Waspada, Senin 20 Mei 2013

Page 4

A2

Berita Utama

Nasabah Minta PN L. Pakam Tahan Direktur PT. KGJ DELISERDANG (Waspada): Jhoni Anwar, pemilik rumah SHGB 02.04.06.36.3.01112 di kompleks perumahan Graha Deli Permai Desa Delitua , Pasar IV,Kec.Namorambe, Kab.Deliserdang minta Pengadilan Negeri Lubukpakam, menahan direktur PT. KGJ ( Kharisma Graha Jaya) selaku pengembang perumahan tersebut , karena telah merugikan dirinya, juga sejumlah konsumen dalam kasus pembelian perumahan. Kepada wartawan di Lubukpakam, kemarin, Jhoni mengatakan, pada 3 Juli 2008, ia membeli satu unit rumah di kompleks Graha Deli Permai, dengan sistem tunah bertahap, jangka waktu 11 bulan lunas. Sesuai perjanjian antara Jhoni dan pengembang PT KGJ, kredit dilunasi. Namun, ketika berkali-kali Jhoni meminta sertifikat tanah dan bangunan (SHGB) miliknya , pihak PT KGJ tidak mau memberikan dengan berbagai dalih. Setelah ditelusuri oleh Jhoni

akhirnya ketahuan bahwa sertifikat rumahnya telah diagunkan ke Bank Bukopin Tbk Jl. Gajah Mada Medan. Merasa dipermainkan, Jhoni mengadukan kasusnya ke Polres Deliserdang pada 3 November 2011. ‘’ Namun, yang mengherankan sejak proses hukum berjalan, baik dari Polres Deliserdang hingga di Pengadilan Negeri Lubukpakam, direktur PT KGJ tidak ditahan,’’ kata Jhoni dan menambahkan, kasus tersebut sudah disampaikan ke Komnas HAM dan pihak Komnas HAM telah menyurati pimpinan PT Bank Bukopin Medan Tbk di Jl. Gajah Mada Medan. Untuk itu, Jhoni minta hakim Pengadilan Negeri Lubukpakam yang menyidangkan kasus tersebut menahan direktur PT KGJ selaku pengembang, karena bukan saja merugikan nasabah tetapi telah merugikan pihak bank, dimana pengembang telah mengagunkan sertifikat orang lain untuk kepentingan pribadi. (m11)

Aiptu Labora Sitorus Asal ... dikenal dengan panggilan Ucok. Ia putra seorang pensiunan PNS. Kedua orangtuannya telah meninggal dunia, Ucok yang sudah lama merantau ke Papua dikabarkan berhasil dan sukses setelah menjadi seorang polisi. Warga mengatakan, pada tahun 2010, Aiptu Labora Sitorus membangun rumah mewah berlantai dua di lahan sekitar 3 rante (1.200 m2), bahkan kayunya satu kontainer didatangkan dari Papua. Biaya pembangunan rumah menghabiskan miliaran rupiah. Jawaban Problem Catur, Masih menurut warga yang pernah berkunjung ke rumah TTS Dan Sudoku tersebut, beberapa ruangan Dari Halaman Sport. dilapisi kayu berkelas sehingga menambah kesan kemewahan ruangan rumah. Jawaban Problem Catur: Aiptu Labora Sitorus dan keluarga terakhir kali pulang ke 1. GxKd4, MxMa4. Sergai pada Januari 2013, dan menggelar pesta tahun baru dua 2. KxM, BxBc1 . malam berturut-turut dengan membeli petasan satu mobil 3. Gd1 Putih box jenis minibus. Karena itu, kehilangan satu warga terkejut dan heboh, setelah melihat berita di televisi dan Benteng. [Seterusnya di koran jika Aiptu Labora Sitorus terjerat kasus rekening gendut. 3. ....., Bd8. Menurut warga, Sitorus di4. Re7, Gf4 kenal ramah dan berjiwa sosial, sebab saat pulang ke desanya (mengancam Gd4 tidak sedikit tetangga yang diberi uang. Pantauan Waspada, sekaligus Bd7 ). rumah mewah berlantai dua de5. Gxa7, Bd7 ngan halaman luas dan berpagar, serta memiliki bangunan melemahkan lesehan bentuk joglo di bagian belakang itu tampak sepi. pertahanan Putih] Masih menurut warga, rumah mewah itu dihuni satu keluarga yang bertugas menjaga Jawaban TTS: dan membersihkan rumah. (c03) TTS Topik

Umum Serba “Sing”

Jawaban Sudoku: 3 5 9 1 8 4 2 6 7

8 6 7 2 9 5 4 1 3

2 1 4 3 7 6 8 5 9

1 2 6 4 5 7 9 3 8

4 9 3 8 6 1 7 2 5

5 7 8 9 2 3 6 4 1

7 4 2 5 1 8 3 9 6

6 3 1 7 4 9 5 8 2

9 8 5 6 3 2 1 7 4

Ada-ada Saja ... itu sengaja membangun kuburan palsu lengkap dengan batu nisan, karena selama bertahuntahun tempat itu dijadikan tempat beristirahat para tunawisma. Ia mengaku membeli batu nisan yang berisi nama-nama orang yang telah mati. “Saya melihat mereka membuat pagar (di depan rumah itu), dan kemudian meletakkan batu nisan. Namun saya tidak pernah melihat adanya upacara penguburan. Tidak ada mayat yang dikubur di sana,” kata seorang pengemudi truk derek yang bekerja dekat kawasan rumah itu kepada stasiun KTRK. Sementara itu,Wayne Chappell, adik dari seorang mendiang yang namanya ada di batu nisan mengatakan bahwa abangnya akan sangat marah jika tahu namanya diletakkan jauh dari kuburan sebenarnya. Menurutnya, jika masih hidup abangnya tidak akan mau menjadi penangkal bagi para tunawisma yang ingin tidur di situ. Chappell mengatakan bahwa abangnya yang bernama Johnny Mack, mungkin akan lebih bersahabat dengan para tunawisma yang malang itu, seperti dilansir dari ABC News, Minggu (19/5). (ntnt/rzl)

Senin 20 Mei 2013

Veteran Perang Terdampar Di Kolong Jembatan HABA, 90, seorang veteran RI yang berjasa mengusir serdadu Belanda, Jepang, dan antek-anteknya di sejumlah lokasi pertempuran di Sulawesi Selatan. Masa tuanya tragis. Ia kini hidup di kolong jembatan bersama Jalia ,80, istrinya. Jangankan dapat gaji pensiun, beras raskin 10 liter yang pernah menopang kebutuhan, kini pun dicabut oleh aparat kelurahan setempat. Haba mengenal dekat Jenderal Purnawirawan TNI Muh Joesoef (almarhum). Ia masih mengingat rincian keterlibatannya dalam beberapa peperangan mengusir penjajah di Palopo, Sidrap dan Makassar termasuk di Benteng Roterdam Makassar. Gubuknya berukuran 1,5 x 2,5 meter, terletak di kolong jembatan di Kelurahan Ammassangang, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar. Gubuk Haba alias Espiring ditopang tiangtiang bambu. Salah satu sudutnya disandarkan di sebuah pohon kakao, agar tak roboh saat diterjang angin. Dinding gubuk itu terpal plastik dan atapnya pelepah nipah. Haba dan Jalia pernah menjadi petani penggarap. Namun dimasa tua, mereka tak mampu lagi bekerja. Keduanya hanya

berharap pada belas kasih orang lain. Jangankan bekerja, untuk keluar gubuknya saja, untuk sekedar menghirup udara segar atau bernaung di bawah pohon yang berjarak sekitar lima meter dari gubuknya itu, Haba (foto) harus dipapah istri dan keluarganya. Matanya pun sudah rabun sejak beberapa tahun lalu. Haba dan Jalia punya empat anak. Namun hidup anak-anak mereka juga jauh dari sejahtera. Meski sudah renta, ingatan Haba masih baik. Ia ingat saat dirinya terlibat dalam sejumlah peperangan mengusir penjajah. Ia ingat rincian keterlibatannya bersama veteran lainnya dalam perebutan Benteng Roterdam Makasar dari tangan serdadu Jepang. Ia juga masih ingat hubungan dekatnya dengan mantan Pangkopkamtib, mantan Panglima dan mantan ketua BPK, Jenderal Purnawairawan Muhammad Josoef. Meski kerap merasa kecil hati karena tak menerima gaji veteran, seperti rekan-rekan seperjuangannya di Makassar dan Palopo, Haba mengaku tetap bangga karena fotonya masih terpampang jelas di kantor veteran RI di Makassar, bersama puluhan veteran lainnya. Haba dan Jalia, yang hidup terlantar di masa tuanya itu,

belakangan menjadi perhatian warga di Polewali setelah diberitakan sejumlah media. Tak hanya komunitas anak-anak muda dan organisasi sosial yang bersimpati, sejumlah politisi dan kandidat bupati pun mulai ramai-ramai menyambangi pasangan itu sambil membawa bantuan seperti beras dan mie instan. (kcm/m09)

Klewang Perkosa 4 Gadis

Ditahan Di Bareskrim ... Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Jakarta Minggu (19/5)sore. Menurut Boy, Labora dipersangkakan dengan pasal 3, pasal 4 dan atau pasal 5 dan atau pasal 6 Undang-Undang Nomor 8/ 2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang dan atau pasal 78 ayat 5 dan 7 jo pasal 50 ayat 3 huruf f dan h Undang-undang Nomor 41/ 1999 Tentang Kehutanan yang telah diubah oleh Undang-Undang Nomor 19/2004 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1/2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 41/1999Tentang Ke-hutanan, katanya. Labora ditangkap di kompleks Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) di Jalan Tirtayasa, Jakarta Selatan, Sabtu (18/5) sekitar pukul 20:00 WIB oleh tim penyidik Bareskrim bersama Polda Papua. “Penangkapan dilakukan di kompleks PTIK, saat ini yang bersangkutan sedang menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri. Hal ini terkait dengan proses penyidikan yang sudah berjalan terkait dugaan transaksi mencurigakan, penimbunan bahan bakar minyak dan juga aktivitas pembalakan liar yang dilakukan perusahaan swasta PT SAW dan PT Rotua,” kata Boy. Harus Jujur Anggota Komisi III DPR Martin Hutabarat mendesak Polri bertindak cepat dan jujur menyelesaikan kasus Aiptu Labora Sitorus agar tidak membingungkan masyarakat. “Polisi harus cepat mengusutnya, agar masyarakat mengetahui, apakah rekening milik Aiptu LS itu terindikasi pada penyalahgunaan sebagai anggota polisi atau tidak,” kata Martin usai lomba Cipta dan Baca Puisi Empat Pilar di Senayan, Jakarta, Minggu (19/5). Sebelumnya Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan atau PPATK mencurigai transaksi mencurigakan di rekening Aiptu Labora Sitorus yang mencapai Rp1,5 triliun. Menurut Martin, Polri harus segera menjelaskan apakah uang yang diterima Aiptu LS ini diperoleh secara legal atau ilegal. Kendati Aiptu LS sudah menjadi tersangka kasus illegal logging dan penimbunan BBM, Martin menegaskan kasus itu harus tetap diproses dan “rekening gendutnya” harus dijelaskan. “Yang masyarakat ingin tahu itu, apakah uang Rp1,5 triliun yang menyangkut di rekening Aiptu LS Ini saldo atau traksaksi selama setahun ? Dia harus membuktikan dari mana transaksi itu,” kata Martin.

WASPADA

Antara

SEJUMLAH anggota DPR RI mengunjungan lokasi kejadian longsor di Terowongan Big Gossan, PT Freeport Indonesia, Tembagapura, Timika, Papua, Minggu (19/5). Kunjungan DPR RI kali ini untuk melihat secara langsung proses evakuasi korban longsor.

Parpol Menyimpang Dari Agenda Reformasi JAKARTA (Waspada): Direktur The Indonesian Human Right Monitor (Imparsial) Al Araf menyatakan partai politik (parpol) menjadi sumber penghambat perubahan selama 15 tahun era reformasi ini. Menurutnya, parpol telah berubah fungsi dan tujuan atau mengalami penyimpangan sehingga kinerjanya tidak menyentuh kepentingan rakyat. “Kami nilai parpol yang mereproduksi kader, baik di pemerintahan dan parlemen, tidak menjalankan fungsi dan tujuan sejati dalam mewujudkan politik

yang otentik yaitu politik yang membahagiakan dan mensejahterakan rakyat,” kata Al Araf dalam konfrensi pers di kantor Imparsial, Jalan Slamet Riyadi Raya, Matraman, Jakarta Timur, Minggu (19/5). Al Araf mengatakan parpol melihat kekuasaan tidak untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemajuan rakyat. Namun sebaliknya, justru melihat kekuasaan sebagai sumber keuntungan ekonomi dan politik segelintir pejabat dan parpol yang tengah berkuasa. “Kondisi ini membuat ke-

adilan tidak terdistribusikan ke masyarakat. Alhasil, situasi seperti ini berdampak pada persoalan penegakan hukum, hakhak asasi manusia, dan bidang pertahanan dan keamanan,” ujarnya. Al Araf melanjutkan bahwa parpol saat ini telah terjerembab ke dalam lingkaran korupsi. Tak hanya itu, parpol juga semakin kehilangan atau tidak memiliki kejelasan ideologi. “Apa yang diperjuangkan semakin absurd dan tidak jelas. Tidak semata memajukan rakyat tapi segelintir elite partai,” tuturnya. (vn)

Kemilau Cahaya ...

namun mengalami penundaan sehingga baru diresmikan tepat pukul 19:00,dengan didahului sambutanWali Kota Palembang, disusul bunyi sirine dan letusan kembang api selama hampir 10 menit yang menjadikan angkasa Palembang berkilauan. Masyarakat bukan hanya menyaksikan dari tepi sungai di kawasan Benteng Kuto Besak, kawasan Seberang Hilir, tetapi mereka tidak sedikit yang sengaja menyewa boat untuk menyaksikan langsung dari dekat jembatan di permukaan Sungai Musi saat mulai diluncurkan pemakaian lampu berwarnawarni dari jenis lampu Philips LED atau Light Emitting Diode

(lampu hemat energi) yang punya daya tahan sampai 15 tahun. Acara semakin semarak karena malam minggu itu dirangkai dengan panggung Road Show salah satu TV swasta bekerjasama dengan Philips “Kota Terang Hemat Energi”. Pada acara itu PT.Philips Indonesia menggelar lomba pemegang bola lampu “hidup Philips LED terlama dengan hadiah mobil. Ryan Tirta Yudhistira, Head of Marketing Lighting PT.Philips Indonesia dalam penjelasannya sebelum acara mengaku, Kota Palembang dengan pemasangan lampu hias Hemat Energi (LED) adalah ketigakalinya , dimana lebih dahulu dilakukan di Tugu Monas Jakarta dan Taman Makam Pahlawan Surabaya. Kota-kota lain yang akan menjadi perioritas adalah Medan, Sumatera Utara. Philips LED, kata Ryan mempunyai tiga kelebihan yang tidak dimiliki bola lain sejenis. Yakni, hemat energi sampai 85 persen, tahun lama sampai 15 tahun dan ketiga ramah lingkung, artinya anak-anak yang menatap kilauan lampu LED itu tidak akan terganggu penglihatannya, karena walau pun hidup berjam-jam akan tetap dingin karena bola bulb Philips LED tidak menggunakan gas merkuri sehingga tidak ada pembakaran. Dia mencontohkan, kalau selama ini masyarakat memakai bola 20Watt, kini bisa 5Watt saja dan cahayanya sama, dan tahan sampai 15 tahun. Khusus untuk Jembatan Ampera, Philips menggunakan jenis bola Color Reach Powercore, Color Blast Powercore dan Color Gaze Powercore yang hanya memakai 8500Watt. Ini, katanya, bola hias teknologi baru dan bisa dipakai di rumah pribadi seperti untuk taman dan teras. (m22)

Wartawan Waspada Aidi Yursal dalam laporannya dari Kota Palembang menyebutkan, acara peresmian pemakaian lampu hias yang lebih terfokus pada dua tiang utama setinggi 200 meter sampai ke permukaan Sungai Musi dan mampu mengeluarkan penggantian berbagai warna dalam setiap satu menit, seperti merah, kuning, hijau, coklat, dan lain-lain, disambut luar biasa oleh warga Kota Palembang dan sekitar dengan mendatangi tempat acara beberapa jam sebelum dimulai. Sebenarnya acara dimulai pukul 18:30, usai shalat magrib,

IPW: Enam Sumber ... Mantan Gubernur Akademi Polisi itu ditangkap setelah terlibat dalam kasus tindak pidana korupsi dan pencucian uang dalam proyek pengadaan alat simulator surat ijin mengemudi (SIM). Oknum polisi lain yang saat ini tengah diperbincangkan yaitu Ajun Inspektur Satu Labora Sitorus.

17 Orang Suku ... belum memiliki Rudenim. Hal itu dikhawatirkan akan menggangu kondisi dan keamanan suku Rohingya. “Di Tanjung Pinang mereka akan bergabung dengan suku Rohingya dari beberada provinsi yang juga terdampar di Indonesia. Di Aceh kita belum memiliki Rudenim. Pemindahan akan kita lakukan bertahap, guna menjaga keamanan proses pindah. termasuk untuk yang selanjutnya,”ujar Noviezaldi. Seperti diketahui sepuluh pengungsi Rohingya sempat kabur dari lokasi penampungan mereka di Desa Ladong Selasa

Anggota kepolisian dari Polres Raja Ampat, Papua, ini diamankan oleh Badan Reserse Kriminal Mabes Polri terkait kepemilikan rekening gendut sebesar Rp 1,5 triliun. “IPW berharap kasus LS (Labora Sitorus) menjadi momentum untuk menyapu polisipolisi yang memiliki rekening gendut atau kekayaan haram yang belakangan ini kian marak,” tegasnya. (kcm) 30 April lalu. Namun, mereka berhasil ditemukan petugas kepolisian dan dipindah ke Rudenim Tanjung Pinang setelah diamankan di Ruang Detensi Imigrasi Imigrasi kelas I Banda Aceh. Meski seluruh kebutuhan para pengungsi terpenuhi baik namun mereka diduga jenuh berada di penampungan sehingga berusaha kabur. Dua badan dunia yang menangani pengungsi Rohingya tersebut yakni Organization for Migration (IOM) dan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) badan dunia yang mengurusi pengungsi. (cb06)

Al Bayan ... Syariat Islam tentu bukan hanya jilbab, Pemerintah Aceh langsung membentuk Dinas Syariat Islam, membuat beberapa qanun (undang-undang) untuk menerapkan hukum Allah itu. Sudah mulai berjalan sejumlah qanun, antara lain tentang khamar, judi dan khalwat. Sanksi-sanksi hukum seperti cambuk mulai diterapkan. Ternyata sangat ampuh, antara tahun 2004 sampai 2009 angka-angka kriminal dan maksiat lainnya menurun tajam. Rupanya ada yang tidak senang dengan hukum Syariat Islam (Cahaya Allah di bumi). Mereka ingin memudarkan cahaya-Nya. Begitu orang-orang besar diantara mereka membuat kesalahan mereka tidak menghukumnya. Akhirnya cahaya Allah inipun muli pudar di

bumi “Serambi Makkah”. Tidak kita dengar lagi ada pelaku maksiat yang dicambuk dan ditakzir. Cahaya suci itu telah sirna berganti dengan kegelapan dan mendung kelam suram. Hati yang beriman menjerit, matanya lembab mengingat nasib cahaya Allah yang semakin memudar (Syariah Islam), namun apa daya mereka tidak berkuasa. Saat mengenang perjalanan Syariat Islam di Aceh yang tertatih-tatih. Saya teringat seorang yang karam di laut. Ia bernazar supaya selamat sampai ke darat. Ia mengumpulkan sisa-sisa tenaganya supaya mampu berenang mencapai pantai. Ketika jauh dari pantai nazarnya satu lembu, ketika dekat pantai dikurangi menjadi satu kambing, ketika sampai ke darat dikurangi satu ekor ayam. Sampai di rumah dia lupa melepaskan nazarnya.

PEKANBARU (Waspada): Kebiadaban ketua geng keretaPekanbaru, Riau, Suardirejo alias Klewang,57, satu per satu terkuak. Kabar terakhir, sejak tahun 2011 hingga 2013, Klewang telah melakukan tindak pemerkosaan terhadap empat gadis. “Menurut pengakuan sejumlah tersangka anggotaanggota Klewang, si Klewang telah melakukan pemerkosaan tidak hanya pada satu gadis,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polresta Pekanbaru Kompol Arief Fajar Satria kepada pers, Minggu (19/5). Hal itu pun, kata dia, kemudian ditelusuri hingga akhirnya ditemukan indikasi ada sebanyak empat orang korban

pemerkosaan Klewang. Kompol Arief mengatakan, seorang korban telah melaporkan berbuatan bejat Klewang ke kantor polisi sebelum ditangkapnya ’pucuk’ pimpinan tertinggi kelompok geng kereta tersebut. Seorang gadis ini kata dia, diperkosa Klewang saat berpacaran di kompleks Stadion Utama Riau yang berada di Kec. Tampan, atau di sekitaran lokasi Universitas Riau. Bahkan korban, kata Arief, diperkosa secara bergilir termasuk beberapa anggota geng kereta yang disangkakan sebagai ’panglima’ Klewang. “Sementara tiga korban lainnya, sejauh ini memilih untuk tidak melaporkan kasusnya ke polisi,” katanya.

Terkait indikasi ini, demikian Kasat Reskrim, aparat masih terus melakukan penyelidikan untuk melengkapi sejumlah perkas perkara tersangka Klewang. Klewang menurut Kompol Arief telah melakukan aksi-aksi kejahatan di sejumlah wilayah Kota Pekanbaru sejak tahun 2011. “Ketika itu (2011) kelompok geng kereta yang pertamakali didirikan oleh Klewang bernama XTC,” katanya. Selain pemerkosaan terhadap sejumlah gadis, pria yang memiliki nama lengkap Suardirejo ini juga diindikasi telah melakukan sejumlah kejahatan, termasuk merampok, penjambretan, perusakan bahkan penganiayaan. (m11/kps)

Pembunuh Sofie ...

pat aba-aba agar menikamkan sangkur ke dada korban. Namun, saat dilakukan sempat meleset dengan alasan tak tega membunuhnya. Kali kedua, tikaman sangkur tersebut bersarang di dada korban. Selain menikam, tersangka MAN menggorok leher korban, disusul oleh UA. Setelah melihat korban terkapar, MAN melarikan diri disusul UA. Korban sempat berusaha mengejar kedua pelaku, namun gagal karena luka parah yang dideritanya. Korban selanjutnya dibawa ke RS Pirngadi, kemudian dirujuk ke RS Adam Malik.Beberapa hari dirawat, Sofie Gultom meninggal dunia. Saat itu, UA membawa kabur sepedamotor korban dan menjualnya kepada temannya Her di Jl. AR Hakim ,Gang Langgar, Sukaramai, Kec Medan Area, dengan harga Rp 3 juta. Namun, penadahnya Her baru memberi panjar Rp1 juta. Dari hasil penjualan tersebut, MAN mendapat bagian Rp500 ribu, tersangka UA mendapat Rp 450 ribu yang Rp 50 lagi untuk makan nasi goreng dan beli rokok. Seminggu setelah aksi perampokan tersebut, berdasarkan keterangan sejumlah saksi, petugas Reskrim Polsek Percut Seituan menangkap tersangka UA di rumahnya di Asrama Polisi Jl. HM Jhoni, Pasar Merah, Kec Medan Denai. Dari pengakuan tersangka UA, polisi menangkap MAN di rumahnya di Tanjungmorawa, meski nyaris meloloskan diri dari sergapan polisi. Saat ditanyai Waspada, ter-

sangka MAN mengaku dia hanya diajak oleh tersangka UA untuk merampok dan korbannya sudah ada. “UA mengajakku untuk merampok korban karena selama ini dia (UA) mengaku sering dikecewakan oleh korban,” tutur tersangka MAN. Tersangka MAN mengaku dia yang pertama kali menikam korban menggunakan sangkur. “Tikaman pertama meleset karena aku tak berani awalnya. Karena dipaksa terus, akhirnya kutikam dada korban dan terus kugorok,” tutur tersangka MAN. Kapolsek Percut Seituan Kompol Erinal didampingi Kanit Reskrim AKP Faidir Chan menjelaskan, motif pembunuhan tersebut karena pelaku ingin memiliki sepedamotor milik korban dengan dalih akan memberikan ilmu kebal kepada korbannya. Setelah korbannya ditikam dan digorok lehernya, kedua pelaku kabur. Dijelaskan Kapolsek, UA ternyata memiliki ilmu kebal karena saat dipukul tidak merasa kesakitan. “Bahkan, tangan anggota yang kesakitan setelah memukul tersangka,” jelas Erinal. Namun, tambah Kapolsek, setelah mendapatkan anti ilmu kebal tersebut, tersangka UA akhirnya lemas dan tidak memberikan keterangan yang berbelit-belit. “Setelah telinga tersangka UA digelitik, ilmu kebalnya hilang. Bahkan, ia menjerit kesakitan,” ujar Kapolsek. Ia menyebutkan, kedua pelaku akan dijerat pasal berlapis yakni Pasal 365, 338 dan 340 KUHP dengan ancaman hukuman mati. (h04)

Malam itu, UA menelefon tersangka MAN sekaligus mengajak MAN untuk mencari uang dan sasaran korbannya sudah ada. Selanjutnya MAN bersama temannya berinisial Iq berangkat dari rumahnya di Tanjungmorawa mengendarai sepeda motor dan ketemu UA di simpang Pasar X dekat SPBU Tembung. Setelah ketiganya bertemu, UA menghubungi korban Sofie Gultom dan mengajak korban bertemu di Simpang Pasar X Tembung. Tak lama menunggu, korban muncul dengan mengendarai sepedamotor Yamaha Vixion. Maksud kedatangan korban malam itu karena akan diberikan ilmu kebal oleh pelaku. Sebelumnya, korban mengetahui tersangka UA memiliki ilmu kebal dan tahan pukul. Setelah itu, dengan mengendarai dua sepeda motor, UA berboncengan dengan korban, tersangka MAN berboncengan Iq. Sesampainya di lahan garapan Pasar IV Kampung Agas, Desa Sampali, Percut Seituan, UA menyuruh korbannya segera berhenti. Di areal lahan garapan yang gelap tersebut, UA menyuruh korban membuka bajunya dan disuruh berbaring telentang dengan mata dipejamkan. Saat itu, MAN mengambil HP korban dengan dalih saat ilmu akan diisi, tidak boleh ada barangbarang elektronik di tubuhnya. STNK milik korban juga turut diambil tersangka UA. Selanjutnya, MAN menda-

Visa Umrah Capai 4 Juta ... “Cukup ramai. Dan ini musimnya. Karena berdekatan juga dengan libur sekolah di tiga negara yang berdekatan,” jelasnya di depan Masjidil Haram Mekkah saat bertemu dengan tim Harian Waspada. Dia mengatakan menghandel jamaah sebanyak itu dengan berupaya memberi layanan maksimal. Alasan sejumlah jamaah umrah terkait juga akibat antrean panjang naik haji di Indonesia sampai 10 tahun. Jadi, kata Habib, banyak juga warga Indonesia yang mampu dan sudah mendaftar haji mendahulukan umrah karena usia manusia kan hanya Allah yang tahu. Sementara rombongan Harian Waspada, terdiri dari Pemimpin Redaksi Prabudi Said, Armin Rahmansyah Nasution, M Edison Ginting, Akmal Az, Halim Hasan, Syarifuddin Nasution, Aldin Nainggolan, Hasuna Damanik, A Khalik, Ibnu Kasir, Hotma Darwis Pasaribu sudah melaksanakan umrah pada Jumat (17/5). Pelaksanaan umrah rombongan wartawan Waspada dimulai dari Madinah dengan

berangkat dari hotel Movenrick sekira pk.15.00 waktu setempat dan sudah berpakaian ihram. Kemudian mengambil miqat di Bir Ali untuk niat, sekira pk.16.00 melanjutkan perjalanan ke Mekkah dengan bus. Melewati jalan tol perjalanan ditempuh sekira 5 lima. Di Mekkah sekira pk.21.00 waktu setempat (atau sekira 01.00 WIB) tim kemudian langsung menuju Masjidil Haram dipandu ustadz Sofi dari Syiar Tour. Para jamaah langsung mengikuti prosesi tawaf atau mengelilingi Ka’bah tujuh kali. Setelahnya dilanjutkan dengan Sya’i atau mengelilingi bukti Safa dan Marwa dengan berlari-lari kecil dengan tujuh putaran. Prosesi akhir adalah tahallul atau menggunting rambut. Sekira pk. 23.00 waktu Arab Saudi seluruh ibadah umrah rombongan Waspada pun selesai. Setelahnya baik Prabudi maupun rombongan selama tiga hari sampai Senin (hari ini) memperbanyak ibadah di sekitar Masjidil Haram, sekaligus melakukan city tour ke beberapa tempat seperti Jabal Tsur, Mina, Muzdalifah, Arafah dan beberapa tempat lain. Laporan Armin Nasution Dari Arab Saudi


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.