, saat pengajian umum di perwakilan MTA Karo pada 18 Agustus 2010 yang lalu, para nafirin diberangkatkan dengan tempat tujuan perwakilan, cabang dan pengajian binaan binaan MTA di wilayah Sumatera Utara. Daerah tujuan

yaitu perwakilan Deliserdang, perwakilan Karo, perwakilan Binjai, perwakilan Simalungun, pewakilan Medan Kota, cabang Percut Seituan, cabang Patumbak dan binaan Kutalimbaru. Selain bersilaturahmi, para nafirin juga melaksanakan dakwah Ramadhan di daerah-daerah yang dituju. Kegiatan ini dilaksanakan di beberapa masjid seperti di Masjid Al Munawaroh Kecamatan Tigapanah dan Masjid Talimbaru Kecamatan Barus Jahe Kab.Karo.(m12)

Waspada/Surya Efendi

KAWASAN MACAT: Kendaraan melintas di Jl. Kereta Api depan Stasiun Besar Kereta Api Medan yang padat kendaraan, Jumat (20/8). Kawasan ini menjadi langganan macat dikarenakan becak bermotor dan taksi serta angkutan umum mangkal dan berhenti sembarangan.

Pengedar Sabu Diringkus MEDAN (Waspada): Saat hendak bertransaksi narkoba jenis sabu-sabu, seorang warga Jalan Bakti Luhur Pasar II Helvetia Medan, dibekuk Sat Narkoba Polresta Medan dalam penyergapan tidak jauh dari kediamannya, Jumat (20/8). Dari tersangka Sy, 28, polisi menyita barang bukti 1 ons sabu senilai Rp95 juta. Untuk pengusutan lebih lanjut tersangka dijebloskan dalam sel tahanan. Kasat Narkoba Polresta Medan Kompol Amry Siahaan

kepada wartawan mengatakan, penangkapan berawal petugas mendapat informasi dari masyarakat di Jalan Bakti Luhur Helvetia Medan akan ada transaksi narkoba. Lalu petugas melakukan pengintaian. Tidak berselang lama petugas melihat tiga pemuda seorang diantaranya berinisial Dav menghampiri tersangka. Kemudian mereka melakukan transaksi narkoba. Saat itulah polisi melakukan penggerebekan dan menangkap tersang-

ka, sedangkan Dav dan dua temannya lagi berhasil kabur. Dari pengakuan tersangka Sy, sebelumnya Dav memesan sabu itu, lalu dia mengambil pesanan tersebut kepada Ode (buron). Setelah mendapatkan barang dari Ode, tersangka menyerahkannya kepada Dav. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka Sy dijebloskan ke dalam sel tahanan Mapolresta Medan, sekaligus untuk dilakukan pengembangan. (m39)

14 Pegawai LP Tg. Gusta Terima Penghargaan MEDAN (Waspada): Pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-65, sebanyak 14 pegawai Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Dewasa Klas IA Tanjung Gusta Medan mendapat penghargaan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI. Pemberian penghargaan tersebut disampaikan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkumham Sumatera Utara Mashudi, Selasa (17/8), saat acara pemberian remisi terhadap napi di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas I A Tanjung Gusta Medan. Menurut Mashudi, penghargaan tersebut diberikan atas pengabdian dan prestasi para pegawai melaksanakan tugasnya. Pegawai yang mendapatkan penghargaan di antaranya Monang Siregar, Anton Fredi,

Dameria Manalu, Erwin Efendi, Darta Karo-karo, Juspriadi Ginting, Rusli Efendi, Rudi Icuana Sembiring, Adi Putra, Adil Bangun, Gembira Ginting, BE Manihuruk, Ricardo Siahaan dan Dani Tarigan. “Bukan peroleh penghargaan dari Kemenkumham RI saja. Namun, ada 4 pegawai Lapas Tanjung Gusta Medan juga mendapat penghargaan dari Presiden RI, “ tegasnya. Keempat pegawai Lapas yang mendapatkan penghargaan dari Presiden RI, yakni Kalapas Dewasa Klas IA Tanjung Gusta Medan Samuel Purba, Rita Uli br Situmeang, Sungkunan Tarigan, Budi Argap Situngkir. Keempat pegawai itu peroleh penghargaan Satya Lencana Karya Satya. Kepada wartawan, Mashudi menyebutkan, dirinya sangat bangga pegawai dijajarannya

mendapatkan pengharagaan dari Kemenkumham RI dan Presiden RI bapak SBY. “ Pantas seorang petugas ataupun pegawai mendapatkan penghargaan jika dirinya bekerja dengan baik,” ungkap Mashudi. Kalapas Dewasa Klas IA Tanjung Gusta Medan Samuel Purba yang mendapat penghargaan dari Presiden mengatakan, penghargaan tersebut diberikan atas pengabdian dan prestasi dirinya selama bertugas. Begitu pula dengan para pegawai lainnya. Samuel juga menyebutkan, pengharagaan yang diterimanya akan menjadi pemicu untuk kedepan menjalankan tugasnya. “Saya akan menjalankan tugas sesuai dengan mekanisme dan tidak merugikan narapidana ataupun tahanan,” sebutnya. (h05/m25)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.